Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh: Riyan Wira Pratama, S.Ked Utami Suci Pekerti, S.Ked Philosofia Ramadhan, S.Ked Febby Hazur fajri, S.Ked Pembimbing : Dr.Rizma Adlia Syakurah, MARS
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas makrayu adalah 72.953 jiwa dengan jumlah penduduk wanita sebanyak 35.880 jiwa dan pria sebanyak 37.073 jiwa. Sebaran demografi penduduk di wilayh kerja puskesmas Makrayu adalah jumlah PUS 11.898 jiwa, KB aktif 8633 jiwa dan jumlah bayi 1587 jiwa. Pada wilyah kerja ini terdapat pula jumlah penduduk miskin 25.707 jiwa dengan KK miskin sebesar 6669 jiwa.
1.2 Diagnosis Epidemiologi Gangguan jiwa menduduki peringkat kelima penyakit terbanyak di Puskesmas Makrayu. Dari data kunjungan pasien ke Puskesmas Makrayu, tercatat sebanyak 708 jiwa
pada tahun 2012 mengalami gangguan jiwa dengan kasus skizofrenia dan depresi merupakan kasus yang terbanyak
1.3 Diagnosis Perilaku dan Lingkungan 1.3.1 a. Diagnosis Perilaku mengenai cara mengatasi stress (stress
management) diperparah dengan rendahnya tingkat pendidikan mereka b. Kurangnya kemampuan masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk melakukan
konseling kepada ahli jiwa atau psikiater c. Kurangnya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi yang secara langsung mempengaruhi perkembangan mental anak d. Kurangnya interaksi dan komunikasi yang efektif antar anggota keluarga diperparah tingkat pendidikan yang rendah e. Pemasukan ekonomi masyarakat yang tidak mencukupi kehidupan sehari-hari dapat memicu masyarakat menjdi stress
1.3.2
Diagnosis Lingkungan
a. Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas Makrayu yang mendukung kesehatan jiwa masyarakat. b. Kesenjangan sosial di lingkungan tempat tinggal
1.4 Diagnosis Pendidikan dan Organisasi 1.4.1 Faktor predisposisi (predisposing factors)
a. Dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi 1.4.2 Faktor pemungkin (enabling factors)
a. Tidak adanya forum yang memfasilitasi cara menangani masalah gangguan jiwa
1.4.3
a. Tidak adanya tenaga kerja kesehatan yang mengawasi secara khusus mengenai gangguan jiwa di wilayah kerja puskesmas makrayu
1.5 Diagnosis Administrasi dan Kebijakaan 1. Diagnosis Administratif Sumber daya (Diagnosis Administratif) Perangkat kelurahan dan anggotanya untuk membantu melakukan penyuluhan. Dukungan pemerintah untuk membantu membangun fasilitas kesehatan dan fasilitas sosial. Hambatan Kurangnya dana untuk pembangunan fasilitas dan penyuluhan Perilaku masyarakat dan persepsi yang sulit diubah, dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah. 2. Kebijakan Butuhnya dukungan pemerintah untuk memfasilitasi program ini
1.6
Implementasi/penerapan 1.6.1 Rumusan Masalah a. Rendahanya pendidikan masyarakat mengenai penanggulangan gangguan jiwa b. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menghadapi setiap permasalahan yang dihadapinya c. Kurangnya peran serta tenaga kesehatan dalam mengatasi permasalahan gangguan jiwa 1.6.2 Prioritas Masalah
Masalah yang menjadi prioritas utama berkenaan dengan tingginya angka kejadian gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Makrayu Palembang adalah kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menghadapi setiap permasalahan yang dihadapinya 1.6.3 Prioritas Penyelesaian Masalah Berdasarkan analisis hasil survey di wilayah kerja puskesmas Makrayu, program yang memiliki prioritas tinggi dan memungkinkan untuk dilaksanakan adalah program
penyuluhan tentang stress management sebagai tindakan preventif terhadap gangguan jiwa (salah satunya depresi) di wilayah kerja Makrayu dan Program Konseling di
1.6.4
1. Program Penyuluhan Stress Management a. Tujuan 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara mengatasi
permasalahan di dalam kehidupan. 2. Menurunkan angka kejadian gangguan jiwa di puskesmas makrayu palembang b. Sasaran 1. Sasaran primer (pemberdayaan masyarakat) : remaja dan dewasa muda di wilayah kerja Puskesmas Makrayu. 2. Sasaran sekunder (dukungan) : tokoh masyarakat dan tokoh agama yang akan mempermudah dalam melaksanakan promosi kesehatan 3. Sasaran tersier (advokasi) : Dukungan dari pembuat kebijakan mulai dari pusat sampai ke daerah. Dalam hal ini, pembuat kebijakan terutama adalah Kepala Dinas Kesehatan c. Isi Saat anda mengalami stress, tubuh anda mengeluarkan hormone. Hormon ini dapat mengakibatkan inflamasi pada system kardio vaskuler (peredaran tubuh) anda dan, jika dibiarkan, dapat mepengaruhi system imunitas, metabolisme dan sistem lainnya dalam tubuh anda termasuk kesehatan mental. Kategori stress: a. Tipe pertama adalah stress akut atau jangka pendek. Ini diketahui sebagai reaksi dimana otak memproduksi kimia yang membuat tubuh anda menjadi serba lebih cepat, menjadikan anda menjadi lebih efektif dalam berkegiatan. Ini adalah tipe stress yang anda alami misalkan saat anda harus secara mendadak menghentikan laju kendaraan anda karena ada kendaraan di depan anda yang tiba-tiba menyerobot di jalan. Ini juga disebut dengan distress. Bentuk positif dari stress akut disebut eustress. Ini adalah gejala stress yang
