Professional Documents
Culture Documents
PEDOMAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA
PROGRAM DUE-like
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
0
Praktikum Mekanika Fluida
DAFTAR ISI
Halaman
8 Aliran kritis 27
9 Lompatan hidrolik 29
1
Praktikum Mekanika Fluida
Landasan Teori:
rumus :
Re = ρ (V d) / μ = (V d) / ν ………………………………………………..………… /1/
d = diameter pipa, L;
turbulen dan kalau 2100 < Re < 4000 disebut aliran transisi.
transparan (1), pipa pemasukan air ke bak (2), pembuang kelebihan air
berdiameter 25 mm, kran pengatur aliran air (5), tangki zat pewarna
(6), pengatur aliran zat pewarna (7) dan nozel zat pewarna (8).
2
Praktikum Mekanika Fluida
kran (5) dan zat pewarna dari tangki (6) yang diatur dengan kran (7),
bergelombang).
dicatat waktunya maka dapat diketahui debit (Q, L3/T) yang mengalir
dalam pipa. Dengan menghitung luas penampang aliran (A, L2) pada pipa
aliran (V, L/T). Dengan massa jenis air (ρ), viskositas dinamik (μ) atau
Pelaksanaan praktikum:
1. Setelah bak (1) terisi air dengan kedalaman tetap, kran (5) dibuka
dan air dari bak (1) akan mengalir melalui pipa transparan (4).
2. Zat pewarna dari tangki (6) dengan mengatur kran (7) dialirkan
awalnya zat pewarna terlihat mengalir dalam pipa (4) seperti benang
(aliran laminer).
4. Air yang keluar dari pipa pembuangan (di bawah kran 5), ditampung
3
Praktikum Mekanika Fluida
dapat dihitung.
10 0.01297
15 0.01137
20 0.00996
25 0.00884
30 0.00796
7
3
4
4
Praktikum Mekanika Fluida
5
Praktikum Mekanika Fluida
Spesifikasi Orifice :
Landasan Teori:
ρ1
dalam manometer, ρ2 , maka berlaku : V = α 2 gh
ρ2
Pelaksanaan praktikum :
6
Praktikum Mekanika Fluida
watch.
7
8
Gambar 3. Headloss apparatus tampak atas
Praktikum Mekanika Fluida
9
Gambar 4. Headloss apparatus tampak depan
Praktikum Mekanika Fluida
Praktikum Mekanika Fluida
Spesifikasi Venturi
Diameter D = 27 mm
Diameter B = 15 mm
Diameter C = 27 mm
Panjang l = 280 mm
Landasan Teori:
p1 / γ + V12/2g + z1 = p2 / γ + V22/2g + z2 + hf
10
Praktikum Mekanika Fluida
pada manometer)
Pelaksanaan praktikum:
11
Praktikum Mekanika Fluida
Spesifikasi pipa
25 mm
Gambar 6. Penampang pipa
50 mm
Landasan teori :
yang terdiri dari kehilangan head karena gesekan dengan pipa (hf) dan
Hukum Bernaulli :
p1 / γ + V12/2g + z1 = p2 / γ + V22/2g + z2 + hL ; hL = hf + hl
Weisbach:
12
Praktikum Mekanika Fluida
mengikuti persamaan :
panjang pipa (m), D adalah diameter dalam pipa (m), V adalah kecepatan
Tujuan percobaan :
pipa
13
Praktikum Mekanika Fluida
14
Praktikum Mekanika Fluida
Landasan teori :
kehilangan energi akibat adanya belokan (elbow), katup, sambungan pipa (fitting)
serta percabangan pipa (T joint ; V joint) juga termasuk didalam kehilangan head
minor (hl).
adalah :
Tujuan percobaan :
Pelaksanaan praktikum :
1. Setelah pompa air diaktifkan, alirkan air ke pipa dimana terpasang belokan
2. Timbang air yang tertampung dalam tangki penampung, untuk berat, W (kg)
4. Hubungkan pipa dari titik pengukuran sebelum dan sesudah melalui belokan
dan siku dengan manometer, baca perbedaan head pada manometer, h (meter
kolom air)
5. Dengan g = 9.8 m/det2 dan Q/A = V; maka dapat dihitung nilai koefisien k
15
Praktikum Mekanika Fluida
6. Untuk mengetahui nilai k pada katup lakukan prosedur seperti di atas, tetapi
kali ini air dialirkan ke pipa dimana terpasang katup (L, N dan O).
16
Praktikum Mekanika Fluida
DENGAN ORIFICE
Landasan teori :
pengaruh suhu, maupun konstanta gas (R) terhadap berat spesifik fluida, bilangan
b. secara tidak langsung dengan mengukur kecepatan aliran (V) x luas penampang
aliran (A).
dengan persamaan:
γ=P/RT
γ = berat spesifik
17
Praktikum Mekanika Fluida
ho
Q = 60α0εa Ao 2g
γa
Dimana:
αo = koefisien orifice
εa = koefisien udara
2
πD1
Ao = luas penampang celah orifice ( ), m2
4
18
Praktikum Mekanika Fluida
Suhu (0 C) ν (cm2/dt)
0 0.1333
10 0.1421
20 0.1512
30 0.1594
40 0.1698
50 0.1786
Peralatan :
Pada praktikum ini digunakan Airflow Demonstration Model AFD 240, dengan
karakteristik :
3. α0 = 0.687
4. ε0 = 1.0
Pelaksanaan praktikum :
2. Operasikan alat
19
Praktikum Mekanika Fluida
- dengan manometer
4. Hitung :
- P = Pa + p
- γ0 = P/RT
5. Percobaan dilakukan dengan 2 nilai RPM yang berbeda (sekitar 2000 & 2500)
B C
A D
Gambar 8. Manometer
20
Praktikum Mekanika Fluida
21
Praktikum Mekanika Fluida
Keterangan:
Po = ho + pa
To = t + 273
γo = Po / (29.46 x To)
ho
Qo = 60α0 εa Ao 2g
γa
23
Praktikum Mekanika Fluida
Landasan Teori:
Besarnya debit aliran dapat dihitung dan ditentukan dengan berbagai cara.
