Professional Documents
Culture Documents
lity).
Untuk mencapai tujuannya tersebut, SAPP memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Basis Akuntansi. SAPP menggunakan basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
dan basis akrual untuk neraca. Dengan basis kas, pendapatan diakui dan dicatat pada saat kas diterima oleh Kas Umum Negara (KUN) dan belanja diakui dan dicatat pada saat kas dikeluarkan dari KUN. Sedangkan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah.
2. Sistem Pembukuan Berpasangan. Sistem pembukuan berpasangan (double entry system) didasarkan atas persamaan dasar akuntansi, yaitu: Aset = Utang + Ekuitas Dana. Setiap
transaksi dibukukan dengan mendebit suatu perkiraan dan mengkredit perkiraan yang lain.
3. Sistem yang Terpadu dan Terkomputerisasi. SAPP terdiri atas subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, serta proses pembukuan dan pelaporannya sudah dikomputerisasi.
4. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi. Dalam pelaksanaannya, kegiatan akuntansi dan pelaporan dilakukan secara berjenjang oleh unit-unit akuntansi, baik di pusat maupun daerah.
5. Bagan Perkiraan Standar. SAPP menggunakan perkiraan standar yang ditetapkan oleh
menteri keuangan yang berlaku untuk tujuan pengganggaran maupun akuntansi.
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai SAPP dan subsistemnya, dapat dilihat dalam Gambar 8.1.
Gambar 8-1 SAPP dan Bagian-Bagiannya L/K SiAP (Sistem Akuntansi Pusat) SAKUN (Sistem Akuntansi Kas Umum Negara)
LAK dan Neraca KUN
B. Sistem Akuntansi Pusat SiAP merupakan serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasi/ mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai pelaporan posisi dan operasi keuangan pada Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). SiAP memproses data transaksi KUN dan Akuntansi Umum.
SiAP terdiri atas: 1. SAKUN; yaitu subsistem SiAP yang menghasilkan laporan arus kas dan neraca KUN. 2. SAU; yaitu subsistem SiAP yang akan menghasilkan LRA Pemerintah Pusat dan Neraca. Dalam pelaksanaannya, SiAP dilakukan oleh:
1. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang memproses data transaksi penerimaan dan pengeluaran. 2. KPPN Khusus untuk memproses data transaksi pengeluaran yang berasal dari Bantuan Luar Negeri (BLN). 3. Direktorat Pengelolaan Kas Negara (DPKN) untuk memproses data transaksi penerimaan dan pengeluaran BUN melalui kantor pusat. 4. DIA yang melakukan proses data APBN, serta melakukan verifikasi dan akuntansi untuk data transaksi penerimaan dan pengeluaran BUN melalui kantor pusat.
1. Jurnal untuk Sistem Akuntansi Kas Umum Negara a. Akuntansi APBN (estimasi pendapatan dan belanja) Jurnal ini dilakukan untuk membukukan estimasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang tercantum dalam APBN. Jurnal ini hanya terdapat di SAKUN, tidak ada jurnal estimasi di subsistem akuntansi yang lain. Jurnal untuk mencatat estimasi penerimaan adalah:
Dr. Estimasi penerimaan perpajakan/PNBP/hibah Cr. Surplus/defisit xxx xxx
b. Akuntansi DIPA. Akuntansi DIPA dilakukan untuk membukukan estimasi pendapatan yang dialokasikan, bagian (allotment) belanja, estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan, dan bagian pengeluaran pembiayaan. Jurnal untuk DIPA tidak dilakukan dalam SAKUN. Jurnal ini hanya untuk SAI dan SAU. c. Akuntansi Realisasi Anggaran Akuntansi realisasi anggaran dilakukan untukmembukukan pelaksanaan anggaran tahun berjalan. Akuntansi ini dilakukan oleh semua subsistem SAPP, baik SAKUN, SAU, maupun SAI. Jurnal untuk UYHD adalah:
Dr. Pengeluaran transito Cr. Kas di KUN (KPPN/B.UD/Reksus) xxx xxx
Dalam SAKUN, tidak ada jurnal korolari untuk pengakuan aset yang dihasilkan dari belanja modal.
