You are on page 1of 2

Belakangan ini istilah HotSpot banyak mempengaruhi pikiran para pebisnis Internet, terutama kalangan penyedia jasa akses

Internet (ISP). Solusi ini dianggap akan menjadi kepanjangan penyediaan layanan mereka, khususnya dalam lingkungan yang ramai, seperti mall, bandara, stasiun atau lainnya yang menurut mereka akan semakin memudahkan siapa yang akan mengakses Internet. Solusi yang bersifat nirkabel ini berbasiskan teknologi public wireless local area network (public LAN). Meski masih relatif baru, namun tetangga kita, Singapura, diperkirakan akan menediakan HotSpot di sekitar 150 lokasi 'hot' hingga akhir tahun 2003 ini. Melihat mulai maraknya pengembangan HotSpot ini, maka eBizzAsia mencoba melihatnyadari berbagai perkembangan yang terjadi dan juga berbagai inisiatif yang dilakukan dalam negeri. HotSpot, tampaknya akan menjadi solusi bagi banyak pengguna berbagai macam perangkat elektronik (gadgets) nirkabel dalam mengakses Internet di berbagai lokasi yang memang dianggap 'hot'. Selain itu, masalah rumitnya bisnis VOIP (Voice Over Internet Protocol)juga kami bahas dalam edisi ini. Kemudahan dan kemurahan dalam berkomunikasi melalui VOIP ternyata belum sejalan dengan kemudahan dalam penyediaanya. Akibatnya, VOIP masih merupakan janji, yang belum mmampu direalisasikan dengan mudah dan murah keran masih terlilit masalah regulasi dan penanganan yang hjelimet. Dalam edisi ini, eBizzAsia juga membahas mengenai Call Center. Pembahasan mengenai Call Center ini, nantinya akan kami jadikan suatu rubrik khusus yang akan membahas berbagai aspek Call Center yang akan ditampilkan dalam setiap edisi setiap bulannya. Tak lupa, kami juga membahas berbagai perkembangan baru di dunia teknologi informasi baik di Indonesia maupun di mancanegara. Kalau ada teknologi akses Internet yang begitu banyak memperoleh perhatian belakangan ini, boleh dibilang Wi-Fi (Wireless Fidelity) lah primadonanya. Apalagi ketika akses dunia maya tanpa kabel ini mulai banyak digelar di tempat-tempat umum, seperti kafe, lobi hotel, mall, dan lainnya, yang kita kenal dengan HotSpot atau PWLAN (Public Wireless Local Area Network), publisitasnya pun semakin panas. Belum lagi Beberapa prediksi mengenai pertumbuhan hotspot di beberapa wilayah, yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan riset pasar. Menurut IDC belum lama ini, pasar pengguna PWLAN untuk kawasan Asia Pasifik diperkirakan 700.000 sampai akhir tahun 2003. Hingga tahun 2008 mendatang, IDC memperkirakan jumlahnya akan meningkat 7 juta pengguna.; Tren HotSpot juga telah merambah tanah air. Namun, skalanya sangat kecil, bahkan dibandingkan negara-negara tetangga sekalipun. Singapura misalnya, dengan penduduk kuran dari setengah penduduk Jakarta tahun lalu tercatat memiliki 480 HotSpot, dengan pelanggan kurang lebih 15.000. Malaysia memiliki 101 HotSpot. Belum lama ini dikabarkan salah satu perusahaan penyedia HotSpot, TM Net Sdn. Bhd, yang merupakan anak perusahaan Telekom Malaysia, akan membangun 1000 hotspot baru dalam beberapa tahun mendatang. Sementara jumlah HotSpot tanah air relatif masih sangat sedikit, tidak lebih dari 30 lokasi.

Tidak jauh berbeda dengan Filiphina maupun Thailand, yang masing-masing sekitar 55 dan 18 lokasi, dan sisi jumlah pengguna atau pelanggan HotSpot di tanah Air memang belum ada yang pasti, bahkan perkiraan sekalipun belum ada. Namun, beberapa ISP (Perusahaan Penyedia Jasa Akses Internet ) dan salah satu operator seluler nasional sudah menawarkan layanan ini. Rata-rata mereka menawarkan sebagai suatu layanan nilai tambah (value-addied service) bagi existing customer-nya. Tetapi, kalangan non pelanggan pun dapat mengakses layanan ini melalui penggunaan sistem voucher. Visi kami menjadi yang terdepan dalam teknologi. Selain itu, layanan hotspot yang kami berikan ini adalah juga sebagai value addied service bagi pelanggan yang sudah ada. Ungkap Ari Tjahjanto, business developmnet manager, PT Cyberindo Aditama (CBN), salah satu penyedia jasa Internet yang sudah menawarkan HotSpot. Sebagian besar lokasi HotSpot di tanaha Air masih di dominasi oleh Cafe-cafe selain juga.

You might also like