Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENGUKURAN BERBAGAI BESARAN
1
Pengantar
Buku teks pelajaran fisika ini ditulis untuk membantu proses belajar mengajar guru
siswa untuk satuan pendidikan SMA kelas X. Buku Fisika berdasarkan kurikulum
Revisi 2006 yang menyempurnakan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari
kurikulum 2004. Diterbitkannya buku teks pelajaran fisika ini juga bertujuan untuk
memberikan bahan bacaan untuk memahami fisika bagi para siswa baik ketika berada
di sekolah maupun ketika sudah berada di rumah.
Dengan demikian buku teks pelajaran fisika ini ditulis untuk dapat dipelajari dengan
mudah oleh para siswa dengan atau tanpa adanya guru. Sistematika buku ini
menyajikan konsep-konsep fisika yang kontekstual dengan memberikan contoh-contoh
yang dapat dimengerti dengan mudah oleh para siswa. Analisa, latihan dan tugas
diberikan agar lebih memantakan para siswa mendalami deskripsi konseptual fisika.
Untuk keperluan itu beberapa pengerjaan boleh berkelompok namun penilaian tetap
bersifat individual. Di akhir tiap-tiap bab terdapat soal latihan akhir bab dimana untuk
lebih merangsang para siswa mengerjakannya disajikan pula kunci jawabannya.
Soal Latihan blok disajikan untuk mengukur kompetensi siswa setelah mendalami
beberapa bab. Soal semester disajikan untuk mengukur kompetensi siswa setelah satu
semester mempelajari fisika.
Kegiatan Percobaan dalam buku ini dapat dilakukan di laboratorium atau di dalam
kelas oleh para siswa bersama bimbingan guru dan diakhiri dengan pembuatan laporan
oleh para siswa secara individual
Akhirnya cara paling tepat mempelajari buku ini adalah membacanya dengan alur yang
runtut bukan dibaca cepat atau terpisah-pisah. Itulah cara belajar fisika yang benar :
membaca buku teks fisika dengan penuh nikmat.
2
Peta Konsep Bab 1
Besaran
Panjang
Besaran Pokok Mistar dll
Intensitas Cahaya
Percepatan Candelameter
Daya
Jumlah Zat
Molmeter dll
Momentum Impuls
Dimensi
3
Kata Kunci (Key-words)
• Angka Penting
• Besaran Pokok
• Besaran Skalar
• Besaran Turunan
• Besaran Vektor
• Dimensi
• Konversi
• Pengukuran
• Satuan
• Sistem Metriks
• Sistem MKS
• Sistem cgs
• Sistem Internasional
Daftar Konstanta
4
BAB I
PENGUKURAN BERBAGAI BESARAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Advance Organizer
Tahun 2006, Kasus SUTET mencuat di berbagai media cetak maupun visual
menjadi pemberitaan yang hangat. Menara listrik dan kabel jaringan listrik yang
dekat dengan pemukiman penduduk diprotes warga, hingga ada pendemo yang
sampai menjahit mulutnya. Pendemo beranggapan bahwa adanya kelahiran anak-
anak cacat di wilayah itu disebabkan oleh jaringan instalasi listrik. Ada besaran
fisika yang terkait dengan kasus itu, menurut Kamu besaran apakah itu? Arus
listrik? Tegangan listrik? Coba pikirkan sekali lagi, besaran yang ditimbulkan
oleh kuat arus listrik yang menjangkau medan di sekitar penghantar listrik.
Sebenarnya yang dimaksud pada kasus itu adalah besaran kuat medan magnet,
yang menurut Oersted disekitar kawat berarus timbul medan magnet, yang
5
arahnya dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Besar medan magnet
dapat diukur dengan alat teslameter dan arahnya dicari dengan kompas.
Dalam bab ini Kamu akan belajar lebih jauh tentang berbagai besaran dan
pengukuran besaran-besaran itu. Kamu akan mengetahui lebih banyak besaran-
besaran yang dikelompokkan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
Selain itu Kamu akan mengetahui juga pengukuran besaran dan satuan yang
sesuai untuk masing-masing besaran. Dengan demikian Kamu dapat menyikapi
setiap fenomena dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat dan benar.
6
lainnya. Pada bab ini kamu akan memperdalam pengukuran
berbagai besaran pokok maupun turunan yang pernah kamu
pelajari juga di kelas VII semasa SMP
7
Besaran Pokok Keterangan Satuan Lambang Satuan
Besaran lain di luar besaran pokok dinamakan besaran turunan. Besaran turunan
diartikan sebagai besaran yang dijabarkan atau diturunkan dari besaran-besaran pokok
ataupun besaran turunan lainnya. Seringkali besaran turunan diistilahkan sebagai besaran
terjabar.
Seorang petani ingin mengukur luas ladangnya. Ia tidak dapat langsung
mengukur luasnya menggunakan alat bantu apa pun, melainkan ia harus mengukur
panjang dan lebarnya, dimana keduanya merupakan besaran pokok. Kemudian petani
tersebut harus menghitung luas ladangnya dengan cara : Luas = panjang x lebar. Luas
temasuk salah satu contoh besaran turunan.
Menurut Alonso dan Finn menyatakan suatu besaran turunan harus operasional dalam
arti harus mengisyaratkan secara eksplisit atau implisit bagaimana besaran yang
didefinisikan itu dapat diukur. Sebagai contoh, mengatakan bahwa kecepatan adalah
kelajuan yang menyebabkan benda bergerak, bukan definisi operasional bagi kecepatan.
Tetapi mengatakan bahwa kecepatan adalah jarak yang ditempuh dibagi dengan waktu,
adalah definisi operasional dari kecepatan.
Besaran turunan ada banyak sekali yang bisa disebutkan. Contoh-contoh besaran turunan
yang umum dipakai dalam kehidupan sehari-hari antara lain terdapat dalam tabel 2
berikut ini.
