You are on page 1of 68

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURI KECAMATAN JAWAI

SELATAN KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

NURUL HUDA NIM: 3.07.05.0399

AKADEMI KEBIDANAN AISYIYAH PONTIANAK 2010

Nama Tempat Tanggal lahir Jenis kelamin Alamat Nama orang tua Saudara

BIODATA PENELITI : Nurul Huda : Singkawang, 6 Maret 1989 : Perempuan : Desa Sentebang Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas : Ayah : H.Hasbullah. Z Ibu : Pauziati P : Suci Hati Nasrullah Sari Masyitah

JENJANG PENDIDIKAN 1. SD : SDN 16 Sentebang 2. SMP 3. SMA : Pondok Pesantren Ushuluddin Sinngkawang : SMAN 1 Singkawang

LEMBAR PERSETUJUAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURI KECAMATAN JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010 KARYA TULIS ILMIAH Nurul Huda 3.07.05.0399

Diajukan Untuk diujikan Pada Tanggal 18 April 2010

Menyetujui:

Pembimbing I

Pembimbing II

Lepita, M.Keb NIP: 19740118 200112 2 002

Drs.Suwono NIP. 19551230 199203 1 001

LEMBAR PENGESAHAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURI KECAMATAN JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010 Karya Tulis Ilmiah (KTI) Telah Diujikan Pada Tanggal 18 April 2010 Mengesahkan :

Ketua Penguji

Penguji I

Penguji II

Lepita, M.Keb NIP. 19740118 200112 2 002

Drs.Djonis NIP.19541010 197705 1 001

Sudarto, S.Kep, MPH NIP.19650504 198902 1 001

Mengetahui Akbid Aisyiyah Pontianak Direktur

Dr.H.A.Barry Barasila, Sp.OG NIDN.11-1103-4301

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURI KECAMATAN JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010 INTISARI Latar Belakang: Cakupan ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Matang Suri pada indikator Pemantauan Wilayah Setempat, dimana sasaran ibu hamil dengan risiko tinggi adalah 103 orang (100%), sedangkan target yang dicapai hanya 53 orang (51%) dan komplikasi ini banyak terjadi pada trimester III. Kematian ibu dapat dicegah apabila ibu hamil tersebut mempunyai pengetahuan tentang kehamilan dan secara rutin memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang perdarahan, pre-eklamsi/eklamsi, demam tinggi, keluar air ketuban sebelum waktunya, gerakan janin berkurang pada hamil trimester III. Metode: Jenis penelitian adalah deskriftif, teknik Proposive Sampling sebanyak 30 ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Matang Suri tanggal 1-20 Maret 2010 . Hasil : secara keseluruhan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III dikategorikan baik (60%), pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan dikategorikan kurang (6,7%), pre-eklamsi/eklamsi dikategorikan kurang (36,7%), demam tinggi dikategorikan kurang (23,3%), ketuban pecah dini dikategorikan kurang (40%), janin dalam kandungan kurang bergerak dikategorikan kurang (33,3%). Saran: Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan lebih meningkatkan pelayanan KIA untuk memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil trimester III. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Tanda-tanda bahaya pada Trimester III

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan rahmatNyalah peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini berjudul Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Tahun 2010. Pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan, arahan serta bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Lepita, M.Keb selaku pembimbing I dan kepada Bapak Drs. Suwono selaku pembimbing II. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Khayan, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Pontianak yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak. 2. Bapak Dr. Abdul Barry Barasila,Sp.OG selaku Direktur Akademi Kebidanan Aisyiyah Pontianak yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti

pendidikan di Akademi Kebidanan Aisyiyah. 3. Bapak Sjachrin Harahap, SH selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas beserta staf yang telah banyak membantu saya baik moril maupun materil dalam

menyelesaikan pendidikan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak. 4. dr.Ganjar Eko Prabowo selaku Kepala Puskesmas Matang Suri beserta pembimbing lahan praktek yang telah memberikan izin serta banyak membimbing peneliti. 5. Bapak dan ibu dosen, staf, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak dan Akademi Kebidanan Aisyiyah Pontianak yang telah membantu menyiapkan referensi. 6. Orang tua dan saudaraku tercinta yang telah banyak memberikan bantuan baik moril maupun materil. 7. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Jurusan Kebidanan beserta para alumni yang juga banyak membantu memberi semangat dan dorongan serta masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan peneliti, karena itu kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan hati dan ikhlas agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat.

Pontianak, April 2010 Peneliti

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................ i Lembar Persetujuan ....................................................................................................... ii Lembar Pengesahan ..................................................................................................... iii Intisari...........................................................................................................................iv Kata Pengantar .............................................................................................................. v Daftar Isi....................................................................................................................... vi Daftar Tabel ............................................................................................................... viii Daftar Gambar .............................................................................................................. ix Daftar Lampiran ........................................................................................................... .x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................... 4 1.3.1. Tujuan Umum .................................................................................... 4 1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan ............................................................................................... 7 2.2 Kehamilan ................................................................................................... 9 2.3 Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan .............................................................. 10 2.3 Kerangka Teori .......................................................................................... 17 2.4 Kerangka Konsep ...................................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 19

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 19 3.3 Subyek Penelitian.................................................................................... 19 3.4 Variabel Penelitian .................................................................................. 20 3.5 Definisi Operasional ............................................................................... 21 3.6 Jenis dan Cara Pengumpulan Data .......................................................... 22 3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................... 22 3.8 Rencana Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 22 3.9 Jalannya Penelitian................................................................................. 24 3.10 Kesulitan dan Keterbatasan Penelitian..................................................25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 27 4.2 Pembahasan.......................................................................................... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 34 5.2 Saran........................................................................................................36 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL Tabel 1 Definisi opersional ...................................................................................... 21 Table 2 Pelaksanaan kegiatan Penelitian ................................................................. 27 Table 3 Karateristik responden ............................................................................... 28 Table 4 Pengetahuan responden secara umum......................................................... 29 Tabel 5 Pengetahuan tentang perdarahan....................................................................29 Tabel 6 Pengetahuan tentang pre-eklamsi/eklampsi....................................................30 Tabel 7 Pengetahuan tentang demam tinggi...............................................................30 Tabel 8 Pengetahuan tentang ketuban pecah dini.......................................................31 Tabel 9 Pengetahuan tentang janin dalam kandungan kurang bergerak/tidak bergerak.........................................................................................................31

