You are on page 1of 73

Perencanaan Pariwisata

IDENTIFIKASI KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI PANGANDARAN DAN PANTAI BATU KARAS.

Tugas ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Perencanaan Pariwisata
Di Susun Oleh Dwi Wulan Sari(113060001) Fuzy Argia Pramadita(113060002) Arga Purwadibrata (103060021)

Jurusan Planologi Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung 2013

Page 0 of 73

Perencanaan Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sangat strategis kaya akan sumber daya alam serta kaya juga akan sektor pariwisatanya. Bukti bahwa Indonesia mempunyai sektor pariwisata yang kaya dapat dilihat dari tersebarnya pantai-pantai yang indah di seluruh Indonesia, gunung-gunung yang menjulang tinggi dan dapat menarik para wisatawan untuk mendaki dan berwisata ke gunung tersebut. Kedua hal tersebut (pantai dan pegunungan) merupakan objek daya tarik yang dihasilkan oleh alam. Salah satu objek wisata yang termasuk kedalam daya tarik alam adalah Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras yang terdapat di daerah 92 km dari Kota Ciamis ke sebelah selatan lebih tepatnya di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Kunjungan kuliah lapangan Perencanaan Pariwisata yang dilakukan di Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras adalah untuk meneliti kawasan objek wisata tersebut dengan mengacu terhadap kriteria evaluasi yang didalamnnya terdapat aspek fisik geografi, aspek aksesblitas, aspek daya tarik, aspek sarana dan prasarana, aspek dampak sosial dan ekonomi serta aspek dampak lingkungan. Keenam aspek tersebut menjadi tolak ukur serta acuan untuk meneliti serta mengetahui apakah kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras itu merupakan kawasan objek wisata yang baik, sedang maupun rendah.

Page 1 of 73

Perencanaan Pariwisata

1.2

Rumusan Masalah Permasalan yang sering terjadi dalam objek dan daya tarik wisata adalah tidak terkelolanya suatu daya tarik dan tidak terawatnya suatu objek

wisata, sehingga menurunkan daya tarik serta kenyamanan bagi para pengunjung di setiap objek wisata yang akan dikaji. 1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan Untuk mengetahui tentang gambaran umum Pantai Pangandarn dan Batukaras secara keseluruhan, mengevaluasi objek dan daya tarik wisata yang terdapat di Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras serta memperoleh wawasan dan pengetahuan mengenai perkembangan pariwisata yang berada di Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras. 1.3.2 Sasaran Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan laporan mata kuliah Perencanaan Pariwisata adalah : Mengidentifikasi dan mengevaluasi fisik geografi di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras. Mengidentifikasi dan mengevaluasi aksesbilitas di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras. Mengidentifikasi dan mengevaluasi daya tarik di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.

Page 2 of 73

Perencanaan Pariwisata

Mengidentifikasi dan mengevaluasi sarana dan prasarana di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras. Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak sosial dan ekonomi di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak lingkungan di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras. 1.4 Manfaat Manfaat dari kuliah lapangan Perencanaan Pariwisata yang dilakukan di Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras adalah : Mengetahui kondisi fisik Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung. Mengetahui kondisi aksesbilitas Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung. Mengetahui daya tarik Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung. Mengetahui sarana dan prasarana Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung. Mengetahui dampak sosial dan ekonomi Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung. Mengetahui dampak lingkungan Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung. 1.5 Batasan Untuk batasan dalam kuliah lapangan mata kuliah perencanaan pariwisata yang dilakukan di Pantai Pangandaran dan Pantai batukaras dapat dilihat dari peta dibawah ini:

Page 3 of 73

Perencanaan Pariwisata

Page 4 of 73

Perencanaan Pariwisata

Page 5 of 73

Perencanaan Pariwisata

1.6 Bab 1

Substansi

Menjelaskan tentang latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Sasaran, Manfaat dan batasan Bab 2 Menjelaskan tentang Tinjauan teori yaitu Perencanaan pariwisata, Pengertian dan Definisi Dari pariwisata dan kepariwisataan,Objek daya tarik, kebijakan Pariwisata Bab 3 Menjelaskan tentang Gambaran umum kawasan wisata pangandaran dan kawasan wisata Batukaras, Aspek Geografi, Aspek sarana dan prasarana, Aspek aksesbilitas, Aspek Daya tarik, Dampak sosial dan ekonomi, Dampak lingkungan Bab 4 Menjelaskan tentang Analisis kawasan wisata pantai pangandaran dan Batu karas menurut kebijakan, Matriks Evaluasi, Evaluasi objek daya tarik wisata. Bab 5 Kesimpulan

Page 6 of 73

Perencanaan Pariwisata

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Perencanaan pariwisata Perencanaan adalah fasilitasi atau advokasi,intervensi yang bertujuan mengubah proses yang sudah ada,yang menyangkut faktor-faktor sosial,ekonomi, politik, psikologi, antropologi dan teknologi dengan mempertimbangkan masa lalu, kini, dan yang akan datang untuk mencapai suatu tujuan. Perencanaan pariwisata adalah proses membuat perencanaan strategis serta mengembangkan untuk tujuan rekreasi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Suatu Pengembangan kepariwisataan memerlukan perencanaan yang seksama, Perencanaan pariwisata tidak hanya berkepentingan dengan wisatawan, tetapi juga melibatkan kepentingan masyarakatnya, karena Pengembangan kepariwisataan yang harus digarap bukan hanya dari penyediaan hotel dan kegiatan promosi semata tetapi melainkan dari segi kebutuhan hidup wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Pengembangan kepariwisataan perlu melibatkan semua pihak mulai dari kalangan pemerintah vertikal maupun horizontal, para pelaku usaha pariwisata sampai pada kalangan masyarakat umum yang membutuhkan kondisi yang serasi dan konsisten.

Page 7 of 73

Perencanaan Pariwisata

Dalam pengembangannya pariwisata dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi lingkungan fisik. Perencanaan yang cermat dibutuhkan untuk menentukan jenis serta tingkat wisata yang optimal sehingga tidak menimbulkan degradasi lingkungan. Pendekatan perencanaan pariwisata (Getz, 1987) (Page, 1995): Boosterism Pendekatan ekonomi/industri Pendekatan strategis Pendekatan fisik/spasial Pendekatan komunitas Pendekatan berkelanjutan 2.2 Pengertian dan Definisi 2.2.1 Wisata Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata (UU No. 9 tahun 1990 Bab I Pasal 1 tentang Kepariwisataan).

Page 8 of 73

Perencanaan Pariwisata

Wisata adalah kegiatan orang melakukan perjalanan kesuatu/ beberapa tempat diluar lingkungan tempat tinggalnya untuk tujuan apapun kecuali perjalanan yang dilakukan setiap hari untuk kerja (Robert W. McIntosh dan Charles R. Goeldner). Wisatawan adalah pengunjung sementara yang tinggal sedikitnya 24 jam di suatu negara dengan tujuan-tujuan sebagai berikut : Waktu luang (rekreasi, liburan, kesehatan, agama, olahraga) bisnis keluarga misi pemerintah pertemuan Ciri-ciri wisatawan: Perjalanan dilakukan lebih dari 24 jam Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu Orang yang melakukannya tidak mencari penghasilan/ uang ditempat yang dikunjunginya. Jenis dan macam wisatawan: Wisatawan asing adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata yang datang memasuki negara lain yang merupan negara bukan tempat dia tinggal.

