You are on page 1of 36

Upaya Meningkatkan Kualitas PTN di Indonesia Dalam Rangka Persaingan Global

Seminar Diklat Prajabatan Golongan III Gelombang 17 Kelas A Kelompok VI

Disusun Oleh: Subhan (15) Muhammad Yusuf Abduh (20) Adita Sari (32) Arya Adi Budiman (36) Kholis Amalia Nofianti (37) Noerhayati Rofiah (39) Rodhotul Muttaqim (40)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dalam Diklat Prajabatan bagi calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III. Penulisan ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman dan wawasan peserta tentang wawasan kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, dengan mengerjakan makalah ini, peserta juga dapat menjadi lebih peka terhadap berbagai permasalahan yang terkait dengan ??? ???. Kami sadar dalam penulisan makalah ini, masih banyak hal yang dapat diperbaiki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan menjadi sumber yang sangat berharga dalam menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada widyaiswara, panitia pelaksana dan rekan-rekan yang turut membantu dalam pengerjaan makalah ini. Besar harapan kami, makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Depok, 8 Nopember 2012

Tim Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i DAFTAR ISI.......................................................................................................ii DAFTAR TABEL................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1 Latar Belakang .............................................................................................1 Perumusan Masalah......................................................................................3 Tujuan Penulisan...........................................................................................3 Manfaat Penulisan........................................................................................3 BAB II GAMBARAN KEADAAN......................................................................................5 Hakikat Teori ..............................................................................................5 Keadaan Umum ...........................................................................................7 Keadaan Sekarang ....................................................................................14 Keadaan Yang Diinginkan ..........................................................................18 BAB III ANALISIS MASALAH DAN PEMECAHANNYA.....................................................21 Identifikasi Masalah ..................................................................................21 Prioritas Masalah........................................................................................21 Deskripsi Masalah.......................................................................................21 Analisis Masalah.........................................................................................22 Solusi Pemecahan Masalah.........................................................................23 A.Rencana Tindak.......................................................................................25 BAB IV PENUTUP........................................................................................................27 Simpulan ...................................................................................................27 Saran .......................................................................................................27 BAB V DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................28 BAB VI LAMPIRAN......................................................................................................29 Lampiran A: ??............................................................................................29 Lampiran B: ??............................................................................................30 Lampiran C: ??............................................................................................31 Lampiran D: ??............................................................................................32

ii

DAFTAR TABEL
Tabel Tabel Tabel Tabel 1 2 3 4 Analisis Prioritas Masalah..................................................................21 Analisis .............................................................................................21 matriks analisa SWOT.......................................................................23 Rencana Tindak.................................................................................25

iii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pendidikan sesungguhnya salah satu cara yang paling pokok dalam memajukan generasi bangsa. Sehingga pantaslah dalam Pembukaan UUD 1945 termaktub dengan tegas menyebutkan amanat untuk pemerintah yang berbunyi Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh karena itu pembangunan karakter bangsa harus melalui dunia pendidikan yang merupakan amanat konstitusi yang di atur dalam UUD 1945, pasal 31 tentang pendidikan dan kebudayaan. Memasuki era globalisasi dengan pasar terbuka, persaingan global, perubahanperubahan yang sangat cepat disegala bidang, kebutuhan akan nilai-nilai global serta standar internasional menjadi kebutuhan dari setiap anggota komunitas global. Kebutuhan ini juga menuntut Indonesia, sebagai anggota komunitas global, untuk memiliki sumber daya manusia dengan kualitas sesuai dengan standar yang dibutuhkan masyarakat global serta yang selalu mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Pendidikan tinggi yang merupakan salah satu pilar penting dalam pendidikan, diharapkan mampu membawa perubahan suatu bangsa. Dunia pendidikan tinggi tidak hanya dapat menjadi sarana bagi peningkatan sumber daya manusia, tetapi proses pembelajaran di

