You are on page 1of 13

Komponen Peta

Peta adalah gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar, diperkecil dengan skala dan proyeksi tertentu. Jenis-jenis Peta Jenis Peta berdasarkan informasi atau isinya peta : 1. Peta umum (peta ikhtisar), adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu di permukaan bumi secara umum. Peta umum dibedakan menjadi dua, yaitu peta chorografi dan peta topografi. Peta chorografi adalah peta yang menampilkan permukaan bumi secara umum, seperti peta dunia, peta benua, dan peta kabupaten. Peta topografi adalah peta yang menampilkan relief permukaan bumi. 2. Peta khusus (tematik) adalah peta yang hanya menggambarkan kenampakan tertentu saja di permukaan bumi. Contoh peta tematik antara lain peta pariwisata, peta kepadatan penduduk, peta pertambangan, dan sebagainya.

Jenis Peta berdasarkan skalanya : 1 . Peta kadaster, berskala 1: 100 s.d. 1: 5.000. 2 . Peta skala besar, berskala 1 : 5.000 s.d. 1: 250.000. 3 . Peta skala sedang, berskala 1: 250.000 s.d 1: 500.000. 4 . Peta skala kecil, berskala 1: 500.000 s.d 1:1.000.000. 5 . Peta skala sangat kecil, berskala lebih besar dari 1 : 1.000.000 Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya Peta stasioner. Peta stasioner adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang tetap atau relatif stabil. Contohnya: Peta geologi Peta kontur Peta laut menurut kedalamannya Peta topografi Peta jalur pegunungan Peta dinamis. Peta dinamis adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang bersifat dinamis atau berubah-ubah. Contoh: Peta kepadatan penduduk Peta penyebaran penduduk memperlihatkan tingkat kepadatan penduduk di suatu tempat pada suatu wilayah. Peta jaringan transportasi Peta jaringan irigasi Peta jaringan telepon

Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya Peta timbul. Peta timbul adalah peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief.

Peta dasar (peta biasa). Peta dasar adalah peta yang menggambarkan keadaan suatu wilayah yang belum diberi data, misalnya peta dasar Indonesia atau peta dasar Pulau Jawa. Dengan adanya peta dasar tersebut kita dapat membuat berbagai jenis peta yang kita inginkan. Peta digital. Peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada pita magnetik, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer, misalnya peta yang digambarkan melalui layar televisi atau layar komputer.

Komponen/Kelengkapan Peta terdiri atas : 1. Judul Peta Judul peta menunjukkan data dan daerah yang tergambar dalam peta tersebut. Contoh:

peta penyebaran penduduk pulau Jawa. peta bentuk muka bumi Asia. peta Indonesia.

Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Biasanya, sebelum pembaca memperhatikan isi peta, pasti terlebih dahulu judul yang dibacanya. Judul peta hendaknya memuat/mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta. Selain itu, judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda pada peta. Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta. Tetapi judul peta dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan dari keseluruhan peta.

2. Skala Peta Skala pada peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Contoh: Skala 1 : 500.000 artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 500.000 cm ( 5Km) jarak sebenarnya di permukaan bumi. Bila ingin menyajikan data secara rinci, maka gunakanlah skala besar, (1 : 5.000 sampai 1 : 250.000). Sebaliknya bila ingin menunjukkan data secara umum, gunakanlah skala kecil (1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih).

3. Proyeksi Peta Bumi kita merupakan bentuk tiga dimensi, tetapi peta merupakan bentuk dua dimensi. Walaupun demikian terdapat tiga aspek yang harus dipenuhi oleh sebuah peta yaitu sebagai berikut.