Page 9 of 73

Perencanaan Pariwisata

Domestic foreign tourist adalah orang berdiam di suatu negara, yang melakukan perjalanan wisata diwilayah negara dimana dia tinggal. Domestic tourist orang yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan. Indigenous foreign tourist adalah warganegara suatu negara tertentu yang karena tugasnya diluar negeri, pulang kenegara asal dan melakukan perjalanan pariwisata diwilayah negaranya sendiri. Transit tourist adalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata kesuatu negara tertentu, yang menumpang kapal udara atau laut atau kereta api yang terpaksa singgah ke suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya sendiri. Business tourist adalah orang yang melakukan perjalanan wisata setelah tujuan utamanya selesai. 2.2.2 Pariwisata Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain di bidang tersebut(Undang-undang No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan). Karakteristik Pariwisata (tourism) :

Hunziker (1951) dalamFrench, Smith, and Collier Principles of Tourism (1995)


Pariwisata meliputi hubungan antara manusia, tempat2 dan produk

Page 10 of 73

Perencanaan Pariwisata

Keterhubungan ini termasuk transportasi yang mengantarkan orang ke tempat2 tujuan yang bervariasi di luar tempat tinggal mereka dan mereka tinggal di tempat tujuan mereka itu Wisata adalah kegiatan untuk bersenang-senang. Bisnis tidak termasuk dalam kategori ini. Pariwisata merupakan suatu aktifitas yang kompleks, multi-sektoral, terpisah-pisah, melibatkan sektor-sektor lainnya seperti pertanian, industri manufaktur, lokasi wisata, fasilitas, jasa, transportasi dan infrastruktur lain. Pariwisata diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh elemen-elemen tersebut dapat terintegrasi dengan baik. Pariwisata dapat menghasilkan keuntungan ekonomi secara langsung maupun tidak langsung. Melalui perencanaan yang cermat dan terintegrasi, dan keuntungan tersebut dapat dioptimalisasikan. 2.2.3 Kepariwisataan kepariwisataan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan dan pengusahaan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana wisata, usaha jasa pariwisata, serta usaha-usaha lain yang terkait (Menurut Undang-undang No. 9 Tahun 1990). Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan dan sumbangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyek-proyek berbagai sektor bagi negara-negara yang telah berkembang atau maju ekonominya, dimana suatu industri pariwisata mencangkup segala jenis kegiatan, baik pemerintah maupun swasta, yang menyediakan dan mengatur keinginan dan kebutuhan wisatawan. Termasuk didalamnya adalah agen-agen dan badan promosi

Page 11 of 73

Perencanaan Pariwisata

pariwisata, penduduk daerah tujuan wisata serta lembaga-lembaga pendidikan penyedia tenaga terampil(Menurut Charles J. Metelka dalam The

Dctionary of Tourism).
Manfaat dari pariwisata itu sendiri yaitu: Meningkatkan hubungan yang baik antar bangsa dan Negara Membuka kesempatan kerja serta perluasan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Merangsang dan menumbuhkan aktivitas ekonomi masyarakat Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat, pendapatan daerah dan devisa Negara Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Membantu dan menunjang gerak pembangunan, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan Menjaga kelestarian flora, fauna dan lingkungan (bappeda mabar/bersambung). 2.2.4 Obyek daya Tarik wisata Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukandan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang kesuatu daerah atau tempat tertentu. Ada 3 macam objek dan daya tarik wisata menurut Direktoral Jenderal pemerintahan: 1. Objek wsata Alam
Page 12 of 73

Perencanaan Pariwisata

Objek wisata alam adalah sumber alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya. 2. Objek Wisata Sosial Budaya Objek wisata sosial budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah,upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan. 3. Objek Wisata minat khusus Objek wisata minat khusus merupakan jenis wisata lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus memiliki keahlihan. Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan sumber pada potensi daya tarik yang dimiliki objek tersebut dengan mengacu pada criteria keberasilanpengembangan yang meliputi berbagai kelayakan, yaitu : 1. Kelayakan Finansial Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara komersial dari pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung-rugi harus diperkirakan dari awal. 2. Kelayakan Sosial Ekonomi Regional Studi kelayakan ini dilakukan untuk melihat apakahinvestasi yang ditanamkan untuk membangun suatu objek wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional, dapat menciptakan lapangan pekerjaan atau usaha, dapat meningkatkan penerimaan devisa.

Page 13 of 73

Perencanaan Pariwisata

3.Layak Teknis Pembangunan Objek wisata harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada. 4.Layak Lingkungan Analisis dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembangunan suatu objek wisata. Pembangunan objek wisata yang mengakibatkan rusaknya lingkungan harus diberhentikan pembangunannya. 2.3 Komparasi Kawasan wisata 2.3.1 Perbandingan objek wisata kajian dengan objek wisata lain A. Objek Wisata kajian Objek wisata pantai pangandaran merupakan objek wisata andalan Kabupaten ciamis yang terletak disebelah timur Jawa Barat, tepatnya didesa Pananjung kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Pantai ini dinobatkan sebagai pantai terbaik di pulau Jawa menurut AsiaRoom. Objek wisata Batu karas merupakan objek wisata Kabupaten ciamis, objek wisata batu karas ini merupakan panduan nuansa alam antara objek wisata pangandaran dan pantai batu hiu dengan suasana alam yang tenang.

Page 14 of 73

Perencanaan Pariwisata

B. Objek Wisata Lain Objek wisata Pantai Tanjung Tinggi merupakan objek wisata terpopuler dan menjadi wisata andalan di Belitung, terlebih setelah pantai ini dijadikan tempat lokasi syuting film Laskar pelangi pada tahun 2008. Pantai ini terletak 30km dari kota Tanjungpandan. Tabel Perbandingan Objek wisata kajian dengan Wisata lain:
Objek Wisata kajian 1. Pantai pangandaran: dari satu tempat yg sama Memilii tim penyelamat wisata pantai Terdapat gua pertahanan bala tentara jepang yang dudlu dijadikan tempat persembunyian tentara jepang semasa perang dunia 2. Ombak yang cocok buat berselancar. Terdapatnya pantai pasir putih dan cagar alam Banyaknya sampah yang berserakan di sepanjang pantai, sehingga membuat pantai ini terlihat kotor. 1. Dapat meliah terbit dan tenggelamnya matahari Objek wisata lain Pantai Tanjung Tinggi Pantai yang indah dengan Pasir pantai putih dan terdapat bebatuan hampir disetiap sisi pantai Tersedianayasarana dan prasarana Ombak yang tenang Terdapatnya terumbu karang Objek bukan daerah rawan bencana Menjadi objek kunjungan wisatawan mancanegara Pantai yang bersih Tidak cocok buat beselancar

Page 15 of 73

Perencanaan Pariwisata

Tersedianya sarana dan prasarana untuk wisatawan kecuati TPA( Tempat pembuangan akhir sampah) Daerah rawan bencana Menjadi objek kunjungan wisataean mancanegara 2. Pantai Batu Karas Pasir pantai hitam Ombak yang cukup besar Pantainya bersih Tersedianya sarana dan prasarana yangmencukupia Daerah rawan bencana

Page 16 of 73

Perencanaan Pariwisata

2.4 Kebijakan Pariwisata Kepariwisataan di dasarkan pada UU No. 9 Tahun 1990, dinyatakan bahwa : 1. wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata; 2. wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata; 3. pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut; 4. kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata; 5. usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata,dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut; Berdasarkan pasal 15, menyatakan bahwa : Pengusahaan objek dan daya tarik wisata meliputi kegiatan membangun dan mengelola objek dan daya tarik wisata beserta prasarana dan sarana yang diperlukan atau kegiatan mengelola objek dan daya tarik wisata yang telah ada.

Page 17 of 73

Perencanaan Pariwisata

Dan pasal 22 : Usaha sarana pariwisata meliputi kegiatan pembangunan, pengelolaan dan penyediaan fasilitas, serta pelayanan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pariwisata. Dalam rangka terciptanya pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Ciamis yang tertib, seimbang, serasi, selaras dan terarah sesuai dengan kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai, maka diperlukan suatu rencana pembangunan kota yang menyeluruh, terpadu dan berorientasi pada tujuan jangka panjang. Guna tercapainya maksud tersebut di atas perlu adanya pengaturan-pengaturan sesuai dengan fungsi dan peranan kota yang diembannya dan dituangkan dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai pedoman dalam mengarahkan dan mengendalikan pembangunan di wilayah Kabupaten Ciamis. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ciamis digunakan sebagai landasan pembangunan untuk kurun waktu Tahun 2005 sampai dengan tahun 2014 dan terbagi atas tahap demi tahap dan secara operasional dapat diwujudkan dalam program pembangunan lima tahun dan tahunan daerah.

Page 18 of 73

Perencanaan Pariwisata

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, RTRW sebagaimana dimaksud di atas harus dituangkan dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah yang akan dijadikan landasan dan jaminan kepastian hukum bagi pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan tersebut. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis tahun 2005 Sampai dengan Tahun 2014: Pasal 13 Strategi pengembangan kawasan penanganan khusus adalah sebagai berikut : a. b. mengakomodasikan kepentingan sektor-sektor strategis dan perlu mendapatkan penataan ruang terutama untuk kawasan pariwisata,

perumahan dan permukiman serta perikanan (baik darat maupun laut); mengembangkan kawasan penanganan khusus untuk mampu menjadi pusat pertumbuhan dan dapat mendorong pengembangan bagi kawasan sekitarnya.

