You are on page 1of 28

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TEMATIK PEMBERDAYAAN BERBASIS MASJID

Oleh : LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2012

SAMBUTAN REKTOR Dalam upaya meningkat kualitas dan kemandirian Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau diperlukan jaringan dan hubungan yang luas dengan stakeholders . Jaringan dan hubungan tersebut dapat diujudkan melalui berbagai kerjasama yang saling menguntungkan. Kerjasama tersebut dapat dilakukan dengan pemerintah, LSM. swasta maupun stakeholders lainnya yang memiliki komitmen yang sama untuk membangun masyarakat ke arah kemajuan. Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) lembaga yang ada di UIN Suska Riau memiliki kompetensi untuk melaksanakan jaringan dan hubungan dengan berbagai pihak. Lembaga Pengabdian pada Masyarakat UIN Suska Riau berperan untuk menerapkan hasil penelitian ilmu pengetahuan dan seni kepada masyarakat baik yang dihasilkan oleh masiswa dan dosen serta melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam berbagai bidang seperti agama, ekonomi, psykologi, pertanian peternakan, pendidikan, hukum, Komunikasi, serta teknologi. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui berbagai program seperti desa binaan dosen, kuliah kerja nyata dan lain-lain. Sebagai suatu lembaga perguruan tinggi yang terus berkiprah dalam proses pembangunan, UIN Suska Riau menyadari dengan rasa penuh tanggung jawab bahwa jumlah tenaga ahli yang terdidik dan terlatih di masyarakat, baik pedesaan maupun perkotaan, masih sangat terbatas, untuk menutupi kekurang itu, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), terus berupaya untuk mencari terobosan baru yang dapat menggairahkan kehidupan masyarakat desa. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan dukungan terus menerus kepada Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) UIN Suska Riau untuk dapat menciptakan inovasi baru dalam membuat program yang bersetuhan dengan kebutuhan masyarakat kota dan pedesaan di masa yang akan datang. Akhirnya atas kerja keras selama ini mudah-mudah mudahan kita selalu mendapat ridha dari Allah SWT. Amin. Pekanbaru, April 2012 Rektor, Prof. Dr. H. M. Nazir NIP. 195311211980031007

KATA SAMBUTAN KETUA LPM Untuk mencapai kualitas pengabdian kepada masyarakat khususnya bagi pengembangan konsep pengabdian Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau diperlukan pemikiran yang cerdas dan perencanaan yang matang sehingga dapat menghasilkan out put yang tepat sasaran. Oleh karena itu pengembangan LPM tetap bertumpu pada visi dan misi Universitas. Universitas Islam Nnegeri Sultan Syarif Kasim sebagai sub sistem pendidikan nasional khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dituntut untuk menjabarkan butir-butir tujuan pendidikan kedalam program kegiatan yang dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Penjabaran tersebut diperlukan agar tercipta proses pendewasaan mahasiswa yang senantiasa berkembang dan dapat memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat seta memiliki kemampuan komprehensip dan keunggulan kompetitif dan dapat dibanggakan. Lembaga Pengabdian UIN Suska Riau, merupakan unsur pelaksana akademis yang menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumberdaya yang diperlukan dalam melakukan transfer hasil pendidikan dan penelitian kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh dosen dan dan mahasiswa. Sesuai dengan tugas LPM merencanakan, menyelenggarakan, mengkoordinasikan, dan menilai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, maka dibentuk dua pusat yaitu pusat pengabdian masyarakat pedesaan, perkotaan dan industri dan pusat penngembangan usaha dan karier. Dari tahun ke tahun Lembaga pengabdian kepada masyarakat telah banyak berpartisipasi membina, mendampingi masyarakat baik dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata maupun dalam bentuk desa binaan baik yang diselenggarakan terstruktur oleh LPM maupun yang dilaksanakan secara individu oleh dosen UIN Suska Riau Dalam berbagai disiplin ilmu. Semoga kegiatan yang sudah dilaksanakan mampu memicu lagi untuk masa depan yang lebih baik sesuai dengan motto UIN, berubah untuk maju.

Pekanbaru, April 2012 Ketua LPM

Drs. H. Moh. Nasir Chalis, MA. 3

NIP. 195012201979021001

BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Perguruan Tinggi mempunyai tugas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi). Pengabdin kepada masyarakat merupakan salah satu media untuk memperkenalkan produk perguruan tinggi dan sekaligus merupakan sarana berinteraksi dengan masyarakat sehingga perguruan tinggi tidak terisolasi dengan masyarakat sekitarnya. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) di Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untuk menunjang akselerasi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Secara organisatoris LPM adalah sebuah lembaga yang berfungsi sebagai wadah bagi sivitas akademika dalam menyalurkan pemikiran, penelitian dan karya ilmiah yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan akademik dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu LPM dapat memainkan peran utamanya melalui pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi Islam mempunyai kewajiban untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bahkan sebagai perguruan tinggi yang bercorak agama, dharma ketiga diharapkan menjadi trademark lembaga yang bercirikan keterpaduan antara peran sosial keagamaan dengan berbagai aspek kehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Suska Riau secara berkesinambungan melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada pengabdian dan pemberdayaan masyarakat berorientas pada sinergisitas antara program Universitas dan harapan masyarakat. Sessuai dengan SK Rektor tantang bebeban akademik dosen serta memenuhi tuntutan sertifikasi maka dosen dengan sendirinya haruslah memiliki kegiatan pengabdian pada masyarakat yang terjadwal dari lembaga yang ditugaskan untuk itu. Sedangkan bagi mahasiswa adalah merupakan suatu kewajiban dan menjadi persyaratan dalam menyelesaikan jenjang studi S1 semua prodi untuk nmelaksanakan Pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk 4

kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan tersebut dirancanakan, dilaksanakan, domonitor dan dilaporkan dan dievaluasi untuk diberikan penilalain dan diberi bobot 4 SKS. Pengabdian pada Masyarakat UIN suska Riau mulai tahun 2012 dilaksanakan dalam bentuk pengembangan pemberdayaan keluarga (Posdaya) berbasis Masjid. Masjid merupakan instrumen pemberdayaan umat yang memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya peningkatan kualitas masyarakat. Untuk meujudkannya harus didukung oleh manajmen pengelolaan masjid yang baik dan terpadu. Masjid disamping sebagai tempat untuk melasanakan ibadah shalat kepada allah juga berfungsi sebagai pusat pemberdayaan (empowering) dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Rasulullah telah mempraktekkan masjid sebagai sarana melakukan pembinaan dan penyebaran Islam, tempat mengobati orang sakit, untuk mendamaikan orang berperkara, untuk mengatur strategi perang, dan tempat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Bahkan di zaman keemasan Islam Masjid dijadikan sebagai lembaga pendidikan mulai dari yang dasar sampai ke tingkat Universitas. Dengan demikian terlihat bahwa fungsi masjid sangat holistik dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri. Akhir-akhir ini fungsi majid sudah mulai berangsur-angsur mengecil yang hanya sebagai tempat beribadah shalat lima waktu semata-mata. Sehingga peran sosial mengecil dan hanya beberapa masjid tertentu saja yang mencoba membangun sinergi dengan masyarakat dengan memberdayakan potensi lokal yang ada. Pada perkembangannya, masjid lebih berfokus semata-mata sebagai penyelenggara ritual keagamaan. Pada hal masjid memiliki posisi sentral dalam menggerakkan masyarakat dalam berbagai bidang. UIN Suska Riau sebagai sebuah Institusi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang memiliki peran dan fungsi pengembangankan Islam melalui dakwah serta berperan aktif dalam meningkat kesejahteraan masyarakat dengan menyebarkan informasi tentang produk pengetahuan dan teknologi yang telah dihasilkannya kepada masyarakat. Perubahan pengabdian masyarakat berbasis masjid dilakukan untuk memperkuat kembali sejarah peran masjid sebagai sarana untuk melakukan perubahan sosial dalam rangka untuk mempercepat capaian indikator pembangunan millenium atau Millenium Development Goals (MDGs) yakni delapan sasaran atau tujuan yang telah disetujui dan dipelopori oleh PBB. Ada delapan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai di tahun 2015. Adapun delapan sasaran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan 2. Pencapaian pendidikan dasar secara universal 3. Mengembangkan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan 5

4. Mengurangi kematian ibu dan anak 5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria dan penyakit mematikan lainnya. 7. Menjamin Keberlanjutan lingkungan. 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Berdasarkan Instruksi Presiden RI NO. 3 tahun 2010 tentang program pembangunan yang berkeadilan yaitu pembangunan nasional diarahkan pada tiga konsentrasi yang meliputi, pertama, pro rakyat dalam bentuk penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan usaha mikro dan kecil; kedua, keadilan untuk semua meliputi keadilan untuk anak, perempuan, ketenagakerjaan, hukum serta kelompok miskin dan termarjinal; ketiga, pencapaian tujuan millenium dengan delapan sasaran MDGs, terutama pengentasan kemiskinan. Untuk mewujudkan itu semua, maka masjid sebagai lembaga sosial terlibat dalam penyelenggaraan aktivitas sosial kemasyarakatan, dan religiusitas. Di samping itu masjid dapat pula bermetamorfosis dengan berbagai kepertingan masyarakat seperti ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, teknologi tepat guna yang berbasis kebutuhan masyarakat. Pengalaman pengurusan masjid dalam pemberdayaan masyarakat juga semakin tumbuh seiring dengan gerak pemahaman keagamaan masyarakat dalam merespon berbagai fenomena yang muncul dan selalu berkembang dalam masyarakat. Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan Intrakurikuler yang memberi ksempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerjasama dengan masyarakat. Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan oleh mahasiswa lebih diarahkan untuk pendampingan membantu masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, B.TEMA Dengan Pengabdian pada Masyarakat Tematik Pos Pemberdayaan kelompok Masyarakat (Posdaya) berbasis masjid UIN Suska Riau dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. C. Pengertian Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid Pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau berkonsentrasi pada pemberdayaan masyarakat melalui masjid, baik yang dibangun oleh Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP), majid yang didirikan oleh swadaya masyarakat, maupun wakaf. 6

Hubungan dengan mahasiswa, Pengabdian kepada masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid akegiatan mahasiswa yang dilaksanakan dalam rangka penyebaran informasi dan implementasi produk Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta menyelesaikan pendidikan tinggi melalui proses pembelajaran dengan cara tinggal dan bergaul serta beradaptasi dengan masyarakat khususnya di lingkungan masjid. Dari sudut masyarakat penerima manfaat, pengabdian kepada masyarakat ini membantu membentuk, mengisi dan mengembangkan posdaya pada masyarakat secara sistematis. Posdaya yang dibentuk itu merupakan forum wadah keluarga dan masyarakat melalui media masjid, untuk bersama-sama antara dosen dan mahasiswa membantu masyarakat mengatasi permasalahan yang dihadapi keluarga melalui kegiatan usaha, pendidikan dan keteramp[irlan, peningkatan kesehatan serta dukungan pelestarian lingkungan sebagai upaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Program Pengabdian bersama yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa di setiap perguruan tinggi adalah melakukan pengabdian pada masyarakat dengan membuka ruang konsultasi dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen para pejabat daerah, camat, kepala desa, instansi terkait serta tmir masjid akan pentingnya kebrsamaan dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan sumber daya manusia, melalui pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA), pada tingkat kecamatan, desa/kelurahan, Dusun, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga dan unit lain secara mandiri. Langkah selanjutnya, dilakukan pendataan dan obsevasi seluruh sasaran keluarga yang tinggal di wilayah masjid. Pendataan yang seksama itu bertujuan mengidentifikasi dan menempatkan keluarga sasaran dan memetakannya dalam kondisi atau posisi sesuai dengan indikator yang dipergunakan, misalnya ditempatkan sebagai kelompok keluarga prasejahtera, keluarga sejahtera I, II dan III Plus. Untuk meningkat pada posisi yang lebih baik. Kelompok keluarga sejahtera II sampai III plus diajak ikut serta membantu keluarga yang kurang beruntung untuk mengatasi masalah melalui pendampingan. Setelah Posdaya terbentuk dan pendataan selesai dilakukan dan dianalisis, para mahasiswa diharapkan mengajak seluruh keluarga di sekitar Posdaya untuk mengadakan pertemuan atau serasehan dan membentuk pengurus Posdaya. Selanjutnya mahasiswa mendampingi dan membantu pengurus Posdaya menetapkan prioritas sasaran, menyusun program kerja dengan mengembangkan gagasan inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para mahasiswa mendampingi dan dalam hal-hal tertentu, membantu melaksanakan program atau kegiatan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan Posdaya diarahkan untk menjadi lembaga masyarakat pedesaan dan perkotaan yang manperkotaan yang mandiri, maka program utama yangg dianjurkan adalah pemberdayaan ekonomi keluarga, terutama kegiatan ekonomi mikro dalam bentuk usaha bersama, yang akhirnya dikembangkan menjadi koperasi. Kegiatan ekonomi rumah tangga akan meningkatkan kemampuan setiap keluarga untuk memberikan dukungan pada kegiatan Posdaya lainnya seperti dalam bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan, KB, penyuluhan pertanian, perikanan, kesehatan, pemeliharaan lingkungan, dan kebun keluarga bergizi serta pembinaan keagamaan dan menciptakan suasana religius untuk ketahanan mental masyarakat. Langkah-langkah untuk melaksanakan pengabdian masyarakat berbasis masjid dalam rangka untuk pembentukan dan pengembangan Posdaya pada hakekatnya menurujuk pada buku pedoman pembentukan dan pengembangan Posdaya yang telah dikelurkan oleh Yayasan Damandiri ( Suyono dan Haryono, 2009) menyangkut proses dan pengisian program lembaga Posdaya tersebut. Mengingat luasnya materi dan bidang garapan yang dicakup, maka dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematk Posdaya berbasis masjid, para mahasiswa dikoordinir oleh dosen pembimbing lapangan perlu membentuk suatu tim dengan latar belakang ilmu dan jurusan yang berbeda-beda sesuai dengan bidang garapan yang dirancang. D. Dasar Pelaksanaan Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid yang diaksanakan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau berdasarkan kepada : 1. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi 4. Peraturan Presiden RI Nomor 2 tahun 2005 Tentang Perubahan IAIN Sultan Syarif Qasim Pekanbaru Menjadi UIN Suska Riau 5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 56 tahun 2006, atas perubahan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Suska Riau; 6. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 77/KMK.05/2009 tentang Penetapan UIN Suska Riau pada Departen Agama sebagai Instansi Pemerintah yang menetapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU). 7. Surat Keputusan Rektor UIN suska Riau tentang Peraturan Akademik UIN Suska Riau Tahun 2011. 8

