You are on page 1of 4

TUGAS RESUME MENYIKAPI PARADIGMA BARU PENDIDIKAN DI INDONESIA

GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN

Dosen Pengampu Bp. H.Abdul Wahab, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

Agus Showab

106013306

FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 2012

MENYIKAPI PARADIGMA BARU PENDIDIKAN DI INDONESIA Jepang sebagai Negara yang maju menganggap bahwa ketangguhan bangsa bukan semata-semata ditentukan oleh kekayaaan sumber daya alam, melainkan ditentukan oleh kwunggulan sumber daya manusianya.Dengan adanya kesadaraan tersebut mereka berupaya menciptakan pendidikan yang unggul, kompetitif dan bermutu tinggi karena dengan itu sebuah bangsa yang unggul akan terwujud. Untuk menyikapi adanya paradigm tersebut perlu adanya perubahan cara pandang dalam menyikapi para digma tersebut: Peratama, visi dan orientasi pendidikan islam yang selama ini berorientasi ke masa lalu dengan cara mentransformasikan berbagai ilmu keislaman yang tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan zaman , harus mengalami perubahan. Sehingga lulusannya dapat berkiprah disektor yang luas dan diperhitungkan. Kedua, dari segi misinya, Paradigma baru diarahkan pada upaya ; 1. Perluasan dan pemerataankesempatan memperoleh pendidikan yang 2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan manusia belajar. 3. Meningkatkan keiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral. 4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global. 5. Menberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikaan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketiga, dari segi tujuannya. Paradigm baru pendidikan saat ini tidaak lagi bertumpu pada pemberian pengetahuanyang bersifat kognitif ( to know ), melainkan harus disertai mengamalkannya ( to do ),

menginternalisasikannya dalam diri ( to be ), dan me nggunakannya bagi kepentingan masyarakat ( to life together ). Keempat , dari segi kurikulum. Paradigma baru pendidikan menyatakan bahwa yang dimaksud kurikulum bukan hanya yang tertulis di atas kertas, melainkan seluruh aktivitas yang mempengaruhi terjadinya pembelajaran. Kurikulum yang di atas kertas baru merupakan kurikulum yang bersifat potensial, sedangkan kurikulum yang sesungguhnya adalah kurikulum yang benar-benar aktual, yakni berbagai aktivitas yang mempengaruhi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kelima, dari segi pendidik. Paradigm baru melihat bahwa guru, dosen, atau pendidik bukan lagi dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi, melainkan hanya salah satunya saja. Peran dan fungsi guru saat ini selain sebagai informance, juga sebagai motivator, katalisator, dinamisator, fasilitator dan innovator pendidikan yang menciptakan kondisi bagi terjadinya proses pembelajaran pada peserta didik. Keenam, dari segi peserta didik. Paradigm baru pendidikan saat ini melihat peserta didik sebagai mitra kegiatan belajar mengajar yang harus diprlakukan secara adil, manusiawi, egaliter, demokratis, dihormati hak-hak asasinya dan sebagainya, Ketujuh, dari segi proses belajar mengajar. Paradigm baru pendidikan dalam bidang proses belajar mengajar ini telah bergeser dari yang semula terpusat pada guru ( teacher centris ) kepada yang berpusat pada murid ( student centris ). Dalam hubungan ini berbagai metode dan pendekatan dalam prosese belajar mengajar yang berbasis pada murid, seperti Problem Based Learning, Interactive Learning, Cooperative learning, Quantum Learning, Cara Belajar Siswa Aktif, dan semacamnya harus dikuasai oleh para guru saat ini. Kedelpan, dari egi lingkungannya. Paradigma baru pendidikan saat ini, melihat bahwa lingkungan yang mempengaruhi kegiatan pendidikan bukan hanya yang terbatas dalam ruangn kelas, melainkan lingkungan global yang

lebih luas yang memungkinkan diakses melalui bantuan teknologi informasi. Kesembilan, dari segi sarana prasarananya. Paradigm baru pendidikan saat ini, melihat bahwa sarana dan prasarana bukan hanya ditentukan oleh status kepemilikannya, melainkan oleh kemungkinan memanfaatkannya. Kesepuluh, dari segi manajemen pengelolaannya. Paradigm baru pendidikaan saat ini melihat bahwa kegiatan pendidikan saat ini harus dikelola dengan pendekatan manajemen yang bertumpu pada pemberian peayanan yang memuaskan kepada pelanggan sebagaiman yang dijumpai dalam konsep Total Quality Management sebadgaiman tersebut di atas. Kesebelas, dari segi pendanaannya. Paradigma baru pendidikan melihat bahwadana pendidikan harus dilihatsebagai alat dan investasi. Biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta didik harus sebanding dengan produk dan layanan yang mereka terima.

You might also like