You are on page 1of 23

KERANGKAACUANKERJA

PenyusunanSistemInformasiManajemen TataranTransportasiLokal(TATRALOK)
1.PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG
Masalah transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh Negaranegara

yang telah maju dan juga oleh Negaranegara yang sedang berkembang seperti Indonesia, baik diperkotaan maupun regional antarkota. Di berbagai wilayah, sangat dirasakan kebutuhan akan sistem transportasi yang efektif dalam arti murah, lancar, cepat,mudah,teratur,dannyamanuntukpergerakanmanusiadan/ataubarang.Dalam menciptakan pergerakan orang dan barang yang efisien dan efektif akan sangat diperlukan keterpaduan lebih dari satu moda (intermoda). Tujuan dasar dari sistem angkutanmultimodaadalahuntukmemfasilitasiarus/pergerakanbarang/orangdibawah pengawasansecaraterusmenerusdantanggungjawabtunggaldarioperatornya.Bertitik tolakdaribergesernyasistemangkutanpermodamenjadimultimoda,dengandidahului ilmu menyiapkan transportasi multimoda yang terintegrasi dan berbasis sistem perlu mengetahuipotensidankendalapengembangannya. Sebagaimana diketahui bahwa transportasi merupakan prasyarat bagi berjalannya roda pembangunan. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalammemperlancarrodaperekonomian,memperkokohpersatuandankesatuanserta mempengaruhi semua aspek kehidupan. Pentingnya transportasi tersebut tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barangdaridankeseluruhpelosokwilayah.Disampingitu,transportasijugaberperan sebagai penunjang, pendorong dan penggerak bagi pertumbuhan daerah yang berpotensi namun belum berkembang, dalam upaya peningkatan dan pemerataan pembangunansertahasilhasilnya. Dalampengembanganaspektransportasiterdapatbeberapapermasalahanmendasar yangseringditemuiditingkatKabupaten/Kotaantaralainmengenai: 1. Tidak tersedianya acuan/arahan yang dapat dipakai dalam mengembangkan sistem jaringan transportasi ditingkat Kabupaten/Kota sehingga terkesan pengembangan sistem jaringanyangadadilakukantanpaarahkebijakanyangjelas/pasti. 2. Kebijakan pengembangan system jaringan transportasi yang dilakukan pada umumnya tidak mengacu pada kebijakan pengembangan tata ruang baik ditingkat nasional,propinsimaupunditingkatKabupaten/Kota.

3. Tidak jelasnya keterkaitan antara sistem jaringan transportasi propinsi baik dengan sistem jaringan transportasi nasional maupun dengan kebijakan sistem jaringan transportasiwilayahyanglebihkecillainnya(KabupatenatauKota). 4. Tidakjelasnyahierarkidanfungsijalanuntukjaringantransportasiregional. Hal tersebut diatas akan menyebabkan komposisi jenis dan fungsi jalan tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada yang seterusnya akan menyebabkan permasalahan serius baik dalam penanganan, pemeliharaan, pendanaan dan lain lain. Sebaliknya keseluruhan pembangunan di daerah merupakan suatu kesatuan pembangunan nasional, dengan demikian keduanya harus dilaksanakan serta diarahkanagardapatberlangsungsecaraberdayagunadanberhasilgunadiseluruh tingkat administrasi daerah. Dalam kaitan ini, perencanaan Tataran Transportasi Lokal harus diarahkan dalam usaha mendukung RTRW yang ada dan tetap berada dibawah payung kebijakan pengembangan SISTRANAS. Oleh karena itu, dalam mengkajiTataranTransportasiLokaldiperlukananalisispotensidaerahyangtertuang dalam RTRW. Dengan semakin ketatnya anggaran pembangunan menuntut perubahan pola pikir kearah perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana perhubungan kearah efektif, sesuai kebutuhanyang berdasar realitas pola aktifitas, pada bangkitantarikan pergerakan, sebaran pergerakan serta keunggulan komparatif antar zona dalam suatu wilayah, yangterbentukdalamTatananTransportasiLokalyangsejalandenganrencanatata ruangyangada. Berdasarkan perubahan kondisi seperti diatas dengan memperhatikan perkiraan perubahanpolaaktifitas,polapergerakansertaperuntukanlahanmakaperludisusun Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK) sebagai bagian dari Tataran Transportasi Wilayah(TATRAWIL)danTataranTransportasiNasional(TATRANAS)dalamkerangka SistemTransportasiNasional(SISTRANAS).

2. MAKSUDDANTUJUAN
Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Balikpapan dilaksanakan dengan maksud untuk mendapatkan suatu tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman dalam lingkup lokal Kota Balikpapan yang tercakup dalam jaringan trasportasidarat,yangmasingmasingnyaterdiridarisaranadanprasaranayangsaling berinteraksi membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien,terpadudanharmonis.
YangingindicapaidariAPLIKASIiniadalah:

TerbentuknyaSistemInformasiManajemenTataranTransportasiLokal(TATRALOK)Kota Balikpapandalamkerangkasistemtrasportasiyangterintegrasi. Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Tatanan Transportasi Lokal (SIM TATRALOK) diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan pembangunan infrastrukturtransportasiKotaBalikpapan.

3. SASARAN
SasaranyangingindicapaidalamSistemInformasiManajemeniniadalah:

a. Tersusunnyarencanaumumjaringantransportasisebagaipedomanuntukpembangunan transportasikedepan. b. Tergambarnya hasil pembebanan transportasi yang dapat mengidentifikasikan kebutuhanpeningkatanruangmobilisasiperjalananuntukperencanaanjangkawaktu5 (lima)tahun.