kampus juga diharapkan dapat menjadi wahana yang penting untuk mengubah pola pikir masyarakat sosial (Civil Society) yang demokratis. Dalam rangka persaingan global, kebijakan dalam bidang pendidikan tinggi harus dapat merespon berbagai tantangan baik pada tingkat nasional maupun internasional. Pada saat ini terlihat bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi masih belum mampu untuk bersaing mengisi lapangan kerja pada tingkat internasional. Kebutuhan terhadap lulusan perguruan tinggi yang mampu bersaing dalam iklim kompetisi bisnis yang semakin kompleks, merupakan konsekuensi logis dari timbulnya persaingan di tingkat lokal maupun global. Beberapa tahun terakhir ini, kampus-kampus negeri maupun swasta heboh berupaya untuk menjadi universitas kelas dunia atau world class university (WCU). Bahkan dapat dikatakan semua kampus di Indonesia telah berorientasi untuk menjadi universitas kelas dunia. Kehebohan tersebut makin menjadi-jadi ketika pemerintah telah mengalokasikan anggaran bagi kampus-kampus tertentu agar mereka dapat segera menjadi universitas kelas dunia Dalam hal ini, Dirjen Dikti menyatakan mendukung penuh perguruan tinggi agar dapat menjadi berkelas internasional. Pada tahun 2009 dinyatakan 17 perguruan tinggi akan sepenuhnya dibantu oleh pemerintah, terutama perguruan tinggi terkemuka di Indonesia seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, dan lainnya. Tujuan utama dari perlunya kampus-kampus untuk menjadi berkelas dunia adalah menjadi universitas kelas dunia yang dapat bersaing dengan kampuskampus kelas dunia dan sekaligus dapat menghasilkan lulusan yang juga dapat bersaing dengan lulusan dari negara-negara maju di dunia internasional 2

Perumusan Masalah Dari uraian yang telah dikemukakan di atas maka perumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah: 1. Faktor-faktor apa saja yang menghambat Perguruan Tinggi Indonesia untuk menjadi World ClassUniversity (WCU)? 2. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mempercepat Perguruan Tinggi Indonesia untuk menjadi World ClassUniversity (WCU)? Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui faktor-faktor yang menghambat Perguruan Tinggi Indonesia untuk menjadi World Class University (WCU). 2. Mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat Perguruan Tinggi Indonesia untuk menjadi World ClassUniversity (WCU). Manfaat Penulisan Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat berikut: 1. Memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait terutama pemerintah melalui Dirjen DIKTI, agar dapat mengetahui faktor-faktor yang menghambat Perguruan Tinggi Indonesia untuk menjadi World Class University (WCU).

2. Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan terkait kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah terutama Dirjen DIKTI dalam upaya mendorong percepatan Perguruan Tinggi Indonesia untuk menjadi World Class University (WCU).

BAB II GAMBARAN KEADAAN


Hakikat Teori 1. Wawasan Nusantara dalam Dunia Pendidikan Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan. Wawasan Nusantara ini merupakan pengejawantahan dari Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah NKRI. Jika kita lihat dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia , dapat diketahui bahwa salah satu tujuan bangsa Indonesia dalam kerangka wawasan nusantara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan daya saing dunia pendidikan kita di pasar global. Sebagai contoh konkrit, saat ini pemerintah Indonesia sedang menggenjot Universitas-Universitas dalam negeri menjadi Universitas Kelas Dunia (WCU). Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui , menerima , dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinnekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia pencipta.

