You are on page 1of 15

Modul I Pendahuluan

Mekanika fluida adalah disiplin ilmu bagian dari bidang mekanika terapan yang mengkaji perilaku dari zat-zat cair dan gas dalam keadaan diam ataupun bergerak. Bidang mekanika ini jelas mencakup berbagai persoalan yang sangat bervariasi, mulai dari kajian mengenai aliran darah di saluran-saluran kapiler (yang hanya: berdiameter beberapa mikron) sampai pada kajian aliran minyak mentah yang melewati Alaska melalui pipa berdiameter 4 ft sepanjang 800 mil. Prinsipprinsip mekanika fluida diperlukan untuk menjelaskan mengapa pesawat terbang dibuat berbentuk streamline dengan permukaan mulus demi efisiensi penerbangan yang terbaik, sementara bola golf dibuat dengan permukaan ber-lubang-lubang (bopak) untuk mcningkatkan efisiensinya. Sangat banyak pertanya-an menarik dapat dijawab dengan menggunakan gagasan-gagasan mekanika fluida yang relatif sederhana. Misalnya: Bagaimana sebuah roket menghasilkan gaya dorong, padahal tidak ada udara yang melawan Mengapa kita tidak dapat mendengar sebuah pesawat supersonik sampai pesawat tersebul Bagaimana sebuah sungai dapat mengalir di hilir dengan kecepatan cukup besar meskipun Bagaimana informasi yang diperoleh dari model pesawat terbang dapat digunakan untuk

dorongannya di luar angkasa? hilang melewati kita? kemiringan permukaannya begitu kecil sehingga tidak bisa dideteksi dengan pengukuran biasa? merancang pesawat sesungguhnya? Mengapa arus air yang berasal dari sebuah kcran kadang-kadang terlihat halus permukaannya. tetapi kadang-kadang kasar permukaannya? Berapa peningkatan jarak tempuh per satuan bahan bakar yang dapat diperoleh dengan meningkatkan desain aerodinamik dari mobil dan truk? Daftar penerapan dan pertanyaan dapat saja berkelanjutantapi pokok utamanya telah Anda dapatkan; mekanika fluida adalah subjek yang sangat penting dan terpakai. Sangat mungkin sekali dalam karir Anda sebagai seorang insinyur, Anda akan terlibat dalam analisis dan perancangan sistem-sistem yang mem-butuhkan pemahaman yang baik mengenai mekanika fluida. Diharapkan bahwa bagian pendahuluan ini akan memberikan dasar-dasar awal bagi aspek-aspek fundamental dari mekanika fluida.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

