You are on page 1of 17

Penyebab penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks akibat interaksi antara faktor yang terkait dengan individu, faktor lingkungan

dan faktor tersedianya zat NAPZA . Tidak terdapat adanya penyebab tunggal (singel cause) dalam penyalahgunaan NAPZA.

A.

FAKTOR INDIVIDU : Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau terdapat pada masa remaja,yang sedang mengalami perubahan biologis, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan NAPZA. anak atau remaja dengan ciri ciri tertentu mempunyai resiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna NAPZA.

Sulit memusatkan perhatian pada suatu kegiatan atau tidak tekun, sering sakit. Cenderung memberontak dan menolak otoritas. Cenderung memiliki gangguan jiwa lain (komordibitas) seperti Depresi, cemas, Psikotik Kepribadian dissosial. Perilaku menyimpang dari aturan atau norma yang berlaku. Sering berbohong dan mencuri.

Rasa kurang percaya diri ( low self confidence, rendah diri dan memiliki citra diri negatif (low self esteem). Sifat mudah kecewa, cenderung agresif dan destruktif. Mudah murung, pemalu, pendiam. Mudah merasa bosan dan jenuh Keingintahuan yang besar untuk mencoba atau rasa penasaran. Keinginan untuk bersenang senang (just for fun)

Keinginan untuk mengikuti mode, karena dianggap sebagai lambang keperkasaan dan kehidupan modern. Keinginan untuk diterima dalam pergaulan Identitas diri yang kabur, hingga merasa diri kurang jantan . Tidak siap mental untuk menghadapi tekanan pergaulan sehingga sulit mengambil keputusan untuk menolak tawaran NAPZA dengan tegas. Kemampuan komunikasi rendah.

Melarikan diri dari suatu kebosanan, kegagalan, kekecewaan, ketidakmampuan, kesepian, kegetiran hidup dan rasa malu. Cenderung merusak diri sendiri. Cenderung memberontak melakukan sesuatu yang mengandung resiko tinggi / bahaya. Putus sekolah. Kurang menghayati ajaran agamanya. Sudah merokok sejak sekolah dasar. IQ taraf perbatasan (IQ 70 90).

B.

FAKTOR LINGKUNGAN :

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik disekitar rumah, sekolah, teman sebaya maupun masyarakat. Faktor lingkungan keluarga, terutama faktor orang tua yang ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi penyalahguna NAPZA antara lain : Komunikasi orang tua anak kurang baik/efektif. Hubungan dalam keluarga kurang harmonis / disfungsi dalam keluarga. Orang tua bercerai, berselingkuh atau kawin lagi.

Orang tua terlalu sibuk atau tidak acuh. Orang tua otoriter atau serba melarang. Orang tua yang serba membolehkan (permisif) Kurangnya orang yang dapat dijadikan model / teladan. Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA. Tata tertib atau disiplin keluarga yang selalu berubah ubah (kurang konsisten ). Kurangnya kehidupan beragama, kurangnya menjalankan ibadah dalam keluarga. Orang tua atau anggota keluarga yang enjadi penyalahguna NAPZA.

Sekolah

yang kurang disiplin. Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan dan lokasi penjualan NAPZA. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif. Adanya murid pengguna NAPZA.

Berteman

dengan penyalahguna NAPZA. Tekanan dan ancaman teman kelompok atau pengedar. LINGKUNGAN MASYARAKAT / SOSIAL
Lemahnya

penegakkan hukum Situasi Politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung

Mudahnya mendapatkan NAPZA dengan harga terjangkau. Banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik minat untuk dicoba Khasiat farmakologi NAPZA yang menenangkan, menghilangkan nyeri menidurkan, membuat euphoria, fly, stone, high, teler dan lain - lain

Perubahan

dan perilaku Prestasi sekolah menurun drastis, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab dan tidak mengerjakan tugas sekolah. Bersikap emosional, mudah marah dan tersinggung, pencuriga dan bersikap kasar.

Sering berbohong, menyalahgunakan uang iuran sekolah, berhutang, menjual barang barang milik sendiri atau anggota keluarga, mencuri dan lain lain. Pola tidur berubah (malam begadang, pagi sulit dibangunkan, kadang kadang tertidur di sekolah ). Kehilangan minat terhadap hobi dan kegiatan lain yang biasanya disenangi. Menghindari pertemuan dengan anggota keluarga lainya (sering mengurung diri di kamar dan jarang mau makan bersama). Sering pergi ke caf, diskotik atau pesta. Sering pulang larut malam atau menginap di rumah teman.

PERUBAHAN FISIK
Gejala tergantung pada zat yang digunakan, pada umumnya adalah : Gejala pada saat menggunakan : apatis (acuh tak acuh), tampak mengantuk, jalan sempoyongan, bicara cadel (pelo). Bila kelebihan dosis : denyut nadi dan detak jantung lambat, kulit teraba dingin, napas lambat / berhenti akhirnya meninggal. Gejala sedang ketagihan (pusuts zat) : mata dan hidung berair, menguap terus mual muntah,sakit perut,diare,nyeri otot dan tulang,rasa sakit diseluruh tubuh takut air sehingga tidak mandi, depresi (pada pengguna amphetamine kejang (pada pengguna alcohol atau obat penenang.

Pengaruh jangka panjang ; badan kurus, penampilan tidak sehat, pucat,tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan diri, gigi tidak terawat dan mudah tanggal (gigi rapuh), terdapat deretan bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna NAPZA) dengan jarum suntik.

NAPZA

: Tablet, serbuk, kristal atau lintingan rokok di kantong celana,lipatan baju, dll. Alat yang berhubungan dengan pengguna NAPZA Di temukan sedang menawarkan NAPZA kepada orla.

You might also like