You are on page 1of 5

Adab dan Doa Ziarah Kubur

Posted on May 3, 2008 by Syamsuri Rifai Sekitar Persoalan Penghuni kubur Rasulullah saw bersabda: Berilah hadiah mayit-mayitmu. Kemudian kami (sahabat) bertanya: Apa hadiah untuk mayit? Beliau menjawab: Sedekah dan doa. (Mafatihul Jinan, pasal 10, hlm 570) Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya setiap Jumat arwah orang-orang mukmin datang ke langit dunia vertikal dengan rumah mereka, seraya masing-masing mereka memanggil dengan suara yang sedih sambil menangis: wahai keluargaku, anak-anakku, ayahku dan ibuku, kerabatku, sayangi kami niscaya Allah menyayangi kalian dengan hadiah yang kalian berikan pada kami. Celaka kami (karena harta kami), kami yang dihisab, orang lain yang mengambil manfaat. Dalam hadis yang lain Rasulullah saw bersabda: Masing-masing mereka memanggil kerabatnya: Sayangi kami dengan dirham atau roti atau pakaian, niscaya Allah menyayangi kalian dengan pakaian dari surga. Kemudian Rasulullah saw menangis. Kami (sahabat) pun ikut menangis, Rasulullah saw tak kuasa berbicara karena banyaknya menangis. Kemudian beliau bersabda: Mereka itu adalah saudara kalian dalam agama, mereka hancur menjadi tanah setelah mereka (di dunia) diliputi kesenangan dan kenikmatan. Mereka memanggil dengan seruan: Celaka kami, sekiranya kami dulu menginfakkan harta kami di jalan ketaatan kepada Allah dan ridha-Nya, niscaya kami tidak butuh pada kalian. Lalu mereka pulang dengan kerugian dan penyesalan, dan mereka berseru: Cepatlah kalian bersedekah untuk mayit kalian. Muhammad bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Jafar Ash-Shadiq (sa): Bolehkah kami berziarah pada orang-orang yang telah meningga? Beliau menjawab: Boleh. Kemudian aku bertanya lagi: Apakah mereka mengenal kami ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: Demi Allah, mereka mengenal kalian, mereka bahagia dan terhibur dengan kehadiran kalian. Aku bertanya lagi: Apa yang harus kami baca ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: bacalah doa ini. (lihat doa berikutnya) Imam Musa Al-Kazhim (sa) berkata: Barangsiapa yang tidak mampu berziarah kepada kami (Ahlul bait), maka hendaknya berziarah pada orang-orang shaleh yang berwilayah kepada kami, maka akan dicatat baginya seperti pahala berziarah kepada kami; dan barangsiapa yang tidak mampu menyambung silaturahim pada kami, maka hendaknya menyambung silaturahim pada orang-orang shaleh yang berwilayah kepada kami, maka akan dicatat baginya seperti pahala menyambung silaturahim pada kami. Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: Barangsiapa yang mendatangi kuburan saudaranya yang mukmin, kemudian meletakkan tangannya pada kuburannya, dan membaca surat Al-Qadar (7 kali), maka ia akan diselamatkan pada hari kiamat. Dalam hadis yang lain disebutkan: dan menghadap ke kiblat. Syeikh Abbas Al-Qumi (ra) mengatakan: Pahala bacaan surat tersebut untuk orang yang membacanya, juga untuk penghuni kubur yang diziarahi. Karena hal ini dikuatkan oleh hadishadis yang lain. Makruh Ziarah kubur di malam hari Tentang makruhnya ziarah ke kuburan orang-orang mukmin di malam hari, Rasulullah saw

bersabda kepada Abu Dzar: Jangan sekali-kali kamu berziarah kepada mereka di malam hari. Adab dan doa ziarah kubur Pertama: Ketika memasuki areal kuburan mengucapkan salam. Abdullah bin Sinan pernah bertanya kepada Imam Jafar Ash-Shadiq (sa): Bagaimana cara mengucapkan salam kepada penghuni kubur? Beliau menjawab: Ucapkan:


Assalmu al ahlid diyr, minal muminna wal muslimn, antum lan farthun, wa nahnu insyallhu bikum lhiqn. Salam atas para penghuni kubur, mukminin dan muslimin, engkau telah mendahului kami, dan insya Allah kami akan menyusulmu. Atau mengucapkan salam seperti yang diajarkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa):


