You are on page 1of 16

Konsep Dasar Audit Manajemen & Teknik dan Pendekatan Management Audit

Candy Gloria (2121 0516) Febriana Puspita Sari (2221 0688) Muthiya Gabriela Malawat (2421 0878)

SMAK-04 Pemeriksaan Akuntansi 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya manajemen perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga agar pertanggungjawaban keuangan yang disajikan kepada pihak luar dapat dipercaya, sedangkan pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar keputusan-keputusan yang diambil oleh mereka. Jadi baik manajemen perusahaan maupun pihak luar perusahaan sama-sama memerlukan pihak ketiga yakni auditor untuk mengaudit laporan keuangan yang telah diterbitkan. Bukan hanya laporan keuangan yang di audit akan tetapi perkembangan audit sekarang adalah bagaimana mengukur sumber daya yang digunakan oleh suatu perusahaan apakah sudah efektif dan efisisen dalam mengelola sumber daya tersebut. Audit yang dilakukan ini disebut sebagai audit operasional atau lebih dikenal dengan audit manajemen. Secara lebih luas audit juga dibutuhkan dalam menilai tanggungjawab manajemen kepada berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dari hasil audit dapat diketahui apakah laporan yang diberikan oleh manajemen sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi atau apakah operasi yang berjalan sesuai dengan ketentuan, peraturan, dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan. Bagaimanapun semakin berkembangnya perusahaan di suatu Negara, maka tidak hanya hasil yang perlu diperiksa akan tetapi manajemen ingin mengetahui seberapa efektif, efisien dan ekonomiskah operasi perusahaan yang telah dijalankan dan apakah operasi yang telah di lakukan sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah Untuk memperjelas arah pembahasan tersebut perlu adanya rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Bagaimana konsep dasar audit manajemen? 2. Bagaimana teknik management audit? 3. Bagaimana pendekatan management audit?

1.3 Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dasar audit manajemen. 2. Untuk mengetahu teknik management audit.

3. Untuk mengetahui pendekatan management audit.

BAB II PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Audit Manajemen

1.1

Definisi dan Karakteristik Audit Manajemen

Secara umum auditing adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Ditinjau dari sisi auditor, pada dasarnya audit digolongkan menjadi dua jenis yaitu audit eksternal dan audit internal, audit manajemen itu sendiri merupakan bagian dari audit internal. Management Audit merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat diaudit. Penekanannya adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektifitas, dan ekonomisasi dalam usaha dan organisasi yang lain. Menurut Holmes dan Overmyer, management audit mencakup penelitian dan evaluasi atas semua fungsi dari manajemen untuk memastikan bahwa pelaksanaan operasi perusahaan telah dijalankan dengan cara yang efektif dan efisien. Ramanathan mengungkapkan pendapatnya mengenai beberapa definisi management audit yaitu : 1. Management audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kondisi dan diagnosa atas defisiensi dengan rekomendasi sebagai koreksi terhadap hal tersebut. Pada dasarnya merupakan konsep yang membangun dan objektif dalam pendekatannya. Tujuannya

adalah untuk membantu manajemen dalam meperbaiki posisinya dalam perusahaan. Hasil akhirnya adalah diagnosa atas kondisi kesehatan perusahaan dengan perhatian yang lebih difokuskan pada apa yang membutuhkan peningkatan dan dengan rekomendasi yang jelas. 2. Management audit merupakan suatu pendekatan dalam penemuan fakta yang sistematis yang memeriksa, menilai, melaporkan pemahaman dan efektifitas dari tujuan, kebijakan, standar, struktur, prosedur dan pengendalian, untuk menyoroti pergeseran, pemborosan, birokrasi, dll., dan untuk mengidentifikasi area yang akan diperbaiki. Tujuannya adalah untuk menyoroti area-area permasalahan sehingga tindakan koreksi bisa dilakukan oleh karyawan lainnya baik didalam maupun diluar organisasi. Audit manajemen terdiri dari tiga kelompok pelaku, yang terdiri dari auditor intenal, auditor pemerintah, dan kantor CPA. Sedangkan berdasarkan fungsinya, audit manajemen terdiri dari tiga kelompok yang meliputi audit pemasaran, audit sumber daya manusia, dan audit mutu. Audit manajemen mempunyai beberapa karakteristik penting, diantaranya : Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan manajemen adalah membantu manajemen dalam meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen dengan cara mengidentifikasikan aspek aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada manajemen untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kehematan.
1.