2. Daya Saing Nasional Dalam Kerangka Persaingan Global Daya saing adalah kemampuan untuk menampilkan keungggulan dalam bidang-bidang tertentu di antara mereka yang bersaing. Daya saing nasional bertumpu pada keragaman kemampuan bangsa Indonesia menampilkan keunggulan masing-masing daerah dalam bidangbidang tertentu pada tingkat domestik sesuai potensi yang dimilikinya. Daya saing tersebut dapat di pandang sebagai kekuatan nasional. Dalam menghadapi arus globalisasi, misalnya bila bangsa Indonesia ingin selalu eksis di antara bangsa-bangsa lain di dunia, maka dengan bekal Wawasan Nusantara yang mantap, bangsa Indonesia harus selalu berupaya memelihara dan bahkan meningkatkan terus daya saing nasionalnya. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk tetap eksis di kancah Internasional, terutama di dunia pendidikan adalah mendorong universitas-universitas dalam negeri untuk mengerahkan potensi masing-masing sehingga bisa menjadi Universitas Kelas Dunia, yang lebih dikenal dengan istilah WCU, World Class University. Dengan daya saing yang berlandaskan wawasan kebangsaan yang mantap, kita harus mampu menyerap berbagai pengaruh positif dari luar untuk memantapkan dan meningkatkan kekuatan nasional, dan menangkal pengaruh negatif yang dapat merusak nilai-nilai kejuangan, daya saing nasional dan watak bangsa Indonesia. Pengertian World Class University WCU adalah suatu universitas yang memiliki SDM yang secara teratur mempublikasikan hasil-hasil penelitian mereka pada jurnal-jurnal paling top dalam disiplin ilmu masing-masing. Lulusan suatu WCU dapat secara mudah bekerja di negara mana saja di dunia (King, 2005), sedangkan menurut Altbach, 2003 WCU adalah universitas yang masuk dalam rangking utama universitas dunia karena memiliki keunggulan berstandard dunia.

Secara ringkas dapat diartikan WCU adalah universitas yang (Lang, 2004): 1. Dikelola secara efisien namun produktif. 2. Memiliki kualitas pembelajaran yang prima. 3. Memproduksi lulusan yang berkualitas dunia. 4. Menghasilkan penelitian yang berkualitas dunia. Lembaga Penilai WCU Terdapat tiga lembaga utama di dunia internasional yang dipercaya sebaga tim penilai WCU, yaitu: 1.Shanghai Jia Tong University (SJTU) Indikator yang dinilai adalah kinerja penelitian, kualitas alumni dan staff (penghargaan yang diperoleh), indeks rujukan, publikasi ilmiah bidang IPA dan Seni/Humaniora, dan besaran akademik. 2. Times Higher Education Supplement (THES) Indikator yang dinilai adalah penilaian mitra akademi melalui survey, indeks rujukan, rasio dosen/mahasiswa, jumlah mahasiswa dan dosen internasional, dan penilaian stakeholder. 3.Webometric Indikator yang dinilai adalah penilaian WEB universitas menyangkut aspek: visibility (50%), size (20%), rich files (15%), scholar (15%). Visibility berarti seberapa sering diakses oleh pihak lain. Size berarti jumlah muatan/halaman/kolom/entri. Rich files berarti jumlah files yang dimuat (misal bahan ajar, dokumen perpustakaan digital, dan Scholar yang berarti publikasi ilmiah dosen/staf akademik. Keadaan Umum

Globalisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi oleh setiap negara di dunia. Hal ini karena globalisasi memberikan pengaruh yang cukup besar pada kehidupan masyarakat dunia saat ini. Begitu pula di Indonesia, globalisasi telah mempengaruhi sistem pendidikan tinggi. Salah satu bentuk gobalisasi dalam pendidikan tinggi adalah internasionalisasi. Internasionalisasi memegang peran yang signifikan dalam pembangunan pendidikan tinggi. Prof. H.A.R. Tilaar, Universitas Negeri Jakarta, menuturkan adanya internasionalisasi yang mewarnai dunia pendidikan Indonesia merupakan sebuah pertanda positif. Hal tersebut menandakan adanya sebuah harapan untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna menghadapi persaingan global. Dikatakannya bahwa internasionalisasi pendidikan masih perlu dikaji kembali pada konsep dan implikasinya. Dalam konsep, dirancang untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam dunia global. Namun, tanpa disadari program ini kemudian berubah menjadi komoditas bisnis. Menurut Tilaar, pembangunan pendidikan nasional Indonesia harus dikembalikan pada semangat konstitusi 1945. Pendidikan dalam semangat konstitusi 1945 berarti bebas dari kemiskinan, pengkotak-kotakan, dan totalitarianisme. Sementara itu, dalam menghadapi persaingan global, disebutkan Tilaar, identitas bangsa Indonesia harus terus dipelihara dan dikembangkan melalui sistem pendidikan nasional yang bergantung pada kekayaan budaya nasional. Dengan demikian, Indonesia melalui pendidikan nasional dapat memberikan kontribusi positif dalam perubahan global. Jadi, sebenarnya hal inilah yang disebut pendidikan berkelas internasional, jelasnya. Prof. (Em). Syamsuni Arman, Ph.D., Universitas Tanjungpura Pontianak, mengatakan pendidikan, khususnya dalam proses membangun negara, merupakan moderator dalam

