You are on page 1of 31

PNEUMONIA

Ahmad Rifai Sri Mulyati

Definisi
Peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Penyakit dengan demam dan takipnea tanpa memandang apa penyebabnya (WHO)

Berdasarkan lokasi anatomis Pneumonia lobaris Bronkopneumonia Pneumonia intersitialis Berdasar etiologi: Pneumonia Pneumokokal Pneumonia Stafilokokal

Berdasar lama penyakit: Pneumonia akut Pneumonia persisten

Berdasarkan berat ringannya penyakit Ringan Sedang Berat

Anak usia < 2 bulan Pneumonia sangat berat Terdapat tanda bahaya yaitu kurang mau minum, kejang, wheezing, stridor, mengantuk/ penurunan kesadaran, febris, atau hipotermi

Pneumonia berat

Tarikan dinding dada yang jelas tampak atau napas cepat

Bukan pneumonia

Tidak ada tarikan dinding dada atau napas cepat

Anak usia 2 bulan 5 tahun Pneumonia sangat berat Terdapat tanda bahaya, yaitu tidak mau minum, kejang, stridor, penurunan kesadaran, gizi buruk, sianosis sentral Batuk atau kesulitan bernafas dan tarikan dinding dada Napas cepat Tidak ada tarikan dinding dada atau napas cepat

Pneumonia berat

Pneumonia Bukan Pneumonia

Epidemiologi
> 5 juta kasus pneumonia terjadi di US tiap tahunnya 10% dari kunjungan pasien ke rumah sakit besar, disebabkan karena pneumonia. Penyebab kematian yang cukup tinggi, 80.000 orang meninggal tiap tahunnya karena pneumonia. Penyebab kematian balita No.1, khususnya di negara-negara berkembang.

Etiologi
Paling sering bakteri Penularan : - Droplet Streptococcus pneumoniae - Selang infus Staphylococcus aureus - Pemakaian ventilator P. aeruginosa & Enterobacter

Faktor Resiko
Berat badan lahir rendah (BBLR) Malnutrisi atau tidak mendapat ASI) Lingkungan yang tidak memadai (Overcrowding dalam kamar tidur) Asap rokok Tidak diimunisasi atau imunisasi tidak lengkap Sanak saudara ada yang menderita batuk-batuk Faktor yang menyebabkan inaktifnya mekanisme pertahanan tubuh lokal

Aspirasi inokulum sal. Resp.atas

Inhalasi langsung patogen

Mekasnisme pertahanan saluran respirasi: Filtrasi oleh bulu hidung Refleks epiglottis Refleks batuk Aparatus mukosilier Imunologis (sekresi lokal Ig A, respon inflamasi oleh leukosit, komplemen, sitokin, imunoglobulin, makrofag alveoli, cell-mediated immunity (CMI)

Kuman masuk ke sal. Resp. bawah yang steril

Invasi bakteri pada parenkim paru

Hiperaemia, eksudasi cairan intra-alveolar, deposisi fibrin, infiltrasi neutrofil (Red hepatization)

Konsolidasi eksudatif pada jaringan paru secara lobular, lobar, interstitial

Kapasitas vital menurun

Ventilation-perfusion missmatching

Hipoksemia

Saturasi oksigen menurun

Kerja jantung meningkat

Deposisi fibrin dan disintegrasi sel inflamasi makin meningkat progresif (gray hepatization)

Resolusi

Reabsorbsi dan pengeluaran oleh mekanisme batuk

Diagnosis Klinis

Takipnea merupakan gejala klinis yang paling sensitif pada pneumonia anak. Frekuensi nafas dihitung secara akurat yaitu harus dihitung dalam 60 detik secara inspeksi Usia < 2 bulan 60X/menit atau lebih Usia 2 bulan sampai < 12 bulan 50X/menitatau lebih Usia 12 bulan sampai < 5 tahun 40 X/menit atau lebih Umumnya disertai dengan meningkatnya kerja pernapasan yang ditandai oleh retraksi epigastrium, interkostal, dan suprasternal, serta adanya pernapasan cuping hidung yang menunjukkan adanya penggunaan otot-otot pernapasan tambahan yang diperlukan untuk membantu pernapasan