Page 19 of 73

Perencanaan Pariwisata

Pasal 41 Sektor-sektor yang diprioritaskan adalah:


d. Sektor pariwisata, dengan pengembangan kawasan pariwisata berskala nasional dan internasional untuk lebih dipromosikan sebagai sektor

andalan pengembangan ekonomi di kawasan Pantai Pangandaran f. Sektor perhubungan, dengan prioritas kegiatan sebagai berikut: 1. mengaktifkan kembali angkutan kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang untuk menunjang pengembangan dan menambah aset kepariwisataan; 2. mengoptimalkan fungsi pelabuhan laut (Kalipucang) dalam melayani angkutan ASDP untuk domestik dan pariwisata ; 3. mengembangkan dan mempromosikan Bandar Udara Nusawiru di Cijulang; 4. mengembangkan jalan poros Bojong-Parigi untuk meningkatkan perekonomian daerah dan untuk menunjang pelayanan kepariwisataan wilayah Ciamis bagian selatan.

Page 20 of 73

Perencanaan Pariwisata

BAB III 3 KAWASAN WISATA PANGANDARAN DAN KAWASAN WISATA BATU KARAS
3.1. Gambaran Umum Kawasan Wisata Pangandaran Kawasan Wisata Pantai Pangandaran berada di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat-Indonesia. PantaiPangandaran merupakan sebuah objek wisata andalan yang berada di Kabupaten Ciamis terletak sebelah timur Jawa Barat, dengan jarak 92 km arah selatan kota Ciamis. Titik koordinatnya berada 742,047'S 10839,511'E. Pantai ini dinobatkan sebagai pantai terbaik di Pulau Jawa menurut AsiaRooms. Objek wisata Pantai Pangandaran merupakan primadona pantai di Jawa Barat. Pantai ini menjadi kawasan wisata Andalan bagi Kabupaten Ciamis dengan PAD yang dihasilkan antara 1,7 sampai 2 Milyar per tahun. Itu baru dari satu item tiket masuk saja. Sementara dari pendapatan pajak hotel dan restoran dan berbagai fasilitas ekonomi lainnya belum termasuk.
Page 21 of 73

Perencanaan Pariwisata

Para pengunjung yang datang ke objek daya tarik wisata Pantai Pangandaran ini dimulai dengan wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Pada tanggal 17 Juli 2006 Pantai Pangandaran terjadi bencana Tsunami cukup dahsyat. Akibat dari bencana tsunami tersebut yaitu banyaknya korban-korban yang berjatuhan serta rusaknya fasilitas-fasilitas yang ada di sekitar Pantai Pangandaran yaitu hotel, restoran, warung-warung kecil serta perahu. Namun, dengan seiringnya waktu kini Pantai Pangandaran tertata kembali dan banyak ditambahnya fasilitas-fasilitas untuk kenyamanan para pengunjung yang mengunjungi Pantai Pangandaran tersebut, walaupun belum semua diperbaiki (menurut hasil survey lapangan tahun 2012). Adapun tiket masuk untuk masuk ke Pantai Pangandaran adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 TIKET MASUK OBJEK DAYA TARIK WISATA PANTAI PANGANDARAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 JENIS KENDARAAN ORANG (1) MOTOR (2) JEEP (5) CARRY (10) L 300 (15) BUS KECIL (20) BUS SEDANG (30) BUS BESAR (50) WISATA Rp2.500 Rp5.000 Rp12.500 Rp25.000 Rp37.500 Rp50.000 Rp75.000 Rp125.000 ASURANSI Rp500 Rp1.500 Rp2.500 Rp5.000 Rp7.500 Rp10.000 Rp15.000 Rp25.000 SAMPAH Rp0 Rp500 Rp1.500 Rp3.000 Rp3.500 Rp5.000 Rp11.000 Rp17.000 PARKIR Rp0 Rp1.000 Rp2.000 Rp2.000 Rp2.000 Rp2.000 Rp2.500 Rp2.500 JUMLAH Rp3.000 Rp8.000 Rp18.500 Rp35.000 Rp50.500 Rp67.000 Rp103.500 Rp169.500

Page 22 of 73

Perencanaan Pariwisata

Pantai Pangandaran dibagi menjadi 2 bagian, kita bisa melihatnya saat memasuki gerbang utama Pantai Pangandaran. Jika kita ke sebelah kiri kita akan menemukan Pantai Timur Pangandaran dan kalau kita ke sebelah kanan kita akan menemukan Pantai Barat Pangandaran. Kita bahas satu persatu, pertama Pantai Barat Pangandaran, disini kita dapat melakukan akitivitas berenang karena ombak di Pantai Barat ini tidak terlalu tinggi, dengan menyewa ban dapat memepermudah kita untuk berenang dan kita juga dapat menyewa papan untuk melakukan surfing. Selain itu juga di Pantai Barat Pangandaran ini kita bisa berbelanja pakaian dan pernak-pernik atau hiasan yang dibuat dari bahan hasil laut sendiri misalnya kerang satu hal lagi kita bisa melihat matahiari terbenam di pesisir Pantai Barat Pangandaran ini. Kedua, yaitu Pantai Timur Pangandaran, disini kita bisa melakukanrekreasi air lainnya yaitu dengan menyewa Banana Boat. Pantai Timur Pangandaran juga terkenal dengan makanan seafoodnya yang begitu menggugah selera para pengunjung untuk mencicipi makanan khas laut ini, kita bisa memilih langsung makanan apa yang kita mau. Hal-hal lain yang ada di Pantai Timur Pangandaran yaitu penyewaan sepeda, adanya penjual pakaian, penjual pernak-pernik dan hiasan. Bahkan, bagi para pengunjung yangsangat menyukai dengan tato bisa dicari di kawasan Pantai Timur Pangandaran ini, kita juga bisa melihat matahari terbit di Pantai ini. Pantai Pangandaran juga sering dijadikan untuk berbagaikegiatan diantaranya yaitu Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) yang bisa kita saksikan setiap bulan Juni atau Juli dan Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan oleh para nelayan sebagai perwujudan rasa terima kasih terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada bulan Muharam, dengan mengambil tempat di PantaiTimur Pangandaran.

Page 23 of 73

Perencanaan Pariwisata

3.2. Gambaran Umum Kawasan Wisata Batukaras Kawasan objek wisata Batukaras terletak di Desa Batukaras Kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat dengan jarak 34 km dari Kecamatan Pangandaran atau 2 jam dari Pantai Pangandaran. Titik koordinatnya berada pada 7 45' 0.23" S, 108 30' 8.29" E. Aksesbilitas menuju kesana kita bisa menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum, jika kita memakai kendaraan umum kita turun naik dari terminal Pangandaran lalu naik bus jurusan Cijulang untuk ongkosnya Rp 15.000-Rp 20.000 per-orang. Objek wisata Pantai Batukaras ini merupakan perpaduan antara objek wisata Pantai Pangandaran dengan objek wisata Pantai Batu Hiu, suasana alam disana sangat indah dan tenang jauh dari keramaian dan gelombang lautnya tidak begitu tinggi sehingga kita bisa renang di Pantai Batukaras tersebut. Pantai Batukaras ini merupakan pantai yang landai. Namun, di Pantai Batukaras ini banyak sekali batu-batu semacam karang kita bisa berfoto didekat baty-batu tersebut. Para pengunjung yang datang mengunjungi Pantai Batukaras ini adalah wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Para penduduk yang tinggal disekitar Pantai Batukaras sangatlah menjaga kebersihan lingkungan dan keamanan selain itu juga para penduduk tersebut bersifat ramah terhadap para pengunjung yang datang ke Pantai Batukaras tersebut.

Page 24 of 73

Perencanaan Pariwisata

Adapun tiket masuk untuk masuk ke Pantai Batukaras adalah sebagai berikut : Tabel 3.2
TARIF MASUK OBJEK WISATA BATUKARAS NO 1 2 3 4 5 6 7 8 JENIS KENDARAAN PEJALAN KAKI SEPEDA MOTOR JEEP/SEDAN CARRY/KIJANG L. 300/HIACE BUS KECIL BUS SEDANG BUS BESAR HARGA Rp3.000 Rp7.500 Rp18.500 Rp35.000 Rp50.500 Rp67.000 Rp103.500 Rp169.500

Selain itu di Pantai Batukaras banyak sekali kegiatan-kegiatan wisata yang dapat dilakukan selain berenang antara lain: berperahu di bengawan, berkemah dan berselancar. Jika kita liburan bersama keluarga, akomodasi telah tersedia, ada pondok wisata yang dilengkapi dengan arena bermain dan rumah ibadah. Pondok wisata ini dikelola langsung oleh Diparda Kabupaten Ciamis. Fasilitas lainnya yang tersedia antara lain: Hotel, Camping Ground, Kios Cinderamata, sewaan papan selancar dan ban renang.