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka Teori ........................................................................................... 17 Gambar 2 Kerangka Konsep ....................................................................................... 18

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian : Surat Menyelesaikan Penelitian : Permintaan menjadi Responden : Pernyataan bersedia menjadi Responden : Kuesioner Penelitian : Kunci jawaban : Daftar Responden : Master tabel Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan pada Trimester III Lampiran 9 : Kartu Bimbingan Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Prawirohardjo, 2006). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah (Saifuddin, 2002). Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan resiko tinggi dapat meningkatkan kejadian resiko tinggi pada kehamilan. Keterlambatan dalam mengenali secara dini tanda bahaya kehamilan dapat meningkatkan kejadian resiko tinggi kehamilan karena dalam keadaan kehamilan normal pun dapat secara tiba-tiba menjadi resiko tinggi (Depkes, 2003). Tanda-tanda bahaya pada kehamilan yang terjadi pada seorang ibu hamil merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal

kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil tua) (Depkes RI, 2002). Adapun macam-macam tanda bahaya kehamilan pada trimester tiga antara lain: Perdarahan pervaginam, keluar air ketuban sebelum waktunya, demam tinggi, bengkak dikaki, muka dan tangan, sakit kepala yang hebat, gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam) (Saifuddin, 2002). Pengetahuan ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dapat memberikan landasan yang kuat agar terwujudnya perilaku sehat dalam menekankan upaya pengetahuan kesehatan promotif selama kehamilan. Di mana salah satu faktor predisposisi yang dapat

merupakan

mempengaruhi perilaku manusia, termasuk di dalamnya adalah perilaku ibu hamil dalam memanfaatkan secara optimal fasilitas pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2003). AKI Propinsi Kalimantan Barat tahun 20022003 sebesar 421,55 per 100.000 kelahiran hidup. AKI Kabupaten Sambas tahun 2009 sebesar 0,011 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab AKI yang masih tinggi di Kabupaten Sambas karena terjadinya perdarahan (40%), dan penyebab lainnya (60%). Jumlah ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi ditangani tahun 2009 di Kabupaten Sambas adalah sebanyak 479 kasus dimana komplikasi yang ditangani adalah: perdarahan sebanyak 98 kasus, Pre-Eklampsi/Eklampsi 92 kasus, infeksi 21 kasus dan lain-lain sebanyak 268 Kesehatan Sambas, 2009). kasus (Profil Dinas

Berdasarkan profil Kesehatan Kabupaten Sambas tahun 2009 Puskesmas Matang Suri merupakan puskesmas urutan kedua yang memiliki ibu hamil dengan resiko tinggi dari 25 puskesmas yang ada di Kabupaten Sambas. Jumlah AKI di Puskesmas Matang Suri pada masa kehamilan dan melahirkan selama tiga tahun terakhir dari tahun 2006 sampai dengan 2009 adalah 0 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini belum menggambarkan keadaan yang sebenarnya karena data yang diperoleh bersifat data dasar dari fasilitas formal seperti polindes dan puskesmas. Jumlah ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi ditangani tahun 2009 adalah sebanyak 53 kasus dimana komplikasi yang ditangani adalah: perdarahan 7 kasus, Pre-Eklampsi/Eklampsi 10 kasus, infeksi 6 kasus dan lain-lain sebanyak 30 kasus (Profil Dinas Kesehatan Sambas, 2009). Kecamatan Jawai Selatan terdiri dari sembilan desa, 30 dusun, 52 RW, dan 116 RT dengan luas wilayah 93 km2, Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Jawai, Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pemangkat dan Kecamatan Semparuk yang dipisahkan oleh Sungai Sambas Besar, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tebas dan Kecamatan Tekarang. Tahun 2009 penduduk di Kecamatan Jawai Selatan berjumlah 19.744 jiwa, 4,851 KK yang tersebar di 9 desa, dengan kepadatan penduduk 204 per km2.

Berdasarkan data dari profil dinas kesehatan Sambas dapat dilihat bahwa cakupan ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Matang Suri belum mencapai target pada indikator Pemantauan Wilayah Setempat (PWS KIA) yang ditentukan, dimana sasaran ibu hamil dengan risiko tinggi adalah 103 orang (100%), sedangkan target yang dicapai hanya 53 orang (51%) dan komplikasi ini banyak terjadi pada trimester III. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di Puskesmas Matang Suri. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III Tahun 2010?. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Pada Trimester III Tahun 2010. 1.3.2 Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan pada kehamilan trimester III.

2) Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bengkak di kaki,tangan dan muka serta pusing kadang disertai kejang pada kehamilan trimester III. 3) Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang demam tinggi pada kehamilan trimester III. 4) Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang keluar air ketuban sebelum waktunya pada kehamilan trimester III. 5) Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bayi dalam kandungan geraknya berkurang atau tidak bergerak pada kehamilan trimester III. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Sebagai masukan dalam rangka menyusun kebijakan untuk menurunkan AKI dan AKB. 1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Jurusan Kebidanan Poltekkes Pontianak Dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan informasi bagi mahasiswa mengenai tandatanda bahaya kehamilan Trimester III. 1.4.3 Bagi Puskesmas Matang Suri Agar dapat memberikan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil tentang tanda tanda bahaya kehamilan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kinerja dan strategi dalam memberikan pelayanan.