8
Besaran Definisi operasional Berasal dari besaran Berasal dari besaran
pokok turunan
Luas Panjang dikali lebar 2 besaran panjang _
Volume Luas alas dikali tinggi 1 besaran panjang Luas
Massa Jenis Massa dibagi volume Massa volume
Kecepatan Perpindahan dibagi waktu Panjang dan waktu _
Kelajuan Jarak dibagi waktu Panjang dan waktu _
Percepatan Kecepatan dibagi waktu Waktu Kecepatan
Gaya Massa dikali percepatan Massa Percepatan
Usaha/Kerja Gaya dikali perpindahan Panjang (perpindahan) Gaya
Tekanan Gaya dibagi luas _ Gaya dan luas
Analisa
Kerjakan di buku latihanmu!
Setiap benda yang bermassa bergerak dengan kecepatan tertentu memiliki energi kinetik.
Dengan energinya benda dapat melakukan usaha untuk berpindah tempat. Usaha yang
dilakukan benda dalam selang waktu tertentu dikenal dengan daya.
Dari pernyataan di atas yang bercetak miring, Sebutkan besaran-besaran yang termasuk
dalam besaran Pokok dan besaran Turunan ?
Tugas
Kerjakan di buku tugasmu!
Bukalah tajuk utama suatu harian/koran yang kau temukan. Catat edisi (hari, tanggal dan
judul, tajuknya). Selidikilah kata-kata yang termasuk besaran, lalu tulislah nama
besarannya (besaran fisika atau bukan) serta jenis kelompok besaran pokok atau turunan?
Tulislah hasil tugasmu itu di buku tugas.
9
hasil pengukuran. Umpamanya dikatakan bahwa, sekolah saya berjarak 850 meter dari
rumah, bukan sekedar sekolah saya jaraknya jauh. 850 merupakan nilai jarak dan meter
satuan dari besaran jarak. Komunikasi menggunakan besaran secara kuantitatif itu
sangat penting dibiasakan sejak dini dari pada sekedar komunikasi kualitatif. Bukankah
lebih enak rasanya mengatakan bahwa, tadi pagi saya mandi dengan air bersuhu 33 ºC
daripada mengatakan tadi pagi mandi dengan air panas.
Disamping itu sering kita jumpai masyarakat banyak yang menyatakan hasil pengukuran
dengan menggunakan satuan sehari-hari yang berlaku lokal di daerahnya masing-masing.
Misalnya untuk satuan panjang masih menggunakan : bahu, jengkal, depa, bata dan
sebagainya, untuk satuan massa masih digunakan : pikul, gayung, tumbu dan lain-lain.
Sistem satuan pada dasarnya memiliki satuan standar atau baku. Satuan baku tersebut
harus memenuhi syarat-syarat antara lain bersifat tetap, berlaku universal, mudah
digunakan setiap saat dengan tepat. Bila syarat-syarat itu dipenuhi boleh dikatakan satuan
yang bersangkutan sudah baik dan baku
Sistem satuan yang dipakai standar sejak tahun 1960 melalui pertemuan para
ilmuwan di Sevres, Paris menyepakati, terutama digunakan dalam dunia pendidikan dan
pengetahuan dinamakan sistem metriks yang dikelompokkan menjadi sistem metriks
besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem internasional atau
disingkat SI dan sistem metriks kecil atau CGS (Centimeter Gram Second). Satuan
beberapa besaran pokok dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
10
Gambar 1. Obat Mengandung
mol tertentu
Internasional berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan
serta hubungan perdagangan antara negara. Dapatkah kamu
bayangkan apa yang akan terjadi bila di pasar tradisional tidak
memiliki satu kilogram standart.
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter, centimeter,
millimeter atau kilometer. Satuan besaran panjang dalam SI adalah meter. Pada mulanya
satu meter ditetapkan sama dengan panjang sepersepuluh juta dari jarak kutub utara ke
katulistiwa melalui Paris). Kemudian dibuat batang meter standart dari campuran Platina
– Iridium. Satu meter didefinisikan sebagai jarak dua goresan pada batang ketika bersuhu
0 C. Meter standart ini disimpan di Internasional Bureau of Weights an Measure di
Sevres dekat Paris.
Batang meter standart dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi suhu, serta
kesulitan dalam menentukan ketelitian pengukuran, maka tahun 1960 batang meter
standart dirubah. Satu meter didefinisikan sebagai jarak 1650763,72 kali panjang
gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas krypton 86 dalam ruang hampa
pada suatu lucutan listrik.
Pada tahun 1983 Konferensi Internasional tentang timbangan dan ukuran
memutuskan satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada selang waktu
1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya dianggap selalu
konstan.
11
Dalam hubungan perdagangan tradisional dan internasional sangatlah diperlukan
suatu besaran massa yang standart. Besaran massa dalam SI dinyatakan dengan satuan
kilogram (Kg). Para ahli mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah silinder
yang terbuat dari bahan campuran Platina dan Iridium yang disimpan di Sevres dekat
Paris. Massa standart 1 Kg dapat juga disamakan dengan massa satu liter air murni pada
suhu 4 C.
Pada awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada
porosnya yaitu 1 hari. Karena waktu berputar bumi tidak tetap maka waktu 1 hari
berubah-rubah. Dalam SI, satuan waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon. Para
ahli mendefinisikan satu detik sama dengan selang waktu yang diperlukan oleh atom
cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
Hasil suatu pengukuran besaran pokok belum tentu dinyatakan dalam satuan yang
sesuai dengan keinginan kita atau yang kita perlukan. Contohnya panjang meja 150 cm,
sedangkan kita memerlukan dalam satuan meter, contoh lainnya dari satuan gram
dinyatakan dalam kilogram, dari satuan jam menjadi sekon. Untuk mengkonversi atau
merubah dari suatu satuan ke satuan yang lainnya diperlukan tangga konversi.
Penggunaan tangga konversi sudah kalian pelajari di kelas VII.