8. Surat Keputusan Rektor UIN Suska Riau Nomor : 130/R/2012 Tentang Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke XXXVI Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UIN Suska Riau tahun 2012. E. Tujuan Ada dua tujuan besafr yang ingin dicapai dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat UIN Suska Riau yaitu sebagai berikut : 1. Tujuan UMUM :

Tujuan umum Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis masjid meliputi hal-hal sebagai berikut : Pertama, unruk kepentingan mahasiswa dalam rangka membantu mereka meningkatkan kemampuan belajar bersama masyarakat, menerapkan ilmu pengetahuan agama integrasi dengan teknologi, seni dan budaya yang telah diperoleh dibangku kuliah untuk diterapkan secara lansung di tengah masyarakat. Kedua, untuk membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui pembinaan keagamaan, penerapan ilmu dan teknologi, wirausaha, pendidikan, ekonomi keluarga, keterampilan, KB dan kesehatan, pemeliharaan lingkungan yang sehat, pembinaan keluarga sakinah yang memiliki ketahanan mental dan spritual yang tangguh dan kuat. Ketiga, untuk kepentingan dosen, pengabdian masyarakat tematik posdaya bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme dosen dalam memberdayakan masyarakat dan melakukan penelitian sosial keagamaan integratif dengan isu-isu pembangunan yang berkeadilan. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan masyarakat berbasis masjid melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga terkait. b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan sosial keagamaan dan pengembangan masyarakat sesuai kompetensi, potensi, sumberdaya dan kemampuan lingkungan dalam wadah kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga lainnya. c. Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai stakeholders ( tokoh agama, pemerintah setempat, swasta, LSM dan swadaya masyarakat) dalam upaya pembinaan keagamaan, pengentasan kemiskinan, mengatasi 9

permasalahandan ketidak berdayaan masyarakat melalui pengabdian masyarakat tematik posdaya berbasis masjid untuk mewujudkan keluarga sejahtera puan dalam suasana sakinah, mawaddah dan rahmah. d. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar meliki kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh mitra kerja pembangunan ( Pemda, Lembaga Swasta, dan LSM) dalam perencnaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif. e. Meningkatkan kompetensi, bakat dan minat mhasiswa sesuai dengan bidan keilmuan yang ditekuni. f. Meningkatkan profesionalisme dosen dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi. g. Untuk mempererat hubungan antara Perguruan Tinggi ( UIN Suska Riau) dengan masyarakat guna mendapat input dalam menyusun pengembangan lembaga yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. h. Mempersiapkan mahasiswa agar memahami kompleksitas permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu bekerjasama dalam myelesaikannya secara praktis dan terpadu.

BAB II PELAKSANAAN A. Hasil Yang Diharapkan

10

Program Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid dirancang secara berkelanjutan, karena itu hasil yang diharapkan dapat dicapai secara bertahap hingga tahun 2015. Setiap tahapan kegiatan diharapkan dapat mencapai target sebagai berikut : 1. Terbentuknya pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) berbasis masjid yang dilengkapi dengan susunan pengurus, kader dan program kerja. 2. Meningkatnya partisipasi warga sekitar masjid dalam kegiatan keagamaan dan sosial berbasis masjid. 3. Meningkatnya tarap hidup masyarakat dari prasejahtera mari prasejahtera menenjadi sejaahtera I dan seterusnya. 4. Terwujudnya ketuntasan wajib belajar pendidikaan dasar 9 tahun dan keakssaraan fungsional. 5. Meningkatnya pasangan suami istri usia subur (PUS) dalam mengikuti KB, dan secara bertahap seluruh PUS mengikuti program KB. 6. Tersedianya sarana pendidikan antara lain pendidikan anak usia dini (PAUD) berbasis masjid dan TPQ (Taman Pendidikan al Quran), Kelompok Pengajian Majlis Talim. 7. Tumbuh dan berkembangnya aktivitas ekonomi keluarga dan kewirausahaan berbasis masjid, terutama dilaksanakan oleh para wanita, sehingga secara bertahap tidak ada lagi keluarga berpenghasilan di bawah standar upah minimum regional. 8. Tersedianya layanan konsultasi keluarga berbasis yang antara lain meliputi : masalah agama, kesehatan, ekonomi dan pendidikan. 9. Terwujudnya keseimbangan peran, partisipasi dan tanggung jawab antara jamaah laki-laki dan perempuan dalam meningkatkan kesejateraan keluarga. 10.Adanya rintisan pendirian BMT ( Baitul Mal wa Tamwil). 11.Terwujudnya lingkungan bersih, sehat, produktif dimulai dari keluarga dan masjid. 12.Tumbuh dan berkembangnya kegiatan olah raga dan seni religius. 13.Adanya kerja sama yang kuat dengan pihak-pihak terkait yang mendukung Posdaya berbasis masjid. 14.Tercapainya delapan tujuan MDGs secara bertahap. B. Materi Pendampingan 11