1.4.4

Bagi Peneliti Agar dapat menerapkan ilmu yang didapat serta mengembangkan ide, dan kreatifitas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1.Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2003:127130). Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau yang

berkenaan dengan suatu kepandaian yang dimiliki terhadap suatu bidang (Dikbud RI, 1999). Berdasarkan kedua pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh seseorang dengan melalui objek penginderaan terhadap objek atau subjek tertentu. 2.1.2 Tingkat Pengetahuan Pengetahuan atau Kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu : a. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah 7

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelejari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: dan menyebutkan, sebagainya. menguraikan, Contoh dapat

mendefinisikan,

menyatakan,

menyebutkan tandatanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita. b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh: menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi. c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitunganperhitungan hasil penelitian dapat menggunakan prinsip

prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponenkomponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain, kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan katakata kerja, dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. e. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukkan kepada suatu komponen untuk meletakkan dan menghubungkan bagianbagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya: dapat menyusun, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusanrumusan yang telah ada. 2.2 Kehamilan Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan

keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga (Saifuddin dkk, 2002 :89). Proses kehamilan merupakan masa rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari: Ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus dan pembentukan plasenta (Manuaba, 1998) 2.3 TandaTanda Bahaya Kehamilan 2.3.1 Pengertian Tandatanda mengidentifikasi bahaya adanya kehamilan bahaya adalah yang tandatanda terjadi yang selama

dapat

kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Masdanang, 2008). 2.3.2 Macam-macam tanda bahaya kehamilan trimester III adalah : a. Perdarahan 1) Pengertian Perdarahan pada kehamilan menurut waktu terjadinya di bedakan menjadi 2 yaitu: Perdarahan hamil muda dan perdarahan hamil tua atau lanjut atau disebut perdarahan antepartum. Batasan teoritis antara kehamilan perdarahan sebelum, sewaktu dan sesudah bersalin adalah kelainan yang tetap berbahaya dan mengancam jiwa ibu. Sedangkan

perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 22 minggu sampai sebelum bayi lahir (Saifuddin, 2002:M-18). Perdarahan yang sering terjadi pada kehamilan lanjut atau kehamilan trimester III meliputi : a) Plasenta previa Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi pada bagian rahim bawah. Luas plasenta yang ditutup lubang serviks internal menentukan klasifikasi plasenta previa. Plasenta previa sering digambarkan sebagai komplit, total, atau sentral. Plasenta previa sebagian menunjukan bahwa plasenta menutupi lubang servik internal sebagian. Plasenta previa marginal menunjukan bahwa hanya pinggir plasenta yang mendekati lubang internal. Istilah implantasi rendah dipakai jika plasenta berada di segmen rahim bawah tetapi tidak menutupi ostium internum (Bobak, 2005:659). Gejala dan tata utamanya adalah perdarahan tanpa nyeri dengan usia gestasi diatas 22 minggu, darah segar atau kehitaman dengan bekuan, perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktifitas fisik, kontraksi Braxton hicks,trauma atau koitus (Saifuddin, 2002:161).

b) Solusio plasenta Solusio plasenta adalah kondisi sebagian atau seluruh plasenta tanggal dari tempat implantasinya (Bobak, 2005:659). Gejala dan tanda utamanya adalah perdarahan dengan nyeri imtermiten atau menetap, warna darah kehitaman dan cair tetapi mungkin terdapat bekuan bila solusio relative baru, bila ostium terbuka maka terjadi perdarahan dengan warna merah segar (Saifuddin, 2002:161). 2) Penyebab Koagulopati (kegagalan pembekuan darah), Koagulopati dapat menjadi penyebab dan akibat perdarahan yang hebat. Kondisi dapat dipicu oleh solusio plasenta, kematian janin dalam uterus, eklampsia, emboli air ketuban dan banyak penyebab lain (Saifuddin, 2002:M-23). b. Pre eklampsi dan eklampsi. 1) Pengertian Bengkak kaki dan tumit merupakan hal yang hal biasa terjadi selama kehamilan. Tapi pembengkakan ditangan dan muka merupakan merupakan (peningkatan tanda pre-eklampsia. dengan darah), Pre-eklamsia tanda-tanda edema adalah hipertensi

penyakit tekanan

(pembengkakan),

proteinuria (adanya protein dalam urin) yang umumnya terjadi pada trimester ketiga tetapi dapat juga terjadi sebelumya (Bobak, 2005:630). 2) Penyebab Preeklampsia merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan daerah normal. Diagnosis preeklampsia secara tradisional didasarkan pada adanya hipertensi disertai proteinuria dan edema. Eklampsia (kejang) akibat efek serebral berat preeklampsiaeklampsia merupakan bahaya maternal yang utama. Sebagai patokan, jumlah morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal tertinggi adalah pada kasus dimana eklampsi timbul pada awal kehamilan (sebelum minggu ke-28), usia ibu lebih dari 25 tahun, dan ibu multigravida, dan ibu yang menderita hipertensi kronis atau penyakit ginjal. Proteinuria didefinisikan sebagai konsentrasi protein sebesar 0,1 g/l (> 2+) atau lebih dalam sekurangkurangnya dua kali spesiman urine yang dikumpulkan sekurangkurangnya dengan jarak enam jam. Pada specimen urine 24 jam proteinuria didefinisikan sebagai suatu konsentrasi protein 0,3 per 24 jam.

