You are on page 1of 10

EMI (ELECTROMAGNETIC INTERFERENCE) DAN EMC (ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY)

TUGAS ELEKTRONIKA DAYA

OLEH MUHAMMAD JULIAN IBRAHIM 115090025

FAKULTAS ELEKTRO DAN KOMUNIKASI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM BANDUNG 2012

ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY (EMC) Kesesuaian elektromagnetik adalah kemampuan suatu peralatan atau sistem untuk beroperasi secara normal dilingkungan elektromagnetik tanpa terpengaruh maupun menghasilkan interferensi terhadap lingkungan. Kesesuaian elektromagnetik dibagi menjadi dua bagian, yaitu interferensi elektromagnetik dan suseptibilitas elektromagnetik. Menurut International Electrotechnical Commission (IEC) emisi elektromagnetik adalah suatu peristiwa pemancaran energi elektromagnetik yang berasal dari sumber gangguan (IEC, 1989). Emisi dapat dibagi menjadi sinyal yang diinginkan dan sinyal yang tidak diinginkan yang diambil dari alur gandengan yang diharapkan dan tidak diharapkan. Sebagai contoh, suatu sinyal yang diinginkan yang diambil dari alur yang diharapkan adalah pengiriman sinyal data melalui proses komputer dengan kabel panjang yang dihubungkan ke kontroler pada suatu proses aktual. Pada proses aktual sistem komputer yang terhubung pada sistem kontroler ketika terjadi crosstalk internal dikomputer kemudian sinyal digital diterima dibagian utama, bagian utama ini akan berfungsi sebagai antena pemancar sinyal digital. Disini kita bisa mendapatkan pengambilan sinyal yang diinginkan yang berasal dari bagian yang tidak diinginkan di lingkungan elektromagnetik. Antena pemancar mungkin sekarang terganggu, misalnya dengan stasiun pemancar radio, penerima akan mendapatkan gangguan sehingga pesan tidak terkirim. IEC mendeskripsikan suseptibilitas adalah ketidak mampuan suatu piranti, peralatan atau sistem untuk bekerja tanpa penurunan kemampuannya saat muncul gangguan elektomagnetik(IEC, 1989). Pada Gambar 2.3 dapat dilihat diagram blok kesesuaian elektromagnetik dan hubungannya dengan efek yang ditimbulkannya.

Gambar.1 Diagram Blok Kesesuaian Elektromagnetik

Kesesuaian elektromagnetik berhubungan dengan pembangkit, transmisi dan penerimaan energi elektromagnetik. Ada 3 aspek masalah kesesuaian elektromagnetik, yaitu sumber (emisi),

gandengan (transfer), dan penerima. Aspek tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2 Aspek Dasar Kesesuaian Elektromagnet

Emisi sumber dapat menghasilkan noise atau interferensi. Interferensi terjadi apabila energi yang diterima penerima menyebabkan penerima bekerja dengan tidak semestinya. Transfer energi terjadi dengan cepat melalui gandengan elektromagnetik yang tidak diharapkan. Transfer energi elektromagnetik dapat dikategorikan dalam 4 subsistem, yaitu radiasi emisi, radiasi suseptibilitas, konduksi emisi dan konduksi suseptibilitas. Subsistem tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Subsistem Dasar Kesesuaian Elektromagnetik (a).Radiasi Emisi (b).Radiasi Suseptibilitas (c).Konduksi Emisi (d)Konduksi Suseptibilitas

