You are on page 1of 15

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

KELOMPOK 2
AYUNG ASTITI HANA SUKARIANI SITIARI DEWA

Pengertian Rasio Keuangan


Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk menganalisis perusahaan laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dalam mengadakan interpetrasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seseorang penganalisis memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Menurut Bambang Riyanto (1992:329), analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuah perusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan.

Menurut Zaki baridwan (1997 : 17), analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Home merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.

Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif. Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan kedepan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai target perusahaan. Atau kebijakan yang harus diambil oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-orang yang duduk dalam manajemen kedepan.

Dasar pembanding Rasio


Analisis laporan keuangan tidak akan berarti apabila tidak ada pembandingnya. Data pembanding untuk rasio keuangan mutlak ada sehingga dapat dilakukan perhitungan terhadap rasio yang dipilih. Dengan adanya data pembanding, kita dapat melihat perbedaan angka-angka yang ditonjolkan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan dari periode sebelumnya. Dengan kata lain, laporan keuangan tersebut memiliki makna tertentu jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

1.

2.

Menurut Riyanto (2001;329), analisis rasio keuangan dapat dilakukan dengan dua macam cara pembandingan yaitu: Membandingkan rasio sekarang dengan rasio rasio dari waktu waktu yang lalu atau dengan rasio rasio yang di perkirakan untuk waktu waktu yang akan datang. Membandingkan rasiorasio dari suatu perusahaan dengan rasio rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri untuk waktu yang sama. Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan/kecerdasan penganalisis data menginterpretasikan data yang bersangkutan.

Penggolongan rasio keuangan


Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio aktivitas, yang menunjukkan sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. Rasio solvabilitas, mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio profitabilitas, melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba

Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan


Dalam praktiknya, walaupun rasio keuangan yang digunakan memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup banyak bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, bukan berarti rasio keuangan yang dibuat sudah menjamin 100% kondisi dan

posisi perusahaan yang sesungguhnya. Artinya kondisi sesungguhnya belum


tentu terjadi seperti hasil perhitungan yang dibuat. Adapun pendapat para ahli

tentang keterbatasan para ahli seperti:

Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan analisis Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. Jika data yang tersedia tidak sinkron maka akan kesulitan dalam menghitung rasio. Jika dua atau lebih perusahaan dibandingkan teknik dan metode yang digunakan berbeda maka perbandingan dapat menimbulakn kesalahan.

Rasio yang

keuangan sangat

merupakan berguna,

alat

namun

mempunyai beberapa keterbatasan dan harus digunakan dengan hatihati.

Hubungan antara berbagai ratio


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rasio laporan keuangan memiliki hubungan tersendiri antar rasio. Hubungan ini bisa merupakan hubungan rasio antara laporan keuangan yang 1 dengan yang lain atau hubungan dalam komponen dalam satu laporan keuangan. Hubungan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif tergantung rasio keuangannya. Sebagai contoh hubungan antar berbagai rasio keuangan yaitu: Hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri Hubungan antar rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri

Misalnya hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal

sendiri bersifat positif. Semakin besar rentabilitas ekonomi, akan berakibat


besar pula rentabilitas modal sendiri. Tentu saja dengan asumsi faktor-faktor lain tidak berubah seperti bunga dan pajak. Kemudian dapat dikatakan pula bahwa hubungan rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri pada berbagai tingkat pengguna modal asing cukup berpengaruh. Misalnya semakin tinggi rentabilitas ekonomi (bunga tetap), pengguna modal asing yang lebih besar akan berpengaruh terhadap rentabilitas

modal sendiri. Atau dapat pula dikatakan bahwa bertambahnya pengguna


modal asing yang lebih besar akan mempengaruhi rentabilitas modal sendiri, demikian pula sebaliknya.

Berbeda dengan hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri yang selalu bersifat positif, Hubungan antara rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri. Hubungan kedua rasio ini dapat bersifat positif dan bersifat negatif atau bahkan tidak berpengaruh sama sekali. Dalam praktiknya rentabilitas modal sendiri, selain dipengaruhi rentabilitas ekonomi, juga di penagruhi rasio utang. Pengaruh positif memiliki arti semakin besar rasio utang, besar pula rasio modal sendiri. Dengan catatan kalau rentabilitas ekonomi (8%) lebih besar dari tingkat bunga (7%). Pengaruh negatifnya adalah kalau rentabilitas ekonomi lebih kecil dari tingkat bunga, rasio utang bertambah besar dan rasio modal sendiri menjadi kecil.

Sekian dan Terima kasih

You might also like