Untuk satuan Besaran turunan dapat dijabarkan dari satuan besaran-besaran pokok yang
mendifinisikan besaran turunan tersebut. Contoh satuan besaran-besaran turunan dapat
diperlihatkan pada tabel 4 berikut ini.
12
No Besaran Turunan Penjabaran dari Besaran Pokok Satuan Sistem MKS
1 Luas panjang x lebar m2
2 volume panjang x lebar x tinggi m3
3 massa jenis massa : volume kg/m3
4 kecepatan jarak : waktu m/s
5 percepatan kecepatan : waktu m/s2
6 gaya massa x percepatan newton = kg.m/s2
7 usaha gaya x jarak joule = kg.m2/s2
8 daya usaha : waktu watt = kg.m2/s3
9 tekanan gaya : luas pascal = N/m2
10 momentum massa x kecepatan kg.m/s
Satuan dari setiap besaran turunan diperoleh dari penjabaran satuan besaran-besaran
pokok yang menyertai penurunan definisi dari besaran turunan yang bersangkutan. Oleh
karena itu seringkali dijumpai satuan turunan dapat berkembang lebih dari satu macam
karena penjabaran besaran turunan dari definisi yang berbeda. Sebagai contoh, satuan
percepatan dapat ditulis dengan m/s2 dapat juga ditulis dengan N/kg. Kelak akan
diketahui kesamaan satuan-satuan yang sepintas berbeda itu dengan ditinjau dari
dimensinya. Satuan besaran turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh
di bawah ini.
• 1 dyne = 10-5 newton
• 1 erg = 10-7 joule
• 1 kalori = 0,24 joule
• 1 kWh = 3,6 x 106 joule
• 1 liter = 10-3 m3 = 1 dm3
• 1 ml = 1 cm3 = 1 cc
• 1 atm = 1,013 x 105 pascal
• 1 gauss = 10-4 tesla
Berikut ini adalah contoh pengkonversian dari satuan besaran turunan yang dapat
dikonversikan berdasarkan penjabaran dari konversi satuan besaran pokok yang
diturunkan.
13
Contoh 1:
Nyatakan satuan kecepatan 36 Km/jam kedalam satuan m/s ?
Jawab :
jarak
Kecepatan =
waktu
36 Km(jarak) 36000 m m
Kecepatan 36 Km/jam = = = 10 = 10 m/s
1 jam(waktu) 3600 sekon s
Contoh 2 :
Konversikan satuan massa jenis air 1 gr/cm3 kedalam satuan Kg/m3
Jawab:
massa
Massa Jenis =
volume
1 gr (massa) 1/10 3.Kg 1 10 6 Kg
Massa Jenis 1 gr/cm3 = = = X
1cm 3 ( volume)v 1/10 6 m 3 10
3
1 m
3
= 103 Kg/m3
Analisa
Kerjakan di buku latihanmu!
Tugas
Buatlah kliping (boleh fotokopi) tentang sistem konversi besaran apapun yang Anda
jumpai. Carilah sumber-sumber informasi di perpustakaan, media cetak atau browsing
14
internet. Susun dan kelompokkanlah ke dalam besaran pokok dan besaran turunan dalam
tabel yang terpisah.
• 1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa).
• 1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang dewasa).
• 1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).
• 1 inci = 2,54 cm
• 1 cm = 0,01 m.
Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem Inggris, sehingga
bayangkanlah patokan ukuran yang dipakai adalah ukuran orang Inggris yang dewasa.
Untuk besaran massa berlaku juga sistem konversi satuan sehari-hari maupun sistem
Inggris ke dalam sistem SI. Contohnya sebagai berikut.
• 1 ton = 907,2 kg
• 1 kuintal = 100 kg
• 1 ons (oz) = 0,02835 kg
• 1 pon (lb) = 0,4536 kg
• 1 slug = 14,59 kg
Untuk satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke dalam sistem SI
yaitu detik atau sekon. Contohnya sebagai berikut.
15
• 1 menit = 60 detik.
Di dalam sistem metriks juga dikenal sistem awalan naik sampai ke sistem makro sistem
mikro, dari acuan sistem MKS. Perhatikan tabel 5 berikut ini.
MKS Meter 1
Centi c 10-2
Mili m 10-3
Mikro µ 10-6
Konversi Mikro nano n 10-9
piko p 10-12
femto f 10-15
atto a 10-18
Tugas
16
c. 254 cm = …….inci g. 30 ms = …….menit =……….jam
d. 3 feet = …….cm h. 0,5 hm = …….µm =.. ……..pm
B. Pengukuran
17
tinggi badan kita. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang
sudah baku.
Dalam melakukan pengukuran orang selalu berhadapan dengan benda atau objek yang
diukur, alat ukur, dan satuan yang digunakan baik yang baku maupun yang tidak baku.
Satuan yang tak baku merupakan satuan yang nilainya tidak tetap dan tidak standart.
Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya
menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu
bata. Tetapi seorang insinyur sipil mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos
untuk mendapatkan satuan meter.
Alat ukur adalah alat yang digunakan dalam pengukuran dan mempunyai satuan
yang baku. Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang tradisional
maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern. Untuk melengkapkan hasil
pengukuran agar lebih bermakna harus disertai satuan.
Satuan Panjang dalam SI adalah meter. Untuk mengukur panjang suatu benda haruslah
dipilih alat ukur yang sesuai dengan panjang benda yang diukur. Perhatikan tabel
beberapa alat ukur panjang di bawah ini.
Batas ukur alat Nama alat ukur yang digunakan Batas Ketelitian
Beberapa meter Meteran pita 0,1 cm
Beberapa cm sampai 1 m Mistar 0,1 cm
Diantara 1 cm sampai 10 cm Jangka Sorong 0,01 cm
Kurang dari 2 cm Mikrometer sekrup 0,001 cm
a. Mistar
18
Contoh mengukur panjang dengan mistar.
