You are on page 1of 2

1. Mikro penis adalah kecilnya ukuran penis seseorang.

Pada kondisi ereksi di bawah 7 cm sudah dikategorikan mikropenis (normalnya rata-rata 12,5 cm). Mikropenis dapat terjadi akibat dari kurangnya kadar hormon seks pria atau testoteron saat trimester kedua dan ketiga masa kehamilan. Atau bisa disebabkan karena ketidak-mampuan dalam merespon hormon testoteron secara normal. Sebetulnya jika terdeteksi sejak masih masa kanak-kanak, mikropenis dapat lebih dini diatasi dengan cara terapi penyuntikan hormon testosteron 3 minggu sekali sebanyak 6 kali berturut-turut, yang biasanya dilakukan di poliklinik endokrinologi anak. 2. Hipospadia adalah suatu keadaan dimana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah, bukan di ujung penis. Hipospadia merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada 3 diantara 1.000 bayi baru lahir. Beratnya hipospadia bervariasi, kebanyakan lubang uretra terletak di dekat ujung penis, yaitu padaglans penis. Bentuk hipospadia yang lebih berat terjadi jika lubang uretra terdapat di tengah batang penis atau pada pangkal penis, dan kadang pada skrotum (kantung zakar) atau di bawah skrotum. Kelainan ini seringkali berhubungan dengan kordi, yaitu suatu jaringan fibrosa yang kencang, yang menyebabkan penis melengkung ke bawah pada saat ereksi. Gejalanya adalah: - Lubang penis tidak terdapat di ujung penis, tetapi berada di bawah atau di dasar penis - Penis melengkung ke bawah - Penis tampak seperti berkerudung karena adanya kelainan pada kulit depan penis - Jika berkemih, anak harus duduk. 3. Pada epispadia, suatu kelainan tak lazim dengan frekwensi 1 per 120.000 pria, meatus urethra terbuka pada sisi dorsal penis. Epispadia sering disertai dengan ekstrofi dan kombinasi epispadia, dan ekstrofi timbul dalam 1 dari 30.000 kelahiran. Epispadia dapat glandular, penil atau penopubis. Inkontinensia sering disertai dengan ekstrofi dan terlihat dengan keterlibatan proksimal penis atau pubis. Keadaan congenital ini lebih sering

dialami ras kulit putih dibanding yang lainnya. Penyebab: Tidak ada agen penyebab atau faktor resiko yang diketahui. 4. Fimosis adalah prepusium penis yang tidak dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal sampai ke korona glandis. Fimosis merupakan suatu keadaan normal yang sering ditemukan pada bayi baru lahir atau anak kecil, karena terdapat adesi alamiah antara prepusium dengan glans penis. dan biasanya pada masa pubertas akan menghilang dengan sendirinya. Pada pria yang lebih tua, fimosis bisa terjadi akibat iritasi menahun. Fimosis bisa mempengaruhi proses berkemih dan aktivitas seksual. Biasanya keadaan ini diatasi dengan melakukan penyunatan (sirkumsisi). 5. kordae merupakan lipatan kulit yang terbentang antara ventral penis dan skrotum sehingga penis kelihatan melekat pada krotum 6. Kanker Penis adalah keganasan pada penis. Diduga penyebabnya adalah smegma (cairan berbau yang menyerupai keju, yang terdapat di bawah kulit depan glans penis). Tetapi penyebabnya yang pasti tidak diketahui. Pria tidak disunat yang tidak menjaga kebersihan daerah di bawah kulit depan glans penis dan pria yang pernah menderita herpes genitalismemiliki resiko tinggi menderita kanker penis. 7.

You might also like