You are on page 1of 46

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

TEORI DASAR LISTRIK


1. PENGENALAN ARUS SEARAH. 1.1. Generator arus searah. Adalah mesin pengubah energi mekanik menjadi energi listrik, sedangkan penggerak dari generator disebut prime mover yang dapat berbentuk turbin air, uap, mesin diesel dll. Prinsip kerjanya adalah berdasarkan hokum Faraday dimana konduktor memotong medan magnit dan emf atau induksi akan timbul beda tegangan dan adanya komutator yang dipasang pada sumbu generator maka pada terminal generator akan terjadi tegangan searah. 1.2. Batere atau Accumulator. Batere atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel ( dapat berbalikan ) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektro kimia reversibel, adalah didalam batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik ( proses pengosongan ), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia ( pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah ( polaritas ) yang berlawanan didalam sel. Tiap sel batere ini terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan, yaitu elektroda positif dan elektroda negatif yang dicelupkan dalam suatu larutan kimia.

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

1.3. Arus Listrik: adalah mengalirnya electron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah electron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. 1 ampere arus adalah mengalirnya electron sebanyak 628x1016 atau sama dengan 1 Coulumb per detik meliwati suatu penampang konduktor.

i=

q t

[ ampere ]

1.4. Tahanan dan daya hantar. Tahanan difinisikan sbb : 1 (satu Ohm / ) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm pada temperatur 0 C. Daya hantar didifinisikan sbb : Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik. Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus.

1 G 1 G = R R =
Dimana : R = Tahanan kawat listrik [ /ohm] G = Daya hantar arus Tahanan pengahantar besarnya penampangnya. Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan penampang q serta tahanan jenis (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah : [Y/mho] berbanding terbalik terhadap luas

R =

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Dimana : R = tahanan kawat [ /ohm]

= panjang kawat

[meter/m]

= tahanan jenis kawat [mm/meter]


q = penampang kawat [mm] faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistance, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada : 1.5. Potensial. Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. Dari hal tersebut diatas kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut beda tegangan. satuan dari beda tegangan adalah Volt. panjang tahanan luas penampang konduktor. jenis konduktor temperatur.

2. RANGKAIAN ARUS SEARAH 2.1. HUKUM OHM. Pada suatu rangkaian tertutup :

Gambar : Rangkaian arus Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

V I
=

V R I

Daya (P) : V R= I I= R V P = I x V P = I x I x R P = I2 x R Contoh : Suatu beban yang mempunyai tahanan R = tegangan ( V ) yang besarnya 220 Volt. Berapa besar arus ( I ) dan daya (P) yang mengalir pada rangkaian tersebut?. 100 , dihubungkan kesumber

Jawab : I = . A

220 Volt

R = 100

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Besar arus (I) yang mengalir : V I = R 220 I = 100 = 2,2 A

Daya (P) : P = I x V P = 2,2 x 220 P = 484 Watt

2.2.

HUKUM KIRCHOFF. Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (I=0).

I1 I2 I3 I5 I4

Gambar : Loop arus KIRCOFF Jadi :

I1

+ (

-I2
=

) + (

-I3
+

) +

I4
+

-I5

= 0

I1 + I4

I2

I3

I5

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

3. PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK. 3.1. GEM (GAYA ELEKTROMOTORIS) Bila sebatang penghantar digerakan sedemikian rupa didalam medan magnet, hingga garis-garis medan magnet terpotong bebas didalam penghantar akan bekerja gaya, yang menggerakan elektron tersebut sejurus dengan arah penghantar. Akibatnya ialah penumpukan elektron (pembawa muatan negatip) disebelah bawah dan kekurangan elektron yang sebanding diujung batang sebelah atas. Didalam batang penghantar terjadi tegangan, selama berlangsungnya gerakan penghantar didalam medan magnet. Membangkitkan tegangan dengan bantuan medan magnet dinamakan menginduksikan, dan kejadian itu sendiri dinamakan tegangan induksi.

Gambar Pembangkitan Tegangan Bolak Balik Hubungan antara frequensi, kecepatan putar dan tegangan yang timbul pada generator arus bolak balik. frekwensi.

f =

PN 120

[ Hz ]
6

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

dimana : P = jumlah kutub magnit. N = putaran rotor permenit f = jumlah lengkap putaran perdetik. Persamaan tegangan bolak-balik

Dengan diketahui bahwa perputaran kumparan dengan percepatan tertentu yaitu radians second atau 2 radians dan grafik tegangan untuk satu cycle adalah :

= 2f
Sesuai standar persamaan dari tegangan bolak-balik adalah :

e = Em sin e = Em sin e = Em sin 2ft e = Em sin t

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

a.

Nilai sesaat (Instantaneous value).

Didifinisikan sebagai harga sesaat ketika berputar dimana nilai pada lokasi tertentu, untuk membedakan dengan notasi tegangan dan arus nilai sesaat dinotasikan sebagai e dan i (huruf kecil). b. Nilai Puncak (peak value).

Disebut juga nilai maximum baik Positip (+) maupun negatip (-) baik untuk tegangan maupun arus dan disebut juga sebagai nilai makismum. c. Nilai rata-rata (average value).

Nilai rata-rata yang dihitung secara arithmetical satu cycle. nilai rata-rata arus dan tegangan bolak-balik yang berbentuk gelombang sinusoidal adalah : Eav = 0,637 Em dan Iav = 0,637 Im ( 0,637 =2/ ).

d.

Nilai efektip, (effectiv value)

Harga efektif atau harga guna dari arus bolak-balik yang berbentuk sinus adalah suatu harga arus yang lebih penting dari pada harga arus rata-rata. Arus yang mengalir didalam suatu tahanan R selama waktu t, akan melakukan sejumlah usaha yang menurut rumus : A = I.R.t [joule}

usaha ini dalam bentuk panas. Jika tahanan R dilalui arus bolak-balik i = Im.sin t dan didalam waktu t yang sama, arus bolak-balik tersebut melakukan sejumlah pekerjaan yang sama besarnya dengan = Im.R.t [joule].