Pada paraktikum ini besarnya debit aliran akan dihitung dengan menggunakan
sekat ukur (weir) dan dengan menggunakan velocity-area method. Sekat ukur
satuan waktu. Pada current meter ini V (m/dt) = 0,13 N - 0,001. Kemudian dengan
24
Praktikum Mekanika Fluida
Pelaksanaan Pengukuran:
1. Alirkan air yang mengalir ke sekat ukur segi tiga dengan membuka kran air.
2. Setelah aliran cukup stabil dengan menunggu beberapa saat, ukur ketinggian
air di atas ambang sekat ukur (H1, cm), kemudian hitung debit, Q (l/dtk)
1. Ukur lebar saluran transparan, b (m) dan ketinggian aliran, D (m) air yang
3. Letakkan current meter searah dengan arah aliran. Ukur banyaknya putaran
(putaran/detik).
(m/dtk)
bandingkan hasilnya dengan pengukuran debit dengan sekat ukur segi tiga.
Sekat ukur
H1 Debit Debit
No.
cm l/det m3/det
25
Praktikum Mekanika Fluida
Current meter
26
Praktikum Mekanika Fluida
H1 Q D A t V Q
No N
cm l/dtk m m2 dtk m/dtk 3
m /dtk
27
Praktikum Mekanika Fluida
8. ALIRAN KRITIS
Landasan teori :
spesifik (L), y = kedalaman normal aliran (L), V = kecepatan aliran (L/T) dan g =
dimana Q = debit aliran (L3/T) dan A = luas penampang aliran (L2), maka
q = konst an E = konst an
y y
subkrit ik
yc
subkrit ik superkrit ik
yc
superkrit ik
Emin E q
Aliran pada saluran segi empat, Q dapat diubah menjadi debit persatuan
lebar saluran, q => q = Q/b (L3/L.T) atau Q = qb ; dimana b = lebar saluran (L),
qc = Vc yc => Vc = qc / yc => Vc = gy c
Rumus Chezy :
Q = CA√(RhS0) ; A = b y , Rh = A/(b+2y) ,
28
Praktikum Mekanika Fluida
q= gy c = C yc y c S c atau Sc = g / C2 ,
3
Pelaksanaan praktikum :
1. Alirkan debit Q (tetap) pada saluran flexy glass yang besarnya diukur dengan
3. Ubah kemiringan saluran sehingga diperoleh aliran kritis dan tentukan nilai yc
dan Sc.
29
Praktikum Mekanika Fluida
9. LONCATAN HIDROLIK
Landasan teori :
masuk ke dalam kondisi dengan kecepatan rendah, maka akan terjadi suatu
olakan atau gelombang air yang sangat jelas, yang disebut “loncatan hidrolika-
hydraulic jump”. Terjadinya loncatan hidrolika ini akan menurunkan tingkat energi
aliran yang cukup besar, sehingga fenomena ini dipergunakan sebagai sarana
penurunan/pembuangan energi.
{
( y 2 / y1 ) = (1 / 2) − 1 + [1 + (8V 1
2
/ gy1 )]}
dengan y1 dan y2 berturut-turut sebagai kedalaman air di titik 1 (sebelum
30
Praktikum Mekanika Fluida
Persamaan energi dari Bernoulli untuk titik 1 dan 2 untuk kondisi ini :
z1 + y1 + (V12/2g) = z2 + y2 + (V22/2g) + HL
Pelaksanaan praktikum :
2. Dengan menggunakan debit aliran Q tertentu dan pintu ujung tertutup (agar
2.
31
Praktikum Mekanika Fluida
Landasan teori :
diturunkan berdasar gaya-gaya yang terjadi pada aliran terscbut (gaya tekan air,
gaya berat air dan gaya gesekan dengan dinding saluran). Gaya-gaya ini akan
menghasilkan besaran yang disebut mean shear stress dan dirumuskan sebagai: τ0
jenis, dan V = kecepatan rala-rata aliran. Apabila bentuk ini dimasukkan di dalam
8g 8g
V= Rh S0 = C Rh S0 untuk C =
f f
Rumus ini disebut rumus Chezy, dengan besaran C disebut koefisien kekasaran
adalah Rumus Empirik (didapatkan dari hasil percobaan di lapangan) yang disebut
Persamaan Manning:
1 2/3 1/2
V= R S , dengan besaran n = koefisien kekasaran Manning
n
dan rumus debit alirannya, Q = A (1/n) Rh2/3 So1/2 , dcngan A = luas penampang
melintang aliran.
C = Rh1/6 / n
32
Praktikum Mekanika Fluida
Pelaksanaan praktikum :
Dalam praktikum ini, nilai "C" dan "n" akan dicoba untuk di-evaluasi
1. Saluran diatur untuk suatu kemiringan "So" tertentu, dan dialiri air dengan
2. Ukur kedalaman "y" dan lebar "b" aliran dibeberapa tempat (y1,b1 ; y2,b2 ;
3. Berdasarkan nilai "y" dan "b" rata-rata, hitung luas penampang melintang
4. Evaluasi besarnya niIai "C" dan "n" berdasarkan data debit "Q" serta
5. Percobaan dilakukan oleh setiap grup, dengan catatan bahwa setiap grup
33