anda alami saat anda misalkan mendapatkan promosi/kenaikan pangkat di pekerjaan anda, atau saat anda menikah, atau saat anda berhasil meliput di daerah lingkungan yang berbahaya. Kejadian ini merupakan sesuatu yang diinginkan, tapi sama halnya dengan distress, eustress juga sama-sama dapat membebani tubuh, dan jika terakumulasikan dengan berbagai factor stress (stressor) lainnya, bisa jadi berakibat negative bagi tubuh dan kesehatan kita. b. Tipe gejala stress yang kedua adalah stress kronis atau jangka panjang. Walaupun dapat dipicu oleh factor stress yang sama dengan stress akut, tipe ini dapat mengakibatkan permasalahan fisik. Stress kronis muncul saat kita tidak dapat, tidak ingin, melepaskan stress dalam diri kita c. Bagaimana kita dapat mengurangi level stress kita? Inilah delapan (dari ribuan) cara untuk menghadapi stress 1. Pengetahuan: Ketahuilah perbedaan antara eustress dengan distress, ketahuilah symptom dari stress, kenalilah diri anda sendiri 2. Kesadaran Ketahuilah apa yang membuat anda lepas kendali, ketahuilah titik pemicu anda 3. Perlindungan: hindari orang-orang dan lingkungan yang terjamah stress, ciptakan sebuah daerah aman 4. Belajar melalui meniru: Tirulah orang yang tenang: suatu cara untuk membuat anda menjadi tipe orang yang anda inginkan 5. Relaksasi: Bernapas, benar-benar bernapas, tipulah badan anda agar dapat lebih santai 6. Pola pikir: Hilangkan pikirian yang dapat memicu stress (tipe pikiran yang sesungguhnya palsu tapi tampak nyata); capai suatu kontrol diri 7. Rawat diri anda: Rawat lah diri anda sendiri: kurang tidur, pola makan yang tidak teratur, tidak ada olahraga, ketergantungan/kecanduan 8. Kehadiran: Hiduplah seakan ini hari terakhir anda: Kita semua memiliki masa kadaluarsa -bagaimana cara agar dapat hidup semaksimal mungkin? Hidupilah hari ini sebagai sebuah hadiah paling hebat yang pernah anda dapatkan. Jangan menahan sesuatu. Hiduplah lebih hidup. Ini akan
memberi anda kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan hidup yang lebih tidak banyak stress, terintegrasi, dan holistik. d. Metode yang akan digunakan Penyuluhan tentang stress management 1. Waktu : Hari Jumat pada minggu III Januari 2013 Minggu I Maret 2013 2. Tempat : Balai Lurah di 7 kelurahan wilayah puskesmas Makrayu 3. Peserta : Remaja dan Dewasa Muda 4. Tim Pelaksana Koordinator Anggota : Riyan Wira Pratama : Febby Hazur Fajri Utami Suci Pekerti Philosopia Ramadhan
e. Media yang akan digunakan 1. Dilakukan penyuluhan secara lisan 2. Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian diberikan masalah untuk dipecahkan secara bersama
f. Rencana Evaluasi 1. Evaluasi Program Indikator : Jumlah peserta penyuluhan minimal cukup banyak Peserta aktif dalam diskusi dan tanya jawab selama penyuluhan Keberhasilan peserta dalam memecahkan masalah
Evaaluasi program dilakukan setelah masing-masing program terlaksana Evaluasi dilakukan secara langsung yaitu dengan melakukan tanya jawab pada peserta penyuluhan, dengan kriteria : Apa saja tipe gejala stress? Bagaimana cara kita mengurangi level stress?
bagaimana cara agar dapat hidup semaksimal mungkin? 2. Evaluasi Hasil Indikator : o Adanya penurunan angka kejadian gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Makrayu o Penurunan faktor risiko utama gangguan jiwa (kemampuan atau ketahanan menghadapi stres) Mengumpulkan data jumlah penderita gangguan jiwa setelah intervensi (end line data) Membandingkan data awal dan data akhir terhadap jumlah penderita gangguan jiwa. Menilai hasil akhir dari kegiatan promosi kesehatan yang telah dilakukan, apakah mencapai target yang diharapkan. Menilai adakah perubahan pola perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Evaluasi diadakan 2 bulan setelah penyuluhan terjadi. Angka kejadian penyakit gangguan jiwa akan dipantau dalam satu tahun setiap 2 bulan sekali bedasarkan data yang didapat dari puskesmas setempat.
g. Jadwal pelaksanaan Januari 2013 Topic 1 Analisis dan observasi lingkungan Penyuluhan di Balai Lurah wilayah kerja Puskesmas Makrayu Evaluasi 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Februari 2013 Maret 2013