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Harga efektif arus bolak-balik adalah harga tetap dari arus rata yang didalam waktu yang sama melakukan sejumlah usaha (Im.R.t dengan usaha yang dilakukan oleh arus bolak-balik. Sehingga bentuk persamaan diatas berubah menjadi sbb : A = Im.sint berarti ; i = Im.sint = Im ( - .cos 2t) = (Im - . Im cos 2t) Jadi arus i merupakan arus campuran yang terdiri dari dua bagian yaitu : Bagian arus yang rata dengan harga Im . bagian yang berubah ubah menurut rumus cosinus (grafik). . Im cos 2t [joule].) yang besarnya

Dari bagian yang rata adalah sebagai harga puncak yang jika dihitung merupakan harga efektip dari arus bolak-balik adalah akar dari harga puncak yaitu :

Ieff = (. Im );

Ieff = Im .

I eff =

Im 2

untuk tegangan sama :

Veff =

Vm 2

3.2.

FREKUENSI DAN PERIODE ARUS BOLAK-BALIK Frekuensi arus bolak-balik dapat dinyatakan sebagai berikut : Waktu yang diperlukan oleh arus bolak-balik untuk kembali pada harga yang sama dan arah yang sama (1 cycle) disebut periode, dengan symbol T dan dinyatakan dalam detik/cycle. Amplitudo adalah harga maximum arus yang ditunjukkan garis grafik. Harga sesaat adalah harga yang ditunjukkan garis grafik pada suatu saat.
9

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

FREKUENSI arus bolak-balik adalah jumlah perubahan arah arus per detik f = 1/T Frekuensi dinyatakan dalam HERTZ, dimana 1 Hz = 1 Cycle per detik

+
I I

Perubahan positip Harga sesaat 1 Perubahan

t/s

Perubahan negatip

Amplitudo

Waktu ( T ) Gambar Perioda Frekuensi

3.3.

FREKUENSI SISTEM. Frekuensi system PLN adalah 50 HZ, artinya : Dalam waktu 1 detik menghasilkan 50 gelombang 1 gelombang membutuhkan waktu 1/50 detik
10

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Apabila frekuensi besarnya f Hz, maka : Dalam waktu 1 detik menghasilkan f gelombang 1 gelombang membutuhkan waktu 1/f detik. Untuk mencapai 1 gelombang penuh (perioda penuh) dibutuhkan waktu T detik. Jadi : T =

1 f
2 T 2

1 f

= 2 f

= 2 f
3.4. Tahanan ohm (resistansi) didalam rangkaian arus bolak-balik. Jika sebuah tahanan Ohm R (resistansi) dipasangkan pada generator G yang mengeluarkan tegangan bolak-balik sebesar : e = Em. sint. seperti pada gambar rangakian di bawah :

11

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

e R E sin t iR = m R E i R = m sin t R sin t = 1 E IRm = m R E I= R iR =


3.5. Tahanan Induktif. Gambar dibawah ini menunjukan sebuah gulungan induksi yang mempunyai koefisiensi induksi diri L dihubungkan pada sumber tegangan arus bolakbalik atau tegangan yang berbentuk sinusioda. e = Em.sin t dengan demikian gulungan akan dilalui arus listrik bolak-balik (IL), yang perlu kita pelajari dan selidiki adalah bagaimana perubahan sifat-sifat dari arus IL tersebut. untuk itu perlu diketahui bahwa didalam gulungan induksi L mengalir arus bolak-balik yang berbentuk gelombang sinus yang besarnya adalah :

I L = I LM . sin( 90 ) t

12

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

3.6.

Reaktansi Kapasitip. (Tahanan Kapasitip). Sebuah kondensator yang sering disebut kapasitor C dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik berbentuk sinus yang ditetapkan dengan rumus sbb: e = Em.sin t Sehingga ic berbentuk :

ic = I cm sin ( t + 90)
Gambar grafiknya menunjukan grafik tegangan berbentuk sinus dan grafi arus berbentuk cosinus sehingga arus mendahului 90 terhadap tegangan adalah sbb :

4. Daya Listrik Arus Bolak-Balik. 4.1. Daya 1 fasa Besarnya daya listrik untuk arus searah telah diketahui dengan rumus P=EI jika digambarkan dalam grafik adalah sbb:

13

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

P= E x I

untuk arus bolak-balik diketahui : e = Em. sint dan i = Im. sint. maka : P (W) = e x i P (W) = Em. sint x Im. sint P (W) = Em. Im. sin2t diketahui : cos 2 = 1 2 sin2

sin 2 =

cos 2 1 2 cos 2 1 P(W ) = E m .I M 2 E I P(W ) = m. m cos 2t 2

dengan meratakan garis lengkung menjadi garis AB yang merupakan garis sumbu nol grafik cosinus, sehingga terdapat jajaran siku OABC yang luasnya sama dengan luas abcde (luas bidang arsir) dengan tinggi :

14

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

b w=e.i A e i 0 a c T Wm

Im.Em Im e C Em
2

W=E.I

I m Em 2 sama dengan : I E I = m dan E = m 2 2 maka : P(W ) = E I (Watt ) sedangkan usaha listrik : A = E I t ( joule ) BC =
Jadi kuat arus (I) yang sefasa demgam tegangan (E) akan menghasilkan daya listrik yang satuannya Watt.

15

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

A e i 0

B Im.Em
2

C T

W=E.I

4.2.

Kuat Arus dan Daya Listrik Semu Gambar dibawah ini menunjukan lengkung sinus dari kuat arus tukar dengan rumus : i = Im. Sin t. Dan tegangan tukar menurut rumus : e = Em. sin (t+90) Rumus tegangan e diatas karena tegangan e mendahului 90 terhadap kuat arus i, sehingga tegangan itu dapat diaggap sebagai tegangan cosinus : e = Em. Cos t Hasil kali e dan i antara saat-saat t=0 sampai t=B memberikan lengkung w (P) yang pasitip; antara saat-saat t = B sampai t = C dimana hasil kali +i dan e akan menghasilkan lengkung garis w (P) yang negatip, antara saat-saat t=C dan t=D hasil kali i dan +e akan menghasilkan lengkung w positif dan antara saat t=D dan t=E dimana hasil klai +e dan i akan menghasilkan lengkung w (P) negatif, Sehingga julah usaha :
16