2. Independensi Supaya manfaat pemeriksaan manajemen dapat dicapai, maka pemeriksaan tersebut harus bersifat independen. 3. Pendekatan Sistematis Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit manajemen perlu digunakan pendekatan yang sistematis dan metode metode yang konsisten. 4. Kriteria Prestasi Dengan kriteria prestasi pelaksanaan dapat dibandingkan dan dievaluasi. 5. Bukti Pemeriksaan Auditor harus dapat merencanakan dan melaksanakan prosedur yang dirancang untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung temuan temuan dan kesimpulan kesimpulan serta rekomendasi yang dibuatnya. 6. Pelaporan dan Rekomendasi

Karakteristik yang membedakan antara audit manajemen dengan jenis audit lainnya adalah terletak pada laporan audit. Dalam audit manajemen, laporan audit menekankan pada temuan temuan selama pemeriksaan, pembuatan kesimpulan, dan rekomendasi untuk meningkatkan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen.

1.2

Prinsip dan Syarat-Syarat Efektifitas Audit Manajemen Berikut ini terdapat tujuh prinsip dasar audit manajemen, diantaranya: 1. Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai potensi untuk diperbaiki. 2. Audit merupakan prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit. 3. Pengungkapan dalam laporan mengenai adanya temuan-temuan yang positif dan negative. 4. Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi. 5. Penentuan tindakan terhadap individu yang seharusnya bertanggung jawab. 6. Pengungkapan adanya pelanggaran hukum. 7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan (fraud).

1.3 Tugas Auditor Manajemen

Tugas auditor manajemen adalah melakukan review atas area-area di organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi pengendalian manajemen. Oleh karena itu, auditor manajemen yang efektif harus memahami definisi sistem pengendalian manajemen dan konsep-konsep evaluasi sistem pengendalian manajemen. Untuk melakukan tugas-tugas audit manajemen, auditor juga perlu memahami pengetahuan hubungan antarmanusia yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang berhubungan dengan faktor manusia dalam manajemen. Hubungan antarmanusia adalah suatu proses interaksi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain untuk mendapatkan saling pengertian, kesadaran, dan kebutuhan psikologis (O.U Effendi). Audit manajemen terdiri dari empat jenis audit, yaitu audit laporan keuangan, audit kepatuhan, audit internal, audit operasional. Tipe Audit Pelaksana Audit Tujuan Audit Penerima Laporan

Menentukan apakah laporan Audit laporan auditee telah disusun sesuaiPihak ketiga (investor Auditor Eksternal keuangan dengan prinsip-prinsip akuntansidan kreditor) yang berlaku umum Auditor InternalMenentukan tingkat kepatuhanManajemen entitas atau auditorsuatu entitas terhadap hukum,yang bersangkutan, eksternal kebijakan, rencana dan prosedur pemerintah

Audit Kepatuhan

Menilai keandalan laporan keuangan Menentukan tingkat kepatuhan suatu entitas Menilai pengendalian internalManajemen organisasi Audit internal Auditor Internal entitas Menilai efisiensi danbersangkutan efektivitas penggunaan sumber daya Program Peninjauan terhadap konsistensi hasil dengan tujuan organisasi Audit operasional (manajemen) Manajemen Auditor EksternalMenilai efisiensi dan efektivitas entitas atau Internal penggunaan sumber daya bersangkutan

dari yang

dari yang

1.4

Perbedaan Audit Manajemen dengan Audit Keuangan

1. Karakteristik

Audit Manajemen Audit Keuangan Menemukan penyebab kelemahan, Audit data akuntansi, menganalisis akibat, menentukan proses pencatatan dan perbaikan program/aktivitas laporan akuntansi perusahaan. Keseluruhan aspek manajemen baik Cenderung ke aspek yang bersifat kuantitatif maupun data keuangan kualitatif (finansial)

2. Keluasaan audit

3. Tujuan audit

Menemukan berbagai kelemahan dalam operasional perusahaan selanjutnya dilakukan perbaikan seperti penghematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan.

Mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan PABU (GAAP) agar laporan dapat digunakan untuk pemakai laporan keuangan

4. Ruang lingkup

Keseluruhan fungsi manajemen dan unit terkait, mencapai seluruh aktivitas atau program. Keluasan audit bergantung pada pengendalian manajemen perusahaan.

5. Dasar yuridis

Data akuntansi dan proses penyajian laporan yang disajikan manajemen. Keluasan audit bergantung pada efektivitas pengendalian internal perusahaan. Berdasarkan kepedulian manajemen Keharusan untuk memperbaiki program. menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit (akuntan publik). maupun eksternal, Audit independen (audit eksternal), objektivitas ?

