You are on page 1of 9

cara memilih dan merawat murai batu anakan atau trotol

kita dah jelas menginginkan burung trotol untuk lomba atau hanya sebatas untuk d dengar dirumah. Namun tetap saja, meski orientasi kita untuk lomba maupun untuk rumahan tetap burung dengan kualitas yang bagus lah yang kita cari, untuk itu ada tips untuk menentukan atau memilih bakalan/trotol yang bagus.... Mungkin tips ini sudah umum dan juga ada beberapa yang berbeda dengan rekan yang lain, silahkan dan tidak menjadi masalah, jika ada yang kurang mohon juga untuk ditambahkan, dan jika ada yang salah mohon untuk dikoreksi. Tips memilih Bakalan / Trotol yang baik 1. Sehat secara Fisik 2. Seluruh tubuh lengkap dan tidak cacat 3. Burung aktif dan agresif dan bergerak lincah 4. nafsu makan banyak 5. tubuh bongsor perkembangan pesat dan tidak lamban 6. bulu bersih, mengkilat dan tidak kusut 7. sorot mata tajam lebar dan bulat 8. paruh tampak besar dan kokoh 9. kepala pipih atau njambe mirip seperti kepala luar 10. dada besar begitupun leher juga besar ini sangat vital karena menentukan volume 11. tidak ada salahnya kita melihat silsilah indukan yang bagus 12. dan kalau masih piyikan, yang teriak minta loloh paling keras, biasanya itu merupakan bakat yang baik kelak...

TIPS MERAWAT BAKALAN/TROTOL Bagi MB Mania merawat Mb bakalan tidak semudah yang diharapkan alih alih ingin cepat bunyi dan segera melombakan Mb, yang terjadi malah MB stress, ngedrop. Atau bahkan mati secara mendadak, karena memang tida ada gejala apa apa sebelumnya, ini sering terjadi oleh sebab itu Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat Trotol yaitu; -memberikan EF berupa Kroto dan UH, EF ini di dikenal memiliki kualitas yang lebih baik daripada Ulat Kandang ataupun jangkrik, karena kandungan nutrisinya serta Protein yang terkandung sangat banyak melebihi kandungan di jangkrik maupun UK. Sebab kedua EF ini lebih mengenyangkan daripadan UK ataupun jangkrik jika jangkrik dan UK hanya bersifat sementara dan juga tidak terlalu mengenyangkan...

-memberikasn EF sesuai dengan kebutuhan, dan mengenalkan Kroto pada tahap awal, untuk EF yang lain bisa dikenalkan pada tahap kedua,..... hal ini untuk mencegah masa kritis piyik pekan ke 2 s.d pekan ke 4. hal ini tidak berlaku mutlak karena bisa juga dengan memberikan voer basah dicampur kroto pada pekan pertama anakan,

-untuk anakan yang baru diangkat dari sarang, dan mulai diloloh sendiri, tidak ada salahnya memberikan tambahan minyak ikan serta kalsium pada pakan yang dilololohkan, jangan khawatir minyak ikan dan kalsium akan mahal, karena bisa dibeli diapotik dengan harga yang terjangkau,

-jangan dahulu memandikan anakan sebelum mengetahui pasti bahwa anakan sudah bisa terbang sendiri (kisaran umur 1 bulanan). Hal ini untuk mencegah anakan terkena penyakit dan kondisi fisik yang belum memungkinkan, namun sama seperti tips diatas, ini juga tidak mutlak harus dilakukan

- jangan buru buru memberikan settingan pada anakan yang masih trotol cukup belajar mandi dan jemur untuk umur 1 s.d 3 bulan dan jika sudah mulai ganti bulu dewasa kita bisa mulai memberikan pola rawatan yang sesuai untuk orientasi lomba.....hal ini dilakukan karena pada umur 1 s.d 3 bulan, trotol masih dalam teraf perkembangan, maka tidak ada salahnya kita memacu perkembangannya agar lebih maksimal dengan memberikan EF ... untuk master tidak ada salhanya sudah dikenalkan sejak dini.......

