You are on page 1of 4

Nutrisi: Peranan Vitamin E dalam Pematangan Gonad pada Ikan

I. PENDAHULUAN Budidaya perikanan di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Baik ikan hias maupun ikan konsumsi. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk dapat memperoleh hasil budidaya yang memuaskan. Usaha-usaha tersebut di antaranya adalah usaha untuk mendapatkan induk yang unggul dan berkualitas tinggi. Namun masih ada beberapa kendala yang sampai saat ini belum terpenuhi yaitu masih rendahnya kualitas benih karena rendahnya kualitas pakan yang diberikan. Pakan merupakan salah satu komponen budidaya ikan yang mempunyai peranan yang sangat besar baik ditinjau dari faktor penentu pertumbuhan maupun dilihat dari segi biaya produksi. Hubungan antara fisiologi, pencernaan, nutrisi, dan pertumbuhan yang saling terkait, maka sangat perlu pemahaman tentang fisiologis pencernaan dalam pengembangan budidaya ikan. Pencernaan makanan sendiri didefinisikan sebagai proses penyederhanaan makanan melalui mekanisme fisika dan kimia, sehingga menjadi zat yang mudah diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Suplementasi pakan ikan sering dilakukan dengan penambahan sejumlah vitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan penting berkenaan dengan aturan diet pakan ikan. Vitamins adalah micronutrients yang paling utama didalam diet, kekurangan atau kelebihan micronutrients mempunyai dampak sebagai reaksi fisiologis dari ikan. Kekurangan vitamins dapat mengakibatkan lemahnya dalam pengolahan makanan, pertumbuhan terhambat, penurunan ketahanan dari stres, angka kematian yang tinggi, sulit menyembuhkan luka dan rendah pencapaian reproduksi. Kecukupan kebutuhan vitamin dari calon induk, mempengaruhi secara positif pada pencapaian reproduksi ikan. Salah satu cara untuk memperoleh hasil pembenihan ikan yang optimal yaitu dengan memperbaiki performa reproduksi dengan cara memperbaiki kualitas nutrisi pakan. Nutrient seperti seperti asam lemak, asam amino, vitamin memiliki efek yang jelas pada reproduksi serta pertumbuhan ikan, dan unsure nutrient yang harus ada antara lain adalah vitamin E dan asam lemak. Fungsinya sebagai senyawa antioksidan yang dapat mencegah terjadinya oksidasi asam lemak tidak jenuh dalam sel sehingga banyak dilakukan penambahan dan implant vitamin E dalam pakan.

II. PEMBAHASAN Vitamin E pertama kali di isolasi dari minyak tepung gandum pada tahun 1936. Vitamin ini merupakan nama umum untuk dua kelas molekul yaitu tocopherol dan tocotrienol. Vitamin ini merupakan kombinasai dari delapn molekul yang sangat rumit yang disebut tocopherol yang larut dalam lemak, sehingga di dalam tubuh vitamin E hanya dapat dicerna dengan bantuan empedu hati dimana sebagai pengemulsi minyak saat melalui duodenum. Dalam hal ini vitamin E bersama dengan Vitamin A, B1, B5, C dan mineral selenium merupakan scavenger (penangkap) radikal bebas, bahkan vitamin E juga disebut sebagai vitamin anti kemandulan. Pada wanita khususnya dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin ini. Vitamin E banyak ditemukan pada makanan yang berminyak atau sayuran seperti buah-buahan, susu, mentega, telur dan terutama kecambah. Beberapa sayuran yang banyak mengadung vitamin E adalah minyak biji gandum, minyak kedelai, minyak jagung, alfalfa, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang, strawberry, biji bunga matahari, buncis, ubi jalar dan sayuran berwarna hijau. Selain itu ASI juga banyak mengandung vitamin E untuk memenuhi kebutuhan bayi. Dalam perkembangannya, Vitamin E diproduksi dalam bentuk pil, kapsul, dan lain-lain sebagaimana vitamin-vitamin yang sudah terlebih dahulu ada[1]. Vitamin yang sudah dikemas dalam berbagai bentuk ini banyak dijual bebas di pasaran serta dianggap berguna Vitamin E memiliki beberapa fungsi seperti yang diatas disebutkan yaitu vitamin E berfungsi sebagai penangkal radikal bebas atau antioksidan, pemberian vitamin E dapat meningkatkan sistem imun, berperan penting pada kesehatan kulit dan melindungi sel darah merah. Namun belakangan ini vitamin E menjadi banyak diproduksi bahkan digunakan karena kemampuannya dapat memicu pematangan gonad melalui penambahan vitamin dalam pakannya. Pakan merupakan makanan yang diberikan kepada hewan peliharaan, protein merupakan zat -ang terpenting dalam pakan. Akantetapi pakan yang berkualitas adalah pakan yang memiliki kandungan protein, lemak, karbonhidrat, mineral dan vitamin yang seimbang. Pakan yang ditambahkan vitamin dan hormon tetentu biasanya untuk memacu petumbuhan, reproduksi dan penanganan stress. Kemampuannya sebagai antioksidan dan memicu pematangan gonad menjadikan vitamin E sebagai nutrient yang penting untuk ditambahkan dalam pakan ikan. Terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Darwisito, dkk. (2008) dan Nekoubin, dkk. (2012) ikan yang diberi perlakuan kombinasi Vitamin E dalam pakan hampir semuanya matang gonad. Dalam hal ini pematangan gonad juga berkaitan erat dengan vitelogenesis. Vitelogenin yang merupakan bakal kuning adalah komponen utama dari oosit yang sedang tumbuh,