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

e.i.t = w (P) (joule)

w=e.i e i 0 90 T B C D E Im Em Im.Em
2

Usaha yang dihasilkan sebesar e.i.t joule ini terdiri dari bagian-bagian yang positif dan bagian-bagian yang negatif. Jika bagian-bagian positif sama besarnya dengan bagian-bagian negatip maka ini berarti bila kedua bagian itu dijumlahkan akan menjadi nol. Untuk menjelaskan hal ini maka dihitung sbb : P=ixe = Im.sin t x Em.cos t. = Im.Em sin t Dengan demikian rumus diatas menandakan bahwa garis lengkung w (P) berupa garis sinus dengan harga puncak :

E .I =

I m .E m 2

dengan frequensi putar = 2 t Karena sumbu nol dari garis lengkung w (P) terletak tepat pada sumbu waktu t, hal mana memberikan kesimpulan bahwa besarnya usaha dibagian positif sama besarnya dengan bagian negatif, atau dapat dikatakan bahwa kuat arus tukar itu tidak membangkitkan tenaga yang nyata dan juga tidak melakukan usaha yang nyata.
17

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Dengan memperhatikan gambar diatas bahwa pada masa yang pertama yaitu t = B maka generator mengeluarkan tenaga sebesar : ExI (dalam satuan watt).

Dan melakukan usaha :

T E I 4

( d la a m

sa a tu n

jo le ) u

untuk masa berikutnya yaitu t = B sampai t = C maka generator diberi tenaga E x I watt dan menerima usaha sebesar

T E I 4

( joule dari luar )

Penjelasan diatas juga berlaku, bila tegangan e mengikuti 90 dibelakang kuat arus i, karena itu dapat diambil suatu kesimpulan : 1. dengan Ib. 2. Hasil perkalian dari kuat arus buta Ib dengan tegangan E dinamakan, tenaga buta yang diukur dengan watt buta atau Volt Amper (VA). Jadi : wb (P) = Ib x E , dan usaha yang dilakukan oleh aliran buta adalah nol (0). 4.3. Daya Aktif atau daya nyata (Watt) Untuk tenaga listrik nyata (wujud) yang dikeluarkan oleh arus bola-balik yang mempunyai fasa dengan tegangan bolak-balik yaitu : Arus bolak-balik yang mendahului atau mengikuti tegangan bola-balik sebesar 90, dinamakan kuat arus nol atau kuar arus buta disingkat

Tenaga Watt (W) = E x I x cos .


Dalam jumlah usaha nyata/wujud yang dilakukan oleh arus dan tegangan bolakbalik dengan fasa yaitu sebesar :

A = E x I x t x cos

dalam satuan joule


18

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Cos (dibaca cosinus phi) dinamakan factor kerja (Power factor).


4.4. Daya Reaktif. (VAR). Adalah daya yang secara electrik bisa diukur, Secara vektor merupakan penjumlahan dari vektor dari perkalian E x I dimana arus mengalir pada komponen resistor sehingga arah vektornya searah dengan tegangan (referensinya), dan vektor yang arah 90 terhadap tegangan, tergantung pada beban seperti induktif atau capasitif. Biayanya daya yang searah dengan tegangan disebut dengan daya aktif sedangakan yang lain disebut dengan daya reaktif. Untuk tenaga listrik reaktif yang dikeluarkan oleh arus bola-balik yang mempunyai fasa dengan tegangan bolak-balik yaitu :

Tenaga reaktif (VAR) = E x I x sin .


4.5. Segi Tiga Daya Dari hal tersebut diatas maka daya listrik digambarkan sebagai segitiga siku, yang secara vektoris adalah penjumlahan daya aktif dan reaktif dan sebagai resultantenya adalah daya semu atau daya buta.

VA Var Watt E

4.6. Rangkaian Tiga Fase

19

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Rangkaian tiga fasa merupakan gabungan dari tiga rangkaian satu fase. Oleh sebab itu hubungan arus, daya,dan tegangan rangkaian tiga fase seimbang dapat menggunakan aturan satu fase. Alasan digunakannya rangkaian tiga fase Ketiga fase rangkaian tiga fase berdenyut tapi jumlah daya tiga fase yag dicatukan pada rangkaian tiga fase seimbang adalah konstan. Oleh sebab itu karakteristik kerja peralatan tiga fase, secara umum lebih baik dari peralatan satu fase. Mesin-mesin dan peralatan tiga fase lebih kecil, lebih ringan, dan lebih Distribusi daya tiga fase hanya membutuhkan bahan konduktor dari efisien daripada peralatan satu fase walaupun dengan kapasitas sama. distribusi daya satu fase pada kapasitas daya yang sama. Ada dua cara hubungan kumparan generator tiga fase yaitu : Hubungan-Y Hubungan-delta

Hubungan Tegangan Dalam Generator Hubungan-Y(Bintang)

Gambar Lilitan Generator Hubungan Y dan Diagram Fasor Tegangan yang dibangkitkan dalam setiap fase generator ac disebut tegangan fase(Ep atau Vp ). Sambungan netral yang dikeluarkan dari masingmasing
20

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

terminal saluran A,B,C ke sambungan N adalah tegangan fase.tegangan antara setiap dua dari saluran A,B,C disebut tegangan saluran(EL atau VL). Tegangan antara setiap dua termial saluran generator hubungan-Y adalah selisih potensial antara saluran dengan netral. Contoh : VAB = VAN VBN VAN = tegangan A terhadap netral VBN = tegangan B terhadap netral

Untuk mengurangkan VAN dan VBN perlulah membalikkan VBN dan menjumlahkan fasor ini pada VAN. Kedua fasor mempunyai panjang sama dan berbeda 60 dan dapat dibuktikan dalam ilmu ukur bidang bahwa VBN = 3 atau 1,73 dikali harga VAN ataupun VBN. Konstruksinya ditunjukkan dari diagram fasor.