Edema tidak lagi perlu menjadi dasar diagnosa preeklampsia. Jika ada, edema merupakan suatu akumulasi cairan interstisial umum setelah 24 jam tirah baring atau peningkatan berat lebih dari 2 kg perminggu (Bobak, 2004) Eklampsia harus di Diagnosa Diferensial dengan epilepsy, malaria serebral, trauma kepala, penyakit serebrovaskuler, intoksikasi (alcohol, obat, racun), kelainan metabolisme, meningitis, ensefalitis, ensefalopati, intoksikasi air, hysteria dan lainlain. Penanganan kejang adalah beri obat antikonvulsan,

perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas, sedotan, masker oksigen, dan oksigen), lindingi pasien dari kemungkinan trauma, aspirasi mulut dan tenggorokan, baringkan pasien pada sisi kiri, posisi trendelenburg untuk mengurangi risiko aspirasi dan beri o2 4-6 liter/menit (Saifuddin, 2002). c. Demam tinggi Biasanya karena infeksi atau malaria. Demam tinggi bisa membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan. Demam tinggi dalam kehamilan biasanya karena infeksi atau virus. Demam tinggi apabila pada pemeriksaan temperatur >38C (Prawirohardjo,2005:452).

Demam pada akhir kehamilan dinamakan amnionitis yang ditandai dengan keluarnya cairan berbau dari vagina, nyeri abdomen, demam tinggi, uterus mengeras, dan frekuensi denyut jantung bayi yang meningkat dan dapat juga menyebabkan kelahiran kurang bulan (Saifuddin, 2002). d. Keluar air ketuban sebelum waktunya 1) Pengertian Merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan aterm lebih dari 37 minggu, sedangkan kurang dari 36 minggu tidak terlalu banyak (Manuaba, 2009:119). 2) Penyebab Penyebab air ketuban pecah dini mempunyai dimensi multi faktor yaitu: serviks inkompeten, ketegangan rahim yang berlebihan, kelainan letak anak, kemungkinan kesempitan panggul, kelainan bawaan dari selaput ketuban dan adanya infeksi. Gejala ketuban pecah dini adalah keluarnya air ketuban dari jalan lahir tanpa disertai rasa mules. Bila sudah terjadi

infeksi bila disertai demam atau keluar bau yang tidak sedap dari jalan lahir (Manuaba, 1998). e. Janin dalam kandungan geraknya berkurang atau tidak bergerak. Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak. Gerakan janin pertama kali dapat dirasakan oleh ibu pada kehamilan 18 minggu pada primigravida, sedangkan 16 minggu pada multigravida. Apabila sudah terjdi kematian janin maka bunyi jantung janin tidak terdengar dengan fetoskop dan dipastikan dengan Doppler. Pertumbuhan janin berkurang, bahkan mengecil sehingga tinggi fundus uteri menurun. Keluhan yang ibu rasakan menghilangnya gerakan janin, berat badan ibu menurun, dan ulang kepala kolaps serta pemeriksaan Human Corionic Gonadotropin (HCG) urin

menjadi negative (Saifuddin, 2002:335).

2.4

Kerangka Teori Tanda-tanda bahaya 1. 2. 3. 4. 5. Perdarahan Preeklampsi/ Eklampsi Ketuban Pecah Dini Demam Tinggi Bayi dalam kandungan gerakannya kurang atau tidak bergerak

Pengetahuan Ibu Hamil

Faktor Pendukung 1. Ketersediaan sumber-sumber 2. Fasilitas

Faktor Predisposisi 1. Pendidikan 2. Sikap 3. kepercayaan

Faktor Pendorong 1. Sikap 2. Perilaku petugas

Keterangan: = diteliti = tidak diteliti

Gambar 1 : Kerangka Teori Modifikasi dari Teori HL Blum dan Green at Notoatmodjo, 2003.

2.5

Kerangka Konsep

Pengetahuan Ibu Hamil

Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak

Gambar 2: Kerangka Konsep Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitan Desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yang dilakukan dengan pendekatan survey yaitu dengan cara pengumpulan data dari jumlah responden tujuannya untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Tahun 2010.(Notoatmodjo, 2005:79).

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian yaitu di Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas dengan waktu pelaksanaan pada tanggal 1 sampai dengan 20 Maret tahun 2010.

3.3. Subyek Penelitian a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek, subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan

19

pemeriksaan kehamilan di wilayah Puskesmas Matang Suri kecamatan Jawai Selatan berjumlah 513 ibu hamil.

b.

Sampel Sampel dalam Penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan diri ke Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah tehnik Purposive Sampling yaitu dengan pengambilan sampel dengan cara menunjuk kelompok yang dapat mewakili populasi, dengan memperhatikan indikator tertentu. Dengan kriteria: 1) Ibu hamil berada dalam wilayah binaan dan datang berkunjung ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya pada saat dilakukan penelitian. 2) Ibu hamil Trimester ke III dengan usia kehamilan 7 sampai 9 bulan. 3) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

3.4. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu: pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.

3.5. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional Alat Skala Kategori Ukur Pengetahuan ibu Kekemampuan ibu untuk Kuesioner Ordinal 76-100% = Baik. Variabel Definisi Operasional hamil tentang menjawab tentang Bahaya Trimester meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. Perdarahan Preeklampsi/Eklampsi Ketuban Pecah Dini Demam Tinggi Bayi kandungan gerakannya kurang dalam kuisioner Tanda-tanda Kehamilan III yang 56-75% <55% = Cukup. = Kurang.

Tanda-tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

atau tidak bergerak

3.6. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data a. Jenis Data Jenis data dari variabel yang akan diteliti memakai data primer untuk menggambarkan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III a. Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang akan dipakai yaitu kuesioner yang diisi oleh ibu hamil. Ibu hamil diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti, kemudian jawaban setiap ibu hamil direkap pada master tabel yang telah disiapkan untuk selanjutnya dilakukan analisis data.

3.7. Instrumen Penelitian Instrumen atau alat ukur data yang digunakan adalah formulir isian/kuesioner. Lembar kuesioner berisi sejumlah pertanyaan tertutup tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III. Alternatif jawaban disusun, dengan pilihan jawaban benar diberi nilai 1 (satu) dan untuk jawaban salah diberi nilai 0 (nol) sebanyak 20 soal.

3.8. Rencana Pengolahan dan Analisis Data a. Teknik Pengolahan Data 1) Seleksi Data Dilakukan dengan memeriksa kembali kelengkapan dan kebenaran data hasil kuisioner.

