You are on page 1of 47

BAB 1 ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR Pengertian, Ruang Lingkup, dan manfaat Ilmu Sosial Budaya Dasar A.

Pengertian Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari aspek masyarakat. Ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari hasil, cipta, rasa, dan karsa manusia. Jadi ilmu sosial budaya dasar adalah ilm yang mempelajari masyarakat dan tingkah lakunya, kebudayaannya atau hasil , cipta, rasa, dan karsa. B. Ruang Lingkup Ilmu alam (absolute /mutlak) a. ilmu biologi b. ilmu pasti c. ilmu kealaman d. ilmu tehnik

e. ilmu geologi f. ilmu fisika g. ilmu kedokteran

Ilmu sosial (bersifat tergantung dari sudut pandang) a. ilmu ekonomi c. ilmu komunikasi b. ilmu politik d. ilmu sosiologi Ilmu budaya a. ilmu filsafat b. ilmu sejarah c. ilmu hukum d. ilmu antropologi C.

e. ilmu sastra f. ilmu psikologi h. ilmu arkeologi

Manfaat mempelajari Ilmu Sosial Budaya Dasar Memahami permasalahan sosial dan mencari solusinya. Memahami unsure-unsur budaya Indonesia. Menjadikan pengetahuan sosial budaya sebagai sarana untuk meningkatkan potensi budaya bangsa. BAB 2 Individu, Keluarga, Masyarakat, dan Kebudayaan

Berbicara tentang individu, keluarga , masyarakat , dan kebudayaan berarti berbicara tentang diri kita sendiri. Sebab , kita adalah individu tersebut, kita adalah anggota dari suatu keluarga dan masyarakat, dan kitalah pemilik dan pencipta kebudayaan. Selain berbicara tentang kita sendiri, kita juga berbicara tantang lingkungan kita. Mengapa, karena lingkungan sosial kita terdiri atas individu-individu. Keluarga adalah lingkungan kita yang terkecil dan terdekat, tempat pertama kali kita belajar berbagai norma. Di samping itu , masyarakat adalah lingkungan kita yang lebih luas lagi,tempat kita menjawantahkan posisi kita baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Sedangkan kebudayaan adalah cerminan dari usaha-usaha pengelolaan
1

lingkungan bagi keperluan pemenhuan kebutuhan hidup. Jadi , berbicara tantang individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan berarti berbicara tentang gejala sosial yang ada di dekat kita. A. INDIVIDU

Individu berasal dari kata individuum yang berarti terbagi atau suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas. Dari asal kata ini kemudian individu didefinisikan sebagai orang, seorang atau manusia perseorangan. Individu bukan berarti manusia secara keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sabagai manusia perseorangan. Walaupun individu bersifat tunggal tetapi padanya dibangun dari tiga aspek seperti berikut. Aspek organis jasmaniah atau anggota badan Sebagai individu tentu kita mempunyai anggota badan yang berfungsi dan berguna sebagai sarana kita mengelola kehidupan, misalnya berkomunikasi, berinteraksi, berkarya, bekerja, dan lain-lain. Aspek psikis rohaniah Yaitu, aspek yang berhubungan dengan hati, perasaan dan pikiran. Melalui aspek ini kita bisa menyalurkanperasaan dan pikiran sehingga kita bisa merasakan kebahagiaan, kesedihan, kepuasan dan ketentraman. Aspek sosial (kebersamaan) Sebagai individu kita juga mempunyai aspek sosial yaitu yang dapat menyalurkan kebutuhan kita untuk menjali hubungan dengan individuindividu lainnya. Aspek ini dapat kita salurkan melalui media pergaulan baik dlam kellularga, masyarakat, sekolah, peergroup, pekerjaan, dan lain-lain. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi oleh : Faktor faktor bawaan (karakter, naturistik) Factor factor lingkungan environmentalistik) Factor factor gabungan (1+2) => konvergensi (gabungan) Masa perkembangan individu : 1. 0 2 tahun = masa vital 2. 2 5 tahun = masa estetis (pengenalan) 3. 5 12 tahun = masa intelektual 4. 12 18 tahun = masa sosial

untuk memenuhi kebutuhan aspek kebersamaan, individu perlu bersosialisasi. Sosialisasi sendir mempunyai arti suatu proses belajar dimana anggota masyarakat mentransmisikan warisan sosial dan budaya dari kelompok kepada individu belajar, bagaimana caranya untuk menjadi mahluk sosial yang mampu berfungsi dalam sistem sosial. Proses sosialisasi dapat diakukan dan terjadi melalui media. 1) Pola pengasuhan anak dalam keluarga Keluarga memainkan peranan penting dalam proses sosialisasi karena beberapa alasan sebagaimana yang disebutkan oleh Perry dan Perry (1984:143) yaitu : a. keluarga banyak memeberikan pengaruh kepada anak sejak pada tahapan awal perkembangannya.
2

b. keluarga berusaha untuk memenuhi seluruh kebutuhan anak, baik itu yang bersifat kebutuhan fisik maupun emosional. c. keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar dan bersifat terus menerus dalam kehidupan anak. d. keluarga adlah kelompokprimer, dimana anak belajar dari orang-orang yang dianggapya mempunyai ikatan personal dan emosional yang dekat dengannya. e. anak-anak lahir dari keluarga yang mempunyai kesamaan ras dan kelas sosial. f. didalam keluarga, anak belajar bahasa sebagai sarana untuk memulai proses internalisasi norma-norma dan nilai-nilai kebudayaan yang didukungnya.

2) Peergroup Peergroup adalah kelompok pertemanan dari anak-anak yang usianya sama. Peergroup ini biasanya terbentu pada saat anak berusia empat atau lima tahun. Bagaimanapun peergroup adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan individu, bahkan bukan haya bagi anak-anak dan remaja, orang dewasa juga sangat membutuhkan peergroup ini, yang sering kali kita sebut dengan kelompok informal. 3) Sekolah Sebagaimana sudah disebutkan diatas bahwa sekolah merupakan wadah formal bagi peergroup relationship, sebab sekolah biasanya disusun atas kesamaan usia. Akan tetapi lebih daripada sekedar peergroup, sekolah merupakan media bagi anak-anak mengintenalisasiakn nila-nilai standar. Di sekolah, atribut-atribut primordial (kesukuan) diuahakan ditinggalkan, digantikan oleh atribbt standar. Di sekolah semua anak mempelajari kurikulum yang sama, berhadapan dengan kekuasaan dan mengikuti aturan-aturan yang sama , berhadapan dengan kekuasan dan kewenangan yang sama, sehingga pengalaman yang terbentuk sekaluar dari sekolah adalah pengalaman yang relative sama. Kemungkinan yang lain adalah bahwa melalui sekolah, semua anak mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan status sosial dan ekonominya apabila mereka mencapai kesuksesan di sekolah tersebut. B. KELUARGA

Menurut pengertian umum, serngkali didefinisikan sebagai kelompok sosial terkecil yang terdiri dari suami, istri, beserta anak-anaknya yang belum menikah. Keluarga juga didefinisikan sebagai jaringan orang-orang yang tinggal bersama-sama dalam jangka waktu tertentu dan mempunyai ikatan perkawinan dan kekerabatan antara yang satu dengan yang lainnya. Keluarga juga dipahami sebagai kelompok manusia yang terkait perkawinan, ikatan darah atau adopsi. Jadi dapat disimpulkan keluarga terbagi atas : Keluarga inti / batin (ayah, ibu, dan anak) Keluarga besar (family, kerabat, dan marga) Menurut Sigmund Freud Keluarga adalah kelompok individu yang terbentuk dari ikatan suami dengan istri untuk menyalurkan libido sexualitas secarah sah (legal).
3

Fungsi keluarga : 1. Fungsi biologis 2. Fungsi sosial 3. Fungsi ekonomi 4. Fungsi psikologis

= melanjutkan keturunan = bagian dari perkembangan masyarakat = menjalanakn kegiatan ekonomi masyarakat dalam lingkup paling sderhana = mengembangkan kepribadian / keturunan dalam keluarga

1) .

KELUARGA SEBAGAI PRANATA (ISTITUSI) SOSIAL YANG KHAS

Keluarga merupakan pranata sosial yang khas karena beberapa sifatnya, yaitu universal, mempunyai banyak kewenangan, atau dasar bagi terbantuknya suatu kepentingan yang lebih luas. Selain pranata agama, pranata keluarga jga adalah pranata sosial yang bersifat universal, artinya pada semua masyarakat. Keluarga juga secara langsung maupun tidak langsung, otomatis maupun ditetapkan, mengikat para anggotanya dalam satu aturan main yang disepakati dan diikuti oleh para anggotanya. Misalnya, terutama pada keluarga miskin, mempnyai aturan main bahwa semua anggota keluarga harus memberikan sumbangan ekonomi. Apabila aturan main ini tidak ditaati maka kelaparan yang akan terjadi. Aturan-aturan main dalam keluarga yang sifatnya terus menerus ini memaksa anggota keluarga untuk memenuhinya. Contohnya aturan main bahwa antaranggota keluraga tidak boleh saling bermusuhan, sehingga ketika anda bermusuhan dengan adik anda walaupun andakan mendapat saksi, tetapi anda tetap saja menjaga agar hubungan persaudaraaan anda tersebut bisa berjalan dengan baik. 2) . KRISIS DALAM PRANATA KELUARGA

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat trnyata membawa pengaruh pula terhadap stabilitas dari pranata keluarga. Perubahan sosial in mengakibatkan munculnya krisis dalam pranata keluarga. Krisis tersebut anatar alain ditandai oleh halhal berikut ini. Meningkatnya angka perceraian Meningakatnya fenomena orang tua tungal Meningkatnya fenomena blende / reconstituted family ( pembentukan keluarga kembali akibat perceraian) Meningkatnya fenoomena keluarga kecil

C.

MASYARAKAT Ralp Linton : masyarakat adalah kelompok yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu-kesatuan sosial dengan atas-batas tertentu. Herskovits :masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan yang mengikuti satu cara hidup tertentu. JP. Gilin :masyarakat adalah kelompok mannusia terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan tang sama. Masyarakat meliputi pengelompokan yang lebih kecil.

