You are on page 1of 10

LAPORAN PENDAHULUAN PADA NY.

Y DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN : CA COLON POST OP COLOSTOMY DI RUANG BAROKAH INSANI

Disusun oleh : NASIKHATUS SANGADAH A11100710

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2013

A.Anatomi dan Fisiologi Usus besar merupakan bidang perluasan dari ileocecal ke anus. Usus besar terdiri dari cecum, colon, rectum, dan lubang anus. Selama dalam colon, chyme diubah menjadi feces. Penyerapan air dan garam, pengsekresian mucus dan

aktivitas dari mikroorganisme yang termasuk dalam pembentukan feces, dimana colon menyimpan sampai feces dikeluarkan melalui proses defekasi. Kira-kira 1500 ml dari chyme masuk ke cecum setiap hari, tapi lebih dari 90% dari volume

direabsorbsi dan hanya tertinggal 80-150 ml dari feces yang dikeluarkan secara normal melalui defakasi. Fungsi utama kolon adalah absorbsi air dan elektrolit dari kimus untuk membentuk feses yang padat dan penimbunan bahan feses sampai dapat dikeluarkan. Setengah bagian proksimal kolon berhubungan dengan absorbsi dan setengah distal kolon berhubungan dengan penyimpanan. Karena sebagai 2 fungsi tersebut gerakan kolon sangat lambat. Tapi gerakannya masih seperti usus halus yang dibagi

menjadi gerakan mencampur dan mendorong. B.Definisi Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177). Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon (Brooker, 2001 : 72). Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805). Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).

C.Etiologi 1. Diet , kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buahbuahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani. 2. Kelainan kolon Aadenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma. Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma. Kondisi ulserative Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko terkena karsinoma kolon. 3. Genetik Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 kali lebih banyak daripada anak anakyang orangtuanya sehat. D.Manifestasi Klinis 1. Gejala lokal Perubahan kebiasaan buang air besarPerubahan frekuensi buang air besar, berkurang (konstipasi) atau bertambah (diare) .Sensasi seperti belum selesai buang air besar (masih ingin tetapi sudah tidak bisa keluar) dan perubahan diaeter serta ukuran kotoran atau feses. Ini merupakan ciri khas dari kanker kolorektal.Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang pembuangan saat BAB. Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan terjadinya perdarahan disaluran cerna bagian atas.Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumor 2. Gejala umum Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum disemua jenis keganasan), Hilangnya nafsu makan,sering merasa lelah. E.Klasifikasi Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah sebagai berikut (FKUI, 2001 : 209) : 1. A : kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis. 2. B1: kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa. 3. B2: kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria.

4. C1: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu sampai empat buah. 5. C2: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari 5 buah. 6. D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasi lagi. F.Patofisiologi Berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). Pada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. Tetapi, seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar . Kanker kolon dan rektum terutama (95 %) adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam sturktur sekitarnya. Kanker kolon dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu : 1. Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon. 2. Melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan darah ke system portal. 3. Penyebaran secara transperitoneal, penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain. Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta perdarahan. Penetrasi kanker dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta timbulnya metastase pada jaringan lain. G.Komplikasi a. Perforasi usus besar yang disebabkan peritonitis b. Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina Biasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan pendarahan.Tumor tumbuh kedalam usus besar dan secara berangsur-angsur membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang berada disekitanya ( Uterus, urinary bladder,dan ureter ) dan penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker.