2)

Klasifikasi Data Setelah dilakukan seleksi data maka selanjutnya penulis

mengklasifikasikan data tersebut menurut aspek yang diteliti. 3) Tabulasi data Dilakukan dengan cara memasukkan data yang diperoleh dalam suatu tabel yang berisi hasil-hasil penelitian. b. Teknik Analisa Data Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data melalui pengecekan kelengkapan data kemudian dihitung dengan distribusi frekuensi selanjutnya dianalisa dengan teknik perhitungan sebagai berikut (Notoatmodjo, 2005)
P X x100% N

Keterangan : P :Persentase X :Jumlah jawaban responden yang benar N :Jumlah seluruh pertanyaan Data yang telah ditabulasi selanjutnya diinterprestasikan untuk memudahkan pelaporan dengan menggunakan skala sebagai berikut (Arikunto, 2002): 0% 1-19% 20-39% : Tidak seorangpun dari responden : Sangat sedikit dari responden : Sebagian kecil dari responden

40-59% 60-79% 80-99% 100%

: Sebagian dari responden : Sebagian besar dari responden : Hampir seluruh responden : Seluruh responden

Pada bagian akhir disimpulkan hasil penelitian pengukuran pengetahuan responden tersebut dipresentasikan sesuai dengan jawaban yang benar (Arikunto, 2002) Jawaban Baik Jawaban Cukup Jawaban Kurang : 76-100% : 56-75%, : < 55%

3.9. Jalannya Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 sampai 20 Maret dengan 2010 di wilayah Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada setiap responden yang memenuhi kriteria. Jalannya penelitian dilakukan dari mulai pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan laporan. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini meliputi: 1. Tahap persiapan a. Perijinan penelitian dari Akademi Kebidanan Aisyiyah kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas ditembuskan kepada Puskesmas Matang Suri. b. Pengumpulan data di wilayah kerja puskesmas Matang Suri.

2. Tahap pelaksanaan penelitian Penelitian dilaksanakan pada 1 sampai 20 Maret 2010. Adapun tahapnya adalah: a. Pengumpulan Data Data yang diambil adalah data primer melalui pembagian kuesioner kepada 30 responden dan data sekunder didapat dari informasi petugas dan register puskesmas. Adapun tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1) Meminta ijin pada responden untuk membagikan kuesioner. 2) Pembukaan dan menjelaskan identitas peneliti. 3) Memberitahu tujuan peneliti. 4) Proses pengambilan sampel dilakukan di puskesmas dan posyandu Matang Suri. 5) Pembagian kuesioner pada responden yang dilakukan di puskesmas dan posyandu Matang Suri. b. Setelah data diperoleh dilakukan analisis data dengan melakukan klasifikasi sesuai karakteristik responden dan pengkatagorian. 3. Tahap penulisan laporan atau penyusunan hasil.

3.10. Kesulitan dan Keterbatasan Penelitian Adapun hambatan-hambatan yang peneliti hadapi dari mulai pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan laporan yaitu: 1. Kesulitan Penelitian Keterbatasan waktu, dan pemahaman responden sehingga dalam

pelaksanaan peneliti di bantu oleh tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan penjelasan mengenai kuesioner. 2. Keterbatasan Penelitian Dalam penulisan laporan, peneliti merasa kurang memahami materi metodelogi penelitian sehingga dalam penelitian ini banyak merujuk pada penelitian sebelumnya di Akademi Kebidanan Aisyiyah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 responden di wilayah Puskesmas Matang Suri dengan cara mengisi kuesioner, maka berikut ini adalah hasil penelitian data yang disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Tabel 4.1 Karakteristik Responden No Karakteristik 1. Umur a. < 20 tahun b. 20-35 tahun c. > 35 tahun Total 2. Pendidikan a. Dasar b. Menengah c. Lanjut Total 3. Paritas a. Primi b. Multi Total Jumlah 3 orang 25 orang 2 orang 30 orang 12 orang 10 orang 8 orang 30 orang 10 orang 20 orang 30 orang % 10 83,3 6,7 100 40 33,3 26,7 100 33,3 66,7 100

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh dari responden (83,3%) berumur 20-35 tahun. Sebagian dari responden (40%) berpendidikan dasar. Sebagian besar dari responden (66,7%) dengan paritas multigravida.

4.2 Pembahasan a. Umur 28

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden pada tabel 4.1 distribusi umur responden didapatkan gambaran bahwa sebagian besar dari responden (83,3%) dengan jumlah 25 orang berumur 20-35 tahun. Seperti yang dikemukakan Saifuddin (2006) bahwa usia produktif adalah 20-35 tahun. b. Tingkat pendidikan Dari data responden sebagian dari responden (40%) dengan jumlah 12 orang berpendidikan SD. Seperti yang dikemukakan Notoatmodjo (2003) pendidikan adalah upaya agar masyarakat berprilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, imbauan, ajakan, memberikan kesadaran dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003). c. Paritas Berdasarkan data yang didapat dari responden seperti pada tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden (66,7%) dengan paritas multigravida. Penelitian ini didukung penelitian Funch, dalam Cunningham (1995) menyatakan paritas tinggi dapat mendekati risiko perdarahan.

4.2.1

Pengetahuan Responden Secara Umum 4.2.1.1. Pengetahuan ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III No. 1 2 3 Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Jumlah N 18 9 3 30 % 60 30 10 100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden (60%) mempunyai pengetahuan yang baik.Sangat sedikit dari responden (10%) mempunyai pengetahuan kurang. 4.2.1.2. Pengetahuan Ibu Tentang Perdarahan Trimester III Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Perdarahan Trimester III No. 1 2 3 Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Jumlah n 18 10 2 30 % 60 33,3 6,7 100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden (60%) mempunyai pengetahuan baik.Sangat sedikit dari responden (6,7%) mempunyai pengetahuan kurang.

