You are on page 1of 17

BELAJAR SAP 2000 VERSI 10.

01

4 februari 2010

Data-data teknis : 1. Material: Beton bertulang, fc = 27,5 MPa Mutu tulangan, fy =300 MPa Mutu tulangan, fys = 250 MPa Poisson ratio V = 0,2 Massa jenis = 240 kg/m2 Weight per unit W = 2400 kg/m2 Modulus elastisitas, E = 2E+9 kg/ m2 Nb : 1 MPa = 10 kg/cm2 = 105 kg/m2 1. Pembebanan Beban mati : - Berat sendiri - Beban mati tambahan : 1. DL = 450 kg/ m2 2. DL = 750 kg/ m2 3. DL = 450 kg/ m2 - Beban mati terpusat : Lantai 1 = 350 kg/ m2 Lantai 1 = 300 kg/ m2 Lantai 2 = 400 kg/ m2 - Beban hidup : 1. LL = 150 kg/ m2 2. LL = 150 kg/ m2 3. LL = 125 kg/ m2 4. Pilih portal grid only, maka akan tampilan sbb : - Kombinasi beban : Comb 1 = 1,2 DL + 1,6 LL

Langkah langkah : 1. Buka program SAP 2000 versi 10.01, gunakan satuan unit ke kgf, m, c 2. Klik file - new model 3. Pilih grid only, kemudian tekan OK

4. Maka akan tampil new coord/ grid system, sbb:

7. Kemudian klik kanan pada layar, pilih editgrid data : Nb : Number of grid lines jumlah batang Grid spacing jarak bentang Untuk grid spacing Y direction, jika menggunakan bidang 2D atau XZ dikosongkan 0 atau 1 5. Isikan data seperti gambar diatas 6. Maka akan tampil sbb :

5. Pilih global, kemudian modify/ show system

6. Isikan data sbb :

Nb : tips. Untuk mempermudah buat frame di tiap jointnya. Lakukan dari kiri terlebih dahulu, kemudian ke kanan. 10. Klik join pada bagian bawah. Kemudian pilih tumpuan jepit. Langkahnya sbb : Assign>joint>restrains>pilih jepit>OK 7. Tekan OK, dan OK lagi 8. Klik menu draw > draw frame elemen, atau 9. Buat frame sbb :

11. Maka akan tampak sbb :

13. Isikan data sbb :

12. Setelah gambar selesai. Maka langkah selanjatnya adalah mendifisinikan material. Langkahnya adalah sbb : Define > Materials > pilih concrete > modify/ show material Nb : Mass per unit volume masa jenis beton atau Weight / unit volume berat beton Modulus elastisity E Poissons ratio untuk beton 0,2 untuk baja 0,3 2E + 9 = 2 x 109 Kemudian klik OK>OK 14. Setelah material selesai, selanjutnya adalah mendifisinikan dimensi penampang beton. Langkahnya sbb : Define > frame sections > choose propert type to add > pilih add rectangular > add new property

Widh (t2) 0,3 Ingat posisi sumbu lokal 2 dan 3

15. Isikan data sbb :

Pastikan concrete reinforcement pada pilihan design type coloum. Nb : Pada Rectangular reinforcement Cover to rebar center 1/10 x t2 Number of bars in 3-dir jumlah tulangan t3 Number of bars in 2-dir jumlah tulangan t2 Bar size diameter tulangan Klik OK > OK

Section name k-30x30 Material conc Depth (t3) 0,3

17. Begitu juga untuk balok B-20x35, B-20x40, dan B-25x45. Langkahnya sbb : Define > frame sections > choose propert type to add > pilih add rectangular > add new property Nb : t3 untuk balok dimensinya lebih besar dari t2. Pastikan concrete reinforcement pada pilihan design type beam.

16. Isikan data untuk K-25x25 dan K-20x20 dengan cara yang sama.

18. Setelah semua dimensi dibuat, maka langkah selanjutnya adalah mendefisinikan beban. Langkahnya adalah sbb : Define > load case Kemudian isikan 2 beban yang bekerja: Beban DL dengan type dead dan pengali berat sendiri 1 Beban LL dengan type live dan pengali berat sendiri 0

Klik OK 19. Langkah selanjutnya adalah kombinasi beban rencana. Langkahnya adalah: Define > load combinations > add new combo 20. Setalah pembebanan dan kombinasi selesai. Langkah selanjutnya adalah menempatkan dimensi ke model struktur. Langkahnya adalah sebagai berikut : Pilih semua kolom pada lantai 1. Klik assign > frame > sections. Pilih K-35x35 > OK Untuk kolom dan balok yang lainnya, caranya sama. Cuma frame sections nya disamakan dengan gambar. Pada response combination name isikan comb1 Pilih DL masukan scale factor 1,2 klik add dan LL masukan scale factor-nya 1,6 klik add. Kemudian klik OK.

