You are on page 1of 36

Merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki

ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm). Bersifat homogen berarti partikel

terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya

Sistem dispersi adalah sistem dimana suatu zat terbagi halus atau terdispersi dalam zat lain, koloid merupakan suatu sistem dispersi, karena terdiri dari dua fasa, yaitu fasa terdispersi (fasa yang tersebar halus) dan fasa pendispersi. Fase terdispersi umumnya memiliki jumlah yang lebih kecil atau mirip dengan zat terlarut dan fasa pendispersi jumlahnya lebih besar atau mirip pelarut dalam suatu larutan. Zat yang terdispersi tersebut berjarak ukuran antara dimensi partikel partikel atomik dan molekular sampai partikel partikel yang berukuran milimeter, ukurannya dapat diklasifikasikan baik yang sebagai membentuk dispersi molekular maupun dispersi koloidal. Beberapa suspensi dan emulsi dapat mengandung suatu jarak ukuran partikel sedemikian sehingga partikel partikel nya yang kecil masuk dalam jarak koloidal,sedangkan yang besar besar dapat diklasifikasikan sebagai partikel partikel kasar.

FS PENDISPER / KONTINU /
MEDIUM

FAS. TERDISPER / FS DALAM


UKURAN PARTIKEL

< 1 nm
Spheris/globul elips dtr

0.5 1 u
elips tebal flaker

> 0.5
long rod coil cabang

koloid

Klasifikasi Sistem Terdispersi Berdasarkan Ukuran Partikel


Golongan Dispersi molekular Jangkauan Ukuran Partikel < 1 m Sifat Sistem Partikel tidak terlihat dalam mikroskop electron, dapat melewati ultarfiltrasi dan membrane semipermeabel, mengalami difusi cepat Prtikel tidak terlihat mikroskop biasa walaupun partikel tsb mungkion didteksi dibawah ultramikroskop, terlihat dalam mikroskop elektron, dapat melewati kertas saring tapi tidak dapat melewati membran semipermeabel, difusi berlangsung sangat lambat Partikel terlihat dibawah mikroskop, tidak dapat melewati kertas saring normal atau mendialisis melalui membrane semipermeabel, partikel tidak mendifusi Contoh Molekul oksigen, ion-ion umumnya, glukosa

Dispersi koloid

1 m 0,5

Sol perak koloidal, polimer alam, polimer sintetis

Dispersi kasar

> 0,5

Butiran pasir, emulsi dan suspensi farmasetik umumnya, sel darah merah

Larutan merupakan campuran homogen yang memiliki dimensi berupa molekul kecil atau ion yang berdiri sendiri. Partikel ini tersebar merata dalam komponen lainnya sehingga tercipta satu fase homogen. Larutan terdiri dari satu fase sehingga ketika disaring tidak terdapat residu. Contoh : Larutan NaCl yang dibuat dari padatan NaCl yang dilarutkan dalam air. Natrium klorida sebagai zat terlarut terdistribusi secara merata ke dalam air sehingga kita tidak dapat melihat partikel NaCl.

Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dengan medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersi disebut medium pendispersi. Koloid juga dinamakan dispersi koloid atau suspensi koloid, adalah campuran pertengahan antara larutan sejati dan suspensi. Contoh koloid : susu segar, yang terdiri dari butiran lemak sangat kecil yang tersebar dalam fase berair yang juga mengandung kasein (suatu protein) dan beberapa bahan lain.

Suspensi adalah sistem yang sekurang-kurangnya terdapat satu komponen partikel yang relatif besar tersebut merata dalam komponen lainnya. Contoh suspensi : jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air maka tepung terigu tersebut tidak bisa larut. Tepung terigu akan memisah (mengendap) jika didiamkan beberapa saat. Partikel tepung dalam suspensi akan mengendap akibat pengaruh gravitasi.

