You are on page 1of 20

BELAJAR DAN BERKEMBANG BERSAMA KANAK-KANAK YESUS DALAM SEMANGAT CINTA KASIH Maria Imaculata Jessica M

RINGKASAN
Pengalaman yang sangat menyenangkan dan juga mengesankan. Ini merupakan pengalaman yang baru pertama kali saya rasakan, dapat menghibur dan belajar bersama anakanak yang berumur dibawah 10 tahun, setelah lama sekali vakum dari kegiatan BIAK saat saya masih ditingkat kanak-kanak. Kegiatan yang ada di gereja, dimana saya biasa mengikuti perayaan Ekaristi ini sangatlah banyak. Salah satunya adalah BIAK. BIAK merupakan kepanjangan dari Bina Iman Anak Katolik. Saya memilih kegiatan ini di Paroki saya, yakni Paroki Redemptor Mundi karena kegiatan ini adalah kegiatan anak-anak yang tentunya bisa saya jadikan sebuah pelajaran dan perenungan setelah berbagi cerita bersama mereka. Saat pertama kali saya mengikuti kegiatan ini sebagai Pembina, rasanya sedikit aneh karena memang sebelumnya saya belum pernah mengajar. Namun, hari demi hari telah saya lewati dan akhirnya perlahan saya mengerti bagaimana cara menciptakan suasana dalam kegiatan ini dan bagaimana cara menakhlukkan anak-anak yang sedikit susah diatur. Kegiatan BIAK ini dimulai dari pukul 08.00-10.00. Pada pukul 08.00, anak-anak dikumpulkan di pintu Barat Gereja dengan berbaris rapi, kemudian saat Pastor sudah di dalam Gereja, anak-anak dibimbing untuk masuk ke dalam Gereja juga untuk diberi berkat oleh Pastor yang akan membawakan Perayaan Ekaristi saat itu. Setelah selesai diberkati lalu anak-anak ini diarahkan ke atas, di atas balai paroki tepatnya di Ruang BIAK. Sesampainya disana, anakanak langsung duduk dan setelah itu kakak pembina memberi perintah supaya mereka duduk dalam bentuk lingkaran. Anak-anak ini adalah anak-anak yang sangat aktif, karena mereka selalu ingin tahu sesuatu yang belum pernah mereka ketahui, baik dengan lari-lari maupun bertanya-tanya banyak hal kepada kakak pembina. Setelah mereka duduk dalam lingkaran, aktivitas yang selanjutnya dilakukan adalah bernyanyi sambil memuliakan nama Tuhan. Lagu-lagu yang dinyanyikan merupakan lagu rohani yang menggembirakan yang dapat membuat suasana Sekolah Minggu setiap minggunya semakin menyenangkan. Kemudian, setelah menyanyikan beberapa lagu, acara selanjutnya adalah berdoa. Anak-anak diajak untuk

hening/diam sejenak untuk menciptakan suasana tenang karena akan berdoa. Dengan pelanpelan anak-anak dibimbing untuk membuat Tanda Salib terlebih dahulu dan selanjutnya mengatupkan kedua tangan mereka, lalu doa dimulai. Ada salah satu kakak Pembina yang mengucapkan doanya, yang kemudian diikuti oleh anak-anak. Namun, terkadang doa juga bisa dipimpin oleh salah satu anak yang mengikuti Sekolah Minggu pula. Berdoa pun selesai. Acara berikutnya adalah melakukan aktivitas sesuai dengan tema Sekolah Minggu saat hari tersebut. Misalnya, tema Sekolah Minggunya tentang Pemahaman Injil, maka aktivitas yang dilakukan adalah membaca Injil bersama dan berikutnya aka nada beberapa pertanyaan atau games mengenai Injil yang telah dibacakan tadi. Tema di Sekolah Minggu di Paroki Redemptor Mundi ini cukup banyak. Namun, pihak Sekolah Minggu juga tetap menyesuaikan dengan Liturgi Gereja. Misalnya saat Hari Natal, maka tema yang diberikan adalah tentang Natal atau Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini. Setelah aktivitas ini selesai, kegiatan berikutnya adalah mewarnai. Mewarnai gambar pun juga tergantung tema pada hari tersebut. Saat anak-anak sudah selesai mewarnai atau mungkin ada yang belum selesai mewarnainya, mereka bisa membawa pulang pekerjaannya ke rumahnya masing-masing. Setelah itu, sebelum pulang, anak-anak diajak untuk berdoa terlebih dahulu agar selamat sampai di rumahnya masing-masing. Selesai berdoa, mereka segera mengantri dengan membuat barisan untuk mendapatkan snacks. Memang setiap selesai Sekolah Minggu, anakanak ini selalu mendapatkan snacks. Hal tersebut juga memiliki tujuan agar anak-anak ini senang dan rajin mengikuti Sekolah Minggu.