Setiap sistem elektronik biasanya terdiri dari satu atau lebih subsistem yang berhubungan satu dengan yang lain melalui kabel. Untuk penyediaan daya subsistem biasanya digunakan sumber tegangan AC atau DC. Kabel juga digunakan untuk interkoneksi subsistem sehingga fungsi sinyal dapat melewati perantara subsistem tersebut. Semua kabel - kabel tersebut memiliki potensi untuk menaikkan emisi energi elektromagnetik. Sinyal interferensi dapat juga dengan cepat melewati subsistem melalui konduksi langsung pada kabel. Jika subsistem ditutup dengan suatu penutup (enclosure) metal, arus akan menginduksi penutup melalui sinyal internal atau sinyal eksternal. Sinyal induksi dapat meradiasi lingkungan luar atau dalam penutup metal. Untuk sistem penutup dengan harga yang lebih murah biasanya menggunakan penutup nonmetal. Umumnya yang digunakan adalah plastik. Rangkaian elektronik yang ditutup dengan penutup nonmetal, ada sebagian besar yang tidak terlindungi dari emisi elektromagnetik, karena hal itu maka terjadi radiasi langsung yang mengakibatkan peralatan lebih peka terhadap emisi. Emisi elektromagnetik dapat terjadi dari sumber tegangan, penutup metal yang mengandung sebuah subsistem, kabel penghubung subsistem atau dari komponen elektronik didalam penutup nonmetal, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5a. Panjang kabel juga efisien untuk menaikkan radiasi emisi dari satu sistem kesistem lain yang berdekatan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5b. Sinyal eksternal menginduksi kabel sehingga seperti banyak kabel yang terhubung ke subsistem, sinyal induksi tersebut ditransfer ke komponen internal subsistem, hal tersebut menimbulkan interferensi pada rangkaian. Sinyal yang tidak diinginkan mungkin teradiasi oleh sumber tegangan, interkoneksi kabel, peralatan metal, atau rangkaian internal subsistem. Kejadian ini merupakan struktur atau pengkabelan sinyal yang tidak diinginkan. Emisi dan suseptibilitas energi elektromagnetik terjadi tidak hanya berupa gelombang elektromagnetik melalui udara, tetapi juga secara konduksi langsung pada konduktor metal, seperti Gambar 2.5c dan Gambar 2.5d. Pada umumnya gandengan ini lebih efisien daripada gandengan melalui udara. Transfer energi elektromagnetik selain dengan 4 subsistem diatas, juga ada cara lain yang juga sering terjadi, yaitu : Pelepasan muatan elektromagnetik (Electromagnetic discharge/ESD) Pulsa elektromagnetik (Electromagnetic pulse/EMP) Kilat / petir Pengaman komunikasi dan proses data

Keempat transfer energi elektromagnetik diatas dapat diilustrasikan pada Gambar 4.

Gambar 4. Transfer Energi Elektromagnet

Pada Gambar 2.6a, seseorang berjalan diatas karpet nilon dengan alas sepatu karet, peristiwa tersebut akan menimbulkan pengisian muatan statis pada tubuh. Jika sebuah piranti elektronik disentuh, muatan statis tersebut akan pindah ke piranti elektronik tersebut, dan terbentuk busur lingkaran antara jari jari tangan dengan piranti tersebut. Transfer muatan langsung dapat menyebabkan kerusakan permanen pada komponen elektronik seperti IC (integrated circuit). Dari gambaran diatas, pelepasan muatan elektromagnetik dapat diartikan sebagai akumulasi muatan listrik statis menjadi pelepasan muatan. Listrik statis dihasilkan oleh dua material dielektrik. Penemuan piranti semikonduktor yang digunakan didalam sistem elektronik, terutama pada monitor dapat menimbulkan efek peledakan yang merusak. Peledakan ini tidak merusak fisik secara langsung tapi ledakan ini menyebabkan intensitas gelombang elektromagnetik yang mengisi muatan dan memindahkannya pada lingkungan, seperti ilustrasi pada Gambar 2.6b.

Karena peristiwa ini terjadi kerusakan yang signifikan pada komunikasi dan proses data yang merupakan efek dari pulsa elektromagnetik. Sambaran petir seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.6c, merupakan masalah yang dapat memberi efek buruk. Sambaran petir dapat membawa arus hingga 50.000 A. Medan elektromagnetik dari intensitas arus dapat membuat gandengan pada sistem elektronik melalui radiasi langsung atau dengan gandengan sistem daya. Untuk menentukan apa yang diketik pada keyboard dan tampilan pada monitor adalah dengan emisi elektromagnetik seperti pada Gambar 2.6d. Radiasi emisi juga dapat digunakan untuk menentukan data atau komunikasi secara instan dan langsung dari satu konten komunikasi atau data.

INTERFERENSI ELEKTROMAGNETIK (EMI) Electromagnetic Interference (EMI) adalah gangguan berupa gelombang elektromagnetik yang berasal dari source EMI seperti electric power, peralatan elektronik, dll terhadap peralatan yang ada disekitar gelombang elektromagnetik tersebut Electromagnetic Interference (EMI) terdiri dari setiap sinyal yang tidak dikehendaki, sinyal , sinyal konduksi dan sinyal radiasi yang berasal dari elektrik dan dapat menurunkan kinerja (performance) suatu system atau peralatan. Sifat alami EMI secara dasar adalah electrical dengan pancaran yang tidak diinginkan yaitu pancaran konduksi berupa suatu tegangan. (V) dan arus (A) serta pancaran radiasi yaitu medan listrik (V/m) dan medan magnet (A/m). EMI dapat berupa transient , impulse atau steady state. Diagram blok interferensi elektromagnetik pada Gambar 5, menunjukkan emisi yang berasal dari sumber dan suseptibilitas dilingkungan elektromagnet. Piranti emitor sebagai sumber menghasilkan sinyal yang diinginkan dan juga sinyal yang tidak diinginkan. Sinyal yang tidak diinginkan merupakan gangguan. Pada sinyal sinyal tersebut kemudian terbentuk gandengan elektromagnetik yang diinginkan dan tidak diinginkan hingga terbentuk lingkungan yang mengandung medan elektromagnetik, kemudian terbentuk lagi alur alur gandengan hingga mencapai piranti yang peka (penerima interferensi).