menghadapi kejutan gelombang persaingan global. Pendidikan, disebutkan Syamsuni, adalah alat dan metode untuk menyebarluaskan pengetahuan, ilmu, dan teknologi kepada masyarakat luas. Pembicara lain, Prof. Amir Awaluddin, M.Sc., Universitas Riau, dalam kesempatan tersebut mengatakan dalam menghadapi tantangan globalisasi, pendidikan tinggi memegang peran utama. Perguruan tinggi tidak hanya berperan dalam menghasilkan lulusan berkualitas dalam hal akademik, tetapi juga lulusan yang memiliki penguasaan multibahasa dan pemahaman antar budaya. Lulusan perguruan tinggi Indonesia diharapkan bisa turut berkontribusi secara aktif dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa. Salah satu indikator pengakuan kapasitas pendidikan tinggi dalam persaingan global adalah Universitas Kelas Dunia atau World Class Universtity (WCU). Berdsarkan kamus, arti kata world class adalah peringkat di anatara yang terkemuka di dunia, sehingga arti WCU adalah peringkat universitas diantara yang tertinggi di dunia. WCU tidak hanya bermakna peningkatan kualitas pembelajaran dan penelitian, tetapi juga pengembangan kemampuan untuk berkompetisi dalam persaingan global melalui pengakuan, adaptasi dan kemajuan ilmu pengetahuan. WCU tidak dapat dicapai melalui deklarasi diri, tetapi diperoleh dari dunia luar berdasarkan pengakuan internasional. Ada beberapa lembaga penentu peringkat universiti/PT berskala global yang disarankan Dikti untuk dijadikan rujukan, yaitu: Times Higher Education Quacquarelli Symonds (THEQS) suatu penerbit surat kabar harian yang berdiri sehak tahun 1785, ARWU (Academic Ranking of World Universities) yang diselenggarakan oleh universitas Shanghai Jiao Tong dan Webometrics dari lembaga riset internasional di Spanyol.

STJU dan ARWU (Tabe1 1) merangking

perguruan tinggi dunia hanya dengan

menggunakan indiaktor objektif seperti kinerja akademik dan penelitian. Evaluasi ini meliputi publikasi, sitasi, penghargaan internasional (nobel prize dan Field Medal). THE-QS (Tabel 2) menentukan perguruan tinggi top dunia dalam reputasi internasional dengan mengkombinasikan input subjektif yaitu peer academic review (40%) dan survey perekrut tenaga kerja (10%) dan data kuantitatif yaitu rasio dosen dan mahasiswa (20%); sitasi dalam publikasi internasional (20%); jumlah mahasiswa internasional (5%) dan kebijakan terkait globalisasi (5%). Komposisi peer academic review digambarkan pada diagram berikut ini. Sedangakan webometrics (table 3) menetukan peringkat perguruan tinggi berdasarkan performen perguruan tinggi dalam website. Dengan mengadopsi dan mengombinasikan kriteria-kriteria tersebut sehingga menghasilkan parameter seperti dalam table 4.