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid ini dikemas dalam bentuk sinergisitas antara kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Untuk itu materi pendampingan yang direncanakan adalah mengacu pada makasimalisasi dan efektivitas fungsi masjid sebagai pusat pemberdayaan umat antara lain sebagai berikut : 1. Shalat berjamaah dan shalat sunnah lainnya 2. Kajian Islam intensif 3. Bimbingan membaca al Quran 4. Pendidikan anak usia dini (PAUD) 5. Pemberdayaan remaja dan akses pendidikan dasar 9 tahun sampai 12 tahun 6. Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan keterampilan serta partisipasi dalam kegiatan posyandu dan wirausaha 7. Pemberdayaan warga lanjut usia 8. Gerakan zakat, infaq, shadaqah dan wakaf untuk membantu keluarga prasejahtera, termasuk membiayai anak putus sekolah dan anak yatim 9. Pembinaan kewirausahaan dan ekonomi produktif 10.Bimbingan belajar bagi murid dan masyarakat 11.Pengembangan koperasi dan BMT ( Baitul Mal wa Tamwil) 12.Pembinaan kesenian dan olah raga 13.Perpustakan umum dan masjid 14.Poloklinik dan pelayanan kesehatan masyarakat 15.Penerbitan media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) 16.Advokasi dan bantuan hukum bagi warga yang membutuhkan 17.Pusat gerakan gemar menanm pohon/tanaman produktif dan kebun gizi 18.Kegiatan peringtan hari besar Nasional dan Islam 19.Penyuluhan Hukum dan kesadaran hukum bagi masyarakat. C. Penyelenggaraan 1. Status dan Beban Kredit

12

Pengbdian Masyarakat Tematik PemberdayaanBerbasis Masjid yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat UIN Suska Riau, merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang disetarakan dengan pengabdian kepada masyarakat integratif dengan diberi bobot 4 SKS untuk mahasiswa. Dan bagi dosen yang bertugas mendampingi mahasiswa diberi bobot 2 SKS. 2. Persyaratan bagi mahasiswa a. Mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata adalah mahasiswa yang aaktif minimal duduk pada semester VI dan telah menyelesaikan minimal 100 SKS dan melapor kepada jurusan masing-masing di fakultas untuk mengikuti KKN. b. Mahasiswa wajib mengisi buku rekening masing-masing minimal Rp 300.000,Plus Rp 50.000,- untuk saldo rekening tabungan paling lambat 30 April 2012. c. Auto debet dilaksanakan tanggal 1 Mei 2012 bagi mahasiswa yang gagal auto debet biaya KKN dinyatakan tidak dapat mengikuti KKN pada tahun 2012. d. Pendaftaran online peserta KKN tahun 2012 dimulai 10 Mei 25 Mei 2012 di http ://www.kkn tematik-uin suska riau. e. Sehat Jasmani dan Rohani f. Telah mengikuti dan dinyatakan lulus kegiatan pembekalan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengabdian UIN Suska Riau. 3. Persyaratan Dosen Pembimbing a. Pembimbing Kuliah Kerja Nyata adalah Dosen UIN suska Riau dengan pangkat minimal Lektor. b. Calon dosen pembimbing wajib membuat consept not dengan strategi pemberdayaan masyarakat desa. c. Proposal di ajukan ke LPM dengan rekomendasi dekan masing-masing. d. Concept not ditulis dengan mengikuti kaidah ilmiah antara 6 10 halaman dengan ketikan 1,5 spasi. e. Concept not dari dosen akan diseleksi oleh tim dan mereka yang lulus seleksi akan ditetapkan oleh rektor sebagai pembimbing. 4. Hak dan Kewajiban Mahasiswa a. Setiap mahasiswa UIN suska Riau berhak mengikuti program pengabdian masyarakat tematik pemberdayaan berbasis masjid bagi yang telah memenuhi persyarakat yang ditetapkan. 13

b. Setiap mahasiswa perserta pengabdian masyarakat tematik pemberayaan berbasis masjid wajib mengikuti pembekalan yang dilakukan di LPM UIN Suska Riau. c. Peserta yang dinyatakan lulus pembekalan berhak mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat tematik posdaya berbasis masjid. d. Setiap mahasiswa peserta pengabdian masyarakat yang telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur sebagai mana diatur oleh pedoman pengabdian masyarakat tematik posdaya berbasis masjid berhak mendapatkan sertifikat. e. Setiap mahasiswa yang melaksanakan program pengabdian masyarakat tematik pemberdayaan berbasis masjid wajib mengikuti prosedur yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan pengabdian masyarakat tematik posdaya berbasis masjid ini. f. Mahasiswa yang melaksanakan program pengabdian masyarakat tematik posdaya berbasis masjid wajib menanda tangani daftar hadir setiap hari di lokasi pengabdian. g. Ikut bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban pada pelaksanaan program kuliah kerja nyata berbasis masjid angkatan XXXVI tahun 2012. h. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di lokasi. i. Bersama pembimbing mengadakan silaturrahmi dan komunikasi dengan apat pemerintah, pengurus masjid dan masyarakat tentang pelaksanaan Kuliah kerja Nyata. Berkewajiban menentukan susunan pengurus kelompok dalam satu lokasi masjid dan menunjuk koordinator Kecamatan dalam rangka memperlancar kegiatan.

j.

k. Bersama dosen pembimbing merencanakan tema sentral yang akaqn memjadi fokus pembinaan pada lakasi masing-masing. l. Mahasiswa wajib menjaga etika kesopanan selama menjalankan Kuliah Kerja Nyata di Masyarakat.

m. Membentuk kelompok posdaya di lokasi masjid dan wilayah sekitarnya dengan melibatkan pengurus masjid dan pemuka masyarakat setempat. n. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan pribadi mingguan yang diketahui oleh pengurus masjid dan atau kepala desa yang diserahkan kepada pembimbing awal bulan kedua pelaksanaan Kuliah kerja nyata. Serta 14

Menyerahkan laporan bulan kedua pada akhir bulan kedua kepada pembimbing. o. Mahasiswa yang dikoordinir oleh kelua kelompok menyusun laporan kegiatan kelompok tentang pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Angkatan XXXVI tahun 2012 dan selanjutnya diserahkan kepada korcam untuk bahan laporan.