6. Pelaksana audit Audit Internal objektivitasnya?

7. Frekuensi audit

Tidak ada ketentuan yakni kepedulian Bersifat reguler, rutin manajemen mencapai efektivitas dan dalam penerbitan efisien program. laporan keuangan

8. Orientasi hasil Audit digunakan untuk perbaikan Audit digunakan audit kinerja masa datang yaitu anticipatory berdasarkan pada data audit keuangan yang bersifat historis yaitu penilaian kinerja masa lalu

9. Bentuk laporan

Komprehensip : kesimpulan audit, kesimpulan penting rekomendasi belum ada standar baku laporan tergantung dari kemampuan auditor

Memiliki standar baku dari Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) laporan bentuk pendek yang menyertai laporan keuangan hasil audit Pihak ekstern yaitu pemegang saham, investor potensial, kreditor, pemerintah

10. Pengguna laporan

Pihak internal

1.5

Kebutuhan Audit Manajemen

Pihak perusahaan harus menyadari signal yang mengindikasikan kebutuhan untuk melaksanakan audit manajemen. Berikut ini adalah beberapa signal tersebut: 1. Penurunan laba perusahaan secara kontinyu dan signifikan. Audit manajemen berusaha mencari penyebab dan pemecahannya misalnya cost yang terlalu tinggi atau harga yang harus ditingkatkan. 2. Turnover Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi. Hal ini mengindikasikan inefisiensi dalam pengelolaan SDM, seperti halnya kompensasi atau situasi kerja. 3. Rasa kebutuhan yang tinggi dan mendesak dari manajemen untuk memperoleh keyakinan terhadap efektifitas, efisiensi, dan ekonomisasi pengelolaan perusahaan termasuk akurasi laporan yang diterima. 4. Performansi atau kinerja sebagian atau seluruh departemen di bawah standar. Standar yang dimaksud bisa berupa peraturan perusahaan, standar perusahaan, standard dan praktek industry (ISO 9000), prinsip organisasi dan manajemen, dan prinsip praktik yang sehat. 5. Acquisition Audit yaitu saat akan mengakui sisi perusahaan lain. 6. Masalah operasional khusus lainnya yang sulit dipecahkan oleh manajemen. 7. Tingginya keluhan pelanggan.

1.6

Manfaat dan Keterbatasan Audit Manajemen

Audit manajemen bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian manajemen. Audit manajemen memberikan manfaat sebagai berikut: Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, saran, peraturan, prosedur, dan sruktur organisasi yang belum ditentukan sebelumnya. Bila telah di tentukan sebelumnya maka ditentukan apakah organisasi telah mematuhi hal hal tersebut. Mengidentifikasikan kriteria pengukuran pencapaian tujuan organisasi dan penilaian manajemen. Menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi tertentu. Menentukan efisiensi, efektifitas, dan kehematan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Menentukan reabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian manajemen. Menentukan masalah masalah organisasi yang timbul dan jika mungkin menentukan penyebabnya. Mengidentifikasikan kemacetan potensial yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dan mengidentifikasikan cara cara mengatasinya. Mengidentifikasikan kesempatan potensial untuk meningkatkan laba. Mengidentifikasikan alternatif tindakan dalam berbagai bidang kegiatan. Menyediakan saluran komunikasi tambahan antara manajemen pelaksana dengan manajemen puncak. Ada tiga faktor yang membatasi pemeriksaan manajemen yaitu:

Pengetahuan audit manajemen. Waktu audit. Biaya audit. 1.7 Tahap-Tahap Management Audit

1. Persiapan Pendahuluan Informasi yang dikumpulkan dalam persiapan pendahuluan meliputi: Tujuan dan kebijaksanaan manajer unit organisasi yang diperiksa. Proses produksi. Sumber yang digunakan meliputi sumber keuangan, sumber bahan, sumber daya manusia. Elemen elemen organisasi. Sistem pengendalian yang digunakan oleh unit organisasi yang diperiksa.

2. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan dilakukan dengan tujuan untuk menentukan luasnya dan tekanan audit manajemen.

3. Program Pemeriksaan Penyusunan program pemeriksaan dalam bentuk dokumen tertulis dapat bermanfaat untuk: Perencanaan audit Menyediakan pedoman untuk pengumpulan dan evaluasi bukti pemeriksaan Menunjukkan langkah langkah terinci untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti yang cukup dan kompeten dalam rangka mencapai tujuan pemeriksaan yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Pelaksanaan Pemeriksaan Meliputi semua pelaksanaan langkah langkah yang ada dalam program audit untuk memperoleh dan menganalisis bukti, menarik kesimpulan audit, dan menyusun rekomendasi.