1.1 Beberapa Sifat Fluida Salah satu pertanyaan yang pertama-tama perlu kita kaji adalah, apakah fluida itu? Atau kita mungkin bertanya, apa perbedaan antara sebuah benda padat dengan sebuah fluida? Kita memiliki gagasan umum yang samar-samar mengenai perbedaan tersebut. Sebuah benda padat "keras" dan tidak mudah dideformasi, sementara sebuah fluida "lunak" dan mudah dideformasi (kita dapat bergerak dengan mudah melewati udara). Meskipun agak deskriptif, pengamatan sepintas lalu mengenai perbedaan beqda padat dan fluida ini sangat tidak memuaskan dari sudut pandang ilmiah atau keteknikan. Pengamatan lebih mendalam mengenai struktur molekul dari material mengungkapkan bahwa zat-zat yang biasanya kita anggap sebagai benda padat (baja, beton, dan lain-lain) memiliki jarak antar molekul yang rapat dengan gaya-gaya kohesi antar molekul yang besar yang memungkinkan sebuah benda padat mempertahankan bentuknya dan tidak mudah untuk dideformasi. Namun, untuk zat-zat yang biasanya kita anggap sebagai sebuah cairan (air, minyak, dan lain-lain), molekul-molekulnya agak terpisah, gaya antar molekulnya lebih lemah daripada benda-benda padat dan molekul-molekul tersebut mempunyai pergerakan yang lebih bebas. Jadi zat cair dapat dengan mudah dideformasi (tetapi tidak mudah dimampatkan) dan dapat dituangkan ke dalam bejana atau dipaksa melalui sebuah tabung. Gas-gas (udara, oksigen, dan lain-lain) memiliki jarak molekul yang lebih besar dan gerakan yang bebas dengan gaya antar molekul yang dapat diabaikan, sehingga gas sangat mudah dideformasi (dan dimampatkan) dan akan mengisi secara penuh volume suatu bejana di mana gas tersebut ditempatkan. Meskipun perbedaan antara benda padat dan fluida dapat dijelaskan secara kualitatif berdasarkan struktur molekulnya, pembedaan yang lebih spesifik didasarkan pada bagaimana zat tersebut berdeformasi di bawah suatu beban luar yang bekerja. Secara khusus, fluida didefmisikan sebagai zat yang berdeformasi terus-menerus selama dipengaruhi suatu tegangan geser. Sebuah tegangan (gaya per satuan luas) geser terbentuk apabila sebuah gaya tangensial bekerja pada sebuah permukaan. Apabila benda-benda padat biasa seperti baja atau logam-logam lainnya dikenai oleh suatu tegangan geser, mula-mula benda ini akan berdeformasi (biasanya sangat kecil), tetapi tidak akan terus-menerus berdeformasi (mengalir). Namun, cairan yang biasa seperti air, minyak, dan udara memenuhi defmisi dari sebuah fluidaartinya, zat-zat tersebut akan mengalir apabila padanya bekerja sebuah tegangan geser. Beberapa bahan, seperti lumpur, aspal, dempul, odol dan lain sebagainya tidak mudah untuk diklasifikasikan karena bahan-bahan tersebut akan berperilaku seperti benda padat jika tegangan geser yang bekerja kecil, tetapi jika tegangan tersebut melampaui suatu nilai kritis tertentu, zat-zat tersebut akan mengalir. Ilmu yang mempelajari bahan-bahan tersebut disebut rheologi dan tidak termasuk dalam cakupan mekanika fluida klasik. Jadi, seluruh fluida yang akan ditinjau dalam buku teks ini memenuhi defmisi fluida yang telah diberikan sebelumnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

Meskipun struktur molekuler fluida penting untuk membedakan satu fluida dengan fluida yang lainnya, tidaklah mungkin untuk mengkaji masing-masing molekul ketika kita mencoba untuk menggambarkan perilaku fluida-fluida tersebut dalam keadaan diam atau bergerak. Kita mengkarakteristikkan perilaku tersebut dengan lebih mempertimbangkan nilai rata-rata atau makroskopik dari besaran yang ditinjau, di mana nilai rata-rata tersebut dievaluasi pada sebuah volume kecil yang berisi banyak molekul. Jadi, ketika kita mengatakan bahwa kecepatan pada suatu titik tertentu dalam sebuah fluida adalah sebesar tertentu, maka kita sebenarnya mengmdikasikan kecepatan rata-rata dari molekul-molekul dalam volume kecil yang mengelilingi titik tersebut. Volume tersebut sangat kecil dibandingkan dengan dimensi fisik dari sistem yang ditinjau, tetapi cukup besar dibandingkan dengan jarak rata-rata antarmolekul. Apakah cara ini cukup beralasan untuk menggambarkan perilaku sebuah fluida? Jawabannya secara umum'adalah ya, karena jarak antara molekul biasanya sangat kecil. Untuk gas-gas pada tekanan dan temperatur normal jarak antara ini berada pada tingkat 10"6 mm, dan untuk zat cair pada tingkat 10~7 mm. Banyaknya molekul setiap milimeter kubik pada tingkat 1018 untuk gas dan 1021 untuk zat cair. Jadi jelas bahwa jumlah molekul di dalam sebuah volume yang sangat kecil sangat besar, sehingga gagasan untuk menggunakan nilai rata-rata dari seluruh volume ini cukup beralasan. Jadi kita mengasumsikan bahwa seluruh karakteristik fluida yang kita tinjau (tekanan, kecepatan, dan lain-lain.) bervariasi terus-menerus di seluruh fluidaartinya, kita memperlakukan fluida tersebut sebagai suatu materi kontinu (continuum). Konsep ini akan tetap valid untuk segala situasi yang dikaji dalam buku teks ini. Satu bidang mekanika fluida di mana konsep materi kontinu ini tidak berlaku adalah pada kajian gas-gas yang sangat renggang seperti yang dihadapi pada kasus dengan ketinggian yang sangat besar. Dalam hal ini jarak antara molekul udara dapat menjadi sangat besar dan konsep materi kontinu tidak lagi bisa diterima. 1.2 Dimensi,Kehomogenan Dimensi, dan Satuan Karena di dalam kajian mengenai mekanika fluida kita akan menangani berbagai karakteristik fluida, maka kita perlu mengembangkan sebuah sistem untuk menggambarkan karakteristikkarakteristik ini secara kualitafif dan kuantitatif, Aspek kualitatif berfungsi untuk mengidentifikasi sifat dasar atau jenis dari karakteristik tersebut (seperti panjang, waktu, tegangan dan kecepatan), sementara aspek kuantitatif memberikan ukuran numerik dari karakteristik tersebut. Penggambaran kuantitatif membutuhkan sebuah angka dan sebuah standar yang dapat digunakan untuk memperbandingkan berbagai besaran. Suatu standar untuk panjang dapat berupa meter atau kaki, untuk waktu dapat berupa jam atau detik, untuk massa berupa slug atau kilogram. Standar seperti itu disebut satuan, dan beberapa sistem satuan biasa digunakan seperti yang akan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