Karet penghapus B
Jawab ;
* Panjang karet penghapus A
Ujung depan dititik 0 dan ujung belakang di 2 cm lebih 3mm. Jadi
panjangnya 2,3 cm.
* Panjang karet penghapus B
Ujung depan di titik 3 cm dan ujung belakang di 4 cm lebih 7 mm. Jadi
panjang karet penghapus B 4,7 cm – 3 cm = 1,7 cm.
19
Meteran pita tidak berbeda jauh penggunaannya seperti mistar.
Perbedaannya hanya terletak pada skalanya yang lebih banyak,
dan terbuat dari bahan yang mudah digulung, misalnya plat
logam atau plastik.
Alat ukur ini banyak digunakan oleh mekanik ahli bangunan
yang memerlukan pengukuran obyek-obyek berukuran
panjang.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai ketelitian 0,1 mm atau
0.01 cm. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter kelereng dan
diameter bagian dalam pipa. Jangka sorong mempunyai 2 bagian penting.
• Bagian tetap (rahang tetap), skala tetap terkecil 1mm atau 0,1 cm.
• Bagian yang dapat digeser (rahang geser). Pada rahang geser ini dilengkapi skala
nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 0,1mm.
Contoh Pengukuran dengan jangka sorong.
Tentukan diameter kelereng ?
20
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang paling teliti disbanding
dengan jangka sorong dan mistar, dengan ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer
sekrup dapat digunakan untuk mengukur ketebalan plat alumunium, diameter kawat yang
kecil dan benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis.
Bagian-bagian skala mikrometer sekrup :
• Skala utama
• Skala terkecil dari skala utama adalah 0,1 mm.
• Skala putar
Skala terkecil dari skala putar 0,01 mm, dengan batas ukur dari 0,01 mm – 0,50 mm
21
Tentukan diameter kawat ?
Untuk mengukur masssa benda dapat digunakan alat ukur timbangan dacin,
timbangan pasar, neraca Ohauss dua lengan dan tiga lengan, timbangan berat badan serta
neraca digital.
a. Pengukuran Massa benda dengan neraca dua lengan
Untuk menentukan hasil pengukuran massa benda dengan neraca dua lengan baik itu
timbangan dacin, Ohauss, timbangan pasar, cukup dengan cara meletakkan beban pada
salah satu lengan, dan meletakkan massa kalibrasi standar pada lengan satunya. Amati
sampai punggung lengan pada posisi sama mendatar.
22
Bagian – bagian Neraca Ohauss tiga lengan
• Lengan depan memiliki anting logam yang dapat
digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,…..10gr, terdiri 10
skala tiap skala 1 gr.
• Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser,
tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0, 100, 200, ……
…500 gr.
• Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan
tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20 , ……..100 gr.
Gambar 8. Neraca Ohauss
Untuk menentukan hasil pengukuran massa benda dengan cara menjumlahkan skala yang
ditunjukan pada skala lengan depan, tengah dan belakang
Sebuah buku fisika kelas X ditimbang, setelah keadaan setimbang didapat keadaan
lengan depan, tengah dan belakang seperti pada gambar disamping.
Tentukan massa buku tersebut ?
Jawab:
1. Posisi anting depan 5,8 gram
2. Posisi anting tengah 300,0 gram
3. Posisi anting belakang 40,0 gram +
Massa buku fisika 345,8 gram
23
3. Mengukur Luas dan Volume benda
Bagaimanakah kita mengukur luas meja Belajar kita ? Volume minyak tanah
dalam drum, volume patung ?. Untuk benda–benda berbentuk teratur kita dapat
mengukurnya secara tidak langsung. Pertama kali kita hitung dulu ukuran benda yang
misalnya panjang, lebar, tinggi, diameter benda. Selanjutnya kita hitung luas atau volume
benda dengan rumus yang sesuai dengan bentuk benda. Misalnya luas meja dengan
rumus panjang x lebar; Volume drum merupakan hasil kali luas alas dengan tinggi drum.
Untuk benda yang berbentuk tidak teratur kita dapat menggunakan gelas ukur dan
gelas pancuran. Volume benda yang diukur sama dengan volume air digelas pancuran.
Untuk mengukur massa jenis zat dapat diukur secara langsung dan tak langsung. Secara
tak langsung, terlebih dahulu kita mengukur massa dan volume benda. Kemudian
menentukan massa jenis benda dengan rumus massa dibagi dengan volume benda, atau ρ
m
= . Untuk massa jenis zat cair dapat dihitung secara langsung dengan alat yang
V
dinamakan Hidrometer.
24
Alat ukur besaran arus listrik dapat berupa
ampermeter, galvanometer, multitester/ AVO
meter, sedangkan untuk mengukur medan
magnet dapat dipakai alat teslameter. AVO
meter bahkan dapat dipakai untuk mengukur
besaran listrik lainnya seperti hambatan
Gambar 10. AVOmeter listrik atau beda potensial listrik. Gambar 11. Teslameter
berikut.
skala yang ditunjuk
Arus listrik = X batas ukur
skala maksimum
Gambar 14. Mengukur kuat arus listrik menggunakan ampermeter yang disusun seri
Hal yang perlu diingat dalam pembacaan arus listrik menggunakan amperemeter adalah
bahwa amperemeter harus dirangkai seri dengan komponennya.
25
Pengukuran besaran-besaran lain memerlukan cara pembacaan yang berbeda-beda sesuai
dengan alat ukur yang digunakan.
Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!
Tentukan hasil pengukuran panjang, massa, volume dari alat ukur berikut ini ?
1. Jangka Sorong
A.
B.
C.