PENDAHULUAN

Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan mengembangkan sesuatu dari apa yang telah mereka dapatkan sejak mereka kecil. Orangtua selalu mengarahkan anak-anaknya kepada hal yang baik, agar kelak anaknya bisa menjadi pribadi yang bertumbuh dan berkembang dengan baik pula. Sebagai seorang Katolik, orangtua hendaknya memberikan pengarahan kepada anaknya untuk mengikuti Sekolah Minggu di Gereja. Sekolah Minggu merupakan suatu perkumpulan anak-anak kecil (3-10 tahun), dimana mereka dapat mengetahui lebih banyak lagi mengenai Yesus, kisah hidupNya, dan segala hal yang berhubungan dengan Yesus dan agama Katolik. Disini anak-anak akan belajar banyak hal yang belum mereka ketahui. Tidak hanya belajar, namun di Sekolah Minggu ini para pembinanya juga akan memberikan pelajaran yang berupa permainan agar anak-anak tidak bosan dan mengerti apa yang akan disampaikan oleh kakak Pembina. Membina dan membimbing anak-anak bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan sebuah kesabaran yang besar untuk dapat memahami mereka secara mendalam. Dalam membimbing anak-anak ini, tidak dapat menggunakan cara yang kasar, namun harus dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang. Berbagai macam latar belakang yang dimiliki setiap anak merupakan suatu hal yang tidak mudah untuk menyatukan mereka dalam satu suasana yang sama. Adaptasi memang selalu diperlukan bagi anak-anak yang akan mengikuti Sekolah Minggu ini. Kebanyakan dari anak-anak yang mengikuti Sekolah Minggu ini masih didampingi oleh orangtua mereka, biasanya mamanya atau papanya saja. Anak-anak ini cenderung masih takut karena mereka belum menemukan temannya. Namun, untuk anakanak yang sudah kelas 3 sampai 4 SD, biasanya mereka lebih berani untuk datang ke Sekolah Minggu ini sendiri tanpa didampingi orangtuanya. Bergabung dalam Sekolah Minggu sebagai seorang pembina bukanlah hal yang mudah dan bukan pula hal yang sulit. Dibutuhkan keberanian dan mental yang besar untuk dapat mengahadapi anak-anak yang cukup banyak. Apabila kita sebagai para Pembina tidak memiliki kedua hal tersebut, maka anak-anak tidak akan bisa berkembang. Misalnya saja untuk mengajari anak-anak bernyanyi sambil bergoyang, jika kita sebagi Pembina tidak memberikan contoh untuk bernyanyi dan bergoyang bersama lebih dulu, maka anak-anak itu tidak akan tahu apa yang harus mereka lakukan saat para pembina mengajak mereka untuk bernyanyi dan bergoyang bersama. Menjadi Pembina di Sekolah Minggu adalah sama halnya

dengan menjadi guru TK, namun perbedaannya adalah jika di sekolah TK anak-anak ini diajari untuk belajar tentang pelajaran seperti berhitung dan lain sebagainya. Lain halnya dengan belajar di Sekolah Minggu, disini anak-anak belajar untuk mengenal Yesus lebih dalam (dalam taraf awal). Dengan mereka mengetahui siapa itu Yesus dan apa ajaran-ajaran yang diberikan Yesus untuk umat manusia, maka sedikit demi sedikit anak-anak ini akan mengerti bahwa Yesus adalah Tuhan kita dan kita ini adalah pengikut-Nya. Mengarahkan anak ke Sekolah Minggu adalah hal yang sangat baik yang sebaiknya dilakukan oleh setiap orangtua Kristiani, karena di sekolah Minggu ini pula iman setiap anak akan bertambah dan talenta-talenta yang mereka miliki akan muncul. Karena setiap ada kesempatan seperti acara HUT Gereja Redemptor Mundi, Sekolah Minggu ini selalu menampilkan anak-anaknya untuk berkreasi dan menunjukkan bakat yang mereka punya yang diberikan oleh Tuhan seperti menyanyi, menari, membaca puisi, dan lain sebaginya. Umumnya, perkembangan anak yang mengikuti Sekolah Minggu sejak dari kecil sampai ke tingkat berikutnya, seperti mengikuti Rekat (tingkat SMP), mereka bisa lebih percaya diri dalam mengembangkan bakat dan talenta yang dimilikinya.