Dalam SAKUN, tidak ada jurnal korolari untuk pengakuan utang jangka pendek/panjang yang bersumber dari pengeluaran pembiayaan. Jurnal realisasi pengembalian pengeluaran pembiayaan adalah:
Dr. Kas di Bank Indonesia Cr. Pengembalian pengeluaran pembiayaan... xxx xxx
Dalam SAKUN terdapat jurnal untuk pengakuan penerimaan dan pengeluaran yang bukan berasal dari anggaran. Jurnal ini antara lain jurnal perhitungan pihak ketiga dan kiriman uang. Jurnal untuk penerimaan nonanggaran adalah:
Dr. Kas di KPKN xxx Cr. Penerimaan PFK/kiriman uang/wesel pemerintah xxx
d. Akuntansi penutupan akhir tahun anggaran Jurnal penutupan ini bertujuan menutup seluruh perkiraan sementara untuk penyusunan laporan keuangan. Jurnal penutup terdiri atas jurnal penutup anggaran dan realisasinya. Jurnal penutupan estimasi pendapatan adalah:
Dr. Pendapatan... Dr. Surplus/deficit Cr. Estimasi pendapatan... xxx xxx xxx
luaran transito):
Dr. Penerimaan transito Dr. Kas di bendaharawan pembayar Cr. Pengeluaran transito xxx xxx xxx
2. Jurnal untuk Sistem Akuntansi Umum a. Akuntansi APBN (estimasi pendapatan dan belanja) Tidak ada jurnal yang dilakukan dalam SAU untuk transaksi anggaran APBN.
b. Akuntansi DIPA Akuntansi DIPA dilakukan untuk membukukan estimasi pendapatan yang dialokasikan, bagian belanja, estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan, dan bagian pengeluaran pembiayaan. Jurnal untuk estimasi penerimaan yang dialokasikan adalah:
Dr. Estimasi pendapatan...yang dialokasikan Cr. Utang kepada KUN xxx xxx
c. Akuntansi Realisasi Anggaran Akuntansi realisasi anggaran dilakukan untuk membukukan pelaksanaan anggaran tahun berjalan. Akuntansi ini dilakukan oleh semua subsistem SAPP, baik SAKUN, SAU maupun SAL Jurnal untuk UYHD adalah sebagai berikut:
Dr. Kas di bendaharawan pembayar Cr. Uang muka dan KUN (KPPN/BUN/Reksus) xxx xxx
Untuk belanja modal yang mengakibatkan perolehan aset, maka diperlukan jurnal tambahan untuk pengakuan aset tersebut (jurnal korolari). Jurnal korolari tersebut adalah:
Dr. Aset tetap sebelum disesuaikan Cr. Diinvestasikan dalam aset tetap xxx xxx
Pada saat aset tetap tersebut diakui, dilakukan penyesuaian jurnal untuk membatalkan jurnal korolari yang pernah dibuat dan membuat jurnal pengakuan aset tetap. Jurnal tersebut adalah:
Dr. Aset tetap Cr. Diinvestasikan dalam aset tetap xxx xxx
Penghapusan korolari:
Dr. Diinvestasikan dalam aset tetap Cr. Aset tetap sebelum disesuaikan xxx xxx
Dalam transaksi pengeluaran pembiayaan ini diperlukan jurnal korolari untuk mencatat kewajiban yang terkait. Jurnal tersebut adalah:
Dr. Dana yang hams disediakan untuk pembayaran utang (jangka pendek/jangka panjang) xxx Cr. Utang jangka pendek/panjang
xxx
d. Akuntansi penutupan akhir tahun anggaran Jurnal penutupan ini bertujuan menutup seluruh perkiraan sementara yang bertujuan menyusun laporan keuangan. Jurnal penutup terdiri atas jurnal penutup anggaran dan realisasinya.