Sifat Sistem

Larutan

Koloid

Suspensi

Bentuk Campuran

homogen

Homogen, tetapi bersifat heterogen dengan ultramikroskop


Dispersi padatan (dispersi koloid) 10-7 10-5 cm

heterogen

Bentuk Dispersi Ukuran diameter partikel Pengamatan fase terdispersi dan medium pendispersi Cara pemisahan

Dispersi molekular < 10-7 cm

Dispersi kasar > 10-5 cm Mikroskop biasa

Tak tampak Tampak pada dengan ultramikroskop ultramikroskop Tidak dapat disaring Larutan gula Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaring ultra Tinta, susu

Dapat disaring Campuran tepung dan air

contoh

ELEKTRO DIALISIS
Ketika dialisis dan ultrafiltrasi dilakukan untuk menghilangkan pengotor bermuatan, seperti kontaminan ionik, proses dapat dipercepat dengan menggunakan potensial listrik lintas membran.

TIPE DISPERSI KOLOID


No 1. MEDIUM DISPERSI
Padat Padat Padat Cair Cair Cair

FASE TERDISPERSI
Padat Cair Gas Padat Cair Gas

TIPE KOLOID
Sol Padat Emulsi padat Busa Padat Gel Emulsi Busa

CONTOH
Mutiara,Opal Keju, mentega Batu apung, marshmallow Jelly, cat Susu, mayones Whipped cream, krim cukur Asap, debu Awan, haliun, kabut

2.
3. 4. 5. 6.

7.
8.

Gas Gas

Padat Cair

Aerosol Padat Aerosol Cair

. Koloid Gabungan Koloid Gabungan atau amfifilik merupakan golongan ketiga dalam penggolongan ini. Jika terdapat dalam suatu medium cair dengan konsentrasi rendah, amfifil berada dalam keadaan terpisah-pisah dan berukuran subkoloid. Jika konsentrasi ditingkatkan, terjadi agregasi pada suatu kisaran konsentrasi yang sempit. Agregat ini yang mungkin mengandung 50 monomer atau lebih disebut misel. Konsentrasi monomer saat mulai membentuk misel disebut konsentrasi misel kritis.

SIFAT SIFAT OPTIS KOLOID


a. Efek Faraday-Tyndall Bila suatu berkas cahaya yang kuat melewati suatu sol kolid, suatu kerucut kasar mata terbentuk sebagai akibat peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel partikel koloid.

c. Hamburan Cahaya
Sifat ini sangat bergantung pada efek Faraday-Tyndall dan banyak digunakan untuk menentukan bobot molekul koloid. Hamburan dapat digambarkan dengan istilah turbiditas atau kekeruhan, , yakni penurunan intensitas secara fraksional akibat penghamburan ketika cahaya masuk melewati 1 cm larutan.

Sifat kinetik Koloid Gerak brown

Difusi

Osmosis

Sedimentasi

Viskositas

1. Gerak Brown
Adalah gerakan tidak beraturan Yang dapat diamati pada partikel-partikel sebesar kira-kira 5 m selanjutnya dijelaskan sebagai hasil pemboman partikel-partikel oleh malekul-molekul medium dispersi.

2. DIFUSI
Partikel-partikel berdifusi secara spontan dari daerah berkonsentrasi lebih tinggi kedaerah dengan konsentrasi lebih rendah sampai konsentrasi keseluruhan sistem itu seragam.

Viskositas
Viskositas menyatakan tahanan suatu sistem untuk mengalir pada suatu tekanan yang diberikan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang diperlukan untuk membuat cairan tersebut dapat mengalir dengan laju tertentu. Viskositas dispersi koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel fase dispersi. Viskositas dispersi koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel fase dispersi

Koloid bulat (SPHEROCOLLOID) membentuk dispersi yang memiliki viskositas relatif rendah, sedangkan sistem yang mengandung partikel-partikel linear bersifat lebih kental. Hubungan antara bentuk dan viskositas mencerminkan tingkat solvasi partikel Jika suatu koloid linear ditempatkan dalam suatu pelarut yang mempunyai afinitas rendah bagi koloid tersebut,koloid tersebut cenderungmembulatyaitu mulai mengambil bentuk bulat,dan viskositas menurun Proses ini memberikan suatu cara untuk mendeteksi perubahan bentuk partikel & makromolekul koloid yang fleksibel

FENOMENA ELEKTROKINETIK
Pergerakkan suatu permukaan bermuatan sehubungan dengan fase cair yang berdekatan merupakan prinsip utama yang mendasari empat fenomena elektrokinetik Elektroforesis meliputi pergerakkan partikel bermuatan dalam suatu cairan yang dipengaruhi oleh beda potensial yang digunakan Suatu elektroforesis yang memiliki dua elektroda berisi dispersi, jika suatu potensial diaplikasikan pada elektroda partikel-partikel berpindah ke elektroda yang memiliki muatan berlawanan