Steinmetz :masyarakat adalah kelompok manusia terbesar yang meliputi pengelmpokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai hubungan erat dan teratyur. Hasan Sadily: masyarakat adalah kelompok individu yang hidup bersama dan memiliki tujuan yang sama. Dari beberapa definisi tentang masyarakat tersebut, dapat kita tarik adanya cirri dari masyarakat yaitu : o Terdiri atas beberapa individu o Saling berinteraksi o Dalam jangka waktu yang relative lama o Menimbulkan perasaan kenersamaan Perbedaan masyarakat dengan penduduk yaitu, Masyarakat adalah kelompok individu yang memiliki ikatan emosional. Penduduk adalah kelompk individu yang tinggal disuatu wilayah. Dan persamaannya merupakan kelompok individu dalam jumlah besar. Masyarakat bisa terbentuk karena adanya kebutuhan individu terhadap individu yang lainnya. Terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi pembentukan masyarakat yaitu alasan berdasarkan aspek sebagai berikut. a. BIologis pada kenyataannya, individu tidak dapat hidup sendiri. Individu membutuhkan kehadiran individu lainnya karena individu tidak akan mampu mengelola kehidpannya sendiri. b. PSikologis secara psikologis kita membutuhkan orang lain, yang kita harapkan dapat menemani kita melewati kesedihan dan kebahagiaan. Ketika anda sedang menghadapi masalah, anda tentu sangat mengharapkan bantuan orang tua, saudara, istri/suami, atua teman untuk ikut memecahkan permasalahan. Berkelompok merupakan media bagi pengembangan jiwwa induvidu. c. Sosial sering kali kita disebut sebagai socio animal atau manusia yang bermasyarakat. Maksudnya adalah agar human being atau kemanusiaan bisa berkembang secara penuh, sehingga kita perlu berhubungan dan mengika diri dengan individu-individu lainnya. Kehidupan berkelompok merupakan mekanisme untuk survive sebab kebersatuan adalah kekuata. Atas dasar kebutuhan biologis, psikologis, dan sosial tersebut, maka individu mersa harus mencari teman sehingga terbentuklah masyarakat. Yang jadi pertanyaan, bagaimana masyarakat itu terbentuk / pembentukan masyarakat melalui bebrapa tahapan, sebagai berikut. 1. Interaksi Apabila tidak ada interaksi di antara bebrapa individu, maka masyarakat tidak akan pernah terbetuk, karena interaksi antar individu tersebut yang akan menumbuhkan kebersamaan atau sosial. 2. Adaptasi Individu-individu yag berinteraksi, masing-masing akan menyesuaikan dirinya dengan individu lain yang menjadi partner interaksinya. 3. Penorganisasan tingkah laku Melalui interaksi dan adaptasi yang terus-menerus, maka tinkah laku individu ini akan terorganisasi enurut pola-pola tertentu. 4. Terbentuknya perasan kelompok
5

Oleh karena adanya kebersamaan yang secara intensifterbentuk dan terpelihara, maka individu-individu ini akan merasa memiliki satu sama lain. Perjalanan sejarah dan pengalaman-pengalaman yang dilewati bersama-sama akan menumbuhkan idebtitas tertentu. Unsur-unsur yang ada pada masyarakat menurut R. Firth : 1) Persekutuan sosial Artinya di dalam masyarakat terdapt individu individu yang bersekutu di mana persekutuan tersebut ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan. Sebagai contoh adalah masyarakat nelayan. Masyarakat nelayan terdiri dari nelayan, jurgan, penjual di pasar ikan, pengurus tempat pelelangan ikan, pembeli dan lain-lain. Mereka saling bersekutu atau bekerja sama agar kegiatan produksi dan ditribusi ikan bisa berjalan dengan baik. 2) Penendalian sosial Dalam rangka mengatur anggota masyarakat, maka dibuatlah serangkaian sistem pengendalian sosial yang meliputi etika, sistem hukum, moralitas dan mitologi. Sistem pngendalian sosial ini yang menjamin terselenggaranya masyarakat scara teratur dan lestari. 3) Media sosial Di dalam masyarakat media sosial memegang peranan yang sangat penting karena media sosial merupakan sarana bagi individu individu anggota masyarakat melakukan kontak dan komunikasi. Media sosial tersebut berupa benda yaitu alat transportasi dan komunikasi juga bahasa. Dalam hal ini bahasa digunakan untuk menyatakan pikiran dan perasaan. 4) Ukuran sosial Tiap-tiap masyarakat mempunyai ukuran sosialnya masing-masing. Ukuran sosial masyarakat adalah sistem nilai yang terbentuk, dianut, dan digunakan oleh individu-indivdu anggota masyarakat dalam berpikir dan berprilaku. Ukuran sosial inilah yang menentukan mana yang baik dan mana yang buruk atau mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Ukuran sosial satu masyarakat hanya sangat bisa dipahami dan dihayati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, dan kemungkinan sangat sulit dipahami oleh masyarakat lainnya. Dengan demikian, tidak jarang terjadi tabrakan sistem nilai ketika dua masyarakat melihat suatu kasus dengan menggunakan sistem nilai lainnya masing-masing. Sebagai contoh adalah tradisi carok pada masyarakat.

D.

SISTEM PENGENDALIAN SOSIAL

Di dalam masyarakat terdapat aturan main yang disepakaytio bersama anggota masyarakat. Aturan main yang terdapat dalam masyarakat berfungsi sebagai kontrol sosial. kontrol sosial ini sendiri berperan sebagai pengawwasan dan pengendali individu-individu anggota masyarakat. Terdapat dua bentuk control sosial dalam masyarakat yaitu ; a. Aturan adat istiadat yang biasa. b. Aturan hukum adat atau aturan hukum.

Akan tetap tidak semua masyarakat mempunyai dua bentuk sistem pengendalian sosial tersebut. Pada masyarakat sederhana, aturan adat istiadat memaiakan peranan penting usaha pnegaturan masyarakat. Sedangkan pada masyarakat yang lebih maju, aturan adat yang mengatur masyarakat tersebut mempunyai kekuatan hukum yang lebih pasti. Hal-hal yang membedakan antara adat istiada yang biasa dengan hukum adat adalah adanya kepastian hukum. Oleh karena adanya perbedaan tersebut, maka beberapa ahli ada yang berpendapat baha pada mayarakat sederhana tidak ada aturan hukum. Di lain pihak, bebrapa ahli yang berpendapat baha adat istiadat yang biasa pada masyarakat sedrhana tetap mempunyai kekuatan hukum karena aturan adat istiadat yang biasa tersebut mepunyai sifat memaksa. Menurt koentjaraningrat pengendalian sosial bisa jga dilakukan melalui : Mempertebal keyakinan para warga masyarakat akan kebaikan adat istiadat. Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang biasanya taat kepada adat istiadat. Mengembangkan rasa malu dalam jiwa warga masyarakat yang menyeleweng dari adat istiadat. Mengembangkan rasa takut dalam jiwa warga masyarakat yang hendak menyeleweng dari adat istiadat dengan ancaman-ancaman dan kekerasan.

E.

PERUBAHAN MASYARAKAT

Perubahan masyarakat dengan perubahan sosial adalah transformasi dari aspek utama yang terdapat di dalam kebudayaan dan masyarakat, anatara lain perubahan pada kepercayaan, nilia, adat istiadat, tingkah laku, hubungan sosial, kebudayaan material, sratifikasi, dan aspek aspek lainnya. Secara umum bentuk-bentuk perubahan masyarakat itu sendiri bisa dilihat pada : a) Pergeseran dan nilai tradisioanal ke nilai yang modern. b) Semakin tidak mengikatnya norma-norma tradisioanal terhadap sikap dan tigkah laku warga, khususnya generasi muda. c) Bebrapa pranata yang tadinya memainkan peranan sentral dalam masyarakat sudah bergeser menjadi pranata yang biasa saja.

F. 1)

KEBUDAYAAN

Pengertian kebudayaan Kebudayaan atau kutur berasal dari kata cultuur (bahasa belanda), culture (bahasa inggris), tsaqafah (bahasa arab), colere (bahasa latin) yang artinya mengola, mengerjakan, dan mengembangkan. Kebudayaan dikatakan juga bersal dari kata buddhayah (basa sangsekerta) yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Ada pula yang mengartiakan sebagai budi dan daya yaitu pikiran, perasaa, dan perbuatan.
7

Berdasarkan arti katanya tersebut, kebudayaan mempunyai dua dimensi umum yaitu yang tidak dapat diamati dan yang dapat diamati. Maka kebudayaan didefinisikan oleh para pakar, anatara lain : a. Goodenough : sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas, aktivitas, yang berulang secara reguler serta pengaturan sosial dan sosial. b. Eugene A. Nida : sebagai perilaku manusia yang diajarkan terus-menerus dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. c. J. Verkuyl : sebagai segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia, dan segala sesuatu yang dibuat oleh manusia.

2) Penggolongan dan Wujud kebudayaan Koentjaraningrat, berdasarkan pendapat Talcot Parson dan A.L Kroeber, membuat penggolongan atas wujud kebudayaan menjadi ; a) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai norma-norma, peraturan dan sebagainya. b) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aserta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. c) Wujud kebudayaan sebagaibenda-benda hasil karya manusia. Dari ketiga wujud kebudayaan tersebut, kebudayaan sebagai fenoena yang dapat damati termasuk dalam wjujd kebudayaan sebagai sitem sosial atau suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusiadalam masyarakat. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia manusia yang saling berinteraksi, berhubungan dan bergaul sau dengan yang lainya dari waktu ke waktu mnurut polapola tertentu yang didasari pada tata kelakuan tertentu. Aktivitas-aktivitas manusia ini bersifat konkret, dapat diamati, difoto maupun didokumentasikan. Aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi ini di satu sisi diatur oleh sistem budaya, tetapi pada sisi lainnya dibudayakan menjadi pranata-pranata. Sistem nilai adalah konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikran sebagian besar warga masyarakat, mengenai hal-hal yang mereka anggap sangat berharga bagi kehidupan. Oleh karena itu, sisitem budaya ini berperan sebagai peoman bagi tata kelakuan mausia. Selanjutnya tata kelakuan yang berpedoman pada sisitem budaya tersebut menjadi berpola umum dan akhirnyamengkristal dalam bentuk berbagai pranata. Pranta (institutions) itu sendiri mempunyai pengertian suatu sistem norma khusus yang menata suatu rangkaian tindakan berpola mantap gunamemnuhi suatu keperluan khusus bagi manusia dala kehidupan masyarakat. Jadi singkatnya, di dalam pranata itulah tindakan berpola diwujudkan yang ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan manusia. 3) Belajar kebudayaan Terdapat berbagai cara sehubungan dengan belajar kebudayaan, sebagai berukut : i. Proses internalisai Proses internalisasi ini merupakan proses belajar yang berlangsung sejak individu lahir sampai akhir hayatnya. Dalam proses ini indib\vidu belajar untuk menanamkansegala hasrat, perasaan dan emosi yang diperlukannya untuk menjalani kehidupan. Di samping itu dalam prosenya unutk menjadi anggota masyarakat, individu juga berusaha untuk mengidentifiksai dirinya dengan norma-norma kelompoknya. ii. Proses sosialisasi
8