dibahas pada subbab berikutnya. Gambaran kualitatif akan memudahkan jika dinyatakan dalam beberapa

besaran-besaran primer seperti panjang, L, waktu, T, massa, M, dan temperatur, 6. Besaranbesaran primer ini kemudian dapat digunakan untuk memberikan gambaran kualitatif dari suatu besaran sekunder lainnya: misainya, luas = L2 , kecepatan = LT~{, kerapatan = A/L~3, dan seterusnya, di mana lambang = digunakan untuk menunjukkan dimensi dari besaran sekunder yang dinyatakan dalam besaran primer. Jadi untuk menggambarkan secara kualitatif sebuah kecepatan, V kita akan menuliskan V = LT] dan mengatakan bahwa "dimensi dari sebuah kecepatan sama dengan panjang dibagi waktu". Besaran-besaran primer juga sering disebut sebagai dimensi-dimensi dasar. Untuk berbagai masalah yang melibatkan mekanika fluida, hanya tiga dimensi dasar, L, T, dan M yang dibuluhkan. Alternatifnya, L, T, dan F dapat digunakan, di mana F adalah dimensi dasar dari gaya. Karena hukurn Newton menyatakan bahwa gaya sama dengan massa dikalikan percepatan, maka F = MLT-2 atau M = FL-]T2. Jadi, besaran sekunder yang dinyatakan dalam M dapat dinyatakan dalam F melalui hubungan di atas. Misalnya, tegangan, , adalah gaya persatuan luas, sehingga P = FL-2, namun sebuah persamaan dimensi yang ekivalen adalah (F = ML-] T2. Tabel 1.1 memberikan daftar dimensi-dimensi dari sejumlah besaran fisik yang umum. Seluruh persamaan yang diturunkan secara teoretis adalah homogen dimensinyaartinya, dimensi di ruas kiri dari persamaan harus sama dengan dimensi di ruas kanan, dan seluruh sukusuku tcrpisah yang ditambahkan harus memiliki dimensi yang sama. Kita menerima suatu premis dasar bahwa seluruh persamaan yang menggambarkan fenomena fisika harus homogen dimensinya. Jika hal ini tidak terpenuhi, artinya kita mencoba untuk mempersamakan atau menambahkan besaran-besaran fisik yang tidak sama yang membuatnya tidak rnasuk akal. Sebagai contoh, persamaan untuk kecepatan, V, untuk suatu benda yang bergerak dengan percepatan konstan adalah V = V0 + at (1.1) di mana V(} adalah kecepatan awal, a percepatan, dan r interval waktu. Dinyatakan dalam dimensinya, maka pesamaan tersebut adalah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