Conform, berarti bentuk yang digambarkan di peta harus sesuai dengan aslinya. Equivalent, berarti daerah yang digambar di peta harus sama luas dengan aslinya. Equidistant, berarti jarak yang digambar pada peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya

Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam pembuatan peta digunakan proyeksi peta. Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang datar. Macam-macam proyeksi peta adalah sebagai berikut. a. Proyeksi azimuthal (zenithal projection), adalah bidang proyeksi yang berupa suatu bidang datar yang menyinggung bola, pada kutub ekuator atau sembarang tempat yang terletak antara ekuator dan kutub. Proyeksi ini paling baik untuk menggambar daerah di sekitar ekuator. b. Proyeksi silinder (Mercator projection ), adalah semua garis horizontal dan meridian berupa garis lurus vertikal. Proyeksi ini paling tepat menggambarkan daerah ekuator sebab ke arah kutub terjadi pemanjangan garis. c. Proyeksi kerucut (conical projection), adalah garis yang memotong atau menyinggung globe dan bentangannya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini menggambarkan daerah dilintang 45

4. Legenda/Keterangan Peta Legenda merupakan keterangan peta, memudahkan pembacaan dan penafsiran peta karena legenda menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan.

5. Petunjuk Arah/Tanda Orientasi Petunjuk arah untuk menunjukkan arah Utara, Selatan, Timur dan Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan. Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak menganggu kenampakan peta. 6. Simbol dan Warna Gambar atau tanda untuk mewakili obyek agar penyajian informasi lebih sederhana dan sistematik.

a. Simbol peta. a) Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari permukaan laut. Contoh: simbol titik. b) Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis seperti simbol sungai, batas wilayah, jalan, dsb. Contoh: simbol garis. c) Simbol luasan (area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area seperti: padang pasir, rawa, hutan. Contoh: simbol luasan (area).

b. Warna Perhatikanlah peta yang ada di sekolah Anda, warna apa saja yang ada pada peta tersebut? Peta yang berwarna akan lebih indah dilihat dan kenampakan yang ingin disajikan juga kelihatan lebih jelas. Penggunaan warna pada peta harus sesuai maksud/tujuan si pembuat peta dan kebiasaan umum. Contoh:

laut, danau digunakan warna biru. temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat. curah hujan digunakan warna biru atau hijau. dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut digunakan warna hijau. daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 sampai 3000 meter) digunakan warna coklat tua.

Warna berdasarkan sifatnya, ada dua macam yaitu warna bersifat kualitatif dan bersifat kuantitatif.

7. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta Bila Anda membaca peta, perhatikan sumbernya. Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa peta tersebut bukan hasil rekaan dan dapat dipercaya. Selain sumber, perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama. 8. Inset Inset adalah peta kecil tambahan dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam peta. Inset bersifat menjelaskan wilayah pada peta utama. Berdasarkan fungsinyanya, inset di bedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Inset yang berfungsi untuk menunjukkan lokasi relatif wilayah yang tergambar pada peta utama.

Inset ini memiliki skala lebih kecil dari peta utama, untuk menjelaskan letak/hubungan antara wilayah pada peta utama dengan wilayah lain di sekelilingnya. Misalnya : lokasi relatif Pulau Kalimantan sebagai peta utama terlihat posisinya dengan pulau-pulau lain di sekitarnya pada inset peta wilayah Indonesia b. Inset yang berfungsi memperbesar/memperjelas sebagian kecil wilayah pada peta utama. Inset ini memiliki skala lebih besar dari peta pokok, mempunyai kegunaan untuk menjelaskan bagian dari peta pokok yang dianggap penting. Misalnya : lokasi permukiman yang penting pada suatu kota diperbesar sehingga menjadi lebih jelas. c. Inset yang berfungsi untuk menyambung wilayah pada peta utama. Inset ini memiliki skala sama besar dengan peta utama dan juga merupakan peta utama yang disambung. Fungsi menyambung ini bertujuan untuk :

Menggambarkan wilayah pada peta utama yang terpotong karena keterbatasan pada media kertas/halaman. Menggambar wilayah yang terpencar

9. Lettering (Tata Cara Penulisan pada Peta) Untuk membuat tulisan pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut: 1. Nama geografi ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat.Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara).Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring. 2. Nama jalan ditulis harus searah dengan arah jalan tersebut, dan ditulis dengan huruf cetak kecil. 3. Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:

di bawah simbol kota. di atas simbol kota. di sebelah kanan simbol kota. di sebelah kiri simbol kota.