Page 25 of 73

Perencanaan Pariwisata

3.2.1

Aspek Geografi Fisik Pantai Batukaras

Secara umum kondisi fisik Pantai Batukaras adalah landai dengan posisi pantai yang menurun dari jalan utama. Disamping pantai juga kita dapat menemukan lereng yang miring berwarna kuning keemasan (bisa dikatakan batuan juga). Selain itu juga, Pantai Batukaras ini merupakan rawan bencana dimana diperjelas dengan informasi yang dipajang disekitar area Pantai Batukaras tersebut. Cuaca disana sangat panas sekali mungkin ini dikarenakan efek dari pantai tersebut. Biasanya cuaca tepi pantai itu selalu panas.

Foto Aspek fisik Geografi pantai Batu karas

Page 26 of 73

Perencanaan Pariwisata

3.2.2 Aspek Sarana Prasarana Pantai Batukaras Sarana dan prasarana di Pantai Batukaras cukup memadai. Pemerintah Kabupaten Ciamis berusaha membangun sarana dan prasarana yang yang baik untuk para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara sehingga para wisatawan dapat merasa nyaman dan menikmati liburannya apabila mengunjungi Pantai Batukaras ini. Sarana dan prasarana yang ada di Pantai Batukaras diantaranya sebagai berikut :
Kios Makan dan Rumah makan

Lapangan Parkir

Page 27 of 73

Perencanaan Pariwisata

Tempat Sampah

Tempat Pembuangan Akhir Sampah(TPA)

Tempat Ibadah(Masjid)

Penginapan

Toilet umum

Page 28 of 73

Perencanaan Pariwisata

3.2.3 Aspek Aksesbilitas Pantai Batukaras Secara umum aksesbilitas eksternal menuju Pantai Batukaras kurang baik dimana jauh dari jalan besar, harus memasuki perkampungan terlebih dahulu, tidak dilalui atau tidak tersedianya kendaraan umum, jalan 6 km sebelum menuju Pantai Batukaras jalannya rusak serta kondisi jalannya sempit. Gambaran umum aksesbilitas internal Pantai Batukaras kondisi jalannya baik, dari lapangan parkir menuju Pantai Batukaras sendiri sangat dekat kita tinggal jalan kaki saja apabila kita ingin menikmati suasana pantai yang begitu tenang dan jauh dari keramaian.
Gambar Kondisi jalan internal Pantai Batu Karas

Page 29 of 73

Perencanaan Pariwisata

3.2.4 Aspek Daya Tarik Pantai Batukaras Laut yang begitu biru, ombak yang begitu tenang serta kita bisa memandang langsung dari tempat parkir ketika kita turun dari kendaraan pandangan kita secara otomatis langsung tertuju pada Pantai Batukars tersebut. Banyak batu-batu dipinggir pantai tersebut, kita juga bisa berenang di pantai ini dan berjemur dibawah terik matahari yang sangat menghangatkan tubuh. Suasana di Pantai ini sangat tenang dan membuat kita betah untuk berlama-lama menikmati liburan.

Page 30 of 73

Perencanaan Pariwisata

3.2.5 Aspek Dampak Sosial dan Ekonomi Dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan dari Pantai Batukaras ini adalah berdampak positif terhadap Pemerintah dan masyarakat yang berada di sekitar Pantai Batukaras tersebut, dampak yang ditimbulkan dari kawasan objek wisata Pantai Batukaras sebagai berikut : 1. Dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar. 2. Menciptakan lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar. 3. Mengurangi tingkat pengangguran di daerah sekitar kawasan Pantai Batukaras. 4. Menambah pendapatan daerah. 3.2.6 Aspek Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kawasan objek wisata Pantai Batukaras adalah daerah sekitar menjadi terpelihara dan tentunya sangatlah positif bagi para wisatawan dan masyarakat sekitar, dampak yang ditimbulkan sebagai berikut : 1. Lingkungan kawasan objek wisata Pantai Batukaras menjadi bersih dan terpelihara. 2. Lebih terjaganya kawasan objek wisata Pantai Batukaras karena tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. 3. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat sekitar dalam menjaga kebersihan lingkungan Pantai Batukaras.

Page 31 of 73

Perencanaan Pariwisata

3.3

Gambaran Umum Kawasan Pantai Barat Pangandaran Kondisi geografis Pantai Barat Pangandaran secara umum adalah dataran rendah, daerahnya merupakan daerah rawan bencana dan landai.

3.3.1 Aspek Geografi Fisik Pantai Barat Pangandaran Ombak di Pantai Barat Pangandaran ini cocok untuk olahraga air misalnya renang karena ombaknya tidak terlalu tinggi selain itu juga kita bisa menikmati pemandangan pada saat matahari tenggelam (sunset). Cuaca disana sangat panas sehingga apabila kita berkunnung kesana jangan terlalu memakai pakaian yang tebal. Di Pantai Barat Pangandaran ini terdapat beberapa pos yang berguna untuk menjaga para pengunjung, memberikan informasi tentang batas waktu untuk berenang, menertibkan pengunjung dan memelihara wilayah sekitar. Kajian yang kami kaji ada 3 pos di Pantai Barat Pangandaran.
Hotel/Penginapan Distro Tempat Ibadah(Masjid)

Page 32 of 73

Perencanaan Pariwisata

Tempat Penyewaan Sepeda

Warung

Kios Sovenir

Toilet Umun

Mobil Patroli Pantai

Kantor Bala Wisata

Penyewaan Perahu

Page 33 of 73

Perencanaan Pariwisata

3.3.2 Aspek Aksesbilitas Pantai Barat Pangandaran Aksesbilitas menuju Pantai Barat Pangandaran sangatlah baik, jalannya beraspal dan mudah dilalui oleh roda dua dan roda empat serta bis. Selain itu juga, Pantai Pangandaran ini berdekatan dengan termianal jadi apabila pengunjung ingin mengunjungi Pantai Pangandaran terutama Pantai Barat Pangandarannya, pengunjung bisa menggunakan bis dan berjalan kaki menuju pantai atau becak agar suasananya pantai yang begitu indah lebih terasa. 3.3.4 Aspek Daya Tarik Pantai Barat Pangandaran Pantai Barat Pangandaran mempunyai daya tarik laut yang begitu membiru dibawah langit yang cerah, ombak yang melambai-lambai serta suaranya yang begitu menggelegar mengajak kita untuk segera renang menikmati keindahan alam di pantai selatan Kabupaten Ciamis itu. Selain itu juga pantai ini memiliki keunikan yaitu terbagianya 2 bagian pantai yakni Pantai Barat Pangandaran dan Pantai Timur Pangandaran, keduanya sama-sama indah dan berwarna biru membuat suasana hati menjadi tenang dan menyejukan diri kita. Kita dapat relaxing menikmati semuanya.

Page 34 of 73

Perencanaan Pariwisata
Foto Aspek Daya Tarik Pantai Barat Pangandaran

Page 35 of 73

Perencanaan Pariwisata

3.3.5 Aspek Dampak Sosial dan Ekonomi Dampak sosial dan ekonomi dari Pantai Barat Pangandaran adalah : 1. Dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar. 2. Membuka lapangan usaha. 3. Mengurangi tingkat pengangguran masyarakat sekitar. 4. Meningkatkan PAD Kabupaten Ciamis. 5. Menjadi sebuah investasi yang sangat besar bagi masyarakat. 6. Mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat sekitar.

3.3.6 Aspek Dampak Lingkungan Aspek dampak lingkungan dari Pantai Barat Pangandaran adalah : 1. Sampah yang berserakan ditepi sungai yang tidak dibersihkan. 2. Penumpukan sampah tanpa diangkut ke TPA. 3. Belum tertata sepenuhnya dalam hal pemeliharaan. 4. Terlalu seringnya penambakan ikan. 5. Masih ada rumah yang belum diperbaiki akibat dari dampak tsunami

Page 34 of 73

Perencanaan Pariwisata

Page 35 of 73

Perencanaan Pariwisata

Peta Vektor Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras

Pantai Batu Karas

Pantai Pangandaran

Page 36 of 73

Perencanaan Pariwisata

BAB IV ANALISIS
4.1 Analisis Kawasan Wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras Menurut Kebijakan Berdasarkan Rencana Tata Ruang (RTRW) Kabupaten Ciamis yang digunakan sebagai landasan pembangunan untuk kurun waktu Tahun 20052014 yang berkaitan dengan pariwisata adalah Pasal 13 dan Pasal 41. Untuk strategi pengembangan kawasan kawasan penanganan khusus terdapat di Pasal 13 yang berisikan : c. d. mengakomodasikan kepentingan sektor-sektor strategis dan perlu mendapatkan penataan ruang terutama untuk kawasan pariwisata, perumahan dan permukiman serta perikanan (baik darat maupun laut); mengembangkan kawasan penanganan khusus untuk mampu menjadi pusat pertumbuhan dan dapat mendorong pengembangan bagi kawasan sekitarnya. Dalam pasal ini dijelaskan bahwa kawasan pariwisata membutuhkan penataan ruang terutama untuk kawasan wisata pantai pangandaran dan wisata pantai batukaras yang berpotensi sebagai wisata internasional.