Dr. Pendapatan... Dr. Utang kepada KUN Cr. Estimasi pendapatan... xxx xxx xxx
B. Sistem Akuntansi Instansi SAI adalah serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada kementerian negara/lembaga. SAI terdiri atas dua subsistem, yaitu:
1. SAK; subsistem dari SAI yang menghasilkan informasi mengenai LRA, neraca, dan catatan atas laporan keuangan milik kementerian/instansi. 2. SABMN; subsistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk menyusun neraca dan laporan Barang Milik Negara serta laporan managerial lainnya menurut ketentuan yang berlaku.
1. Sistem Akuntansi Keuangan SAK seperti halnya SAU, menghasilkan LRA, Neraca, dan Catatan atas laporan keuangan, namun laporan keuangan yang dihasilkan tersebut merupakan laporan keuangan pada tingkatkementerian/lembaga. Dikarenakan dalam struktur organisasi kementerian/lembaga sangat berjenjang dimulai dari kementerian/lembaga sampai dengan kantor/satuan kerja, maka dalam
10
pelaksanannya, dibentuk unit akuntansi keuangan pada jenjang-jenjang tersebut. Proses akuntansi diawali dari unit terendah, yaitu unit akuntansi pada level kantor. Laporan keuangan yang dihasilkan kemudian akan diberikan kepada unit akuntansi di atasnya untuk digabung/dikonsolidasikan. Demikian seterusnya, sehingga pada akhirnya akan diperoleh laporan keuangan pada tingkat kementerian/lembaga. Unit akuntansi keuangan yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya adalah:
a. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA), yang berada pada level Kementerian/Lembaga. b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Eselon 1 (UAPPA-E1), yang berada pada level eselon I. c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Wilayah (UAPPA-W) yang berada pada tingkat wilayah. d. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) yang berada pada level Kuasa Pengguna Anggaran (Kantor).
Proses pelaksanaan di masing-masing unit akuntansi dapat dilihat pada bagan berikut:
No Unit Akuntansi Dokumen Sumber Proses Dokumen Hasil LRA, Neraca, dan Catatan atas laporan keuangan pada tingkat (kuasa pengguna anggaran) kantor. Berita acara rekonsiliasi. LRA, Neraca, dan Catatan atas laporan keuangan pada tingkat wilayah. Berita Acara Rekonsiliasi. LRA, Neraca, dan Catatan atas laporan keuangan pada tingkat eselon I. Berita Acara Rekonsiliasi. LRA, Neraca, dan Catatan atas laporan keuangan pada tingkat kementerian/lembaga. Berita Acara Rekonsiliasi. Unit Akuntansi Kuasa Dokumen penerimaan dan Melakukan proses akuntansi terPengguna Anggaran pengeluaran serta dokuhadap dokumen tersebut untuk (UAKPA) men lain yang dibutuhkan menghasilkan laporan keuangan. dalam pembuatan laporan Melakukan rekonsiliasi dengan keuangan. KPPN setiap bulannya. Unit Akuntansi Pem- Laporan keuangan yang Melakukan proses penggabungbantu Pengguna dihasilkan oleh UAKPA. an seluruh laporan keuangan Anggaran - Witayah yang dihasilkan oleh UAKPA yang (UAPPA-W) berada di bawahnya. Melakukan rekonsiliasi dengan Kanwil Dirjen Perbendahraan setiap triwulan. Unit Akuntansi Pem- Laporan keuangan yang Melakukan proses penggabungbantu Pengguna dihasilkan oleh UAPPA - W. an seluruh laporan keuangan Anggaran - Eselon I yang dihasilkan oleh UAPPA-W (UAPPA-E1) yang berada di bawahnya. Melakukan rekonsitiasi dengan Dirjen Perbendaharaan dalam hal ini DIA setiap semester. Unit Akuntansi Laporan keuangan yang Melakukan proses penggabungPengguna Anggaran dihasilkan oleh UAPPA - El. an seluruh laporan keuangan (UAPA) yang dihasilkan oleh UAPPA-W yang berada di bawahnya. Melakukan rekonsiliasi dengan Dirjen Perbendaharaan dalam hal ini DIA setiap semester.
2. Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Secara umum, barang adalah bagian dari kekayaan yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai/dihitung/diukur/ditimbang, tidak termasuk uang dan surat berharga.