STABILITAS SISTEM KOLOID


Stabilitas pada dasarnya dapat diperoleh dengan dua cara : memberikan muatan listrik pada partikel-partikel terdispersi dan melapisi tiap partikel dengan suatu selubung pelarut pelindung yang mencegah saling melekatnya partikel ketika partikel-partikel tersebut saling bertabrakan karena gerak Brown Efek yang kedua hanya signifikan untuk sol liofilik.

STABILITAS SISTEM KOLOID


Sol liofobik tidak stabil secara termodinamik Partikel-partikel dalam sol semacam ini distabilkan hanya dengan adanya muatan listrik pada permukaannya. Muatan yang sama menyebabkan tolak-menolak sehingga mencegah koagulasi partikel Jika sedikit ion terakhir dihilangkan dari sistem dengan cara dialisis,partikel-paritkel dapat menggumpal (aglomerasi) dan mengurangi luas permukaan total karena pertambahan ukuran, partikel-partikel suspensi kemungkinan mengendap dengan cepat

SENSITISASI & KERJA KOLOID PELINDUNG


Ketidakstabilan patikel-partikel hidrofobik berkaitan dengan pengurangan ketebalan lapisan ion yang mengelilingi partikel serta penurunan tolak-menolak coulomb antar partikel Akan tetapi, penambahan sejumlah besar hidrofil (koloid hidrofilik) menstabilkan sistem tersebut;hidrofil teradsorpsi pada partikelpartikel hidrofobik Fenomena ini dikenal sebagai perlindungan,dan sol hidrofilik yang ditambahkan dikenal sebagai koloid pelindung

SENSITISASI & KERJA KOLOID PELINDUNG


Beberapa metode untuk mendapatkan stabilisasi koloid hidrofilik (yaitu kerja pelindung) telah dikaji oleh Schott Sifat pelindung biasanya dinyatakan sebagai bilangan emas Bilangan emas adalah berat minimum koloid pelindung dalam miligram (berat kering fase terdisfersi) yang dibutuhkan untuk mencegah perubahan warna dari merah menjadi lembayung dalam 10ml sol emas pada penambahan 1ml larutan natrium klorida 10%

Jiika suatu obat hidrofobik dilartkan dlm inti misel, maka akan terjdi rantai alkil lipofilk sehingga pelarutan. Serta akan tekanan laplacee sehingga mempermudah masuknya molekul obat ke dlm misel.

Kemampuan surfaktan dalam kelarutan bevariasi sesuai dengan sifat kimia dn lokasi obat tersebut.

Meningkatnya suatu pelarutan terjadi apabila menggunakan surfaktan yg lebih polar dan tidak mengganggu daerah palisade.

Untuk misel yg mengandung surfaktan ionik, maka dapt meningkatkan pelrutan akibat adanya pemanjangan jari-jari inti hidrogen, sedangkang untuk nonionik belum terbukti efeknya.

Fungsi dari termodinamika ini u/ mentransfer berbagai zat terlarut yg memiliki polaritas berbeda dari ai ke larutan misel dan ke dalam pelarut organik pada suhu 250 C.

Dalam pembentukkan misel, faktor suhu sangat berperan. Dimana dikenal istilah Titik Krafft ( Kt ) dan Titik Kabut . Titik Krafft ( Kt ) merupakan suatu suhu tertentu ketika kelarutan suatu surfaktan sama dengan CMC. Suatu senyawa alkohol dapat menurunkan suhu dari titik kabut.

Koaservasi merupakan suatu bentuk peralihan dari larutan yg mengandung misel mirip-batang dalam gas menjadi dua larutan, yaitu salah satu larutan dalam bentuk yg lebih kental, yg satunya lagi dalam bentuk yg encer. Koaservasi ini dapat terjadi akibat adanya pelarutan hidrokarbon aromatik oleh agregat miripbatang. Dimana si misel akan berubah bentuk dari batang menjadi bulat dan agregat akan ikut menyusut.

You might also like