VL =

3 VP

Hubungan Arus Dalam Generator Hubungan-Y Arus yang mengalir ke luar ke kawat saluran dari terminal generator A,B,dan C. Harus mengalir dari titik netral N ke luar melalui generator.maka arus dalam setiap kawat saluran (IL) harus sama dengan arus dalam fase (IP). IL = I P

Hubungan Tegangan dalam Generator Hubungan-Delta

21

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Gambar Lilitan Generator Hubungan dan Diagram Fasor Tegangan yang dibangkitkan dalam setiap fase juga merupakan tegangan antara dua kawat saluran. Sebagai contoh, tegangan yang dibangkitkan dalam fase 1 juga merupakan tegangan antara saluran A dan B. Oleh sebab itu dalam hubungan delta. VL = VP Hubungan Arus dalam Generator Hubungan-Delta Untuk menentukan arus dalam setiap kawat saluran, perlu menjumlahkan fasor arus yang mengalir dalam kedua fase di mana kawat saluran tersebut dihubungkan. IA = I 1 I3 I1 dan I3 merupakan fasor besarnya sama dan berbeda 60,maka jumlah fasornya adalah 3 atau 1,73 kali harga I1 ataupun I3. I3 = 3 IP = 1,73 IP

Daya dalam Rangkaian Tiga fase Daya dalam rangkaian tiga fase (PP) baik hubungan-delta maupun hubungan-Y adalah : PP = VP IP cos
22

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Daya yang dihasilkan dalam ketiga fase dari hubungan tiga fase seimbang adalah: P = 3 Pp = 3Vp Ip cos Pada hubungan-Y Ip = IL Maka dayanya : VL 3 IL cos P= 3 Pada hubungan-delta IL 3 3 VL IL cos dan Vp = VL 3

Vp = Ip Maka dayanya : IL 3

dan

Ip =

P = 3 VL =

cos

3 VL IL cos

Untuk hubungan Y dan pada beban dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

23

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

5. 5.1.

MACAM BESARAN LISTRIK DAN SATUANNYA. BESARAN LISTRIK Tabel.1. Macam-macam Besaran Listrik.

Besaran listrik
Arus Tegangan Tahanan Daya semu Daya aktif Daya reaktif Energi aktif Energi reaktif Faktor daya Frekuensi

Satuan
Amper Volt Ohm VA Watt VAR Wh VARh Hz

Alat ukur
Ampere meter Volt meter Ohm meter

Watt meter VAR meter KWh meter KVARh meter Cos meter Frekuensi meter

24

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

5.2.

SATUAN TURUNAN Tabel.2. Satuan Turunan Besaran Listrik

Besaran Listrik Arus Tegangan Tahanan Induktansi Kapasitansi Daya semu Daya aktif Daya reaktif Energi aktif Energi reaktif Faktor daya Frekuensi

Satuan Dasar A V H F VA Watt VAR Wh VARh Hz nF pF H F kVA KW kVAR kWh kVARh MVA MW MVAR MWh MVARh GWh GW 10-12 10-9 10-6 10-3 mA mVolt m mH 103 kA kV k M G 106 109

Tidak mempunyai satuan. kHz MHz

6.

GENERATOR ARUS BOLAK BALIK 6.1. KONSTRUKSI Dalam semua generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakkan pada bagian yang berputar atau rotor, dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin. Konstruksi medan yang berputar dan jangkar25

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

diam menyederhanakan masalah isolasi generator ac. Karena tegangan yang biasanya di bangkitkan adalah setinggi 18.000 sampai 24.000 V, maka tegangan tinggi ini tidak perlu dikeluarkan melalui cincin-slip (slip ring) dan kontak geser tetapi dapat dikeluarkan langsung ke alat penghubung dan pembagi (switch gear ) melalui kawat berisolasi dari jangkar diam. Konstruksi ini juga mempunyai keuntungan mekanis yaitu getaran lilitan jangkar berkurang dan gaya sentrifugal menjadi lebih baik. Medan yang berputar dicatu dengan arus searah pada tegangan 125, 250 atau 375 volt melalui cincin slip dan sikat-sikat atau melalui hubungan kabel langsung antara medan dan penyearah yang berputar jika digunakan sistem eksitasi tanpa sikat.

Gambar Konstruksi Generator Sinkron Rotor Salient dan Silindris Ada dua jenis yang berbeda dari struktur medan generator sinkron : tipe kutub sepatu/menonjol (salient) dan silinder. Generator kepesatan-rendah seperti yang digerakkan oleh mesin diesel atau turbin air mempunyai rotor dengan kutub medan yang menonjol. Sedang konstruksi rotor silindris digerakkan dengan

26

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

turbin uap atau gas. Pada kutup rotor menonjol mempunyai rugi angin yang tinggi pada kecepatan yang tinggi. 6.2. EKSITASI TEGANGAN MEDAN Setelah generator ac mencapai kecepatan yang sebenarnya oleh penggerak muanya, medannya dieksitasi dari sumber dc. Ketika kutub lewat di bawah konduktor jangkar yang berada pada stator, fluksi medan yang memotong konduktor menginduksikan ggl kepadanya. Ini adalah ggl bolak-balik, karena kutub dengan polaritas yang berubah-ubah terus menerus melewati konduktor tersebut. Karena tidak menggunakan komutator, ggl bolak-balik yang dibangkitkan keluar pada terminal lilitan stator. Besarnya ggl yang dibangkitkan bergantung pada laju pemotongan garis gaya atau dalam hal generator, besarnya ggl bergantung pada kuat medan dan kepesatan rotor. Karena generator kebanyakkan bekerja pada kepesatan konstan, maka besarnya ggl yang dibangkitkan menjadi bergantung pada eksitasi medan. Ini berarti bahwa besarnya ggl yang dibangkitkan dapat dikendalikan dengan mengatur tegangan eksitasi yang dikenakan pada medan generator. Frekuensi ggl yang dibangkitkan bergantung pada jumlah kutub medan (P) dan kepesatan generator (N rpm). PN 120

f =

Frekuensi jala-jala yang paling umum digunakan di Amerika adalah 60 Hz, dan ada juga sedikit yang menggunakan 25 Hz. Frekuensi yang biasa digunakan di Eropa adalah 50 Hz. 6.3. PENGATURAN GENERATOR Pengaturan generator ac didefinisikan sebagai persentase kenaikan tegangan terminal ketika beban dikurangi dari arus beban penuh ternilai sampai nol, dimana kepesatan dan eksitasi medan dijaga konstan, atau Persen pengaturan ( pada faktor daya tertentu ) = tegangan tanpa beban - tegangan beban penuh x 100% tegangan beban penuh
27

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaturan generator adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Penurunan IR pada lilitan jangkar. Penurunan tegangan IX l pada lilitan jangkar. Reaksi jangkar (pengaruh magnetasi dari arus jangkar).

