You are on page 1of 12

TEKNIK SIPIL DALAM GEOSTRATEGI INDONESIA Pembangunan Jembatan Suramadu dalam hubungannya dengan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia

Disusun Oleh : M. Kahfi Fatahillah Ainul Misbahul Munir Cut Dede Juanita Dimas Prasetyo Nugroho Irzal Lathanza Mario Panuttra Santoso Jati Kumara Juli Indra Setia Batee L2A008100 L2A008161 L2A008180 L2A008184 L2A008199 21010110141011 21010110141051 21010110141063

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013


1

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera. Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia, serta memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud konsepsi Ketahanan Nasional. Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara negara agar dalam hidup berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diarahkan untuk mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Selain itu, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pengembangan potensi kekuatan bangsa terbagi dalam lima aspek, yaitu : 1) Ketahanan pada aspek Ideologi 2) Ketahanan pada aspek Politik 3) Ketahanan pada aspek Ekonomi 4) Ketahanan pada aspek Sosial-Budaya 5) Ketahanan pada aspek Pertahanan dan Keamanan Kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap aspek ini bertujuan untuk mencapai tujuan nasional yaitu masyarakat adil dan makmur. Teknik sipil mempunyai tujuh bidang spesialisasi, yaitu rekayasa struktur, manajemen dan teknik konstruksi, teknik transportasi, geoteknik, rekayasa sumber daya air dan hidrolika, teknik lingkungan, dan teknik geodesi. Dalam bidang teknik sipil, pelaksanaan geostrategi nasional di Indonesia adalah pemanfaatan konstelasi geografi Indonesia untuk pembangunan sarana-sarana yang tujuannya untuk kepentingan umum. Sarana-sarana yang dibangun tersebut
2

bisa merupakan gedung, jembatan, pelabuhan, terminal, rumah sakit, perumahan, bandara, dan sebagainya. Dengan memanfaatkan lingkungan geografi Indonesia yang terdiri dari darat, laut, dan udara. Transportasi merupakan urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan nasional yang sangat vital perannya dalam ketahanan nasional. Sistem transportasi yang handal memiliki kemampuan daya dukung struktur tinggi dan kemampuan jaringan yang efektif dan efisien dibutuhkan untuk mendukung pengembangan wilayah, pembangunan ekonomi, mobilitas manusia, barang, dan jasa. Prasarana jalan, sebagai bagian dari sistem transportasi, diharapkan dapat menciptakan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Prasarana jalan di Indonesia mempunyai peran yang vital dalam transportasi nasional dengan melayani sekitar 92% angkutan penumpang dan 90% angkutan barang pada jaringan jalan yang ada. Apabila prasarana jalan terus menerus dikembangkan agar semakin handal, maka jalan akan menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh positif bagi pembangunan ekonomi. Hal tersebut juga akan meningkatkan daya saing ekonomi daerah dalam perekonomian nasional, yang selanjutnya diharapkan meningkatkan ekonomi nasional terhadap perekonomian internasional. Jembatan adalah salah satu sarana transportasi yang dibangun dengan teknologi teknik sipil guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera yang memberikan pengaruh terhadap masyarakat sekitar lokasi dari pembuatan jembatan tersebut. Jembatan Suramadu adalah salah satu contohnya. Jembatan Suramadu dibangun untuk meningkatkan pemerataan pendapatan di wilayah Surabaya ke wilayah Madura, begitu pula dengan kependudukan, mengingat wilayah Surabaya yang semakin padat dengan penduduk yang melakukan urbanisasi yang sebagian besar berasal dari wilayah Madura, pemerintah berharap dengan adanya pemerataan ekonomi ini dapat menekan laju urbanisasi tersebut. Hal ini sangat terkait dengan konsep Ketahanan Nasional dalam aspek Ekonomi yang betujuan meningkatkan ketangguhan kekuatan nasional dalam kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa dalam usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik secara individu maupun kelompok. 1.2 Rumusan Masalah 1) Apakah dampak positif dan negatif dari pembangunan Jembatan Suramadu bagi masyarakat Madura? 2) Bagaimanakah peranan pembangunan Jembatan Suramadu terhadap ketahanan nasional Indonesia?
3

