You are on page 1of 37

Pengertian Biologi Biologi bios = hidup logos = ilmu jadi biologi ilmu tentang makhluk hidup dan gejala

ala kehidupan. Biologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. terbukti biologi berkembang menjadi beberapa disiplin ilmu yg mengkhususkan diri dalam bidang yang dipelajari. misalnya: botani, ekologi, mikrobiologi, genetika, fisiologi, embriologi, histologi, entomologi, sitologi, morfologi, bioteknologi, taksonomi, virologi dan lain-lain.

4. Mengapa harus Mempelajari Biologi? Biologi mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari mulai dari hubungan kita dengan lingkungan, makanan yang kita konsumsi, hingga penyakit yang dapat menyerang tubuh kita. Dengan demikian, dengan memahami biologi diharapkan kita dapat: memahami diri kita dan kehidupan sekitar kita - meningkatkan kualitas hidup kita - lebih bijaksana terhadap lingkungan

5. Objek dan Permasalahan Biologi Objek dan permasalahan yang dikaji dalam biologi adalah makhluk hidup beserta kehidupannya dan faktor2 pendukung kehidupannya. Makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan). Sebagai objek biologi dikelompokkan dalam sistem pengelompokkan yang selalu berkembang, mulai sistem pengelompokkan 2 kingdom sampai sistem pengelompokkan 6 kingdom.

6. Sistem Pengelompokan Makhluk Hidup Sist. 2 kingdom : Plantae dan animalia Sist. 3 kingdom : Fungi, Pantae dan Animalia Sist. 4 kingdom : Monera, Fungi, Plantae, Animalia. Sist. 5 kingdom : Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia. Sist. 6 kingdom : Archaebacteria,Eubacteria, Protista, Plantae, Animalia, Fungi.

7. Karakteristik 5 Kingdom Animalia : multiseluler, eukariotik, heterotrof, bergerak bebas Plantae : multiseluler, eukariotik, autotrof, tidak bergerak bebas Fungi : Uniseluler/multiseluler, eukariotik, heterotrof, parasit atau saprofit

8. Karakteristik 5 Kingdom Protista : uniseluler, eukariotik, bersifat autotrof atau heterotrof. Monera : uniseluler, prokariotik, dan bersifat autotrof atau heterotrof.

9. Kehidupan: tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma) Faktor-faktor pendukung kehidupan: lingkungan tempat mh tinggal (air, udara, tanah dan suhu)

10. Organisasi Kehidupan Dalam ruang lingkup biologi organisme (MH) yang dipelajari terdiri atas berbagai tingkatan, mulai dari tingkat terendah yaitu molekul, sampai tingkat yang paling kompleks yaitu bioma.

11. Organisasi Kehidupan Tingkat Molekul Atom2 berikatan membentuk molekul Struktur dan fungsi molekul menyusun komponen2 pembentuk sel. Contoh: molekul2 protein, fosfolipid, kolesterol, karbohidrat, air dan ion- ion lain merupakan komponen penyusun membran sel.

12. Organisasi Kehidupan Tingkat Sel Setiap MH tersusun atas sel (komponen penyusun tubuh MH) MH yang tersusun atassatu sel (MH uniseluler), MH yang tersusun atas banyak sel (MH multiseluler) Setiap sel mempunyai organel2 yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup. Jadi:sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari MH Ilmu biologi yang mempelajari sel: sitologi

13. Ciri-ciri sel hidup1. Bereproduksi2. Menghasilkan energi3. Respons terhadap rangsang4. Melakukan pencernaan intraseluler dan ekskresi5. Tumbuh dan berkembang

14. Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan Kumpulan dari beberapa sel yang mempunyai bentuk, susunan dan fungsi yang sama disebut dengan jaringan Kumpulan sel ini bekerja sama menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya Contoh: jaringan saraf yang berfungsi menyampaikan dan menanggapi rangsang dari reseptor ke effektor. Ilmu biologi yang mempelajari jaringan: Histologi.

15. Organisasi Kehidupan Tingkat Organ Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan yang berbeda dan menjalankan fungsi yang sama. Contoh: organ kulit terbentuk oleh beberapa jaringan yang berbeda seperti jar. Epitel, jar. Otot, jar. Darah dan jar. Saraf. Keseluruhan jaringan tersebut bekerja sama menjalankan fungsinya seperti melindungi tubuh.

16. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu Individu merupakan organisme tunggal yang tersusun oleh kumpulan sistem organ. Adanya berbagai sistem organ yang fungsinya berbeda membuat suatu individu dapat melakukan hidupnya dengan baik. Contoh?

17. Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi Terbentuk oleh kumpulan individu atau spesies yang sejenis yang menempati suatu habitat (tempat hidup suatu MH) dan dalam waktu tertentu. Dalam populasi terjadi interaksi atau hubungan antar spesiesnya, hubungan tersebut bertujuan untuk menjalankan fungsi hidupnya seperti : melakukan perkawinan, berkembang biak, perlindungan dll. Contoh populasi?

18. Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas Di bentuk oleh berbagai jenis (spesies) MH yang saling berinteraksi dan menempati lingkungan dalam waktu yang sama. Secara garis besar komunitas dapat dibedakan menjadi 2 yaitu aquatik dan terestrial. Komunitas aquatik : terdapat di laut, danau, sungai, parit, kolam. Komunitas terestrial : terdapat di padang rumput, padang pasir, kebun raya, halaman rumah, kebun, sawah.

19. Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem Dibentuk oleh beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungan tempat mereka hidup, atau interaksi (hubungan timbal balik) antara komponen biotik (MH) dengan komponen abiotik (lingkungan). Karena adanya interaksi antar komponen ekosistem maka terjadi aliran/siklus materi dan energi melalui peristiwa makan dan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan dan jaring2 makanan. Contoh ekosistem: ekosistem air kolam, ekosistem danau, ekosistem sawah dll.

20. Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma Bioma tundra Merupakan satuan daerah daratan yang luas yang dibentuk oleh ekosistem dalam skala besar yang terjadi karena adanya interaksi iklim dengan Bioma gurun keaneragaman MH yang khas (yang dominan). Contoh: bioma padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, bioma taiga, bioma tundra dll. Bioma savana

21. Manfaat di Bidang Kedokteran Dengan dipelajarinya berbagai macam virus (virologi) membantu manusia untuk menciptakan berbagai macam vaksin dari virus itu sendiri Mikrobiologi kedokteran telah berhasil menemukan berbagai macam antibiotik untuk berbagai macam bakteri penyebab penyakit. Penemuan teknik bayi tabung membantu masalah pasutri yang tidak memiliki keturunan

22. Manfaat di Bidang Pertanian Penemuan bibit unggul dan pola pemupukan yang sesuai dapat meningkatkan produksi pertanian Melalui rekayasa genetika dapat diciptakan jenis tanaman budidaya yang unggul (padi hibrida, jagung hibrida), buah-buahan tanpa biji (semangka, pepaya, jeruk, anggur) Melalui teknik kultur jaringan tanaman unggul dapat dibudidayakan/diperbanyak dalam waktu yang singkat.(kelapa sawit, anggrek, jati, pisang)

Struktur dan anatomi virus

Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid.

Virus adalah organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil [9] daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, [10] DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus [10] dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang [10][9] terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai [10] tunggal. Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan [10] pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan [10] [9][10] oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
[10] [10]

Bakteriofagterdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk menginfeksi inang.

Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung [11] dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan [11] enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein [11] dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada [11] selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel [11] inang pada awal infeksi.

Virus cacar air memiliki selubung virus.

Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan [12] asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 [12] nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar [12] 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk [12] membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi [12] lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel. Beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang.Virus pada hewan [13] memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein [13] danglikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh [14] fag untuk menempel pada suatu bakteri. Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme [14] penginfeksian sel inang. [

sunting]Patogenesis Virus
infeksi virus
[15]

[sunting]Macam-macam

Virus dapat menginfeksi inangnya dan menyebabkan berbagai akibat bagi inangnya. ada yang berbahaya, namun juga ada yang dapat ditangani oleh sel imun dalam tubuh sehingga akibat yang [15] dihasilkan tidak terlalu besar. 1. Infeksi Akut infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu cepat namun dapat juga [15] berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah : [15] * Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total) [15] * Sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya : polio [15] * Berlanjut kepada infeksi kronis [15] * Kematian

2. Infeksi Kronis Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada resiko gejala penyakit [15] muncul kembali. Contoh dari infeksi kronis adalah : [15] * Silent subclinical infection seumur hidup, contoh : cytomegalovirus( CMV) [15] * Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit, contoh : HIV [15] * Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut, contoh : shingles * Penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh : HBV, HCV [15] * Kanker contoh : HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV. [

sunting]Replikasi virus

Replikasi virus terdiri atas beberapa tahapan-tahapan yaitu pelekatan virus, penetrasi, pelepasan mantel, replikasi genom dan ekspresi gen, perakitan, pematangan, dan pelepasan. [sunting]Pelekatan

