You are on page 1of 18

UNSUR GOLONGAN VA (UNSUR NITROGEN, FOSFOR DAN ARSEN) Tugas Kelompok Mata Kuliah Kimia Unsur

Kelompok I Amalia Ratnaputri U 0910920003 Fadillah Mufida Ivone Fatmawati 0910920009 0910920013

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

BAB I PENDAHULUAN Pada tahun 1789 Antoine Lavoisier mengelompokkan 33 unsur kimia.

Pengelompokkan unsur tersebut berdasarkan sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda. Unsur-unsur pada golongan VA adalah Nitrogen (N), dimana bentuk diatomik dari nitrogen adalah unsur yang paling utama dalam udara. Unsur-unsur yang lain adalah Fosfor (P), Arsen (As), Antimon (Sb) dan Bismut (Bi). Unsur-unsur golongan ini menunjukkan bahwa semua komponen-komponen dari unsur ini mempunyai 5 (lima) e l e k t r o n p a d a kulit terluarnya, 2 (dua) elektron terletak di subkulit s dan 3(tiga) e l e k r o n t e r l e t a k d i subkulit p. Oleh karena itu, mereka kekurangan 3 (tiga) elektron di kulit terluarnya (Lee, 1991). Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan unsur non logam dan gas yang paling banyak di atmosfir bumi. Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi membentuk isotop-isotop yang 4 di antaranya bersifat radioaktif. Di alam, nitrogen terdapat dalam bentuk gas N2 yang tidak berwarna dan tidak berbau, tidak berasa, dan tidak beracun. Pada suhu yang rendah, nitrogen dapt berbentuk cairan atau bahkan kristal padat yang tidak berwarna (bening). Selain itu nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa nitrat, amoniak, protein dan beberapa (Sugiyarto, 2003). Nitrogen dan persenyawaannya sangatlah melimpah dialam. yaitu tersebar di atmosfer berupa molekul diatomiknya gas N2 dan mempunyai ikatan yang kuat serta stabil, terdapat dilapisan kerak bumi sebagai NaNO3 dan garamgaram serta oksidanya yang banyak larut didaerah perairan. Unsur nitrogen itu sendiri cenderung inert pada temperatur kamar, sehingga akan mempengaruhi keberadaannya pada atmosfer, lapisan kerak bumi maupun perairan. Yang mana di atmosfer terdapat sebagai gas N2 yang cukup stabil, pada perairan berupa persenyawaan ion ion yang larut dan yang paling sedikit diantara ketiganya yaitu pada lapisan kerak bumi. Nitrogen sebagai anggota golongan VA yang seharusnya mempunyai valensi maksimum +5, hanya mempunyai valensi maksimum +3 (Gould, 1955). Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga. Energi ikatnya cukup tinggi sehingga sangat sabil dan sulit bereaksi. Oleh karena itu, kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar sehingga gaya van der waals antar

molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar tubuh manusia sewaktu bernafas tanpa berubah. Gas ini tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen sangat diperlukan digunakan sebagai pembuatan senyawa penting seperti amonia dan urea. Karena kestabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia, industri logam, dan dalam pembuatan komponen elektronika. Nitrogen cair juga di gunakan untuk membekukan makanan secara cepat (Syukri, 1999). Satu-satunya reaksi N2 pada suhu ruangan adalah logam Li meghasilkan Li3N dan komponen logam transisi tertentu, dan dengan bakteri fiksasi Nitrogen. Pada suhu yang tinggi nitrogen memnjadi lebih reaktif khususnya bilamana diberi katalis pada reaksinya. Reaksi yang khas adalah (Sugiyarto, 2003) :
a. N2(g) + 3H2(g) b. N2(g) + O2(g) c. N2(g) + 3Mg(g) d. N2(g) + CaC2(s)

2NH3(g) 2NO(g) Mg3N2 C(s) + CaCNC(s)