daya saing

3) Adakah potensi permasalahan yang ditimbulkan dari pembangunan Jembatan Suramadu terhadap ketahanan nasional Indonesia? 1.3 Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas pelaksanaan Geostrategi Indonesia dalam bidang teknik sipil, khususnya dalam kasus pembangunan Jembatan Suramadu. Dengan adanya pembahasan kasus ini, penulis berharap pembaca mendapatkan informasi mengenai Geostrategi Indonesia dalam bidang teknik sipil serta dapat berperan aktif nantinya di masa yang akan datang.

BAB II PEMBAHASAN
Jembatan Suramadu dengan total panjang 5,438 km merupakan jembatan terpanjang di Indonesia, yang dalam pelaksanaannya dihadapi berbagai kompleksitas, terutama dalam aspek teknik konstruksi, teknologi bahan, maupun manajemen pelaksanaan. Dengan total panjang jembatan 5,438 km, dipilih teknik konstruksi cable stayed yang menggunakan teknologi bahan box girder baja untuk bentang tengah sepanjang 0,818 km. Untuk jembatan pendekat sepanjang 1,280 km digunakan konstruksi beton semen pra-tekan box girder. Sedangkan untuk jembatan cause way sepanjang 3,247 km diterapkan konstruksi I girder pra-cetak. Jembatan Suramadu dilengkapi dengan jalan pendekat sepanjang 15,850 km yang terdiri dari 4,350 km untuk sisi Surabaya yang dibangun dengan menggunakan teknik konstruksi perkerasan beton semen dan 11,500 km untuk sisi Madura yang konstruksinya menggunakan perkerasan beton aspal. Jembatan Suramadu dibangun dengan lebar 30 m, terdiri dari 2 lajur lalu lintas masing-masing arah dengan lebar 3,5 m dan bahu jalan dengan lebar 2,25 m. Untuk mengakomodasi aspirasi masyarakat Madura dan mempertimbangkan tingginya volume lalu lintas sepeda motor, maka disediakan jalur khusus sepeda motor dengan lebar 3,05 m di masing-masing sisi. Menurut Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Djoko Kirmanto, keberhasilan dari pembangunan Jembatan Suramadu dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu : 1. Arus Transportasi Dilihat dari terjadinya kelancaran arus barang, manusia,dan jasa. 2. Pertumbuhan Perekonomian Melalui terjalinnya potensi sumber daya kawasan, khususnya wilayah Madura. 3. Pemerataan Ekonomi Kesenjangan ekonomi antara Pulau Madura dengan kawasan lain di Provinsi Jawa Timur berkurang. 4. Peningkatan Infrastruktur Meningkatnya aksessibilitas dan mobilitas secara signifikan. 5. Penerimaan Sosial-Budaya Memfasilitasi terjalinnya interaksi budaya antara Jawa dan madura dalam era modernisasi. Mengacu dari indikator yang disebutkan diatas, maka dapat dijabarkan dampak positif dan negatif dari pembangunan Jembatan Suramadu, yaitu sebagai berikut :
5