Untuk beban merata, klik semua balok lantai paling paling atasa (lantai 3). Klik assign > frame load > distributed. Pilih DL pada load case name. Isikan bebannya pada uniform load.

Sehingga nanti setelah semuanya selesai, tampilannya sebagai berikut :

Nb : selalu ingat pada options. Jika baru menambahkan beban, cek pada add atau replace existing loads. Tetapi jika mau mengganti beban yang dulu sudah ada maka gunakan replace. Ingat juga, bahwa jika beban ke arah bawah, maka bernilai positif. Tetapi jika ke arah atas maka bernilai negatif. Setelah itu tekan OK. Maka akan muncul sbb : 21. Setalah semua dimensi penampang selesai. Langkah selanjutnya adalah menempatkan beban yang bekerja.

22. Setelah beban merata DL dan LL telah ditempatkan. Maka beban selanjutnya adalah beban terpusat. Langkahnya hampir sama saat pembebanan merata, yaitu : Klik balok sebelah kanan pojok pada lantai 2. Klik assign > frame load > point loads > pilih DL pada load case name. Pada kotak distance, pada kolom 2 di isi 0,25. Pada kolom 3 di isi 0,5. Dan pada kolom 4 di isi 0,75. Untuk load pada kolom 3 di isi bebannya, yaitu 400. Setelah selesai klik OK.

Lakukan juga untuk beban DL lainnya dan beban merata LL. Sehingga beban merata totalnya sbb :

Nb : pada kotak distance 0 0,25 0,5 0,75 adalah jarak dari joint. Jadi pada jarak berapa beban terpusatnya akan ditempatkan. Kemudian lakukan perintah lagi untuk balok pada lantai 1 pojok kiri. Isikan data sbb :

23. Sampai disini, proses pemasukan data telah selesai. Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. 24. Apabila semua data benar, kita bisa melakukan analisis mekanika teknik. Langkah nya sbb : Klik analyze > set options > pilih plane frame XZ plane > klik OK.

Sehingga jika telah selesai akan menjadi sbb :

Klik analyze > run. Pilih modal > klik run/ do not run case > run now. Jika analyze complet, maka data yang dimasukan OK atau tidak ada yang error. Kemudian klik OK.

Maka tampilan deformasi akan sbb :

25. Untuk mengetahui berapa besar deformasi yang terjadi pada tiap jointnya. Langkahnya sbb : Cek tiap jointnya dengan cara, klik salah satu joint > klik kanan. Jangan lupa satuan diganti cm.

Nb : persyaratan deformasi yang terjadi pada bangunan, adalah max 1 cm. Jadi jika ada yang bernilai dari 1 maka harus ditinjau ulang lagi.

26. Kita dapat melihat hasil dari analisis sbb :

27. Hasil analisis untuk beban hidup dan combo 1, sbb : Beban hidup LL Untuk mensetting layar menjadi 3 jendela, yaitu klik options > windows > pilih three. Kemudian untuk melihat axial force diagram DL (jendela 1), cara nya sbb : Display > show forces/ strees > frame. Case/combo name pilih DL Component cek axial force OK. Lakukan juga untuk shear 2-2 DL pada jendela 2. Tetapi pada component cek shear 2-2. Untuk jendela 3 atau shear 3-3 DL, cek moment 3-3 pada component. Beban combinasi combo1

28. Setelah kita analisis, langkah selanjutnya adalah disain struktur. Sebelum memberikan perintah design, edit terlebih dahulu reduksi kekuatan bahan sesuai SKSNI/PB91. Caranya sbb : Options > preferences > concrete frame design. Design code ACI 318-99. Isikan data sbb :

Klik OK. 29. Klik menu design > concrete frame design > start design/check of structure. Akan ditampilkan hasil design tulangan lentur. Ubah satuan menjadi kgf, mm, C. Maka akan ditampilkan hasil design luas tulangan lentur dalam mm. Nb : jika terdapat tulisan OS atau over strees, artinya tidak kuat. Dan cek kembali dimensi penampangnya. Untuk menampilkan data dalam bentuk tabel (1 frame), klik frame yang ingin dilihat datanya. Untuk melihat lebih detailnya. Pada display details for selected item pilih summary.

Pilih summary untuk mengetahui lebih detailnya

Pilih frame > klik kanan

Untuk mencetak hasil desain secara lengkap : File > print table > cek semua pada menu edit.

You might also like