You are on page 1of 26

Rekayasa Lalu Lintas

Bagian 2 Elemen Lalu Lintas

1 of 26

Beberapa definisi:
Transportasi: pergerakan atau pemindahan orang dan/atau barang. Lalu lintas: pergerakan alat-alat angkutannya. Terminal: tempat pergantian moda transportasi.

2 of 26

Perjalanan ..
adalah aktifitas yang kita lakukan sehari-hari bekerja, belajar, olah raga, hiburan, rekreasi, dll. Jarak perjalanan beragam:
o Sangat panjang: perjalanan antarbenua o Sangat pendek: perjalanan ke toko di seberang jalan.

Jika terdapat kebutuhan jumlah perjalanan yang besar, dibutuhkan jaringan transportasi yang besar kapasitas jaringan dapat menampung kebutuhan transportasi.
3 of 26

Komponen Pembentuk Lalu Lintas


1. Manusia: pengemudi dan pejalan kaki. 2. Kendaraan: sarana transportasi. 3. Jalan: prasarana transportasi. interaksi 1, 2, dan 3 perilaku lalu lintas. Komponen manusia paling dominan dalam membentuk perilaku lalu lintas.

4 of 26

Penyebab Pertumbuhan Lalu Lintas


1. Urbanisasi 2. Peningkatan jumlah penduduk 3. Perbaikan ekonomi dan pendapatan 4. Peningkatan jumlah kendaraan.

5 of 26

Masalah Lalu Lintas


1. Keterlambatan/tundaan (delay) 2. Kemacetan (congestion) 3. polusi: udara, suara, getaran. Penyebab utama: demand >>> supply.

6 of 26

1. Karakteristik Manusia
1.1 Tingkah laku pengendara :
Tidak sabar Kecenderungan mengikuti tabiat orang lain Pertimbangan pengemudi menjadi bodoh sewaktu melewati jalan yang tidak dikenal Pada keadaan darurat pengemudi tidak dapat melakukan lebih dari satu tindakan pada waktu yang bersamaan Reaksi pengemudi menjadi lambat pada lingkungan ketika lama tidak mendapat stimultan dari lingkungan.
7 of 26

1.2 Faktor fisik pengendara (penglihatan, pendengaran, reaksi):


a) Penglihatan, faktor yang sangat penting ( 90% informasi diterima lewat indera mata) 1. Medan penglihatan: Daerah penglihatan tajam (periperal = 6, vertikal = 4) Daerah penglihatan awas p= 20, v= 13 Total medan penglihatan (p= 160, v= 115) pada daerah penglihatan ini benda terlihat kabur, tanpa bisa membedakan warna dan detail Penempatan rambu lalu lintas diusahakan pada daerah jangkauan penglihatan tajam.
8 of 26

Medan penglihatan:
v

9 of 26

2. Penglihatan dinamis (pandangan terhadap objek yang bergerak): Pada saat pandangan dialihkan ke titik lain, penglihatan kabur dan malahan hilang selama 0,3 detik pada waktu mata berkedip Mata dikedipkan 5 kali/menit Kecepatan mempengaruhi jarak titik pandang: kecepatan (v) membesar, makin menjauh titik pandang makin kecil sudut pandangnya. 3. Tanda peringatan, ditempatkan pada daerah penglihatan jelas/tajam.
10 of 26

4. Kemampuan membedakan warna, buta warna dapat dikompensasi dengan mempelajari arti dari tanda-tanda. 5. Kesilauan penglihatan: kesilauan akan mempengaruhi penglihatan pengemudi dari daerah gelap ke daerah terang, maka pupil akan mengecil dalam jangka waktu 3 detik, sedang jika sebaiknya dibutuhkan waktu 6 detik untuk menyesuaikan.

11 of 26

b) Pendengaran: Tidak begitu penting dibadingkan dengan indera penglihatan Pendengaran digunakan untuk memperhatikan bunyi kendaraan dan lingkungan Pada umumnya isyarat bunyian dilengkapi juga dengan isyarat yang terlihat mata.

12 of 26

c) Waktu reaksi: Waktu reaksi diperlukan antara saat menerima suatu rangsangan dan saat mengerjakan tanggapan atas rangsangan tersebut Contoh reaksi mengerem: di US rata-rata 0,9 detik, 90% pengemudi memerlukan 1,5 detik. Untuk perencanaan diambil 2,5 detik (untuk waktu reaksi pengereman).