11
Menurut UU Nomor 1 Tahun 2004, Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Contoh perolehan lainnya yang sah adalah hibah atau rampasan/sitaan. Tidak termasuk dalam pengertian Barang Milik Negara adalah barang-barang yang dikuasai atau dimiliki oleh: a. Pemda (bersumber dari APBD) b. BUMN/BUMD c. Bank pemerintah dan lembaga keuangan milik pemerintah Dalam akuntansi pemerintah pusat, SABMN sebagai subsistem dari Sistem Informasi Akuntansi (SAI) bertujuan menghasilkan neraca dan laporan barang milik daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian/Lembaga membentuk Unit Akuntansi Barang sebagai berikut:
a. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB), berada pada level Kementerian/Lembaga. Penanggungjawabnya adalah menteri/pimpinan lembaga. b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Eselon 1 (UAPPB-E1), yang berada pada level eselon I. Penanggungjawabnya adalah pejabat eselon I. c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Wilayah (UAPPB-W) yang berada pada tingkat wilayah. Penanggungjawabnya adalah kepala kantor wilayah atau kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai UAPPB-W. d. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) yang berada pada level Kuasa Pengguna Anggaran (kantor). Penanggungjawabnya adalah kepala kantor/satuan kerja.
Unit Akuntansi Barang, selain melakukan proses terhadap dokumen sumber untuk menghasilkan laporan barang milik negara, juga wajib berkoordinasi dengan Unit Akuntansi Keuangan untuk penyusunan neraca (terkait dengan pengadaan barang) serta dalam pembuatan catatan atas laporan keuangan khususnya catatan mengenai barang milik negara. Proses pelaksanaan akuntansi barang di masing-masing UAB dapat dilihat dalam diagram berikut: No Unit Akuntansi Dokumen Sumber Proses 1. Unit Akuntansi Kuasa Laporan BMN sebelumnya, Melakukan proses terhadap . Pengguna Barang dokumen perolehan/pengem- data tersebut untuk mengha(UAKPB) bangan/ penghapusan, serah silkan data transaksi barang terima BMN, bukti kepemilik- milik negara. an BMN, faktur pembelian, dan dokumen lain yang sah. Dokumen Hasil Laporan barang milik negara pada tingkat kantor. Laporan ini disampaikan setiap semester ke UAPPB-W.
12
2. Unit Akuntansi Pem- Laporan barang milik negara Melakukan proses penggabantu Pengguna yang dihasilkan oleh UAKPB. bungan seluruh laporan Barang - Wilayah barang milik negara yang (UAPPB-W) dihasilkan oleh UAKPB yang berada di bawahnya. 3. Unit Akuntansi Pem- Laporan barang milik negara Melakukan proses penggabantu Pengguna yang dihasilkan oleh UAPPB - bungan seluruh laporan Barang - Eselon I W. barang milik negara yang (UAPPB-El) dihasilkan oleh UAPPB - W yang berada di bawahnya. 4. Unit Akuntansi Peng- Laporan barang milik negara Melakukan proses penggaguna Barang (UAPB) yang dihasilkan oleh bungan seluruh laporan UAPPB-El. barang milik negara yang dihasilkan oleh UAPPB-El yang berada di bawahnya. 3. Jurnal untuk Sistem Akuntansi Instansi a. Akuntansi APBN (estimasi pendapatan dan belanja)
Laporan barang milik negara pada tingkat wilayah. Laporan ini disampaikan setiap semester ke UAPPB - El. Laporan barang milik negara pada tingkat eselon 1. Laporan ini disampaikan setiap semester ke UAPB. Laporan barang milik negara pada tingkat kementerian/ lembaga.