LT-1 = LT1 + Lr1 maka Persamaan 1.1 homogen dimensinya. Beberapa persamaan yang diketahui validitasnya mengandung konstanta-konstanta yang berdimensi. Persamaan untuk jarak, d, yang ditempuh sebuah benda jatuh bcbas dapat ditulis sebagai d= 16,1 t2 . (1.2)

dan pemeriksaan dimensinya menunjukkan bahwa konstanta tersebut harus memiliki dimensi LT2 jika persamaan tersebut ingin homogen dimensinya. Sesungguhnya Persamaan 1.2 adalah bentuk khusus dari persamaan yang dikenal baik dalam fisika untuk benda jatuh bebas,

d=

gt ........(1.3) 2

di mana g adalah percepalan gravitasi. Persamaan 1.3 homogen dimensinya dan valid pada semua sistem satuan. Untuk g = 32,2 ft/s2 persamaan tersebut menjadi bentuk Persamaan 1.2 dan karena itu Persamaan 1.2 valid hanya untuk sistem satuan yang menggunakan feet dan detik. Persamaan yang terbatas hanya untuk suatu sistem satuan tertentu dapat dinyatakan sebagai persamaan homogen terbatas, sebagai lawan dari persamaan yang valid untuk sistem satuan apapun. Pembahasan sebelumnya mengindikasikan suatu konsep penggunaan dimensi yang agak mendasar namun sangat penting yaitu: penentuan aspek berlakunya secara umum sebuah persamaan didasarkan pada pertimbangan dimensi dari berbagai suku dalam persamaan tersebut. Konsep dimensi tersebut juga memberikan dasar bagi suatu alat yang sangat berdaya guna, analisis dimensional.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

Contoh soal 1.1. Suatu persamaan umum yang digunakan untuk menentukan laju volume (kapasitas) aliran, Q, dari sebuah cairan melalui sebuah orifis yang diletakan di sisi sebuah tangki adalah

Q = 0,61 A

2gh

di mana A adalah luas orifis, g percepatan gravitasi, dan h ketinggian cairan di atas orifis. Periksa kehomogenan dimensi dari rumus ini.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

PENYELESAIAN. Dimensi-dimensi dari berbagai suku dalam persamaan tersebut adalah Q = vol-ume/waktu =L3T-1, A = luas =L2, g = percepatan gravitasi =LT-2, h = ketinggian = L. Suku-suku tersebut jika disubstitusikan ke persamaan menghasilkan bentuk dimensional: (L3T-1) = (0,61)(L2)(V2)(LT2)l/2(L)l/2 atau (L3T-1) =[(o,61)V2](L3T-1) Terlihat jelas dari hasil di atas bahwa persamaan tersebut homogen dimensinya (kedua ruas rumus memiliki dimensi yang sama L3T-1) dan bilangan (0,61 dan V2) tidak berdimensi. Jika kita akan menggunakan persamaan ini berulang-ulang, kita mungkin berusaha untuk menyederhanakannya dengan menggantikan g dengan nilai standarnya 32,2 ft/s2 dan menulis ulang rumus tersebut sebagai

Q=4,90A

Pemeriksaan segera pada dimensinya menunjukkan bahwa L3T-1 = (4,90)(L5/2) dan oleh karena itu, persamaan yang dinyatakan sebagai Persamaan 1 hanya dapat benar secara dimensi jika angka 4,90 memiliki dimensi L3Tl. Apabila sebuah angka yang muncul dalam sebuah persamaan atau rumus memiliki dimensi, hal itu berarti bahwa besarnya angka tersebut akan tergantung pada sistem satuan yang digunakan. Jadi, untuk kasus yang ditinjau dengan feet dan detik digunakan sebagai satuan, angka 4,90 mempunyai satuan ftl/2/s. Persamaan 1 akan memberikan nilai yang benar untuk Q (dalam tt3/s) apabilaA dinyatakan dalam feet kuadrat dan h dalam feet. Jadi, Persamaan 1 adalah persamaan homogen terbatas, sementara persamaan asalnya adalah persamaan homogen umum yang valid untuk semua sistem satuan yang konsisten. Pemeriksaan segera terhadap dimensi berbagai suku dalam sebuah persamaan adalah praktek yang berguna dan akan sering membantu dalam menghilangkan kesalahan-kesalahan yang seperti dibicarakan sebelumnya, bahwa seluruh persamaan yang berarti secara fisika harus