13 of 26

1.3 Pejalan kaki (faktor fisik, mental, dan emosi)


a) Faktor fisik Kecepatan rata-rata 1 - 1,3 m/dt (3 - 5 km/jam) Tidak mempunyai batasan umur, ukuran, dan tidak ada persyaratan khusus Kelakuan pejalan kaki sangat tidak dapat diramalkan: umumnya orang tua tidak gesit, anak kecil lebih rendah, pejalan kaki sebagian belum pernah mengemudi

14 of 26

b) Faktor mental Beberapa pejalan kaki tidak mempunyai pengetahuan peraturan jalan Tidak mempunyai pengalaman untuk mengatasi lalu lintas sekelilingnya c) Faktor emosi Tidak menyukai aturan tanda-tanda lalu lintas Tidak sabar dan cenderung tidak patuh tandatanda

15 of 26

2. Karakteristik Kendaraan
Kendaraan di jalan mempunyai berbagai bentuk dan kemampuan, karena masingmasing kendaraan direncanakan untuk kegunaan tertentu. Di Indonesia ditetapkan ukuran maksimum kendaraan sebesar: lebar 2,25 m dan tinggi 3,50 m.

16 of 26

2.1 Daerah Pandangan


Daerah yang bisa terlihat oleh pengemudi dari tempat duduknya. Daerah pandangan umumnya ditentukan: Kaca depan (wind screen) untuk arah depan Cermin (spion) untuk arah belakang Wilayah pandangannya tergantung dari desain kendaraan.

17 of 26

2.2 Tahanan Guling (rolling resistance)


Karena adanya gesekan antara ban dan jalan Adanya perubahan bentuk ban pada permukaan jalan karena berat kendaraan Karena tidak ratanya jalan Adanya gesekan pada bagian mesin kendaraan sendiri Contoh: mobil penumpang pada v = 100 km/jam tahanan guling 13,5 kg/ton (jalan licin) tahanan guling 25 kg/ton (jalan kasar)

18 of 26

2.3 Tahanan Udara (wind resistance)


Adanya pengaruh udara di depan kendaraan, gesekan di samping dan di bawah, serta tekanan negatif di belakang kendaraan. Untuk kendaraan penumpang besarnya: R = 0,0011 . A . V2 dimana: R = tahanan (kg) A = luas bidang muka (m2) V = kecepatan (km/jam)

19 of 26

2.4 Tahanan terhadap Kendaraan


Besarnya sama dengan komponen dari gaya berat sendiri yang berarah ke bawah dan sejajar lereng tersebut. R = 10 w g dimana: R = tahanan w = berat total kendaraan (ton) g = kelandaian (%)

20 of 26

2.5 Tahanan terhadap Tikungan


Timbul pada saat melalui tikungan, bekerja melalui sentuhan roda depan dengan perkerasan jalan Gaya tahanan membesar dengan: o Naiknya kecepatan o Mengecilnya jari-jari.

21 of 26

2.6 Tahanan Kelembaban


Gaya ini harusnya diatasi jika hendak menambah kecepatan dan hanya merupakan fungsi dari berat kendaraan dan besar percepatan, tetapi tidak tergantung dari macam dan bentuk kendaraan. R = 28 w a dimana: R = tahanan w = berat total kendaraan (ton) a = percepatan kendaraan (km/jam2)

22 of 26

2.7 Kekuatan Mesin


Tenaga maksimum yang bisa dihasilkan oleh mesin kendaraan dan dinyatakan dalam tenaga kuda P = 0,0036 R V dimana: P = tenaga yang dihasilkan (TK) R = jumlah tahanan terhadap pergerakan (kg) V = kecepatan (km/jam)

23 of 26

2.8 Perbandingan berat kendaraan terhadap kekuatan mesin


Berguna sebagai petunjuk untuk mengetahui kemampuan kendaraan secara umum = (berat total kendaraan)/(jumlah tenaga kuda) Makin besar nilainya, makin lamban pergerakannya.

24 of 26

2. Karakteristik Jalan & Lingkungan


Ukuran jalan Lokasi jalan (perkotaan, perdesaan) Keadaan permukaan Kondisi geometrik Fungsi jalan: access, full control, cul des sac Cuaca (kondisi cuaca dan penglihatan) Tata guna lahan dan aktifitas Fasilitas tetap untuk lalu lintas (rute, terminal, dll) Arus lalu lintas & karakteristiknya.
25 of 26

Thank You

26 of 26

You might also like