You are on page 1of 6

Berdasarkan Bab BOS SMK

III

Huruf C yaitu peruntukan Dana Rintisan

Panduan menegaskan kembali penggunaan dana R-BOS SM, yaitu dari sisi penerimaan revenue dialokasikan untuk membebaskan (fee waive) dan/atau membantu (discount fee) tagihan biaya sekolah bagi siswa miskin. Sedangkan dari sisi pengeluaran (expenditure), sekolah dapat menggunakan dana untuk biaya operasional sekolah non personalia (Permendiknas No. 69 Tahun 2009) yang bertujuab untuk meningkatkan mutu sekolah antara lain : 1 2 Pembelian/Pengandaan buku teks pelajaran; Pembelian alat tulis sekolah yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran; 3 Penggandaan soal dan penyediaan lembar jawaban siswa dalam kegiatan ulangan dan ujian 4 Pembelian alat dan bahan habis pakai seperti bahan praktikum; 5 Biaya pembinaan siswa/ekstrakulikuler seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Karya Ilmiah Remaja (KIR) Olah Raga, Kesenian, Lomba Bidang Akademik, dan Pembinaan Keagamaan. 6 Biaya Uji Kompetensi bagi siswa SMK yang akan lulus; 7 Biaya praktek kerja industri untuk siswa SMK; 8 Biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan sarana prasarana sekolah; 9 Biaya daya dan jasa sekolah seperti internet, listrik dan telepon, air; 10 Biaya penyusunan dan pengiriman laporan 11 Penggandaan formulir penerimaan siswa baru.

Khusus untuk SMK, penggunaan dana Rintisan BOS SM diprioritaskan untuk peruntukan pada butir 3,4 dan 5 diatas serta pembelian alat ringan (hand tools) dan bahan praktik.

BAB V PENGELOLAAN PROGRAM RINTISAN BANTUANOPERASIONAL SEKOLAH MENEGAH (RBOS SM) A. PRINSIP PENGELOLAAN RINTISAN BOS SM Pengelolaan program Bantuan Rintisan BOS SM mengacu pada konsep Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Manajement), yang mengandung arti yaitu: 1. Swakelola dan Partisipatif Pelaksanaan program ini dilakukan secara swakelola (direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri) dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam memberikan dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sesuai dengan peraturan yang berlaku. Akuntabel Pengelolaan dana program ini harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program.

2.

3.

Transparan Pengelolaan dana program ini harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang sudah disepakati. 4. Demokratis Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam program ini selalu dtenpuh melalui jalan musyarawah/mufakat dengan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mengajukan saran, kritik atau pendapat.

5.

Efektif dan efisien Pemanfaatan dan program ini harus efektif dan efisien. Siswa yang dibebaskan dan atau dibantu biaya sekolahnya harus diseleski secara seksama dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

6.

Tertib Administrasi dan Pelaporan Sekolah penerima dan program ini harus menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan di pertanggungjawabkan kesuangan sesuai ketentuan yang dipersyaratkan Saling Percaya Pemberian dana melalui program ini berlandaskan pada saling percaya (mutual trust) antara pemberi dan penerima dana. Oleh karea itu, penting bagi kita untuk menjaga kepercayaan tersebut dengan memegang amanah dn komitmen yang ditujukan semata-mata hanya untuk membangunpendidikan yang lebih baik. B. PENGELOLAAN PROGRAM RINTISAN BOS SM 1. 2. Program Rintisan BOS SM dikelola oelh Dinas Pendidikan Provinsi melalui mekanisme dekonsentrasi. Bantuan dislurkan langsung ke sekolah oleh 33 Dinas Pendidikan provinsi diseluruh Indonesia. Pada tingkat sekolah, pengelolaan program ini dilakukan oleh Panitia yang dibentuk oleh Kepala Sekolah. Panitia terdiri dari unsur Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan komite sekolah yang dibentuk secara musyarawah. Susunan adalah sebagai berikut: a. Penanggungjawab program, diketuai oleh Kepala Sekolah; b. Ketua Panitia pelaksana, dijabat oleh wakil Kepala Sekolah atau guru yang relevan. c. Penanggungjawab pada setiap kegitan, oleh para guru; d. Pengelola keuagan, oleh Bendahara Rutin sekolah atau bendahara yang ditunjuk khusus oleh kepala sekolah. Pengelolaan Program Rintisan BOS SM memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Komite sekoah berperan dalam memberikan pertimbangan, untuk menentukan siswa miskin yang dibebaskan dan/atau dibantu biaya sekolahnya dan memberikan dukungan dalam wujud finansial, memberikan bantuan tenaga maupun pikiran, pengontrolan kualitas pelaksanaan program, dan

7.

3.

sekaligus sebagi mediator antara pemerintah dengan masyarakat. b. Program kerja yang sudah direview dan disetujui oleh pemberi bantuan menjadi acuan dalam pelaksanaan program bantuan. c. Mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku berkenaan dengan pelaksanaan program bantuan. d. Informasi pengelolaan program ini harus mudah diketahui oelh warga masyarakat dan sekolah melalui papan pengumuman dalam pengelolaan dengan menempelkan laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan. 4. Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap seluruh pengelolaan dana Rintisan BOS SM. Apabila terjadi pergantian kepala sekolah pada saat pelaksanaan program sedang berjalan, maka pelaksanaan pekerjaan dan pengelolaan dana sebelumnya menjadi tanggung jawab pejabat lama. Pejabat lama wajib menyerahkan dan mempertanggungjawabkan seleurh pekerjaan yang sudah dilakukan yang tertuang dalam berita acara serah etrima pekerjaan. Pejabat baru wajib meneruskan seluruh program dan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati dengan pemberi bantuan.

BAB VI. PERAN INSTANSI TERKAIT. D. TINGKAT SEKOLAH Pengelola Rintisan BOS SM tingkat sekolah adalah Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru yang ditunjuk dan komite sekolah. Tugas-tugas yang dilaksanakan adalah : 1. Menyebarluaskan informasi penerimaan Rintisan BOS SM kepada warga sekolah, seperti dengan menempelkan informasi program dan keuangan di papan pengumuman sekolah, atau menyampaikan informsi dalam forum rapat dewan guru dengan komite sekolah/ orang tua siswa. 2. Mematuhi pedoman pelaksanaan Rintisan BOS SM. 3. Menyusun Surat Keputusan tentang siswa miskin yang dibebaskan dan/atau dibantu biaya sekolahnya beserta lampiran. 4. Mengiri dan mengirim format data individual sekolah ke provinsi. 5. Mengelola dana Rintisan BOS SM berdasarkan prinsippronsip MBS dan pnegelolaan keuangan negara. 6. Menggunakan dana sesuai dengan ketentuan program Rintisan BOS SM; 7. Menyusun laporan pelaksanaan program Rintisan BOS SM di tingkat sekolah, dan disampaikan kepada Dinas Pendidikan provinsi dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 8. Mencantumkan dana Rintisan BOS SMk yang diterima pada Anggaran Pendapat Belanja Sekolah (APBS).

BAB VII PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN C. DAFTAR LARANGAN Pemebrian Rintisan BOS SM aadalah kepercayaa, shingga penting bagi kita amanah dan

You might also like