4. RUANGLINGKUPPEKERJAAN
RuanglingkuppekerjaanpenyusunanSistemInformasiManajemenTataranTransportasi

LokalKotaBalikpapaniniakanmencakupbeberapahalsebagaiberikut: Pengumpulan data, sekurangkurangnya mencakup : data sektor transportasi, data sektorbidanglain,kebijakandanperencanaanlingkupKotaBalikpapan. Identifikasidananalisisawalisustrategisdanpermasalahantransportasi. Perumusankebijakandansasaranpembangunan. Analisispenyediaanjaringantransportasiyangmencakup:identifikasijaringanprasarana danpelayanantransportasiantarzona. Analisispermintaanjasatransportasi. Identifikasidefisiensitransportasidiwaktuyangakandatang. Analisis dan evaluasi alternatif rencana dan program transportasi, mencakup : penyusunanalternatif,modalsplitdanaruslalulintasdiwaktuyangakandatang

a. PENGERTIAN TataranTransportasiLokal(Tatralok)adalahtatarantransportasiyangterorganisasi secarakesisteman,terdiridaritransportasijalanterdiridarisaranadanprasarana yangsalingberinteraksimembentuksuatusistempelayananjasatransportasiyang efektifdanefisien,terpadudanharmonisyangberfungsimelayaniperpindahanorang dan/ataubarangantarsimpulataukotalokal(SKL)dandarisimpulataukotalokalke simpulataukotawilayah(SKW)dannasional(SKN)terdekatatausebaliknyadan dalamkota. KotawilayahadalahkotakotayangmemilikiketerkaitandenganbeberapaKabupaten dalamsatuPropinsi,kotagerbangwilayah,kotakotapusatkegiatanekonomi:

wilayahdankotakotayangmemilikidampakstrategisterhadappengembangan wilayahkabupaten. Simpulwilayahadalahdistribusibarangdan/atauorangatausebagaipintumasuk (inlet)ataukeluar(outlet)barangdan/atauorangyangbersifatwilayahseperti terminalbus. b. LANDASAN Landasan yang ditetapkan sebagai aspek legal yang digunakan dalam penyusunan TataranTransportasiLokalKotaBalikpapanadalahsebagaiberikutini: a. LandasanIdiil :Pancasila b. LandasanKonstitusional :UUD1945 c. LandasanVisional :WawasanNusantara d. LandasanKonsepsional :KetahananNasional e. LandasanOperasional : UndangundangNo.22Tahun2009tentangLaluLintasdanAngkutanJalan UndangundangNo.26Tahun2007tentangPenataanRuang UndangundangNo.32Tahun2004tentangPemerintahDaerah (sebagaimanatelahdiubahdenganUUNomor8Tahun2005) UndangundangNo.33Tahun2004tentangPerimbanganKeuanganantaraPusatdan Daerah UndangundangNo.38Tahun2004tentangjalan KeputusanMenteriPerhubunganKM15Tahun1997tentangSistemTransportasi Nasional KeputusanMenteriPerhubunganKM31Tahun2004tentangPedoman,danProses PerencanaandiLingkunganDepartemenPerhubungan. c. ASAS Tataran Transportasi Lokal Kota Balikpapan diselenggaarakan berdasarkan asas yang tercantum dalam peraturan perundangan sektor transportasi, yaitu asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, asas manfaat, asas demokrasi Pancasila, asas adil dan merata, asas keseimbangan,asas keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan, asas hukum, asas kemandirian,asas kejuangan,asas ilmu pengetahuan dan teknologi,asas kepentingan umum, dan asas bersama serta asas keterpaduan. d. SASARAN

SasaranSistemInformasiManajemenyangingindicapaiadalah: Terindentifikasidatadaninformasisektortransportasi TerindentifikasikeunggulankomparatifsesuaiRencanaTataRuangWilayah Terindentifikasidatasosioekonomidansectorbidanglain Terindentifikasi permintaan jasa transportasi dan pola arus barang dan orang serta modelpengembangantransportasi Terindentifikasi tingkat pelayanan/kinerja operasional sarana dan prasarana transportasi Tersusunnya rencana pengembangan jaringan sarana dan prasarana transportasi, pelayanantransportasi

5.

METODOLOGI
1.UMUM SebagaisalahsatuperwujudandariSistranas,disampingduaperwujudanyanglain yaitu Tataran Transportasi Nasional (Tatranas) dan Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil), maka konsep Tatralok harus disusun dengan memperhatikan keterkaitan keterkaitan kesisteman dan keterpaduan dengan Tatranas dan Tatrawil dengan hubungan dan keterkaitan tersebut semakin menunjukkkan bahwa ketiga tataran transportasi(Tatranas,TatrawildanTatralok)tersebutsalingterkaitsatusamalaindan tidakdapatdipisahkankarenapelayananperpindahanorangdan/ataubarangdarikota lokalmaupunkotawilayahataunasionaltidakdapatdilakukandengansalahsatutataran transportasisajamelainkanharusterpadudengantatarantransportasilainnya.Demikian sebaliknyaorangdan/ataubarangdarikotanasionalmenujukotawilayahdankotalokal harusdilayanidenganketigatatarantransportasidiatas. 2.KHUSUS Pada akhirnya, tataran transportasi ini akan menjadi indikasi arah pengembangan jaringan transportasi yang didasarkan pada arah peruntukan lahan baik skala nasional, regional maupun lokal. Untuk selanjutnya, dari indikasi arah pengembangan jaringan transportasi tersebut akan digunakan untuk menyusun rencana pengembangan dan pembangunantransportasisebagaiberikut: a. Rencanapembangunanjangkapanjang b. Rencanapembangunanjangkamenengah c. Rencanapembangunanjangkapendek EfektifitasTatraloksebagaisalahsatubentukpembinaanpenyelenggaraanTransportasi sangattergantungpadaprosessertatahapanpenyusunan,keterlibatansertaperanserta stakeholder, responsifnes terhadap tuntutan reformasi serta bentuk penetapannya. Memperhatikan hal tersebut, maka sebagai landasan operasional pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Tataran Transportasi Lokal Kota Balikpapan disusun kerangka

