You are on page 1of 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Korelasi adalah metode untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan dua peubah atau lebih yang digambarkan oleh besarnya koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah koefisien yang menggambarkan tingkat keeratan hubungan antar dua peubah atau lebih. Besaran dari koefisien korelasi tidak menggambarkan hubungan sebab akibat antara dua peubah atau lebih, tetapi semata-mata menggambarkan keterkaitan linier antar peubah. Dalam metodologi penelitian disebutkan bahwa jenis hubungan antar variabel terbagi atas 3 yakni ; (a). Hubungan simetris; (b). Hubungan asimetris dan (c). hubungan resiprokal. Dalam kenyataan sehari-hari kerapkali ditemukan bahwa terjadinya suatu peristiwa atau kejadian memiliki keterkaitan dengan peristiwa lainnya. Bahkan terjadinya suatu peristiwa seringkali dipengaruhi oleh peristiwa yang lainnya. Artinya suatu kejadian eksis bisa disebabkan oleh peristiwa lainnya. Dalam ranah metodologi situasi seperti itu dikenal dengan sebutan hubungan sebab akibat. Hubungan atau korelasi antara kejadian satu dengan kejadian yang lainnya dapat dinyatakan dengan adanya perubahan nilai variabel. Misalnya variabel harga (X), naik turunnya harga dinyatakan dalam perubahan nilai X. Sementara itu variabel Y misalnya hasil penjualan, naik turunnya hasil penjualan diperlihatkan dari perubahan pada nilai Y. Selanjutnya untuk memperoleh penjelasan tentang hubungan antara variabel harga dan hasil penjualan dapat dilakukan melalui tes statistik yang dinamakan dengan analisis korelasional atau hubungan.

1.2 Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan analisa korelasi? 2. Apa saja manfaat menggunakan analisa korelasi? 3. Apa saja jenis analisa korelasi? 4. Bagaimana penerapan analisa korelasi dalam kasus kedokteran? 1.3 Tujuan
1 2 Mengetahui langkah-langkah dan konsep dalam analisis data. Menggunakan teknik statistika dalam analisa data.

You might also like