You are on page 1of 16

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil yang pada saat sekarang kebutuhannya terus meningkat seiring

dengan pemanfaatn Batubara sebagai sumber energi. Kebutuhan Batubara dunia diprediksi semakin meningkat akibat pengurangan penggunaan tenaga nuklir, yang angkanya diprediksi mencapai 767 juta ton pada 2012. Dalam 20 sampai 30 tahun ke depan, Batubara masih dianggap sebagai sumber utama energi untuk listrik dunia.

Permintaan jangka panjang Permintaan jangka pendek batubara akan tergantung pada harga minyak dan pertumbuhan ekonomi negara Asia, diprediksi pada 2012 angka kebutuhan atau permintaan Batubara di seluruh dunia akan mencapai 767 juta ton. Besarnya kebutuhan itu tidak diikuti oleh kemampuan pasokan, diperkirakan hanya mencapai 762,6 juta ton pasokan pada tahun 2012. pemasok terbesar adalah negara Indonesia sebesar 265 juta ton.

Bahan Bakar Langsung Pengembangan model fisik tungku pembakaran briket biocoal untuk industri rumah tangga, pembakaran bata/genteng, boiler rotan dan pengering bawang. Tungku hemat energi untuk industri rumah tangga dengan bahan bakar Batubara/briket bio Batubara. Non Bahan Bakar Pengkajian pemanfaatan Batubara Kalimantan Selatan untuk pembuatan karbon aktif. Daur ulang minyak pelumas bekas dengan menggunakan Batubara peringkat rendah sebagai penyerap.

Secara umum Industri Pertambangan Batubara merupakan salah satu industri yang prospektif bagi perbankan untuk dibiayai, hal ini disebabkan beberapa faktor sebagai berikut : Demand kebutuhan Batubara Dunia yang besar (+ 7,3 milyar ton per tahun atau eq USD.7,3 triliun). Pasar ekspor ke Jepang, China, Korea serta India yang masih membutuhkan pasokan tambahan bagi Industrinya. China merupakan konsumen Batubara terbesar di dunia yang mencapai 3,47 Milyar ton/th diikuti oleh USA sebanyak 1 milyar ton/th serta India yang mencapai 675 juta ton. Komoditi ini sangat dibutuhkan terutama untuk Industri pembangkit listrik, semen dan peleburan baja. Kebutuhan Batubara dalam negeri sendiri mencapai + 67 juta ton/th dan terus meningkat sejalan dengan perkembangan Industri terutama untuk bahan bakar pembangkit listrik. Peran Batubara sebagai sumber energi pembangkit listrik juga semakin besar. Saat ini sekitar 71,1% dari konsumsi Batubara domestik diserap oleh pembangkit listrik (PLN), 17% untuk industri semen dan 10,1% untuk industri tekstil dan kertas.

Cadangan Batubara Indonesia dihitung berdasarkan eksplorasi yang terus dilakukan. Meskipun total sumber daya Batubara Indonesia mencapai 104,7 miliar ton, tapi cadangan yang bisa ditambang hanya sekitar 1/5nya saja, yaitu sebesar 21,1 miliar ton. Jumlah ini dipastikan akan bertambah seiring dengan eksplorasi yang terus berlangsung. Dilihat dari wilayah, maka hampir seluruh cadangan Batubara Indonesia terdapat di Sumatera (50,06%) dan Kalimantan (49,56%), sedangkan sebagian kecil terdapat di Jawa, Sulawesi, dan Papua. Batubaranya pun hampir semuanya berjenis Batubara uap, dengan karakteristik kadar abu dan sulfur yang rendah. Dari cadangan yang ada, diketahui bahwa jumlah untuk tipe bituminus dan sub-bituminus sebesar kurang lebih 40%, sedangkan sebagian besar sisanya adalah lignit. Antrasit juga diproduksi meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. Di Kalimantan bagian tengah juga diketahui terdapat Batubara kokas sehingga pembangunan tambang di sana berlangsung dengan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini.

Batubara Kokas

Batubara jenis ini, umumnya dipakai pada blast furnace (tungku peleburan pada pembuatan pig iron) sebagai bahan pereduksi besi oksida.

China sendiri sebenarnya memiliki cadangan Batubara yang cukup besar, yakni 114,5 miliar ton, yang cukup untuk suplai kebutuhan domestik. Namun, negara tirai bambu ini tetap membeli Batubara dari pasar internasional karena alasan efisiensi. Departemen Energi Amerika Serikat memperkirakan cadangan Batubara di Amerika sekitar 1.081.279 juta ton (9,81 1014 kg), yang setara dengan 4.786 BBOE (Billion Barrels of Oil Equivalent).

PR China USA India Australia Indonesia

3471Mt 1004Mt 585Mt 414Mt 376Mt

Russia South Africa Germany Poland Kazakhstan

334Mt 253Mt 189Mt 139Mt 117Mt

Negara penghasil Batubara terbesar tidak hanya terbatas pada satu daerah lima negara penghasil Batubara terbesar adalah Cina, AS, India, Australia dan Afrika Selatan. Sebagian besar dari produksi Batubara dunia digunakan di negara tempat Batubara tersebut di produksi, hanya sekitar 18% dari produksi antrasit yang ditujukan untuk pasar Batubara internasional.

Produksi Batubara dunia diharapkan mencapai 7 milyar ton pada tahun 2030 dengan Cina memproduksi sekitar setengah dari kenaikan itu selama jangka waktu tersebut. Produksi Batubara ketel uap diproyeksikan akan mencapai sekitar 5,2 milyar ton, Batubara kokas 624 juta ton; dan Batubara muda 1,2 milyar ton. Konsumsi Batubara dunia terus meningkat. Bila tahun 1990 total konsumsi Batubara dunia baru 3,5 miliar ton, tahun 2007 naik menjadi 5,5 miliar ton atau naik rata-rata 3,5 persen per tahun. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan konsumsi Batubara dunia akan tumbuh rata-rata 2,6 persen per tahun antara periode 2005 dan 2015.

Kebutuhan Batubara dunia diprediksi semakin meningkat akibat pengurangan penggunaan tenaga nuklir, yang angkanya diprediksi mencapai 767 juta ton pada 2012. 10 negara penghasil Batubara terbesar yaitu Cina, Amerika, India, Australia, Indonesia, Rusia, Afrika, Jerman, Polandia dan Kazakhstan. Pasar Batubara yang terbesar adalah Asia, yang saat ini mengkonsumsi 54% dari konsumsi Batubara dunia. Indonesia pada masa mendatang, produksi Batubara Indonesia diperkirakan akan terus meningkat; tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (domestik), tetapi juga untuk memenuhi permintaan luar negeri (ekspor).

You might also like