2. Mikrometer sekrup
A. B.
26
3. Neraca Ohauss Tiga Lengan
Lengan B elakang 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 00
Lengan Depan
6 7
4. Gelas Ukur
150 ml
100 ml
B at u
Lengan B elakang 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10 0
Lengan Depan
6 7
4. Gelas Ukur
150 ml
100 ml
B at u
Lengan Depan
6 7
4. Gelas Ukur
150 ml
100 ml
B at u
Lengan Belakang 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 00
Lengan Tengah 0 1 00 2 00 30 0 40 0 5 00
Lengan Depan
6 7
4. Gelas Ukur
150 ml
100 ml
Batu
5. Mengukur Waktu
Di masa lalu kala penghuni kota masih sedikit orang tidak memerlukan alat
penunjuk waktu secara individual. Mereka cukup disediakan satu jam kota, berupa jam
matahari karena di saat itu teknologi yang masih sederhana.
27
Gambar 15. Jam matahari sebagai jam kota peninggalan masa lalu yang tidak pernah rusak
Kini jaman sudah modern, dalam kegiatan sehari-hari kita menggunakan jam tangan
untuk menunjukkan kondisi jam, menit dan detik setiap saat. Namun tidak menutup
kemungkinan Kamu mampu membuat sebuah jam matahari di dinding tembok rumahmu
untuk keperluanmu sendiri, paling tidak Kamu sudah berhemat terhadap pemakaian
baterei. Hal ini juga memunculkan peluang untuk membuat jam matahari secara massal.
Bukankah Indonesia negara tropis yang setiap hari ada matahari? Dengan alat dan bahan
sederhana seperti lembaran papan/triplek, cat, kuas, kawat, dan lain-lain, kamu dapat
membuat banyak jam matahari dan memasarkannya. Nah, Kamu sudah potensial
mempunyai pendapatan sendiri, dan membuka peluang sebagai seorang wirausaha.
Sedangkan contoh alat ukur waktu yang lainnya adalah jam dinding, jam ayun, stop
watch, jam digital, jam analog dan jam matahari.
28
a. Stop Watch
Gambar 19. Pola waktu pada pita yang ditandai oleh ticker timer
29
Ketika mengukur lebar meja dengan menggunakan mistar penggaris, misalnya
didapat hasil pengukuran 100 cm. Hasil pengukuran tersebut dapat ditulis dalam bentuk (
100 ± 0,1) cm, dimana 0,1 cm adalah batas ketelitian alat ukur mistar penggaris. Dengan
demikian lebar meja tersebut berkisar 99,9 cm dan 100,1 cm.
Sedangkan ketidakpastian dalam pengukuran adalah perbandingan batas ketelitian
dengan nilai yang benda yang diukur. Dari contoh di atas dapat dirumuskan;
Tugas
Kerjakan di buku tugasmu!
1. Diameter kawat dari hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup adalah 8,9 mm.
Tentukan kisaran nilai pengukuran dan tentukan prosentase ketidakpastiannya.
2. Tulislah hasil pengukuran disertai batas ketelitian alat dan hitunglah prosentase
ketidakpastian dari pengukuran diameter kelereng dengan menggunakan jangka
sorong, jika nilai pengukurannya sebesar 3,14 cm.
30
pengukuran kuat arus listrik disebabkan gangguan tegangan listrik yang tidak stabil,
gangguan kondisi cuaca yang mempengaruhi pembacaan alat ukur.
Biasanya pengukuran hanya dilakukan satu kali dan disebut dengan penukuran tunggal
sudah dapat memperoleh hasil pengukuran. Setiap hasil pengukuran pasti mengandung
kesalahan, baik kesalahan acak maupun sistematis. Kesalahan acak dapat dikurangi
dengan mengulang-ulang pengukuran. Jadi pengukuran terhadap satu obyek dilakukan
beberapa kali pengambilan datanya. Jika kesalahan acaknya kecil maka dapat dikatakan
pengukurannya teliti. Kesalahan sistematis dapat terjadi terus menerus sepanjang alat
ukur dan atau orang yang mengukur sama
Sumber kesalahan sistematis adalah kesalahan alat dan kesalahan perorangan.
Kesalahan alat misalnya kesalahan titik nol, kesalahan komponen. Kesalahan
perorangan misalnya cacat alat indera, kebiasaan salah.
Penulisan hasil pengukuran
− − ∆x
x= x ±∆x atau x= x ± .100%
x
Pengukuran tunggal dilakukan satu kali pengambilan data dengan ketidakpastian sebesar
∆ x = ½ . skala terkecil
Sedangkan pengukuran berulang dilakukan beberapa kali pengambilan data (N kali)
1 NΣx i − (Σx i ) 2
dengan ketidakpastian sebesar ∆x=
N N -1
Analisa
Jawablah di buku tugasmu!
Ukurlah hambatan suatu resistor dengan menggunakan dua alat ukur ohmmeter yang
berbeda. Ohmmeter pertama dengan menggunakan batu baterai yang baru, sedangkan
yang lainnya batu baterai yang lama. Bandingkan hasil pengukurannya, jika berbeda,
berikan alasannya.
31
Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!
Sebuah gelang perunggu diukur massanya berulang lima kali dengan hasil sebagai
berikut 30 gr ; 30,2 gr ; 29,5 gr; 19,8 gr; 30, 3 gr. Carilah hasil pengukuran gelang
tersebut, nyatakan dengan ketidakpastiannya!
900
∆ m = m 3 – m1
600 = 900 - 300
= 600
300
volume ( cm3)
32
250 500 750
Jawab : Dari grafik hubungan massa dan volume di dapat hubungan kemiringan grafik
atau gradien grafik yang merupakan besaran massa jenis ρ
600 gr
ρ = Δm = = 1,2 gr/cm3
Δv 500 cm3
Jadi massa jenis air laut berdasarkan data-data pengukuran adalah 1,2 gr/cm3
Analisa
Jawablah di buku latihanmu!
1. Berikut ini adalah tabel hasil catatan waktu dan jarak yang ditempuh seorang pembalap
sepeda. Berdasarkan tabel buatlah grafik hubungan jarak dan waktu, dengan besaran
jarak pada sumbu y dan waktu pada sumbu x. Tentukan pula kelajuan pembalap sepeda
tersebut.
