You are on page 1of 4

TUGAS TEKNIK PRODUKSI BERSIH

INDUSTRI KERTAS

Oleh: Ayu Utami Putri 07401005 Kelas 3A

JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2010

MASALAH LINGKUNGAN Pengolahan Limbah Pabrik Kertas Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk % scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Sludge pabrik kertas di tangani dengan cara air limbah tersebut diendapkan terlebih dahulu dan kemudian dikeringkan untuk selanjutnya dibuang secara sanitary land fill atau dibakar agar tidak mencamari tanah, air dan udara. Ada juga Limbah pabrik kertas dapat didaur ulang menjadi karton yang memiliki nilai jual tinggi.

Limbah beracun Pabrik kertas menghasilkan limbah dalam volume yang sangat besar. Karakteristik dari limbah pabrik kertas adalah warnanya yang kehitaman atau abu-abu keruh, bau yang khas, kandungan padatan terlarut dan padatan tersuspensi yang tinggi, COD yang tinggi dan tahan terhadap oksidasi biologis. Pabrik kertas juga menghasilkan limbah beracun seperti : limbah korosif yang dihasilkan dari penggunaan asam dan basa kuat dalam proses pembuburan kertas. limbah pewarna dan tinta yang mengandung logam berat. Warna air limbah yang hitam tidak mudah terurai secara alami sehingga meninggalkan warna yang persisten pada badan air penerima dan akan menghambat fotosintesis dan proses pembersihan alami self purification. Bahan kimia dalam air limbah pabrik kertas seperti sulfite, fenol, klorin, metal merkaptan sangat membahayakan kehidupan biota perairan, dapat mengendap ke dasar perairan dan mengganggu keseimbangan dan kelestarian kehidupan perairan.Tingginya kebutuhan oksigen untuk menguraikan limbah pabrik kertas akan menurunkan kadar oksigen terlarut (DO) dalam air dan dapat menyebakan kondisi anoksik di perairan, sehingga tidak dapat dihuni lagi oleh biota alami. Industri kertas menggunakan air dalam jumlah yang sangat besar, sehingga dapat mengancam keseimbangan air pada lingkungan sekitarnya karena akan mengurangi jumlah air yang diperlukan makhluk perairan sungai dan mengubah suhu air. Limbah pabrik kertas dapat menyebabkan kelainan reproduktif pada plankton dan invertebrate yang menjadi makanan ikan serta kerang-kerangan.

Sludge pabrik kertas yang dibuang ke Kali menimbulkan pendangkalan sungai dan membunuh tumbuhan air di tepi sungai karena tumbuhan tersebut tertutupi oleh lapisan bubur kertas. Limbah sludge tersebut mestinya tidak dibuang ke sungai bersama air limbah tetapi diendapkan dan dikeringkan untuk kemudian dibuang secara sanitary land fill atau dibakar agar tidak mencemari tanah, air dan udara. Limbah Cair Industri Pulp dan Kertas Limbah cair adalah buangan cair yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi untuk jenis kegiatan penghasilnya (BPLH Jawa Barat, 2006). Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair (PP No. 82 Tahun 2001). Limbah cair bersumber dari pabrik/industri yang biasanya banyak menggunakan air dalam proses produksinya. Di samping itu adapula bahan baku yang mengandung air, sehingga dalam proses pengolahannya air tersebut harus dibuang (Kristanto, 2002). Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel, baik yang larut maupun yang mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan ada yang halus. Air buangan pabrik biasanya berwarna keruh dan bersuhu tinggi. Air limbah yang telah tercemar mempunyai ciri yang dapat diidentifikasikan secara visual dari kekeruhan, warna, rasa, bau yang ditimbulkan dan indikasi lainnya. Identifikasi secara laboratorium ditandai dengan perubahan sifat kimia air (Kristanto, 2002).

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Kertas

Upaya pengolahan air limbah dilakukan di suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). IPAL terdiri dari beberapa unit pengolahan yang secara bersama-sama berfungsi untuk mengolah air limbah sampai mencapai karakteristik effluent yang diinginkan. Kegagalan di salah satu unit pengolahan dapat mempengaruhi kinerja keseluruhan IPAL. Pengolahan air limbah ini bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan pencemar sampai setidaknya memenuhi konsentrasi yang ditetapkan dalam baku mutu limbah cair. Pada dasarnya proses pengolahan air limbah yang dihasilkan pada industri kertas terdiri dari proses fisika, kimia, dan biologi. Proses fisika dilakukan untuk memisahkan pengotor berat dan kasat mata yang terbawa bersama inffluent. Pengotor ini dipisahkan dengan cara penyaringan dan ekualisasi. Penyaringan dilakukan untuk mencegah penyumbatan katup dan pipa penyalur serta mengoptimalkan kerja mikroba pada pengolahan biologi. Setelah disaring, inffluent kemudian dialirkan ke kolam netralisasi untuk mendapatkan perlakuan secara kimia. Proses kimia dilakukan untuk mendapatkan pH sekitar 6,8 7 dengan penambahan bahan kimia (alumunium sulfat) agar limbah cair sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan. Inffluent kemudian mengalir ke kolam pengendap primer dan terjadi proses fisika kembali. Air limbah keluar dari bagian tengah kolam dan mengalir ke bagian tepi kolam yang dilengkapi gerigi sebagai luapan sehingga flok akan mengendap di dasar kolam dan air akan mengalir ke parit di samping kolam. Pengaduk dipasang di dasar kolam. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pembentukan endapan flok menjadi keras dan mendorong lumpur di bagian tengah untuk dikeluarkan melalui lubang saringan. Proses selanjutnya yaitu proses biologi. Proses ini melibatkan mikroorganisme untuk mengurangi senyawa organik terlarut dalam limbah cair. Pada proses ini biasanya menggunakan urea dan asam fosfat. Effluent yang dihasilkan dari proses ini kemudian ditampung di kolam pengedap sekunder. Setelah itu effluent akan dialirkan ke sungai setelah ditambahkan antibuih (Abadi dan Yuliawati, 2000).

You might also like