studi sebagai acuan dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen yang secara skematisdiuraikandalamKerangkaAcuanKerjatersebutmenguraikanpolapikirdalam pelaksanaannyayangsecaragarisbesarberisiurutaninput,prosesdanoutput. Tahapinputmerupakanmasukanberupafaktorfaktoryangberpengaruhdalamproses analisis dan pengambilan keputusan rekomendasi. Beberapa input yang diperlukan dalamstudiTataranTransportasiLokal(Tatralok)KotaBalikpapanmeliputi: a. Kondisi fisik wilayah, yang meliputi batas wilayah, luas wilayah, topografi, pemanfaatanlahan; b. Kondisi transportasi, yang meliputi identifikasi jaringan sarana dan prasarana, jaringan pelayanan, moda unggulan serta identifikasi modamoda trasportasi di kotaBalikpapanyangcukuppotensialuntukdikembangkan. c. Peraturandanregulasiyangterkait,yangmeliputiUndangundangdanperaturan pelaksanaandibawahnyayangberkaitandengantransportasi,antaralain:UU38 Tahun 2004 tentang jalan, UU nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan AngkutanJalan,UUnomor24tahun1992tentangPenataanRuangan. Seperti diketahui, pengembangan suatu system akan sangat dipengaruhi oleh sejumlahoutstandingissuesdalamlingkunganstrategisyangmelingkupinya.Pada dasarnyakebutuhanuntukmengembangkanjaringantransportasimultimodadi Indonesiadilatarbelakangiolehbeberapaoutstandingissuesberikut: a. KERANGKAPENDEKATANSTUDITATRALOK Cepatnyaarusperdaganganbebasdiareaekonomiglobalyangditandaioleh perjanjianWTO/GATSdanAFTA/AFASmemaksaadanyaefisiensidalamsistemekonomi nasional.Transportasi sebagai salah satu komponen biaya, bagaimanapun juga harus diminimalkan dengan berbagai cara. Sistem logistik nasional harus diperkuat dengan mengoperasikan sistem transportasi multimoda yang efisien,sehingga arus penumpang/barang dapat difasilitasi untuk menciptakan daya saling baik di pasar lokal maupuninternasional. Semua pusat produksi/pusat kegiatan regional harus saling terkoneksi, dan didukung oleh beberapa gateway sebagai akses utama ke pasar internasional. Setiap moda transportasi dengan keunggulan masingmasing idealnya berkoopetisi (kooperasi dan kompetisi) secara sehat dan terkoneksi sesuai dengan tingkatan hirarki mulai dari jaringantransportasilokalsampaidenganinternasional.

b. KERANGKAPENDEKATANMODELLING Dalam konstelasi ekonomi, sosial, budaya, politik dan hankam di wilayah Indonesia sektortransportasimemegangperanpentingsebagaikatalisatorpertumbuhanekonomi (economic development agent), media pemerataan pembangunan antar wilayah (reducing the regional disparity) dan pemersatu antar wilayah (nationalintegrator). Multifungsi yang diembankan ini meletakkan sektor transportasi pada posisi yang dilematis,apalagidimasainidimanakemampuanpendanaanpemerintahterbatasuntuk dapat mengembangkan infrastruktur transportasi yang dapat memenuhi karakteristik fungsionalyangdiharapkan. Kondisi obyektif geografi Indonesia sebagasi Negara kepulauan, memperkuat kebutuhan akan konsep jaringan trasportasi multimoda, dimana transportasi antar wilayah hampir mustahil dapat dilakukan hanya dengan menggunakan satu moda saja. Konseptransportasimultimodapadadasarnyasudahtersiratdalambeberapakebijakan sektor transportasi diantaranya dalam definisi SISTRANAS, dan tujuan pembangunan transportasi dalam PROPENAS. Namun nampaknya konsep ini masih terhambat aplikasinya, integrasi kebijakan operasi dan investasi jaringan antarmoda dan antar wilayahmasihjauhdariharapan. c. MODELPERENCANAAN Sesuai kebijakan pemerintahan daerah (UU No. 32 Tahun 2004) yang memandatkan penyerahansebagiankewenangansektortransportasikePropinsidanKabupaten/Kota. Euforia otonomi juga memunculkan sejumlah proposal investasi prasarana tranportasi dariDaerahyangsangatambisius. Sebagaimana diketahui bahwa efisiensi jaringan multimoda salah satu kata kuncinya adalahintegrasi.Integrasitidakhanyadibutuhkandalamentitasantarmodanamunjuga antarhirarkifungsi,kewenangan,antarwilayah,danlainsebagainya.Inimengisyaratkan perlunyakoordinasidalamperencanaan,investasi,danoperasijaringantransportasiyang dipayungiolehdasarhukumyangkuat,yanghinggakinibelumtersedia.

6.

RENCANAKERJA
Ketidakmampuan Negara dalam menangani seluruh kegiatan investasi infrastruktur

transportasi, memaksa dilepasnya sebagian urusan transportasi kepada sektor swasta, khususnya pada pasar angkutan yang telah berkembang dan dapat dikomersialkan . Gejala privatisasi sektor transportasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi merupakan trend dunia, sehingga saat ini tidak semua aktivitas transportasi menjadi public domain. Aplikasi liberalisasi sektor transportasi ini memberikan dampak yang unik di Indonesia. Perberdaan karakteristik setiap moda transportasi

mengharuskan,kebijakan ini dilaksanakan dengan penuh kehatihatian agar tidak menimbulkandampaknegatifdalamperkembanganperekonomiannasional.

1.PERSIAPANAWAL Blueprint transportasi Indonesia di masa datang tertuang dalam dokumen SISTRANAS yang saat ini sedang dalam proses penyempurnaan dan penetapan landasan hukumnya . Secara konseptual SISTRANAS sudah mengolaborasi semua elemenpentingdalamperencanaan,mulaidariisutransportasiintermoda,globalisasi, otonomi,privatisasi,energidanlingkungan,danjugamengacupadakonseptataruang dalamRTRW.Bahkandalamkonteksjaringan,sudahdimuatpetajaringanmasadepan yang telah memperhatikan kepentingan daerah. Prinsip pengembangan jaringan transportasi darat berusaha untuk menghubungkan setiap wilayah di dalam satu pulau.Pengembangantransportasiantarpulauterutamadenganmodaudaradanlaut telahdiskemakandenganbaikdimanajaringanprimermenjadijaringanpenghubung simpulsimpul primer (pengumpul) yang kemudian didistribusikan ke jaringan sekunderdantersier. Prinsip jaringan inter/multimoda harus menjadi pertimbangan utama dalam dokumen ini. Integrasi antar jaringan transportasi harus terwujud agar tercipta efisiensipelayanan.Dalammenetapkanprioritaspengembanganjaringantransportasi ditiapkoridorperludiketahuikarakteristikmasingmasingmodatransportasisehingga penetapannyadapatmemberikanhasilyangoptimum(sistemoptimumdalamsistem inter/multimodatransportasi). Hasilsimulasijaringanberupaindikatorlalulintas(kecepatandanwaktuperjalanan, volume/kapasitas, tundaan, dll) serta indikator ekonomi (biaya dan manfaat) akan digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja yang dikaitkan dengan konsep pengembangan sistem transportasi jalan yang ada. Sebagai langkah terakhir, penyusunan rekomendasi akan merupakan kesimpulan dari analisis efisiensi dan efektifitas kinerja dari alternatif pengembangan yang diusulkan untuk menentukan prioritasdankebijakanpendukungdalampelaksanaannya. 2.PENENTUANDAERAHSTUDI 2.1.HubunganAntaraSistemTransportasidanTataRuang Kebutuhan manusia akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang diakibatkan oleh adanya penyebaran pola penggunaan tata ruang (spatial separation), dimana kebutuhan manusia dan kegiatan produksi ( dari awal penyediaan bahan mentah sampai pada proses distribusinya) tidak dapat dilakukanhanyapadasatulokasisaja.Olehkarenaituselaludibutuhkanproses

perpindahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dalam kajian transportasidisebutsebagaiperjalanan. Pada setiap pengembangan tata ruang selalu dibutuhkan sarana dan prasarana transportasi pendukungnya, demikian pula sebaliknya bahwa setiap pengembangan sistem transportasi akan mempengaruhi pola pengembangan tataruangdisekitarnya.Interaksitimbalbalikantarasistemtransportasidengan tataruangdapatdijelaskan. 2.2.PersiapanTenagaSurvei Dari hubungan antara sistem transportasi dengan tata ruang yang telah dijelaskandiatas,makasangatlahjelasbahwainteraksitimbalbalikantara transportasi dengan tata ruang merupakan komponen utama yang harus dianalisis dan dimodelkan dalam penyusunan kerangka kebijakan yang efisiendanterpadu. Prosesperencanaanhubungantimbalbaliktersebutharusdilakukandan dikaji dalam kerangka sistem, dengan perencanaan transportasi dan tata ruang harus dipadukan sehingga mampu menghasilkan interaksi yang mendukungperekonomianmasyarakat. Kebutuhan transportasi merupakan akibat dari penyebaran pola tata guna lahan (sistem kegiatan), sehingga seluruh kebutuhan tidak dapat dipenuhi hanya satu lokasi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu jaringan transportasi (sistem jaringan) yang menghubungkan pusatpusat kegiatan yangada.Interaksiantarakeduasistemtersebutmenimbulkanpergerakan dengan berbagai sarana transportasi yang disebut sebagai sistem pergerakan. Setiap perubahan yang terjadi pada setiap sub sistem akan menimbulkan pengaruh pada sub sistem lainnya, oleh karena itu dibutuhkan sistem kelembagaan yang bertugas mengatur interaksi diantara berbagai sub sistemtersebutsedemikiansehinggaberfungsidenganbaikdanefisien. Sistemkelembagaanyangberkaitandenganmasalahtransportasisecara umumdiIndonesiaadalahsebagaiberikut: 1. Sistem jaringan, dalam hal ini melibatkan Departemen Perhubungan , Kimpraswil sebagai lembagalembaga yang menyusun dan melaksanakan kebijakan mengenai pengembangan dan penyelenggaraan sistem jaringan transportasinasional. 2. Sistem pergerakan, dalam hal ini melibatkan Organda, Kepolisian/Polantas, dan masyarakat yang berkaitan dengan teknisoperasionalpenyelenggaraantransportasidilapangan.

2.3.PerizinandanKoordinasidenganInstansiTerkait a. KebijakanTataruang Sebagai acuan penyusunan pola pengembangan tata ruang di Indonesia, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai tata ruang melalui PP 47 Tahun 1997 mengenai Rencana Tata RuangWilayahNasional(RTRWN)denganberlandaskanpadaUU No.24Tahun1992tentangPenataanRuang. RTRWN yang dimaksud diatas dimaksudkan untuk menjadi pedoman perumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang di wilayahnasionalyangmenjelaskanbahwastrukturdanpolaruang nasional harus mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbanganperkembanganantarwilayahsertakeserasianantar sektor seperti : kawasan pariwisata, pertanian pangan dan perkebunan,industri,pertambangan,sertapertahanankeamanan atauperbatasan. RTRWNinidiharapkanmampumenjadiacuandalampenyusunan rencana tata ruang dalam skala ruangnya yakni untuk Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi(RTRWP).SelanjutnyaRTRWPdiharapkandapatmenjadi acuan dalam penyusunan rencana tata ruang di wilayah kabupaten atau kota atau disebut sebagai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/kota (RTRWK), dan kemudian RTRWK ini diharapkan mampu menjadi acuan penyusunan rencana pengembangantataruangpadaruangkawasanyanglebihkecil. Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa secara konseptual, pembangunan di daerah merupakan bagian integral dari pembangunannasionaldimanapembangunandaerahmerupakan usaha pencapaian sasaran nasional di daerah sesuai masalah, potensi,aspirasi,danprioritasmasyarakatdaerah.

b. KebijakanSistemTransportasi Untuk melengkapi pola kebijakan sistem transportasi dan tata ruang di Indonesia, Departemen Perhubungan sebagai lembaga perencana dan pengelola sistem transportasi di Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS)sebagaipendukungimplementasidariRTRWN Sistem Transportasi Nasional ini harus disusun dengan konsep antarmodasecaraterpaduuntukmendukungketerhubunganwilayah pada skala nasional, mengingat kondisi Negara Indonesia yang merupakan Negara kepulauan. Sumber acuan dalam pengambilan kebijakan strategi pengembangan sistem jaringan jalan yang dilakukan oleh pemerintah adalah UU No.38 Tahun 2004 tentang jalan, sedangkan acuanbagi penetapan kebijakan sistem pergerakan lalu lintas diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas AngkutanJalan. Sistem transportasi daerah merupakan faktor penting yang mendukungperwujudanintegrasisistemtransportasinasional.Dalam kaitannya dengan sistem transportasi regional atau wilayah, perencanaantatarantransportasilokalharusdiarahkandalamusaha mendukung RTRW di wilayah masingmasing dan tetap berada di bawahkendalikebijakanpengembanganTATRAWILdanSISTRANAS. Dalam perencanaan sistem jaringan transportasi yang multimoda melalui SISTRANAS, pusatpusat kegiatan nasional diakomodir menjadi masukan karena penyediaan sarana dan prasarana transportasi diharapkan mampu mendorong paengembangan kegiatan ekonomi di wilayahwilayah unggulan tersebut. Untuk keperluan tersebut, maka dalam kajian system transportasi wilayah diperlukan juga analisis terhadap potensi di pusatpusat kegiatan, yang meliputi : kawasan industri, perdagangan, perumahan, pariwisata, pertanian dan perkebunan, kehutanan, perikanan, pertambangan, serta sumber daya mineral yang semuanya dituangkandalamRTRWP. Dalam rangka mewujudkan suatu sistem transportasi nasional yang terpadumakasistemtransportasiwilayahpropinsidiharapkandapat menjadi acuan bagi setiap pengembangan sistem transportasi di wilayah kabupaten dan kota dengan tetap mengacu pada kebijakan