Page 37 of 73

Perencanaan Pariwisata

Pasal 41 menjelaskan tentang sektor-sektor yang diprioritaskan: (point d ) Sektor pariwisata, dengan pengembangan kawasan pariwisata berskala nasional dan internasional untuk lebih dipromosikan sebagai sektor andalan pengembangan ekonomi di kawasan Pantai Pangandaran. Dalam poin ini, wisata Pantai Pangandaran dan wisata Pantai Batukaras telah mencapai skala nasional karena dapat dilihat dari semakin banyaknya para wisatawan lokal yang berdatangan ke Pantai Wisata Pangandaran dan Pantai Batukaras. Selain wisatawan lokal juga, Wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras banyak didatangi oleh wisatawan nonlokal hal ini berarti wisata Pangandaran telah terkenal secara internasional. Ini berdampak positif bagi wilayah sekitar Ciamis Selatan baik itu terhadap pemerintahnya maupun terhadap masyarakatnya karena dengan banyaknya jumlah wisatawan yang datang maka semakin banyak juga keuntungan yang didapatkan oleh pemerintah dan masyarakat. (point f) Sektor perhubungan, dengan prioritas kegiatan sebagai berikut: 5.mengaktifkan kembali angkutan kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang untuk menunjang pengembangan dan menambah aset kepariwisataan; Pada point 1 ini transportasi kereta api belum diaktifkan kembali sehingga masyarakat sekitar Banjar hanya bisa menggunakan bis atau kendaraan pribadi dan sedangkan untuk kereta api tidak bisa digunakan menuju ke Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras. Seharusnya pemerintah segera mengaktifkan kembali jalur transportasi ini agar dapat mempermudah akses alternatif tarnsportasi menuju kawasan objek wisata pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.

Page 38 of 73

Perencanaan Pariwisata

6. mengoptimalkan fungsi pelabuhan laut (Kalipucang) dalam melayani angkutan ASDP untuk domestik dan pariwisata ; Pada point 2 tahun sampai tahun 2012 juga Pangandaran belum sepenuhnya mengoptimalkan fungsi pelabuhan laut nusawiru. Ini sangat berkaitan lagi terhadap alternatif transportasi, padahal jika pemerintah mengaktifkan kembali pelabuhan laut nusawiru itu dengan baik tidak menutup kemungkinan para wisatawan yang datang akan semakin meningkat karena adanya transportasi lain menuju kawasan objek wisata. 7. mengembangkan dan mempromosikan Bandar Udara Nusawiru di Cijulang; Pada point 3 pengembangan dan promosi untuk Bandar Udara Nusawiru belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ini dikarenakan jarak tempuh dari Cijulang ke Pangandaran lumayan jauh dan aksesbilitasnya masih kurang serta kondisi jalan yang masih kurang dari harapan. Akan tetapi bandar udara Nusawiru tetap dipergunakan dan dipakai oleh para pengunjung. Pemerintah harus memperbaiki aksesbilitas darat, agar para wisatawan yang datang merasa nyaman dan cepat menuju kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras. 8. mengembangkan jalan poros Bojong-Parigi untuk meningkatkan perekonomian daerah dan untuk menunjang pelayanan kepariwisataan wilayah Ciamis bagian selatan. Pada point 4 pengembangan jalan poros untuk Bojong-Parigi terlaksana dengan baik. Kesimpulan dari semua pasal dan per setiap point adalah bahwa Kawasan Wisata Pantai Pangandaran dilihat dengan RTRW Kabupaten Ciamis sampai tahun 2012 adalah negatif dimana tidak sesuai dengan isi RTRW yang telah ada. Pemerintah seharusnya memperbaiki dan mengfungsikan alternatid]f aksesbilitas menuju kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.

Page 39 of 73

Perencanaan Pariwisata

4.2 Matriks Evaluasi 4.2.1 Faktor Evaluasi 1. Aspek Geologi Fisik Suatu keadaan alam yang berada pada wilayah sekitar dengan memerhatikan curah hujan, kemiringan lereng dan memenetukan dataran rendah atau dataran tinggi di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras. 2. Aspek Sarana dan Prasarana Suatu fasilitas-fasilitas yang tersedia pada suatu kawasan yang dapat dipergunakan bagi para pengunjung yang mengunjungi suatu kawasan wisata Pantai Pangandaran dan pantai Batukaras. 3. Aspek Aksesbilitas. Cara dan jarak yang ditempuh terhadap kawasan objek wisata, biasanya lebih terhadap kendaraan yang dipakai dan berapa jarak (km) yang ditepuh menuju kawasan wisata Pantai pangandaran dan Pantai Batukaras. 4. Aspek Daya Tarik Keadaan atau kondisi kawasan objek wisata yang dapat dilihat dari pemandangan dan hal-hal yang unik dari suatu kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras. 5. Aspek Dampak Sosial dan Ekonomi

Page 40 of 73

Perencanaan Pariwisata

Suatu pengaruh atau akibat terhadap masayarakat sekitar kawasan objek wisata Pantai pangandaran dan Pantai Batukaras yang diakibatkan oleh kegiatan pariwisata. 6. Aspek Dampak Lingkungan Suatu pengaruh atau dampak dari kegiatan pariwisata terhadap lingkungan sekitar kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
4.2.2 Kriteria Evaluasi Tabel 4.1 KRITERIA EVALUASI OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA SCORE Tinggi = 5 FISIK GEOGRAFIK Lokasi yang Aman(Bencana , tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari AKSESIBILITAS Kondisi Jalan dan keadaan jalan yang baik, jarak tempuh yang tidak memakan waktu, DAYA TARIK Memiliki potensi keunikan wisata yang khas, baik karakter fisik lingkungan maupun SARANA PRASARANA Tersedianya Fasilitas Umum: Toilet Umum, Penginapan, Rumah makan, Tempat Ibadah, Bank/ATM, Tempat DAMPAK SOS-EKO Memberikan PAD yang tinggi bagi daerah setempat/ kontribusi PAD, memberikan lapangan DAMPAK LINGKUNGAN Merawat lingkungan dan tidak terjadinya kerusakan lingkungan seperti pencemaran (air,

Page 41 of 73

Perencanaan Pariwisata

masyarakat), Kondisi lingkungan yang terawat(tidak tercemar, tidak mengganggu ekologi lingkungan ODTW) Suhu udara sesuai untuk kegiatan wisata, tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas

mudah ditempuh jarak lokasi dari jalan utama (Jalan Nasional, jalan Provinsi, dan Jalan Kabupaten), dapat dilalui angkutan baik angkutan pribadi maupun umum, bebas dari gangguan macet dll. Rambu-rambu lalu lintas memadai Penerangan

kehidupan sosial budaya masyarakat setempat Tiket masuk terjangkau Mengundang rasa penasaran karena banyak dibicarakan orang Terdapat spesies flora/fauna langka Lokasi ODTW memiliki cirri khas baik dalam penataan ruang maupun design bangunan

Sampah, terminal, rumah sakit/puskesmas, kantor pos. Tersedianya Fasilitas Tambahan: souvenir shop, kantor informasi, wartel, pasar dll. Yang terawat dengan baik. Terkoneksi dengan internet (WiFi) Fasilitas parker sudah didukung dengan mesintiket Sistem penglolaan sampah terstandarisasi Sistem drainase

pekerjaan bagi masyarakat setempat/ menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat Meningkatkan jiwa social masyarakat sekitar ODTW Masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memproduksi kerajinan tangan Pedapatan masyarakat meningkat

udara, tanah, dan suara) Mampu menyelamatkan spesies flora / fauna yang hamper punah Menjadi penangkaran hewan yang dilindungi Mampu menjaga kelestarian ekosistem Ikut membantu dalam pelestarian lingukungan, seperti penghijauan kembali hutan yang gundul Mampu

Page 42 of 73

Perencanaan Pariwisata

jalan memadai Terdapat POM pengisian bahan bakar kendaraan Terdapat trotoar di sepanjang jalan untuk para pejalan kaki

Objek bersifat unik, langkah, menarik, jarang ditemukan, masih bersifat alami,

berfungsi optimal

sehingga taraf kehidupan membaik Daerah disekitar ODTW

memanfaatkan kondisi lahan eksisting

Page 43 of 73

Perencanaan Pariwisata

Sedang = 3

Lokasi yang Kurang Aman(Bencana , tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari masyarakat)

Kondisi Jalan dan keadaan jalan yang kurang baik, jarak tempuh yang cukup jauh dan memakan waktu, dan dapat ditempuh hanya dari salah-satu jalan saja Contohnya jalan Kabupaten, dapat dilalui dengan kendaraan.