Gambar 5 Diagram Interferensi Elektromagnetik

Sumber interferensi dibangkitkan dari beberapa peralatan elektronik, elektrik dan elektromekanik. Karena transmisi, distribusi, proses atau penggunaan peralatan untuk berbagai tujuan dengan energi listrik, sehingga dalam pengoperasiannya menghasilkan sinyal konduksi atau radiasi. Sumber interferensi dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Sumber interferensi alami, yaitu sumber yang tergabung dalam fenomena alami. Sumber tersebut meliputi : o Sumber interferrensi natural terrestrial, yaitu fenomena pengisian atau pelepasan atmosfer, seperti kilat, dan lain sebagainya. o Sumber interferensi natural extraterrestrial (calessial), yaitu sumber gangguan yang meliputi radiasi dari sumber matahari, sumber galaksi dan lain sebaginya. Sumber sumber interferensi natural dapat mempunyai sinyal amplitudo yang bermacam-macam sebagai fungsi frekuensi yang mempunyai kriteria sebagai sumber interferensi broad band yang diidentifikasikan tidak koheren serta sumber dikategorikan

dalam sinyal radiasi. Sinyal interferensi natural dibangkitkan dengan tidak sengaja. 2. Sumber interferensi buatan manusia yaitu sumber sumber yang tergabung dalam peralatan peralatan buatan manusia seperti jaringan transmisi listrik, sistem pemanasan otomotif, sistem penerangan, dan sebagainya. Sumber interferensi buatan manusia dapat diklasifikasikan sebagai berikut : o Interferensi broad band, yaitu sinyal elektromagnetik konduksi atau radiasi yang mana amplitudonya bervariasi sebagai fungsi dari frekuensi yang diperluas pada jangkauan frekuensi yang lebih besar dari bandwidth penerima. Interferensi broad band terbagi menjadi sinyal broad band koheren dan tidak koheren. o Interferensi narrow band yaitu sinyal konduksi atau sinyal radiasi yang mana perbedaan amplitudo sebagai fungsi dari frekuensi yang lebih sempit dari bandwidth. Dalam interferensi narrow band hanya ada jenis sinyal interferensi narrow band koheren.

Untuk lebih jelas tentang sumber interferensi dapat diperhatikan Gambar 6 berikut.

Gambar 6 Sumber Interferensi Elektromagnetik

Interferensi dapat terjadi secara intra peralatan maupun antar peralatan. Diagram blok interferensi intra peralatan dapat ditunjukkan pada Gambar 7. Dari Gambar 7 dapat dilihat blok diagram penerima radio yang digunakan sebagai sample bahwa didalam suatu alat dapat terjadi interferensi intra peralatan. Dari masing-masing komponen dapat saling mempengaruhi melalui radiasi noise.

Gambar 7 Interferensi Intra Peralatan

Untuk interferensi antar peralatan dapat diambil contoh pada Gambar 8. Pada Gambar 8 dapat dilihat arus noise yang terhubung pada radio penerima dengan sumber tegangan, dimana radio penerima diganggu oleh radiasi elektromagnetik dari banyak sumber.

Gambar 8. Interferensi Satu Alat dari Gangguan Beberapa Sumber Noise

Interferensi juga dapat terjadi dimana satu sumber noise mengganggu beberapa peralatan disekitarnya. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Interferensi Beberapa Alat dari Gangguan Satu Sumber Noise

Penerima interferensi elektromagnetik disebut juga dengan korban interferensi. Korban interferensi dapat dibedakan menjadi : 1. Korban interferensi alami, yaitu meliputi manusia, hewan dan tumbuhan. 2. Korban interferensi buatan manusia yang dapat dikategorikan dalam empat kategori, yaitu : o Peralatan penerima komunikasi elektronik (navigasi, radar, pemancar) o Amplifier (video, audio) o Peralatn industri dan peralatan konsumen : alat alat biomedis, radio, telefon, televisi, dll. o Bahaya radiasi : piranti elektro yang mudah meledak (Electro Explosive Device / EED) dan bahan bahan bakar. Cara dasar untuk mencegah interferensi elektromagnetik antara lain : 1. Menekan emisi sumber 2. Membuat gandengan tidak efisien 3. Membuat penerima tidak peka terhadap emisi.

You might also like