jangan terburu buru menurunkan burung bakalan ke kontes....kadangkala kita tidak sabar untuk segera melombakan hasil anakan kita ke kontes, bahkan umur 9 bulan sudah mulai diturunkan,.... memang pada awalnya burung akan kerja, namun karena mental yang belum stabil, maka dalam jangka panjang dan kedepannya mental akan turun dan akhirnya ngedrop, jika sudah seperti ini akan lebih sulit lagi untuk mengembalikannya.....kalau menurut teman teman yang biasa menurunkan Mb dan juga para pelomba, MB anakan turun kontes antara umur lebih dari 1,5 tahun atau setelah 2 kali ngurak jika ada yang kurang mohon untuk ditambah dan jika ada yang salah mohon untuk dikoreksi...

Perawatan Anakan Murai

Perawatan anakan murai batu dari umur satu bulan/baru bisa makan sendiri, pada dasarnya anakan murai batu pada umur-umur segitu masih perlu perawatan yang intensif, pada umur satu bulan anakan murai sudah bisa makan sendiri tanpa harus di suapi/loloh untuk itu kita harus cermat dalam memberikan pakan tambahan seperti voor/pakan buatan. Untuk jenis voor sekarang banyak sekali variasi pilihan yang banyak di jumpai di toko toko pakan ternak. Bagi penghobi yang waktunya sangat sempit untuk memperhatikan besutanya tentunya lebih memilih alternatif pakan buatan/voor sebagai pakan penyambung harian, disamping harus menyediakan pakan alami berupa kroto dan jangkrik, perlu di ingat kalau umur murai batu masih satu bulan tentunya pakan yang baik di gunakan adalah pakan alami berupa kroto ataupun jangkrik, pada umur sekian pakan alami sangat di butuhkan untuk pembentukan badan dan bulu bulunya untuk itulah perlu kita membiasakan anakan murai batu mulai dari umur sebulan dengan memperkenalkan pakan tambahan tersebut dengan cara sbb: 1. Tumbuklah voor sampai halus 2. Campurkan pakan alami berupa kroto 3. Aduhlah campuran tadi sampai merata 4. Berikan campuran tadi secara kering 5. Berikan campuran tadi cukup untuk satu hari saja Teknik semacam ini di berikan cukup satu bulan saja menginjak umur dua bulan kita bisa memisahkan pakan tersebut sendiri-sendiri voor pada wadah sendiri sedangkan kroto pada wadah sendiri pula. Perawatan harian - Perawatan harian untuk anakan murai di umur satu bulan cukup dengan menjemur pagi hari selama 30 menit saja. - Mandi : Untuk mandinya cukup kita siapkan wadah air yang besar dan masukan ke dalam kurungan biarkan anakan tersebut mandi sendiri sampai puas. Anakam murai batu pada umur satu bulan masih rentan kalau kita memaksan mandi atau menyemprotkan air secara berlebih. Menginjak umur 3 bulan keatas kita bisa melatih anakan tersebut mandi di karamba, untuk melatih anakan untuk masuk kedalam karamba memang susah maka kita umtuk pertama kalinya bisa menangkapnya dan memasukan ke dalam karamba, ulangi cara tersebut berulang kali sampai anakan ini terbiasa sendiri keluar masuk dari karamba. - Setelah mandi dan jemur angin-anginkan dulu di luar ruangan yang terlindung dari panas matahari selama minim 20 menit saja setelah itu baru kita masukan dalam rumah. - Di dalam rumah kita sudah mempersiapkan burung master yang mendampinginya Lakukan cara tersebut rutin setiap hari mudah-mudahan besutan kita akan sehat dan menjadi burung yang sesuai harapan kita.