p. Ketua kecamatan bersama ketua-ketua kelompok menyusun laporan kecamatan yang hasilnya diseminarkan di tingkat kecamatan dengan mengundang aparat pemerintah tokoh masyarakat lainnya. 5. Hak dan Kewajiban Dosen Pembimbing Lapangan a. Setiap dosen UIN Suska Riau berhak mengikuti program pengabdian masyarakat tematik pemberdayaan berbasis masjid dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh LPM. b. Dosen yang telah ditetapkan menjadi dosen pembimbing harus dapat bersinergi dengan mahasiswa yang dibawah bimbingannya untuk menyusun rencana, melaksanakan dan melaporkan kegiatan yang dilaksanakan ke LPM. c. Setiap dosen pembimbing mendapatkan fasiltas biaya perjalanan dinas dalam tiga tahap mengantar mahasiswa, memonitor kegiatan dan menjemput mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Setiap dosen yang melaksanakan pengabdian masyaqrakat tematik posdaya berbasis masjid wajib mengikuti prosedur yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan pengabdian masyarakat tematik pemberdayaan berbasis masjid LPM UIN Suska Riau. e. Dosen wajib membuat laporan akhir secara individu sesuai dengan kegiatan yang telah dirancang dengan mahasiswa. f. Setiap dosen yang telah melaksanakan program pengabdian masyarakat tematik pemberdayaan berbasis masjid dan berhak mendapatkan sertifikat dan diakui setara dengan 2 SKS. 6. Lokasi Kegiatan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya dilaksanakan 5 Kabupaten/ Kota terutama yang memiliki komitmen dan dukungan yang kuat terhadap program ini dan tersebar 36 Kecamatan dan 300 buah masjid yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, kantor Kementerian agama Kabupaten/ Kota dan LPM UIN Suska Riau, terutama adalah masjid yang membutuhkan pembinaan dan keluarga kurang mampu. 7. Jangka waktu Pelaksanaan 15

Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Pemberdayaan berbasis masjid dilaksanakan 2 bulan sesuai dengan kalender akademik. Tahun 2012 pelaksanaanya dibagi menjadi 2 gelombang. Gelombang pertama, dilaksanakan tanggal 25 Juni s/d 18 Agustus 2012.Gelombang kedua dilaksanakan tanggal 15 Oktober s/d 15 Desember 2012. Sebelum mahasiswa diturunkan terlebih dahlu diberikan pembekalan dan dosen pembimbing lapanganpembimbing lapangan diberikan training sesuai dengan jadwal yang disusun oleh panitia pelaksana.

9. Organisasi Badan Pelaksana Pelaksana Pengabdian masyarakat tematik pemberdayaan berbasis masjid adalah Lembaga Pengabdian masyarakat UIN Suska Riau terdiri dari : a. Panitia Pelaksana berdasarkan : Surat Keputusan Rektor UIN Suska Riau Nomor : 130/R/2012 Tentang Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke XXXVI Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UIN Suska Riau tahun 2012. Yang susunannya sebagai berikut :

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

NAMA Prof. Dr. H.Munzir Hitami, MA. Drs. H. Muh. Nasir Chalis, MA. Drs. H. Mohd. Yunus, MA. Hendri Sayuti, MA. Wali Saputra, SE.Ak, MA. Yanti MM. Dasmiyarni, S.Kom,

JABATAN Pengarah Penanggung Jawab Koordinator Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

KETERANGA N

Drs. Mohd. Nur Adnan Domo, MA. Sayuti Ahmad, S.Th. I Rika Rahma Yuni Khairul Ihsan, S.Sos.

16

13 14 15

Rizyuniwan Ersa Yusrizal, SE. Ernitati, S.Sos. Hendrizal Hadi, Lc. Siti Aisyah, MA.

Anggota Anggota Anggota

b. Dosen Pembimbing c. Tim Monitoring 10. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Pemberdayaan berbasis Masjid dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan kegiatan lapangan dan pelaporan. a. Perencanaan Kegiatan dilaksanakan oleh LPM mulai dari perencanaan program dengan menyiapkan TOR dan RAB kegiatan yang dibahas dalam rapat kerja di tingkat Universitas. Perencanaan kegiatannya melibatkan pimpinan universitas dan fakultas dalam rangka untuk mengetahui mahasiswa yang memenuhi persyaratan untuk mengukuli kegiatan Kuliah kerja Nyata serta pemberitahuan tentang dosen pembimbing yang akan mendampingi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatannya. Serta berkoordinasi dengan Bupati/Wali kota tentang izin lokasi dan kementerian agama dalam rangka untuk menentukan masjid yang akan dijadikan basis bagi mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan kegiatan. b. Persiapan Sebelum mahasiswa diterjunkan ke lapangan TIM Survey dari LPM melakukan survey ke lokasi dengan terlebih dahulu memberitahu dan meminta izin Bupati/Walikota untuk penetapan lokasi KKN mahasiswa, serta mengidentifikasi secara umum isu-isu strategis keagamaan serta kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, pertanian, perkebunan dan lingkungan. Isu strategis ini digunakan sebagai landasan sosial bagi pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Tematik Pemberdayaan berbasis Masjid. Pengurusan perizinan, penetapan dosen pembimbing serta pembekalan kepada mahasiswa peserta KKN, penjajakan lokasi dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan LPM berdasarkan SK Rektor UIN Suska Riau. Setelah izin prinsip dikeluarkan oleh Bupati/Walikota yang 17