Virus

Pelekatan virus merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan molekul reseptor pada [16] permukaan sel inang. Pada tahap ini, terjadi ikatan spesifik antara molekul reseptor seluler [16] dengan antireseptor pada virus. Beberapa jenis virus memerlukan molekul lainnya untuk proses [16] pelekatan yaitu koreseptor. Molekul reseptor yang target pada permukaan sel dapat berbentuk protein (biasanya glikoprotein) atau [16] residu karbohidrat yang terdapat pada glikoprotein atau glikolipid. Beberapa virus kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih dari satu reseptor sehingga [16] mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel. Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda : molekul immunoglobulin-like superfamily reseptor terkait membran saluran dan transporter transmembran
[16]

Beberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki : Human Rhinovirus (HRV) Human Rhinovirus memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion molecule-1).
[17] [17]

Molekul

tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk mengikatkan sel kepadasubstratnya. struktur ICAM-1 mirip dengan
[17]

molekul imunoglobulin dengan domain C dan V sehingga digolongkan sebagai protein supefamily immunoglobulin

Struktur ICAM-1 memiliki lima Ig-like domain untuk berikatan dengan Lfa-1 (Leukocite function antigen-1), Mac-1 (Macrofage antigen-1), Rhinovirus (HRV), fibrinogen, dan PFIE (malaria infected erythocytes).
[17]

10 serotipe dari HRV menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh serotipe lainnya menggunakan protein yang beruhubungan dengan LDL reseptor.
[17]

Poliovirus
[18]

mempunyai reseptor virus berupa protein molekul superfamily immunoglobulin. variabel dan dua konstan.
[18]

membran integral yang juga anggota dari Reseptor ini memiliki tiga domain yaitu satu berupa

Virus influenza
[19]

Virus ini mempunyai dua tipe spike glikoprotein pada permukaan partikel virus yaitu hemagglutinin (HA) dan neuraminidase. HA akan berikatan dengan reseptor virus
[19]

influenza yang berupa asam sialat (N-asetil neuraminic acid).

virus ini berikatan dengan muatan negatif dari moieties asam


[19]

sialat yang ada pada

rantai oligosakarida yang secara kovalen berikatan dengan glikoprotein pada permukaan sel.

adanya asam sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus dengan banyak tipe sel.
[19]

influenza bisa berikatan

[sunting]Penetrasi Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah pelekatan virus [20] pada reseptor di membran sel. Proses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang terlibat: Translokasi partikel virus

Proses translokasi relatif jarang terjadi di antara virus dan mekanisme belom sepenuhnya dipahami benar, kemungkinan diperantarai oleh protein di dalam virus kapsid dan reseptor membran spesifik.
[21]

[22]

Endositosis virus ke dalam vakuola intraseluler

proses endositosis merupakan mekanisme yang sangat umum sebagai jalan masuk virus ke dalam sel. Tidak diperlukan protein virus spesifik selain yang telah digunakan untuk
[22]

pengikatan reseptor.

fusi dari envelope dengan membran sel (untuk virus yang berenvelope)

Proses fusi virus berenvelop dengan membran sel baik secara langsung maupun dengan permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma.
[22]

Diperlukan adanya protein

fusispesifik dalam envelop virus, misalnya : HA influenza [22] dan glikoprotein transmembran (TM) Rhinovirus.
[sunting]Pelepasan

Mantel

Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi dimana kapsid virus baik seluruhnya maupun sebagian dipindahkan ke dalam [20] sitoplasma sel inang. Pada tahap ini genom virus [20] terekspos dalam bentuk kompleks nukleoprotein. Dalam beberapa kasus, tahap ini berlangsung cukup sederhana dan terjadi selama fusi pada membran virus dengan membran plasma.[20] untuk virus lainnya, tahap ini merupakan proses multistep yang melibatkan jalur endositosis dan [20] membran nukleus. [sunting]Replikasi

Genom dan Ekspresi Gen

7 Klasifikasi Baltimore.[23]

Strategi replikasi dari beberapa virus tergantung pada [24] material genetik alami dari virus tersebut. Dalam hal ini, virus dibagi dalam 7 kelompok seperti pengelompokan [[David [24] Baltimore]. Proses ekspresi gen akan menentukan semua [24] proses infeksi virus (akut, kronis, persisten, atau laten). Kelas I : DNA Utas Ganda