Tips dan Trik Merawat Anakan Murai Batu

Group KOMBAT Komunitas Black Tail

Angkat Anakan
Saya biasanya angkat anakan umur 4 - 6 hari lihat sikon sibuk apa gak. Soalnya anakan perlu rawatan khusus setiap jam harus ngeloloh. Anakan umur 10-11 hari biasanya sudah mulai belajar nangkring om, jadi klo ambil idealnya umur 7-8 hari. biasanya kalau lebih 10 hari sudah bisa terbang, dalam fase tersebut biasanya sudah takut sama orang & semakin sulit diloloh mendingan dibiarkan sampai makan sendiri tapi kendalanya si induk akan lebih lama untuk produksi lagi. Kalau masih di sarang jagan difoto atau diganggu, kuatir induknya ngambek/marah. Kalau menurut saya usia 1 minggu sebaiknya diambil karena lebih enak mantaunya, sekalian belajar ngeloloh . Kalau angkat anakan kita harus siapin tempat sarang buat anak, sangkar kecil yang samping kanan kiri ditutup kardus/kain, dalam sangkar kasih lampu 5 watt taruh diatasnya., syukursyukur kalau punya incubator lebih enak lagi.

Kotak Incubator Sederhana dan Suhu yg Ideal


Kotak incubator cuma pakai kotak triplek dicat cuma pintu depan agak lebar kan belum bisa terbang terus dilubangi dikasih kasa nyamuk, atasnya kasih lampu 5 watt, kalau terlalu panas lampunya saya matikan. gitu saja , tidak perlu yang mahal-mahal. Suhu dalam kotak kalau masih umur 5 hari antara 29 C - 33C. semakin besar cukup 30C saja. Dalam kotak saya kasih termometer untuk mengecek suhu. Lampu saya nyalain lihat cuaca , kalau siang panas ya saya matiin, malam juga begitu klo dingin saya nyalain.

Meloloh
Saya mulai ngeloloh jam 6 pagi, sebelum sempat buat adonan makanan biasanya saya kasih jangkrik kecil (sebesar biji kedelai atau besaran dikit) masing-masing 5 ekor setelah dibuang kepala & kaki-kakinya. Setelah itu kita buat adonan yang banyaknya disesuaikan jumlah anakan misal anakan ada 2 ekor cukup voer fancy 2-3 sndok makan, kroto bersih 2-3 sendok dituang air panas/mendidih secukupnya, biarkan mengembang baru diaduk + vitamin untuk menjaga kesehatan anakan (saya pakai "vitachicks" untuk anak ayam.murah meriah) dosis secukupnya. Adonan bisa kita campur cacing potongin kecil-kecil sebelumnya cuci bersih sama air hangat/panas cukup 2-3 hari sekali. Adonan jangan sampai basi mending habis buat lagi, biasanya saya buat 2x sehari. (cacing bisa dicampur ke adonan atau dikasih langsung tapi hrs dipotong kecil-kecil di cuci dengan air hangat dulu). Anakan disuapi bisa menggunakan sumpit atau buat sendok kecil, adonan jagan terlalu encer atau terlalu padat, disesuaikan umur anakan. Ulat hongkong/kandang jangan dulu karena sulit dicerna nanti saja kalau umur 25 hr sambil belajar makan sendiri.

Pemasangan Ring
Sedangkan untuk pemasangan ring umur 10 hari karena biasanya umur 11 hari sudah belajar nangkring.

Penjemuran
Untuk anakan umur 15 hari biasanya baru saya jemur 10 menit dan belum berani dimandiin, setelah umur 25 hari saya jemur 15 menit sambil dimandiin dengan disemprot halus. begitu seterusnya bertambah umur penjemuran ditambah begitu juga dengan penyemprotan.Air .di semprot dengan spray yang halus seperti hujan.

Pengalaman yg lalu
Saya saja kalau sudah netes mesti binggung apalagi kalau sudah hari ke 5 pengen segera diangkat, soalnya pengalaman yang dulu-dulu begitu, setiap masuk hari ke 7-10 mesti ada yg mati. Sekarang hari ke 5 langsung saya angkat siapin dulu adonan pakan voer+kroto+vitamin jadi kelainan pada anakan bisa segera dapat diketahui.