Jarak 0 km 10 km 20 km 30 km 40 km
Waktu 0 jam 0,25 jam 0,5 jam 0,75 jam 1 jam
2. Tabel berikut ini menyatakan hasil pengukuran besaran T2 terhadap m dari percobaan
getaran pegas. T = periode getaran; m = massa benda. Hubungan besaran-besaran
m
tersebut dinyatakan dengan persamaan T = 2 π , dimana k = konstanta pegas.
k
Buatlah grafik dengan T2 pada koordinat sumbu y dan m pada koordinat sumbu x dan
Tentukan besarnya konstanta pegas ?
T2 (s2) 1 2 3
m (kg) 1 2 3
E. Angka Penting
33
Ketika kamu mengukur panjang suatu benda dengan alat ukur yang berbeda tentu
hasil pengukurannya berbeda pula. Misalnya mengukur tebal buku dengan mistar
penggaris didapat hasilnya 1,7 cm sedangkan dengan jangka sorong sebesar 1,76 cm.
Tentu saja pengukuran dengan jangka sorong lebih teliti dibandingkan dengan mistar
penggaris.
Pada hasil pengukuran dengan mistar nilainya 1,7. Angka 7 dibelakang koma
merupakan angka taksiran (angka ragu), karena angka ini diperoleh dari menaksir angka
7 dan 8. Angka 1 merupakan angka pasti (eksak). Jika menggunakan jangka sorong kita
peroleh hasil pengukuran 1,76. Angka 6 merupakan angka taksiran sedangkan angka 1
dan 7 adalah angka pasti. Angka taksiran (angka ragu) dan Angka pasti merupakan angka
penting dalam pengukuran.
Angka penting (angka berarti atau angka benar) adalah semua angka yang diperoleh dari
hasil pengukuran, yang terdiri atas satu atau lebih angka pasti (eksak) dan satu angka
terakhir yang ditaksir atau diragukan.
34
e. Semua angka nol di belakang angka bukan nol yang terakhir tetapi dibelakang tanda
desimal adalah angka penting.
Contoh: 7,0500 m memiliki 5 angka penting
70,5000 memiliki 5 angka penting
f. Untuk penulisan notasi ilmiah. Misalnya 2,5 x 103 , dimana 103 disebut orde.
Sedangkan 2,5 merupakan mantis. Jumlah angka penting dilihat dari mantisnya
dalam hal ini memiliki 2 angka penting.
Contoh lain 2,34 x 102 memiliki 3 angka penting
35
b. Hasil perkalian atau pembagian mempunyai angka penting yang sama dengan
banyaknya angka penting dari faktor angka pentingnya paling sedikit.
Contoh: 3,14 (3 angka penting) 28,68 (4 angka penting)
2 x (1 angka penting) 1,3 : (2 angka penting)
6,28 6 ( 1 angka penting ) 22,0615 22 (2 angka penting )
c. Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti (tidak diragukan nilainya), diperoleh
dengan membilang.
Contoh: Banyaknya siswa dalam kelas 40 orang
40 orang adalah bilangan eksak
Perkalian bilangan eksak dengan angka hasil pengukuran menghasilkan angka yang
jumlah angka pentingnya sama dengan jumlah angka penting dari angka hasil
pengukuran.
Contoh: 2,34 (3 angka penting) x 4 (eksak) = 9,36 9,36 (3 angka penting)
d. Hasil pengukuran yang dipangkatkan maka hasilnya adalah bilangan yang
mempunyai angka periting sebanyak angka penting bilangan yang dipangkatkan.
Contoh: (9,2)2 (2 angka penting) = 84,64 85 (2 angka penting)
e. Akar dari angka hasil pengukuran memiliki angka yang sama banyak dengan angka
penting bilangan yang ditarik akarnya.
Contoh: 75 (2 angka penting) = 8,660254 8,7 ( 2 angka penting )
Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!
1. Berikut ini hasil pengukuran panjang dua batang kayu. Tentukan jumlah panjang
kedua batang dan selisih kedua panjang batang kayu tersebut sesuai dengan aturan
angka penting. Dimana semua pengukuran dalam satuan meter.
5,678 0,6343 5,678 7,998
1,1108 + 1,887 + 3,23 - 2,0434 –
……… ……… …….. ………
3,1 6,978 3,3333 6,28
0,11 x 0,23 x 0,33 : 0,314 :
36
2. Eko akan membuat sebuah bingkai berbentuk bujur sangkar. Kebetulan mempunyai
sepotong kayu. Setelah diukur panjangnya 2,43 m. Dengan menggunakan aturan
angka penting bisakah Kamu membantu Eko menentukan panjang masing-masing
sisi bingkai.
3. Suatu taman bunga kecil berbentuk bujur sangkar dihitung luasnya 81 m2 . Hitunglah
panjang sisi-sisi taman tersebut. Jika sisi-sisi taman diperkecil menjadi 2,5 m
Tentukan luas taman tersebut sekarang.
Kegiatan Percobaan
(Salinlah data dan tabel laporan berikut ini di Tanggal/Jam :
kertas laporan percobaaanmu)
Kelas/ Smt : X/1
Kelompok :
1. ................... 5. ..........................
2. ................... 6. ..........................
3. ................... 7. ..........................
4. …………… 8 …………………
37
D. Langkah-langkah Kerja
1. Ukurlah panjang lebar dan ketebalan kertas karton, triplek, dan balok dengan
mnggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup.
2. Ukurlah diameter dalam, diameter luar dan kedalaman tabung reaksi dengan
jangka sorong dan micrometer sekrup
3. Timbanglah massa kertas karton, triplek, balok, dan tabung reaksi dengan
menggunakan neraca tiga lengan atau timbangan
4. Masukkan data hasil pengamatan pada tabel berikut ini:
E. Data Pengamatan:
Jangka Sorong
Mikrometer Sekrup
38
No. Benda panjang lebar tebal massa volume
1. kertas karton ............... ............. ............ .......... ............