Kelompok ini dibagi menjadi dua kelompok : 1. Replikasi terjadi di inti dan relatif tergantung kepada faktor-faktor seluler (Adenoviridae, Polyomaviridae, Herpesviridae)
[24]

2. Replikasi terjadi di sitoplasma (Poxviridae). virus ini melibatkan semua faktor-faktor yang penting untuk transkripsi dan replikasi dari genomnya, dan kebanyakan tidak tergantung pada perangkat replikasi dari inangnya
[24]

Kelas II : DNA Utas Tunggal

Replikasi terjadi di dalam nukleus, melibatkan bentuk utas ganda intermediate sebagai cetakan untuk sintesis utas tunggal DNA turunannya (Parvoviridae)
[24]

Kelas III : RNA Utas Ganda


[24]

Virusnya memiliki genom yang tersegmentasi. masing-masing segmennya ditranskripsi secara terpisah untuk menghasilkan monosistronik mRNA individual. contoh : Reoviridae

Kelas IV : RNA Utas Tunggal (+)

Virus dengan polisistronik mRNA dimana kelas ini genom RNA membentuk mRNA yang ditranslasikan untuk membentuk suatu polyprotein yang dipecah membentuk protein matang. Contoh :Picornaviridae
[24]

Genom pada kelas ini dibagi menjadi dua tipe :

Kelas V : RNA Utas Tunggal (-)

1. Genom tidak bersegmen (Rhabdoviridae), Tahap pertama dalam replikasi adalah transkripsi dari genom RNA utas (-) oleh virion RNA-dependent RNA polimerase untuk menghasilkan monosistronik mRNA yang juga sebagai cetakan untuk replikasi genom.
[24]

2. Genom bersegmen (Orthomixoviridae), replikasi terjadi di dalam nukleus dimana monosistronik mRNA untuk masing-masing gen virus dihasilkan oleh transkriptase virus.
[24]

Kelas VI : RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA Intermediate


[24]

Genom Retrovirus RNA utas tunggal (+) bersifat diploid dan tidak dipakai secara langsung sebagai mRNA tetapi sebagi template untuk reverse transkriptase menjadi DNA.

Kelas VII : DNA Utas Ganda dengan RNA Intermediate


[24]

Virus kelompok ini bergantung kepada reverse transkriptase, tetapi berbeda dengan retrovirus, prosesnya terjadi di dalam partikel virus selama maturasi (Hepadnaviridae). [sunting]Perakitan Perakitan merupakan proses pengumpulan komponenkomponen virion pada bagian [20] khusus di dalam sel. Selama proses ini, terjadi pembentukan struktur partikel

virus. Proses ini tergantung kepada proses replikasi di dalam sel dan tempat di mana virus melepaskan diri dari [20] sel. mekanisme perakitan bervariasi untuk virus yang berbeda-beda. Contoh : proses perakitanPicornavirus, Poxv irus, dan Reovirus terjadi di sitoplasma, sementara itu proses perakitan Adenovirus , Polio virus, dan Parvovirus terjadi [20] di nukleus. [sunting]Pematangan Pematangan merupakan tahap dari siklus hidup virus dimana virus [20] bersifat infeksius. pada tahap ini terjadi perubahan struktur dalam partikel virus yang kemungkinan dihasilkan oleh pemecahan spesifik protein kapsid untuk menghasilkan produk yang [20] matang. protease virus dan enzim seluler lainnya biasanya terlibat dalam proses [20] ini. [sunting]Pelepasan Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari sel inang melalui dua mekanisme : untuk virus litik (semua virus non-selubung), pelepasan merupakan proses yang sederhana, dimana sel yang terinfeksi terbuka dan virus [20] keluar.

[20]

untuk virus

berselubung, diperlukan membran lipid ketika virus keluar


dari sel melewati membran , proses ini dikenal [20] sebagai budding. Proses pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak sel(Paramyxovirus, Rhabd ovirus, dan Togavirus) , dan kemungkinan sebagian lagi tidak merusak sel [20] (Retrovirus). [

sunting]Klasifikasi

virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan [25] genomik fungsional. Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam Klasifikasi virus berdasarkan morfologi

nukleat dan juga protein

membran terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :

[25]

1. Virus DNA 2. Virus RNA 3. Virus berselubung 4. Virus nonselubung Klasifikasi virus berdasarkan tropism e dan cara penyebaran

Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:

[25]