Memiliki keunikan wisata yang jarang ditemui di tempat lain.

Hanya tersedia fasilitas umum tertentu dan kurang terjaga dengan baik baik dari segi fisik maupun kebersihan.

Memberikan PAD yang tinggi kepada wilayah, namun terbatasnya peluang pekerjaan.

Terjadinya beberapa pencemaran di lokasi tersebut namun masih dapat melakukan restorasi.

Keindahan alamnya biasa saja Obyek jarang dijumpai Suasana obyek tersebut masih membuat orang nyaman

Meningkatnya mata pencaharian untuk masyarakat sekitar objek wisata tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata, namun tidak berpengaruh pada pembangunan di sekitar objek wisata

cukup jauh sarana kesehatan ke tempat wisata Sarana dan prasaranya bersifat biasa saja Hanya tersedia sarana dasar (WC umum, mushola, parker, loket, TU), kondisi baik

Terdapat pencemaran lingkungan di sekitar objek wisata yang disebabkan oleh objek wisata tersebut, serta lingkungan tersebut tidak alami lagi.

Memiliki akses jalan yang baik, beraspal, tidak berlubang, namun kapasitas

Page 44 of 73

Perencanaan Pariwisata

jalannya kurang memadai, dapat dilewati oleh kendaraan umum, tidak terlalu jauh dari pusat kota.

tersebut, masyarat menjadi sejahtera.

Page 45 of 73

Perencanaan Pariwisata

Rendah = 1

Lokasi yang kurang AmanBencana, tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari masyarakat)

Kondisi jalan dan keadaan jalan yang buruk, memakan waktu yang lama untuk datang ke lokasi, harus menggunakan jalan Lokal, dan sulit untuk dilalui oleh kendaraan, hanya dapat dilalui oleh kendaraan tertentu/ khusus

Memiliki daya tarik sejenis dengan ODTW lain.

Keterbatasannya fasilitas umum dan tidak terawat dengan baik, bahkan sudah banyak yg tidak dapat dioprasikan.

Memberikan kontribusi PAD yang cukup namun tidak memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat setempat.

Terjadinya pencemaran lingkungan pada lokasi yang mengakibatkan kerusakan fisik lingkungan setempat.

Suasana obyek yang kurang nyaman

Obyek bersifat biasa saja dan sering dijumpai di tempat lain

Tidak tersedia sarana dasar Kondisi prasarananya buruk

Tidak mampu mensejahterakan penduduk Tidak tersedia dan jarang lapangan pekerjaan

Daerah sekitar obyek wisatanya menjadi kotor

Lingkungannya menjadi tidak terawatt

Banyak pengangguran

Tidak tertatanya lingkungan dan pembangun yang tidak merata di daerah sekitar objek

Kondisi jalan kurang baik, berbatu, berlubang, dan

Page 46 of 73

Perencanaan Pariwisata

tidak beraspal, serta kapasitasnya kurang memadai, tidak dilewati oleh kendaraan umum, jauh dari pusat kota.

tersebut, serta terjadinya kerusakan lingkungan

Page 47 of 73

Perencanaan Pariwisata

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kriteria evaluasi meliputi : Kriteria tinggi (5) meliputi : Aspek fisik gografi yaitu Lokasi yang Aman(Bencana, tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari masyarakat), Kondisi lingkungan yang terawat(tidak tercemar, tidak mengganggu ekologi lingkungan ODTW), Suhu udara sesuai untuk kegiatan wisata, tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas. Aspek aksesbilitas yaitu, Kondisi Jalan dan keadaan jalan yang baik, jarak tempuh yang tidak memakan waktu, mudah ditempuh jarak lokasi dari jalan utama (Jalan Nasional, jalan Provinsi, dan Jalan Kabupaten), dapat dilalui angkutan baik angkutan pribadi maupun umum, bebas dari gangguan macet dll, Rambu-rambu lalu lintas memadai, Penerangan jalan memadai Terdapat POM pengisian bahan bakar kendaraan, Terdapat trotoar di sepanjang jalan untuk para pejalan kaki. Aspek daya tarik yaitu, Memiliki potensi keunikan wisata yang khas, baik karakter fisik lingkungan maupun kehidupan sosial budaya masyarakat setempat, Tiket masuk terjangkau, Mengundang rasa penasaran karena banyak dibicarakan orang, Terdapat spesies flora/fauna langka, Lokasi ODTW memiliki cirri khas baik dalam penataan ruang maupun design bangunan, Objek bersifat unik, langkah, menarik, jarang ditemukan, masih bersifat alami. Aspek sarana dan prasarana yaitu Tersedianya Fasilitas Umum: Toilet Umum, Penginapan, Rumah makan, Tempat Ibadah, Bank/ATM, Tempat Sampah, terminal, rumah sakit/puskesmas, kantor pos. Tersedianya Fasilitas Tambahan: souvenir shop, kantor informasi, wartel, pasar dll. Yang terawat dengan baik, Terkoneksi dengan internet (WiFi), Fasilitas parker sudah didukung dengan mesintiket, Sistem penglolaan sampah terstandarisasi, Sistem drainase berfungsi optimal. Aspek dampak sosial dan ekonomi yaitu Memberikan PAD yang tinggi bagi daerah setempat/ kontribusi PAD, memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat/ menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, Meningkatkan jiwa social masyarakat sekitar ODTW, Masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memproduksi kerajinan tangan, Pedapatan masyarakat meningkat sehingga taraf kehidupan membaik Daerah disekitar ODTW. Aspek dampak lingkungan yaitu Merawat lingkungan dan
Page 48 of 73

Perencanaan Pariwisata

tidak terjadinya kerusakan lingkungan seperti pencemaran (air, udara, tanah, dan suara), Mampu menyelamatkan spesies flora / fauna yang hamper punah, Menjadi penangkaran hewan yang dilindungi, Mampu menjaga kelestarian ekosistem, Ikut membantu dalam pelestarian lingukungan, seperti penghijauan kembali hutan yang gundul, Mampu memanfaatkan kondisi lahan eksisting. Kriteria Sedang (3) meliputi : Aspek fisik grografi yaitu Lokasi yang Kurang Aman(Bencana, tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari masyarakat). Aspek aksesbilitas yaitu Kondisi Jalan dan keadaan jalan yang kurang baik, jarak tempuh yang cukup jauh dan memakan waktu, dan dapat ditempuh hanya dari salah-satu jalan saja Contohnya jalan Kabupaten, dapat dilalui dengan kendaraan, Memiliki akses jalan yang baik, beraspal, tidak berlubang, namun kapasitas jalannya kurang memadai, dapat dilewati oleh kendaraan umum, tidak terlalu jauh dari pusat kota. Aspek daya tarik yaitu Memiliki keunikan wisata yang jarang ditemui di tempat lain, Keindahan alamnya biasa saja , Obyek jarang dijumpai, Suasana obyek tersebut masih membuat orang nyaman. Aspek sarana dan prasarana yaitu Hanya tersedia fasilitas umum tertentu dan kurang terjaga dengan baik baik dari segi fisik maupun kebersihan, cukup jauh sarana kesehatan ke tempat wisata, Sarana dan prasaranya bersifat biasa saja, Hanya tersedia sarana dasar (WC umum, mushola, parker, loket, TU), kondisi baik. Aspek dampak sosial dan ekonomi yaitu Memberikan PAD yang tinggi kepada wilayah, namun terbatasnya peluang pekerjaan, Meningkatnya mata pencaharian untuk masyarakat sekitar objek wisata tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata, namun tidak berpengaruh pada pembangunan di sekitar objek wisata tersebut, masyarat menjadi sejahtera. Aspek dampak lingkungan yaitu Terjadinya beberapa pencemaran di lokasi tersebut namun masih dapat melakukan restorasi, Terdapat pencemaran lingkungan di sekitar objek wisata yang disebabkan oleh objek wisata tersebut, serta lingkungan tersebut tidak alami lagi.