2. triplek ............... ............. ............ .......... ............
3. tabung reaksi ............... ............. ............ .......... ............
4. kubus kayu .............. ............. ............ .......... ............
5. kubus besi ............... ............. ........... .......... ............
6. kubus baja .............. ............. ............ .......... ............
7. k. tembaga ............. ............ ........... .......... ............
8. k. kuningan ............... ............. ............ .......... ............
F. Dimensi
Dimensi besaran pokok ditulis dalam bentuk huruf kapital tertentu dengan tiap
huruf diberi kurung persegi. Tiap besaran pokok mempunyai satu lambang dimensi.
Besaran lebar, tinggi, jarak, perpindahan dan jari-jari merupakan besaran panjang. Tabel
berikut ini adalah lambang dimensi besaran pokok dan dua besaran tambahan yang tidak
mempunyai lambang dimensi.
Besaran Pokok Satuan dan Lambang Lambang Dimensi
39
1 Panjang meter (m) L
2 Massa kilogram (kg) M
3 Waktu sekon (s) T
4 Suhu ampere (A) θ
5 Kuat Arus candela (Cd) I
6 Intensitas Cahaya kelvin (K) J
7 Jumlah Zat mol (Mol) N
Dimensi besaran turunan berasal dari dimensi besaran pokok, seperti pada contoh tabel
berikut ini.
40
Besaran Definisi Berasal dari Besaran Lambang Lambang Dimensi
Pokok-Turunan Satuan
Luas Panjang dikali lebar Panjang x panjang m2 L2
3
Volume Luas alas dikali tinggi Luas x panjang m L3
Massa Jenis Massa dibagi volume Massa : volume Kg/m3 M
3
= M L- 3
L
Kecepatan Perpindahan dibagi waktu Panjang : waktu m/s L
= L T -1
T
Kelajuan Jarak dibagi waktu Panjang : waktu m/s L
= L T -1
T
Percepatan Kecepatan dibagi waktu Kecepatan : waktu m/s L
2
= L T -2
s T
Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!
Berdasarkan analisis dari suatu besaran dapat digunakan antara lain sebagai berikut :
41
a. Mengungkapkan kesetaraan dan kesamaan dua besaran yang sepintas lalu
seakan berbeda.
b. Meneliti Benar atau Salah suatu rumus atau persamaan yang menyatakan suatu
hubungan besaran fisika.
42
c. Menentukan satuan dari besaran turunan berdasarkan analisis dimensional.
1. Besaran menurut cara penurunannya dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok
dan besaran turunan.
2. Ada tujuh macam besaran pokok berdimensi :
44
Contoh :
• Suhu diukur dengan termometer dengan satuan °C
• Kuat medan magnet diukur dengan teslameter dengan satuan tesla
• Diameter pipa kecil diukur dengan jangka sorong dengan satuan cm
• Kuat arus listrik diukur dengan amperemeter dengan satuan ampere.
5. Sistem Satuan dipakai sistem Satuan Metrik yang terdiri dari sistem MKS
(SI) dan sistem cgs
6. Angka Penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan
alat ukur, terdiri dari :
•Angka pasti
•Angka taksiran
7. Aturan angka penting dalam hal :
a. Penjumlahan / Pengurangan
Ditulis berdasarkan desimal paling sedikit
Contoh :
2,7481
8,41 +
11,1581 → 11,16
b. Perkalian / Pembagian
Ditulis berdasarkan angka penting paling sedikit
Contoh :
4,756
110 x
523,160 → 520
8. Dimensi adalah suatu inisial atau simbol untuk membedakan besaran yang satu
dengan lainnya. Dimensi dicari melalui rumus atau Satuan Metrik.
Contoh:
kg m (N)
• Gaya : F = m ⋅ a dt 2 MLT −2
45
kg m 2 ( Joule)
• Usaha : W = F ⋅ s dt 2 ML2T −2
W kg m 2
P= ( Watt )
• Daya : t dt 3 ML2T −3
F kg
P= ( atm )
• Tekanan : A m dt 2 ML−1T −2
46
c. massa jenis, gaya, volume
d. kecepatan, panjang, waktu
e. berat, waktu, kecepatan
4. Massa 1 kilogram setara dengan
a. massa 1 liter air murni dapa suhu 1oC
b. massa 1 liter air murni pada suhu 4o C
c. massa 4 liter air murni pada suhu 1o C
d. massa 4 liter air murni pada suhu 4o C
e. massa 4 liter air murni pada suhu 0 0 C
5. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Bersifat tetap
2. Tidak mudah diproduksi kembali
3. Berlaku secara internasional
4. Bahan bakunya mudah didapat
Dua syarat yang harus dipenuhi sebuah satuan yang benar ditunjukkan nomor …
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4 e. 2 saja
6. Alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,01mm yaitu…
a. neraca c. mikrometer
b. jangka sorong d. mistar e.meteran pita
7. Massa Jenis benda 4 gr/cm3 setara dengan ….kg/m3
a. 4000 b. 400 c. 40 d. 0,4 e. 0,004
8. Untuk mengukur diameter dalam sebuah pipa digunakan …
a. mikrometer c. mistar
b. neraca d. jangka sorong e. meteran kain
9. Hasil pengukuran yang ditunjukan pada mikrometer berikut ini adalah …
a. 13,23 cm
b. 13,73 cm
c. 13,23 mm
d. 13,73 mm
e 10,53 mm.
47
10. Hasil pengukuran dari jangka sorong berikut adalah …
a. 5,4 cm b. 5,1 cm c. 4,35 cm d. 4,33 cm e.4,30 cm
.
11. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu kelas 7,51 m dan 8,2 m.