6.4. PENGATUR TEGANGAN GENERATOR Cara yang biasa di lakukan untuk menjaga agar tegangan dalam peralatan listrik konstan adalah menggunakan alat pembantu yang disebut pengatur tegangan ( voltage regulator) untuk mengendalikan besarnya eksitasi medan dc yang dicatukan pada generator. Bila tegangan terminal gegerator turun karena perubahan beban, pengatur tegangan secara otomatis menaikkan pembangkitan medan sehingga tegangan kembali normal. Salah satu tipe pengatur tegangan generator adalah jenis tahanan geser kerja langsung ( direct-acting rheostatic type ). Pada dasarnya pengatur ini terdiri dari tahanan variable yang dikendalikan secara otomatis dalam rangkaian medan pengeksitasi. 6.5. MEMPARARELKAN GENERATOR : PENYINKRONAN Jika beban pada stasiun pembangkit menjadi sedemikian besar sehingga nilai (rating) generator yang sedang bekerja di lampaui, maka perlu penambahan generator lain secara pararel untuk menaikkan penyediaan daya dari stasiun pembangkit tersebut. Sebelum dua generator sinkron dipararelkan, kondisi berikut ini harus dipenuhi : 1. Urutan fasenya harus sama. 2. Tegangan terminalnya harus sama. 3. Tegangannya harus sefase. 4. Frekuensinya harus sama. Operasi agar mesin menjadi dalam keadaan sinkron disebut penyinkronan 7. MOTOR INDUKSI 3 FASE

Motor induksi adalah motor yang sangat umum digunakan Di unit -unit pembangkit, kemampuan dayanya dapat mencapai 100 daya kuda (hp) atau
28

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

lebih. Motor induksi mempunyai momen putar awal yang sangat tinggi, sehingga dapat dijalankan pada beban yang berat dan dapat digunakan untuk menggerakkan pompa yang berat serta beban-beban lain yang besar. Keuntungan lainnya adalah motor tersebut dapat dioperasikan dalam waktu lama tanpa menimbulkan panas yang berlebihan. Motor induksi mempunyai dua buah lilitan utama, yaitu lilitan stator dan lilitan rotor, lihat Gambar dibawah. Lilitan stator motor induksi tiga fasa adalah suatu lilitan tiga fase yang membangkitkan suatu rangkaian magnit listrik.

Gambar Konstruksi Motor Induksi

7.1.

PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI 3 FASE

ns

nr

29

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Apabila lilitan tersebut dihubungkan dengan sumber daya arus bolak balik tiga fase, akan membangkitkan suatu medan yang berputar. Lilitan rotor berbentuk sangkar yang dibuat dari batang tembaga yang dipasang didalam inti besi. Rotor diisolasi dari semua sumber daya. Lilitan stator tersebut menyebabkan suatu tegangan didalam lilitan rotor yang menghasilkan suatu arus besar pada rotor. Arus ini akan menciptakan suatu medan magnit disekitar rotor yang ditarik menuju medan magnit putar pada stator. Hal ini menyebabkan rotor berputar dan menghasilkan energi mekanik. Ketika rotor mulai berputar, medan magnitnya berusaha menyusul putaran medan magnit stator, yang mana tidak dapat dilakukan. Motor induksi tidak dapat berputar pada kecepatan sinkron. la beroperasi pada kecepatan lebih rendah dari motor sinkron jumlah kutub-kutub yang sama. Lebih besar beban pada motor induksi, rotor harus lebih masuk lagi dibelakang medan putar stator untuk mengahsilkan momen putar yang diperlukan. Pada suatu motor induksi perbedaan antara kecepatan singkron dinamakan kecepatan slip (slip speed). Lilitan rotor yang digunakan pada motor-motor induksi ada dua macam, yaitu rotor sangkar angker (squirel cage) dan rotor lilit (wound rotor).

30

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Gambar Medan Putar yang dihasilkan Oleh Kumparan Stator 7.2. ROTOR SANGKAR TUPAI Rotor sangkar tupai jenis lilitan yang sangat umum digunakan pada motor induksi. la terdiri dari satu set batang tembaga yang disusun menyerupai sangkar dan diletakkan pada slot didalam inti rotor. Suatu cincin tembaga dipasang pada ujung - ujung tembaga tersebut, lihat Gambar di bawah ini.

31

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Gambar Rotor Sangkar Tupai Dan Lilit Motor sangkar tupai beroperasi pada kecepatan yang sama dengan kecepatan sikron dikurangi kecepatan slipnya. Kecepatan sinkron adalah tergantung pada jumlah kutub-kutub sedangkan kecepatan slip tergantung beban yang ada pada motor. Sejalan dengan bertambahnya beban, kecepatan slip akan naik dengan suatu pertambahan didalam momen putar motor dan daya yang dikeluarkan. Akhirnya kecepatan motor akan turun sejalan dengan beban yang bertambah. Motor tersebut menyediakan momen putar motor yang besar pada perubahan kecepatan slip yang kecil, maka motor induksi sangkar tupai dianggap sebagai suatu motor kecepatan konstan dengan karakteristik momen putar yang bervariasi. 7.3. ROTOR LILIT Rotor lilit atau motor cincin slip (slip-ring motor) konstruksi rotornya berbeda dengan motor sangkar angker. Sesuai dengan namanya, rotor tersebut dibalut dengan suatu lilitan yang diisolasi sejenis dengan lilitan stator. Lilitan lilitan fase rotor tersebut disambung dengan hubungan bintang, dengan ujungnya terbuka pada setiap fase untuk mengalirkan arus listrik menuju cincin slip yang dipasang pada poros rotor. Gambar di bawah memperlihatkan potongan melintang dari motor rotor lilit. Tiga buah cincin slip dan borstel (brush) dapat dilihat pada sebelah kiri lilitan rotor.
32

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Gambar Potongan Melintang Motor Induksi Rotor Lilitan


R S T

STATO R

RO TO R

S lip R in g T ah a n a n L u a r (R a )

Gambar Rangkaian Motor Induksi Rotor Lilit Dengan Tahanan Luar Lilitan rotor tidak dihubungkan ke suplai cincin slip dan borstel hanya sebagai alat untuk menghubungkan tahanan kontrol yang bervariasi pada bagian luar ke dalam sirkuit rotor. Motor lilit jarang digunakan jika dibandingkan dengan motor sangkar angker dikarenakan biaya pembelianya tinggi dan biaya pemeliharaanya besar. Dan juga kurang tahan lama dan berat. Meskipun begitu ia mempunyai momen putar start yang sangat besar.