penataan tata ruang yang tertuang dalam RTRWK. Selanjutnya, tatarantransportasilokalkabupaten/kotaharusdapatmenjadiacuan dalam pengembangan sistem transportasi pada kawasan yang lebih kecildengantetapmengacupadarencanatataruangkawasanyang dimaksud. Secara umum hubungan memungkinkan barang (atau penumpang) untuk berpindah diantara moda yang ada dalam satu perjalanandariasalketujuan. Jaringan transportasi multimoda. Suatu rangkaian dari modamoda transportasi yang menyediakan hubungan antara asal dan tujuan perjalanan.Meskipuntransportasiintermodadapatdilakukan,namun dalamperspektifinibukanlahkeharusan. Dalam perspektif transportasi nasional, jika diinginkan terjadinya efisiensi, maka idealnya di masa datang dikembangkan jaringan transportasimultimodayangberkonsepkepadaintermodatransport.

7.

JENISDATABASEYANGDIBUTUHKAN
Setelah tahap persiapan, tahap berikutnya adalah menginventarisir kebutuhan data yang diperlukan dalam suatu kegiatan Sistem Informasi Manajemen Tatralok. Data tersebut dapat diperoleh dari lembaga atau instansi terkait maupun data yang diperoleh langsung dari pengumpulan data di lapangan yang secara garis besardibagimenjadi : 7.1DatadanInformasiUmum 1. Data umum antara lain meliputi kebutuhan akan petapeta jaringan jalan,topografi,tatagunalahan,danlainlain. 2. Data sosioekonomi dan demografi meliputi jumlah penduduk, jumlah pekerja, kelompok umur, konsumsi, pendapatan daerah, pendapatan perkapita, perekonomian, pemilikan kendaraan, sumber pendapatan daerah, industri, perdagangan, pertanian,pertambangan, data berkala dan tingkatpertumbuhan. 3. Data sistem lalu lintas meliputi semua jenis sarana transportasi, proporsi sarana transportasi, kondisi dan tingkat pertumbuhan sarana tansportasi. 4. Prasarana meliputi sistem jaringan transporasi, klasifikasi fungsi, inventarisasi prasarana transportasi dan kondisi, kapasitas dan fasilitas pendukungtransportasilainnya. 5. Data lalu lintas meliputi kecepatan, volume lalu lintas, waktu perjalanan,hambatan,kecelakaan,asaltujuanangkutan,danrute pelayananutama

7.2RencanaPengembangan Meliputi rencanarencana perluasan struktur ruang, bagian wilayah, pengembangan daerah, pengembangan sektor ekonomi, pembangunan utama, rencana kawasan unggulan, rencana proyek utama, rencana sistem transportasi,rencanajaringanjalan,danrencanamanajemen lalulintas. 7.3PendekatanInstitusional Hal yang merupakan upaya perolehan informasi dengan melakukan diskusi danpengarahandariinstansiterkait. 8.PELAKSANAANPENGUMPULANDATA Setelah dilakukan proses inventarisasi secara umum mengenai data yang dibutuhkan,makatahapselanjutnyaadalahpelaksanaanpengumpulandata. Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan melalui koordinasi dengan instansi terkait, sedangkan pengumpulan data primer dilakukan dengan survei langsung di lapangan. Survei primer ini dimaksudkan untuk mendapatkan data kuantitatif yang selanjutnya dipergunakan sebagai alat untuk memvalidasi terhadap model yang dikembangkan berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder. Untukmendapatkandatakuantitatif,diperlukansurveiprimer dilapanganyangmencakup sebagaiberikut : 1.SurveiPendahuluan Survei pendahuluan berupa peninjauan lapangan guna mendapatkan gambarantentang kondisi umum dari wilayah studi. Berdasarkan survei inilah selanjutnya ditentukan metode pelaksanaan survei dan lokasi terbaik guna mengumpulkandatayangdiperlukan. 2.SurveiInventarisasiJalandanPrasaranaJalan Survei ini dilakukan pada ruasruas jalan dengan penekanan pada sinyalemen jalan,kondisi fisik dari jalan dan kualitas permukaan jalan dalam kaitannya dengankenyamanankendaraan. 3.SurveiInventarisasisaranadanprasaranatransportasi Surveiinidilakukanuntukmemperolehdatasarandanprasaranatransportasi dariseluruhmodatransportasi.

4.Surveikinerjalalulintasdanangkutan Surveiinipadaprinsipnyaadalahuntukmemperolehdatalalulintasdanangkutan. 5.SurveiAsalTujuan Survei asal dan tujuan berkaitan dengan pola perjalanan dari wilayah studi tersebut. 6.Surveiwawancaratransportasi Survei ini dilakukan untuk memperoleh informasi dari pejabat, masyarakat danstakeholdertransportasi.