Letak komponen peta

Komposisi Peta Topografi Baru 1. Judul peta 2. Skala angka 3. Nomor lembar peta seri 4. Daerah yang dicakup 5. Edisi (tahun), petunjuk letak peta 6. Keterangan proyeksi peta 7. Pengarang/penerbit 8. Petunjuk orientasi utara 9. Skala grafis 10. Pembagian daerah administrasi 11. Petunjuk pembacaan koordinat geografis 12. Grid lintang 13. Grid bujur Komposisi Peta yang baik

Keterangan: 1. Judul peta tematik 2. Daerah yang dicakup 3. Skala angka dan grafis 4. Orientasi utara 5. Legenda/keterangan 6. Peta inset/peta lokasi 7. Pengarang/penerbit 8. Sumber data 9. Grid lintang dan bujur

Komponen - Komponen Peta


Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan dipahami. Kelengkapan tersebut dinamakan komponen peta. Komponen-komponen peta antara lain sebagai berikut: 1. Judul peta Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul peta merupakan komponen yang penting. Biasanya sebelum memperhatikan isi peta, pasti seseorang terlebih dahulu membaca judulnya.

2.Legenda

Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau simbol-simbol beserta artiny. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta. 3. Skala Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1 : 200.000. Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2 km jarak sebenarnya. 4. Simbol Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum. Berikut ini adalah simbol-simbol yang biasa digunakan pada peta.

5. Mata angin Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin. Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke arah utara. Mata angin sangat penting keberadaanya supaya tidak terjadi kekeliruan arah. 6. Garis astronomis Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi. Garis astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur merupakan garis dari utara ke selatan. 7. Garis tepi Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta

untuk menunjukkan batas peta tersebut. 8. Tahun pembuatan peta Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau tidak untuk digunakan saat ini. 9. Inset peta Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena letaknya di luar garis batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan. Inset peta disebut juga peta sisipan. 10. Tata warna Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan biru untuk menunjukkan wilayah perairan. Untuk memperjelas tentang komponen-komponen peta perhatikan gambar peta berikut:

JENIS, BENTUK, DAN KOMPONEN PETA


Pengertian Peta Peta dapat diartikan sebagai gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai fenomena ketampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu. ilmu yang mempelajari peta adalah kartografi. Pada sebuah peta terdapat berbagai unsur wilayah permukaan bumi,seperti gunung,sungai,kota,jalan raya,jalan kereta api,dataran rendah dan dataran tinggi.unsur

wilayah tersebut di gambarkan dalam bentuk simbol-simbol untuk memudahkan orang menggunakannya. a.jenis-jenis peta 1.peta umum Peta umum adalah peta yang menggambarkan seluruh ketampakan di permukaan bumi,baik fenomena alam maupun budaya.fenomena alam dapat berupa sungai,danau,rawa,gunung,pegunungan ,atau laut.adapun fenomena budaya,antara lain jalan raya,batas wilayah,jalan kereta api,pemukiman,Bandara udara pelabuhan laut,perkebunan,persawahan,telagan dan fasilitas pemukiman. Peta umum dapat di bedakan ke dalam tiga jenis,yaitu peta dunia,peta korografi dan peta topografi. A) peta dunia adalah peta yang menggambarkan bentuk dan letak wilayah setiap Negara di dunia. B) peta korografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil. C) Peta topografi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi dan reliefnya(ketinggian tempat). 2.peta khusus Peta khusus adalah jenis peta yang di dalamnya hanya menggambarkan satu atau beberapa aspek fenomena di permukaan bumi.misalnya,peta jalur penerbangan dunia,peta persebaran gunung api di Indonesia,serta peta cuaca dan iklim. Berdasarkan jenis skala peta dapat di kelompokkan menjadi lima jenis,yaitu 1)peta kadaster adalah peta yang menggunakkan skala 1:5.000-1:100,misalnya peta desa. 2)peta skala besar adalah peta yang menggunakan skala 1:250.000-<1:5000,misalnya peta kecamatan. 3)peta skala menengah adalah peta yang menggunakan skala 1:500.000-<1:250.000,misalnya peta kabupaten. 4)peta skala kecil adalalah peta yang menggunakan skala 1:1.000.000-<1:500.000,misalnya peta provinsi. 5)peta geografis adalah peta yang menggunakan skala<1:1.000.000 misalnya peta Negara,peta benua,peta dunia. b.bentuk-bentuk peta 1)peta datar adalah peta yang di buat pada bidang datar,misalnya di buat pada kain dan kertas. 2)peta relief adalah peta yang di buat berdasarkan bentuk permukaan bumi sebenarnya sehingga tinggi rendah permukaan bumi dapat di lihat dengan jelas. 3)peta digital adalah peta yang dibuat dengan aplikasi komputer dengan menggunakan program sistem informasi geografis (SIG) c.komponen-komponen peta 1)judul peta Sebelum kamu melihat isi peta,mungkin yang kali di lihat adalah judul peta.secara