Tidak ada jurnal yang dilakukan dalam SAI untuk transaksi anggaran APBN b. Akuntansi DIPA Akuntansi DIPA dilakukan untuk membukukan estimasi pendapatan yang dialo kasikan, allotment belanja, estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan, dan allotment pengeluaran pembiayaan. Jurnal untuk estimasi penerimaan yang dialokasikan adalah:
Dr. Estimasi pendapatan...yang dialokasikan Cr. Utang kepada KUN Jurnal untuk allotment belanja adalah: Dr. Piutang KUN Cr. Allotment belanja... xxx xxx
xxx xxx
Jurnal untuk estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan adalah: Dr. Estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan xxx Cr. Utang kepada KUN xxx Jurnal untuk allotment pengeluaran pembiayaan adalah: Dr. Piutang KUN Cr. Apropriasi pengeluaran pembiayaan
xxx xxx
c. Akuntansi Realisasi Anggaran Akuntansi realisasi anggaran dilakukan untuk membukukan pelaksanaan anggaran tahun berjalan. Akuntansi ini dilakukan oleh semua subsistem SAPP, baik SAKUN, SAU, maupun SAI
13
Untuk belanja modal yang mengakibatkan perolehan aset, maka diperlukan jurnal tambahan untuk pengakuan aset tersebut (Jurnal Korolari). Jurnal korolari tersebut adalah:
Dr. Aset tetap sebelum disesuaikan Cr. Diinvestasikan dalam aset tetap xxx xxx
Pada saat aset tetap tersebut diakui, dilakukan penyesuaian jurnal untuk membatalkan jurnal korolari yang pernah dibuat dan membuat jurnal pengakuan aset tetap. Jurnal pengakuan aset tetap adalah:
Dr. Aset tetap Cr. Diinvestasikan dalam aset tetap xxx xxx
14
Dalam transaksi pengeluaran pembiayaan ini, diperlukan jurnal korolari untuk mencatat kewajiban yang terkait. Jurnal korolari untuk mencatat kewajiban adalah:
Dr. Dana yang harus disedialan untuk pembayaran kewajiban (jangka pendek/jangka panjang) xxx Cr. Utang jangka pendek/panjang
xxx
d. Akuntansi penutupan akhir tahun anggaran Jurnal penutupan ini bertujuan menutup seluruh perkiraan sementara yang bertujuan penyusunan laporan keuangan. Jurnal penutup terdiri atas jurnal penutup anggaran dan realisasinya Jurnal penutupan estimasi pendapatan yang dialokasikan adalah:
Dr. Pendapatan... Dr. Utang kepada KUN Cr. Estimasi pendapatan... xxx xxx xxx
15
Dana yang terkait dengan desentralisasi merupakan dana yang bersumber dari APBN dan dalam pelaksanaannya ditransfer langsung ke Kas Umum Daerah. Dana ini berupa dana perimbangan (dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan dana bagi hasil). Terhadap dana ini, pelaporan dan pertanggungjawaban dilakukan di masingmasing daerah. Namun untuk dana dekonsentrasi dan dana tugas perbantuan, satuan kerja yang menerima melaporkan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut K/L teknis yang terkait. Pertanggungjawaban dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan ini akan digabung dengan laporan keuangan dan laporan barang milik Negara (yang telah dijelaskan dalam SAI) sehingga menjadi laporan keuangan Kementerian/Lembaga dan laporan barang milik Negara kementerian/lembaga. Bagan alur pertanggungjawaban dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 8-2 Bagan Alur Pertanggungjawaban L/K
Penyampaian Lap Keuangan & ADK LAP
D. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Laporan Keuangan merupakan output yang dihasilkan dari suatu sistem akuntansi. Untuk pemerintah pusat, laporan keuangan yang dihasilkan merupakan laporan
16
keuangan konsolidasi dari laporan keuangan dua subsistemnya, yaitu: Laporan keuangan yang dihasilkan SiAP dan SAI. Laporan Keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah pusat adalah: 1. LRA 2. Neraca 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan atas Laporan Keuangan Untuk mempermudah pemahaman, proses pembuatan laporan keuangan pemerintah pusat dapat dilihat pada Gambar berikut:
Gambar 8-3. Proses Pembuatan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Sistem Akuntansi Instansi
Laporan Realisasi Anggaran
Menteri Teknis
Dokumen
Neraca BENDUM Dokumen LAK Sistem Akuntansi Kas Umum Negara CaLK
CaLK