Page 49 of 73

Perencanaan Pariwisata

Kriteria Rendah (1) meliputi : Aspek fisik geografi yaitu Lokasi yang kurang AmanBencana, tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari masyarakat). Aspek aksesbilitas yaitu Kondisi jalan dan keadaan jalan yang buruk, memakan waktu yang lama untuk datang ke lokasi, harus menggunakan jalan Lokal, dan sulit untuk dilalui oleh kendaraan, hanya dapat dilalui oleh kendaraan tertentu/ khusus, Kondisi jalan kurang baik, berbatu, berlubang, dan tidak beraspal, serta kapasitasnya kurang memadai, tidak dilewati oleh kendaraan umum, jauh dari pusat kota. Aspek daya tarik yaitu Memiliki daya tarik sejenis dengan ODTW lain, Suasana obyek yang kurang nyaman, Obyek bersifat biasa saja dan sering dijumpai di tempat lain. Aspek sarana dan prasarana yaitu Keterbatasannya fasilitas umum dan tidak terawat dengan baik, bahkan sudah banyak yg tidak dapat dioprasikan, Tidak tersedia sarana dasar, Kondisi prasarananya buruk. Aspek dampak sosial dan ekonomi yaitu Memberikan kontribusi PAD yang cukup namun tidak memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat setempat, Tidak mampu mensejahterakan penduduk, Tidak tersedia dan jarang lapangan pekerjaan, Banyak pengangguran. Aspek dampak lingkungan yaitu Terjadinya pencemaran lingkungan pada lokasi yang mengakibatkan kerusakan fisik lingkungan setempat, Daerah sekitar obyek wisatanya menjadi kotor, Lingkungannya menjadi tidak terawatt, Tidak tertatanya lingkungan dan pembangun yang tidak merata di daerah sekitar objek tersebut, serta terjadinya kerusakan lingkungan.

4.2.2. Evaluasi Penilaian A. Perhitungan Penilaian

Interval penilaian =

Page 50 of 73

Perencanaan Pariwisata

( 5 6 ) (1 6) 3

24 3

=8

Keterangan Nilai : Buruk = 4 11 Dilihat dari hasil penilaian dengan kategori buruk bahwa kawasan wisata ini masih terdapat banyak kekurangan dan perlunya pengembangan dan penataan kembali dari berbagai aspek baik itu aspek fisik, aksesbilitas, daya tarik, sarana dan prasarana, dampak sosial dan ekonomi dan dampak lingkungan. Sedang = 12 19 Dilihat dari hasil penilaian kategori sedang bahwa kawasan objek wisata ini masih terdapat kekurangan dan perlunya peningkatan pengembangan serta perwawatan dari berbagai aspek baik itu aspek fisik, aksesbilitas, daya tarik, sarana dan prasarana, dampak sosial dan ekonomi dan dampak lingkungan. Baik = 20 27 Dilihat dari hasil penilaian kategori baik bahwa kawasan objek wisata ini sangat baik dan termasuk kedalam wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing karena aspek-aspek yang mendukungnya sangat baik dan dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Aspek-aspek tersebut diantaranya aspek fisik, aksesbilitas, daya tarik, sarana dan prasarana, dampak sosial dan ekonomi dan dampak lingkungan.

Page 51 of 73

Perencanaan Pariwisata

4.2 Evaluasi Objek Daya Tarik Wisata 4.2.1. Evaluasi Objek Wisata Pantai Pangandaran Untuk dapat mengetahui keadaan Kawasan Objek Wisata Pantai Pangandaran maka diperlukannya evaluasi untuk menentukkan kategori nilai baik, sedang maupun buruk. Tabel 4.2 Evaluasi Objek Wisata Pantai Pangandaran
Bobot Nilai Fisik Geografik Aksesibilitas Daya Tarik Kriteria Sarana dan Prasarana Baik = 5 Kondisi Jalan dan keadaan jalan yang baik, jarak tempuh yang tidak memakan waktu, mudah Memiliki potensi keunikan wisata yang khas, baik karakter fisik lingkungan maupun Dampak Sosial Ekonomi Memberikan PAD yang tinggi bagi daerah setempat/ kontribusi PAD, memberikan 15 Dampak Lingkungan Total

Page 52 of 73

Perencanaan Pariwisata

ditempuh jarak lokasi dari jalan utama (Jalan Nasional, jalan Provinsi, dan Jalan Kabupaten), dapat dilalui angkutan baik angkutan pribadi maupun umum, bebas dari gangguan macet dll. Rambu-rambu lalu lintas memadai

kehidupan sosial budaya masyarakat setempat Tiket masuk terjangkau Mengundang rasa penasaran karena banyak dibicarakan orang Terdapat spesies flora/fauna langka Lokasi ODTW memiliki cirri khas baik

lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat/ menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat Meningkatkan jiwa social masyarakat sekitar ODTW Masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memproduksi kerajinan tangan

Page 53 of 73

Perencanaan Pariwisata

Penerangan jalan memadai Terdapat POM pengisian bahan bakar kendaraan

dalam penataan ruang maupun design bangunan Objek bersifat unik, langkah, menarik, jarang ditemukan, masih bersifat alami,

Pedapatan masyarakat meningkat sehingga taraf kehidupan membaik Daerah disekitar ODTW

Terdapat trotoar di sepanjang jalan untuk para pejalan kaki

Sedang = 3

Lokasi yang Kurang Aman(Benca na, tindak kejahatan,

Hanya tersedia fasilitas umum tertentu dan kurang terjaga dengan baik baik

Terjadinya beberapa pencemaran di lokasi tersebut namun masih

Page 54 of 73

Perencanaan Pariwisata

penyakit, gangguan dari masyarakat)

dari segi fisik maupun kebersihan. cukup jauh sarana kesehatan ke tempat wisata Sarana dan prasaranya bersifat biasa saja Hanya tersedia sarana dasar (WC umum, mushola, parker, loket, TU), kondisi baik

dapat melakukan restorasi. Terdapat pencemaranlingk ungan di sekitar objek wisata yang disebabkan oleh objek wisata tersebut, serta lingkungan tersebut tidak alami lagi.

Buruk = 1 Total 24

Sumber : Hasil Analisis 2013


Page 55 of 73

Perencanaan Pariwisata

Dilihat dari tabel evaluasi dapat disimpulkan bahwa Kawasan Objek Wisata Pantai Pangandaran memiliki kategori baik (20-27) dengan jumlah poin dari keseluruhan hasil evaluasi adalah sebanyak 24 poin. Wisata Pantai Pangandaran dilihat baik karena dilihat dari faktor aspek aksesbilitas, aspek daya tari dan aspek dampak sosial dan ekonomi yang sangat tinggi dan sangat berpengaruh terhadap Kawasan Wisata Objek Pantai Pangandaran itu sendiri. Namun, aspek fisik geografi, aspek sarana dan prasarana dan aspek lingkungan memilliki nilai sedang dan hal ini memerlukan peningkatan pengembangan lagi agar Kawasan Wisata Pantai Pangandaran menjadi lebih baik dari sebelumnya. 4.2.2. Evaluasi Objek Wisata Pantai Batu Karas Untuk dapat mengetahui keadaan Kawasan Objek Wisata Pantai Batukaras maka diperlukannya evaluasi untuk menentukkan kategori nilai baik, sedang maupun buruk. Evaluasi Objek Wisata Pantai Batu Karas
Bobot Nilai Fisik Geografik Baik = 5 Aksesibilitas Daya Tarik Kriteria Sarana dan Prasarana Dampak Sosial Ekonomi Dampak Lingkungan Merawat lingkunga n dan tidak 5 Total

Page 56 of 73

Perencanaan Pariwisata

terjadinya kerusakan lingkunga n seperti pencemara n (air, udara, tanah, dan suara) Mampu menyelam atkan spesies flora / fauna yang hamper punah Menjadi

Page 57 of 73

Perencanaan Pariwisata

penangkar an hewan yang dilindungi Mampu menjaga kelestarian ekosistem Ikut membantu dalam pelestarian lingukung an, seperti penghijaua n kembali hutan yang gundul

Page 58 of 73

Perencanaan Pariwisata

Mampu memanfaa tkan kondisi lahan eksisting

Sedang = 3

Lokasi yang Kurang Aman(Bencan a, tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari masyarakat)