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

homogen dimensinya. Kita telah menyinggung secara ringkas masalah satuan dalam contoh ini, dan topik penting ini akan dibahas lebih terperinci dalam subbab berikutnya. 1.2.1 Sistem-sistem Satuan

Selain gambaran kualitatif dari berbagai besaran yang ditinjau, umumnya di-perlukan pula ukuran kuantitatif dari besaran yang diberikan. Misalnya, jika kita mengukur lebar dari halaman di dalam buku ini dan mengatakan lebarnya 10 satuan, pernyataan tersebut tidak memiliki makna sampai satuan panjangnya didefmisikan. Jika kita mengindikasikan satuan panjang adalah meter, dan men-defmisikan meter sebagai suatu panjang standar, maka sebuah sistem satuan untuk panjang telah ditetapkan (dan sebuah nilai numerik dapat diberikan pada lebar halaman ini). Selain untuk besaran panjang, sebuah satuan harus ditetapkan untuk setiap besaran dasar lainnya (gaya, massa, waktu dan temperatur). Terdapat beberapa sistem satuan yang digunakan dan kita akan meninjau tiga sistem yang umum digunakan di bidang teknik. Sistem Gravitasi Inggris (British Gravitational (BG) System). Di dalam sistem BG satuan panjang adalah kaki (ft), satuan waktu adalah detik (s), satuan gaya adalah pound (Ib) dan satuan temperatur adalah derajat Fahrenheit (F) atau satuan temperatur mutlak adalah derajat Rankine (R) di mana R = F + 459,67 Satuan massa, disebut slug, didefinisikan dari hukum kedua Newton (gaya = massa x percepatan) sebagai 1 Ib = (1 slug)(l ft/s2) Hubungan ini mengindikasikan bahwa 1 Ib gaya yang bekerja pada massa 1 slug akan memberikan percepatan pada massa tersebut sebesar 1 ft/s2. Berat, W (yang merupakan gaya karena gravitasi, g) dari sebuah massa m, diberikan oleh persarnaan W=mg dan dalam satuan BG W(lb) = m (slug) g (ft/s2)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

Karena gravitasi standar bumi diambil sebagai g = 32,174 ft/s2 (biasanya dengan nilai pendekatan 32,2 ft/s2), maka kita peroleh bahwa sebuah massa 1 slug akan memiliki berat 32,2 Ib dengan gravitasi standar. Sistem International (SI). Pada tahun 1960, Konferensi Umum mengenai Penimbangan dan Pengukuran yang ke-11, suatu organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam memelihara standar-standar seragam yang akurat dari pengukuran, secara resmi mengadopsi Satuan Sistem International sebagai standar internasional. Sistem ini, yang biasa disebut SI, telah secara luas dipakai di seluruh dunia dan juga digunakan luas (meskipun bukan yang satu-satunya) di Amerika Serikat. Diperkirakan ada kecenderungan jangka panjang bahwa setiap negara akan menerima SI sebagai standar yang dipakai, oleh karena itu seluruh mahasiswa bidang teknik diwajibkan untuk terbiasa dengan sistem satuan ini. Di dalam SI, satuan panjang adalah meter (m), satuan waktu adalah detik (s), satuan massa adalah kilogram (kg), dan satuan temperatur adalah Kelvin (K). Perhatikan bahwa tidak digunakan lambang derajat ketika kita menyatakan temperatur dalam satuan Kelvin. Skala temperatur Kelvin adalah skala mutlak dan berkaitan dengan skala Celcius (centigrade) (C) melalui hubungan K = C + 273,15 Meskipun skala Celcius sendiri bukan bagian dari SI, namun pada prakteknya kita biasa menyatakan temperatur dalam derajat Celcius ketika menggunakan satuan SI. Satuan gaya, disebut newton (N) didefmisikan dari hukum kedua Newton sebagai 1 N = (1 kg)(l m/s2) Jadi, gaya I-N yang bekerja pada massa 1 kg akan memberikan massa tersebut percepatan 1 m/s2. Gravitasi standar dalam SI adalah 9,807 m/s2 (biasanya dengan nilai pendekatan 9,81 m/s2) sehingga 1 kg massa akan memiliki berat 9,81 N di bawah gravitasi standard. Perhatikan bahwa berat dan massa berbeda, baik secara kualitatif maupun kuantitatif! Satuan kerja di dalam SI adalah joule (J), yang merupakan kerja yang dilakukan apabila titik kerja gaya 1 N dipindahkan sejarak I m pada arah bekerjanya gaya. Jadi 1J=1N-m

