Professional Documents
Culture Documents
anang.tj@kemdikbud.go.id
SD 6
SMP 9
SM 12
Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin]
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)
Reasoning
Applying
Knowing
PISA 2009
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Level 6
Level 5 Level 4
Level 3
Level 2 Level 1
Below Level 1
Matematika
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1b
IPA
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
Bahasa
Level 1a
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll 11
Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan neuron yang terkait satu sama lain Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ] Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan 12
Kurikulum 2013
1945
1955
1965
1975
1985
1995
2005
Konsep
KURIKULUM TINGKAT NASIONAL KURIKULUM TINGKAT DAERAH Koordinasi dan Supervisi KURIKULUM TINGKAT SEKOLAH
I. Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
PEDOMAN PENGEMBANGAN
K e r a n g k a D a s a r
KOMPETEN SI
1. Visi 2. Misi 3. Strategi 4. Tujuan Pendidikan RPP dan 5. Struktur Kegiatan & Muatan Kurikulum: Pembelajaran [Intra dan [Jam Ekstra pelajaran Kurikuler] real] 6. Waktu & Beban Belajar 7. Kalender Akademik Penyesuaian Event Daerah
Matematika
Bahasa Inggris
KTSP
Seni dan Budaya Pendidikan Jasmani/Olahraga Keterampilan/Kejuruan
Beban Belajar
Kalender Akademik
21
X
2 2 2 2 2 2
Kelas XI 2 2 2 2 2 2
XII
2 2 2 2 2 2
2 2 2 18
28 46
2 2 2 18
28 46
2 2 2 18
28 46
X
3 2 4 4 2 2
Kelas XI 3 2 4 4 2 2
XII
3 2 4 4 2 2
2 2 2 23
23 46
2 2 2 23
23 46
2 2 2 23
23 46
Kelompok A (Wajib) 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Sejarah Indonesia 6 Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya 8 Prakarya dan Kewirausahaan 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan kelompok B Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi TOTAL
ALOKASI WAKTU TATAP MUKA PER MINGGU X/1 X/2 XI/1 XI/2 XII/1 XII/2
3 3 6 6 3 3 3 2 2 3 3 6 6 3 3 3 2 2 3 3 6 6 3 3 3 2 2 3 3 6 6 3 3 3 2 2 3 3
TOTAL
KELOMPOK A 1 Pendidikan Agama 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Sejarah Indonesia 6 Bahasa Inggris KELOMPOK B 1 Seni Budaya*) 2 Prakarya dan Kewirausahaan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan 3 Kesehatan KELOMPOK C 1 Kejuruan Dasar Kejuruan Kompetensi Kejuruan 2 Pendukung Kejuruan
Mapel pendukung
2 2
2 2
0 0
31
31
31
31
0 2484
Kompetensi Inti
X XI XII Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya yang dianutnya yang dianutnya Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah tanggungjawab, peduli, santun, ramah tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan damai, responsif dan pro-aktif) dan damai, responsif dan pro-aktif), menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi permasalahan bangsa, serta memosisikan diri atas berbagai permasalahan bangsa dalam secara efektif dengan lingkungan sosial dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sebagai agen transformasi masyarakat dalam alam serta dalam menempatkan diri sebagai sosial dan alam serta dalam menempatkan diri membangun peradaban bangsa dan dunia. cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memahami dan menerapkan pengetahuan Memahami dan menerapkan pengetahuan Memahami, menerapkan, dan menjelaskan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu faktual, konseptual, prosedural, dan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, humaniora dengan wawasan kemanusiaan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban wawasan kemanusiaan, kebangsaan, wawasan kemanusiaan, kebangsaan, terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan fenomena dan kejadian dalam bidang kerja fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang masalah. yang spesifik untuk memecahkan masalah. spesifik untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Implementasi Terbatas
Implementasi Meluas
Reflective Evaluation (Validitas Isi, Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) melalui: diskusi internal Tim Inti, Tim Internal, Tim Pakar
Formative Evaluation
Summative Evaluation
Des 2012
Kerangka Dasar Struktur Kurikulum dan Beban Belajar Kompetensi (SKL, KI, SKMP/K, KDMP)
Mar 2013
Juni 2013
Implementasi Terbatas
Juni 2016
Penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan kurikulum baru secara nasional
Buku Babon Guru (Silabus, Panduan Pembelajaran Alternatif : dan Penilaian Mata Pelajaran) 1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh sekolah 2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa sekolah Buku Teks Pelajaran