Proses ini merupakan prises belajaryang berlangsung sejak masa kanakkanak hingga tua. Dalam proses ini, individu berusaha belajar tentang pola-pola tindakan dalam berinteraksi dengan beraneka ragam individu di sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial. iii.Proses enkulturasi Proses enkulturasi merupakan proses belajar yang sudah terjadi sejak individu masih kecil. Proses enkulturasi ini dimulai dari lingkungan keluarga, kemudian lingkungan teman-teman, lalu lingkungan yang sifatnya lebih formal seperti sekolah, dan pada akhirya adalah lingkungan masyarakat. Dalam proses enkulturasi ini akan di pelajari hal-hal yang sifatnya khusus seperti control sosial, prasangka, sikap, gaya hidup, bahasa, yang kesemuanya ini akan dijadikan pegangan dalam bertingkah laku. Pola budaya ideal mengandung pembatasan-pembatasan kebudayaan yang mengarahkan tingkah laku individu kea rah pola budaya ideal tersebut, atau paling tidak mendekati pola budaya terseut. Pembatasan-pembatasan kebudayaan itu antara lain sebagai berikut : a) Nilai, yaitu apa yang oleh kebudayaaan dianggap bagus atau tidak bagus maupun yang diharapkanatau tidak diharapkan. b) Norma, yaitu aturan-aturan dalam masyarakat tentang prilaku, pemikiran dan perasaa yang benar dan sala. Di masyarakat, kita mengenal banyak norma atau aturan, misalnya aturan perdagangan, aturan berdiskusi, aturan berbusana, dan lain-lain. Orma atau aturan dibuat dengan maksud untuk menata prilaku anggota masyarakat c) Adat istiadat (folkways), yaitu norma-norma yang menspesifikasikan prilaku yang diharapkan pada situasi haran. Norma dalam kategori ini lebih berhubungan dengan aturan-aturan dalam aktivitas harian masyarakat, misalnya norma (adab) bertamu, norma 9sopan santun) berbicara, norma yang mengatur perilaku yang muda kepada yang tua, dan lain-lain. d) Kebiasaan (mores), yaitu tindakan yang benar atau salah, yang bermoral atrau yang tdak bermoral.norma atau aturan dalam kategori ini sudah lama ada dan sering dilaksanakan sehingga menjadi kebiasaan. e) Taboo, yaitu kebasaan yang dianggap negative. Padda masyarakat, apa yang dianggap taboo biasanya dilarang untuk dilakukan karena dipercaya akan membaa akibat yang tidak baik. Misalnya anak gadis dilarang makan didepan pintu karena bisa menyebabkan jauh jodoh. f) Hukum (law), yaitu kode-kode formal dari perilaku yang mengikat keseluruhan masyarakat. g) Sanksi dan ganjaran, yaitu imbalan yang memperkuat pelaksanaan adat, norma, aturan atau undang-undang hukuman.

BAB 3 A. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU dan MASYARAKAT

Masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengenjawantahkanapa-apa yang sudah dipelajari dari keluarga.

B.

HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, dan MASYARAKAT

Hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat berkaitan erat dengan aspek sosial dari individu yang menggambarkan kebutuhan hakiki dari manusia, yang tercakupi melalui kontak individu dengan keluarga dan masyatrakat. Di gambarkan jenjang kebutuhan oleh Maslow sebagai berikut :

fisiologis

Sandang, pangan, papan

Rasa aman

Dari keluarga

afiliasi

Interaksi lebih luas, keluarga dan masyarakat

penghargaan

Pengakuan di lingkungan

Aktualisasi diri

Penhgembangan potensi

C.

HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, ,MASYARAKAT, dan KEBUDAYAAN Hubungan antara individu dan kebudayaan 1) 2) 3) 4) Individu Individu Individu Individu bertindak bertindak bertindak bertindak sebagai sebagai sebagai sebagai penganut kebudayaan pembawa kebudayan manipulator pencipta kebudayaan

10

Wahana dimana individu hidup adalah masyarakat melalui sisitem nilai budaya, individu akan menata peranan sosialnya sesuai. Jadi individu harus hidup di dalam masyaarakat agar potensi budayanya berkembang dan akan mengantarnya menjadi manusia. Unsur-unsur budaya (menurut koentjaraningrat) : a) Seni yaitu, keindahan, rasa artistic, dan estetik secara subyektif b) Bahasa yaitu, alat komunikasi baik lisan, tulisan, dan isyarat c) Religi Yaitu, keyakinan yang mencakup agama d) Adat istiadat Yaitu, kebiasaan atau tradisi yang di lembagakan Kebiasaaan : yang sering dilakukan oleh masyarakat Tradisi : sesuatu yang sifatnya turun-menurun Dilembagakan : diatur, diberi norma dan sanksi e) Mata pencaharian Yaitu, sumber penghidupan bagi masyarakat Latar belakang sangat mempengaruhi mat pencaharian f) Sistem kemasyarakatan Yaitu, tatanan masyarakat (pranata sosial) Norma : aturan Sanksi : hukuman Dan tokoh masyarakat g) Iptek Yaitu, bagian dari modernisasi Modernisasi : hanya membicarakan iptek Peradaban : tingat kebudayaan masyarakat ari kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu tehnik atau semua bidang kehidupan untuk kegunaan praktis Pertumbuhan : sutu perubahan yang menuju kearah yan lebih maju atau dewasa. I. MANUSIA Homo sapiens Homo socius Homo hominilupus Homo faber Indivi duum Animal symbolicum : : : : : : mahluk mahluk mahluk mahluk mahluk mahluk yang bijak karena bisa berpikir. yang bisa bersosialisasi. ekonomi atau bisa menghasilkan uang. yang bisa membuat alat. yang memiliki privacy. bagai symbol hewan. :

Faktor-faktor yang dimiliki manusia atau dimensi manusia

11

Manusia dengan cinta kasih : cinta bersifat pamrih, kasih bersifat tulus. Ericks From mengatakan cinta adalah suatu perasaan dimana kita ada di dalamnya tapi tidak jatuh di dalamnya. Cinta itu bisa dengan emosionalitas bisa juga degan rasionalitas. Manusia dengan keadilan : - Socrates ; keadialn adalah apbila raja sebagai raja dan rakyat sebagai rakyat dan rja melindungi rakyat. - Khong Hu Tsu ; keadilan bila ayah sebagai ayah, anak sebagai anak, masing-masing melaksanakan kewajiban dan perannya masing-masing. - Aristoteles : terletak pada nilai keadilan berkaitan dalam suatu kelayakan tindakan manusia. - Plato : terletak pada rasa fkeadilan berkaitan dengan individu yang mampu mengendalikan diri dan dikendalikan oleh kal sehat.

Manusia dengan penderitaan dan kebahagiaan : Penderitaan adalah kondisi batin yang mengalami kesedihan berlarut-larut dalam jangka panjang atau berulang-ulang. Sumber penderitaan : a. kesediahan yang berlarut-larut b. kegelisahan => perasaan tidak nyaman c. depresi => dimulai dari frustasi frustasi adalah keadaan diamana ada suatu keinginan yang tidak tercapai. depresi adalah suatu keadaan di mana yang berkaitan dengan perasaan yang tidak menentu, perubahan prilaku, ritme tidur.

Manusia dengan harapan dan cita-cita - Harapan : keinginan yang balum terujud. - Cita-cita : keinginan yang digantungkan dalam waktu yang lama - Obsesi : keinginan atau cita-cita yang terpaku (harus terlaksana, tercapai) (+) disertai dengan motivasi yang besar. (-) mengakibatkan stress. Abraham maslow mengategprikan lima macam kebutuhan yang merupakan lima harapan manusia yaitu : 1) Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival) 2) Harapan untuk memperolah keamanan (safety) 3) Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be living and love) 4) Harapan untuk memperoleh status atau untuk diterima, diakui lingkungan. 5) Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (slf actualization)

12

C.

HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA

Budi => akal adalah bagian dari kata hati yang berupa panduan akal dan perasan yang dapat membedakan baik dan buruknya sesuatu. Dengan akal budinya, manusia mampu menciptakan, mengkreasi, memperlakuka, memperbarui, memperbaik, dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk kepentingan hidup manusia. Manusia tidak sekedar homo tapi human. Dengan demikian manusia memiliki kemampuan menciptakan kebudayaan. Manusia adalah pencipta kebudayaan, manusia memiliki harkat dan derjat yang tinggi, yang seharusnya dipertahankan. Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan harkat dan martabatnya tersebut, penghargaan dan penghormatan terhadap harkat dan manusia yang luhur itu. Dengan demikian sudah sewajarnya antar sesame manusia saling mengasihi, menghormati, tidak saling menindas. D. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Definisi kebudayaan telah banyak dikemukakan oleh para ahli beberapa contoh sebagai berikut : Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun - temurun darisatu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik. Andreas Eppink menyatakan bahewa kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur struktur sosial, religious,dan lain lain, ditambah lagi dengan segala pernyataan intelektualdan artistic yan menjadi cirri khas suatu masyarakat. Edward B. Taylor mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kopleks, yang di dalamnya terkadung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan kebudayaan adalah saran hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta dari hasil budi pekertinya. J.J. Hoeningman membagi wujud kebudayaan menjadi tiga, yaitu gagasan, aktivitas, artefak. E. ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA 1. Etika Manusia dalam Berbudaya