1. Dampak Positif 1) Kelancaran Lalu Lintas Manfaat langsung dari pembangunan Jembatan Suramadu adalah meningkatnya kelancaran lalu lintas atsu angkutan barang dan orang khususnya dalam menghubungkan Pulau Madura dan Pulau Jawa. Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas berarti lebih mengefisienkan waktu dan biaya. 2) Merangsang Tumbuhnya Aktivitas Perekonomian Manfaat langsung dari pembangunan Jembatan Suramadu sudah terasa dari pertama kali jembatan ini dibuka. Diantaranya adalah tumbuhnya aktivitas perekonomian di sekitar Jembatan Suramadu. Contohnya yaitu adanya aktivitas PKL di sekitar kaki jembatan Suramadu. 3) Pertumbuhan PDRB di Madura Semakin lancarnya transportasi akan menimbulkan dampak pergerakan orang maupun barang. Dengan demikian akan memicu peningkatan jumlah penduduk khususnya di sekitar Jembatan Suramadu. Meningkatnya jumlah penduduk akan merangsang naiknya permintaan barang dan jasa. Selanjutnya akan merangsang meningkatnya kegiatan perekonomian, berkembangnya usaha di sektor pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatnya arus barang masuk ke Pulau Madura. 4) Pertumbuhan Income Perkapita Semakin lancarnya transportasi ternyata akan meningkatkan kegiatan ekonomi yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan. Income per kapita merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. 5) Percepatan Penyediaan Infrastruktur Sesuai fakta yaitu adanya peningkatan jumlah penduduk kaki Jembatan Suramadu (Kabupaten Bangkalan) sebesar 59,30%. Maka akan diimbangi dengan penyediaan infrastruktur khususnya di Kabupaten Bangkalan dalam rangka memfasilitasi kebutuhan penduduk. 2. Dampak Negatif 1) Bangkrutnya Pengusaha Mobil Pengangkut Umum (MPU) di Madura Adanya Jembatan Nasional Suramadu menyebabkan perpindahan konsentrasi aktivitas perekonomian. Selain itu, banyak penumpang yang lebih memiliih Jembatan Suramadu dengan menumpang bus. Dengan demikian, pendapatan pemilik MPU mengalami penurunan serta banyak pengusha Mobil Pengangkut Umum (MPU) di Madura yang bangkrut.
6

2) Menurunnya Pendapatan Industri Jasa Penyeberangan di Selat Madura Jumlah penumpang fery yang turun drastis (mencapai hingga 40%) membuat perusahaan penyeberangan mulai merumahkan karyawannya. Merumahkan disini berarti mepekerjakan pekerjanya dengan sistem kerja 3 hari sekali. 3) Pertumbuhan PKL di Kaki Suramadu Tidak Terkendali Adanya Jembatan Suramadu telah memicu aktivitas perekonomian di kaki Jembatan Suramadu. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan PKL. Akan tetapi, tidak adanya penataan PKL di kaki Suramadu telah menimbulkan pertumbuhan jumlah PKL yang tidak terkendali. Hal ini tentunya akan merusak estetika kaki Jembatan Suramadu. 4) Dampak Sosial-Budaya Madura dikenal dengan budaya keagamaan yang kuat. Fakta lapangan menunjukkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di Madura masih rendah. Apabila masyarakat Madura tidak dipersiapkan, maka dikhawatirkan budaya lokal akan semakin luntur. Hal ini dikarenakan belum siapnya SDM di Madura melakukan integrasi budaya lokal dengan budaya modern. Dengan melihat dampak positif yang terjadi akibat adanya Jembatan Suramadu, maka sudah sangat jelas bahwa Jembatan Suramadu sangat berperan terhadap ketahanan nasional Indonesia. Adanya peningkatan aktivitas perekonomian, pertumbuhan PDRB di Madura dan income perkapita, serta penyediaan infrastruktur, maka pembanguan Jembatan Suramadu telah sesuai dengan konsep Ketahanan Nasional Indonesia (Geostrategi Indonesia) yaitu strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat sekitar pembangunan. Setiap dampak positif dapat diikuti pula adanya dampak negatif yang akan terjadi. Dampak negatif yang terjadi akibat pembangunan Jembatan Suramadu merupakan potensi permasalahan terhadap ketahanan nasional Indonesia. Ini terlihat pada dampak negatif dari sosial-budaya. Adanya dampak negatif terhadap aspek sosial-budaya dapat menghambat pengembangan potensi kekuatan bangsa.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Berdasarkan indikator yang ditetapkan di atas, maka dampak positif dari adanya jembatan Suramadu yang dapat mempengaruhi ketahanan nasional adalah sebagai berikut : 1) Arus transportasi (kelancaran lalu lintas) 2) Pertumbuhan Perekonomian (Pertumbuhan PDRB, Pertumbuhan income perkapita) 3) Peningkatan infrastruktur (Terjadinya percepatan penyediaan infrastruktur). Sedangkan indikator tersebut apabila tidak mencapai keberhasilan. Maka akan mendatangkan dampak negatif seperti kajian di atas dan dapat berpengaruh terhadap ketahanan nasional Indonesia yaitu : 1) Tidak meratanya perekonomian (pertumbuhan kegiatan perekonomian terjadi di Labang, kegiatan perekonomian di Kamal mengalami penurunan) 2) Belum siapnya SDM di Madura untuk melakukan integrasi budaya. 3.2 Saran Untuk menjaga keberhasilan pembangunan Jembatan Suramadu berdasarkan indikator tersebut perlu memperhatikan pemerataan perekonomian dan peningkatan Sumber Daya Alam. Dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Peningkatan Mutu Fasilitas Pendidikan Hal ini dikarenakan mutu fasilitas pendidikan yang ada saat ini masih kurang, apalagi di daerah pedalaman. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan mutu fasilitas pendidikannya untuk mempersiapkan SDM di Madura untuk bersaing di era globalisasi.

