You are on page 1of 11

LBM 4 TROPIS Step 7 1. Mengapa anak kurus dan tidak bisa gemuk?

Stadium dewasa biasanya terjadi gejala usus ringan. Pada infeksi berat terutama pada anak-anak dapat terjadi malabsorbsi (gangguan penyerapan sari makanan) yg memperberat malnutrisi (kekurangan gizi) karena perampasan makanan oleh cacing dewasa. Bila cacing dewasa menumpuk bisa menimbulkan Illeus Obstruksi (kerusakan pada usus besar). Sumber: Parasitologi Medik Helmintologi

Pengarang Drs. Jangkung Samidjo OW, SM. Bio., M.Biomedik

2. Mengapa anak perutnya sering kembung dan sering sakit? Cacing menggumpal obstruksi kembung + hipermotilitas banyak bakteri diare Macam diare? 3. Kenapa anak aktifitas fisikya menurun dan kurang aktif?
Di dalam usus, larva menjadi cacing dewasa yang siap menghisap darah. Setiap ekorcacing N. americanus akan menghilangkan 0,005-1 cc darah per hari sedangkan setiapekor cacing A. duodenale akan menyebabkan manusia kehilangan 0,08-0,34 cc per hari. Sehingga akan menyebabkan anemi. Stadium dewasa biasanya terjadi gejala usus ringan. Pada infeksi berat terutama pada anak-anak dapat terjadi malabsorbsi (gangguan penyerapan sari makanan) yg memperberat malnutrisi (kekurangan gizi) karena perampasan makanan oleh cacing dewasa.

Sumber: Parasitologi Medik Helmintologi

Pengarang Drs. Jangkung Samidjo OW, SM. Bio., M.Biomedik

4. Mengapa mual, cepat kenyang, dan mencret?

Cepet kenyang berhubungan dengan kembung. Ada kerusakan pada dinding usus penyerapan kurang maksimal, merangsang CTZ mual Adanya distrofi pada dinding usus. Yang menembus kulit cuma cacing tambang. 5. Mengapa batuk kering dan demam ringan?
Stadium larva, yang ditimbulkan adalah kerusakan pada paru2 yg menimbulkan gejala yg disebut sindroma loffler yang terdiri dari batuk2, eosinofil (sel darah putih) dlm darah meningkat, dan dalam foto rontgen daerah thorax (dada) terlihat bayangan putih halus yang merata di seluruh lapang paru yg akan hilang dlm waktu 2 minggu.

Sumber: Parasitologi Medik Helmintologi

Pengarang Drs. Jangkung Samidjo OW, SM. Bio., M.Biomedik

6. Adakah hubungan keluhan dengan kebiasaan anak? Bisa menembus kulit, Kuku panjang keluhan, BAB sembarangan cacing keluar Siklus Hidup Cacing!!

7. Kenapa muncul anemis dan eosinofil meningkat?

Di dalam usus, larva menjadi cacing dewasa yang siap menghisap darah. Setiap ekorcacing N. americanus akan menghilangkan 0,005-1 cc darah per hari sedangkan setiapekor cacing A. duodenale akan menyebabkan manusia kehilangan 0,08-0,34 cc per hari Sumber: Parasitologi Medik Helmintologi

Pengarang Drs. Jangkung Samidjo OW, SM. Bio., M.Biomedik

8. DD? Ancylostomiasis Etiologi dan Siklus Hidup Etiologi: Ancylostoma duodenale Necator americanus

Patogenesis Higienisitas kurang (mandi, main disawah, ngga pake sandal) banyak parasit menembus kulit cacingan Ancylostoma sp.