9.PENGOLAHANDATA
Lingkup kegiatan ini dimulai dari pengolahan data yang diterima dari lapangan hingga menjadi keluaran sesuai dengan maksud dan tujuan jenis survei.Tahapanpekerjaanpengolahandatameliputi : 9.1 PembersihanData 1.Penataandanpenomorandata Kegiatan penataan meliputi pengecekan kelengkapan formulir survei, serta penyusunannya hingga menjadi satu kumpulan yang siap untuk diberikan nomor urut record dan nomor urut formulir sesuai dengan jenis survei. 2.Inventarisasidata Inventarisasi data dimaksudkan untuk mempermudah pencarian data setelah diberikan nomor urut record dengan memberi nomor pada amplop lengkapdenganinformasiyangadadidalamnya. 3.Pengkodean Pekerjaan pengkodean adalah mengubah informasi yang tertulis pada lembarformulirhasilsurveikedalambentukangkasehinggadapatdibacaoleh komputer. 4.Pemasukandata Pekerjaan selanjutnya adalah memasukkan data yang sudah berupa kode melaluiperangkat komputer ke dalam CD dengan menggunakan program pemasukandata.

5.Editingdanvalidasidata Editing dilakukan untuk menghindari atau mengurangi kehilangan data yang diakibatkan karena kesalahan data. Kesalahan ini terjadi karena kesalahan dalam memberi kode atau kesalahan sewaktu pembuatan pasangan asal dan tujuan setiap pos survei pada program pemasukan data Validasi merupakan pekerjaan untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan petugas pemasukan data. Prinsip kerjanya adalah menemukan kesalahan pemasukan data dan data yang tidak diinput ke dalam komputer denganmembandingkan data hasil print out dengan data yang terdapat pada formulirsurvei. 6.Verifikasidanpenggabungandata Verifikasi data dilakukan untuk mendapatkan data yang aneh dengan cara memeriksa kelengkapan data dan membetulkan data dasar yang meliputi kode lokasi, bulan/tanggal, hari survei dan lainlain. Hal ini penting dilakukan karenauntuk memperoleh data yang bersih (clean data). Pekerjaan selanjutnya adalahdenganmenggabungkanmenurutjenissurvei.

10. Rencanaanalisis
Setelah data sekunder dan data primer diperoleh maka selanjutnya dilakukananalisispenyusunanTatraloksebagaiberikut: 1. Analisis potensi strategis wilayah dan permasalahan permasalahan strategistransportasi 2. Melakukan analisis Pelayanan transportasi meliputi pelayanan angkutan orang dan barang dengan moda transportasi yang terdapat pada wilayah studi 3. Analisis permintaan transportasi meliputi kondisi permintaan pergerakan orangdanbarangsertaprediksinya 4. Analisis kinerja transportasi meliputi kinerja jaringan pelayanan dan kinerjalalulintas. 5.AnalisisjaringanPrasaranameliputiprasaranadanruanglalulintas 6. Analisis pendanaan transportasi meliputi alternatif pendanaan dalam programtransportasisesuaiskalaprioritas. 7. Menyusun kebijakan, stategi dan program Tataran transportasi lokal untuk jangka pendek, menengah, dan panjang melalui analisis penyusunan program prioritas transportasi lokal yang merupkan satu kesatuandokumenTratalok.

11.

APLIKASIPROGRAMTATRALOK
11.1SPESIFIKASITEKNISSOFTWARE

11.1ProsesPembangunan Proses pembuatan software dan analisa penanganan masalah melalui proses dengancara: Konsultasi Disain,PengembangandanPenyesuaiansertakonversisistem. PengadaancomputerNoteBookdanprinterdengansistemaplikasinya. PelatihanOperasi Jasa konsultasi yang diberikan adalah berupa masukanmasukan mengenai teknologi informasi baik perangkat keras maupun perangkat lunak yang tepat dan sesuai bagi bidang perhubungan dan Unit Kerja terkait , baik untuk masa sekarang maupun untuk masa datang. Aplikasi Tatralok yang dibangun adalah merupakan program Software yangdidesain sendiri sesuai kebutuhan pembangunan informasi Tatralok di Kota Balikpapan, dan merupakan aplikasi single Program yang terpadu yang dapat memadukan berbagai bahasa program Data base, Pemetaan,analisa transportasi dan reporting secara mudah cepat dan akuratsertauserfriendly Aplikasi dibangun dengan kebutuhan perangkat lunak dengan spesifikasi meliputiantaralain: FrontEnd : Delphi(AplikasiDeveloperLisensi) Pelaksana pekerjaan harus mampu menunjukkan/melampirkan copy LisensiSoftwareDeveloperyangdipakai. Database : MySQL(Freeware) Pemetaan : GISSoftware(ArtView) ReportTool : CrystalReport PlatformAplikasi : Windows PlatformServer : Linux Solusi ini ditentukan dengan pertimbangan bahwa teknologi yang ditawarkan merupakan teknologi yang memberikan kemudahan bagi pengguna untukmenjalankan aplikasi dan penyusunan reporting serta untuk kemudahanpengembangansistemdimasadepan.

11.2TAHAPANPEMBANGUNAN/PEMBUATANAPLIKASI Pengembangan seluruh sistem yang ditawarkan menggunakan metodologiyang menjadi standar internasional (System Development Life Cycle) dengantahapan: 1. User Reqiurement dan Information Gathering; pengumpulan data dan masukanmengenaiprosesbisnis/alurkerjasertakebutuhanpengguna. 2. System & Data Design and Analyzing; pengolahan dan analisis hasil tahap 1 untuk mendisain sistem, basis data dan bentuk sistem untukdibuatkanpersetujuandarikeduabelahpihak. 3. System Coding & Development; penulisan kode aplikasi menjadi sebuah sistem aplikasi sesuai dengan desain yang telah disetujui. 4. System Integration Test; pengetesan seluruh sistem yang telah selesai dibangun secara intern oleh pengembang sebelum dilakukan pengetesanolehpengguna. 5. User Acceptance Test; pengetesan aplikasi oleh pihak pengguna untuk memastikan sistem tersebut telah sesuai dengan disain yang disetujuibersama. 6. Implementation&SignOff;tahapterakhiryangmeliputikegiatan: Pelatihanbagipengguna,Konversi,Implementasi,ParalelRun,Cut offsistemlama,SignOff 11.3KemampuanTeknisAplikasiTatralok Secara garis besar Aplikasi Tatralok Harus mampu menyajikan dan merumuskan halhalsebagaiberikut: 1. Menyajikan data base faktor faktor sosial ekonomi yang dapat mempengaruhibangkitandantarikanperjalanan. 2. Menyajikan data base sarana dan prasarana transportasi jalan. 3. Menyajikan sistem pemetaan jaringan tansportasi jalan raya yang terbagi dalam kodifikasi data Node, Simpul , Link/Ruas, Jalan, Trayek besertaatributdatayangadadidalammnya. 4. Mampu menyajikan data Disire line asal tujuan pergerakan perjalanan orangdanbarang. 5. Mampumenyajikanjaringan trayekangkutan dandataatributnya 6. Mampu memprediksi faktor pertumbuhan faktor faktor perjalanan orang/barang baik mempengaruhi pertumbuhan secara sendirisendiri(independend)maupunsecarakolektif 7. Mampu memprediksi kondisi ruas jalan sesuai tahun rencana dan manipulasidatasimulasipergerakanperjalanan 8. Mampu menyajikan laporan data sarana, prasarana, dan sistem transportasibaikdatadasarmaupundatarencanahasilstudi.