selintas,dari judul peta orang akan dapat memperkirakan isi peta yang bersangkutan.oleh karena itu,judul petahendaknya memuat informasi yang sesuai dengan isi peta.selain itu ,judul peta juga harus mudah di mengerti oleh pembaca. Judul sebuah peta harus memuat tiga hal pokok,yaitu tema peta,nama lokasi wilayah yang di petakan,dan tahun pembuatan.tema pada judul peta dibuat sesuai dengan isi peta,yaitu informasi dominant yang tergambar dalam peta. Lokasi pada judul peta,yaitu nama daerah berupa wilayah administrasi maupun bukan wilayah administrasi.wilayah administrasi,misalnya lokasi desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi.daerah yang bukan wilayah administrasi, misalnya daerah aliran sungai(DAS), batas jenis tanah, dan batas kepulauan. Tahun pada judul peta disesuaikan dengan tahun informasi atau tahun yang di petakan.sebuh peta yang menggambarkan atau memetakan data statistik, informasi tahun nya harus di cantumkan karena data statistic selalu mengalami perubahan . Judul peta pada umum nya di letakan di atas bagian tengah.judul peta harus mencerminkan kandungan isi pokok peta. misalnya, peta persebaran batu bara Indonesia, peta tata guna lahan kabupaten bireun, peta persebaran bahan galian di provinsi papua timur, atau peta provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 2)Skala Peta Skala Peta adalah angka perbandingan yang menunjukkan jarak datar antara peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi . a)Skala Angka Skala Angka adalah skala peta yang di nyatakan dalam bentuk angka. Skala angka sering pula di namakan skla numerik .bahkan,ada juga yang menamakannya skala pecahan. Contoh Skala 1:100.000 cm di lapangan. Misalnya, pada peta berskala 1:100.000, jarak kota A dengan kota B tergambar 5 cm, berarti jarak datar yang sebenarnya antara kota A dan B adalah 500.000 cm atau sama dengan 5 km. b)Skala Garis Skala Garis adalah jenis skala peta yang dinyatakan dalam bentuk garis. Garis tersebut terbagi dalam bebrapa bagian dengan ukuran sama besar.Skala garis sering pula dinamakan skala grafis.Berikut adalah contoh skala garis. Skala garis diatas dapat diartikan bahwa jarak 1 cm di peta sama dengan dengan 2 km di lapangan.untuk membaca skala garis tersebut dapat diubah kedalam skala angka.apabila ditulis dengan skala angka, yaitu 1 cm peta :2 km (lapangan), 1 cm :200.000 cm.Jadi skala tersebut adalah 1:200.000. c)Skala Verbal selain skala angka dan garis, digunakan pula skala verbal. Skala verbal adalah skala peta dalam bentuk kalimat. Contoh 1 inchi, untuk 1 mil, artinya 1 inci di peta berbanding 1 mil di permukaan bumi (1 mil = 63.360 inchi) 3) Tanda Orientasi Tanda orientasi (petunjuk arah) sangat penting dicantumkan pada sebuah peta. Melalui mata