perkembangan vitelogenin tidak luput dari pengaruh factor lingkungan seperti fotoperiode, suhu, aktivitas makan, dan factor lain yang akan merangsang hipotalamus untuk sekresi GnRH yang nanti di sekresikan ke dalam darah yang nantinya akan mensekresi hormon-hormon gonadotropin. Penambahan vitamin E dalam pakan berperan dalam proses pematangan gonad yaitu untuk proses fertilisasi dan mempengaruhi fekunditas, dan penambahan vitamin E dalam pakan biasanya untuk mempercepat fase pembentukan folikel. Selain itu vitamin ini mempercepat biosintesis vitelogenin di hati. Vitelogenin itu sendiri berupa glycoposphoprotein yang mengandung kira-kira 20 % lemak, terutama phospholopid, triglyserida dan kolesterol dan salah satu fungsi dari vitamin E yang paling nyata adalah untuk melindungi asam lemak tidak jenuh pada fosfolipid dalam membran sel. Pertambahan jumlah vitelogenin akan mengakibatkan bertambahnya nilai GSI karena bobot gonad dalam tubuh ikan akan semakin bertambah. Induk ikan yang memasuki fase pematangan oosit akan dipengaruhi oleh hormon tropik hipotalamus dan kelenjar pituitari. Folikel yang sedang tumbuh mensintesis dan mengekskresi hormon-hormon steroid ke dalam peredaran darah. Salah satu sasaran hormon steroid yaitu 17b-estradiol. Hormon ini merangsang sintesis dan mengangkut vitelogenin ke gonad. Hubungan vitamin E dengan vitelogenin dalam perkembangan oosit ternyata melalui prostaglandin. Dalam hal ini prostaglandin disintesis secara enzimatik dengan menggunakan asam lemak esensial, sedangkan vitamin E dapat mempertahankan keberadaan dari asam lemak tersebut, karena salah satu fungsi dari vitamin E adalah sebagai antioksidan. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkembangan oosit dapat dipengaruhi oleh kadar vitamin E dalam pakan yang diberikan kepada induk ikan. Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Selama proses tersebut berlangsung sebagian besar hasil metabolisme tertuju kepada perkembangan gonad. Pemberian vitamin E dalam pakan yang diberikan pada induk juga memberikan pengaruh terhadap fekunditas relatif ikan. Jumlah vitamin E dalam pakan yang sudah mencukupi dapat mempertahankan keberadaan asam lemak esensial didalam telur, karena fungsinya sebagai antioksidan dapat mencegah teroksidasinya asam lemak. Asam lemak esensial pada membran sel dapat mempengaruhi sifat fluiditas membran sel, dan asam lemak esensial juga diperlukan untuk pembentukan prostaglandin. Prostaglandin diketahui sebagai mediator dari aksi gonadotropin saat pecahnya folikel (ovulasi) pada ikan. Prostaglandin juga terlibat dalam peningkatan produksi cAMP yang dipicu oleh luteinizing hormone. Sehingga dapat diduga apabila fluiditas membran sel dan prostaglandin di telur meningkat akan menyebabkan aksi gonadotropin untuk pembentukan butiran-butiran telur. Disamping itu peningkatan nilai fekunditas juga dapat disebabkan oleh kandungan nutrien seperti lemak dan protein serta karbohidrat yang terdapat didalam pakan cukup untuk mendukung perkembangan gonad.

III. KESIMPULAN Vitamin E merupakan kombinasai dari delapn molekul yang sangat rumit yang disebut tocopherol yang larut dalam lemak, yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas atau antioksidan, pemberian vitamin E dapat meningkatkan sistem imun, berperan penting pada kesehatan kulit dan melindungi sel darah merah. Penambahan kombinasi vitamin E pada pakan ikan dapat menstimulasi kinerja reproduksi terutama pada perkembnagan gonad, kualitas telur, larva dan ketahanan hidup.

You might also like