2) Pengembangan Infrastruktur Pendukung Dengan terealisasinya Jembatan Suramadu, maka perlu infrstuktur pendukung sehingga nantinya terjadinya pemerataan. Sarana pendukung yang bisa dikembangkan diantaranya : Pelebaran jalan arteri Bangkalan-Sumenep menjadi 4 jalur Pegembangan fungsi Lapangan Terbang Trunojoyo Sumenep Pengembangan Pelabuhan Kalianget di Sumenep Pengembangan Pelabuhan Tanjung Bumi di Bangkalan Peningkatan pasokan daya listrik PLN
8

Penyediaan sarana air bersih yang memadai bagi pemukiman dan industri Melalui peningkatan pendidikan agama dan kebudayaan di sekolah-sekolah. Supaya

3) Persiapan Mental Masyarakat Madura generasi muda Madura mampu menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Sriyanti, dkk. 2008. Etika Berwarga Negara Edisi 2: Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Salemba Empat. Wright, Paul H. 2005. Pengantar Engineering. Jakarta: Erlangga.

10

BIODATA TIM PENULIS

Nama NIM TTL Moto EMAIL

: Jati Kumara : 21010110141051 : Tangerang, 24 September 1992 : Jangan Tunggu Keajaiban Itu Datang : jati.kumara@yahoo.com

Nama NIM TTL Alamat E-MAIL/FB

: Mario Panuttra Santoso : 21010110141011 : Semarang, 22 Maret 1992 : JL Kaliwiru VI / 461, Semarang : mpanuttra@yahoo.com

Nama NIM Alamat Moto E-mail Twitter

: Dimas Prasetyo Nugroho : L2A008184 : Jl. Tirtasari No. 9A Banjarsari, Semarang : Dont give up : dimas.prasetyonugroho@gmail.com : @dimas_pn

Nama NIM TTL Alamat Motto Hidup

: Juli Indra Setia Batee : 21010110141063 : Nias, 7 Juli 1992 : Jln. Gondang Barat 2 no.31 : Hidup Untuk Dinikmati

11

Nama NIM TTL Alamat E-mail/FB

: Irzal Lathanza : L2A008199 : 21 Juli 1990 : Klipang City Semarang : irzallathanza@gmail.com

Nama NIM TTL Alamat E-mail

: M. Kahfi Fatahillah : L2A008100 : Jakarta, 15 April 1991 : Jl. Gondang Timur 1 No.10 : kahfi.fatahillah@yahoo.com

Nama NIM TTL Alamat E-mail fb twitter motto

: Cut Dede Juanita : L2A008180 : Bengkulu, 24 Januari 1992 : Jl Banjarsari gg nirwana sari 1 no 24H : cutdedej@gmail.com : Cut Dede Juanita : @cutdede : eccedentesiast - smile even if it hurt => ngok ngok banget, eaaa

Nama Ttl Alamat Email Moto hidup

: ainul misbahul munir : jepara, 5 juni 1989 : jepara : ainulmisbahulmunir@gmail.com : hidup untuk jadi lebih baik

12

You might also like