9. Menyajikan hasil analisa dalam bentuk visual yang mudah dipahami olehpengguna/masyarakatumum. 10. Laporan disajikan dalam bentuk tabulasi, grafik dan peta sesuai kebutuhan dan ketersediaan data Data dan informasi serta solusi masalah adalah sebatas bersumber dari data hasil studi tatralok dan bukan merupakan keseluruhan data teknis detail perhubungan, sehinggabatasankerjaadalahhasilstudiTatralok.

12.SPESIFIKASITEKNISHARDWARE
Prinsip dasar Pembangunan jaringan LAN dalam aplikasi harus memenuhi syarat integritas dan konektivitas, sehingga nantinya jaringan ini dapat mendukung Aplikasi aplikasi yang akan di gunakan dan bermanfaat bagi pengembangan Sistem yang lain, sehingga diperlukan sebuah desain yang baik, untuk dapat memperolehjaringanyangoptimal.Jaringan lokal akan dikembangkan sebuah jaringan yang sangat memadai dannantinya akan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama untuk menginventarisasi penanganan permasalahan keuangan daerah maupun kepentingan lainnya. Pekerjaan engineering mencakup desain dan engineering, datail rencana dan spesifikasi untuk peralatan/hardware. Pemilihan jenis dan kebutuhan perangkat keras adalah disesuaikan dengan kebutuhan dengan prinsipdasarsebagaimanatelahdiuraikandiatas.

13. TENAGAAHLIDANPENDUKUNG
Dalammendukungpelaksanaandanorganisasirencanakerjayangtelahdisusun, diperlukan beberapa tenaga ahli yang mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman yang berkaitan dengan kebutuhan pembuatan sistem. Beberapa tenagaahliyangdibutuhkansebagaimanadiuraikandibawah. 13.1KEBUTUHANTENAGAAHLI danPENDUKUNG 1. Team Leader Tenaga ahli Perencana Transportasi sebanyak 1 orang , kualifikasi minimal S1 Teknik Transportasi dengan pengalaman minimal5tahun 2. Tenaga Ahli Informatika / Analis Komputer, kualifikasi minimal S1 TeknikInformatikadenganpengalamanminimal5tahun. 3. Tenaga ahli ProgrammerKomputer sebanyak 1 orang,kualifikasi minimalS1TeknikInformatikadenganpengalamanminimal5tahun; 4. Tenaga ahli Database sebanyak 1 orang , kualifikasi minimal S1 TeknikInformatikadenganpengalamanminimal4tahun; 5. Tenaga AhliPemetaanTransportasidanGIS sebanyak1orang kualifikasiminimalS1TeknikGeografis/Planologidenganpengalaman minimal3tahun; 6. Tenaga Pendukung Desain Sistem sebanyak 1 orang kualifikasi

minimal D3ManagemenInformatika denganpengalamanminimal2 tahun; 7. Tenaga Pendukung Desain Database sebanyak 1 orang kualifikasi minimal D3ManagemenInformatika denganpengalamanminimal2 tahun; 8. TenagaPendukungPemetaan sebanyak1orangkualifikasiminimalD 3DesainGrafisb/sipil/Planologidenganpengalamanminimal2tahun;

13.2AHLITEKNIKTRANSPORTASI/KETUATIM Tugasdantanggungjawabyangdimilikiolehtenagaahliiniadalah : 1.Menterjemahkan keinginan pemberi tugas untuk pekerjaan ini sebagaimanatelahdijabarkandalamKerangkaAcuanKerja. 2.Melakukan koordinasi dan alokasi pekerjaan yang disesuaikan dengankeahlianyangdimilikiolehmasingmasingtenagaahli 3.Bertindak sebagai penghubung antara tim konsultan dengan pemberi tugas,sertainstansiterkaitlainnya 4.Bertanggungjawabatastersedianyasemuabentuklaporanyang dimintaolehpemberitugas,sebagaimanatelahdiungkapkandalam KerangkaAcuanKerjatermasukaspekadministrasi,teknikdan keuangan 5.Bersamasamadenganahliteknik lalulintasdanahli perencana transportasimelakukanpenyusunanpangkalandatatransportasikota 6.Melakukananalisaterhadapsistemtransportasieksistingdiwilayah studi 7.MenyusunstrategiprogramTatralok. 13.3AHLIANALISISSISTEM DalamSistemInformasimanajemenTatralokini,tenagaAhliAnalisis mempunyaitugasdantanggungjawabsebagaimanadiuraikandibawah : 1. Melakukan kajian dan klarifikasi datadata lalu lintas dari studi yang terkait dengan pekerjaan ini untuk melakukan kajian potensi wilayah pengaruh 2. Melakukan survei lalu lintas di lapangan bersama dengan tim survei termasukmengendalikan dan mengatur personil yang melaksanakan survei tesebut,sertamemerikahasilpengumpulandatalapangan dan menganalisanya 3. Bekerja sama dengan Ahli Analisa Permodelan untuk melakukan analisalalulintasdanangkutansertasimulasimodelaruslalulintas. 4. Melakukan kajian potensi konflik/kemacetan lalu lintas pada sistem jaringanjalandanmengusulkanalternatifpemecahannya 5.Melakukankajiansistempenangananlalulintasdanangkutan.