bekerja sama dengan Kementrian Agama Kabupaten Kota menentukan masjid sebagai fokus kegiatan mahasiswa, maka TIM LPM mempersiapkan dokumen tersebut untuk diprogramkan dalam website LPM UIN Suska Riau di http://www.kkn tematik-uin suska riau. Untuk satu masjid terdiri dari 10 orang mahasiswa dan mahasiswa dapat memilih masjid yang dikehendakinya untuk dijadikan dijadikan lokasi KKN sesuai dengan kabupaten/kota, kecamatan, desa dan nama masjid yang tersedia pada program tersebut. Dalam melaksanakan KKN Mahasiswa didampingi oleh dosen pembimbng yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. c. Pendataan dan Pemetaan Langkah utama Kegiatan Pemberdayaan adalah pemetaan sasaran. Pemetaan ini dilakukan oleh Pengurus/Calon Pengurus Posdaya dibantu oleh para mahasiswa yang mengikuti pengabdian masyarakat tematik pemberdayaan berbasis masjid. Pemetaan tersebut utamanya dilakukan untuk tahap I (yang diuraikan dalam paragraf berikutnya) dimulai dengan pendataan seluruh keluarga lingkup satu RW/Dusun yang tinggal disekitar masjid yang akan menjadi keluarga sasaran pemberdayaan. Jika pendataan sudah dilakukan oleh pemerintah setempat, maka dapat dibuat peta itu sebagai landasan kerja. Untuk tahap II dan III dan sterusnya pendataan dan pemetaan perlu diperbaharui, jika ada tenggang waktu antara tahap I dan tahap berikutnya. Keluarga dipetakan menurut kondisi berdasarkan indikator yang disepakati. Biasanya dipergunakan indikator keluarga yang memberi gambaran jumlah dan persebaran menurut kondisinya; Pertama, kondisi keagamaan yang meliputi aktivitas ibadah, pendidikan keagamaan dalam keluarga, serta budaya Islami yang dikembangkan dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya; Kedua, klasifikasi berdasarkan kesejahteraan meliputi keluarga prasejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan keluarga sejahtera plus. Secara lebih terperinci kondisi keluarga juga dapat lebih terperinci kondisi keluarga juga dapat dibedakan menurut segmentasi/tahapan umur penduduk, partisipasi sekolah, dibedakan menurut segmentasi/tahapan umur penduduk, partisipasi sekolah, untuk pasangan usia subur (PUS), untuk pasangan usia subur (PUS), dibedakan yang hamil, punya balita dan batita,dan status KB. Kelompok penKelompok penduduk landuduk lansia dan secara khusus peserta usaha ekonomi produktif. Pendataan dengan menggunakan register, formulir, dan buku rekafitulasi sebagai instrumen untuk menggambarkan kondisi keluarga untuk dipetakan.Pendataan dengan menggunakan register, formulir, dan buku rekafitulasi sebagai instrumen untuk menggambarkan kondisi keluarga untuk dipetakan. Indikator keluarga sejahtera dan kondisi masing-masing segmentasi itu merupakan indikator mutable, artinya yang bersangkutan bisa 18

mengubah dirinya dengan mudah, sehingga penempatan sebuah keluarga di dalamnya akan menumbuhkan kesadaran setiap keluarga untuk mengubah dirinya secara mandiri. Pendataan juga dilakukan untuk mengidetifikasi kelembagaan yang sudah ada di sekitar masjid, seperti Posyandu, PAUD, UPPKS, Koperasi, Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Usaha Ekonomi Keluarga (UEK) dcan sebagainya. Dalam pendataan ini perlu dipelajari susunan pengurus, aktivitas yang dilakukan, jumlah peserta dan kemandirian lembaga. d. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Tematik Pemberdayaan Berbasis Masjid dilaksanakan satu kali dalam satu tahun yakni pada tanggal 25 Juni s/d 18 Agustus 2012 untuk gelombang pertama, tanggal 15 Oktober s/d 15 Desember untuk gelombang kedua. Kegiatan keagamaan menjadi mainstream, dari seluruh kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Pemberdayaan Berbasis Masjid. Kegiatan rutin keagamaan yang telah dilakukan oleh masjid diupayakan lebih berkualitas dan efektif, dengan mengembangkan fungsi-fungsi masjid di bidang keagamaan yang belum dilaksanakan. Bersamaaan dengan kegiatan keagamaan, Pemberdayaan Ban dengan kegiatan keagamaan, Pemberdayaan Berbasis Masjid mendapatkan porsi yang sama dalam memperluas fungsi masjid untuk kesejahteraan masyarakat. Jangka waktu dua bulan diharapkan dapat menjalin hubungan dan koodinasi dengan stakeholders dengan baik. Adapun pelaksanaan kegiatan ini mencakup tiga tahap yaitu sebagai berikut : Tahap I : Kegiatan Pembentukan Posdaya Tahap ini dimulai setelah mahasiswa mengikuti pembekalan untuk ikut melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pemberdayaan Bermasis Masjid. Mahasiswa dan dosen pembimbing selanjutnya mengadakan silaturrahmi dan pendekatan dengan aparat pemerintahan Kecamata, Desa/Kelurahan, RW/RT dan Pengurus Masjid untuk membangun komitmen aparat setempat dalam menggalang dukungan dan fasilitasi pembentukan Posdaya. Selanjunya bekerja sama dengan calon pengurus/kader setempat dilakukan kegiatan pendataan untuk identifikasi masalah, inventarisasi potensi dan penetapan sasaran. Hasil pendataan untuk kondisi sasaran ini dipetakan sesuai dengan uraian di atas. Kegiatan ini diharapkan dapat diselesaikan selama 1 (satu) minggu. Hasil pendataan tersebut dipergunakan sebagai bahan untuk menggelar Lokakarya mini/serasehan dengan menghadirkan Pengurus masjid, remaja 19

masjid, Kepala desa/Kelurahan tokoh agama. Tokoh masyarakat serta anggota masyarakat, utamanya sasaran prioritas, yang penyiapannya diharapkan selesai dalam 4 hari pada minggu terakhir bulan Juli 2012 untuk gelombang pertama, dan minggu kedua bulan Oktober 2012 bagi gelombang kedua. Dalam lokakarya tersebut sekaligus ditetapkan pengurus, disusun rencana program kerja diharapkan dapat diselesaikan dalam 4 minggu. Pada tahap akhir tim melakukan penyusunan laporan laporan kegiatan selama 1 (satu) minggu, sedangkan masyarakat diharapkan dan secara mandiri. Tahap II : Kegiatan PemTahap II : Kegiatan Pembinaan Dalam tahap pembinaan Posdaya ini pengurus melaksanakan rencana kegiatan, utamanya dimulai dengan rencana kegiatan ekonomi untuk mengajak masyarakat mengembangkan usaha mikro secara gotong royong atau usaha bersama. Keluarga yang mempunyai kegiatan ekonomi mengajak tetangganya untuk ikut berlatih dengan membentuk kelompok dan mengikuti kegiatannya. Pengurus mulai mengundang ahli-ahli khususnya jamaah masjid. Untuk mengajar warganya dengan keterampilan yang bisa dikembangkan menjadi usaha sederhana atau usaha bersama yang menguntungkan. Pengurus juga dapat mengundang tenaga pelatih dari instansi terkait dan mulai mencari sumber dana untuk kegiatan anggotanya dalam bidang ekonomi mikro. Tahap III : Pengembangan Posdaya Dalam tahap ini pengurus Posdaya mengajak anggotanya mengidetifikasi anak-anak usia sekolah yang belum atau tidak sekolah. Secara gotong royong anak-anak yangg belum atau tidak sekolah itu dianjurkan dan dibaantu oleh sekolah dan/atau keluarga mampu yang tinggal disekitar menjadi jamaah masjid. Prinsipnya setiap anak usia sekolah harus sekolah. Jika orang tuanya tidak mampu diusahakan secara gotong royong untuk dibantu oleh keluarga yang mampu. Kalau memungkinkan segera dibentuk atau dikembangkan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Anak-anak dibawah usia lima tahun. Utamanya anak keluarga kurang mampu, diusahakan dan didorong ikut kegiatan BKB atau kegiatan PAUD. Orang tua dari anak balita tersebut, segera setelah anak-anak balitanya mengikuti kegiatan belajar di PAUD, dipisahkan dari anak-anaknya dan diusakan mengikuti kegiatan pelatihan mereka dianjurkan untuk magang pada usaha apa saja yang ada di desa atau RW/Rtnya masing-masing. Jika telah mahir, can tetangganya membuka cabang usaha, mereka bisa bekerja sama dengan pengusaha sebagai mitra kerja dengan bantuan dan fasilitas Posdaya. 20

