You are on page 1of 15

MACAM-MACAM ALAT UKUR, SKALA PENGUKURAN, DAN SUMBER DATA PENGUKURAN

Novian Yudha Prasetyo 110511427042

Macam-macam alat ukur


tes non tes

1. 2. 3.

Tes diagnostik. Tes formatif. Tes sumatif.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Skala bertingkat (rating scale). Kuesioner (questionair). Daftar cocok (check list). Wawancara (interview). Pengamatan (observation). Riwayat hidup.

Tes
Tes asalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh datadata atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat (Drs. Amir Daien Indrakusuma) Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid (Muchtar Bukhori)

Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa


Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Dengan mengingat sekolah sebagai sebuah transformasi Tes formatif untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Dalam kedudukannya seperti ini tes formatif dapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran. Evaluasi formatif atau tes formatif diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test atau tes akhir proses. Tes sumatif. Evaluasi sumatif atau tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program yang lebih besar. Dalam pelaksanaannya, tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat desamakan dengan ulangan umum yang dilaksanakan pada tiap akhir semester.

Bukan tes (non test)


Skala bertingkat (rating scale). Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Seperti Oppenheim mengatakan: Rating gives a numerical value to some kind of judgement, maka suatu skala selalu disajikan dalam bentuk angka. Kita dapat menilai hampir segala sesuatunya dengan skala. Dengan maksud agar pencatatannya dapat objektif maka penilaian terhadap penampilan atau penggambaran kepribadian seseorang disajikan dalam bentuk skala. Kuesioner (questionair). Kuesioer sering juga dikenal sebagai angket. Pada dasarnya kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain.

Daftar cocok (ceck list). adalah deretan pertanyaan (yang biasanya singkat-singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok di tempat yang sudah disediakan. Wawancara (interview). adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya diajukan oleh subjek evaluasi.

Pengamatan (observation). adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Riwayat hidup. adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subjek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian, keabiasaan, dan sikap dari objek yang dinilai.

Skala Pengukuran
merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data kuantitatif.

Beberapa skala penilaian


skala bebas yaitu skala yang tidak tetap. Adakalanya skor tertinggi 20, lain kali 25, dan lain kali lagi 50. ini semua tergantung dari banyak dan bentuk soal. Jadi angka tertinggi dan skala yang digunakan tidak selalu sama. skala 1 10 Dalam skala 1 10, guru jarang memberikan angka pecahan, misalnya 5,5. Angka 5,5 tersebut kemudian dibulatkan menjadi 6. Padahal angka 6,4 pun akan dibulatkan menjadi 6. Dengan demikian maka rentangan angka 5,5 sampai 6,4 (selisih hampir 1) akan keluar di raport dalam satu wajah, yaitu 6.

skala 1 100 Dengan menggunakan skala 1 10 maka bilangn bulat yang ada masih menunjukan penilaian yang agak kasar. Untuk itulah maka dengan menggunakan skala 1 100, dimungkinkan melakukan penilain yang lebih halus karena terdapat 100 bilanga bulat. Nilai 5,5 dan 6,4 dalam skala 1 10 yang biasanya dibulatkan menjadi 6, dalam skala1 100 ini boleh dituliskan. skala hurup Selain mengunakan angka, pemberian nilai dapat dilakukan dengan hurup A,B,C,D dan E. jarak antara hurup A dan B tidak dapat digambarkan sama dengan jarak antara B dan C, atau antara C dan D. Ada satu cara yang digunakan untuk mengambil rata-rata dari hurup yaitu dengan mentransfer nilai hurup tersebut menjadi nilai angka dahulu. Yang sering digunakan adalah satu nilai huruf itu mewakili satu rentangan nilai angka.

Sumber Data Pengukuran


Sumber Data Primer Sumber Data Skunder Sumber Data Tersier

Sumber Data Primer


Data asli tanpa interpretasi, sasaran objek langsung Contohnya seperti: interview, memo, speech, hukum

Sumber Data Sekunder


Hasil studi yang lain atau berbeda dari sumber data primer, dengan maksud yang berbeda dari lembaga tertentu Contohnya seperti: koran, handbook, buku teks, majalah, ensiklopedia

Sumber Data Tersier


Media bantuan untuk menemukan sumber data primer dan sekunder Contohnya seperti: internet, mesin pencari (google, ask, bing dsb.), indeks

sekian
Terima kasih..

You might also like