You are on page 1of 6

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam referat ini adalah sebagai berikut : 1.

Apakah yang disebut uvea? 2. Struktur apa saja yang termasuk dalam uvea? 3. Apa fungsi dari uvea? 4. Bagaimana proses pembentukan aquoeus humour dan dinamikanya? C. TUJUAN Tujuan dari penulisan referat ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui uvea. 2. Dapat mengetahui struktur apa saja yang termasuk dalam uvea 3. Dapat mengetahui fungsi dari uvea 4. Dapat mengetahui proses pembentukan aquoeus humour dan dinamikanya

BAB II PEMBAHASAN

A. UVEA Uvea terdiri dari iris, korpus siliare, dan khoroid (Gambar 1-7). Bagian ini adalah lapisan vaskuler tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera. Bagian ini ikut memasok darah ke retina. 1. Iris Iris adalah perpanjangan korpus siliare ke anterior. Iris berupa suatu permukaan pipih dengan apertura bulat yang terletak di tengah pupil. Iris terletak bersambungan dengan permukaan anterior lensa, yang memisahkan kamera anterior dari kamera posterior, yang masing-masing berisi humor aqueus. Di dalam stroma iris terdapat sfingter dan otot-otot dilator. Kedua lapisan berpigmen pekat pada permukaan posterior iris merupakan perluasan neuroretina dan lapisan epitel pigmen retina ke arah anterior. Pasok darah ke iris adalah dari circulus major iris (Gambar 1-4). Kapilerkapile iris mempunyai lapisan endotel yang tak berlobang sehingga normalnya tidak membocorkan fluoresein yang disuntikkan secara intravena. Persarafan iris adalah melalui serat-serat di dalam nervi siliares. Iris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Ukuran pupil pada prinsipnya ditentukan oleh keseimbangan antara kontriksi akibat aktivitas parasimpatik yang dihantarkan melalui nervus kranialis III dan dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatik. 2. Korpus Siliaris Korpus siliaris, yang secara kasar berbentuk segitiga pada potongan melintang, membentang ke depan dari ujung anterior khoroid ke pangkal iris (sekitar 6 mm). Korpus siliaris terdiri dari suatu zona anterior yang berombakombak, pars plikata, dan zona posterior yang datar, pars plana. Proccessus siliaris ini terutama terbentuk dari kapiler-kapiler dan vena yang bermuara ke vena-vena vorteks. Kapiler-kapilernya besar dan berlobang-lobang sehingga membocorkan fluorecein yang disuntikkan secara intravena. Ada dua lapisan epitel siliaris; satu lapisan tanpa pigmen di sebelah dalam, yang merupakan perluasan neuroretina ke anterior; dan lapisan berpigmen di sebelah luar, yang merupakan perluasan dari

lapisan epitel pigmen retina. Processus siliaris dan epitel siliaris pembungkusnya berfungsi sebagai pembentuk humor aquaeus. Muskulus siliaris tersusun dari gabungan serat longitudinal, sirkuler, dan radial. Fungsi serat-serat sirkuler adalah untuk mengerutkan dan relaksasi seratserat zonula, yang berorigo di lembah-lembah di antara processus siliaris (Gambar 1-12). Otot ini mengubah tegangan pada kapsul lensa, sehingga lensa dapat mempunyai berbagai fokus baik untuk objek berjarak dekat maupun yang berjarak jauh dalam lapangan pandang. Serat-serat longitudinal muskulus siliarsi menyisip ke dalam anyam-anyam trabekula untuk mempengaruhi besar porinya. Pembuluh-pembuluh darah yang mengalami korpus siliare berasal dari lingkar utama iris. Saraf sensorik iris adalah melalui saraf-saraf siliaris. 3. Khoroid Khoroid adalah segmen posterior uvea, di antara retina dan sklera. Khoroid tersusun dari tiga lapisan pembuluh darah khoroid; besar, sedang, dan kecil. Semakin dalam pembuluh terletak di dalam khoroid, semakin lebar lumennya (Gambar 1-13). Bagian dalam pembuluh darah khoroid dikenal sebagai khoriokapilaris. Darah dari pembuluh darah khoroid dialirkan melalui empat vena vorteks, satu di masing-masing kuadran posterior. Khoroid di sebelah dalam dibatasi oleh membrana Bruch dan di sebelah luar sklera. Ruang suprakoroid terletak di antara khoroid dan sklera. Khoroid melekat erat ke posterior ke tepitepi nervus optikus. Ke anterior, khoroid bersambung dengan korpus siliare. Agregat pembuluh darah khoroid memperdarahi bagian luar retina yang mendasarinya. B. LENSA 1. Anatomi Lensa Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna dan hampir transparan sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Dibelakang iris, lensa digantung oleh zonula, yang menghubungkannya dengan korpus siliare. Sistem ini penting untuk proses yang dikenal sebagai akomodasi,

yang dapat memfokuskan objek dekat dan jauh dengan mengubah kecembungan lensa. Tidak ada ujung saraf nyeri, pembuluh darah, dan saraf pada lensa 1,2 Di sebelah anterior lensa terdapat humor aquaeus; di sebelah posteriornya vitreus. Kapsul lensa adalah suatu membran yang semipermeabel yang akan memperbolehkan air dan elektrolit masuk. Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah atau saraf di lensa.1 Disebelah depan terdapat selapis epitel subkapsular. Nukleus lensa lebih keras daripada korteksnya. Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-serat lamelar subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama kelamaan menjadi lebih besar dan kurang elastik. Masing-masing serat lamelar mengandung sebuah inti gepeng. Pada pemeriksaan mikroskop, inti ini jelas dibagian perifer lensa didekat ekuator dan bersambung dengan lapisan epitel subkapsular. Lensa ditahan ditempatnya oleh ligamentum yang dikenal sebagai zonula (Zonula Zinnii), yang tersusun dari banyak fibril dari permukaan korpus siliare dan menyisip ke dalam ekuator lensa. Enam puluh lima persen lensa terdiri dari air, sekitar 35 % protein (kandungan protein tertinggi di antara jaringan-jaringan tubuh), dan sedikit sekali mineral yang biasa ada dijaringan tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi dilensa daripada dikebanyakan jaringan lainnya. Asam askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi.

Gambar Anatomi Lensa

2.

Histologi Lensa Lensa memiliki 3 komponen utama: a. Kapsul Lensa Lensa dibungkus suatu simpai tebal (10-20 m), homogen, refraktil, dan kaya akan karbohidrat. Kapsul ini merupakan suatu membran basal yang sangat tebal dan terutama terdiri atas kolagen tipe IV dan glikoprotein. b. Epitel Subkapsular Epitel subkapsular terdiri atas selapis sel epitel kuboid yang hanya terdapat pada permukaan anterior lensa. c. Serat Lensa Serat lensa tersusun memanjang dan tampak sebagai struktur tipis dan gepeng. Serat-serat ini merupakan sel-sel yang sangat terdiferensiasi dan berasal dari sel-sel subkapsular. Serat lensa akhirnya kehilangan inti serta organel lainnya dan menjadi sangat panjang dan mencapai panjang 7-10 mm, lebar 8-10 m, dan 2 m. Sel-sel ini berisikan sekelompok protein yang disebut kristalin.

Gambar2. Histologi Lensa

You might also like