33

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

7.4. KEPESATAN DAN SLIP Motor induksi tidak dapat berputar pada kepesatan sinkron. Oleh karena itu, agar rotor dapat mencapai kepesatan sinkron, rotor akan tetap diam relatif terhadap fluksi yang berputar. Kepesatan rotor sekalipun tanpa beban, harus lebih kecil dari kepesatan sinkron agar arus dapat di induksikan dalam rotor, sehingga menghasilkan kopel. Selisih antara kepesatan rotor dan kepesatan sinkron disebut slip.
kepesa tan sin kron kepesa tan rotor x100 kepesa tan sin kron

Persen slip =

Persen slip =

Ns Nr x100 Ns

Motor sangkar-tupai 60 Hz empat kutub mempunyai kepesatan beban penuh sebesar 1740 rpm. Berapa persenkah slip pada beban penuh ?
120 f 120 60 = = 1800 rpm p 4

Kepesatan sinkron, Ns =

slip dalam putaran per menit = 1800 1740 = 60 rpm


60 100 = 3,33 persen 1800

Persen slip =

7.5. MENSTART MOTOR INDUKSI Secara umum, motor induksi dapat distart dengan baik dengan menghubungkan motor secara langsung ke rangkaian pencatu ataupun menggunakan tegangan yang telah dikurangi ke motor selama periode start. Pengendali yang digunakan untuk menstart motor pada kedua metode di atas dapat dioperasikan secara manual ataupun secara magnetik. Motor yang distart pada tegangan penuh akan menghasilkan kopel start yang lebih besar dibanding dengan distart pada tegangan yang dikurangi.

34

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Penstart yang biasa digunakan adalah sebagai berikut : 1. Penstart tegangan-penuh atau penstart pada saluran 2. penstart dengan tegangan yang diturunkan a. penstart tahanan primen (primary resistor starter) b. penstart autotransformator (autotransformer starter) c. penstart dari zat padat 3. penstart lilitan bagian (part winding starter) 4. penstrat Y-delta 7.6. RUGI-RUGI, EFISIENSI Rugi-rugi motor induksi meliputi rugi-rugi tembaga stator dan rotor, rugi-rugi inti stator dan rotor, serta rugi angin, dan gesekan. Seperti halnya pada transformator rugi inti untuk semua beban praktis konstan. Untuk tujuan praktis rugi-rugi gesekan dan udara juga dianggap konstan. Rugi tembaga, tentu saja besarnya berubah terhadap beban. Secara umum, makin besar motor efesiensi beban penuhnya makin tinggi. Harga rata-rata efisiensi beban penuh motor sangkar tupai kira-kira sebagai berikut: 5 hp, 83%; 25 hp, 88%; dan 100 hp, 90%. Efisiensi motor rotor lilitan sedikit lebih rendah MOTOR SINKRON (SEREMPAK) Suatu motor sinkron mempunyai putaran yang berbanding lurus dengan frekuensi arus operasi yang keluar dari generator. Kumparan medannya harus digerakkan oleh sumber daya arus langsung dari luar. Dikarenakan putarannya dapat dijaga konstan pada kondisi beban yang berubah - rubah, maka motor sikron cocok digunakan untuk menggerakkan blower, kompreaor udara, pompa sentrifugal, generator arus searah dan peralatan lainnya. Konstruksi motor sinkron sama dengan generator sinkron. Konstruksi medan kutub salient hampir selalu digunakan pada motor sinkron.

35

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

8.1. Cara Kerja Motor Sinkron Jika lilitan stator dari motor sinkron dihubungkan dengan tegangan tiga fase maka dibangkitkan medan magnet putar seperti dalam motor induksi. Tetapi dalam motor sinkron, rangkaian rotor tidak dieksitasi oleh induksi tetapi oleh sumber arus searah seperti dalam generator ac. Jika dengan suatu cara, rotor dibawa ke kecepatan sinkron dengan kutub rotor dieksitasi, kutub-kutub rotor ditarik oleh kutub medan magnet putar dan rotor terus berputar pada kecepatan sinkron. 8.2. Menstart Motor Sinkron Karena motor sinkron tidak menstart sendiri maka harus tersedia pembantu untuk menstart motor. Salah satu metode penstaran adalah menggunakan motor induksi pembantu kecil untuk mempercepat rotor dari motor utama kekecepatan sinkron, cara ini jarang digunakan dan hampir semua motor sinkron distat dengan menggunakan lilitan sangkar tupai yang ditanamkan pada muka kutub rotor. Jadi motor distart seperti motor induksi dan dipercepat mendekati kecepatan sinkron. Pada saat yang tepat, eksitasi medan dc dikenakan dan motor menuju ke sinkronisme. 8.3. Eksitasi Motor Sinkron Sistem eksitasi untuk motor sinkron dapat berada diluar motor dan dihubungkan ke medan motor melalui cincin slip dan sikat-sikat atau motor yang dapat berupa tipe-tanpa-sikat. Tipe tanpa sikat mendesak sebagian besar tipe-sikat terutama karena banyak bagian yang bergerak seperti sikat-sikat, komutator, cincin slip, dan relai digantikan oleh komponen zat padat yang dipasang pada rotor dari motor tanpa sikat. 8.4. Pengaruh Beban Terhadap Motor Sinkron Pada motor dc dan motor induksi, penambahan beban menyebabkan kepesatan motor berkurang. Berkurangnya kepesatan mengurangi ggl lawan sehingga tambahan arus ditarik dari sumber untuk menggerakkan beban yang bertambah pada kepesatan yang berkurang. Pada motor sinkron, hal ini tidak terjadi, karena rotor terikat secara magnetic dengan medan magnet putar harus terus berputar pada kepesatan sinkron untuk semua beban.
36