Apabila pengembangan pendidikan dan pelatihan telah berjalan dengan baik, maka pengurus segera mengembangkan upaya untuk revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Kalau perlu mengundang dan memberi fasilitas kepada bidan untuk membuka praktik sebagai bidan desa di masjid tersebut. Diupayakan pula tersedianya fasilitas yang diperlukan agar bidan bersedia tinggal di desa. Dalam rangka pengembangan KB, Kesehatan dan Gizi, maka dianjurkan agar masyarakat membangun Kebun Bergizi, yaitu menanam tanaman bergizi di halamanmasing-masing. Tanaman bergizi tersebut merupakan bahan makanan atau sayur yang bisa lansung dimasak untuk memperbaiki kebutuhan gizi keluarga. Halaman sekitar masjid, jika memungkinkan juga bisa digunakan untuk model kebun bergizi. Pengembangan kegiatan di lapangan itu dilakukan secara bertahap dalam bentuk sederhana dan mudah ditiru. Kebersihan kegiatan tidak diukur dari mutu atau bentuk program yang dilaksanakan, tetapi utamanya keberhasilan partisipasi yang tinggi dari keluarga setempat. Di samping ukuran partisipasi, perlu diperhatikan bahwa keluarga kurang mampu merupakan partisipan yang bekerja keras dengan dukungan dan fasilitas keluarga yang lebih mampu. Apabila selama 10 minggu proram yang telah dirancang belum dapat diselesaikan dengan baik, maka program tersebut dapat dilanjutkan oleh tim mahasiswa yang melakukan pengabdian masyarakat dalam periode berikutnya, atau dilakukan oleh dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. e. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dilaksanakan oleh Tim monitoring yang terdiri dari Unsur pimpinan Universitas, LPM dan Dekan dilingkungan UIN Suska Riau yang ditetapkan oleh LPM dan ditetapkan berdasarkan SK Rektor dan evaluasi dilakukan oleh Dosen Pembiming Lapangan. Selama kegiatan berlansung dosen pembimbing akan diturunkan tiga tahap, tahap pertama waktu mengantar dan sekaligus pendataan, persiapan lokakarya serta penysunan rencana lebih kurang 4 hari. Tahap kedua, pada saat mahasiswa mendampingi pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pemantauan dan monitoring dilaksanakan pada pertengahan kegiatan selama 4 hari kerja. Tahap ketiga pada waktu menjemput mahasiswa, membuat laporan dan evaluasi dilakukan selama 4 hari kerja. Dalam rangka melihat keseluruhan kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Pemberdayaan Berbasis Masjid yang sedang berlansung maka LPM menurunkan tim monitoring sebagaimana tersebut di atas selama 4 hari kerja. Evaluasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat Berbasis Masjid dilakukan terhadap kinerja tim dan anggotanya, mencakup partisipasi dan pembekalan 21

dan pelaksanaan kerja lapangan dan penyusunan laporan Pengabdian Masyarakat Tematik Pemberdayaan Berbasis Masjid. Apabila diperlukan dapat dilakukan pengumpulan informasi untuk mengetahui tanggapan dan persepsi mitra kerja dan masyarakat. Bentuk dan jenis evaluasi dibuat sederhana tetapi diharapkan mencakup partisipasi keluarga dalam berbagai kegiatan di lingkungan Posdaya berbasis masjid. f. Laporan Kegiatan Substansi laporan kegiatan yang harus disusun oleh mahasiswa mencakup hasil sebagai berikut : Tahap I 1) Identifikasi potensi, sasaran dan kebIdentifikasi potensi, sasaran dan kebutuhanutuhan masyarakat 2) Peta Peta keluarga dalam lingkunggan Posdaya 3) Rancangan penyelenggaraan dan lokakarya 4) Jenis dan bentuk kegiatan Posdaya dan susunan pengurus. Tahap II, III dst. 1) Catatan tentang perkembangan dan masalah yang dijumpai dalam perngembangan Posdaya dan kegiatannya, khususnya menyangkut jumlah keluarga yang ikut aktif dalam kegiatan wirausaha, pendidikan dan pelatihan, kegiatan KB, kesehatan dan Posyandu pada umumnya, serta upaya pemeliharaan lingkungan, kebun bergizi, yang menguntungkan keluarga kurang mampu. 2) Laporan pelaksanaan Pengaboran pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Tematik Pemberdayaan berbasis Masjid yang dikelompokkan berdasarkan lokasi masjid yang diatur oleh LPM. 3) Memberikan catatan untuk tindak lanjut Pengabdian masyarakat Tematik Pemberdayaan Berbasis Masjid untuk periode berikutnya. D. Tata Tertib Pelaksanaan Peserta mengikuti pengabdian masyarakat berbasis masjid dengan tertib sesuai pentahapan kegiatan dalam jadwal terlampir. 1. Tata Terbit bagi Mahasiswa Selama persiapan dan pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid: 22