Kondisi Jalan dan keadaan jalan yang kurang baik, jarak tempuh yang cukup jauh dan memakan waktu, dan dapat ditempuh hanya dari salah-satu jalan saja Contohnya

Kondisi Jalan dan keadaan jalan yang kurang baik, jarak tempuh yang cukup jauh dan memakan waktu, dan dapat ditempuh hanya dari

Hanya tersedia Memberikan fasilitas umum tertentu dan kurang terjaga dengan baik baik dari segi fisik maupun kebersihan. PAD yang tinggi kepada wilayah, namun terbatasnya peluang pekerjaan. Meningkatnya mata pencaharian untuk masyarakat

12

cukup jauh sarana kesehatan ke tempat wisata

Page 59 of 73

Perencanaan Pariwisata

jalan Kabupaten, dapat dilalui dengan kendaraan. Memiliki akses jalan yang baik, beraspal, tidak berlubang, jalannya kurang memadai, dapat dilewati oleh kendaraan umum, tidak terlalu jauh dari pusat kota

salah-satu jalan saja Contohnya jalan Kabupaten, dapat dilalui dengan kendaraan. akses jalan yang baik, beraspal, tidak berlubang, namun kapasitas jalannya kurang memadai,

Sarana dan prasaranya bersifat biasa saja

sekitar objek wisata tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata, namun tidak berpengaruh pada pembangunan di sekitar objek wisata tersebut, masyarat menjadi sejahtera.

Hanya tersedia sarana dasar (WC umum, mushola, parker, loket, TU), kondisi baik

namun kapasitas Memiliki

Page 60 of 73

Perencanaan Pariwisata

dapat dilewati oleh kendaraan umum, tidak terlalu jauh dari pusat kota Buruk = 1 Total 17

Sumber : Hasil Analisis 2013

Dilihat dari tabel evaluasi dapat disimpulkan bahwa Kawasan Objek Wisata Pantai Batukaras memiliki kategori sedang (12-19) dengan jumlah poin dari keseluruhan hasil evaluasi adalah sebanyak 17 poin. Wisata Pantai Batukaras dilihat sedang karena dilihat dari faktor aspek dampak lingkungan yang sangat tinggi dan sangat berpengaruh terhadap Kawasan Wisata Objek Pantai Batukaras itu sendiri. Namun, aspek fisik geografi, aspek aksesbilitas, aspek daya tarik, aspek sarana dan prasarana dan aspek dampak sosial dan ekonomi nilai sedang dan hal ini memerlukan peningkatan pengembangan lagi agar Kawasan Wisata Pantai Batukaras menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Page 61 of 73

Perencanaan Pariwisata

4.2.3.

Evaluasi Objek Wisata Pantai Barat Pangandaran Untuk dapat mengetahui keadaan Kawasan Objek Wisata Pantai Pantai Barat Pangandaran maka diperlukannya evaluasi untuk menentukkan

kategori nilai baik, sedang maupun buruk. Tabel 4.4 Evaluasi Objek Wisata Pantai Barat Pangandaran
Bobot Nilai Fisik Geografik Baik = 5 Aksesibilitas Daya Tarik Kriteria Sarana dan Prasarana Dampak Sosial Ekonomi Memberikan PAD yang tinggi bagi daerah setempat/ kontribusi PAD, memberikan lapangan Dampak Lingkungan 5 Total

Page 62 of 73

Perencanaan Pariwisata

pekerjaan bagi masyarakat setempat/ menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat Meningkatkan jiwa social masyarakat sekitar ODTW Masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memproduksi kerajinan tangan Pedapatan

Page 63 of 73

Perencanaan Pariwisata

masyarakat meningkat sehingga taraf kehidupan membaik Daerah disekitar ODTW Sedang = 3 Lokasi yang Kurang Aman(Benca na, tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari masyarakat) Kondisi Jalan dan keadaan jalan yang kurang baik, jarak tempuh yang cukup jauh dan memakan waktu, dan dapat ditempuh hanya dari Memiliki keunikan wisata yang jarang ditemui di tempat lain. Keindahan alamnya biasa saja Obyek Hanya tersedia fasilitas umum tertentu dan kurang terjaga dengan baik baik dari segi fisik maupun kebersihan. Terjadinya beberapa pencemara n di lokasi tersebut namun masih dapat melakukan restorasi. Terdapat pencemara 15

Page 64 of 73

Perencanaan Pariwisata

salah-satu jalan saja Contohnya jalan Kabupaten, dapat dilalui dengan kendaraan. Memiliki akses jalan yang baik, beraspal, tidak berlubang, namun kapasitas jalannya kurang memadai, dapat dilewati

jarang dijumpai Suasana obyek tersebut masih membuat orang nyaman

cukup jauh sarana kesehatan ke tempat wisata

n lingkunga n di sekitar objek wisata yang disebabka n oleh objek wisata tersebut, serta lingkunga n tersebut tidak alami lagi.

Sarana dan prasaranya bersifat biasa saja

Hanya tersedia sarana dasar (WC umum, mushola, parker, loket, TU), kondisi baik

Page 65 of 73

Perencanaan Pariwisata

oleh kendaraan umum, tidak terlalu jauh dari pusat kota. Buruk = 1 Total 20

Sumber : Hasil Analisis 2013

Dilihat dari tabel evaluasi dapat disimpulkan bahwa Kawasan Objek Wisata Pantai Barat Pangandaran memiliki kategori baik (20-27) dengan jumlah poin dari keseluruhan hasil evaluasi adalah sebanyak 20 poin. Wisata Pantai Barat pangandaran dilihat baik karena dilihat dari faktor aspek dampak sosial yang sangat tinggi dan sangat berpengaruh terhadap Kawasan Wisata Objek Pantai Barat Pangandaran itu sendiri. Namun, aspek fisik geografi, aspek aksesbilitas, aspek daya tarik, aspek sarana dan prasarana dan aspek dampak lingkungan nilai sedang dan hal ini memerlukan peningkatan pengembangan lagi agar Kawasan Wisata Pantai Barat Pangandaran menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Page 66 of 73

Perencanaan Pariwisata

BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan dari laporan dan hasil analisis mengenai kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Batukaras adalah dilihat dari keenam aspek yaitu aspek fisik geografi, aspek aksesbilitas, aspek daya tarik, aspek sarana dan prasarana, aspek dampak sosial dan ekonomi serta aspek dampak lingkungan, kawasan objek wisata Pantai Pangandaran serta kawasan objek wisata Pantai Barat Pangandaran berkategori baik dan tentunya menambah pemasukan untuk PAD Kabupaten Ciamis dan masyarakatnya dapat hidup mandiri dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang ada di wilayah sekitar objek wisata. Untuk kawasan objek wisata Pantai Batukaras berkategori sedang tetapi menunjang juga dalam pemasuka PAD Kabupaten Ciamis dan masyarakatnya hidup mandiri. Akan tetapi, masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras yang mengakibatkan tidak kenyamanan bagi para pengunjung misalnya banyak berserakan sampah-sampah di pinggir Pantai Barat Pangandaran sehingga daya tariknya menjadi menurun. Sebaiknya, pemerintah segera menyelesaikan permasalahan tersebut demi kenyamanan para wisatawan yang datang untuk mengunjungi Pantai Barat Pangandaran. Serta, kebijakan-kebijakan yang telah dibuat untuk kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras agar diperbaiki dan difungsikan sebagaimana mestinya.

Page 67 of 73

Perencanaan Pariwisata

DAFTAR PUSTAKA

UU no.9 Tahun Tahun 1990 RTRW Kabupaten Ciamis http://www.indotravelers.com/to-do/paket-wisata-pangandaran.html http://www.mypangandaran.com/wisata/detail/6/pantai-batu-karas.html http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/06/13/kawasan-wisata-pantai-pangandaran-bali-kedua-indonesia-469382.html http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=258&lang=id http://www.ciamiskab.go.id/pemerintahan/kecamatan/233-kecamatan-pangandaran

Page 68 of 73

Perencanaan Pariwisata

Frofil
Nama: Fuzy Argia Pramadita Nrp: 113060001 Ttl: Ciamis, 16 Februari 1993

Nama: Dwi Wulan Sari Nrp: 113060001 Ttl: Tanjungpandan,13 Februari 1994

Nama: Arga Purwadibrata Nrp: 1030600021 Ttl: Kuningan, 26 November 19**


Page 69 of 73

Perencanaan Pariwisata

Lampiran

Page 70 of 73

You might also like