Anamnesis

Neonatus: Rewel atau tidak mau menyusu Batuk jarang Demam juga dapat tidak terjadi pada neonatus, sebaliknya harus diperhatikan adanya hipotermia Grunting, takipnea, sianosis Infeksi Streptococcus grup B onset awal infeksi perinatal asendens (sepsis) atau pneumonia dalam 24 jam pertama kehidupan Pneumonia Chlamydia trachomatis bersamaan dengan konjungtivitis dan timbul pada minggu kedua atau ketiga kehidupan

Bayi Batuk (di atas usia 1 bulan) atau mengi Tachypnea, grunting, retraksi, muntah, tidak mau minum susu, dan rewel Bakteri febris Virus atau atipik subfebris atau afebris

Anak kecil Batuk Nyeri dada juga sering dikeluhkan Riwayat infeksi saluran respirasi atas Muntah, terutama setelah batuk Febris tergantung dari organisme penyebab

Remaja Atipik lebih sering Selain gejala yang terdapat pada anak kecil, dapat pula terdapat gejala konstitusional seperti sakit kepala, nyeri dada pleuritik (disebabkan oleh iritasi pleura yang mana dapat membatasi pergerakan dada), nyeri perut, muntah, diare, faringitis, dan otalgia/otitis Sering didahului dengan panas tinggi dan menggigil secara tiba-tiba, batuk dan nyeri dada yang disusul dengan takipnea, batuk pendek dan tidak produktif, penderita tidur miring ke sisi yang sakit dengan lutut dilipat

Pemeriksaan Laboratorium
Leukositosis pada pneumonia bakterial, dengan hitung lekosit > 15.000/mm3 dengan dominasi neutrofil Jumlah lekosit <5000/mm3 biasanya berkaitan dengan penyakit berat

Tatalaksana
pemilihan antibiotika klinis, laboratorium, dan gambaran foto toraks. Pemilihan antibiotika awal usia anak, kemungkinan patogen penyebab, dan epidemiologi lokal patogen saluran respiratorik dan sensitivitasnya terhadap antibiotika yang umum dipergunakan serta adanya resistensi terhadap antibiotika Pneumonia ringan rawat jalan

Komplikasi

Penyebaran langsung infeksi bakteri pada rongga toraks misalnya empiema, perikarditis. S. aureus dan S. pneumoniae merupakan penyebab tersering komplikasi empiema. Penyebaran hematogen atau bakteremia misalnya pada meningitis, artritis supuratif,dan osteomielitis tetapi kejadian ini jarang. Abses paru merupakan komplikasi yang jarang terjadi, umumnya pada anak yang lebih besar. Selain itu bisa pula terjadi komplikasi sepsis.

FOTO THORAKS PNEUMONIA

Hemithorax opak dan tidak ada pergeseran struktur jantung dan trakea Terdapat air bronchogram sign

The left hemithorax is opaque There is no shift of the heart or trachea

Pneumonia

Right Upper Lobe Pneumonia

Right Middle Lobe Pneumonia

Right lower lobe Pneumonia

Foto Thorax
Dapat menunjukkan ada tidaknya komplikasi Pneumonia Lobaris konsolidasi lobar maupun segmental Pneumonia interstitial hiperaerasi & meningkatnya bronchovascular markings serta peribronchial cuffings Bronkopneumonia gambaran infiltrat kecil-kecil merata sampai perifer

Tidak dapat membedakan penyebab virus dari bakteri Konsolidasi lobar - lebih sering pada pneumonia bacterial - dapat pula ditemukan pada pneumonia viral Infiltrat interstitialis - lebih sering pada pneumonia viral - dapat ditemukan pada pneumonia bakterial

Bayi gambaran radiologis dapat tidak berhubungan dengan tanda klinis Kelainan pada foto toraks masih akan terlihat walaupun sudah terjadi perbaikan secara klinis. (menghilang setelah 3-4 minggu pada 80% kasus, dan kebanyakan masih tetap ada sampai 3-4 bulan) Biasanya dilakukan yaitu kira-kira 4-6 minggu setelah munculnya gejala awal (diperkirakan sudah terjadi resolusi). Tidak perlu diulang dalam masa penyembuhan bila tidak dicurigai atau didapatkan pneumatokel, abses paru, pneumotoraks, atau komplikasi lain yang berkembang atau bila anak mempunyai penyakit imunosupresi

You might also like