10

Table 2 Kriteria penilaian THE-QS

CERITA DULU TENTANG WEBOMETRIC DAN KRITERIA DIKTI SBLM TABEL Table 3 Kriteria penilaian webometric No Kriteria Size (Ukuran) Definisi Jumlah halaman referensi tentang universitas dan sivitas akademiknya yang dapat didapatkan melalui 11 Bobot 20

Visibility (Ketertampakan) Rich file (Dokumen)

mesin pencari: Google, Yahoo, Live Search dan Exalead Jumlah link ekternal yang berkaitan dengan universitas dan seluruh sivitas akademiknya yang dapat diakses melalui mesin pencari di atas. Ketersediaan dokumen-dokumen dari artikel akademik suatu universitas yang dapat diekstrak dari internet, baik dalam format: Word Document (.doc); Adobe Acrobat (.pdf); Microsoft Power Point (.ppt) maupun Adobe Postcript

50

15

Scholar (Pakar)

(.ps). Paper atau karya ilmiah dan kutipan-kutipan yang 15 ditemukan dalam Google Scholar.

Tabel 4. Kriteria WCU menurut DIKTI

12

Selain itu, Dikti juga mempunyai isntrumen tersendiri untuk mengevaluasi Parameter yang menjadi pertimbangan Dikti dalam mengevaluasi diri PT adalah 1) paten/variatas/disain industri

Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi diri perguruan tinggi ini dirancang sedemikian rupa sehingga mudah untuk diisi dan dapat dihitung perolehan nilainya secara kuantitatif untuk setiap Perguruan Tinggi dan setiap unsur. Dalam penilaian ini terdapat tujuh parameter yang dijadikan dasar penilaian, yaitu: Paten / Varietas / Disain Industri (Bobot 24) Publikasi Ilmiah (Bobot 24) Teknologi Tepat Guna (Bobot 15) Buku (Bobot 15) Prototipe / Model Pembelajaran / Karya seni (Bobot 15) Pertemuan Ilmiah (Bobot 6) Jumlah Laporan Penelitian yang tidak digunakan untuk parameter 1 5 (Bobot 1)

Jalan menuju WCU Dahulu peran pemerintah dalam menumbuhkan PT kelas dunia bukanlah merupakan faktor yang krusial. Misalnya PT yang bergabung dalam Ivy League di USA yang merupakan liga universitas besar dan tumbuh tanpa intervensi langsung pemerintah. Begitu pula Oxford dan Cambridge University yang berkembang dengan dana publik yang bervariasi. Bagaimanapun, saat ini, PT kelas dunia tidak akan cepat terwujud tanpa dukungan kebijakan pemerintah dan inisiatif dan support langsung dari publik karena tingginya biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan fasilitas dan kapasitas penelitian yang maju. Pengalaman internasional menunjukkan bahwa ada tiga hal yang dapat dilakukan pemerintah:

13

1. Pemerintah dapat mempertimbangkan beberapa perguruan tinggi unggulan dan fokus untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi tersebut. 2. Pemerintah dapat menggabungkan beberapa perguruan tinggi menjadi satu (hybrida formula). 3. Pemerintah dapat mendirikan perguruan tinggi baru. Table cost and benefit berbagai pendekatan menuju WCU

Keadaan Sekarang Sejak tahun 2003, pemerintah terus mendorong PTN di Indonesia untuk menjadi PTN berkelas dunia (WCU) . Hal ini dibuktikan melalui perancangan menuju universitas bertaraf internasional oleh Menterti Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo beberapa tahun lalu. Pemerintah juga telah mempromosikan sedikitnya 50 universitas unggulan negeri (PTN) maupun swasta untuk 14