Maka luas kelas tersebut sesuai aturan angka penting adalah …m2
a. 61 b. 62 c .61,5 d. 61,6 e.61.58
12.Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah : …
a. Perpindahan, kecepatan, percepatan
b. Jarak, waktu, kelajuan
c. Kelajuan, percepatan, perpindahan
d. Gaya, waktu, percepatan
e. Panjang, masa, kecepatan
13. Dari hasil pengukuiran di bawah ini yang memiliki 3 Angka Penting adalah:
a. 5,0603
b. 0,5063
c. 0,0506
d. 0,0056
e. 0,0005
14. Hasil operasi penjumlahan :
23,756 m + 5,2 m dinyatakan dengan Angka Penting adalah : …
a. 28,956 m
b. 28,96 m
c. 28,9 m
d. 29,0 m
e. 29 m
15. Di bawah ini merupakan dimensi usaha adalah : …
a. MLT-2
48
b. ML2T-3
c. ML2T-1
d. MLT-1
e. ML2T-2
Soal Uraian
Jawablah dengan singkat dan jelas ? Kerjakan di buku tugasmu!
1. Pada alat speedometer seorang sopir dapat membaca besaran yang diinginkan.
Besaran apakah yang dimaksud, besaran skalar atau vektor, berikan alasanmu ?
2. Lengkapilah sistem konversi berikut ini.
a. 2,5 mil = ............... m
b. 6 ons = ...............gram
c. 36 km/jam = ...............m/s
d. 2 ampere =................stat A
e. 40 liter = …...........m3
3. Seorang Bapak sedang merenungkan tentang tegangan listrik, arus listrik, dan hambatan
listrik, apakah diantaranya ada yang besaran pokok atau besaran turunan, Bantulah
Bapak tersebut menjawabnya.
4. Misalkan layar pesawat TV yang sedang Anda tonton meradiasikan medan magnet 10 -12
oersted, konversikan ke dalam satuan tesla !
5. Tentukan perhitungan dari hasil pengukuran berikut ini sesuai aturan angka penting!
a. 7,33 2 5,21
1,5 : 2,543 + 3,123 -
(8,20)2 =
6. Sebuah bola kasti bermassa m, mula-mula diam kemudian dipukul dengan sebuah stik
(tongkat) dengan gaya sebesar F dan lama kontak sentuh bola dengan stik sebesar ∆ t.
49
Akibat pemukulan tersebut bola kasti bergerak dengan kecepatan v dan momentum yang
dimilikinya sebesar p, dimana p = m.v. Sedangkan Impuls yang dialami bola kasti
sebesar I, dengan I = F . ∆ t. Berdasarkan analisis dimensi buktikan bahwa momentum
dan impuls merupakan besaran yang sama.
7. Dengan menggunakan dimensi, Tentukan rumus-rumus di bawah ini mana yang benar
dan yang salah.
a. vt = vo + a t2
b. vt2 = vo2 + 2 a s
v0 + vt
c. s = .t
2
dimana vo = kecepatan awal t = waktu
vt = kecepatan akhir s = Jarak
a = percepatan
8. Tahukah kamu mengapa semua benda disekitar bumi kalau jatuh menuju ke tanah. Tentu
kamu tahu bukan ?. Karena ada gaya gravitasi bumi, yaitu gaya tarik-menarik antara dua
benda yang bermassa, yaitu benda yang jatuh dengan bumi. Besarnya gaya tersebut
sebanding dengan massa kedua benda (m1, m2) dan konstanta gravitasi G, berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak pisah kedua benda (r2). Dengan rumus
m1 .m 2
F=G
r2
Berdasarkan rumus di atas didapat konstanta gravitasi G
F . r2
G=
m1 . m2
50
10. Persamaan gas ideal dinyatakan dengan p V = n R T, dimana p adalah tekanan, V adalah
volume, n merupakan jumlah zat, R adalah konstanta gas umum, dan T adalah suhu
mutlak Kelvin. Carilah dimensi dari R !
Glosarium
• Angka Penting = semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang
terdiri atas angka pasti dan angka taksiran.
• Besaran Pokok = besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran manapun.
• Besaran Skalar = besaran yang memiliki nilai saja, tidak memiliki arah.
• Besaran Turunan = besaran yang diturunkan dari besaran-besaran pokok
ataupun besaran turunan lainnya.
• Besaran Vektor = besaran yang memiliki nilai dan memiliki arah.
• Dimensi = suatu simbol yang membedakan tiap besaran dan menunjukkan
sara-cara besaran itu tersusun.
• Konversi = pengubahan suatu sistem satuan ke bentuk siatem satuan lainnya
sesuai dengan patokan yang telah ditetapkan.
• Mengukur = membandingkan suatu besaran dengan satuan yang sudah baku.
• Pengukuran = membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan.
• Satuan = sesuatu yang menyatakan nilai hasil pengukuran sehingga menjadi
lebih bermakna.
• Sistem Metriks = sistem satuan yang dipakai standar sejak tahun 1960
terutama digunakan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan dinamakan
sistem metriks.
• Sistem MKS = sistem metrik besar (Meter. Kilogram, Second)
• Sistem cgs = sistem metrik kecil (cm. Gram, second)
• Sistem Internasional = sistem MKS.
51
Indeks Subjeks Halaman
• Alat Ukur 17
• Analisis Dimensi 39
• Angka Pasti 32
• Angka Penting 31
• Angka Taksiran 32
• Besaran Fisika 7
• Besaran Pokok 7
• Besaran Turunan 7
• cgs 9
• Dimensi 36
• Jangka Sorong 19
• Kesalahan Acak 28
• Kesalahan Sistematis 28
• Mantis 32
• Mikrometer Sekrup 19
• MKS 9
• Neraca Ohauss 20
• Orde 32
• Pengukuran 16
• Satuan Internasional (SI) 10
• Sistem Kalibrasi 23
• Sistem Metriks 9
• Sistem Metriks Besar 9
• Sistem Metrik Kecil 9
52
• Bueche 7
Daftar Pustaka
Alonso, Marcelo & Edward J. Finn (1992), Dasar-dasar Fisika Universitas, Edisi
Kedua, Jakarta, Penerbit Erlangga.
53