KRONOLOGIS KEGIATAN

Kegiatan yang saya ikuti di Paroki Redemptor Mundi ini adalah kegiatan BIAK (Bina Iman Anak Katolik). Saya memilih kegiatan ini karena kegiatan ini lebih membutuhkan orang-orang yang memiliki sikap sabar dan penuh kasih sayang, karena kegiatan ini berhadapan angsung dengan anak-anak kecil yang terkadang rame, usil, dan bahkan menyebalkan apabila kita tidak bisa menghadapi mereka dengan baik dan dengan kelembutan hati. I. Pertemuan Pertama Waktu: Minggu, 28 Oktober 2012. Jam: 08.00-10.00 Uraian Kegiatan : Hari ini adalah hari pertama saya mengajar di Sekolah Minggu, setelah sebelumnya saya menyurvey bagaimana anak-anaknya, cara pengajarannya, dan bagaimana saya bisa masuk ke dalam dunia mereka. Sebelum Sekolah Minggu dimulai, anak-anak diajak untuk meminta berkat terlebih dahulu kepada Romo yang akan memimpin Perayaan Ekaristi. Saya dan kakak Pembina yang lainnya menggiring adik-adik masuk ke dalam Gereja. Setelah diberi berkat baru lah mereka diajak untuk naik ke ruang atas (Ruang BIAK), di lantai 2 tepatnya di atas balai paroki. Setelah sampai disana, anak-anak diajak untuk membuat lingkaran besar dan duduk di dalam lingkaran tersebut. Kemudian sebelum masuk pada doa, mereka diajak untuk bernyanyi bersama untuk menyatukan suasana terlebih dahulu. Seusai bernyanyi mereka mulai membuat tanda salib dengan aba-aba dari kakak Pembina dan kemudian mulai berdoa bersama. Setelah selesai berdoa, saya mengajak adik-adik untuk diam sejenak dan kemudian membuka Alkitab, lalu membaca Injil bersama-sama. Dari awal, saya telah menekankan kepada adik-adik bahwa jika ada yang memperhatikan Injil dan dapat menjawab pertanyaan yang saya berikan maka akan mendapatkan hadiah. Dan benar saja, setelah saya selesai membacakan Injil dan melontarkan pertanyaan maka mereka semua langsung angkat tangan dan dengan lantang menjawab, padahal saya belum memilih anak mana yang angkat tangan lebih dulu, maka pertanyaan pertama saya batal karena mereka sudah menjawab lebih dulu sebelum saya tunjuk. Hal ini terjadi

hingga beberapa kali, sampai akhirnya mereka mau menurut bahwa peraturannya adalah angkat tangan dulu, setelah itu apabila ditunjuk segera menjawab pertanyaannya tadi. Injil pada hari ini diambil dari Markus 10:46-52. Saya membuat pertanyaan tadi berdasarkan pada Injil Markus tersebut. Pertanyaannya antara lain adalah: 1. . menyelamatkan engkau. (Melengkapi kalimat Yesus itu) Jawaban: Iman. 2. Apakah pekerjaan Bartimeus ? Jawaban: Pengemis. 3. Mengapa Bartimeus memanggil Yesus ? Jawaban: Karena ia ingin disembuhkan oleh Yesus dan dapat melihat.

Renungan: Renungan pada hari ini berupa permainan. Dalam permainan ini ada 2 anak yang maju ke depan. Yang satu matanya ditutup, yang satu lagi mengarahkan jalan anak yang matanya ditutup itu. Lalu, ada 1 orang lagi yang berperan sebagai Yesus. Jika Yesus berteriak Bartimeus!, maka anak yang matanya ditutup harus menjawab Dimana Yesus?. Kemudian teman-teman yang lain menjawab Disana! (Jika anak itu masih jauh dari orang yang berperan sebagai Yesus), dan Disini! (Jika anak itu sudah dekat dengan orang yang berperan sebagai Yesus). Setelah acara permainan selesai, lalu dilanjutkan dengan acara mewarnai gambar Yesus yang sedang menyembuhkan mata Bartimeus. Lalu, setelah anak-anak selesai mewarnai, mereka diajak untuk berdoa pulang dan setelahnya mereka akan mendapatkan snacks.

Hasil pertemuan pada hari ini: Hasil pertemuan hari ini didapatkan dari renungan yang berupa permainan tersebut, bahwasanya kita harus bersyukur karena dilahirkan dengan sempurna (memiliki 2 mata yang dapat melihat). Selain itu, kita juga harus bersungguh-sungguh dalam meminta sesuatu seperti Bartimeus yang meminta pada Yesus untuk dapat melihat.

II.

Pertemuan Kedua Waktu: Minggu, 4 November 2012. Jam: 08.00-10.00 Uraian Kegiatan: Hari kedua ini sama seperti biasanya. Anak-anak diajak untuk meminta berkat pada Pastor yang akan memberikan misa. Setelah mendapatkan berkat, saya dan kakak pembina yang lain mengajak anak-anak ini untuk masuk ke ruang BIAK untuk memulai kegiatan di Sekolah Minggu pada hari ini yang akan diawali dengan bernyanyi bersama dan memuliakan Tuhan. Lagu yang dinyanyikan anak-anak ini lebih mengarah pada lagu untuk doa, sehingga mereka menjadi terbawa dengan suasana doa yang tenang. Saat akan berdoa, anak-anak diajak untuk membuat Tanda Salib terlebih dahulu. Setelah selesai berdoa, anak-anak diajak untuk bernyanyi lagi dengan lagu yang gembira. Acara bernyanyi pun selesai, kini saatnya saya mulai masuk dan belajar serta bermain bersama mereka. Saya mengajak anak-anak untuk membuat sebuah lingkaran besar. Awalnya, ada beberapa dari anak-anak ini yang tidak mau untuk berdiri dan membuat lingkaran bersama dengan teman-temannya yang lain. Namun, setelah saya dan kakak Pembina yang lain membujuk mereka ini, akhirnya mereka mau dan kita memulai memasuki tema Sekolah Minggu pada hari ini, yakni tentang Pemahaman dan Perenungan mengenai isi Injil II. Acara pertama adalah membaca Kitab Suci dari Injil Markus 12:28b-34. Saat saya mulai membacakan Injil tersebut, anak-anak mulai memperhatikan Kitab Sucinya masingmasing karena mereka tahu bahwa setelah saya selesai membacakan Injil, saya akan memberikan pertanyaan dan barangsiapa bisa menjawab pertanyaan yang saya berikan maka mereka yang mendapatkan hadiah. Pertanyaan yang saya berikan diantaranya adalah: 1. Apa Perintah Yesus yang pertama ? Jawaban: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 2. Apa Perintah Yesus yang kedua ? Jawaban: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 3. Siapa yang bertanya pada Yesus ? Jawaban: Ahli Taurat.