13.4AHLIPROGRAMMER Tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada tenaga Ahli Programmeriniadalahsebagaiberikut : 1. Melaksanakan survei inventarisasi jalan kota bersama tim survei termasuk mengendalikan dan mengatur personil yang melaksanakan survei 2. Melakukan analisis desain Tatralok terutama tentang database dan hardware. 3. Bekerja sama dengan Ahli Teknik Transportasi unuk melakukan penyusunan program penanganan terhadap rencana implementasi, biaya danjadual/rencanapenanganan. 4. Melakukanpenulisankodepemprogramanberdasarkankeluaran sistemanalisis 5. Membangunanalisaprogramdanpelaporannya. 13.5AHLIDATABASE Tenaga Ahli Database mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagaimanadiuraikanberikut : 1. Bersama Ahli Perencana Transportasi melakukan analisa dan kajian rencanapengembangantataruangkota(RUTRK)diwilayahstudi 2. MembuatPrototype. 3. Menginstalasikanperangkatlunak. 4. Menyiapkanmateriuntukpelatihan. 5. Bekerja sama dengan Ahli Teknik Transportasi melakukan evaluasi dananalisasistemjaringansertakebutuhanprasarana 6.Bekerja sama dengan ahliahli lain (Ahli Analisis dan Programer)untuk melaksanakan penyusunan rencana tatralok yang akan dibangun dalam database. 13.6AHLIPEMETAANTRANSPORTASI(GIS) Adapuntugasdantanggungjawabyangdibebankankepadatenaga ahli tersebutadalah: 1. Mengembangkan model sistem jaringan jalan dengan menggunakanperangkatlunakdiwilayahstudidenganpemetaan. 2. Melakukan simulasi model arus lalu lintas terhadap alternatif usulan sistemtransportasilokaldiwilayahstudi 3. MembuatrancangandenganSistemGISyangterkoneksidengandatabase. 4.Mengeluarkan hasil simulasi uji alternatif atas usulan/alternatif pemecahanmasalahtransportasidiwilayahstudi

14. PELAPORAN
Sebagai upaya pemantauan hasil dan kemajuan pekerjaan, maka konsultan akan memberikan laporanlaporan yang akan dikerjakan pada waktuwaktu tertentu sebagaimana telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja. Laporan yang akan dikerjakanolehkonsultanselengkapnyaakandijelaskansebagaiberikut : 14.1LAPORANPENDAHULUAN(INCEPTIONREPORT) Laporan pendahuluan yang akan diserahkan oleh penyedia barang/jasa direncanakan akan mencakup bahasanbahasan dan tahap pekerjaan yang telahselesaidikerjakan,yaitu : 1.MaksuddantujuanpelaksanaanSistem 2.Uraiantentangteknikupdating pengumpulandataprimerdandata tambahanyangdiperlukandilapangan 3.Penjelasantentangusulanmetodologistudiyangakandigunakan 4.Penjelasan terperinci tentang struktur organisasi dan personil penyediabarang/jasa yangterlibat 5.Perincian tentang program rencana kerja dan jadual pelaksanaan yang juga memperlihatkan tambahan studi lapangan dan pengumpulan data lapanganyangdiperlukan 6.Menampilkan contohcontoh Konsep Aplikasi Program yang akan dibuatpenyediabarang/jasa Laporan ini akan diserahkan kepada pemberi tugas Sebanyak 10 (sepuluh ) buku termasuk 1 (satu) buku asli laporan pendahuluandiserahkanpadaakhir bulanpertama. 14.2LAPORANANTARA(INTERIMREPORT) Dalam laporan antara yang akan diserahkan oleh konsultan akan tercakup hasilhasilkemajuanpekerjaanyangmeliputi : 1.Kompilasidatabase Tatralok 2.Analisadanpenilaianawaldari data terhadapsasaranyangakandicapai 3.Analisa pendahuluan tentang tahap identifikasi hambatan yang terjadi danfaktorfaktorpenyebabnya 4.Pengembanganmodeltransportasiuntukjaringanjalan(jaringanprasarana) 5.Pengembanganmodeltransportasiuntukjaringanpelayanan(jaringantrayek) 6.RencanaanalisisdanDesainSistemAplikasiKomputer Laporan ini akan diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 10 (sepuluh) bukutermasuk1(satu)bukuasli,diserahkanpadaakhirbulankedua. 14.3KONSEPLAPORANAKHIR(DRAFTFINALREPORT) Dalamkonseplaporanakhiryangakandiserahkanolehkonsultanakantercakup hasilhasilpekerjaanyangmeliputi :

1.Hasilkompilasidatabaseyangtelahdilakukan 2.Jaringanpelayananseluruhmodayangterintegrasi. 3.Jaringanprasarana,dansistempelayanansesuaipotensiwilayah. 4.ProgramTatarantransportasilokal 5.TampilanawalApilkasiProgramPenyajianDatabaseSistemTatralok

Laporan ini akan diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 10 (sepuluh) bukutermasuk1(satu)bukuaslidannotebookyangberisiaplikasiprogram, database,hasilhasil pekerjaan beserta laporannya (laporan pendahuluan sampai dengandraftlaporanakhir),diserahkanpadapertengahanbulanketiga. 14.LAPORANAKHIR(FINALREPORT) Dalam laporan akhir yang akan diserahkan oleh konsultan ini merupakan hasil dari pembahasan konsep laporan akhir yang sudah dipresentasikan dan telah direvisi,mencakup hasilhasilpenyempurnaandraffinalpekerjaanyangmeliputi : 1.Hasilkompilasidatabaseyangtelahdilakukan 2.Jaringanpelayananseluruhmodayangterintegrasi. 3.Jaringanprasarana,dansistempelayanansesuaipotensiwilayah. 4.ProgramTatarantransportasilokal 5.ApilkasiProgramPenyajianDatabaseSistemTatralok 6.Executivesummar Semua paket laporan akhir ini akan diserahkan oleh konsultan kepada pemberi tugas 10 (sepuluh) buku termasuk 1 (satu) asli serta 2 buah CD berisi laporan akhirdan,diserahkanpadaakhirbulanketiga.

15. WAKTUPELAKSANAAN
Jangka waktu melaksanakan Pembuatan sistem Tatralok adalah selama90 (sembilanpuluh)harikalender.

You might also like