berkompetisi menuju WCU. Menurut mendiknas, PTN dan PTS terpilih telah dipromosikan ke luar negeri baik melalui kerjasama bilateral maupun multilateral. Bahkan terdapat tujun PTN yang sudah berstatus BHMB, UI, ITB, IPB, USU, UPI, Unair Sejak tahun 2005, pemerintah konsisten mengalokasikan anggaran beasiswa bagi dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3 baik di dalam maupun di luar negeri. Pemberian beasiswa ini dibuka untuk semua PT baik negeri maupun swatsa, dengan masing-masing pemberian beasiswa bagi 4000 dosen di dalam negeri dan 2000 untuk ke luar negeri. Harus diakui keberadaan tenaga pengajar yang belum sepenuhnya berdedikasi dan berkualitas, menjadi salah satu kendala bagi sejumlah PTN mewujudkan WCU. Bagitu juga dengan adanya sejumlah PTN yang kurang memperhatikan tata kelola pada sarana dan prasarana. Keseriusan pemerintah dapat dilihat dari berbagai kegiatan berskala nasional/internasional untuk menuju WCU telah digelar Dikti. Bahkan Dikti memberikan hibah WCU untuk memacu PT meningkatkan peringkat globalnya, tahun ini tujuh PTN menerima hibah yang masing-masing nilainya belasan milyar rupiah [??] Kebijakan strategis depdiknas dapat dilihat melaui program pendidikan yang menitikberatkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relvansi dan daya saing serta akuntabilitas dan pencitraan publik. Pemerintah juga telah menetapkan Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (Higher Education Long Term Strategy) 2003-2010 yang mencakup aspek peningkatan daya saing bangsa, otonomi yang seluas-luasnya dan kesehatan organisasi. Dikti juga telah menetapkan target yang harus dicapai oleh PTN mulai dari tahun 2005 hingga 2025.
Tabel ?? Target Dikti

2005-10
Fase peningkatan

2010-15
penguatan

2015-20
daya saing

2020-25
daya saing

15

kapasitas dan modernisasi

pelayanan

rasional

internasional

APK Pengangguran, turun Jumlah poltek (semula 120) Jurusan terakreditasi internasional Dosen S2/S3 Masuk 100 besar Asia Masuk 100 besar dunia Buku ditulis dosen, naik PTN jadi BHP Paten (semula 30)

18% 50% 180 70% 5 50% 50% 60

25% 25% 270 10 100% 10 2 50% 80% 120

30% 25% 330 20 70% S3 20 5 50% 100% 240

35% 25% 396 30 100% S3 30 10 50% 15 (dunia)

Berdasarkan pemeringkatan universitas yang dikeluarkan oleh Dikti untuk tahun 2011, tiga PT yang masuk dalam tiga besar adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sedangkan menurut Quacquarelli Symonds (QS) Top Universities tahun 2012, hanya tiga universitas di Indonesia yang masuk ke dalam peringkat 500 PT teratas dunia (lihat Tabel ??) UI, ITB dan UGM. UI yang menduduki peringkat pertama di Indonesia bertengger di posisi 237 dunia dan ke 59 di Asia, kalah jauh berbanding PT negara tertangga seperti National University of Singapore (peringkat 25 dunia) dan Universiti Malaya (peringkat ?? dunia)
Tabel ?? Peringkat PT di Indonesia versi DIKTI tahun 2011 Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada Universitas Indonesia Institut Teknologi Bandung Universitas Airlangga Universitas Brawijaya Universitas Diponegoro Universitas Jember Institut Tek. Sepuluh Nopember Universitas Padjajaran Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Nilai total 21260 20787 18665 15459 13279 11978 9284 8818 8703 8682

16

Tabel ?? Tiga Besar Peringkat PT Teratas Dunia, Asia dan Indonesia Tahun 2012 Peringkat 1 2 3 Dunia Massachusetts Institute of Technology University of Cambridge University of Harvard Asia Hong Kong University of Science and Technology National University of Singapore University of Hong Kong Indonesia Universitas Indonesia (273/59) Institut Teknologi Bandung (400-500/113) Universitas Gadjah Mada (400-500/118)

Sebagai perbandingan, menurut ARWU and THE, tidak ada satupun PT dari Indonesia yang masuk dalam daftar mereka [?]. Sedangkan menurut versi Webometrics, ada 39 PT Indonesia dalam daftar 6000 universitas teratas di dunia, tetapi tidak ada satupun yang masuk dalam kategori 500 teratas [?]. Peringkat terbaik PTN di level Asia Tenggara adalah ITB di posisi 10, diikuti oleh UGM dan UI dengan masing-masing di peringkat 12 dan 52. Perbedaan peringkat yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga penentu peringkat universitas dikarenakan perbedaan kriteria yang digunakan dalam menentukan peringkat universitas pada skala internasional. Walaubagaimanapun, hal yang perlu digarisbawahi adalah PT di Indonesia masih jauh dari target yang ditetapkan oleh Dikti yaitu masuk 100 besar Asia untuk tahun 2010-2015. Untuk aspek kualitas dosen, penelitian, publikasi ilmiah serta kriteria lain juga masih jauh dari yang diharapkan, masih jauh dari yang diharapkan (tidak ditampilkan karena kekurangan data pendukung). Di sub-bagian yang berikutnya, akan dijelaskan tentang keadaan yang diinginkan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di PTN.