5. Pelaporan dan Tindak Lanjut Pelaporan merupakan tahap kritis audit manajemen. Dalam tahap ini temuan temuan dan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan dan kekurangan unit organisasi yang diperiksa dikomunikasikan kepada pihak manajemen sehingga manajer dapat melaksanakan perbaikan perbaikan terhadap unit organisasi yang dipimpinnya.

2. Teknik dan Pendekatan Management Audit 2.1 Pengenalan Industri Audit Beberapa tahap yang penting dalam menyusun rencana audit adalah mengenal usaha perusahaan dan memiliki gambaran perbandingan perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang sejenis serta posisinya di luar bidang usaha sejenis. Hal ini sesuai dengan norma audit akuntan yaitu norma pelaksanaan audit yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, yakni disebutkan bahwa audit harus direncanakan sebaik-baiknya agar akuntan pemeriksa dapat mencapai hasil audit yang tepat. Dengan kata lain dalam melakukan suatu kegiatan audit, seorang auditor harus terlebih dahulu mengumpulkan informasi umum yang penting dari perusahaan yang akan diperiksa. Informasi umum tersebut terbagi atas dua jenis informasi yang perlu dikumpulkan dalam proses pengenalan usaha perusahaan, diantaranya :
1.

Informasi mengenai aspek-aspek di dalam perusahaan.

Diantaranya seperti struktrur organisasi, rencana kebijakan manajemen, sistem akuntansi dan lain-lain yang berhubungan dengan perusahaan.
2.

Informasi mengenai aspek-aspek lingkungan di luar perusahaan.

Meliputi latar belakang industri, seperti pengaruh barang substitusi, posisi industri tersebut dalam perekonomian, dan anggota perusahaan yang bergerak dalam industri yang bersangkutan. 2.2 Management Audit dengan Pendekatan Arus Sumber Daya Management audit dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, yaitu:
1. Bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen, seperti produksi, pemasaran, sumber

daya manusia, keuangan, akuntansi, dan lain-lain.

2. Bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen perusahaan yaitu perencanaan,

pelekasanaan, dan pengendalian atau pengawasan. 3. Bertitik tolak dari arus sumber daya manusia seperti manajemen, mesin (teknologi), material, uang, manusia, dan lain-lain. 2.3 Management Audit berdasarkan Fungsi 2.3.1 Audit Pemasaran Audit pemasaran mempunyai ruang lingkup yang luas. Fungsi utamanya adalah untuk menguji dan menilai tujuan dan kebijakan pemasaran yang mengarahkan perusahaan. Audit pemasaran merupakan suatu penelaah dan penilaian atas semua operasi pemasaran secara sistematis, kritis, dan tidak memihak dari tujuan dan kebijakan dasar operasi serta asumsi yang mendasari mereka dan juga prosedur personel yang berlaku untuk merapkan kebijakan dan mencapai tujuan. Audit pemasaran memiliki tipe audit horizontal dan vertikal. Suatu audit yang horizontal melihat seluruh pemasaran, dengan penekanan pada elemen dari bauran di antara mereka. Sedangkan suatu audit vertikal melihat elemen fungsional tertentu. Suatu audit pemasaran yang komperhensif dan berskala penuh akan mencakup enam bagian komponen sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. audit lingkungan pemasaran audit strategi pemasaran audit organisasi pemasaran audit sistem pemasaran audit poduktivitas pemasaran audit fungsi pemasaran

2.3.2 Audit Sumber Daya Manusia Pengertian audit sumber daya manusia menurut william B. Wether, JR dan Keith Davis dalam bukunya human resources and personel management mendefinisikan audit sumber daya manusia sebagai penilaian aktivitas personil yang digunakan dalam organisasi. Berdasarkan pengertian di atas, manusia sering dikatakan sebagai sumber daya organisasi, sedangkan dalam kenyataannya mereka adalah sumber daya organisasi yang paling vital. Fungsi sumber daya manusia dalam kebanyakan organisasi besar dikelompokkan dalam suatu kelompok sentralisasi yang tunggal, yaitu departemen yang

bertanggung jawab untuk mendapatkan, mengembangkan, dan memelihara atau mepertahankan sumber daya manusia. Manfaat audit sumberdaya yaitu membantu mengklasifikkasikan peranan bagian untuk mencapai keseragaman yang lebih besar, terutama dalam geografis yang terpisah dan fungsi sumber daya manusia yang desentralisasi. Ruang lingkup audit sumber daya manusia mencakup: audit strategi perusahaan, audit fungsi sumber daya manusia, audit ketaatan manajerial, dan audit kepuasan karyawan. 2.3.3 Audit Mutu Audit mutu dapat dibagi menjadi 4 kategori : Tujuan audit yaitu suitability quality audit dan conformity quality audit Objek audit diantaranya quality program audit dan sistem quality audit Sifat audit diantaranya internal quality audit dan eksternal quality audit Metode audit diantaranya location oriented quality audit atau function quality audit
1. 2. 3. 4.