Fosfor (P) terdapat dalam tigaatau lebih bentuk alotropi yaitu putih (atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu). Fosfor biasa merupakan benda putih seperti lilin. Bentuknya yang murni tidak memiliki warna dan transparan. Fosfor putih memiliki 2 (dua) modifikasi yaitu alfa dan beta dengan suhu transisi pada -3,8 derajat Celcius. Fosfor tidak terlarut dalam air, tetapi larut dalam karbon disulfida. Fosfor dapat terbakar dengan mudah di udara dan membentuk pentaoksida. Sifat kimia fosfor adalah sebagai berikut (Mohsin, 2006): 1. Reaksi fosfor dengan air Fosfor putih bersinar dalam gelap saat terkena udara lembab yang disebut dengan proses chemiluminescence 2. Reaksi fosfor dengan udara Fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati. Secara spontan bila menyatu di udara pada suhu kamar dapat membentuk fosfor pentoksida tetraphosporus desaoksida P4O10. P4(s) + 5O2(g) P4O10(s)
3. Reaksi fosfor dengan halogen

Fosfor putih P4 bereaksi keras dengan semua halogen pada temperatur ruang untuk membentuk fosfor (III) trihalides P4(s) + 6F2(g) P4(s) + 6Cl2(g) P4(s) + 6Br2(g) 4PF3(g) 4PCl3(g) 4PBr3(g)

P4(s) + 3I2(g)

2PI3(g)

4. Reaksi fosfor dengan asam

Fosfor tidak bereaksi dengan larutan asam non oksidasi Unsur Arsen (As) merupakan unsur kimia bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy. Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73 (Mohsin,2006). Sifat kimia Arsenik adalah sebagai berikut (Sugiyarto, 2003): 1. Reaksi Arsenik dengan air Arsenik tidak bereaksi dengan air dalam ketiadaaan udara pada kondisi normal 2. Reaksi Arsenik dengan udara Arsenik stabil pada udara kering dan ketika dipanaskan dalam udara, arsenik menyatu membentuk arsenik trioksida tetra-arsenik hexaoxide. Sedangkan ketika dipanaskan dengan oksigen, arsenik menyatu membentuk arsen pentoksida tetra-arsenik decaoxide 4As(s) + 5O2(g) 4As(s) + 3O2(g) As4O10(s) As4O6(s)

3. Reaksi Arsenik dengan halogen

Arsenik bereaksi dengan Fluor untuk membentuk gas arsen(V)fluoride 2As(s) + 5F2(g) 2AsF5(g) Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin, bromin dan yodium untuk membentuk arsen (III) trihalides 2As(s) + 3F2(g) 2As(s) + 3Cl2(g) 2As(s) + 3Br2(g) 2As(s) + 3I2(g) 2AsF3(l) 2AsCl3(l) 2AsBr3(l) 2AsI3(l)

Antimon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan nomor atom 51. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Stibium. Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empat alotropi bentuk. Bentuk stabil antimon adalah logam biru-

putih. Antimoni kuning dan hitam adalah logam tak stabil. Antimon digunakan sebagai bahan tahan api, cat, keramik, elektronik, dan karet. Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal padat yang rapuh. Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah. Zat ini menyublim (menguap dari fase padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid, antimon menyerupai logam dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksi berbeda dari logam sejati. Sifat kimia pada antimon adalah sebagai berikut (Sugiyarto, 2003):
1. Reaksi Antimon dengan air

Antimon merah panas akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon(III)trioksida 2Sb(s) + 3H2O(g) Sb2O3(s) + 3H2(g)
2. Reaksi Antimon dengan udara

Ketika antimon dipanaskan maka akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk trioksida antimon (III) 4Sb(s) + 3O2(g) 2Sb2O3(s)
3. Reaksi Antimon dengan halogen

Antimon bereaksi dengan kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk membentuk antimon (III) dihalides 2Sb(s) + 3F2(g) 2Sb(s) + 3Cl2(g) 2Sb(s) + 3Br2(g) 2Sb(s) + 3I2(g) 2SbF3(s) 2SbCl3(s) 2SbBr3(s) 2SbI3(s)