13

Kata etika berasal dari bahasa yunani, yatu ethos. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik buruk, yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Etika bisa disamakan artinya dengan moral (mores dalam bahasa latin), akhlak, atau kesusialan. Etia berkaitan dengan masalah nila, karena etika pada pokoknya membicarakan masalah masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susial, atau tindak susila, baik buruk. Dalam hal ini, etika termasuk dalam kawasan nilai, sedangkan nilai etika itu sendiri berkaitan dengan baik buruk perbutan manusia. Namun, etika memiliki makna yang bervariasi. Bertens menybutkan ada tiga jenis makna etika sebagai berikut. a) Etika dalam arti nilai nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompokorang dalam mengatur tingkah laku. b) Etika dalam arti lumpulan asas atau nilai moral (yang dimaksud di sini adalah kode etik) c) Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk. Di sini etika sama artinya dengan filsafat moral. Norma etik berhubungan dengan manusia sebagi individu karena menyangkut kehidupan pribadi. Pendukung norma etik adalah nurani individu dan bukan manusia sebagai anggota masyarakat yang terorganisir. Norma ini dapat melengkapi ketidak seimbangan hidup pribadi dan mencegah kegelisahan diri sendiri. Asal atau sumber norma etik adalah dari manusia sendiri yang bersifat otonom dan tidak ditunjuk kepada sikap lahir, tetapi ditunjukan kepada sikap batin manusia.batinya sendirilah yang mengancam perbuatan yang melanggar norma kesusilaan dengan sanksi. Tidak ada kekuasaan diluar dirinya yang memaksakan sanksi itu. Kalau tejadi pelanggaran dalam hati nurani si pelanggar itu rasa penyesalan, rasa malu, takut, dan merasa bersalah. Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Manusia yang beretika akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai nilai etik pula. Etika berbudaya mengandung tuntutan / keharusan bahwa budaya yang diciptakan manusia mengandung nilai nilai etik yang kurang lebih bersifat universal atau diterima sebagian besar orang. Budaya yang memiliki nilai nilai etik adalah budaya yangmampu menjaga, mempertahankan, bahkan mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Sebaliknya, budaya yang tidak beretika adalah kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan menghancurkan martabat kemanusiaan. 2. Estetika Manusia dalam Berbudaya Estetika dapat dikatakan sebagai teori keindahan atau seni. Estetika berkaitan dengan nilai indah jelek (tidak indah). Nilai estetika berarti nilai tentagn keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, secara sempit, dan estetik murni. a. Secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan. Bahwa segala sesuatu yang baik termasuk yang abstrak maupun nyata yang mengandung ide kebaikan adalah indah. Keindahan dalam arti luas meliputi banyak hal, seperti watak yang indah, hukum yang indah, ilmu yang indah, dan kebijakan yang indah. Indah dalam arti luas mencakup hamper seluruh yang ada, apakah merupakan hasil seni, alam moral, dan intelekual. b. Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lngkup persepsi penglihatan (bentuk dan warna).
14

c. Secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatuyang diresapinya melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, dan perasaan, yang semuanya dapat menimbulkan persepsi (anggapan) indah. Jika estetika dibandingkan dengan etika, maka etika berkaitan dengan nilai tentang baik - buruk, sedangkan estetika berkaitan dengan hal yang indah jelek. Sesuatu yang estetik berarti memenuhi unsure keindahan (secara estetik murni maupun secara sempit, baik dalam bentuk, warna, garis, kata, ataupun nada). Budaya yang estetik berarti budaya itu memiliki unsure keindahan. Oleh karena itu subjekti, nilai estetik tidak bisa dipaksakan pada orang lain. Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk mengakui keinfahan sebuah lukisan sebagaimana pandangan kita. Nilai nilai estetik lebih bersifat perasaan, bukan pernyataan. Budaya sebagai hasil karya manusia sesungguhnya diupayakan untuk memenuhi unsur keindahan. Manusia sendiri memang suka akn keindahan. Di sinilah manusia berusaha berestetika dalam berbudaya. Semua kebudayaan pastilah dipandang memilki nilai nilai estetik bagi masyarakat pendukung budaya tersebut. Hal hal yang indah dan kesukaannya pada keindahan diwujudkan dengan menciptakan aneka ragam budaya. F. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN

1. Pewarisan kebudayaan Pewarisan kebudayaan adalah proses pemindahan, penerusan, pemilikan, dan pemakaian kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan. Pewarisan budaya bersifat vertical artinya budaya diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya untuk digunakan, dan selanjutnya diteruskan kepada generasi yang akan datang. 2. Perubahan kebudayaan Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidak sesuaian di antaa unsur unsur budaya yang saling berbeda sehinga tejadi keadaan yang fungsinya tidak serasi bagi kehidupan. Perubahan kebudayaan mencakup banyak aspek, baik bentuk, sifat perubahan, dampak perubahan danmekanisme yang dilaluinya. Perubahan kebudayaan di dalamnya mencakup perkembangan kebudayaan. Pembangunan dan modernisasi termasuk pula perubahan kebudayaa. 3. Perubahan kebudayaan Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarkan unsur unsur kebudayaan dari suatukelompok ke kelompok lain atau suatu masyarakat ke masyarakat lain. Kebudayaan kelompok masyarakat di suatu wilayah bisa menybar ke masyarakat wilayah lain. Misalnya, kebudayaan dari masyarakat Barat (Negara Negara eropa) masuk dan mempengaruhi kebudayaan timur (bangsa asia dan afrika). Globalisasi budaya bisa dikatakan pula sebagai penyebaran suatu kebudayaan secara maluas. Pada dasarnya, difusi merupakan bentuk kontak antar kebudayaan. Selain difusi, kontak kebudayaan dapat pula berupa akulturasi dan asimilasi. Akulturasi berart pertemuan antara dua kebudayaan atau lebih yang berbeda. Akulturasi merupakan kontak antar kebudayaan, namun masing masing masih memperlihatkan unsur
15

unsur budayanya. Asimilasi berarti peleburan antar kebudayaan yang bertemu. Asimilasi terjadi karena proses yang berlangsung lama dan intensif antara merka yang berlainan latar belakang ras, suku, bangsa, dan kebudayaan. Pada umumnya, asimilasi menghasilkan kebudayaan baru.

Ada 5 faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan : 1) Perubahan lingkungan alam 2) Kontak dengan suatu kelompok lain 3) Adanya penemuan (discovery) 4) Adopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain di tempat lain 5) Memodifikasi cara hidpnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru Ctatan : Kebudayaan material adalah hasil cipta, karsa berwujud benda, barang, alat, pengolahan alam seperti gedung, pabrik, jalan, rumah, mesin, dan sebagainya. Kebudayaan non material adalah hasil cipta, karsa berwujud kebiasaan atau adat istiadat, kesusilaan, ilmu pengetahuan, keagamaan dan sebagainya. A. DIFUSI Adalah proses penyebaran unsure unsure kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok yang lain. Ada 2 cara : Langsung adalh jika unsure unsure kebudayaan tersebut langsung menyebar dari lingkup pemberi ke lingkup penerima. Tidak langsung yaitu jika unsure unsure kebudayaan tersebut dari pemberi singgah dan berkembang dulu di suatu tempat untuk kemudian baru masuk ke lingkup kebudayaan penerima. Contoh difusi : bahasa adalah kata kata dalam bahasa Indonesia tanpa kita sadari merupakan contoh proses difusi, hasil serapan dari bahasa asing, daerah, seperti melayu, Malaysia, belanda, jawa, sunda. B. ASIMILASI Adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya cirri khas kebudayaan yang asli sehingga membentukkebudayaan baru Syarat asimilasi : - adanya kebudayaan yang berbeda - pergaulan kebudayaan (individu/kelomok) secara intensif, dalam waktu yang lama - masing masing kebudayaan tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri

Kebudayaan Indonesia sekarang sudah mulai luntur tergerus arus globalisasi. Dari batik, tarian sampai makanan juga bisa diakui olehnegara lain. Ada yang menganggap kebudayaan itu kuno, jadi jarnag digunakan apalagi dilestarikan. Sebab - sebab orang Indonesia jarang menggunakan / menyukai kebudayaannya sendiri yaitu, : a) arus globalisasi, pengaruh globalisasi cenderung meninggalkan kebudayaan
16

b) budaya barat masuk Indonesia c) kurang kesadaran masyarakat Indonesia akan melestarikan kebudayaaannya sehingga bisa dipertahankan dari bangsa lain usaha atau solusi untuk mencegah budaya tidak luntur : a) pemerintah memfilter atau menyaring budaya barat masuk ke Indonesia b) masyarakat Indonesia sendiri harus turu selalu melestariakan dan mengembangkan budaya tersebut agar tidak luntur c) masyarakat Indonesia harus pandai memilih dan menggunakan budaya barat yang sesuai dengan buadaya Indonesia Masalah budaya adalah segaka sistem atau tata nilai atau sikap mental, pola piker, pola tingkah laku dalm berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi masyarakat secara keseluruhan , atau dapat dikatakan bahwa masalah budaya adalah tata nilai yang dapat menimbulkan krisis kemasyarakatan yang akan menyebabakan dehumanisasi atau terjadi pengurangan terhadap seseorang. Contoh asimilasi : - Transmigrasi di riau mengahsilakan jawa melayu, mandailing melayu - A orang Indonesia dengan tari bali dan B orang Amerika latin dengan tari tango kemudian berinteraksi secara terus menerus, kahirnya pembauran tari bali dan tango, tetapi tarian yang baru tidak mirip dengan tari bali dan tango. C. AKULTURASI Merupakan bersatunya dua kebudayan atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsure kebudayaan asli. Contoh akulturasi : - Kereta singo barogn (Cirebon) merupakan perwujudan 3 binatang yang berbeda digabung menjadi satu; gajah denganbelalainya memalbangkan persahabatan dengan india (hindu); kepala naga (mahkota naga) melambangkan cina (budha); hewan burak lengkap dengan sayapnya melambangkan persahabatan dengan mesir (Islam). Dibuat / dipahat oleh ki Notoguna dari kliwulu. Mencirikan 3 budaya ; cina, India, Cirebon. - Keratin kesepuhan Cirebon merupakan perwujudan 3 budaya ; Eropa, Cina, Arab,dilihat dari bangunannya. - Barongsai awalnya berasal dari kebudayaan Cina, kini telah berakulturasi dengan kesenian local D. AKOMODASI Adalah suatu keadaan yang merujuk pada terciptanya keseimbangan dalam hubungan sosial antar individu dan kelompok, sehubungan dengan norma norma dan nilai nilai yang berlaku di masyarakat.atau usaha untuk meredakan pertentangan atau usaha untuk mencapai kestabilan interaksi sosial.