angina ini para pembaca dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, dan timur pada saat membaca peta. Tanda orietasi berupa tanda panah yang menunjuk kea rah utara peta. 4) Inset Inset adalah peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta utama. Inset diletakkan di bagian sisi kiri, sisi kanan, atau di bawah peta dalam garis tepi. Pembuatan inset ditujukan untuk memperbesar objek atau wilayah yang terdapat dalam peta utama, misalnya pembesaran Kepulauan Talaud pada peta Provinsi Sulawesi Utara. Inset juga dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang lokasi peta utama pada daerah yang lebih luas, misalnya pada peta Kota Surabaya memerlukan inset Jawa Timur. 5) Garis Astronomis Garis Astronomis adalah garis yang menunjukkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis-garis khayal yang melintang terhadap sumbu bumi dari arah barat ke timur sejajar dengan garis khatulistiwa (lintang 0). Garis lintang dimulai dari 0 (Kota Greenwich di Inggris) sampai dengan 180 (batas penanggalan internasional yang melalui Selat Bering di Samudra Pasifik). Garis bujur adalah garis-garis khayal yang membujur dari arah utara ke selatan sejajar dengan sumbu bumi. Garis bujur membagi bola bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan barat dan belahan timur. Garis lintang dinamakan pula garis pararel (latitude), sedangkan garis bujur dinamakan garis meridian (longitude). Garis lintang dimulai dari 0 (khatulistiwa) sampai dengan 90(kutub). Garis lintang dan garis bujur sangat diperlukan untuk menentukan letak suatu daerah dengan akurat. Letak astronomi sering disebut juga sebagai letak absolute. Misalnya letak astronomi Indonesia adalah 6LU-11LS dan 95BT-141BT. Garis lintang dan garis sanagt berguna dalam menentukan lokasi suatu tempat. Selain itu, fungsi garis bujur dapat membagi waktu dunia ke dalam 24 daerah waktu (24 jam). Setiap jarak 15 garis bujur menunjukkan selisih waktu 1 jam. 6) Sumber Peta Sumber peta terdiri atas intansi atau lembaga yang membuat peta dan tahun pembuatan peta. Sumber peta merupakan kelengkapan yang penting untuk dicantumkan pada sebuah peta. Tahun pembuatan peta sangat dibutuhkan, terutama bagi peta yang menyajikan data yang cepat berubah, seperti jumlah dan persebaran penduduk, pola penggunaan lahan, dan produksi pertanian. Adapun lembaga pembuat peta diperlukan untuk mengetahui sumber peta tersebut diperoleh. Di Indonesia, lembaga yang membuat peta, di antaranya Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Topografi Angkatan Darat, Direktorat Geologi , dan Dinas Hidrologi dan Oseanografi (Dihidros) TNI AL. Pada umumnya, sumber dan tahun pembuatan peta ditulis di bawah kanan peta. 7) Legenda Legenda adalah kolom keterangan tentang simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Pada umumnya, legenda diletakkan di sudut kiri bawah peta. Simbol adalah tanda-tanda khusus dalam peta , baik berupa simbol titik , simbol garis , simbol wilayah (polygon) , atau simbol warna. a) Simbol Garis Simbol garis adalah simbol pada peta yang menggunakan garis untuk menggambarkan jalan , sungai , atau ketinggian tempat (kontur). Contoh:

= Rel kereta api = Garis ketinggian tempat = Sungai = Jalan raya b) Simbol Titik Simbol titik adalah berupa simbol geometrik dan simbol gambar. Simbol geometrik simbol yang berupa bangun matematika , Seperti Bangun Segitiga , Segiempat , Lingkaran dan sebagainya. Simbol gambar adalah simbol yang berupa gambar seperti keadaan sebenarnya. Misalnya , Simbol pelabuhan laut , bandara udara dan sejenis fauna. c) Simbol Wilayah Simbol wilayah adalah simbol dalam peta yang digunakan untuk menunjukkan objek di permukaan bumi dalam bentuk wilayah (polygon). Misalnya, Simbol hutan, Sawah, lading dan permukiman. d) Simbol Warna Simbol warna adalah simbol dalam peta yang di gunakan untuk menunjukan ketinggian tempat atau kedalam perairan . Misalnya, warna hijau untuk menggambar dataran rendah dan warna biru tua untuk menggambar laut dalam. 8)Garis Tepi Garis tepi untuk peta merupakan garis yang membatasi informasi yang terdapat pada peta tersebut. Garis tepi peta disebut juga bingkai peta. Semua komponen peta berada di dalam garis tepi atau tidak ada informasi yang berada di luar garis tepi peta.

You might also like