17

Keadaan Yang Diinginkan Berdasarkan gambaran keadaan sekarang yang diuraikan di atas, maka dapat kita lihat bahwa masih banyak upaya yang perlu dilakukan oleh bangsa ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan di PTN di Indonesia. Setidaknya ada tiga kunci menjadi PTN berkelas dunia. Pertama, keberhasilan merekrut SDM terbaik, seperti dosen, mahasiswa, maupun karyawan. Hal ini karena dengan merekrut dosen yang berkualitas nantinya bisa menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan siap bersaing di peringkat global. Kedua, kemampuan PTN menghimpun dana dengan sukses. Karena semakin bagus arus kas PTN yang bersangkutan, maka PTN tersebut akan meningkatkan mutu dan kualitas pelayanannya. Ketiga, adalah tata kelola yang baik. Dengan tata kelola yang baik, manajemen bisa dilakukan secara profesional, efektif dan efisien. Salah satu instrumen yang bisa menjadi pedoman dalam menentukan kualitas PTN kita adalah dengan mengacu kepada kriteria yang digunakan untuk menentukan peringkat universitas di tingkat internasional seperti yang ada di Tabel ??
Tabel ?? Parameter WCU versi Times Higher Education

Parameter WCU Pengajaran: lingkungan pembelajaran Penelitian Sitasi Pandangan internasional Penghasilan dari industri

Persentase 30 30 30 7.5 2.5


Tabel ?? Parameter WCU versi DIKTI

18

Parameter WCU Awards Kehidupan mahasiswa Sarana dan prasasrana Riset dan pengabdian masyarakat Kerjasama internasional

Persentase 30 20 10 2 15

Diharapkan bahwa nantinya jumlah tenaga pendidik, publikasi internasional, jumlah mahasiswa pasca, jumlah mahasiswa asing, anggaran riset dan kuota ICT dapat sesuai dengan krteria WCU versi THE. Diharapkan bahwa pemerintah akan mendorong peningkatan jumlah WCU di Inddonesia supaya dapat mengurangi devisa mengalir keluar negeri akiibat banyaknya mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri. Bahkan jika ada banyak WCU di Indonesia, ada kemungkinan Indonesia bisa meningkatkan devisa dari ekspor sektor pendidikan. Sebagai contoh, devisa pendapatan Negara Australia dari sektor pendidikan adalah sekitar 135 triliun rupiah dan 4.6 triliun rupiah berasal dari biaya belajar mahasiswa Indoensia di negara tersebut. Makalah ini coba untuk membahas faktor apa saja yang menghambat PTN menjadi WCU disusuli dengan analisis permasalahan untuk mengenal pasti upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di PTN agar dapat bersaing di peringkat global.
Tabel ?? Perbandingan gambaran pada keadaan sekarang dan yang diinginkan

Kriteria Tenaga pendidik Publikasi internasional Jumlah mahasiswa pasca Jumlah mahasiswa asing Anggaran riset

Keadaan sekarang

Keadaan yang diinginkan 40 % bergelar Doktor 2 artikel/staf/tahun 40% dari total populasi mahasiswa 20% dari total populasi mahasiswa 1300 USD/staf/tahun 19

Kuota ICT

10 KB/mahasiswa

20

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PEMECAHANNYA


Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah sebagai beikut: - ??? Prioritas Masalah Berdasarkan analisis prioritas masalah pada Tabel 3, maka dapat diketahui bahwa ???
Tabel 1 Analisis Prioritas Masalah

URGENSI

SERIUS

GROWTH

PRIORITAS

Deskripsi Masalah ???