Asslamu al ahli l ilha illallh min ahli l ilha illallh , ya ahla l ilha illallh bihaqqi l ilha illallh kayfa wajadtum qawla l ilha illallh min l ilha illallh, ya l ilha illallh bihaqqi l ilha illallh ighfir liman qla l ilha illallh, wahsyurn f zumrati man qla l ilha illallh Muhammadun Raslullh Aliyyun waliyullh. Salam bagi yang mengucapkan la ilaha illallah dari yang mengucapkan la ilaha illallah, wahai yang mengucapkan kalimah la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah, bagaimana kamu memperoleh kalimah la ilaha illallah dari la ilaha illallah, wahai la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah ampuni orang yang membaca kalimah la ilaha illallah, dan himpunlah kami ke dalam golongan orang yang mengucapkan la ilaha illallah Muhammadur rasululullah Aliyyun waliyyullah. Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: Barangsiapa yang memasuki areal kuburan, lalu mengucapkan (salam tersebut), Allah memberinya pahala kebaikan 50 tahun, dan mengampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya 50 tahun. Kedua: membaca: 1. Surat Al-Qadar (7 kali), 2. Surat Al-Fatihah (3 kali), 3. Surat Al-Falaq (3 kali), 4. Surat An-Nas (3 kali), 5. Surat Al-Ikhlash (3 kali), 6. Ayat Kursi (3 kali). Dalam suatu hadis disebutkan: Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar (7 kali) di kuburan seorang mukmin, Allah mengutus malaikat padanya untuk beribadah di dekat kuburannya, dan mencatat bagi si mayit pahala dari ibadah yang dilakukan oleh malaikat itu sehingga Allah memasukkan ia ke surga. Dan dalam membaca surat Al-Qadar disertai surat Al-Falaq, An-Nas, Al-Ikhlash dan Ayat kursi, masing-masing (3 kali). Ketiga: Membaca doa berikut ini (3 kali):


Allhumma inn as-aluka bihaqqi Muhammadin wa li Muhammad an l tuadzdziba hdzal mayyit. Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad janganlah azab penghuni kubur ini. Rasulullah saw bersabda: Tidak ada seorang pun yang membaca doa tersebut (3 kali) di kuburan seorang mayit, kecuali Allah menjauhkan darinya azab hari kiamat. Keempat: Meletakkan tangan di kuburannya sambil membaca doa berikut:


Allhumarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin rawatahu, wa askin ilayhi min rahmatika yastaghn bih an rahmatin min siwka, wa alhiqhu biman kma yatawallhu. Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya, tenteramkan kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya tidak membutuhkan kasih sayang dari selain-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang ia cintai. Ibnu Thawus mengatakan: Jika kamu hendak berziarah ke kuburan orang-orang mukmin, maka hendaknya hari Kamis, jika tidak, maka waktu tertentu yang kamu kehendaki, menghadap ke kiblat sambil meletakkan tangan pada kuburannya dan membaca doa tersebut. Muhammad bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Jafar Ash-Shadiq (sa): Bolehkah kami berziarah ke orang-orang yang telah meningga? Beliau menjawab: Boleh. Kemudian aku bertanya lagi: Apakah mereka mengenal kami ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: Demi Allah, mereka mengenal kalian, mereka bahagia dan terhibur dengan kehadiran kalian. Aku bertanya lagi: Apa yang baca ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: bacalah doa ini:


Allhumma jfil ardha an junbihim, wa shid ilayka arwhahum, wa laqqihim minka ridhwn, wa askin ilayhim mir rahmatika m tashilu bihi wahdatahum, wa tnisu bihi wahsyatahum, innaka al kulli syay-in qadr. Ya Allah, luaskan kuburan mereka, muliakan arwah mereka, sampaikan mereka pada ridhaMu, tenteramkan mereka dengan rahmat-Mu, rahmat yang menyambungkan kesendirian mereka, yang menghibur kesepian mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Disarikan dari kitab Mafatihul Jinan, pasal 10, hlm 567-570)

BAHASA ARAB MELAYU


Aksara Arab Melayu adalah modifikasi dari aksara Arab yang disesuaikan dengan Bahasa Melayu. Munculnya aksara ini akibat pengaruh budaya Islam yang lebih dulu masuk dibandingkan dengan pengaruh budaya Eropa di jaman kolonialisme dulu. Aksara ini dikenal sejak jaman Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Malaka. Aksara (huruf) Arab yang digunakan adalah : alif ba ta tsa jim ha kho dal dza ro za sin syin shod dhod tho dlo ain ghin fa qof kaf lam mim nun wau Ha ya hamzah lam alif Aksara tambahan yang digunakan adalah : cha ( ha bertitik 3) nga ( ain bertitik tiga) pa ( fa bertitik 3) ga ( kaf bertitik) va ( wau bertitik) nya ( nun bertitik 3) Angka Arab yang digunakan adalah : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Cara penulisan (dengan asumsi anda pernah belajar menulis/membaca Al-Quran) : 1. Aksara ditulis secara gundul, sering disebut sebagai Arab Gundul. 2. Huruf alif yang berdiri sendiri berbunyi a atau e. 3. Huruf alif yang diikuti wau berbunyi u atau o. 4. Huruf alif yang diikuti ya berbunyi i atau . 5. Konsonan diikuti huruf alif akan berbunyi fatah (bunyi a). 6. Konsonan diikuti huruf wau akan berbunyi dhomah (bunyi u). 7. Konsonan diikuti huruf ya akan berbunyi kasroh (bunyi i). 8. Konsonan di awal atau di tengah kata tanpa diikuti alif, wau atau ya berbunyi fatah (bunyi a atau e) 9. Konsonan di akhir kata adalah konsonan mati, kecuali diikuti alif, wau atau ya. 10. Huruf ain digunakan sebagai penanda huruf k seperti pada kata rakyat Contoh penulisan :

Saya sedang belajar menulis Arab Melayu, gundul pula.

,
Ternyata susah ditulis, apalagi dibaca karena tidak konsisten.

You might also like