nempel di usus menghisap darah, kurang protein, hipoalbumin anemia. Patofisiologi Menancap taring di usus enzim hidroksida darah tersedot tidak ada koagulasi tidak ada factor VII perdarahan kehilangan nutrisi malnutrisi lemah Hipermotilitas (tidak bisa diserap) diare larva keluar Cacing kronis pngeluaran cacing hipermotil Penimbunan cacing di dalam tubuh perut cembung. Siklus hidup cacing. Manifestasi klinik: infeksi berat kehilangan darah ADB Gangguan pertumbuhan fisik Defisit kognitif dan intelektual Cutaneus larva migrans Nyeri perut, anoreksia dan diare Khlorosis (pucat kuning kehijauan) kronis bayi: diare, melena, gagal tumbuh, anemia berat ~ sumber: parasitologi

Diagnosis: Pemeriksaan feses langsung Enteritis eosinofilik kolonoskopi (ulserasi ileum & kolon) Pengelolaan: Tujuan terapi adalah menghilangkan cacing dewasa dengan anti cacing

Mebendazole: 100 mg 2xsehari selama 3 hari atau 500 mg dosis tungal untuk segala usia Albendazole: 400 mg po untuk segala usia laju kesembuhan > 95% Pirantel pamoat 10 mg/kgBB 1 kali sehari selama 3 hari, maks. 1 gram Sumber: epidemiologi penyekit tropis Ascariasis Etiologi dan Siklus Hidup Etiologi: Nematoda, cacing gelang Ascaris lumbricoides

Ascaris lumbricoides, atau "cacing gelang", infeksi pada manusia terjadi ketika telur infektif tertelan melepaskan larva cacing yang menembus dinding duodenum dan memasuki aliran darah. Dari sini, itu adalah dibawa ke hati dan jantung, dan memasuki sirkulasi paru-paru untuk

membebaskan diri dalam alveoli, di mana ia tumbuh dan molts. Dalam 3 minggu, larva melewati dari sistem pernapasan yang akan batuk, menelan, dan dengan demikian kembali ke usus kecil, dimana mereka matang untuk cacing jantan dan betina dewasa. Pemupukan sekarang dapat terjadi dan betina menghasilkan sebanyak 200.000 telur per hari selama setahun. Telur-telur dibuahi menjadi menular setelah 2 minggu di dalam tanah, mereka dapat bertahan dalam tanah selama 10 tahun atau lebih. Telur-telur memiliki lapisan lipid, yang membuat mereka tahan terhadap pengaruh asam dan basa serta bahan kimia lainnya. Ketahanan ini membantu untuk menjelaskan mengapa nematoda ini adalah suatu parasit di mana-mana.
Sumber: Parasitologi Medik Helmintologi

Pengarang Drs. Jangkung Samidjo OW, SM. Bio., M.Biomedik

Manifestasi klinik: Masalah klinik sering timbul akibat penyakit paru atau obstruksi usus dan duktus biliaris Larva pada organ dapat menyebabkan gejala alergi, demam, urtikaria dan penyakit granulomatosa Manifestasi paru sindrom Loeffler - Batuk dan sesak napas - Infiltrat pada paru - Eosinofilia darah - Larva pada sputum
Sumber: Parasitologi Medik Helmintologi

Pengarang Drs. Jangkung Samidjo OW, SM. Bio., M.Biomedik

Komplikasi:

- Obstruksi usus akut akibat jumlah cacing yang banyak gejala: muntah, distensi abdomen, kejang perut - Cacing bisa keluar bersama muntahan dan feses - Kolesistitis - Pankreatitis - Malnutrisi energi protein
Sumber: Parasitologi Medik Helmintologi

Pengarang Drs. Jangkung Samidjo OW, SM. Bio., M.Biomedik

Penatalaksanaan - Albendazole 400 mg po dosis tunggal, untuk segala usia - Mebendazole 100 mg 2 kali sehari selama 3 hari atau 500 mg po dosis tunggal untuk segala usia - Pyrantel pamoat 10 mg/kgBB dosis tunggal maksimum 1 gram - Piperazine sitrat 150 mg/kgBB po dosis awal diikuti 6 dosis 65 mg/kgBB dengan interval 12 jam po Obstruksi berat pembedahan
Sumber: Parasitologi Medik Helmintologi

Pengarang Drs. Jangkung Samidjo OW, SM. Bio., M.Biomedik

You might also like