4. Reaksi Antimon dengan asam

Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat untuk membentuk larutan yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida jika tidak terdapat oksigen. Bismut adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Bi dan nomor atom 83. Logam dengan kristal trivalen ini memiliki sifat kimia mirip dengan arsen dan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah. Senyawa bismut bebas timbal sering digunakan sebagai bahan kosmetik dan dalam bidang medis. Di antara logam berat lainnya, bismut tidak berbahaya seperti unsur-unsur tetangganya seperti Timbal, Thallium, dan Antimoni. Dulunya, bismut dikenal sebagai elemen dengan isotop

yang stabil, namun sekarang diketahui bahwa itu tidak benar. Tidak ada material lain yang lebih natural diamaknetik dibandingkan bismut.Bismut mempunyai ketahanan listrik yang tinggi.Ketika terbakar dengan oksigen, bismut terbakar dengan nyala yang berwarna biru. Sifat kimia dari bismut adalah sebagai berikut (Sugiyarto, 2003): 1. Reaksi Bismut dengan air Ketika bismut merah panas bereaksi dengan air akan membentuk bismut (III) trioksida 2Bi(s) + 3H2O(g)
2. Reaksi Bismut dengan udara

Bi2O3(s) + 3 H2(g)

Setelah pemanasan bismut akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk bismut (III) trioksida 4Bi(s) + 3O2(g) 2Bi2O3(s)
3. Reaksi Bismut dengan halogen

Bismut bereaksi dengan fluor untuk membentuk bismut (V) fluoride 2Bi(s) + 5F2(g) 2BiF5(s) Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin, bromin dan iodin bismut (III) trihalides 2Bi(s) + 3F2(g) 2Bi(s) + 3Cl2(g) 2Bi(s) + 3Br2(g) 2Bi(s) + 3I2(g)
4. Reaksi dengan asam

2BiF3(s) 2BiCl3(s) 2BiBr3(s) 2BiI3(s)

Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat untuk membentuk larutan yang mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Dengan asam klorida yang ditambah dengan oksigen, akan menghasilkan bismut (III) klorida 4Bi(s) + 3O2(g) + 12 HCl(aq) 4BiCl3(aq) + 6H2O(l)

BAB II PERMASALAHAN

1. Mengapa Nitrogen hanya mempunyai bilangan oksidasi maksimum +3 padahal

Nitrogen merupakan unsur golongan V yang seharusnya mempunyai bilangan oksidasi +5? 2. Mengapa Nitrogen merupakan molekul diatomik yang sangat stabil dan sulit bereaksi?
3. Bagaimana sifat-sifat alotropi dari fosfor (P)?

4. Bagaimana reaksi Arsenik (As) dengan udara? 5. Mengapa Fosfor yang terbakar atau terpapar pemanasan di udara dapat berbahaya bagi manusia?

BAB III JAWABAN PERMASALAHAN 1. Mengapa Nitrogen hanya hanya mempunyai bilangan oksidasi maksimum +3 padahal Nitrogen merupakan unsur golongan V yang seharusnya mempunyai bilangan oksidasi +5? Jawab: Nitrogen mempunyai 5 elektron pada kulit terluarnya, dengan konfigurasi 2s2 2p3. 2s2 2p3

Pada Nitrogen, orbital s terisi penuh yaitu 2 elektron yang berpasangan. Pasangan elektron pada orbital s tersebut cenderung inert (efek pasangan inert). Karena adanya pengaruh tersebut, untuk melepaskan elektron pada orbital s dibutuhkan energi yang besar sehingga hanya elektron pada orbital p yang akan dilepaskan atau digunakan untuk berikatan. Oleh karena itu, hanya dihasilkan nitrogen dengan valensi tiga, bukan valensi lima (Gould, 1955).