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

8.5. Faktor Daya : Pengaruh Perubahan Eksitasi Medan Salah satu keunggulan karakteristik motor sinkron adalah kenyataan bahwa ia dapat dioperasikan pada daerah faktor daya yang luas dengan penyetelan eksitasi medannya. Jadi untuk beban tertentu, faktor daya motor sinkron dapat diubah dari nilai ketinggian yang rendah sampai nilai mendahului yang rendah. 8.6. Efisiensi Efisiensi motor sinkron secara umum lebih tinggi daripada efisiensi motor induksi pada daya kuda dan nilai kepesatan yang sama. Motor sinkron dibagi dalam dua kelompok kepesatan yan berbeda yaitu : motor dengan kepesatan diatas 500 rpm digolongkan sebagai motor berkepesatan tinggi; dan motor dengan kepesatan lebih rendah dari 500 rpm yang digolongkan sebagai motor berkecepatan rendah. 8.7. Pemakaian Motor Sinkron Motor sinkron digunakan untuk pemakain daya ber kepesatan konstan dalam ukuran diatas 20 hp dan lebih sering dalam ukuran yang lebih besar daripada 100 hp. Pemakaian paling umum adalah untuk menggerakkan kompresor udara atau gas. Adalah diinginkan bahwa kompresor digerakkan pada kepesatan konstan karena keluaran dan efisiensinya sangat bergantung pada kepesatan motor. Pemakaian yang lazim lainnya adalah untuk pemompaan, menggerakkan kipas angin, blower dan penggiling.

8.8. Koreksi Factor Daya Keuntungan yang besar dari motor sinkron adalah kenyataan bahwa mereka bekerja pada factor daya satu atau mendahului. Jika bekerja pada system listrik yang sama dengan motor induksi atau alat lain yang bekerja pada factor daya tertinggal, kilovoltamper reaktif yang mendahului, atau kilovar, yang dicatu oleh motor sinkron mengkompensasi kilovoltamper reaktif yang tertinggal, atau kilovar dari alat-alat lain , yang menghasilakan suatu penyempurnaan dalam factor daya keseluruhan.

37

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

9.

TRANSFORMATOR Transformator memberikan cara yang sederhana untuk mengubah tegangan bolak-balik dari satu harga ke harga yang lainnya. Jika transformator menerima energi pada tegangan rendah dan mengubahnya menjadi tegangan yang lebih tinggi, ia disebut transformator penaik tegangan (step-up). Jika diberi energi dengan tegangan tertentu dan mengubahnya menjadi tegangan yang lebih rendah maka ia disebut transformator penurun tegangan (step-down). Setiap transformator dapat dioperasikan baik sebagai transformator penaik maupun penurun tegangan, tetapi transformator yang memang dirancang untuk suatu tegangan, harus digunakan untuk tegangan tersebut.. Dalam bidang tenaga listrik pemakain transformator dikelompokkan menjadi: 1. Transformator daya 2. Transformator distribusi 3. Transformatof pengukuran : yang terdiri dari transformator arus dan tegangan

38

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Gambar Transfornator Tegangan dan Arus

Gambar Transformator Daya

39

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Kerja transformator berdasarkan induksi electromagnet menghendaki adanya gandengan magnet antara rangkaian primer dan skunder. Gandengan magnet ini berupa inti besi tempat melalukan fluk bersama.

Gambar Rangkaian Dasar Transformator Penurun Tegangan Berdasarkan cara melilitnya kumparan pada inti dikenal dua macam transformator, yaitu tipe inti dan tipe cangkang (selubung) seperti gambar di bawah ini..

Gambar Tipe Inti dan Cangkang (selubung) 10. MOTOR ARUS SEARAH Motor arus searah merubah arus listrik searah menjadi energi mekanik. Prinsip dasar pengoperasian motor arus searah adalah sama dengan motor arus bolak balik, bedanya hanya arus serah dialirkan kearmatur melewati komutator. Komutator ini mempunyai fungsi yang berlawanan dengan komutator yang ada pada generator, karena ia merubah arus searah menjadi arus bolak-balik didalam motor. Biasanya motor arus searah ukurannya kecil dan tidak begitu banyak digunakan didalam unit pembangkit.
40

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Gambar Prinsip Kerja Motor DC Dengan Tangan Kanan Motor arus searah dibagi menjadi tiga golongan yaitu motor seri. shut dan compound- tergantung pada bagaimana lilitan medan magnitnya dihubungkan dihubungkan sirkit. 10.1. Motor Seri

Pada motor seri kumparan medan dihubungkan seri dengan kumparan armatur, sehingga arus armaturnya juga mengalir melalui kumparan medan tersebut.

Gambar Rangakaian Motor dc Seri

41

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Kumparan medan tersebut dbuat dari kawat yang tebal dengan sedikit lilitan sehingga arus armaturnya akan mudah mengalir. Pada saat motor seri dijalankan, arus yang besar akan mengalir melalui armatur dan kumparan medan untuk menghasilkan momen putar yang baik. Arus armatur dan arus medan berkurang ketika kecepatan motor naik dan momen putarnya berkurang perlahan lahan. Selama motor seri sedang beroperasi, pada saat beban dinaikan, putarannya menjadi lambat, arus armatur dan arus medannya bertambah, seta momen putarnya menjadi besar untuk menyamakan denagn beban. Pada waktu motor seri sedang beroperasi dan beban dipindahkan, maka kecepatan motor akan naik. Hal ini dapat menimbulkan seituasi yang berbahaya. Ketika beban dipindahkan. arus armatur dan arus medan turun kesuatu harga yang sangat rendah. Daya dari kumparan medan tersebut turun dengan tajamnya karena arus yang melaluinya kecil. Oleh sebab itu, selama daya medan turun, putaran, motor menjadi bertambah tinggi. Proses naiknya putaran motor ini terus berlanjut serta dapat meyebabkan armatur berputar pada kecepatan cukup tinggi untuk dapat membuatnya terbang terpisah dan ini dinamakan Running Away. Motor seri hendaknya selalu dihubungkan langsung dengan beban untuk mencegah running away. Peralatan-peralatan penyambungan yang mungkin menyebabkan slip atau rusak sebaiknya tidak digunakan pada motor ini. Kadang-kadang pada armatur motor dipasang saklar khusus untuk rnemisahkaln armatur tersebut dari lin yang secara kebetulan beban arus dipindahkan dan putaran naik melabihi batas yang aman. Momen putar awal yang tinggi pada motor seri berguna digunakan untuk mengatasi kelambaman dari beban - beban yang berat. Motor seri contohnya digunakan pada : o o o o o Belt drives Cranes Mempunyai momen putar start yang baik sekali Putarannya bervariasi selama perubahan beban . Motor akan berputar dengan kecepatan tinggi yang membahayakan apabila tanpa beban