1. Virus Enterik 2. Virus Respir

asi

3. Arbovirus 4. Virus onkog

enik 5. Hepatitis vir


us Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional

Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
[25]

genomnya. Klasifikasi ini

1. Virus Tipe I = DNA Utas Ganda 2. Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal 3. Virus Tipe III = RNA Utas Ganda 4. Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+) 5. Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal () 6. Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara

7. Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara [

sunting]Co

ntoh-contoh virus
[sunting]Virus

RNA
Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa contoh familia vir us yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, [26] dan Arbovirus. [sunting]Retroviri dae Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosah edral. Virus ini memiliki genom RNA berju mlah dua buah yang keduanya

identik dan memiliki polarita s positif yang nantinya akan diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik yaitu reverse traskriptase yan g berguna untuk mengubah RNA menjadi [26][27] DNA. DNA yang dihasilkan nantinya akan berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai provirus. [26] Virus ini termasuk ke dalam virus yang ganas, dapat menyebabkan penekanan siste

m kekebalan tubuh dan [26] juga tumor. Sif


atnya yang ganas tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami muta si.[26] Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus , yang contoh spesiesnya

adalah HIV 1 dan [26] 2. [sunting]Picornavi ridae Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA dengan polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi [28] Baltimore. Virus dalam famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada manusia, di antaranya adalah penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang disebabkan oleh [28] Rhinovirus. [sunting]Orthomix oviridae Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi genetik RNA bers egmen berpolaritas negatif sehingga virus ini termasuk dalam kelas V dalam klasifikasi [29] Baltimore. Ciri

khan dari virus ini adalah virus ini memiliki protein p ermukaan yang merupakan antig en utama yaitu Hemmaglu tinin (HA) dan Neuraminid ase (NA).[29] Hem maglutinin merupakan bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terha dap hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi [29] virus. Neuramin idase berperan untuk melepaskan virio n dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat menekan tingkat keparahan infeksi [29] virus. Virus ini di klasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu : 1. Influenza tipe A Influenza tipe A merupaka n virus yang menginfe

ksi berbagai spesies baik manusia, burung (burung liar, ternak, domestik) , babi, kuda, anjing, dan mamalia air(anjing laut dan [29] paus). Virus influenza tipe A dapat mengala mi antige nic drift dan a ntigenic [29] shift. Antigenic drift adalah terjadinya mutasi pada gen yang menyandi kan protein Hemmagl utinin. Hal tersebut menyeba bkan antibodi yang ada

tidak dapat mengenal inya lagi. Kejadian tersebut menyeba bkan terjadinya

endemi k musima
n. Antigenic shift adalah munculny a subtipe barus virus influenza yang disebabka n karena penggabu nggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas
[29]

terhada virus baru, maka pandemik dapat [29] terjadi. 2. Influenza tipe B 3. Influenza tipe C 4. TickBorne Influenza virus ini merupaka n virus yang berasal dari [29] kutu. [sunting]Arboviru ses Arbovirus merupakan singkatan dari ARthropodaBOrne virus yaitu virus yang berasal dari kelompok Arthro poda.[30] Arboviru s dibagi menjadi empat famili yaitu : 1. Togavirid ae contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah R

ubellavir us.[30]
2. Flavivirida e contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah H

epatitis C virus dan Den guevirus


yang penyebab kan penyakit

demam berdara h dengue.[


30]

3. Bunyaviri dae contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalit is virus (CE) yang menyeba bkan penyakit

enceph alitis pad


a [ manusia.
30]

4. Reovirida e contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah re ovirus ya ng menyeba bkan Colorado tick fever dan Rota virus yan g menyeba bkan diar e epidemi k pada anak[30] anak. [sunting]Virus

DNA
Virus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa contoh familia vir us yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Herpesviridae,

Parvoviridae, dan [31] Poxviridae. [sunting]Herpesvir idae Herpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi genetik DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam klasifikasi baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit ganas dan juga dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada [31] bayi. Herpesviri dae terbagi ke dalam beberapa genus, yaitu : 1. Alpha Herpesvir us Virus yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvir us biasanya menyeba bkan penyakit yang akut

dengan gejala yang muncul saat itu [31] juga. in feksi virus ini bersifat la

ten persiste ndisebab


kan karena kemampu an genom virus ini untuk berintergr asi dengan sel [31] inang. j ika kondisi inang sedang lemah, maka ada kemungki nan penyakit dapat muncul kembali pada tempat yang [31] sama. contoh dari virus ini adalah H

erpes simplex

tipe 1 dan 2 dan Vari

cella zoster(V
Z) [31] virus. 2. Beta Herpesvir us Virus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvir us biasanya menyeba bkan penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemuka n gejala pada car rier.[31] vi rus ini menyeba bkan infe ksi pada bayi dan perkemba ngan abnormal (penyakit kongenital [31] ). contoh dari virus ini

adalah C

ytomeg alovirus.
[31]