4.2.1.3. Pengetahuan Ibu Tentang Pre Eklampsi/Eklampsi Trimester III Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Pre Eklampsi/Eklampsi Trimester III No. 1 2 3 Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Jumlah n 7 12 11 30 % 23,3 40 36,7 100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian dari responden (40%) mempunyai pengetahuan cukup.Sebagian kecil dari responden (36,7%) mempunyai pengetahuan kurang. 4.2.1.4. Pengetahuan Ibu Tentang Demam Tinggi Trimester III Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Demam Tinggi Trimester III No. 1 2 3 Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Jumlah n 14 9 7 30 % 46,7 30 23,3 100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian dari responden (46,7%) mempunyai pengetahuan yang baik.Sebagian kecil dari responden (23,3%) mempunyai pengetahuan kurang.

4.2.1.5. Pengetahuan Ibu Tentang Ketuban Pecah Dini Trimester III Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Ketuban Pecah Dini Trimester III No. 1 2 3 Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Jumlah n 5 13 12 30 % 16,7 43,3 40 100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian dari responden (43,3%) mempunyai pengetahuan yang cukup.Sebagian dari responden (40%) mempunyai pengetahuan kurang. 4.2.1.6. Pengetahuan Ibu Tentang Bayi Dalam Kandungan Kurang Bergerak atau Tidak Bergerak pada Trimester III Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu Tentang Janin Dalam Kandungan Kurang Bergerak atau Tidak Bergerak Pada Trimester III No. 1 Tingkat Pengetahuan Baik Jumlah n 13 % 43,4

2 3

Cukup Kurang Total

7 10 30

23,3 33,3 100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian dari responden (43,3%) mempunyai pengetahuan yang baik. Sebagian kecil dari responden (33,3%) mempunyai pengetahuan kurang.

4.3. Pembahasan Secara umum berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden (60%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang tandatanda bahaya kehamilan Trimester III. Penelitian Dayang (2006) pada pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi dengan hasil pengetahuan responden secara umum mengenai kehamilan risiko tinggi dikategorikan cukup (71%). Ini berarti informasi yang diberikan oleh petugas khususnya bidan kepada ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan Trimester III telah tercapai dengan cara memberikan penyuluhan kepada setiap ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas. Informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang atau pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui panca indera, sedangkan menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan adalah hasil

dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. 4.3.1. Pengetahuan Ibu Tentang Perdarahan Trimester III Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden (60%) mempunyai pengetahuan baik. Perdarahan pada awal kehamilan membahayakan ibu dan merupakan masalah gangguan perdarahan yang sering timbul pada awal kehamilan meliputi Abortus, kehamilan ektopik dan kehamilan Mola. Abortus adalah penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup. Abortus spontan dini/keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 12 Minggu. Abortus tahap lanjut terjadi antara Minggu ke 12 dan Minggu ke 20 kehamilan (Bobak, 2004:649). 4.3.2. Pengetahuan Ibu Pre Eklampsi/Eklampsi Trimester III Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa sebagian dari responden (40%) mempunyai pengetahuan baik. Bengkak kaki dan tumit merupakan hal yang hal biasa terjadi selama kehamilan. Tapi pembengkakan ditangan dan muka merupakan tanda pre-eklampsia. Preeklamsia adalah merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi (peningkatan tekanan darah), edema (pembengkakan), proteinuria (adanya protein dalam urin) yang umumnya terjadi pada trimester ketiga tetapi dapat juga terjadi sebelumya (Bobak, 2005:630). 4.3.3. Pengetahuan Ibu Tentang Demam Tinggi Trimester III

Berdasarkan table 4.5

dapat disimpulkan bahwa sebagian dari

responden (46,7%) mempunyai pengetahuan yang baik. Demam tinggi dalam kehamilan biasanya karena infeksi atau virus. Demam tinggi apabila melalui pemeriksaan ini diperoleh pada tubuh > 38C (Saifuddin, 2006:245). 4.3.4. Pengetahuan Ibu Tentang Ketuban Pecah Dini Trimester III Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden (43,3%) mempunyai pengetahuan yang cukup. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan aterm lebih dari 37 minggu, sedangkan kurang dari 36 minggu tidak terlalu banyak (Manuaba, 2009:119). Penyebab air ketuban pecah dini mempunyai dimensi multi faktor yaitu: serviks inkompeten, ketegangan rahim yang berlebihan, kelainan letak anak, kemungkinan kesempitan panggul, kelainan bawaan dari selaput ketuban dan adanya infeksi. Gejala ketuban pecah dini adalah keluarnya air ketuban dari jalan lahir tanpa disertai rasa mules. Bila sudah terjadi infeksi bila disertai demam atau keluar bau yang tidak sedap dari jalan lahir (Manuaba, 1998). 4.3.5. Pengetahuan Ibu Tentang Janin Dalam Kandungan Kurang Bergerak atau Tidak Bergerak Trimester III

Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa sebagian dari responden (43,3%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang janin dalam kandungan kurang bergerak atau tidak bergerak pada Trimester III. Apabila sudah terjadi kematian janin maka bunyi jantung janin tidak terdengar dengan fetoskop dan dipastikan dengan Doppler. Pertumbuhan janin berkurang, bahkan mengecil sehingga tinggi fundus uteri menurun. Keluhan yang ibu rasakan menghilangnya gerakan janin, berat badan ibu menurun, dan ulang kepala kolaps serta pemeriksaan Human Corionic Gonadotropin (HCG) urin menjadi negative (Saifuddin, 2002:335).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil pembahasan sebelumnya, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut. 1. Pengetahuan ibu tentang perdarahan trimester III adalah sangat sedikit dari responden yakni 3 orang (6,7%) dikategorikan kurang. 2. Pengetahuan ibu tentang preeklamsi/eklamsi trimester III adalah sebagian kecil dari responden yakni 11 orang (36,7%) dikategorikan kurang. 3. Pengetahuan ibu tentang demam tinggi trimester III adalah sebagian kecil dari responden yakni 7 orang (23,30%) dikategorikan kurang. 4. Pengetahuan ibu tentang ketuban pecah dini trimester III adalah sebagian dari responden yakni 12 orang (40%) dikategorikan kurang. 5. Pengetahuan ibu tentang janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak trimester III adalah sebagian kecil dari responden yakni 10 orang (33,33%) dikategorikan kurang.