2. Mengapa Nitrogen merupakan molekul diatomik yang sangat stabil dan sulit bereaksi? Jawab: Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga.

:NN:
Nitrogen mempunyai energi ikat yang cukup tinggi sehingga sangat stabil dan sulit bereaksi. Oleh karena itu, kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan

nonpolar sehingga gaya van der waals antar molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar tubuh manusia sewaktu bernafas tanpa berubah. Gas ini tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen sangat diperlukan digunakan sebagai pembuatan senyawa penting seperti amonia dan urea. Karena sifat nitrogen yang mempunyai kestabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia, industri logam, dan dalam pembuatan komponen elektronika. Nitrogen cair juga di gunakan untuk membekukan makanan secara cepat (Miessler, 1991).

3. Bagaimana sifat-sifat alotropi dari fosfor (P)?

Jawab: Fosfor diproduksi dengan mereduksi kalsium fosfat Ca3(PO4)3 dengan bantuan kuarsa dan batu bara. Fosfor mempunyai alotrop dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu fosfor putih, fosfor merah dan fosfor hitam. Berikut ini adalah gambar dari alotrop fosgor yaitu fosfor putih, fosfor merah dan fosfor hitam (Sugiyarto, 2003):

Fosfor putih memiliki titik leleh rendah (mp 44,10C) dan larut dalam benzen atau karbon disulfida.Karena fosfor putih piroforik dan sangat beracun, fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati. Berikut ini adalah gambar struktur dari fosfor putih (Hendarson, 2000):

Fosfor merah berstruktur amorf dan strukturnya tidak jelas. Komponen utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul P 4 sebagai hasil pembukaan satu ikatan PP. Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan tidak beracun, dan digunakan dalam jumlah yang sangat banyak untuk memproduksi korek dan sebagainya (Hendarson, 2000). Fosfor hitam dalah isotop yang paling stabil dan didapatkan dari fosfor putih p a d a t e k a n a n t i n g g i ( s e k i t a r 8 G P a ) . F o s f o r hitam memiliki kilap logam d a n berstruktur lamelar. Walaupun fosfor hitam bersifat semikonduktor pada tekanan normal, fosfor hitam menunjukkan sifat logam pada tekanan tinggi (10 GPa) (Hendarson, 2000).

4. Bagaimana reaksi Arsenik (As) dengan udara? Jawab: Arsenik stabil di udara kering, tetapi permukaan mengoksidasi perlahan di udara lembab untuk memberikan perunggu menodai dan akhirnya penutup pendar hitam.Ketika dipanaskan di udara, arsenik menyatu "arsenik trioksida" tetra-arsenik h e x a o x i d e , A s 4O6. Hal ini disertai dengan dibawah beberapa kondisi.Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk "arsen pentoksida" tetra-arsenik decaoxide (Heslop, 1961). 4As (s) + 5O2(g) 4As (s) + 3O2(g) As4O10(s) As4O6(s)

5. Mengapa Fosfor yang terbakar atau terpapar pemanasan di udara dapat berbahaya bagi manusia? Jawab: Pembakaran fosfor di udara berlangsung sangat eksotermis yaitu menghasilkan suhu sekitar 800C. Suhu yang tinggi inilah yang akan merusak jaringan tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ tubuh. Sedangkan hasil pembakaran fosfor putih yaitu berupa P2O5 dalam bentuk asap. Asap yang

dihasilkan sangat berbahaya karena selain beracun asap inipun bersifat korosif atau dapat pula bereaksi dengan organ-organ tubuh manusia. Oleh sebab itu jika fosfor ditembakan atau yang digunakan sebagai bom ketika terbakar akan merusak sebagian besar jaringan tubuh. Misalnya jika mengenai mata maka akan menyebabkan kebutaan, jika dihirup akan merusak kerongkongan bahkan paruparu jika dalam jumlah yang lebih banyak, jika mengenai kulit maka akan menyebabkan luka bakar dan akan lebih parah lagi jika terkena dalam jumlah banyak (Seran,E., 2010).

