You are on page 1of 3

Landasan Teori

Makanan adalah sesuatu yang dapat dimakan dan berguna bagi tubuh.Fungsi makanan antara lain: sebagai sumber atau penghasil energi, sebagai pembangun tubuh, sebagai pelindung, dan sebagai pertahanan tubuh. Makanan yang kita makan terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Zat makanan dapat dibagi menjadi 2 yaitu zat makanan makro (makronutrien) dan zat makanan mikro (mikronutrien). Yang termasuk makronutrien yaitu karbohidrat, lemak, protein, sedangkan yang termasuk mikronutrien yaitu mineral dan vitamin. Karbohidrat merupakan senyawa organik yang dapat berjenis monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Ciri monosakarida yakni mudah larut dalam air, berasa manis, dan memiliki satu gugusan gula. Bentuknya dapat berupa glukosa, fruktosa, galaktosa, dan maltosa. Disakarida merupakan karbohidrat yang memiliki dua gugusan gula, sedangkan polisakarida memiliki lebih dari 10 gugusan gula. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari makanan pokok seperti padi, ketela, jagung, sagu, gandum, umbi-umbian, roti, dan tepung-tepungan. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama, mengatur sebagai sumber energi utama, menjaga keseimbangan asam basa, membantu proses pencernaan makanan, membantu penyerapan kalsium, pembentuk lemak dan protein, penghasil kalori pokok ( 1 gram = 4,1 kalori ) dan juga untuk metabolisme tubuh. Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Amilum merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan amilum sebagai sumber energi yang penting. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodium. Glukosa merupakan hasil pemecahan karbohidrat pada hewan dan

manusia. Glukosa terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Bahan makanan yang ditetesi benedict kemudian dipanasi, apabila terjadi perubahan menjadi warna merah bata maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Bila berwarna

hijau kekuning-kuningan dan keruh kadar glukosa ( 0,5-1% ), bila berwarna kuning keruh kadar glukosa (1-1,5%), bila warna jingga kadar glukosa (2-3,5%), sedangkan bila berwarna merah keruh kadar glukosa (>3,5%). Protein merupakan senyawa organik yang tersusun atas unsure-unsur seperti C, H, O, dan terkadang mengandung unsure S dan P.Dasar penyusun protein adalah asam amino. Asam amino terbagi dua jenis, meliputi : asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh dan berasal dari luar tubuh, dan asam amino non-esensial yang dapat diperoleh dari dalam tubuh. Berdasarkan asalnya protein terdiri atas protein hewani dan protein nabati. Protein hewani bersumber dari hewan seperti daging, ikan, telur, dan susu. Protein nabati bersumber dari tumbuhan seperti sayur-sayuran, padipadian, dan kacang-kacangan. Protein memiliki beragam fungsi di dalam tubuh, antara lain menghasilkan energi, membangun sel dan jaringan baru, mengganti sel dan jaringan yang rusak, menghasilkan materi pokok seperti enzim, hormon, antibodi, dan kromosom, menjaga kestabilan cairan tubuh, dan berperan sebagai penyangga. Untuk mengetahui

kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indikator uji makanan yang biasa dikenal dengan reagen. Reagen tersebut digunakan untuk mendeterminasi kandungan gizi dalam makanan. Beberapa reagen yang biasanya digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrisi dalam makanan adalah lugol atau iodin digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum. Suatu bahan makanan yang ditetesi larutan lugol dan kemudian mengalami perubahan warna menjadi biru kehitaman menunjukkan bahwa bahan makanan tersebut mengandung amilum. Yang kedua adalah benedict biasa digunakan untuk menunjukkan kandungan makanan kelompok gula. Apabila suatu bahan makanan yang ditetesi larutan benedict fehling A + B kemudian dibakar diatas pembakar spirtus dan berubah warna menjadi merah bata, menunjukkan bahwa bahan makanan mengandung glukosa. Dan yang terakhir adalah biuret digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein. Larutan bahan makanan yang ditetesi larutan biuret kemudian dikocok dan berubah warna menjadi ungu, menunjukkan bahwa bahan makanan tersebut mengandung protein.

You might also like