H. Phatway Ca colon Familial poliposis, kolitis ulserosa,polyp di colon rektum Makanan rendah serat & agen kimia

Kontak karsinogen dengan mukosa usus

Terjadi dalam salah satu dari dua cara

kolon dextra ( caecum,co asenden, tranfersum sampai fleksura ilenalis

Kolon sinistra ( kolon tranversum,kolon desenden, sigmoid)

Masa polypoid tumbuh serupa bunga kol , menonjol ke dalam lumen kolon

Terjadi lesi

Ulserasi Lumen

Masa polypoid brkmbng & tumbuh melingkar

Perdarahan tersembunyi

Rangsangan meningkat Penyempitan lumen Refluks isi usus ke dalam lambung Obstruksi lumen

Anemia

Anemia

Refluks isi usus ke dalam lambung

Obstruksi lumen

Pucat, lebih mudah lelah

Mual & muntah

Gelombang peristaltik proximal meningkat ( usaha mendorong isi kolon keluar

Intoleransi aktivitas

BB turun Iritasi lokal pada tempat lesi Gangguan nutrisi Konstipasi Pembedahan

Nyeri akut

Kerusakan integritas kulit

I. Penatalaksanaan Pembedahan Tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usu besar) kedinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementra/ permanen. Tujuan : untuk tindakan dekompresi usus pada obstruksi usus. Kolostomi sementara : luka tusuk, untuk mengistirahatkan usus setelah operasi Kolostomi permanen : pada penderita kanker pada kolon

J. Fokus Pengkajian Keadaan stoma : 1. 2. 3. 4. Warna stoma (normal warna kemerahan) Tanda perdarahan (perdarahan luka operasi) Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color, dolor, fungsi laese) Posisi stoma

Apakah ada perubahan eliminasi tinja : 1. Konsistensi, bau, warna feces 2. Apakah ada konstipasi / diare 3. Apakah feces tertampung dengan baik Keluhan nyeri 1. 2. 3. 4. Keluhan nyeri ada/tidak Hal-hal yang menyebabkan nyeri Kualitas nyeri Kapan nyeri timbul (terus menerus / berulang)

K.Intervensi Dx NOC Keperawatan Nyeri akut bd Pain Level (2102) agen cidera 1. Frekuensi nyeri berkurang 2. Ekspresi NIC Management (1400) 1. Lakukan pengkajian nyeri secara nyeri 1. Dapat mendapatkan data nyeri secara RASIONAL

fisik (post op colostomy) 00132

wajah meringis

tidak

komprehensif (p,q,r,s,t ) 2. Kontrol lingkungan yang dapat

menyeluruh 2. Mengurangi tingkat nyeri 3. Mengatasi nyeri dengan tindakan kolaborasi 4. Mengurangi rasa nyeri

kesakitan 3. Tekanan darah normal 130/90 4. Tidak ada

mempengaruhi nyeri seperti

proteksi saat nyeri

suhu,cahaya 3. Kolaborasi dalam pemberian analgetik 4. Ajarkan distraksi relaksasi

Kerusakan integritas kulit bd perubahan turgor (00046)

Integritas jaringan : Ostomy care (0480) kulit dan membran mukosa (1101) 1. Tekstur kulit normal, lembab 2. Tidak lesi kulit 3. Kulit elastis 4. Kulit utuh ada pada 1. Instruksikan pasien menggunakan alat alat ostomy care 2. Monitor sekitar stoma 3. Ganti bag 4. Irigasi ostomy 5. Jelaskan pasien pada bahwa pada ostomy 1. Pasien atau keluarga mengetahui alat yang dibutuhkan untuk mengganti ostomy bag 2. Mengetahui keadaan sekitar stoma 3. Agar tidak terjadi iritasi pada kulit 4. Kotoran bisa dibersihkan 5. Mencegah adanya iritasi dan infeksi pada

dan lengkap 5. Sensasi kulit normal

perawatan ostomy dilakukan setiap hari

kulit 6. Jelaskan pasien bagaimana cara perawatan ostomy dapat melakukan secara mandiri agar pada 6. Mengajarkan kepada pasien agar dapat melakukan mandiri

DAFTAR PUSTAKA Brown,Sandra Clark.2004.Nursing Outcomes Classification (NOC).US : ELSEVIER 2004.Nursing Intervention Classificatio (NIC).US : ELSEVIER Brunner and Suddart .2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : EGC Herdman,T.Heather.2010.Diagnosa Keperawatan: definisi dan klasifikasi 2009-2011.Jakarta : EGC Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta. Sjamsuhidajat.R.1997.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC

You might also like