BAB IV SESI TANYA JAWAB Penyaji Moderator Notulen : Kelompok 1 : Dita Anggarini : Henny Prianto

No 1.

Pertanyaan Usyqi Salsabila (0910923061)

Jawaban Fadillah Mufida (0910920009)

Bagaimana cara mendapatkan fosfor Fosfor Putih: diperoleh dari batu fosfat yang putih, fosfor merah dan fosfor hitam? dipanaskan dalam tanur listrik pada suhu sekitar 900oC dengan kokas dan silika (SiO2). Pemanasan ini menyebabkan fosfor menjadi uap, kemudian diembunkan pada kondensor sehingga diperoleh cairan fosfor putih. Fosfor Merah: diperoleh dengan mereaksikan

antara

fosfor

putih

dengan

oksigen

pada

temperatur tinggi. Fosfor Hitam: diperoleh dari pemanasan fosfor putih pada tekanan tinggi dan memiliki kilau seperti logam serta bersifat semikonduktor, tetapi pada tekanan tinggi fosfor hitam menunjukkan 2. Seruni Swasti P (0910923057) Mengapa senyawa netral? pada NH3 golongan bersifat sifat seperti logam. Ivone Fatmawati (0910920013) VA Perbedaan sifat dari golongan VA disebabkan basa karena perbedaan sifat keelektronegativitas.

sedangkan AsH3 dan SbH3 bersifat Nitrogen memiliki harga elektronegativitas yang jauh lebih tinggi dibanding dengan anggotaanggota lainnya dalam golongannya. Akibatnya, sifat polaritas ikatan dalam senyawa mitrogen sering berlawanan dengan sifat polaritas ikatan dalam senyawa anggota lainnya. Yang mana, ikatan kovalen N-H sangat polar sehingga ammonia bersifat basa sedangkan senyawa hidrida anggota yang lain, fosfina (PH3), arsina (AsH3) 3. Hastini Artha Dewi (0910923063) paling stabil? dan stibina (SbH3) bersifat netral. Ivone Fatmawati (0910920013)
15

Bagaimana isotop nitrogen yang Isotop nitrogen yang paling stabil adalah 14N dan N. Untuk mencapai kestabilan tersebut, dilakukan melalui empat proses berikut : 1. Penangkapan electron untuk membentuk anion nitride (N3-), ion ini hanya terdapat pada senyawasenyawa nitride mirip garam dari logam-logam yang sangat elektropositif. 2. Pembentukan pasangan electron ikatan sebagai tunggal seperti NH3 dan ikatan ganda 3 seperti dalam N2 atau rangkap dua seperti dalam gugus N= N 3. Pembentukan pasangan electron ikatan disertai penangkapan electron seperti dalam NH2- ; [ N= N

] ; dan NH2, [H-N]24. Pembentukan pasangan electron ikatan disertai pelepasan electron seperti dalam NH4+ dan ion-ion 4. Seruni Swasti (0910923057) ammonium tersubtitusi [NR4]+ Amalia Ratnaputri (0910920003)

Jelaskan yang dimaksud nitrogen Dalam wujud unsurnya, nitrogen membentuk cenderung berikatan p- p (orbital p dinitrogen (N2) dimana dihasilkan kekuatan ikatan ikatan )? yang sangat besar dan jarak intinya yang pendek (1,094) sehingga nitrogen dapat membentuk satu ikatan tunggal dan satu ikatan rangkap dua, tebentuklah molekul tidak linear. Oleh karena itu, nitrogen menggunakan orbital hibrida sp2, dua diantaranya membentuk ikatan sedangkan yang ketiga menyimpan ikatannya sendiri. Ikatan p kemudian dibentuk dengan menggunakan orbital 5. Hastini Artha Dewi (0910923063) pz nitrogen. Fadillah Mufida (0910920009)