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

Satuan daya adalah watt (W) yang didefinisikan sebagai joule per detik. Jadi 1 W = 1 J/s = 1 N m/s Awalan untuk membentuk kelipatan atau fraksi dalam SI diberikan dalam Tabel 1.2. Misalnya, notasi kN dibaca "kilonewton" dan berarti 103 N. Sama halnya, mm dibaca "milimeter" dan berarti 10~3 m. Centimeter bukanlah satuan panjang yang biasa digunakan di dalam SI, jadi untuk kebanyakan persoalan dalam mekanika fluida di mana satuan SI digunakan, panjang dinyatakan dalam milimeter atau meter.

Sistem Teknik Inggris (English Engineering (EE) System). Di dalam sistem EE, satuan-satuan untuk gaya dan massa didefinisikan secara terpisah; jadi harus diberikan perhatian khusus ketika kita menggunakan sistem ini dalam kaitannya dengan hukum kedua Newton. Satuan dasar dari massa adalah pound massa (Ibm), satuan gaya adalah pound (lb)1. Satuan panjang adalah kaki (ft), satuan waktu adalah detik (s) dan skala temperatur mutlak adalah derajat Rankine (R). Untuk membuat persamaan yang menyatakan hukum kedua Newton dimensinya homogen, kita menuliskannya sebagai

F=

ma .(1.4) gc

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

10

di mana gc. adalah konstanta kesebandingan yang memungkinkan kita untuk mendefinisikan satuan-satuan gaya dan massa. Untuk sistem BG, hanya satuan gaya yang ditetapkan terlebih dahulu dan satuan massa didefinisikan dengan cara yang konsisten sedemikian hingga gc = 1. Sama halnya, untuk SI satuan massa ditetapkan dahulu, dan satuan gaya didefinisikan dengan cara yang konsisten sedemikian hingga gc= 1. Untuk sistem EE, gaya 1 lb didefinisikan sebagai gaya yang memberikan massa 1 Ibm percepatan gravitasi standar yang besarnya diambil sebagai 32,174 ft/s2. Jadi, agar Persamaan 1.4 benar secara numerik dan dimensinya 1lb= (1 lbm)(32,174 ft/s2)/ gc Sehingga

gC =

(1lbm)(32.174 ft / s 2 ) (1lb)

Dengan sistem EE, berat dan massa dihubungkan dengan persamaan

W =

mg gc

di mana g adalah percepatan gravitasi lokal. Di bawah kondisi gravitasi standar (g =gc.) berat dalam pound dan massa dalam pound massa secara numerik sama. Juga karena gaya 1 lb memberikan kepada massa 1 Ibm percepatan sebesar 32,174 ft/s2 dan pada massa 1 slug percepatan sebesar 1 ft/s2, maka 1 slug = 32,174 Ibm Dalam buku teks ini pada dasarnya kita akan menggunakan sistem BG dan SI untuk satuansatuan. Sistem EE digunakan sangat terbatas dan hanya pada hal-hal di mana konvensi menghendaki penggunaannya. Kurang lebih separuh dari spal-soal diberikan dalam satuan BG dan separuh lainnya dalam satuan SI. Kita tidak dapat mengabaikan pentingnya memberi perhatian yang mendalam pada satuan yang digunakan ketika menyelesaikan suatu persoalan. Sangat mudah untuk memasukkan kesalahan yang besar dalam penyelesaian persoalan melalui penggunaan satuan yang tidak benar. Biasakanlah untuk menggunakan sistem satuan yang konsisten pada seluruh penyelesaian masalah. Tidak ada perbedaan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