a. Mengikuti secara penuh kegiatan pembekalan b. Wajib tinggal di lokasi selama pelaksanaan pengabdian masyarakat berlangsung c. Bekerjasama dalam melaksanakan program dalam Tim d. Membuat laporan dan rumusan hasil kegiatan serta laporan pelaksanaan sesuai ketentuan e. Menjaga dan memelihara nama baik almamater f. Tidak dibenarkan melakukan kegiatan politik praktis, kriminal dan kegiatan yang berbau SARA serta melibatkan diri dalam bentuk kegiatan yang dapat menimbulkan keresahan dalam masyarakat. g. Mencatat kegiatan harian dan melampirkannya dalam laporan pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid h. Jika terjadi udzur syarI, peserta diberikan dispensasi sesuai dengan kebutuhan dengan ijin Ketua Tamir Masjid sebagai mitra kerja dan Dosen Pembimbing Lapangan. 2. Pelanggaran dan Saksi a. Mahasiswa peserta pengabdian masyarakat yang tidak membuat laporan kegiatan sampai batas waktu yang ditentukan, maka yang bersangkutan tidak diperkenakan mengikuti ujian hasil pengabdian masyarakat dan dinyatakan tidak lulus. b. Mereka yang meninggalkan lokasi di luar ketentuan dengan alasan yang tidak dapat dibenarkan, akan diberikan sanksi minimal berupa teguran oleh DPL, diperpanjang masa pengabdian, dan maksimal dinyatakan tidak lulus. c. Pelanggaran tindak kriminal, SARA, politik praktis, akan diberi sanksi berupa penarikan dari lokasi oleh dosen pembimbing dan berdasarkan laporan dosen pembimbing, panitia mengajukan mahasiswa tersebut ke Dekan Fakultas/Departemen/Ketua Jurusan untuk menerima sanksi akademik dan dinyatakan tidak lulus

23

BAB IV PENUTUP 1. Kuliah Kerja Nyata yang dikemas dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Tematik Berbasis Masjid yang diselenggarakan oleh LPM UIN Suska Riau adalah ajang bagi mahasiswa dan dosen untuk menunjukkan propesionalitas untuk membantu mendampingi masyarakat dalam menyelesaikan berbagai problem kehidupan baik dalam bidang agama dan keagamaan, pendidikan, ekonomi, KB, Kesehatan, lingkungan hidup, pertanian, peternakan, teknologi informasi dan sebagainya. 2. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat Tematik Berbasis Masjid dapat dikoornasikan degnan dosen pembimbing dan panitia pelaksana LPM UIN Suska Riau. 3. Inisiatif dan kerja keras para mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan merupakan kunci keberhasilan yang akan diraih di akhir masa pengabdian pada masyarakat. 4. Prilaku yang baik, jujur, sabar, disiplin, loyal, dan kesederhanaan akan menjadi contoh dan bagi masyarakat sekarang dan dimasa datang. 5. Semoga kegiatan yang dilaksanakan akan menjadi dasar bagi pembinaan selanjutnya.

24

Lampiran 1

Instrumen Pendataan Keluarga A. Data Keluarga Posdaya 1. Nama KK, jumlah dan alamat seluruh keluarga yang menjadi cakupan Posdaya. 2. Jumlah anggota keluarga berdasarkan jens kelamin 3. Jumlah anggota keluarga berdasarkan umur 4. Jumlah anak balita (0-5 tahun) 5. Jumlah anak balita yang ikut dan tidak ikut Posdaya 6. Jumlah anak balitas yang ikut dan yang tidak ikut BKB/PAUD 7. Jumlah anak usia sekolah ( 6-12 tahun, 13-15 tahun, 15-19 tahun) 8. Jumlah anak usia yang bersekolah dan yang tidak bersekolah menurut kelompok umur. 9. Jumlah anggota keluarga dewasa menurut pekerjaan (bekerja/tidak bekerja) 10.Jumlah keluarga yang menjadi anggota koperasi atau kelompok usaha bersama dan yang mendapat bantuan permodalan (dari berbagai sumber bantuan). 11.Jumlah ibu rumah tangga yang berusaha 12.Jumlah ibu hamil. 13.Jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke fasilitas/tenaga kesehatan 25

14.Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang ikut KB. 15.Jumlah keluarga dan remaja pembinaan dan pendampingan. yang mengikuti berbagai kegiatan

16.Jumlah keluarga lansia yang mengikuti berbagai kegiatan pembinaan dan pendampingan. 17.Tahapan masing-masing keluarga, menurut tahapan keluarga sejahtera dengan berbagai variabel dan ondikatornya. B. Pendataan Keluarga Sejahtera dan Indikatornya 1. Keluarga Sejahtera I a. (Ya/Tidak) Makan paling kurang dua kali sehari. b. (Ya/Tidak) Mempunyai pakaian yang layak untuk keperluan yang berbeda. c. (Ya/Tidak) Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik d. (Ya/Tidak) Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit, dibawa ke puskesmas puskesde atau dokter e. (Ya/Tidak) Bila pasangan usia subur (PUS) ingin ber KB, pergi ke sarana atau petugas kesehatan KB. f. (Ya/Tidak) Semua anak umur 7-15 tahun yangg ada dalam keluarga bersekolah. Catatan : Apabila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut tidak dijawab Ya, maka berarti keluarga tersebut termasuk Keluarga Prasejahtera. Apabila keenam indikator tersebut terpenuhi, maka masuk kategori Keluarga Sejahtera I. 2. Keluarga Sejahtera II a. (Ya/Tidak) agamanya Anggota keluarga melakukan ibadah menurut

b. (Ya/Tidak) Anggota keluarga makan daging/telor/ikan paling kurang sekali seminggu. c. (Ya/Tidak) Anggota keluarga memperoleh satu stel pakaian baru dalam setahun. 26

d. (Ya/Tidak) Luas lantai rumah paling kurang 8 M2 untuk setiap penghuni rumah e. (Ya/Tidak) Dalam 3 bulan terakhir seluruh anggoata keluarga dalam keadaan sehat f. (Ya/Tidak) Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja g. (Ya/Tidak) Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis h. (Ya/Tidak) Pasangan usia subur (PUS) dengan dua anak atau lebih menggunakan alat kontrasepsi. Catatan : Apabila ke delapan pertanyaan di atas tidak terpenuhi, maka keluarga tersebut termasuk Keluarga Sejahtera II. Apabila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk Keluarga Sejahtera I. 3. Keluarga Sejahtera III a. (Ya/Tidak) Keluarga agamanya. berupaya meningkatkan pengetahuan

b. (Ya/Tidak) Sebagian penghasilan keluarga bisa ditabung c. (Ya/Tidak) Keluarga maka bersama di rumah makan/restoran paling kurang sekali seminggu. d. (Ya/Tidak) Keluarga pada umumnya ikut masyarakat di lingkungan tempat tiggalnya. dalam kegiatan

e. (Ya/Tidak) Keluarga memperoleh informasi dari media massa. Catatan : Apabila keluarga menjawab Ya dari lima pertanyaan di atas, maka keluarga tersebut termasuk Keluarga Sejahtera III. Jika ada salah satu atau lebih indikator tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk Keluarga Sejahtera II.

27

28

You might also like