Renungan:

Setelah acara tanya jawab selesai, lalu dilanjutkan dengan acara games yang merupakan sebuah perenungan dari bacaan Injil tadi. Games kali ini bernama SMS BERANTAI. Saya yang memimpin permainan ini dan dibantu dengan kakak pembina yang lain. Peraturan dari permainan ini adalah, anak-anak dibentuk dalam suatu kelompok, dimana satu kelompok ini terdiri dari 5 orang (tiap kelompok ada yang lebih dan ada yang kurang karena jumlah anak yang hadir pada hari ini tidak sebanyak yang minggu lalu). Meski demikian, acara tetap berjalan kembali. Setelah pembentukan kelompok ini selesai, kemudian saya memanggil perwakilan dari tiaptiap kelompok untuk dibisiki tentang Firman Tuhan yang sesuai dengan Injil pada hari ini. Setelah satu-persatu mereka dibisiki, hal berikutnya yang harus mereka lakukan adalah membisiki teman kelompoknya yang lain, sampai pada teman terakhir yang dibisiki. Dan anak terakhir yang dibisiki ini akan saya panggil untuk menyebutkan kalimat yang telah dibisikkan oleh teman-temannya yang sebelumnya. Apabila mereka dapat menyebutkan kalimatnya dengan benar, maka saya akan memberikan hadiah pada kelompok yang menang tersebut. Dan ternyata semua kelompok (dari perwakilan satu anak) dapat menyebutkan semua kalimatnya dengan benar dan mereka semua mendapatkan hadiah berupa alat tulis. Setelah games ini selesai, maka acara Sekolah Minggu dilanjutkan kembali dengan mewarnai awan yang terbuat dari kertas dan matahari yang terbuat dari gabus yang kemudian ditempeli Injil beserta ayatnya dalam bentuk hati (Love). Waktu telah menunjukkan pukul 10.00, dan saatnya anak-anak pulang. Namun, sebelum pulang mereka diajak untuk berdoa bersama terlebih dahulu dan kemudian pulang dengan membawa hasil mewarna mereka sendiri serta snacks dan penghapus warna-warni.

Hasil pertemuan pada hari ini:


Hasil dari pertemuan hari ini didapatkan melalui permainan SMS BERANTAI ini, yang mana memiliki tujuan agar anak-anak selalu mengingat apa yang telah dikatakan Yesus dalam Injil (khusunya Injil hari ini) dan mereka dapat menerapkannya dalam kehidupannya seharihari.

III.

Pertemuan Ketiga Waktu: Minggu, 2 Desember 2012. Jam: 08.00-10.00 Uraian Kegiatan: Hari ini adalah hari ketiga saya mengikuti Sekolah Minggu. Seperti biasanya, sebelum Sekolah Minggu dimulai, anak-anak dikumpulkan disamping pintu Gereja untuk meminta berkat pada Pastor yang akan membawakan Perayaan Ekaristi hari ini. Setelah anak-anak diberi berkat, lalu saya dan kakak Pembina yang lain mengajak mereka untuk naik ke atas, tepatnya ke Ruang BIAK. Sesampainya di Ruang BIAK, anak-anak ada yang langsung duduk manis, ada yang sedang mengganggu temannya dengan lempar-lemparan, ada yang mondar-mandir, dan lain sebagainya. Hari ini merupakan hari yang spesial bagi Sekolah Minggu kami, karena kami kedatangan tamu istimewa dari Dewan Paroki (Depar) Sie Anak-anak (BIAK) dan Remaja (REKAT), yakni Bapak Wellem (sapaan akrab Beliau). Hari ini Bapak Wellem ingin berbagi tentang Kasih Tuhan kepada anak-anak. Beliau bercerita kepada anak-anak bahwa apabila anak-anak mau berbuat baik, maka mereka akan masuk surga, akan tetapi sebaliknya jika anak yang nakal, maka ia akan masuk neraka. Lalu, anak-anak ditanya oleh Bapak Wellem, Siapa yang mau masuk surga ?, dan mereka serentak mengacungkan jari mereka dan menyebut dirinya masing-masing. Setelah berbagi sedikit melalui cerita dan tanya jawab yang singkat, kemudian Pak Wellem menyerahkan kembali acara Sekolah Minggu kepada Bu Lussy selaku koordinator Sekolah Minggu di Paroki kami ini. Sebelum Bapak Wellem pergi, saya memberi tahu anak-anak untuk mengucapkan terimakasih kepada Bapak Wellem karena telah menyempatkan waktunya untuk mengunjungi Sekolah Minggu kami ini. Segera setelah Bapak Wellem meninggalkan Ruang BIAK, saya dan Bu Lussy segera mengarahkan anak-anak untuk menghadap depan untuk berdoa terlebih dahulu. Seusai berdoa, acara dilanjutkan dengan nyanyi sebentar dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Sekolah Minggu. Tema Sekolah Minggu pada hari ini adalah ADVEN. Karena hari ini merupakan Masa Adven yang pertama, saya dan Bu Lussy secara bergantian menjelaskan tentang apa itu Adven dan menunjukkan bagian-bagian dari lingkaran Adven tersebut. Saya menjelaskan bahwa di lingkaran Adven ini ada 4 lilin, yang mana menunjukkan 4 masa dalam liturgi Katolik. Sedangkan dipinggirnya terdapat daun-daun yang mengelilingi dan membentuk lingkaran. Umumnya lilin-lilin tersebut berwarna ungu. Setelah dijelaskan tentang Adven, lalu anak-anak ditanya

