You are on page 1of 7

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Tidak dapat disangkal bahwa pengetahuan tentang seminar amat penting dimiliki seorang mahasiswa. Pengetahuan tersebut bukan saja bermanfaat bagi mahasiswa selagi menjadi mahasiswa, tetapi berguna baginya setelah dia menjadi anggota masyarakat, yaitu setelah dia menjadi seorang guru,dosen, tenaga pendidik, karyawan, sekretaris, direktur dan banyak lagi. Untuk dapat melaksanakan seminar dengan sebaik-baiknya, tentunya terlebih dahulu dituntun memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang penguasaan dan pemahaman tentang seminar. Berdasarkan pengalaman dan kenyataan yang sering ditemui, seperti penguasaan tentang seminar itu dikalangan mahasiswa masih kurang memuaskan. ketika presentasi Ketakutan, kekhawatiran dan ketidakpercayaan diri sering terpancar dari bahasa tubuh yang mahasiswa tampilkan. Sebagai contoh, saat tampil tubuh tidak rileks, tangan di saku saat presentasi, menggaruk hidung atau kepala. Segala yang Anda tampilkan ketika presentasi baik itu suara, slide maupun bahasa tubuh yang Anda tampilkan adalah komunikasi. Oleh karena itu Makalah ini mengetengahkan, secara garis besar hakekat seminar. Pengetahuan tentang hakekat seminar ini diharapkan akan memberikan pemahaman tentang aspek-aspek keterampilan berbicara, tampil dan berdiskusi apa saja yang harus kita miliki dan kembangkan agar kita dapat menjadi peserta dan pemimpin diskusi seminar yang baik. B. Tujuan Tujuan dari makalah ini membantu mahasiswa memahami dan mengaplikasikan suatu seminar dengan sebaik-baiknya.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Seminar Kata seminar berasal dari kata latin semin yang berarti benih. Jadi, seminar berarti tempat benih-benih kebijaksanaan. Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus dibawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut. Pengertian lainnya menyatakan seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah dibawah pimpinan ketua sidang. Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpatisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Baik di Universitas maupun suatu organisasi komersial, seminar pada umumnya merupakan suatu bentuk pengajaran akademis. Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir dapat berpatisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusikan ( di Universitas, kelas-kelas seminar biasannya disediakan untuk mahasiswa yang telah mencapai tingkatan atas). Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada topik yang dibicarakan. Dibeberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat. Seminar memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah pengajaran akademis. B. Menyelenggarakan seminar Dalam menyelenggarakan seminar, susunlah terlebih dahulu organisasi pelaksanaannya. Seorang yang lain ditugasi sebagai pembahas khusus dari makalah yang disajikan. Seorang ditugasi sebagai moderator. Dosen dapat

sebagai nara sumber dan satu atau dua orang bertugas sebagai notulis yang bertugas menyusun laporan. Kemudian jangan lupa menentukan ruang seminar karena ruang seminar harus yang memadai, sebuah ruang yang memungkinkan interaksi aktif selurah peserta seminar. Sebuah meja bundar besar adalah sebuah contoh yang baik. Atau kursi yang disusun dengan melingkar. Ruangan tentu saja harus cukup tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim yang enak untuk berseminar. Adanya sebuah papan tulis dapat membantu. Kemudian untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik, semua peserta adalah bukan kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah. Mereka harus sudah membaca tentang tema yang akan diseminarkan. Mereka bisa membuat sebuah ringkasan pendek tentang tema yang diseminarkan. Bila yang diseminarkan adalah sebuah teks, teks tersebut telah dibaca secara analitis, ditandai, disertai tanggapan dan kritik. Dengan terlebih dahulu membaca tentang tema yang akan diseminarkan, mereka telah mengolahnya di dalam kepala mereka. Mereka telah memiliki bayangan akan apa yang diseminarkan. Kertas di tangan yang berisi ringkasan tema yang diseminarkan menurut masing-masing peserta, akan memandu mereka nantinya di dalam seminar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan baik: 1) Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini. 2) Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya. Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan manfaat terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan yang seperti demikian. 3) Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas,

moderator harus bisa menunjukkan itu dan meminta sang penanya untuk memperjelasnya. 4) Masih berhubungan dengan poin pertama, setiap pertanyaan haruslah jelas sebelum ditanggapi dengan jawaban. Penanggap berhak meminta penjelasan lebih lanjut atas pertanyaan sebelum ia menjawab. Tanggapan tentunya juga harus relevan dengan pernyataan. Moderator juga harus memperhatikan ini. 5) Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebih mendasar. Hanya dengan cara demikian sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih. 6) Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda oleh beberapa orang, moderator harus menunjukkan itu dan membuat kesepakatan dalam arti apa istilah itu dipakai sebelum melanjutkan seminar. 7) Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang kadang membangkitkan tawa. 8) Seminar adalah sebuah tempat untuk mengeksplorasi ide. Ia bukanlah tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi yang sama. 9) Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka.

C. Menyusun Laporan Hasil Seminar Laporan hasil seminar dibuat setelah seminar selesai dilaksanakan. Laporan hasil seminar pada dasarnya sama dengan laporan hasil diskusi, terutama sistematikanya. Laporan tersusun atas bagian pendahuluan, bagaian uraian pelaksanaan, serta bagian penutup yang mencakup kesimpulan dan saran. Bagian pendahuluan laporan harus meliputi a) Latar belakang pelaksanaan seminar b) Tujuan seminar c) Persiapan-persiapan Bagian uraian atau isi laporan meliputi a) Pelaksanaan seminar b) Peserta yang mengikuti seminar c) Hasil seminar d) Jalannya seminar Bagian penutup meliputi a) Kesimpulan hasil seminar b) Hal-hal yang disarankan dalam seminar Lampiran-lampiran dapat berupa a) surat izin pelaksanaan seminar (jika seminar dilaksanakan secara resmi dan luas). b) Proposal penyelenggaranya seminar. c) Makalah-makalah yang didiskusikan. d) Susunan panitia penyelenggaraan. e) Ringkasan makalah. f) Daftar hadir peserta.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Seminar adalah sebuah tempat untuk mengeksplorasi ide. Ia bukanlah tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi yang sama. Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka. B. Saran Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang kadang membangkitkan tawa.

Daftar Rujukan Syahrial bakhtiar.buku ajar mata kuliah seminar. http://id.wikipedia.org/wiki/seminar http://treeyoo.wordpress.com/2009/01/16/seminar-dan-diskusi-panel/ http://onisur.wordpress.com/2008/05/26/bagaimana-membuat-sebuah-kuliah-yang-baik/

You might also like