5.2 SARAN 1. Bagi tenaga kesehatan

36

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan ibu hamil diharapkan lebih berperan aktif guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan contohnya melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, memberikan pemyuluhan,memberikan informasi yang jelas tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yang terdapat dalam buku KIA sehingga apabila ibu hamil mengalami salah satu tanda bahaya segera memeriksakan diri pada bidan terdekat karena masih bayak ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang dan tidak menutup kemungkinan jika tidak ditindak lanjuti akan menjadi resiko tinggi. 2. Untuk ibu hamil, agar dapat selalu meningkatkan pengetahuan tentang tandatanda bahaya kehamilan dan memeriksakan kehamilannya secara teratur agar tanda-tanda bahaya kehamilan dapat dideteksi secara dini sehingga mendapatkan informasi yang dinginkan, kehamilan dapat terjaga dengan baik dan proses persalinan berjalan lancar.Apabila ibu hamil belum mendapatkan buku KIA, ibu hamil dapat memperolehnya di puskesmas atau posyandu terdekat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil pembahasan sebelumnya, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut. 5.1.1 Pengetahuan ibu tentang perdarahan trimester III adalah sangat sedikit dari responden yakni 3 orang (6,7%) dikategorikan kurang. 5.1.2 Pengetahuan ibu tentang preeklamsi/eklamsi trimester III adalah sebagian kecil dari responden yakni 11 orang (36,7%) dikategorikan kurang. 5.1.3 Pengetahuan ibu tentang demam tinggi trimester III adalah sebagian kecil dari responden yakni 7 orang (23,30%) dikategorikan kurang. 5.1.4 Pengetahuan ibu tentang ketuban pecah dini trimester III adalah sebagian dari responden yakni 12 orang (40%) dikategorikan kurang. 5.1.5 Pengetahuan ibu tentang janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak trimester III adalah sebagian kecil dari responden yakni 10 orang (33,33%) dikategorikan kurang.

34

5.2 SARAN 5.2.1 Bagi tenaga kesehatan Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan ibu hamil diharapkan lebih berperan aktif guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan cara melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, memberikan informasi yang jelas tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yang terdapat dalam buku KIA sehingga apabila ibu hamil mengalami salah satu tanda bahaya segera memeriksakan diri pada bidan terdekat karena masih banyak ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang dan tidak menutup kemungkinan jika tidak ditindak lanjuti akan menjadi resiko tinggi. 5.2.2 Untuk ibu hamil Agar dapat mengakses informasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan memeriksakan kehamilannya secara teratur agar tanda-tanda bahaya kehamilan dapat dideteksi secara dini sehingga, kehamilan dapat terjaga dengan baik dan proses persalinan berjalan lancar.

Lampiran 3

AKADEMI KEBIDANAN AISYIYAH PONTIANAK


Jalan Sultan Hamid II no 163

PONTIANAK
PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Responden, Sebelumnya perkenalkan diri saya : Nama NIM Institusi Pendidikan Alamat Institusi : Nurul Huda : 3.07.05.0399 : Akademi Kebidanan Asyiyah Pontianak : Jl. Sulat hamid II Pontianak

Pada saat ini saya sedang mengadakan suatu penelitian guna memenuhi tugas akhir. Adapun penelitian saya mengenai Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Pada Trimester III Di Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Tahun 2010. Untuk itu berkenan kiranya responden mengisi kuesioner ini dengan sejujurnya sesuai dengan pendapat dan keadaan responden sekalian. Jawaban yang ibu berikan akan saya jaga kerahasiaannya dan tidak akan saya sebarluaskan diluar kepentingan penelitian serta tidak merugikan siapa saja. Atas kesediaan dan kerjasama yang baik dari responden, saya ucapkan banyak terima kasih.

Pontianak, Maret 2010 Hormat Saya,

Nurul Huda

Lampiran 4

PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia untuk turut berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Akademi Kebidanan Aisyiyah Pontianak yang berjudul Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Pada Trimester III Di Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Tahun 2010. Tanda tangan saya menunjukan bahwa saya telah diberi informasi tentang kuesioner yang akan saya isi tidak merugikan siapa saja, dan saya memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Pontianak, Maret 2010

(No responden/nama)

Lampiran 5

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURI KECAMATAN JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010 Tanggal Penelitian : Nomor Kuesioner :

I.

Petunjuk pengisian : A. Lingkarilah salah satu jawaban tepat menurut anda pada kolom yang telah tersedia. B untuk jawaban yang anda anggap Benar dan S untuk jawaban yang anda anggap Salah. B. Usahakan jawaban yang diberikan adalah merupakan pemikiran responden sendiri bukan atas pemikiran orang lain. C. Jika ada hal-hal yang masih belum jelas, dapat responden tanyakan kepada peneliti.

II.

Identitas responden : A. Umur :

B. Kehamilan ke

C. Pendidikan Terakhir

III.

Kuesioner Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

No

Item Pertanyaan

Alternatif Jawaban

A. Perdarahan 1 Perdarahan dalam kehamilan merupakan salah satu tanda bahaya kehamilan. 2 Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan balita dalam kandungan. 3 4 Ibu hamil yang mengalami perdarahan dapat memeriksakan kehamilannya pada dukun beranak terdekat. Keluar darah bergumpal-gumpal dari jalan lahir berarti terdapat adanya tanda kelainan.

