You are on page 1of 7

2.

1 Peran Bidan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Peran adalah seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Anton, MM, 1988:667). 2.1.1 Pengertian Bidan Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti Pendidikan Kebidanan yang diakui oleh Pemerintah yang telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus ujian yang ditentukan serta memperoleh ijazah yang terdaftar sebagai peryaratan utama untuk melakukan praktek sesuai dengan profesinya (Dekpes. RI, 1999:10). Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan tiga tahun dan lulus ujian dengan persyratan yang berlaku. (Kepmenkes. RI. No.900/Menkes/SK/VII/2002 : pasal 1) dari dua pengertian di atas peneliti menggunakan pengertian bidan menurut Kepmenkes RI. 2.1.2 Tugas Bidan Dalam melaksanakan praktek kebidanan, bidan mempunyai berbagai tugas, diantaranya adalah sebagai berikut : Memberikan bimbingan, asuhan dan nasehat kepada remaja, ibu hamil dengan resiko tinggi, ibu melahirkan, ibu nifas, ibu menyusui serta ibu dalam masa klimakterium dan manepouse. 1) Menolong ibu yang melahirkan dan memberi asuhan terhadap bayi dan

anak-anak sekolah. 2) Memberikan pelayanan keluarga berencana dalam rangka mewujudkan

keluarga kecil sehat dan sejahtera.

3)

Melakukan tindakan pencegahan dan deteksi terhadap bayi dan anak-

anak pra sekolah. 4) Memberikan tindakan pencegahan dan deteksi terhadap kondisi ibu dan

anak balita yang kesehatannya terganggu, serta memberi bantuan pengobatan sebagai pertolongan pertama sebelum tindakan medis lanjutan dilakukan. 5) Membimbing dan melatih calon bidan, dukun dan kader kesehatan di

dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan. 6) Mengkaji kegiatan pelayanan dan asuhan kebidanan yang dilakukan

untuk perbaikan dan peningkatan. 7) Memotivasi dan menggerakkan masyarakat terutama kaum wanita

dalam rangka mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan bidan. 2.1.3 Peran dan Fungsi Bidan Dalam melaksanakan tugasnya, bidan memiliki perananan sebagai berikut : 1) Peran sebagai pelaksanan Bidan mempunyai kategori tugas, yaitu : (1) (2) (3) Tugas mandiri Tugas kolaborasi Tugas ketergantungan / merujuk.

2) Peran sebagai pengelola (1) Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat

terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyrakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyrakat / klien.

(2)

Berpartisipasi dalam tim untuk melakasanakan

program kesehatan dan program sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada dibawah bimbingannya dalam wilayah kerjanya. 3) Peran sebagai pendidik (1) Memberikan dan penyuluhan kesehatan kepada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana. (2) Melatih dan membimbing kader dan dukun

termasuk siswa bidan dan keperawatan di wilayah atau tempat kerjanya. 4) Program sebagai peneliti / investigator Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok. 2.2 Program KIA 2.2.1 Pengertian Program Program asalah suatu kegiatan yang disusun secara sistematis, dilaksanakan dalam waktu tertentu.

2.2.2 Latar Belakang 1) Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. 2) Tingginya angka kematian ibu disebabkan oleh 3 faktor yaitu: terlambat deteksi dini dan pengambilan keputusan, terlambat transportasi dan terlambat penanganan. 3) Penyebab utama saat persalinan adalah: 1. perdarahan, 2. infeksi, 3. eklamsi. 4) Lain-lain. 2.2.3 Tujuan Program KIA 1) Menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu). 2) Menurunkan AKB (Angka Kematian Bayi). 2.2.4 Ruang lingkup program KIA 1) Pencatatan kegiatan Pencatatan kegiatan meliputi: (1) (2) Registrasi semua ibu hamil di wilayah kerja. Pencatatan meliputi rincian pelayanan yang

diberikan pada tiap ibu hamil/nifas dan BBL dalam kohort. (3) (4) bulanan. (5) (6) 2) Kesehatan ibu, meliputi: Hasil kegiatan berupa laporan kegiatan. Rekapitulasi kegiatan posyandu. Kunjungan rumah dan penyuluhan kesehatan. Rencana kegiatan dibuat harian, mingguan,

()1

Antenatal Care, meliputi pencapaian K1, pencapaian K4,

pemberian tablet fe, pemberian imunisasi TT (1 dan 2). Deteksi resiko tinggi. ()2 Intranatal care meliputi persalinan bersih dan aman, manajemen

aktif kala III, penanganan gawat janin, perdarahan persalinan. ()3 ibu nifas. ()4 Program KB meliputi konseling dan KIPK, kontrasepsi. Post natal care, melitputi Asi exclusif, KN 1 dan KN 2, perawatan

3) Kesehatan anak meliputi: ()1 ()2 ()3 ()4 ()5 Tumbuh kembang anak dan gizi. MTBS / manajemen terpadu balita sakit. Pemberian tablet vitamin A. Pemberian sirup zat besi. Pemberian imunisasi.

2.2.5 Teknik operasional 1) Upaya promotif (1) (2) (3) 2) Upaya preventif (1) (2) (3) (4) Skrining kesehatan berkala (K1-K4). Penimbangan balita. Imunisasi. Deteksi dini ibu hamil resiko tinggi. Penyuluhan kesehatan. Sarasehan, ceramah melalui KPKIA, pengajian. Pembinaan posyandu.

3) Upaya kuratif (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2.2.6 Evaluasi program 1) LB3 KIA. 2) PWS KIA. 3) Laporan gizi. 4) AMP. 5) Laporan kematian / otopsi verbal. 6) Laporan pembinaan. Penanganan perdarahan. Penanganan saat hamil. Penanganan eklamsi. Penanganan partus lama. Penanganan pperdarahan post partum. Penanganan sepsis. Penanganan asfiksi, dan lain-lain.

You might also like