17

BAB 4 PELAPISAN SOSIAL Stratifikasi sosial atau kelas sosial Pelapisan sosial menurut : Patirim A. Sorokin, yaitu tingkatan dalam masyarakat yang bersifat hierarki atau berjenjang. Theodorson, yaitu tingkatan sosial yang bersifat permanen. Aristoteles, yaitu tingkatan dalam masyarakat yang terbagi atas tiga kelas, yaitu masyarakat kelas atas yang kaya, masyarakat kelas menengah, masyarakat kelas bawah atau miskin. Karl marx, membagi kelas sosial menjadi dua yaitu : - Kelas burjois : Kelas yang memiliki alat produksi. - Kleas prolatas : kelas yang tidak memilik alat produksi. Selo soemardjan, pelapisan sosial adalah apabila dalam masyarakat terdapat halhal tersebut merupakan benih bagi pelapisan sosial. Sifat pelapisan sosial a) Terbuka Dimana setiap anggota masyarakatnya mempunyai kesemempatan untuk berada pada lapisan yang ada dibawah, tengah, atau atas. (achieve system)

a) b) c)

d)

e)

Upper class

Upper class Middle upper class

Middle class

Middle class

Lower class 18

Middle lower class Lower class

Abraham Harold Maslow

Aktualisasi diri Harga diri kenyamanan sosial fisik


prof. Emir Salim : kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebuthan hidup mendasar, yaitu pangan.

b) TertutupPerpindahan anggota masyarakat yang baik keatas maupun kebawah tidak mungkin terjadi. Contohnya pada Negara India, dan di daerah Bali yang terdapat sistem kasta. Diantaranya kasta brahmana, ksatria, waisya, sudra, dan paria. Ukuran pelapisan sosial 1) Kekayaan 2) Status sosial 3) Pangkat dan jabatan 4) Pendidikan Terjadinya pelapsan sosial 1) Dengan sendirinya : alamiah sesuai dengan petumbuhan masyarakat itu. 2) Dengan sengaja : dibentuk dengan sengaja, misalnya organisasi pemerintah, partai politik, perusahaan besar(organisasi formal). Biasanya ada dua sistem, yaitu : - Sistem skala : pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah keatas. - Sistem fungsional : pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan bekerjasama dalam kedudukan yang sederajat. Misalnya kepala seksi dengan lain-lainya.

BAB 5 MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN

Kota adalah suatu ciptaan peradapan budaya umat manusia dan merupakan hasil dari peradapan yang lahir dari pedesaan.
19

Suatu habitat manusia yang merupakan lingkungan alam yang telah berubah drastic menjadilingkungan buatan, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. A. MASYARAKAT PERKOTAAN Urban community adalah suatu kelompok territorial dimana penduduknya menyelenggarakan kegiatan hidup sepenuhnya. Dan masyarakat perkotaan adalah sekelompok orang dalam jumlah tertentu hidup dan bertempet tinggal bersama pada suatu wilayah. Menurut Daldjoeni masyarakat kota dibagi dua, yaitu : - Community dengan ciri ciri sebagai berikut : Terdapat kelompok manusia Pada wilayah geografis Budaya dan sistem sosial sendiri Kesatuan akan kekurangan, koektif

Mars society dengan ciri ciri sebagai berikut : Anggotanya saling terpisah Tidak saling kenal Terikat kontrak Lugas, lepas dari pribadi dan sentiment Tanpa ikatan tradisi Kepemimpinana yang mapan tidak terjadi

Ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan : Mobilitas cepat (lebih bervariasi komplek / beragam) Lebih kondusif dan lebih individual Mempunyai pranata sosial dan kemasyarakatan senfiri yang berbeda beda Norma (soisal, agama, hukum) Kehidupan keagamaan lebih kurang Dapat mengurus dirinya sendiri Pembagian kerja antar warga kota lebih tegas dan mempunyai batas batas nyata Kemungkinan memperoleh pekerjaan dan pendidikan lebih terbuka Jalan pikiran lebih rasional Waktu sangat berharga Pengaruh luar lebih terbuka Masalah perkotaan o Pengangguran o Rawan pangan o Rawan moral o Gelandangan o Lingkungan B. MAASYARAKAT PEDESAAN

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempattinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Menurut Bintartio ahli geografi, desa merupakan perwujudan
20

atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbl balik dengan daerah lain. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat antar warga desa, dimana seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakt dimana dia hidup, berkorban setiapwaktu demi masyarakat dan anggota masyarakt. Ciri yang menonjol dipedesaan : Antar warga erat hubungannya Berkelompokdengan dasar kekeluargaan Ber tani (agraris), yang lainnya merupakan sambilan Bersifat homogen, adat kuat, agama kuat Permasalahan yang sering muncul pada masyarakat pedesaan : 1) Konflik (pertengkaran) : karena rumah berdekatan, tanpa pagar sehingga konfliklebih mungkin terjadi. 2) Pertentangan : perubahan konsep konsep kebudayaan (adat istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna guna. 3) Persaingan : - positif apabila wujudnya meningkatkan usaha untuk prestasi produksi. - negative apabila terdapat persaingan dengan sifat iri, fitnah dan akan menambah ketegangan masyarakat. 4) Kegiatan pada msyarakat pedasaan : masyarakat pedesaan sekarang harus bekerja keras yang memang merupakan kebiasaan petani agar dapat hidup. Maka apa yng bisa menghasilkan yang akan dikerjakan sekalipun harus menjadi TKI dan TKW. C. PERBEDAAN MASYARKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN Pedesaan Perkotaan : Populasi rendah kurang dari 2500 Mobilitas / pergerakan rendah dan status Pola hidup bersahaja dan sederhana Pola piker produktif Menghargai alam Gotong royong Norma, gama lebih ditaati : Populasi tinggi lebih dari 2500 Mobilitas tinggi / dinamis Pola hidup kompleks (beragam keinginan, kebutuhan) Pola piker konsumtf Tidak peduli lingkungan alam Sistem kemasyarakatancenderung individual / egoisme Pola kerja industrialis Norma sosial pada hukum tidak taat = tinggal di desa tapi keja di perkotaan.
21

Penduduk laju / komuter

Urbanisasi Urbanisme

= perpindahan penduduk dari desa ke kota. = menganggap lebih baik tinggal di kota dari pada tinggal di desa.

Factor urbanisme : o Faktor ekonomi : - meningkatkan kualitas hidup - meningkatakan ekonomi dan status sosial o Faktor sosial : - meningkatkan status sosial o Faktor psikologis : - tertarik dengan penghasilan / keberhasilan orang lain Inti dari ketiga faktor tersebut adlah lifestyle (gaya hidup). Sosialita adalah budaya sosial dalambergaul dikalangan pergaulan tertentu. Biasanya pada komunitas perkotaan seperti komunitas sepeda ontel, moge, jenis mobil tertentu, arisan barang mewah, dan lain sebagainya. Kiat mengurangi urbanisasi: a) Menggerakan perekonomian pedesaan dengan meningkatakan penghasilan masyarakat desa. b) Meningkatkan taraf pendidikan dengan dibangun sarana pendidikan, ibadah. c) Infrastruktur diperbaharui, jalan jalan raya diaspal, listrik, air. d) Kesadaran pada individu individu yang ada di kota untuk membangun desa. Syarat kota yang baik : 1) Wisma : rumah rumah yang tertata baik 2) Karya : tempat kerja yang memadai 3) Marga : infrastruktur prasarana 4) Hiburan : tempat tempat rekreasi yang nyaman / tempat umum 5) Pntempurnaan : terminal, pasar tradisioanl, taman, pemakaman, dan lain lain

D.

VARIABEL VARIABEL YANG MENCIRIKAN KEMISKINAN DI PEDESAAN Lemahnya posisi sumber daya alam Lemahnya posisi sumber daya manusia di pedesaan Kurangnya penguasaan teknologi Lemahnya infrastruktur dan lemahnya aspek kelembagaan, termasuk buadaya, sikap dan motivasi :

Pola interaksi masyarakat pedesaan - Prinsip kerukunan - Bersifat horizontal - Kebersamaan Pola interaksi masyarakat kota
22

Motif ekonomi, politik, pendidikan Bersifatvertikal Individual

Pengaruh kota terhadap desa : - Kota menghasilkan barang barang yang dibutuhkan desa - Menyediakan tenaga kerja bidang jasa - Memproduksi hasil pertanian desa - Penyedia fasilitas fasilitas pendidikan , kesehatan, perdagangan, rekreasi - Andil dalam terkikisnya budaya desa Pengauh desa terhadap kota - Penyedia tenaga kerja keras - Penyedia bahan bahan kebutuhan kota - Merupakan hinterland / penyangga kota - Penyedia ruang (space) untuk pengembangan atau pemekaran kota E. FAKTOR FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI URABNISASI a) Faktor pendorong : - Timbulnya kemiskinan di desa - Kegagalan panen - Peraturan adat yang kuat - Kurangnya sarana pendidikan pengembangan diri - Perang antar kelompok b) Faktor penarik F. : Banyak pekerjaan sesuai pendidikan Mengangkat status sosial Pengembangan usaha diluar bidang pertanian Fasilitas pendidikan lebih banyak Modal lebih banyak, tingkat budaya lebih tinggi

PERKEMBANGAN PENDUDUK

a) Bagi Negara yang sudah berkembang Berhubung tiap tahun semakin besar tingkat kelahiran penduduk maka hal tersebut akan menimbulkan berbagai problema atau masalah penduduk. Hal ini tentu dirasakn oleh Negara Negara yang sedang berkembang. Masalah masalah kependudukan tersebut antara lain : 1) Rendahnya income perkapita penduduk karena kurangnya sumber alam yang bisa diolah sendiri dan belum meratanyalapangan pekerjaan. 2) Tingkat pendidikan rendah, karena biaya pendidikan mahal, kurang fasilitas dari masyarakat. 3) Penyebaran penduduk yang tidak merata.

23

4) Tempat tinggal penduduk yang kurang memenuhi ukuran kehidupan yang layak dan higienis. b) Bagi Negara yang modern dan maju 1) Kurangnya tenaga kerja manusia 2) Rendahnya tingkat kelahiran dan sebagainya

G.