11

pada

sistem

mana

yang

Anda

gunakan,

selama

Anda

konsisten;

misalnya,

jangan

mencampuradukkan slug dengan newton. Jika data soal diberikan dalam satuan SI, maka gunakan satuan SI dalam seluruh penyelesaian. Jika data dinyatakan dalam satuan BG, maka gunakan satuan BG dalam seluruh penyelesaian. Tabel 1.3 dan 1.4 menyediakan faktor konversi untuk beberapa besaran yang biasanya dijumpai dalam mekanika flu Ida. Demi kemudahan, tabel ini juga ditampilkan di bagian dalam dari sampul belakang. Perhatikan bahwa dalam tabel-tabel ini (dan juga yang lain) angka-angkanya dinyatakan dengan notasi eksponensial meng-gunakan komputer. Misalnya, angka 5.154E + 2 ekivalen dengan 5,154 x 102 dalam notasi ilmiah, dan angka 2.832E - 2 ekivalen dengan 2,832 x ICT2. Tabel yang lebih lengkap dari faktor konversi untuk berbagai sistem satuan dapat dijumpai di Lampiran A.

Contoh soal 1.2 Sebuah tangki air dengan massa total 36 kg terlelak di alas lantai sebuah lift. Tentukan gaya (dalam Newton) yang diberikan oleh tangki kepada lantai ketika lift mengalami percepatan ke atas sebesar 7 ft/s2. PENYELESAIAN. Diagram benda bebas untuk tangki ditunjukkan pada Gambar C1.2, di mana W adalah berat tangki dan air, dan F, adalah reaksi lantai pada tangki. Penerapan hukum kedua Newton tentang gerak pada benda ini memberikan F=ma atau Ff - 'W= ma (1)

di mana kita mengambil arah ke atas sebagai arah positif. Karena W = mg, Persamaan (1) dapat ditulis sebagai

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

12

Ff = m(g + a)

(2)

Sebelum mensubstitusi suatu angka ke Persamaan 2, kita harus memutuskan sistem satuan dan kemudian memastikan dinyatakannya semua data dalam satuan ini. Karena kita ingin agar F, dalam newton, kita akan menggunakan satuan SI sehingga Ff = 36 kg[9,81 m/s2 + (7 ft/s2){0,3048 m/ft)] = 430 kg m/s2 Karena 1 N = 1 kg m/s2 maka F = 430 N (ke arah bawah pada lantai) (Jawaban)

Arah gaya adalah ke bawah karena gaya yang ditunjukkan pada diagram benda bebas adalah gaya dari lantai pada tangki sehingga gaya tangki pada lantai besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.

GAMBAR C1.2 Dengan mengerjakan berbagai jenis soal di dalam buku teks ini, Anda akan mendapati bahwa satuan memegang peranan penting untuk memperoleh sebuah jawaban numerik. Berhati-hatilah! Mudah sekali membuat satuan tercampur aduk dan menyebabkan kesalahan yang besar. Jika pada contoh di atas, percepatan lift tetap dinyatakan sebagai 7 fl/s dengan m dan g yang dinyatakan dalam SI, kita akan memperoleh hasil perhitungan gaya sebesar 605 N dan jawaban ini terlalu besar 41%.

Latihan soal: Dengan mengacu pada satuan utama: Panjang :[L]

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

13

Waktu :[T] Massa :[M] Tentukan dimensi dalam sistem MLT bagi term2 dibawah ini: 1. Angle 2. Velocity:

3. Accelaration : 4. Angular Velocity: 5. Angular Acc.:


6. Force atau Weight = mass x acc.

7. Density: 8. Specific Weight: 9. Kinetic Energy=1/2 mv 10. 11.


Viscosity: Kinematic Viscosity:
2

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

14

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

15

You might also like