mengenai hal yang berhubungan dengan Adven ini, misalnya pertanyaan seperti apa yang anak-anak doakan di Masa Adven ini ? dan jika ada yang bisa menjawab maka akan diberi 1 stiker bergambar Yesus atau Bunda Maria. Anak-anak banyak yang menjawab dengan menghargai orangtua, menghormati dan mengasihi sesama, mendoakan saudara dan teman-teman, dan ada pula anak yang menjawab agar diberi hadiah oleh Santa Clause pada saat Natal. Banyak sekali jawaban dari mereka yang lugu akan tetapi memiliki nilai tersendiri bagi setiap mereka. Dan acara tanya jawab singkat ini pun telah selesai, namun acara Sekolah Minggu masih akan dilanjutkan lagi dengan mewarnai gambar lingkaran Adven yang akan dibagikan oleh kakak Pembina. Setelah mereka selesai mewarnai, seperti biasanya sebelum pulang, anakanak diajak untuk berdoa dulu dan sebelum pulang, saya dan kakak pembina yang lain membagi-bagikan snacks untuk mereka.

Hasil pertemuan pada hari ini: Hasil pertemuan hari ini adalah, anak-anak menjadi tahu mengenai apa itu Masa Adven dan juga tentang Lingkaran Adven yang menandakan bahwa ada 4 masa dalam Adven. Selain itu, anak-anak juga belajar untuk memaknai Masa Adven ini dengan selalu berdoa dan mendoakan, baik mendoakan orang tua mereka, saudara, maupun teman-temannya. Namun, hal yang paling penting yang ditekankan pada hari ini adalah bahwa Masa Adven ini merupakan masa dimana kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus Sang Juruselamat kita di dunia.

IV.

Pertemuan Keempat Waktu: Minggu, 9 Desember 2012. Jam: 08.00-10.00 Uraian Kegiatan: Hari ini adalah minggu kedua dari Masa Adven. Di Masa Adven yang kedua ini, Sekolah Minggu berjalan seperti biasa, yakni anak-anak diajak meminta berkat kepada Pastor yang akan mengadakan Perayaan Ekaristi dengan didampingi oleh kakak Pembina, kemudian menuju Ruang BIAK. Hal yang pertama dilakukan adalah mengajak anak-anak untuk bernyanyi bersama sambil memuji-muji nama Tuhan. Bernyanyi merupakan hal yang sangat mudah untuk menyatukan suasana di Sekolah Minggu ini. Setelah anak-anak berkumpul dan bernyanyi bersama, tibalah saatnya untuk berdoa sebelum memulai kegiatan di Sekolah Minggu ini. Kali ini saya

menunjuk satu anak untuk memimpin berdoa di depan. Selesai berdoa, kegiatan dilanjutkan kembali. Kegiatan Sekolah Minggu kali ini bertemakan Masa Adven minggu ke-3 (Menanti Kedatangan Tuhan Yesus, yakni Kelahiran-Nya/Natal). Pada tema kali ini, saya, Bu Lussy, dan kakak Pembina yang lain memberikan sesuatu yang beda dari biasanya, yakni pertunjukan drama boneka yang menekankan pada kekompakan. Dalam drama boneka ini, ada 4 jenis boneka hewan yang masingmasing memiliki peran. Ada kura-kura, kuda, sapi, dan kelinci. Saya berperan menjadi kuda dan sapi, Bu Lussy berperan menjadi kura-kura, dan kakak Pembina yang lain menjadi kelinci. Cerita dari drama boneka ini adalah, pada suatu hari terdapat pertunjukkan natal yang diadakan oleh Pak Kelinci dimana pada akhir acaranya akan dibagi-bagikan hadiah yang sangat banyak. Kebetulan pada saat itu yang datang ada kuda, sapi, dan sekelompok kura-kura. Setelah mereka selesai menonton pertunjukkan natal, tibalah saatnya Pak Kelinci membagi-bagikan hadiah yang telah dijanjikannya, lalu segeralah kuda, sapi, dan sekelompok kura-kura ini berebut untuk mendapatkan hadiah lebih dulu. Namun, saat semuanya berebut demikian tiba-tiba Pak Kelinci berhenti membagikan hadiahnya. Lalu dia berkata, Mengapa kalian berebut seperti itu ? Mengantrilah dengan rapi, maka kalian akan mendapatkan bagiannya masing-masing. Lalu kuda, sapi, dan kura-kura segera mengantri dengan kompak, mereka berbaris hingga belakang demi mendapatkan hadiah tersebut. Dan selesailah cerita drama boneka ini. Anak-anak sangat senang menyaksikan drama boneka ini. Drama ini bertujuan agar anak-anak selalu kompak dalam hal apapun, baik dalam hal baris berbaris maupun dalam hal yang lainnya. Setelah selesai menyaksikan drama boneka ini, kemudian anak-anak dikumpulkan dalam kelompk kecil untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, yakni mewarnai dan menghias pohon natal yang terbuat dari kertas. Antusias anak-anak dalam menyambut Natal ini sangatlah besar. Mereka sangat bergembira saat mewarnai pohon natal tersebut, mereka mewarnai pohon natal itu sebagus mungkin, serta ada yang diberi tempelan gambar yang lucu-lucu pada pohon natalnya. Gambar pohon natal ini akan mereka bawa pulang dan ditunjukkan ke orangtua mereka masing-masing, oleh karena itu mereka berlomba untuk membuat yang terbaik. Setelah selesai mewarnai dan menghias pohon natal, anak-anak diajak untuk berdoa sebelum pulang. Seusai berdoa mereka akan diberi snacks, namun kali ini mereka harus mengantri dengan kompak seperti apa yang telah mereka saksikan dalam drama boneka tadi. Setelah mendapatkan snacks mereka segera pulang karena orangtua mereka sudah