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN

Bagi Negara yang berkembang seperti Indonesia kebijaksanaan biayasanya disesuaikan dengan falsafah / pandangan hidup bangsa itu sendiri. Misalnya dengan Indonesia melaksanakan : Program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian Program industrialisasi Program pendidikan Program keluarga berencana Program transmigrasi BAB 6 PEMUDA DAN SOSIALISASI A. Pemuda Sosiologi pemuda adalah pada s\usia produktif yaitu pada usia 20 tahun sampai dengan usia 4 tahun. Psikologis pemuda adalah pada masa sesudah akil balik, masa perkembangan menuju dewasa yaitu pada usia 20 sampai dengan 45 tahun. Formal adalah pada saat pembinaan generasi muda dalam GBHN pada usia 15 sampai 30 tahun. Pemuda sebagai suatu subyek dalam hidup, tentulah mempunyai nilai sendiri dalam mendukung dan menggerakkan hidup, bersama itu ditinja sebagai interaksi terhapdap lingkungannya dalam arti luas. Oleh sebab itu setiap perkembangan hanya dapat dimengerti dan dinilai dari masa itu sendiri. Menurut dasar pembinaan dan perkembangan generasi muda, permassalahan generasi muda dapat dilihat dari beberapa aspek sosial, yaitu : a) Sosial psikologis, adalah proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian serta penyesuaian diri secara jasmaniah dan rohaniah. Dipengaruhi oleh jasmani dan mental (keterbelakangan), asuhan orang tua / keluarga / guru, lingkungan (sekolah/ rumah), pergaulan dalam masyarakat. b) Sosial budaya, adalah proses pembangunan dan modernisasi dengan segala akibat sampingan yang memengaruhi proses pendewasaan. Nilai-nilai baru, benturan budaya barat tradisional, sistem nilai pandangan yang mulai berbeda antara generasi tua dan generasi baru. c) Sosial ekonomi, pertambahan penduduk yang cepat, ketidak meratanya pembangunan, banyal pengangguran, kurangnya lapangan pekerjaan.

24

d) Sosial politik, kehidupan sosial politik yang berubah-ubah cenderung membuat pemuda mgikuti pola infrastruktur politik pada suatu periode tertentu, jadi ada hambatan umtuk menumbuhkan suatu orientasi baru yang menjangkau kepntingan nasional.

B. Pemuda dibagi menjadi dua : Taat norma (interaksi norma0, penerus tradisi, menyesuaikan dii pad perkembangan jaman. Tidak taat norma, 1) pemuda urakan, tidak inginn mengganggu, tidak mengganti norma, tapi kebebasan diri, kehendak sendiri. 2) Pemuda berandal, ingin mendapat manfaat dari masyarakat dengan tindakan yang dianggap benar (genk motor). 3) Pemuda radikal, ingin melakukan revolusioner, perasaan tidak puas, tidak terima, melakukan suatu tindakan rencana jangkapendek panjang asal keadaan berubah (teroris). C. Penyebab pemuda tidak taat norma Ada sebuah pengalaman baru yang dianggap exiting (menyenangkan) Merupakan bentuk protes sosial karena dalam masyarakat banyak kemunafikan (disorientasi nilai). Menurut SIGMUD FRUED manusia untuk mencapai kebenaran sering kali

melakukan kesalahan dulu


D. Asas pembinaan generasi muda - Asas edukatif (mendidik) - Asas asah asih asuh (bimbingan dengan baik) - Asas swakarsa (diberi tanggung jawab untuk mengembangkan inisiatif) - Asas persatuan (walaupun berbeda tetap utuh) E. Arah pembinaan generasi muda berorientasi pada : 1) Diri sendiri : menjadikan insane biologis yang intelutual yang mampu mengembangan kemampuan, bakat, sehingga menjadi prestasi dalam masyarakat. 2) Tuhan YME : bertakwa kepada Tuhan YME dalam segala aspek kehidupan 3) Lingkungan masyarakat : dimulai dari keluarga, masyarakat, masa depannya, menumbuhkan kemapuan mawas diri, kreatif, kritis, serta menumbuhkan kemampuan kesadaran bagi kesinambungan nilai nilai luhur bangsa dan Negara.

BAB 7 KONFLIK SOSIAL (PERTENTANGAN PETENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT)

25

A. PERBEDAAN KEPENTINGAN Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkahlakuindividu. Perbedaan perbedaan tersebut secara garis besar disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan dan lingkungan sosial sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu dalam hal kepentingan meskipun enggan dengan lingkungan yang sama. Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase, yaitu : Pertama, fase disorganisasi yang terjadi karena kesalah pahaman (akibat pertentangan antara harapan dengan standar normative), yangmenyebabkan sulitnya atau dapatnya satu kelompok sosial menyesuaikan diri dengan norma (ideologi). Kedua, fase disintergrasi (konflik) yaitu pernyataan tidak setuju dalm berbagai bentuk seperti timbulnya emosi masa yang meluap, protes aksi mogok, pemberontakan dan lain lain. B. PRASANGKA, DISKRIMINASI DAN ETHNOSENTRISME a) Prasangka dan diskriminasi Prasngka bisa diartikan sebagai suatu yang terlampau tergesa gesa, berdasarkan generalisasi yang terlampau cepat, sifat berat sebeklah dan dibarengi proses simplifikasi (trelalu menyederhanakan) terhadap suatu realita. b) Perbedaan prasangka dan diskriminasi Antara prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan dengan jelas. Prasangka bersumber dari suatu sikap. Diskriminasi menunjukan kepada suatu tindakan. Seorang yang mempunyai prasangkarasial, biasanya bertndak diskriminasi terhadap ras yang diprasangkanya. Walaupun begitu, biasa saja seseorang bertindak diskriminatif tanpa berlatar belakang pada suatu prasangka. Demikian juga sebaliknya, seseorang yang berprasangka dapat saja berprilaku tidak diskriminatif. Di Indonesia kelompok keturunan cina sebagai kelompok minoritas sering menjadi sasaran prasangka rasial, walaupun secara yuridis telah jadi warga Negara Indonesia dan dalam UUD 1945 Bab X pasal 27 dinyatakan bahwa semua warga Negara mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Suatu contoh : bebrapa peristiwa yang semula menyangkut beberapa orang saja, sering menjadi luas, melibatkan sejumlah orang. Akan menjadi lebih luas, sehingga melibatkan orang di suatu wilayah tertentu, yang diikuti dengan tindakan tindakan kekerasan dan destruktif dengan berakibat mendatangkan kerugian yang tidak kecil. c) Sebab sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi a. Berlatar belakang sejarah Orang orang kulit putih di Amerika serikat berprasangka negative terhadap orang orang negro, berlatar belakang pada sejarah masa lampau, bahwa orang orang kulit putih sebagai tuan dan orang orang negro berstatus sebagai budak. Walaupun reputasi dan prestasi orang orang negro dewasa ini cukup dapat dibanggakan, terutama dalam bidang olahraga, akan ttetapi prasangka terhadap orang orang negro sebagai biang keladi
26

kerusuhan dan keonaran belum sirna samapi dengan generasi generasi sekarang ini. b. Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional suatu prasangka muncul dan berkembang dari suatu individu terhadap individu lain, atau terhadap kelompok sosial tertentu manakala terjadi penurunan status atau terjadi pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh pimpinan perusahaan terhadap karyawannya. c. Bersumber dari factor kepribadian Keadaan frustasi dari beberapa orang atau sebuah kelompok sosial tertentu merupakan kondisi yang cukup untuk menimbulkan tingkah laku agresif. d. Berlatar belakang dari perbedaan keyakinaan, kepercayaan dan agama Bisa ditambah lagi dengan perbedaan pandangan politik, ekonomi dan ideologi. Prasangka yang berakar dari hal hal tersebut diatas dapat dikatakan sebagai suatu prasangka yang bersifat universal. Bebrapa contoh diantaranya: konflik Irlandia Utara Irlandia Selatan; konflik anatara golongan keturunan Yunsni Turki di Cyprus dan perang Irak Iran berakar dari latar belakang adanya perasangka agama / kepercayaan agama. d) Usaha mengurangi / menghilangkan prasangka dan diskriminasi a. Perbaikan kondisi sosial ekonomi b. Perluasan kesempatan belajar c. Sikap terbuka dan sikap lapang e) Ethnosentrisme Yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai nilai dan norma norma kebudayaanya sendiri sebagai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak, dan dipergunakannya sebagai tolak ukur menilai dan membedakan dengan kebudayaan lain. C. PERTENTANGAN PERTENTANGAN SOSIAL / KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepada lingkup luas, yaitu masyarakat. 1) Pada tarf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidak pastian,atau emosi emosi dan dorongan dorongan yang antagonistic di dalam diri seseorang. 2) Pada taraf kelompok, konflik konflik ditimbulkan dari konflik konflik yang terjadi di dalam diri individu, dari perbedaan perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan tujuan, nilai nilai, dan norma norma, motivasi motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat minat mereka. 3) Pada taraf masyarakat, konflik juga bersumberpada perbedaan di antara nilai nilai dan norma norma kelompok yang bersangkutan berada. Perbedaan perbedaan dalam tujuan, nilai, dan norma, serta minat disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber
27

sumber sosio-ekonomis di dalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang ada dalam kebudayaan kebudayaan lain.

Adapun cara cara pemecahan konflik konflik tersebut adalah sebagai berikut : a) Elimination yaitu pengunduran diri salah satu yang terlibatdi dalam konflik. b) Subjugation atau Domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan tersebut terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk menaatinya. c) Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan menentukan keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi. d) Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan, dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegitan bersama. e) compromise (kompromi), artinya kedua atau semua sub kelompok yang terlibatdi dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah (half way) f) integration (integrasi), artinya pendapat pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.