Karateristik utama dari motor seri adalah :

42

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

10.2 . Motor Shunt Pada motor shunt, kumparan medannya dihubungkan paralel dengan kumparan armatur. Kumparan medan (medan shunt) terdiri dari lilitan kawat yang halus untuk menghasilkan tahanan yang tinggi sehingga arus lin sebayak mungkin akan mengalir melalui armatur tersebut. Arus yang mengalir melewati kumparan medan tersebut sangat kecil karena kumparannya mempunyai bayak lilitan, maka kekuatan kekuatannya dijaga dan tetap konstan pada semua kondisi beban. Dengan demikian kecepatan putarnya akan konstan .

DP E CO R W SR OC UE

AA RT M U R E

SN HT U FL I D E CL O I

Gambar Rangakaian Motor dc Shunt Saat motor shunt dihidupkan, arus lin yang besar mengalir melalui armatur, seperti halnya pada motor seri. Tetapi karena kumparan medan shunt mempunyai suatu tahanan yang lebih tinggi, maka arus lin yang melaluinya kecil. Oleh sebab itu, momen putar awal pada motor shunt adalah sedikit lebih kecil daripada yang ada pada motor seri. Bila kumparan medannya terbuka, kekuatan medan tersebut akan turun sampai pada suatu nilai yang rendah, yang tergantung pada magnit sisa. Sebagai akibatnya, kecepatan dan arus armatur akan naik dengan tajam, dan motor kemungkinan menjadi rusak. Umumnya, saklar overload dan sikring (fuse) disambung seri untuk melepas sirkit bila tinggi. Motor shunt cocok dipergunakan pada peralatan yang memerlukan kecepatan konstan. Seperti pompa dan kipas. Karakteristik motor shunt pada umumnya adalah : o o Memiliki kecepatan yang hampir konstan pada kondisi beban yang berbedabeda. Mempunyai momen putar awal dan momen putar yang cukup.
43

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

10.3. Motor Compound Pada motor compound digunakan dua kumparan medan. Satu kumparan medan seri dibalut dengan sedikit lilitan kawat yang tebal serta dihubungkan seri dengan kumparan armatur dan kumparan medan shunt yang dibalut dengan banyak lilitan kawat yang halus serta dihubungkan paralel dengan kumparan armatur .
SERIES FIELD COIL DC POWER SOURCE SHUNT FIELD COIL

ARMATU RE

Gambar Rangakaian Motor dc Compound Kedua kumparan ini dapat digunakan untuk saling membantu atau saling berlawanan satu sama lain. Apabila kedua kumparan dimaksudkan untuk membantu satu sama lain, motornya dinamakan compound kumulatif dan jika kedua kumparan tersebut dimaksudkan untuk saling berlawannan satu sama lain motornya dinamakan compound diferensial. Motor compound komulatif mempunyai sifat lebih menyerupai motor seri. Motor compound ini mempunyai momen putar awal yang sangat baik karena kedua kumparan medannya bekerja saling membantu satu sama lain. Karena motor tersebut mempunyai medan shunt untuk mengatur kecepatanya, maka ia tidak akan terlepas apabila bebannya dilepaskan. Hal ini merupakan satu keuntungan dibandingkan dengan motor seri, sehingga compound kumulatif dapat digunakan dimanan beban bervariasi dari tanpa beban sampai dengan beban berat yang berlebihan. Motor compound diferensial mempunyai sifat lebih mendekati motor shunt. Karena kedua kumparan medannya satu sama lain saling berlawanan, maka medan yang dihasilkan akan lebih kecil dibandingkan jika hanya menggunakan kumparan medan seri. Oleh sebab itu. Momen putar awalnya jauh Iebih rendah dari pada momen putar awal motor seri. Motor ini menghasilkan suatu putaran
44

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

yang konstan pada kondisi beban berubah rubah, tetapi jarang digunakan karena keuntungan yang dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan motor shunt.

Gambar Karakteristik Hubungan Arus Jangkar dengan Kepesatan dan Kopel Motor dc Seri, Shunt dan compound

45

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIK TENAGA LISTRIK

DAFTAR PUSTAKA.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

DASAR-DASAR TEKNIK LISTRIK

( F.Suryatmo)

MESIN DAN RANGKAIAN LISTRIK (Lister) SWITCHGEAR AND PROTECTION (SUNIL S RAO) TEGANGAN dan ARUS BOLAK-BALIK ( SIEMENS) RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK (SIEMENS) INDUKSI dan INDUKSI-SENDIRI (SIEMENS) ARUS PUTAR (SIEMENS) Hand Book of ELECTRICAL ENGINERING (Academics Hand books series) STANDARD HANDBOOK FOR ELECTRICAL ENGINEERING (FINK & CARROLL) PERALATAN TEGANGAN TINGGI (BONGAS L TOBING) POWER SYSTEM ANALYSYS & STABILITY (SS VADHERA). TEKNIK TEGANGAN TINGGI (Prof. Dr ARTONO ARISMUNANDAR). SWITCHGEAR MANUAL (ABB Calor Emag). diktat PROTEKSI dan PENGUKURAN (PLN KJB). Pedoman Pemeliharaan (SE 032/PST/1984 dan SUPLEMEN). A Text Book of ELECTRICAL TECHNOLOGI ( BL THERAJA & AK THERAJA)

46

You might also like