Apa yang dimaksud dengan senyawa Arsen Organik adalah Arsen dalam bentuk organik Arsen Organik dan Arsen Inorganik? yang dapat terdegradasi dan terakumulasi pada Dan manakah yang lebih berbahaya? ikan dan kerang-kerangan yaitu Arsenobetaine dan Arsenokolin yang mempunyai sifat non-toksik. Senyawa Arsen yang berikatan dengan Carbon dan hidrogen dikenal sebagai Arsen Organik. Arsen Inorganik adalah Arsen yang berupa substansi inorganik dan sulit terdegradasi. Arsen Inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan dapat terpapar pada manusia. Senyawa Arsen yang berikatan dengan Oksigen, Klorin atau Belerang dikenal sebagai Arsen Inorganik. Arsen Inorganik lebih berbahaya daripada Arsen Organik karena Arsen Inorganik ATP dimana mampu ATP menghambat produksi

merupakan sumber energi bagi makhluk hidup dalam berbagai mekanisme. Pada Siklus Krebs,

Arsen Inorganik mampu menghambat enzim Piruvat Dehidrogenase sehingga sintesis ATP menjadi berkurang dan pada kondisi ini dapat meningkatkan produksi hidrogen peroksida. Hidrogen Peroksida ini merupakan oksidator yang sangat reaktif terhadap sel hidup sehingga sel-sel hidup tersebut akan diserang oleh H2O2 secara terus menerus maka sel tersebut akan mengalami 6. Usyqi Salsabila (0910923061) rekrosis sehingga dapat berdampak pada kematian. Fadillah Mufida (0910920009) Michaelis-Arbusov merupakan reaksi

Apa yang dimaksud dengan reaksi Reaksi bagaimana mekanisme reaksinya?

Michaelis-Arbusov pada fosfor dan antara alkil halida dan asam fosfat untuk membentuk dialkil fosfonat dengan mekanisme sebagai berikut: P(OR)3 + RX 7. Ranny Cahya R (0910920017) Mengapa N2 bersifat inert? [(RO)3PR]X R2O3PR + RX Intermediat Fosfortium Amalia Ratnaputri (0910920003) Karena N2 mempunyai ikatan rangkap tiga sehingga stabil dan mempunyai ikatan yang kuat sehingga tidak mudah putus dan bereaksi dengan 8. Tatik Yunita (0910920069) Apa yang menyebabkan perbedaan sifat dari alotrop fosfor ditinjau dari ikatan dan lain-lain? unsur lain. Ivone Fatmawati (0910920013) Penyebab perbedaan tersebut dikarenakan pada fosfor hitam, terbentuk rantai panjang (dalam Kimia Organik dikenal sebagai polimer, dalam kimia anorganik hanya disebut rantai). Dengan rantai yang panjang itu, terbentuk sudut ikat yang relatif besar sehingga masing-masing atom fosfor membentuk geometri piramida segitiga. Jika, dibandingkan dengan fosfor merah. Fosfor merah lebih rekaitf dan mudah meledak bila bersentuhan dengan udara bebas. Hal tersebut disebabkan sudut ikat yang terlalu kecil antara atom-atom fosfor sehingga terjadi daya tolakan yang relatif

besar pada atom-atom yang berdekatan. Disamping itu, dapat pula disebabkan dari bentuk strukturnya, yang mana pada fosfor putih tersusun atas 4 atom P dengan bentuk tetrahedral, sedangkan fosor merah dan fosfor hitam struktur yang dimiliki belum diketahui secara jelas namun diduga polimer atau gabungan dari molekul P4.