D. GOLONGAN GOLONGAN YANG BERBEDA DAN INTERAkSI SOSIAL a. Masyarakat majemuk dan nasional indonesi Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat Negara yang terdiri dari bebraa suku bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasionalyaitu berwujud Negara Indonesia. b. Integrasi Integrasi bukan peleburan tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk itu tetap pada kemajumakan masing masing. Mereka dapat hidup serasi berdampingan, seperti tulisan yang terdapat dalam Lambang Negara Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika, yang berbeda beda tetapi merupakan kesatuan. c. Integrasi Ssial Integrasi sosial (integrsai masyarakat) dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga, dan mesyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan persenyawaan berupa adanya consensus nilai nilai yang sama sama dijunjung tinggi. E. INTEGRSI NASIONAL

28

Integrasi nasional adalah merupakan masalah yang dialami oleh semua Negara atau nation yang ada di dunia yang berbeda adalah bentuk permasalhan yang dihadapinya. a) Beberapa permasalahan integrasi nasional Permasalahan utama yang dihadapi dalam integrasi nasional ini pada prinsip bersumberpada perbedaan ideology. Perbedaan ideology ini dalam poses sosialisasinya, maupun dalam pembentukan konsepsi nalarnya. Permasalahan yang kedua, permasalahan yang ditimbulkan oleh kondisi masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai kelompok atnis baik di antara penduduk pribumi maupun keturunan asing. Perasaan solidaritas yang tinggi menyebabkan nation nation lama tidak bisa hilang walaupun telah tergabung dalam nation Indonesia yang baru. Hal ini yang menyebabkan bahwa masalah integrasi nasional Indonesia. Permasalahan ketiga, adalah masalah territorial daerah yangseringkali berjarak cukup jauh. Masalah keempat, ditinjau dari kehidupan dan pertumbuhan partai politik. Permasalahan politk di Indonesia berpengaruh pula dalam mencapai integrasi nasional. b) Upaya pendekatan Pertama : pemerintah berusaha untuk mewujudkan idealisme atau cita cita nasional yang diamanatkan oleh seluruh bangsa kepada ideology melalui pembangunan di berbagai sector, dengan titik tekan pada pemerataan pembangunan dan hasil pembangunan. Kedua : berusaha membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah / pulau dengan pembangunan sarana komunikasi, informasi dan transportasi. Ketiga : menggali kebudayaan daerah untuk dijadikan kebudayaan nasional dan membinapenggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Keempat : membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribuki maupun keturunan asing. Kelima : melalui jalu jalur formal seperti pendidikan perundang undangan yang berlaku bagi seluruh warga dan pendekatan formal lainnya. c) Integrasi nasional dalam perspektif Seperti yang diasumsikan oleh Harsya W. Bacthiar bahwa masalah intergrasional akan tetap merupakan masalah tanpa memandang apakah itu Negara yang sudah lama, karena pada setiap konflik dapat saja terjadi.

PENALARAN TEORI KONFLIK Manusia mempunyai kemampuan menalar yakni kemampuan berfikir menurut suatu alur kerangak berfikir tertentu. Binatang mampu erfikir, tapi tidak mampu berfikir nalar, tapi insting / naluri binatang kadang lebih peka dari pada manusia. Menalar atau nalar yaitu ; Prose berfikir logis menurut suatu logika tertentu

29

Proses berfikir menemukan kebenaran sehingga mampu menghasilkan pengetahuan Bersifat analisis dari proses berfikir, analisis menggunakan logika ilmiah Analistis merupakan kegiatan brerfikir yang berdasarkan langkah-langkah tertentu

Bagaimana penalaran mendasari teori konflik ? 1) Kedudukan orang-orang dalam kelompok / masyrakat tidak sama, ada yng berkuasa ada juga sebagai pengikut / tergantung 2) Perbedaan kedudukan menimbulkan kepentingan yang berbeda,ada yang kedudukannya tinggi bisa memakai kesempatan khusus dalam jabatannya, mengontrol dan mengatur informasi, sementara ada pihak-pihak yang merasa terancam, menunggu untuk mengubah status (misalnya kenaikan gaki dan jenjang karir), tidak menguasai seluruh informasi yang bersifat istimewah dan merasa iri terhadap pihak yang menikmati kemudahan-kemudahan yang dibiayai oleh pihak lain. 3) Adanya kepentingan yang tersembunyi / kepentingan yang tidak didasari dan ketika kepentingan tersembunyi tersebut terungkap, maka kedua kelompok kepentinganjadi terlibat konflik terus-menerus 4) Konflik akan berhasil membawa perubahan dalam struktur sosial kalau kondisikondisi tertentu telah dipenuhi, misalnya : Dalam pengoraganisasian -> komunikasi efektif, kesempatan dan kebebasan berorasi, tersedianya perintis (pendiri), pimpinan dan idiologi. Saat konflik -> adanya mobilitas sosial, mekanisme yang efektif dalam mengatur menangani konflik. Adnya kondisi perubahan strukturak sesuai yang diharapkan KONFLIK SOSIAL MENURUT COSER sebagai suatu perjuangan terhadap nilai dan pengakuan terhadap status, kemudia perjuangan terhadap kekuasaan, selanjutnya sumber-sumber pertentangan di netralisir dan di eliminir saingan-saingannya. Mengapa konflik kerap muncul dalam kehidupan individu dalam masyarakat? Disini kita bisa jawab bahwa manusia itu unik, mempunyai aspirasi, keinginan dan kepentingan masing-masing. Inti dari teori konflik adalah : Adanya perubahan terus-menerus Konflik sosial yang kerap muncul dalam kehidupan bermasyarakat Terjadinya sosial yang mengarah pada perubahan masyarakat Terdapat unsure paksaan dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah Menurut Hendropuspito (1989), ada 5 cara yang dapat dilakukan dalam menangani masalah konflik : 1. KONSILIASI : suatu cara mempertemukan pihak-pihak yang berselisih guna mencapai persetujuan bersama untuk berdamai, dalam konsiliasi ini para pihak yang berselisih bisa meminta bantuan pihak ketiga untuk memberikan pertimbangan yang dianggap baik menuju perdamaian kedua belah pihak. 2. MEDIASI : penyelesaian melalui mediator (prantara) yang hanya memberikan konsultasi pada pihak-phak yang bertikai.

30

3. ARBITRASI : penyelesaian konflk melalui pengadilan, hakim (arbiter)bertindak sebagai pengambilan keputusan yang mengikat dan wajib ditaati kedua belah pihak. 4. COERSION : penyelesaian menggunakan paksaan psikis dan fisik. 5. DTENTE : (mengendorkan), mengurang hubungan tegang antara dua pihak yang bertikai.

BAB 8 SISTEM EKONOMI DAN KEMISKINAN

Sistem ekonomi menurut John F.Doe Elemen elemen didalam ekonomi yang saling terkait,meliputi makro ekonomi dan lembaga ekonomi. Mikroekonomi adalah ekonomi yang dijalankan sehari hari - Jajan,berbelanja sayur/lauk,naik angkot dll. Makroekonomi adalah ekonomi yang bersifat kebijakan yang di tetapkan oleh pemerintah - Harga / kenaikan BBM Lembaga ekonomi adalah lembaga yang menyangkut pemerintah.

A. Sistem Ekonomi 1. System ekonomi kapitalis; yang mempunyai ciri ; pasar bebas, persaingan bebas, individualis, kebebasan membuat untung terbuka bagi setiap orang. Kelebihannya = orang2/masyarakatnya dinamis (berubah & bersaing ) Kelemahannya = meninbulkan ketamakan, keserakahan, kesenjangan social. 2. Sistem ekonomi sosialis; yang memounyai cirri ; system etatisme atau ekonomi terpusat dimana seluruh kegiatan ekonomi di pimpin / di kendalikan oleh Negara dan menjadi monopoli Negara karena produksi, distrubusi,konsumsi di atur dengan peraturan. 3. Sistem ekonomi Indonesia; sesuai dengan pasal 33 UUD 1945. Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan adalah koperasi . Kegiatan koperasi merupakan tulang punggung kegiatan perekonomian bangsa Indonesia yang perlu di wujudkan dalam kegiatan kehidupan sehari hari.

Pengertian Produksi kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa dan menciptakan kegunaan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian Bidang Produksi : 1. Ekstraksif memungut langsung dari alam.

31

2. Agraris mengelola tanah untuk memelihara tumbuhan & hewan (pertanian / perikanan ). 3. Industri kegiatan kerajinan, perakita, pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi. 4. Perdagangan kegiatan jual beli. 5. Jasa kegiatan penydiaan sarana jasa; seperti transport, asuransi, perbankan. Perngertian Distribusi semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pemasaran pengertiannya kurang lebih sama dengan distribusi, hanya saja jumlah barang barang dan jasanya sangat tergantung pada konsumen sendiri, yang dipengaruhi oleh kebutuhandan daya beli konsumen. Pasar tempat bertemunya penjual dan pembeli, dan terjadinya peristiwa jual beli barang. Jenis jenis pasar : 1. Pasar Riil = tempat menjual dan pembelinya benar benar bertemu,dan barang yang mau dijual / beli pun ada. 2. Pasar Abstrak = penjual dan pembeli belum tentu bertemu, hanya membawa contoh untuk partai besar. B. Permintaan dan Penawaran Permintaan adalah jumlah barang yang akan dibeli oleh pembeli pada suatu saat dengan harga tertentu. Makin rendah harga barang, makin banyak jumlah permintaan terhadap barang tersebut,sebaliknya makin tinggi harga barang maka makin sedikit jumlah jumlah permintaan terhadap barang tersebut. Jadi permintaan itu berbanding terbalik dengan harga barang Hukum Permintaan. Apabila perubahan harga ( naik/turun ) lebih besar dari pada perubahan ( naik/turun ) Jumlah barang yang diminta disebut permintaan In Elastis; jika sebaliknya maka disebut permintaan Elastis. Penawaran adalah jumlah barang yang akan dijual oleh penjual pada suatu dengan harga tertentu. Makin rendah tingkat harga barang,makin sedikit jumlah barang yang di tawarkan/di jual Hukum Penawaran. Pedagang adalah lembaga pemasaran yang ikut memiliki barang yang di perjual belikan. - Pedagang besar - Pedagang kecil/eceran C. Kemakmuran & Kemiskinan Kemakmuran adalah apabila ada keserasian antara keinginan keinginannya dengan keadaan material seseorang atau social yang dimiliki atau di kuasainya.

32

Kemiskinan adalah - Menurut Emil Salim kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhannya. - Menurtu Suparlan kemiskinan adalah suatu standart tingkat hidup yang rendah. Kemiskinan terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Aspek aspek tersebut adalah : a. Aspek factor social ialah ketidaksamaan social diantara sesama warga masyarakat ( suku, bangsa, ras, usia, pelapisan social ) b. Aspek factor ekonomi ialah rendahnya daya beli dan daya asing c. Aspek factor psikologi ialah tidak ingin keluar dari kemiskinan Ada juga yang berpendapat bahw sebab utama yang melahirkan kemiskinan adalah system ekonomi yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Kemiskianan bisa juga disebabkan oleh bencana alam; aspek badaniah atau mental seseorang; kemiskinan buatan.