B B B B

S S S S

7 8

9 10 11 12

B. Preeklampsi/Eklampsi (Bengkak di kaki,tangan dan wajah atau sakit kepala kadang disertai kejang) Bengkak dikaki,tangan dan wajah atau sakit kepala kadang kala disertai kejang merupakan hal yang biasa dalam B S kehamilan. Jika ibu mengalami bengkak di kaki dan tangan dapat membahayakan jika disertai penglihatan kabur dan tekanan B S darah tinggi. Bengkak dan sakit kepala pada ibu hamil bisa membahayakan B S keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan. Jika ibu mengalami pusing disertai kaki, tangan dan wajah B S ibu bengkak dan terkadang diserti kejang, maka ibu harus diperiksa ke bidan. C. Demam Tinggi Demam tinggi merupakan gejala tanda bahaya kehamilan. B S Demam tinggi tidak mengganggu keadaan janin yang dikandung. B S Demam tinggi dapat sembuh dengan sendirinya. B S Demam tinggi biasanya disebabkan karena infeksi/malaria B S

13 14 15 16

D. Ketuban Pecah Dini Keluar air ketuban sebelum waktunya merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan. Jika ibu mengalami keluar air dari jalan lahir yang banyak tanpa disertai mulas merupakan tanda akan melahirkan. Jika ibu mengalami pengeluaran air dari jalan lahir yang banyak yang ibu lakukan pergi ke bidan atau dokter. Keluar air ketuban yang dikatakan berbahaya terjadi saat akan melahirkan.

B B B B

S S S S

E. Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak 17 18 19 20 Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak merupakan hal yang biasa dalam kehamilan. Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak merupakan tanda bahaya pada janin. Ibu perlu memeriksakan kandungan ke bidan atau jika merasakan janinnya tidak bergerak. Jika janin dalam kandungan gerakannya lemah atau tidak bergerak ibu meminta pertolongan kepada dukun bayi.

B B B B

S S S S

Lampiran 6

Kunci Jawaban A.Perdarahan 1. B 2. B 3. S 4. B B. Preeklampsi/Eklampsi (Bengkak di kaki,tangan dan wajah atau sakit kepala kadang disertai kejang) 5. S 6. B 7. B 8. B C. Demam Tinggi 9. B 10. S 11. S 12. B D. Ketuban Pecah Dini 13. B 14. S 15. B 16. S E. Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak 17. S 18. B 19. B 20. S

Lampiran 7

DAFTAR HADIR RESPONDEN

PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURI KECAMATAN JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010 NO NAMA UMUR ALAMAT TANDA TANGAN

Rekapitulasi Karakteristik Responden Pengetahuan Ibu Tentang TandaTanda Bahaya Kehamilan Trimester III di Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Tahun 2010

No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 <20

Umur 20-35 >35

Paritas Primi Multi

Pendidikan Dasar Menengah Lanjut

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 JML 3

25 2 10

20

12

10

Master Tabel Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Tahun 2010 No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 5 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 Jumlah Item Soal 9 10 11 12 13 14 15 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 17 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 Jml % Jawaban 20 Benar 1 18 0 13 1 19 1 18 1 17 1 16 1 20 1 18 1 16 1 18 1 13 1 13 1 16 1 14 1 17 1 16 0 10 1 14 1 13 1 17 1 12 1 12 1 17 1 18 1 17 1 17 1 12 1 10 0 10 1 12 Kategori

90 65 95 90 85 80 100 90 80 90 65 65 80 70 85 80 50 70 65 85 60 60 85 90 85 85 60 50 50 60

B C B B B B B B B B C C B C B B K C C B C C B B B B C K K C

Pengetahuan Ibu Tentang Perdarahan Trimester III No Resp 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 Pengetahuan Ibu Kategori % 100 75 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 75 100 100 75 100 75 100 75 75 75 100 75 100 B C B B B B B B B B B B B C B B C B C B C C C B C B

Jumlah 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4

27 28 29 30

1 1 1 1

1 1 1 0

1 0 1 1

0 0 0 0

3 2 3 2

75 50 75 50

C K C K

Resp 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

Jumlah

No

Pengetahuan Ibu Tentang Preeklamsi/Eklamsi Trimester III Pengetahuan Ibu

Kategori % 100 50 100 75 50 75 100 100 75 100 25 50 25 75 75 75 50 50 50 75 75 75 75 100 75 100 25 25 50 50 B K B C K C B B C B K K K C C C K K K C C C C B C B K K K K

4 2 4 3 2 3 4 4 3 4 1 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 1 1 2 2

Resp 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

Jumlah

No

Pengetahuan Ibu Tentang Demam Tinggi Trimester III Pengetahuan Ibu % 100 100 75 75 100 75 100 100 50 75 75 50 100 50 100 100 75 50 50 75 75 75 100 100 100 100 100 50 50 100

Kategori

4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 2 4 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4

B B C C B C B B K C C K B K B B C K K C C C B B B B B K K B

Pengetahuan Ibu Tentang Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya Pada Trimester III Jumlah No Resp 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 14 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 Pengetahuan Ibu Kategori % 75 50 100 100 100 50 100 50 75 75 75 75 75 50 75 50 25 50 75 75 25 25 75 100 75 75 25 50 50 50 C K B B B K B K C C C C C K C K K K C C K K C B C C K K K K

3 2 4 4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 1 1 3 4 3 3 1 2 2 2

Pengetahuan Ibu Tentang Gerakan Janin yang Berkurang Pada Hamil Trimester III Jumlah No Resp 17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 Pengetahuan Ibu Kategori % 75 50 100 100 75 100 100 100 100 100 50 50 100 100 75 75 25 100 75 100 50 50 100 50 100 50 75 75 25 50 C K B B C B B B B B K K B B C C K B C B K K B K B K C C K K

3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 1 4 3 4 2 2 4 2 4 2 3 3 1 2

You might also like