Permasalahan Kaki Anakan Lemah


Kalau kaki lemah berarti kurang zat kapur, kalau diloloh sendiri adonan bisa ditambah zat kapur bisa di beli di apotik.

KUNCI MEMILIH MURAI BATU BAKALAN YG BAIK

KIAT MEMILIH MURAI BATU Murai batu seperti juga burung-burung lainnya , sejak lahir sebenarnya sudah memiliki pola suara khas, Akan tetapi pola suara khas turunan itu belum cukup untuk membentuk karakter suara setiap burung sehinggal dihasilkan suara kicauan berkualitas tinggi. Untuk itu murai batu muda harus menirukan kicauan murai batu dewasa. Kalau tidak burung tersebut tidak akan mampu mengembangkan kemapuan berkicaunya secara maksimal. Dengan proses seperti itu, tidaklah aneh jika murai batu muda biasa disebut bakalan kualitasnya juga berbeda. Pemelihihan bakalan murai batu yang tepat akan memudahkan pemiliknya untuk melatih burung tersebut sampai dapat berkicau dengan bagus. Faktor yang perlu diperhatikan saat memilih bakalan antara lain : cirri fhisik, membedakan murai batu bakalan jantan dan betina, serta tingkat usia bakalan. Ketiga factor tersebut sering digunakan sebagai pedoman dalam memilih bakalan murai batu. Namun perlu diketahui ke tiga factor tersebut tidak menjadi jaminan bakalan murai batu kelak mampu berkicau bagus dan baik, masih ada pengaruh cara melakukan perawatan dan kondisi lingkungan. Bagus tidaknya kicauan murai batu baru akan terbukti setelah beberapa lama dalam perawatan. A. Ciri-ciri Bakalan yang baik. Syarat utama memilih bakalan ialah mencari burung yang sehat. Kesehatan burung (bakalan) dapat dilihat dari geraknya yang lincah, bulu sayap tidak mengembang, bulu kepala tidak berdiri dan burung tidak selalu diam disangkar. Ciri khusus untuk bakalan yang bagus dapat dibagi menjadi dua yaitu Ketrekan dan cirri fisik. Cirri fisik meliputi ukuran dan bentuk : tubuh, ekor, kaki, paruh kepala, leher dan mata. 1. Ciri Ketrekan. Pengertian ketrekan disini ialah suara yang selalu disuarakan oleh setiap burung murai, suara trektrektrekakan diperdengarkan oleh burung setiap ada sesuatu yang mencurigakan maupun sangkarnya didekati sambil melompat lompa ke jeruji sangkarnya. Besarnya suara ketrekan tersebut biasanya dijadikan pedoman untuk menilai kualitas bakalan murai batu, jika suaranya bersambung seperti : trektrektrekmaka bakalan murai batu tersebut akan bersuara keras bila sudah dewasa. Suara ketrekan yang pendek dan lamban merupakan ciri burung yg kicauannya tidak keras, Tentu saja potensi itu baru dapat berkembang jika burung ini dirawat dengan baik. 2. Ukuran dan Bentuk tubuh. Bakalan murai batu yang bagus bertubuh besar dan panjang, pada saat berkicau bakalan murai batu yang seperti itu akan terlihat gagah, anggun dan menarik pada waktu dilombakan dan dapat

