You are on page 1of 6

JENIS-JENIS VALVE

2.1 Jenis-Jenis Valve


Dalam dunia perminyakan, jenis-jenis valve yang sering digunakan dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 Jenis-Jenis Valve [1] Valve Throttle Action No No Yes Yes Yes No No No Yes On/Off Function Yes Yes Yes Possible Yes Yes Yes Yes Possible Isolate Function Yes Yes Yes Yes No N/A N/A Yes No Bi Directional Flow Yes Yes No No Yes No No As Required Possible Reliability of Valve Seal Excelent Very Good Excelent Good Poor Very Good Very Good Good Average

Gate Ball/Plug Needle Globe Butterfly Relief Check BallCheck Automatic Control

Pada Tabel 1 dapat dilihat dengan jelas fungsi masing-masing valve, apaapa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dari masing-masing valve tersebut.

2.2 Gate Valve


Gate valve pada dasarnya digunakan untuk menutup laju aliran fluida dengan kuat. Valve jenis ini ada pada alat-alat pengetesan sumur minyak (surface well testing) seperti flowhead, cristmast tree, dan choke manifold. Valve jenis ini tidak boleh digunakan untuk mengontrol/menekan laju aliran fluida dengan cara membuka setengah atau seperempat posisi gate. Jadi posisi gate pada valve ini harus fully open atau fully close. Jika posisi gate setengah membuka maka laju aliran fluida dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara sempurna. Gambar 1 adalah contoh konstruksi gate valve. Jika diperhatikan bahwa gate pada valve tersebut bergerak membuka dengan cara memutar handwheel pada arah berlawanan jarum jam (counter-clockwise). Untuk menutup (shut-off) laju aliran fluida, maka handwheel diputar searah jarum jam (clockwise) sampai gate benar-benar berada pada posisi menutup.

Gambar 1 Gate Valve [1] Adalah sangat penting untuk selalu menghitung berapa kali handwheel diputar sampai gate benar-benar membuka atau menutup. Hal ini bertujuan untuk menghindari gate berada pada posisi setengah membuka/menutup

2.3 Ball/Plug Valve


Ball dan Plug Valve digunakan untuk membuka dan menutup laju aliran fluida dengan cepat. Cara kerja valve jenis ini adalah dengan cara memutar handle yang menyebabkan posisi ball atau plug berubah 90 derajat. Valve jenis ini tidak boleh digunakan untuk mengontrol/ menekan laju aliran fluida, karena gesekan antara laju aliran fluida dengan ball atau plug dapat menyebabkan erosi pada sudut ball atau plug tersebut dan mengakibatkan kerusakan pada seal dengan cepat. Pada Gambar 2 diterangkan ball valve secara jelas.

Gambar 2 Ball Valve [1]

Seal pada ball/plug valve menggunakan Polytetrafluorethylene (PTFE). Beberapa ball/plug valve yang lain menggunakan lubrikasi untuk memberikan efek sealing dan mencegah aus.

2.4 Needle Valve


Needle valve kebanyakan digunakan untuk mengontrol sistem/instrumen atau me-release laju aliran fluida. Valve jenis ini mampu menahan tekanan hingga 10000 psi. Gambar 3 memperlihatkan konstruksi dalam needle valve.

Gambar 2 Needle Valve [1] Ketika menggunakan valve jenis ini, valve cukup dibuka satu atau dua putaran saja. Karena dengan satu atau dua putaran sudah cukup untuk membuat fluida mengalir. Cara kerja valve ini adalah dengan memutar handle, putaran ini kemudian akan menekan needle (berbentuk kerucut). Needle berbentuk kerucut ini yang akan menutup outlet port. Saat valve menutup sempurna, laju aliran menjadi terhenti. Laju aliran fluida dapat dikontrol dengan cara mengatur jumlah putaran sesuai kebutuhan.

2.5 Globe Valve


Globe valve selain digunakan untuk mengontrol laju aliran fluida juga untuk menutup laju aliran fluida dengan cepat. Aplikasi valve jenis ini dapat kita jumpai pada outlet/discharge pump. Gambar 5 memperlihatkan cara kerja globe valve.

Gambar 5 Globe Valve [1]

Ketika handwheel diputar searah jarum jam, disk mendorong posisi globe hingga menutup laju aliran fluida. Begitu pula sebaliknya. Valve jenis ini didesain sedemikian rupa hingga semua komponen didalamnya terhindar dari tekanan yang terus menerus dan juga mudah dalam hal perawatan, misalnya ada tekanan yang terjebak (trap pressure) di bawah globe.

2.6 Butterfly Valve


Butterfly valve digunakan untuk mengontrol dan menutup laju aliran fluida. Penggunaan valve jenis ini adalah untuk pipa-pipa yang bertekanan rendah seperti pada outlet pada surge/gauge tank dan pipa air. Gambar 6 memperlihatkan tipikal butterfly valve

Gambar 6 Butterfly Valve [6] Baffle/ disk berputar secara vertikal sampai sudut 900. Posisi baffle dapat diatur sedemikian rupa mulai dari fully open sampai fully closed. Aplikasi jenis valve ini hanya untuk pipa-pipa bertekanan rendah karena sangat sulit membuka valve jika berada dalam tekanan yang tinggi.

2.7 Relief Valve


Relief valve digunakan untuk melindungi sistem dari tekanan berlebih atau untuk mengontrol proses dengan cara mengatur laju aliran fluida ketika tekanan yang diizinkan sudah tercapai. Valve jenis ini dapat dijumpai pada separator atau outlet posistive displacement high pressure pump. Gambar 7 memperlihatkan cara kerja relief valve. Pegas menahan valve disk pada tempatnya. Valve tidak akan membuka sampai tekanan yang berasal dari vessel melebihi koefisien kekakuan pegas. Tekanan yang berlebih ini ditandai dengan meningkatnya tekanan aliran fluida yang mendorong valve disk. Ketika tekanan yang berlebih tersebut menekan valve disk maka tekanan akan dibuang melalui outlet port sampai tekanan fluida berkurang. Koefisien kekakuan pegas kemudian akan mengembalikan posisi semula. Relief valve dioperasikan dengan cara otomatis

Gambar 7 Relief Valve [1]

2.8 Check Valve


Check valve didesain sedemikian rupa untuk laju aliran fluida searah dan untuk mencegah tekanan balik. Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal pump. Gambar 8 memperlihatkan cara kerja check valve.

Gambar 8 Check valve [8] Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut akan membuat plug atau disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari arah berlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup (karena gaya gravitasi).

2.9 Ball-Check Level Glass Valve


Valve jenis ini digunakan untuk mencegah kerusakan pada sistem. Ketika pembacaan level fluida pada sight glass separator diperlukan, kedua valve dibuka secara perlahan-lahan sekitar satu atau dua putaran dan membiarkan fluida mengalir mengisi sight glass sampai level yang ingin dicapai terpenuhi. Sesaat setelah level fluida tercapai, valve harus secepatnya ditutup, sehingga posisi ball akan terdorong menutup outlet port. Hal ini dilakukan untuk mencegah pecahnya glass pada sight glass.

Gambar 9 Ball-Check Level Glass Valve [1]

2.10 Automatic Control Valve


Automatic Control Valve (ACV) adalah jenis yang yang di setting untuk mengontrol laju aliran fluida pada pipa dengan cara mengontrol masuknya udara dari kompresor. Gambar 10 menunjukkan dua perbedaan Automatic Control Valve (normally open dan normally close) yang terletak pada separator.

Gambar 10 Automatic Control Valve [1]

You might also like