3. Gamma Herpesvir us Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyeba bkan penyakit li

mphopo liperatif j
inak dan [31] ganas. contoh dari virus ini adalah E

psteinBarr virus.[31]
[sunting]Parvoviri dae Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi [32] Baltimore. Virus ini tidak memiliki selubun g virus dan merupakan virus

manusia yang berukuran paling [32] kecil. Virus merupakan virus yang tidak sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovir us sehingga sering disebut AdenoAssociated [32] Virus(AAV). Sal ah satu contoh kelompok ini adalah virus B19 yang dapat menyebabkan cacat atau keguguran [32] pada janin. [sunting]Poxvirida e Poxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA unta i ganda sehingga virus ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore.[33] Cir i khas dari virus ini adalah virus ini memiliki morfologi besar dan [33] kompleks. Virus yang terkenal dalam kelompok ini adalah Smallpox [33] . Smallpox

cukup terkenal karena menimbulkan pan demik yang sangat besar diseluruh [33] dunia. sekarang virus Smallpox sudah [33] dimusnahkan. [

sunting]Pe

ranan Virus dalam Kehidupan


Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi [15] genetika. Melal ui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik [15] (penyembuh). B aru-baru ini David Sanders, seorang profesor biologi pada Purdue's School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia [15] kesehatan. Dal am temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David Sanders

berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru[15] paru). Meskipu n demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, [15] dan tumbuhan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan [15] tumbuhan. Seja uh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap [15] virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies

menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah [15] putih. Tabel berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh [15] virus. Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan [15] tumbuhan. Tida k sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang [15] berkurang. [sunting]Peny

akit hewan akibat virus

Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus [15] (NCDV). Penya kit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan [15] kerbau. Penyak it kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus [15] (RSV). Penyaki t rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet, disebabkan oleh [15] virus rabies. [sunting]Peny

akit tumbuhan akibat virus


Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman [2] tembakau. Peny ebabnya adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang

tanaman [2] padi. Penyebabn ya adalah virus [2] Tungro. Penyaki t degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration [2] (CVPD). [sunting]Peny

akit manusia akibat virus


Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yan g bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan virus HIV), dan demam herpes (y ang disebabkan virus herpes simpleks).[34] Ka

nker leher rahim juga


diduga disebabkan sebagian oleh papilomavir us (yang menyebabkan papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada

manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agenagen [34] infektan. Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna, yang sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pa da kuda, juga bertanggung jawab kepada penyakit psikiatri s pada [34] manusia. Potensi virus untuk menyebabkan wa bah pada manusia menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru [34] di laboratorium. Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah

menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan suatu [34] bangsa. Bebera pa suku bangsa Indian tel ah punah akibat wabah, terutama penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis [34] Eropa. Meskipu n sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah [34] besar. Penyakit ini secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia [34] baru Amerika. Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya [3 adalah filovirus. 4] Grup Filovirus terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jer man, [34] dan ebola. Filo virus adalah virus berbentuk panjang

seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring [34] mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hin gga 2005, kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam kehidupan [34] manusia. [

sunting]Di

agnosis di laboratorium
Deteksi, isolasi, hingga analisis suatu virus biasanya melewati proses yang sulit dan [35] mahal. Karena itu, penelitian penyakit akibat virus membutuhkan fasilitas besar dan mahal, termasuk juga peralatan yang mahal dan tenaga ahli dari berbagai bidang, misalnya teknisi, ahli biologi molekular, dan ahli [35] virus. Biasanya

proses ini dilakukan oleh lembaga kenegaraan atau dilakukan secara kerjasama dengan bangsa lain melalui lembaga dunia seperti Organisa

si Kesehatan Dunia (WHO).[35]


[

sunting]Pe

ncegahan dan pengobatan


Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus sangat sulit untuk [36] dibunuh. Metod e pengobatan s ejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi , untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi [36] virus. Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus

biasanya disalahantisipasikan dengan penggunaan anti biotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan [36] virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap [36] antibiotik. Kare na itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau [36] virus.

You might also like