Tabel 2 Analisis

21

Berdasarkan tabel diatas, dibuatlah diagram spiderchart seperti berikut ini:

Gambar 1 ??/

Analisis Masalah Untuk menganalisa faktor-faktor penyebab munculnya ??? analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) berikut ini.
KEKUATAN(STRENGTHS) Memiliki kekayaan budaya nasional Mempunyai banyak SDA untuk penelitian Tenaga Pengajar yang ahli dan berkualitas jumlahnya banyak KELEMAHAN(WEAKNESSES) Fasilitas riset kurang memadai Sistem birokrasi penelitian rumit Tenaga pengajar masih minim yang menguasai multi bahasa Rendahnya produktifitas dalam jurnal internasional yang terakreditasi Persaingan internal antar unit atau fakultas dalam perguruan tinggi. ANCAMAN(THREATS) Banyak universitas di dunia yang berdiri sudah sangat lama Tata kelola belum berdasarkan standar dunia Negara maju memiliki fasilitas riset dan kualitas tenaga pengajar yang lebih berkualitas.

KESEMPATAN(OPPORTUNITIES) Internasionalisasi dunia pendidikan di Indonesia Adanya persaingan global antara universitasuniversitas di dunia Dukungan pemerintah terhadap universtiasuniversitas di Indonesia. Adanya merger antar negara Asean untuk menuju WCU

22

Membantu
KEKUATAN KELEMAHAN WO(Weakness x Opportunities)

Membahayakan
SO(Strength x Opportunities) Memberikan bantuan dana riset internasional pada PTN Meningkatkan kompetensi pembuatan jurnal tenaga pengajar PTN ST(Strength x Threats)

KESEMPATAN

Meningkatkan kerjasama

ANCAMAN

Universitas ASEAN dalam melakukan peningkatan ranking WCU. WT(Weakness x Threats)

Gambar 2 Analisa SWOT Tabel 3 matriks analisa SWOT

Berdasarkan kedua metode analisa tersebut, dapat ditentukan beberapa faktor penyebab timbulnya ?? dan beberapa masalah yang diakibatkan sebagai berikut: 1. Faktor ?? ?? 2. ?? ?? 3. ?? ??

Solusi Pemecahan Masalah

23

Berdasarkan faktor-faktor timbulnya ??? maka untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap pelayanan di lingkungan perguruan tinggi negeri dapat ditawarkan solusi sebagai berikut: 1. ?? 2. ?? ?? ??

24

A. Rencana Tindak
NAMA KEGIATAN Membuat ?? SASARAN Tersedianya ?? Tabel INDIKATOR KIINERJA NAMA SATUAN INDIKATOR UKURAN IK input: ?? ?? ?? ??. ?? ?? 4 Rencana Tindak PENANGGUNG JAWAB TINGKAT CAPAIAN Rektor Persentase MEKANISME KERJA & PENJADWALAN PENDANAAN Universitas

IK proses: Orang/hari Sesuai kebutuhan pelayanan minimum IK output: Kegiatan/Hari Persentase

25

NAMA KEGIATAN Mengadakan ? ?. ??

SASARAN Terselenggaranya

INDIKATOR KIINERJA NAMA SATUAN TINGKAT INDIKATOR UKURAN CAPAIAN IK input: ?? ?? ??

PENANGGUNG JAWAB Rektor

MEKANISME KERJA & PENJADWALAN

PENDANAAN Universitas

IK Proses Daftar hadir peserta dan pemateri IK output

Dokumen

Persentase

??

??

Persentase

26

BAB IV PENUTUP
Simpulan 1. ??

Saran Untuk memecahkan permasalahan di atas maka diusulkan melakukan kegiatan berikut: 1. ??

27

BAB V DAFTAR PUSTAKA


Harian Djanali, S., Menuju World Class University, Rembug Nasional Departemen Pendidikan Nasional, 2007, http://www.scribd.com/doc/7174741/Menuju-World-Class-University diakses 7 Nopember 2012.

28

BAB VI LAMPIRAN
Lampiran A: ??

29

Lampiran B: ??

30

Lampiran C: ??

31

Lampiran D: ??

32

You might also like