mempengaruhi mental burung lainnya. 3. Ekor. Keadaan ekor bakalan murai batu merupakan factor penting dalam memilih bakalan murai batu, Masalahnya dapat terjadi kemungkinan bulu ekor muraibatu tercabut saat burung ini ditangkap. Jika hal ini terjadi maka bulu ekor itu akan sulit tumbuh lagi. 4. Kaki. Dalam memilih bakalan murai batu, jangan memilih burung yang jari kaki dan kukunya terluka. Luka itu umumnya terdapat di bagian bawah antara jari dan pangkal kuku. Warna kaki murai batu ada 3 macam yaitu, : warna Cokelat muda kemerah-merahan, kuning keputihan. Para kicauan mania banyak yang percaya bahwa burung berkaki cokelat kehitaman adalah murai yang bermental baja. Sebenarnya anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar. Mental dan kicauan murai batu yang bagus lebih banyak dipengaruhi ileh factor keturunan dan perawatan yang baik. 5. Paruh. Bentuk paruh dapat menentukan besar kecilnya kicauan murai batu. Para kicauan mania lebih banyak memilih burung berparuh agak panjang dan tidak terlalu tebal, Burung berparuh seperti ini biasanya memiliki kicauan yang besar, keras dan tajam. 6. Kepala Kebanyakan bentuk kepala murai batu agak bulat, Meskipun sulit, sebaiknya mencari kepala yang agak gepeng dan tidak terlalu bulat. Kepala seperti itu dapat menunjang penampilan dan gaya burung waktu berkicau. 7. Leher. Umumnya murai berleher panjang akan berkicau panjang, sambung menyambung, keras dan tajam. Selain itu gaya saat berkicau murai batu yang berleher panjang lebih bagus dibandingkan murai batu berleher pendek. 8. Mata. Jarang sekali penggemar burung yang memperhatikan mata bakalan. Yang penting mata itu sehat, tidak cacat atau tidak sedang sakit. Sebagian penggemar murai batu lebih suka memilih bakalan yang matanya melotot. Ada anggapan bahwa murai batu yang bermata melotot bersifat galak dan lincah. Selain itu ukuran badannya lebih besar dibanding burung sejenisnya. B. Membedakan Murai batu Jantan dan Betina Mengetahui perbedaan murai batu jantan dan Betina merupakan satu factor penting dalam tehnis pemeliharaan burung ini. Sebab hanya murai batu jantang saja yang dapat berkicau dengan bagus, Murai batu betina sebenarnya tidak bisu, tetapi kicauannya jarang dan suaranya kecil. 1. Ciri Fisik. Burung murai batu yang dijual dipasar burung dapat dibagi menjadi tiga bagian tingkat usia: yaitu Dewasa, Muda hutan, Anakan. Ciri fisik muda hutan dan dewasa sama, akan tetapi yang agak berbeda dan cukup sulit dilihat ialah murai anakan. Berikut ini adalah cirri fisik masing masing golongan murai batu :

a. Burung murai batu jantan dewasa dan muda hutan: - Bulu tumbuh berwarna hitam sangat pekat, terutama dibatas antara bulu yang berwarna hitam dan kecokelatan. - Badannya Besar. - Ekornya Panjang, besar dan kuat. - Bulunya tidak terlalu kasar. - Sisik kaki agak kasar. b. Burung murai batu betina dewasa. - Bulunya berwarna hitam agak kotor atau keabu abuan, terutama dibatas antara bulu yang berwarna hitam dan kecokelatan. - Badannya berukuran kecil - Ekornya pendek dan kecil a. Burung Murai batu Anakan Jantan. - Dibagian dada yang kelak ditumbuhi bulu berwarna hitam ada bintik warna cokelat - Ukuran badan cukup besar dan agak panjang - Ekor agak panjang dan besar. - Disayap ada totol totol berwarna cokelat (belum hitam seluruhnya) d. Burung Murai batu Betina Anakan. - Dibagian dada kelak ditumbuhi bulu hitam kotor atau keabuabuan, ada ada bulu muda berwarna keputihan dan sedikit bercampur cokelat tipis. Wrna itu memanjang ke bawah. - Badan agak kecil - Ekor pendek dan kecil. Demikian sekilas kiat mengetahui murai batu bakalan jantan dan betina agar para hobiis pemula komunitas murai batu mempunyai panduan jika hendak membeli atau memilih murai batu dewasa dan anakan. Semoga berhasil.(Red. AlbertoAriesbertos08)

You might also like