You are on page 1of 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Tenaga air merupakan sumber daya terpenting setelah tenaga uap atau panas. Hampi r 30% dari seluruh tenaga di dunia dipenuhi oleh pusat-pusat listrik tenaga air . Jumlah seluruh potensi tenaga air yang bisa dimanfaatkan di seluruh dunia seju mlah 5.000 GW. Namun sampai dengan sekarang, pemanfaatan air untuk tenaga listr ik hanya sekitar 200 GW. Dengan demikian masih banyak potensi tenaga air yang ha rus digunakan untuk memaksimalkan energi yang ada. Di Indonesia sendiri, pemanfaatan air sebagai pembangkit listrik masih sangat se dikit dibandingkan dengan negara lain. Indonesia mempunyai potensi pembangkit li strik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt (MW). Potensi ini baru dimanfaa tkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 persen dari jumlah energi pembang kitan PT PLN. Padahal Indonesia mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan menj adi sumber pembangkit listrik tenaga air yang baru untuk memenuhi kebutuhan warg a negara atas pasokan listrik untuk menjalankan aktifitasnya. Selain itu, pembangunan pusat tenaga listrik bertenaga air ini juga didorong ole h krisis energi, terutama di bidang listrik, secara nasional. PLN sebagai perusa haan negara yang mengelola distribusi listrik ke banyak wilayah mengalami penuru nan produkstifitas yang disebabkan oleh semakin sedikitnya pasokan listrik dari sumber-sumber pembangkit listrik. Sebab yang lain karena tidak berimbangnya ket ersediaan listrik dengan semakin tingginya permintaan konsumen atas listrik. Di Pasaman Selatan sendiri mengalami defisit listrik sebanyak 130 MW. Oleh karena i tu, listrik secara nasional harus mendapatkan perhatian secara khusus terutama d alam pemanfaatan sumber energi yang ada dan pembangunan sumber-sumber pembangkit listrik yang berpotensi. Pemberlakuan sistem gilir (pemadaman listrik sementara) membuktikan bahwa daerah ini tidak luput dari dampak adanya krisis energi listrik. Padahal Kabupaten Pas aman merupakan salah satu wilayah yang apabila ditinjau secara geografis merupak an daerah yang berpotensial untuk pembangunan beberapa sumber pembangkit listrik , terutama pembangkit listrik tenaga air. Kecamatan Mapat Tunggul juga mempunyai banyak sumber air. Atas dasar tersebutlah, maka perlu dibangun sebuah bangunan sebagai pusat listri k tenaga air yang terdiri dari bangunan penghimpun air dan bangunan yang mengali rkan air ke pusat instalasi listrik. Perencanaan bangunan ini akan memanfaatkan aliran Sungai. 1.2. Rumusan Masalah Dengan adanya latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka beberapa rumusan masalah dalam penyusunan perencanaan ini adalah : a. Kecamatan Mapat Tunggul Selatan mempunyai banyak potensi tenaga air. De ngan demikian, bagaimana upaya yang digunakan untuk memanfaatkan sumber daya air yang melimpah di Mapat Tunggul Selatan ? b. Bangunan pusat tenaga listrik yang dibangun bagaimana kemudian harus mem enuhi standar perencanaan bangunan air yang telah ditetapkan. 1.3. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari studi potensi tenaga air sebagai energy primer unt uk PLTA ini adalah : 1.

1.4. Pembatasan Masalah Pada prinsipnya, dalam studi potensi tenaga air sebagai energy primer untuk PLTA pembahasan ketersedian terhadap sumber air Batang .

You might also like