2.4 Penugasan Khusus dalam Management Audit Salah satu penugasan khusus dalam manajemen audit yaitu audit operasi internasional. Audit operasi internasional harus memperhatikan langkah-langkah audit diantaranya familiarisasi, verifikasi, evaluasi, dan rekomendasi, laporan lisan dan tertulis, dan tindak lanjut ( follow up). Langkah-langkah ini lebih sulit karena auditor harus beradaptasi dengan keadaan (lingkungan) internasional, maka auditor harus memperhatikan faktor-faktor atau ciri-ciri khusus seperti bahasa dan kebudayaan yang ada. 2.5
1.

Teknik-Teknik dalam Management Audit Survei pendahuluan Tahap ini auditor melakukan pengamatan serta tanya jawab kepada masing-masing personil. Tahap ini bertujun untuk memperoleh gambaran umum mengenai siklus informasi dan pembagian tugas. 2. Program audit Program ini berguna untuk mempermudah langkah-langkah audit yang harus dijalankan untuk memperoleh bukti audit yang dapat diandalkan dan kompeten. Program audit minimal berisikan tentang prosedur audit, waktu pelaksanaan audit dan besarnya sampel yang akan diambil. Tahap ini auditor wajib untuk menentukan besaran risiko yang ada pada masing-masing departemen yang akan diaudit. Risiko dalam audit

seperti Control Risk yaitu risiko pengendalian yang berada pada masing-masing departemen dan Inherent Risk yaitu risiko yang melekat pada departemen tersebut yang tidak dapat dihilangkan. 3. Pekerjaan lapangan Merupakan teknik audit untuk menguji program audit yang telah disusun untuk memperoleh data atau bukti di lapangan dengan menjalankan program audit. 4. Temuan audit Temuan ini berguna untuk meyakinkan bahwa pekerjaan audit telah dilaksanakan. Temuan sangat berguna bagi manajemen untuk memperbaik kekurangannya dimasa mendatang. 5. Kertas kerja Kertas kerja merupakan acuan yang digunakan auditor untuk menuangkan program audit serta temuan yang ditemukan selama menjalankan audit.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


1. Audit manajemen adalah suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari

suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat diaudit untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektifitas, dan ekonomisasi dalam usaha dan organisasi yang lain. 2. Management audit dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, yaitu:

Bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen, seperti produksi, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, dan lain-lain. Bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen perusahaan yaitu perencanaan, pelekasanaan, dan pengendalian atau pengawasan. Bertitik tolak dari arus sumber daya manusia seperti manajemen, mesin (teknologi), material, uang, manusia, dan lain-lain. 3. Management audit memiliki beberapa teknik diantaranya yaitu survei pendahuluan, program audit, pekerjaan lapangan, temuan audit, dan kertas kerja.

3.2

Saran

1. Bagi perusahaan yang ingin mengetahui seberapa efektif, efisien, dan ekonomis proses yang telah dilakukan maka suatu perusahaan harus menggunakan audit manajemen. 2. Untuk perusahaan yang memiliki tingkat organisasi yang lebih banyak maka sebaiknya perusahan tersebut mengklasifikasikan audit manajemen ke dalam ruang-ruang lingkup berdasarkan pembagian manjemen didalam perusahaan tersebut.

Daftar Pustaka

Adhie. http://www.scribd.com/doc/76650701/BAB-I#download. Diakses pada tanggal 25 Januari 2013

Amin Wijaya Tunggal, "Audit Manajemen Kontemporer", Edisi Revisi, Penerbit Harvarindo, Jakarta, 2003

http://www.docstoc.com/docs/68861545/Audit-Manajemen

Jiantari. 2012. Audit Manajemen Audit Sumber Daya Manusia. http://www.slideshare.net/tarymarthen/makalah-audit-manajemen-audit-sumber-daya-manusiajiantari-c-301-09-013. Diakses pada tanggal 25 Januari 2013.

Renny NurAiny. 2005. http://renny.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.1. Diakses pada tanggal 24 Januari 2013.

You might also like