Fadillah Mufida (0910920009) Fosfor merah, putih dan hitam memiliki perbedaan dalam proses pembentukan setiap alotrop fosfor tersebut sehingga setiap alotrop fosfor mempunyai 9. Alfita Safitri (0910920021) ikatan, struktur molekul dan sifat yang berbeda. Fosfor merah dan fosfor putih tidak dapat

Apakah fosfor merah dan fosfor mengalami phosporesensi seperti fosfor putih hitam dapat berphosforesensi seperti karena hanya fosfor putih yang dapat mengalami fosfor tersebut? putih? Apa perbedaan yang eksitasi elektron. Eksitasi elektron melibatkan dua sifat orbital yang memiliki tingkat energi yang berbeda, satu lebih tinggi dan satu lebih rendah. Pada saat elektron tereksitasi, elektron berpindah dari orbital bernenergi lebih rendah ke orbital yang berenergi lebih tinggi, yang merupakan reaksi yang nonspontan (dibutuhkan sebuah "driving force" untuk menyebabkan elektron tereksitasi, menyebabkan

misalnya pemanasan oleh pembakaran ataupun ekposur terhadap sinar matahari). Anggap saja jumlah energi yang diperlukan untuk mengeksitasi elektron tersebut adalah sejumlah X kJ. Nah, pada

saat elektron yang tereksitasi ingin kembali ke orbital asalnya (yang memiliki energi lebih rendah), energi sejumlah X kJ itu dilepaskan kembali. Energi yang dilepaskan ini berada dalam bentuk photon (cahaya), yang panjang gelombangnya berada di range "visible" (warna yang dapat dilihat mata manusia). Itulah sebabnya sebuah warna akan berpendar dari zat tersebut. Fosfor merah, putih dan hitam memiliki perbedaan dalam proses pembentukan setiap alotrop fosfor tersebut sehingga setiap alotrop fosfor mempunyai 10. Bpk. Yuniar Ponco Prananto berikatan nitrogen? rangkap tiga ikatan, struktur molekul dan sifat yang berbeda Fosfor tidak mempunyai kemampuan untuk dikarenakan fosfor tidak dapat

Mengapa unsur fosfor tidak dapat membentuk ikatan rangkap tiga seperti pada seperti nitrogen membentuk ikatan ganda p- p karena fosfor cenderung membentuk molekul P4 atau struktur lapis tertentu dengan ikatan tunggal. Disamping itu, dapat pula disebabkan pemanfaatan orbital 3d pada fosfor lebih rendah daripada nitrogen. Nitrogen memiliki struktur elektronik 1s22s22px12py12pz1. Nitrogen mempunyai ikatan rangkap tiga karena seharusnya nitrogen dapat mempromosikan salah satu elektron 2s. Akan tetapi, tidak terdapat elektron orbital ke 2d untuk dan mempromosikan dalamnya

perbedaan energi ke tingkat berikutnya (orbital 3s) terlalu besar sehingga nitrogen tidak mampu untuk membentuk 5 (lima) ikatan dengan ligan seperti fosfor sehingga cenderung membentuk ikatan pp (Gould, 1955).

DAFTAR PUSTAKA Gould, E.S., 1955, Inorganic Reaction and Structure, Holt Reinehart and Winstone, New York. Hendarson,W., 2000, T u t o r i a l C h e m i s t r y T e x t s M a i n G r o u p C h e m i s t r y , University Of Waikato.

Heslop, L.B. dan P L. Robinson, 1961, Inorganic Chemistry, a guide to advance study, Elsevier Publishing Company, London. Lee, J.D., 1991, Concise Inorganic Chemistry, Capmann & Hall, London. Miessler, G. T. dan Donaltd A. T., 1991, Inorganic Chemistry, Prentice Hall International Inc, London. Mohsin,Y., 2006, Golongan VA, http://www.chem-is-try.or g/tabel _periodik /golonganVA/, diakses tanggal 11 Mei 2012. Seran,E., 2010, Fosfor dan Bahaya Bom Fosfor, http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/27/fosfor-dan-bahaya-bom-fosfor/, diakses tanggal 10 Mei 2012. Sugiyarto, Kristian H., 2003,Kimia Anorganik I ,Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta Syukri, 1999, Kimia Dasar, ITB, Bandung.

You might also like