menunggunya. Hari ini merupakan hari yang sangat menyenangkan karena sebentar lagi mereka akan menyambut natal dengan kebahagiaan.

Hasil pertemuan pada hari ini: Hasil pertemuan pada hari ini adalah anak-anak diajarkan untuk lebih kompak melalui cerita boneka tersebut. Selain itu, mereka juga diajarkan untuk bersabar dalam menyambut kedatang Sang Juruselamat dunia, yaitu Yesus Kristus. Dengan mereka bersabar, maka mereka akan dapat menyiapkan hatinya dengan sukacita yang besar dan kegembiraan saat Hari Natal tiba.

V.

Pertemuan Kelima Waktu: Minggu, 16 Desember 2012. Jam: 08.00-10.00 Uraian Kegiatan: Sekolah Minggu kali ini sangatlah spesial karena sebentar lagi akan datang hari yang ditunggu-tunggu, yakni Hari Natal. Hal yang pertama dilakukan sebelum Sekolah Minggu berlangsung adalah, anak-anak diarahkan ke dalam Gereja untuk meminta berkat Pastor dan kemudian naik ke atas, ke Ruang BIAK. Seperti biasa, untuk membuat suasana menjadi menyenangkan anak-anak diajak untuk bernyanyi bersama sambil sedikit bergoyang karena lagu yang akan dinyanyikan haruslah menggunakan gerakan, seperti lagu KingKong badannya besar dan Hapiyayaya-Hapiyeyeye. Awalnya mereka sedikit malu untuk menggerakkan badannya, namun setelah saya dan kakak Pembina lainnya mencontohkan gerakannya lalu mereka perlahan-lahan mengikutinya. Setelah suasana menjadi cair, maka anak-anak diajak untuk duduk dan membuat sikap doa yang baik. Sebelum berdoa anak-anak harus selalu membuat Tanda Salib dan tidak boleh lupa akan hal itu. Namun, bagi anak-anak yang masih sangat kecil yang belum mengetahui cara membuat Tanda Salib, akan diajari oleh kakak-kakak Pembina yang ada. Selesai berdoa, anak-anak ditanya hari ini adalah Masa Adven yang ke berapa, dan mereka semua menjawab bahwa hari ini merupakan Masa adven yang ke-3. Kemudian acara dilanjutkan dengan cerita kelahiran Yesus dengan alat peraga yang berbentuk seperti wayang. Cerita ini diceritakan secara bergantian karena ada 3 bagian. Bagian pertama adalah bagian saya yang menceritakan tentang datangnya Malaikat Gabriel kepada Bunda Maria dimana Malaikat Gabriel membawakan kabar gembira bahwa sebentar lagi Maria akan

mengandung dari Roh Kudus. Lalu, bagian kedua dibawakan oleh kak Mira. Kak Mira menceritakan bagian dimana Maria dan Yusuf, suaminya kebingungan mencari tempat untuk Maria melahirkan karena tidak ada tempat untuk Maria melahirkan, sampai akhirnya mereka menemukan kandang domba dan akhirnya disanalah Maria melahirkan bayi Yesus yang Kudus. Lalu bagian ketiganya, kembali saya menceritakan bahwa setelah Yesus lahir, datanglah 3 raja dari Timur yang menyambut kedatangan Sang Raja Kekal, yakni Yesus Kristus Putera Allah. Cerita pun telah usai. Anak-anak sangat memperhatikan jalan ceritanya karena itu merupakan cerita yang menarik selain karena dikemas dalam alat peraga yang menarik. Cerita ini bertujuan agar anak-anak menyiapkan hati mereka untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia. Seusai cerita tentang kelahiran Yesus, anak-anak diajak untuk melanjutkan kegiatan dengan membuat surat. Surat yang dibuat isinya bebas, boleh memberikan ucapan selamat Natal kepada orangtua atau pun ucapan selamat Hari Ibu, karena tanggal 22 Desember kemarin merupakan Hari Ibu. Dan mulailah anak-anak berkreasi sesuka mereka. Ada yang ditulis selamat Natal saja, ada yang selamat Hari Ibu saja, dan ada pula yang hanya diwarna atau ditempel saja. Setelah anak-anak membuat surat ucapan Natal dan Hari Ibu untuk kedua orangtua mereka, lalu saya mulai memberi aba-aba bahwa waktu pulang telah tiba. Dan anak-anak segera berkumpul kembali untuk menyiapkan hati untuk berdoa. Setelah selesai berdoa, mereka mengantri kembali untuk mendapatkan snacks.

Hasil pertemuan pada hari ini: Anak-anak diperkenalkan siapa itu Yesus dan tentang Kelahiran Yesus dalam sebuah cerita yang dikemas dengan sangat baik dengan menggunakan alat peraga sederhana seperti wayang-wayangan. Kegiatan itu bertujuan supaya mereka mengerti asal usul Tuhan Yesus. Anak-anak ini disiapkan hatinya untuk menyambut kedatangan TuhanNya, yakni Yesus Kristus.

REFLEKSI

Sejak saya bergabung dalam kegiatan Sekolah Minggu ini, banyak sekali hal yang berpengaruh, baik dalam diri saya, orang lain, maupun kegiatan ini sendiri. 2 Hal pertama yang paling berpengaruh adalah bagi saya sendiri dan bagi peserta/anak-anak itu sendiri. Hal yang sangat berpengaruh dalam diri saya setelah saya mengikuti kegiatan ini adalah iman dan kesabaran yang saya miliki. Dalam menghadapi anak-anak yang dapat dikatakan cukup banyak, kesabaran yang saya miliki masih dapat dikatakan sangat kurang karena saya memang bukan orang yang penyabar, lebih-lebih jika berhubungan dengan anak kecil yang sangat bandel. Namun, minggu demi minggu saya lewati bersama anak-anak itu, kesabaran saya menjadi terlatih secara perlahan-lahan. Awalnya untuk mencapai puncak kesabaran itu sangat susah dan saya hampir menyerah dengan keadaan ini. Akan tetapi, ini merupakan sebuah tuntutan bagi saya dimana saya harus mencari jalan keluar untuk dapat menghadapi anak-anak ini dengan meluluhkan sedikit-demi sedikit sifat nakal mereka tersebut. Selanjutnya adalah kegiatan yang berpengaruh bagi anak-anak yakni, mereka semakin rajin mengikuti sekolah minggu karena banyaknya inovasi dalam permainan, renungan sederhana, dan penyampaian materi. Hal-hal tersebut cukup berpengaruh bagi perkembangan anak-anak di Sekolah Minggu ini. Mereka bisa lebih mengerti apabila penyampaian materi diberikan dengan cara yang fun. Selain belajar, mereka juga bermain serta melakukan aktivitas seperti mewarnai. Pengaruh yang diberikan ini cukup memotivasi anak-anak untuk semakin tekun dalam mengenal Yesus. Sedangkan menurut Pastor Paroki di Redemptor Mundi, dengan keterkaitan saya khususnya sebagai orang muda, beliau sangat senang karena masih ada orang muda yang mau terlibat dalam kegiatan BIAK yang ada di Paroki ini. Beliau juga menuturkan bahwa seperti yang diketahui Arah Dasar (Ardas) Keuskupan Surabaya Tahun 2013 adalah Orang Muda dan Kerasulan Kitab Suci. Selain itu, dengan adanya keterkaitan saya dalam kegiatan ini juga memberikan manfaat yang baik bagi pertumbuhan iman diri saya maupun anak-anak yang mengikuti Sekolah Minggu. Baik saya maupun anak-anak BIAK bisa semakin memahami Kitab Suci, sehingga semakin mengenal Yesus Kristus Sang Juruselamat dunia. Beliau juga berharap semoga Tahun Iman yang dicanangkan oleh Gereja Katolik ini semakin membuat orang muda seperti saya serta anak-anak BIAK semakin kuat imannya.

Menurut Dewan Paroki di Gereja Redemptor Mundi khususnya DPP Bidang Pembinaan Gereja Redemptor Mundi, yakni Bapak Wellem juga turut memberikan pendapatnya tentang keterlibatan orang muda dalam kegiatan BIAK ini. Menurut beliau, dengan keterlibatan orang muda dalam kegiatan-kegiatan di Gereja maka akan membawa pengaruh yang sangat besar karena biasanya orang muda selalu memberikan ide-ide yang cemerlang yang dapat memajukan kegiatan-kegiatan yang ada dengan berbagai macam inovasi yang dilakukan. Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa di tahun 2013, yakni di Tahun Iman ini, keterlibatan orang muda sangat diperlukan mengingat orang muda yang merupan generasi penerus. Beliau sangat mendukung kaum muda seperti saya untuk lebih banyak terlibat dalam kegiatan di Gereja.

PENUTUP

Simpulan
Kegiatan Sekolah Minggu ini merupakan sebuah kegiatan yang positif yang dapat menumbuhkan iman, baik pembinanya maupun anak-anaknya. Kegiatan yang rutin dilakukan setiap hari minggu ini ditujukan untuk anak-anak yang berusia 3-10 tahun. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengenalkan anak-anak tersebut kepada pribadi Yesus secara lebih dalam lagi dengan cara yang menyenangkan seperti dengan permainan atau pertanyaan singkat. BIAK ini merupakan suatu kegiatan yang sangat penting untuk anak-anak, karena dasar awal pembentukan iman anak atau seseorang dimulai dari mengikuti sebuah kegiatan seperti ini. Iman anak dibentuk dengan cara mereka diajari untuk membaca Alkitab dan memahami apa maksudnya serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan mengerti tentang ajaran-ajaran yang diberikan Yesus kepada umat-Nya, maka kelak anak-anak ini akan tumbuh menjadi pribadi yang bertumbuh dan berkembang dalam cinta kasih, harapan, serta iman yang kuat kepada Yesus. Berbagai hal dapat dilakukan dalam kegiatan ini dengan tujuan mengembangkan iman anak agar sesuai dengan harapan orang tua mereka. Perkembangan anak akan semakin kelihatan saat dia sudah beranjak dewasa. Anak akan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah seperti ajaran yang telah diberikan Yesus. Misalnya, dari kegiatan ini anak pasti diajarkan tentang 10 Perintah Allah yang didalamnya berisi nasehat-nasehat untuk melakukan hal yang baik dan menghindari hal yang buruk. Kemungkinan besar yang didapat apabila seorang anak diikutkan Sekolah Minggu adalah iman, kepercayaan, dan pengetahuan yang lebih banyak dan kuat, jika dibandingkan dengan anak yang tidak mengikuti Sekolah Minggu. Oleh karena itu, Sekolah Minggu ini merupakan suatu pondasi yang kuat yang dapat menopang dan memberikan sebuah iman yang kuat bagi anak-anak Katolik yang berada dimana saja.

Saran
Dalam kegiatan Sekolah Minggu (BIAK) ini cukup banyak orang-orang/pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Hal yang paling utama yang membuat kegiatan ini berjalan adalah para pembina dan anak-anak itu sendiri. Kegiatan ini memiliki kelemahan dan kelebihan yang mana harus selalu diperbaiki dan dikembangkan agar lebih maju. Bagi peserta kegiatan Sekolah Minggu, sarannya adalah agar mereka semakin rajin mengikuti Sekolah Minggu. Dengan semakin rajin mengikuti Sekolah Minggu maka pengetahuan mereka akan semakin bertambah khususnya dalam iman. Selain itu, mereka juga dapat belajar mengenai sejarah Yesus dan hal-hal lain yang belum pernah mereka ketahui tentang Yesus dan Agama Katolik ini. Berikutnya adalah saran bagi Paroki yaitu, memberikan fasilitas yang cukup memadai lagi untuk Sekolah Minggu. Selama beberapa minggu pertemuan dengan Sekolah Minggu ini, hal yang saya amati adalah tentang fasilitasnya. Misalnya dalam aktivitas mewarnai, saya ketahui bahwa anak-anak kebingungan mencari alas untuk mewarna karena alas dari Ruang BIAK ini adalah karpet, sehingga apabila dibuat utuk mewarna atau menulis menjadi lebih susah dan bisa sampai lubang kertasnya. Saya harap dari pihak yang bergerak dalam bidang sarana dan prasarana bisa membenahi hal ini. Sedangkan peran dari pemateri yang lainnya cukup baik, namun, saran saya bahwa semua pemateri harus memiliki sikap yang sabar terutama dalam menghadapi anak-anak kecil seperti di Sekolah Minggu ini, karena seperti yang sudah saya tekankan di awal bahwa menghadapi anak-anak baik yang nakal maupun yang tidak harus dengan kasih sayang dan perhatian yang tulus. Jika pemateri tidak memiliki hal tersebut maka hal yang ingin disampaikan kepada anak-anak tidak akan sampai pada mereka. Selain itu, pemateri juga harus berinovasi dalam memberikan permainan atau pun renungan sederhana agar anak-anak tidak bosan dan memperhatikan materi yang diberikan pada saat Sekolah Minggu.

LAMPIRAN

A. Jadwal dan Materi Kegiatan Tanggal 28 Oktober 2012 Materi Pemahaman dan Perenungan mengenai isi Injil I. 4 November 2012 Pemahaman dan Perenungan mengenai isi Injil II. 2 Desember 2012 Penjelasan tentang Masa Adven (sekaligus memperingati Masa Adven yang pertama). 9 Desember 2012 Adven minggu ke-2 (Menanti Kedatangan Tuhan Yesus, yakni Kelahiran-Nya/Natal). 16 Desember 2012 Kesiapan Hati. 08.00-10.00 08.00-10.00 08.00-10.00 08.00-10.00 Waktu 08.00-10.00

DAFTAR PUSTAKA
Mariam, Tan, Mely Djoeharnoko, dan Yuliana Tan. 2008. Aku Sahabat Yesus. Jakarta: Karya Kepausan Indonesia.

You might also like