Cara mengentaskan kemiskinan pada factor ekonomi dan social : 1. Memberikan pendidikan/pengarahan,lapangan pekerjaan,membuka lapangan usaha/pekerjaan. 2. Pelatihan sehingga mampu berdiri/berusaha /membuka usaha sendiri. Yang sulit di entaskan adalah kemiskinan karena factor psikologi; karena permasalahan ada pada diri sendiri. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan yang selalu dapat di periksa, ditelaah dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Pengetahuan adalah kesan dalam pemikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan, takhayul dan penerangan penerangan yang keliru. Setelah kita tahu arti atau apa itu kemiskinan, sekarang mari kita tinjau beberapa factor timbulnya kemiskinan : a. Pendidikan terlampau rendah b. Malas bekerja c. Keterbatasan sumber alam d. Terbatasnya lapangan pekerjaan e. Keterbasan modal f. Beban keluarga

33

Bila di teliti golongan golongan miskin yang tidak terjamah oleh hasil hasil pembangunan karena : 1. Ketimpangan dalam peningkatan pendidikan 2. Ketidakmerataan kemampuan untuk berpartisipasi 3. Ketidakmerataan pemilikan alat alat produksi 4. Ketidakmerataan terhadap modal dan kredit 5. Ketidakmerataan menduduki jabatan jabatan 6. Ketidakmerataan mempengaruhi pasaran 7. Ketidakmerataan kemampuan menghindari musibah penyakit yang mewabah, kecelakaan, bencana alam 8. Laju pertambahan penduduk lebih memberatkan golongan miskin Dari kegagalan pengentasan kemiskinan secara kovensional akhirnya para ahli beralih ke penyediaan barang-barang dan jasa-jasa kebutuhan dasar bagi seluruh penduduk miskin, yaitu dengan : a. Kebutuhan konsumsi perorangan akan pangan, sandang, pemukiman di penuhi. b. Penyediaan jasa umum dasar seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, saluran air minum, pengangkutan, kebudayaan. c. Memberikan pekerjaan produktif dengang ilmbalan yang layak. d. Prasarana yang mampu menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan. e. Partisipasi seluruh penduduk, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam pelaksanaan proyek-proyek yang berhubungan dengan penyediaan barangbarang dan jasa jasa kebutuhan dasar.

BAB 9 DAMPAK SOSIAL PERKEMBANGAN IPTEK

34

A. Konsep teknologi Teknologi adalah transforasi (perubahan bentuk) dari alam, teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia ide, teknologi dalam makna subjektif adalah keseluruhan peralatan dan prosedur yang disempurnakan, sampai pernyataan bahwa teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi. Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia. Kata yunani kuna techne berarti seni kerjinan. Dari techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti seseorang yang memiliki keterampilan tertentu. Dengan keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik. Teknologi dianngap sebagi penerapan ilmu pengetahuan, dalampengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu. Kecenderungan ini pun mempunyai suatu akibat di mana kalau teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam perwujudan tersebut maka dengan sendirinya setiap jenis teknologi/bagian ilmu pengetahuan dan pengetahuan tentang teknologi perlu disertai oleh pengetahuan akan ilmu pngetahuan yang menjadi pasangannya. [ilmu sosial buadaya dasar, Dr elly M.setiadi, Msi:167] Menurut Walter Bucking ham teknologi adalah ilmu pengetahuan yang di terapkan kedalam seni industri dan oleh karenanya mencakup alat alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan. Dari pengertian teknologi di atas dapat di simpulkan bahwa teknologi sebagai penerapan ilmu pengetahuan menuju keperbuatan/perwujudan sesuatu. Ada 3 macam teknologi : 1) Teknologi modern padat modal mekanis elektrik import penelitian yang muthakhir.

2) Teknologi madya padat karya keterampilan setempat alat setempat berdasarkan penelitian.

3) Teknologi tradisional padat karya alat dan bahan setempat berdasarkan kebiasaan/pengamatan.

B. Perkembangan teknologi Perkembangnan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru antara lain; teknologi modern, teknologi hutan, teknologi gedung (metalurgi), taknologi transpotasi, dan lain lain.
35

Dengan menggunakan cabang cabang ilmu pengetahuan baru tersebut, kita dapat memperoleh hasil, misalnya : 1) Pengguanaan teknik nuklir, orang dapat membuat reactor nuklir yang dapat menghasilkan zat zat radio aktif, di mana zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud damai. Misalnya,untuk keperluan bidang kesehatan (sinar rontgen), di bidang pertanian untuk memperbaiki bibit, untuk mendapatkan energy tinggi. 2) Penggunaan teknologi hutan, seperti kita ketahui, hutan mempunyai banyak fungsi kertas, industry kayu lapis/bahan bangunan, berfubngsi untuk tempat penyimpanan air, objek pariwisata, dan lain lain.

Pengetahuan dan teknologi memungkinkan terjadinya perkembangan keterampilan dan kecerdasan manusia. Halini karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan : - Tersedianya sarana fan prasarana penunjang kegiatan ilmiah. - Meningkatnya kemakmuran materi dan kesehatan masyarakat.

C. Dampak sosial penyalahgunaan IPTEK Kemajuan IPTEK pada kota kota besar sangat berpengaruhsekali tehadap kehidupan di kota, kemajuan kehidupan dikota kota besar membawa pengaruh yang sangat cepat terhadap kehidupan di pedesaan. Penduduk di pedesaan ingin mengikuti danmerasakan hasil kemajuan tersebut. Hal ini dalam satu sei membawa pengaruh yang kurang bai, yaitu penduduk pedesaan menjadi konsumtif dengan adanya perubahan kebudayaan yangkurangbaik terhadap para muda mudinya. [ilmu sosial buadaya dasar, Dr elly M.setiadi, Msi:167]

Hubungan antara Teknologi and Kemiskinan adalah dimana perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan social yang fundamental oleh strutur ekonomi dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmura, hasil produksi dan mekanisme pasar.

36

BAB 10 NEGARA DAN WARGA NEGARA Yang dimaksud dengan warga Negara menurut : 1. HANS KELSEN : Negara adalah suatu susunan pergaulan hdup bersama dengan tata paksa. 2. BLUNTSCHLI : Negara adalah suatu diri rakyat yang disusun dalam organisasi politik disuatu daerah tertentu. Begitu juga dengan CF STRONG, JHA LONGMAN menitik beratkan Negara adalah suatu organisasi. 3. KRANENBURG : Negara adalah system dari tugas-tugas umum organisasiorganisasi, yang tujuan agar masyarakat mempunyai pemerintah yang berdaulat. Negara merupakan hasil proses munculnya kelompok pengusa yang menguasai wilayah bangsa secara bertahap. Tahapan-tahapan pembentukan Negara : Menundukan saingan-saingannya Menentukan batas-batas wilayah kekuasaannya Membentuk polisi, dan pengadilan untuk menciptakan ketertiban Penetrasi Administratif, yaitu membentuk birokrasi untuk melaksanakan undangundang dan pengumpulan pajak

Unsur atau syarat Negara : 1. 2. 3. 4. Adanya Adanya Adanya Adanya pemerintah yang berdaulat wilayah warga Negara pengakuan internasional

Sifat Negara adalah mengatur, memaksa, monopoli, mecakup semua Hubungan Negara dengan warganegara selayaknya seimbang dan selaras. Menurut prof. Djojogoeno Raja sebagai rakyat, rakyat sebagai raja. Prakteknya adalah Negara mengambil posisi lebih dominan karena adanya sifat Negara.
37

1. Warga Negara adalah adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan . 2. Kewarganegaraan adalah segala ihwal/identitas yang berhubungan dengan warga Negara. 3. Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan. Yang menjadi warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara. Warga Negara Indonesia adalah : a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan Negara lain sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia. b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia. c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warge Negara Indonesia dan ibu warga Negara asing. d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara asing dan ibu warga Negara Indonesia e. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai Kewarganegaraan atau hukum Negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut. f. Anak yang lahir dalan tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya mennggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnaywarga Negara Indonesia g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga Negara Indonesia h. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah warga Negara Indonesia sebagai anak dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun dan/atau belum kawin. i. Anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya. j. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui. k. Anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibuya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya. l. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari Negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkuran. m. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya kemudian ayah ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

A.

CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

1. kewarganegaraan Republik Indonesia dapat diperoleh melalui pewarganegaraan, permohonan kewarganegaraan atau naturalisasi. Salah satu persyaratan diterimanya status sebuah Negara adalah adanya unsur warganegara yang diaur menurut ketentuan hokum teertentu, sehingga warge
38

Negara yang bersangkutan dapat dibedakan dari warga dari Negara lain. Pengaturan mengenai kewarganegaraan ini biasanya dientukan berdasarkan salah satu dari dua prinsip, yaitu prinsip ius soli atau prinsip ius sanguinis . yang dimaksud dengan ius soli adalah prinsip yang mendasarkan diri pada pengertian hokum mengenai tanah kelahran, sedangkan ius sanguinis mendasarkan diri pada prinsip hubungan darah. 2. Berdasarkan prinsip ius soli, seseorang yang dilahirkan di dalam wilayah hukum suatu negara secara hukum dianggap memiliki status kewarganegaraan dari Negara tempat kelahirannya itu. Negara Amerika Serikat dan kebanyakan Negara Eropa termasuk menganut prinsip kewarganearaan berdasarkan kelahiran ini, sehingga siapa saja yang dilahirkan di Negara-negara tersebut, secara otomatis diakui sebagai warga Negara. Oleh karena itu, sering terjadi warga Negara Indonesia yang sedang bermukim di Negara-negara di luar negeri, misalnya karena sedang mengikuti pendidikan dan sebagainya, melahirkan anak, maka status anaknya diakui okeh pemerintah Amerika Serikat sebagai warga Negara Amerika Serikat padahal kedua orangtuanya berkewarganegaraan Indonesia. Dalam zaman keterbukaan seperti sekarang ini, kita menyaksikan banyak sekali penduduk suatu Negara yang bepergian keluar negeri, baik karena direncanakan dengan sengaja ataupun tidak, dapat saja melahirkan anak-anak di luar negeri. Bahkan dapat pula terjadi, karena alasan pelayanan medis yang lebih baik, orang sengaja melahirkan anak di rumah sakit di luar negeri yang dapat lebih menjamin kesehatan dalam proses persalinan. Dalam hal, Negara tempat asal seseorang dengan Negara tempat ia melahirkan atau dilahirkan menganut sistem kewarganegaraan yang sama, tentu tidak dapat menimbulkan persoalan. Akan tetapi, apabila kedua Negara yang bersangkutan memiliki sistem yang berbeda, maka dapat terjadi keadaan yang menyebabkan seseorang menyandang status dwikewarganegaraan (double citizenship) atau sebaliknya malah menjadi tidak berkewarganegaraan sama sekali (staeless). 3. Berbeda dengan prinsip kelahiran itu, di beberapa Negara dianut prinsip ius sanguinis yang mendasarkan diri pada faktor pertalian seseorang denagn status orangtua yang berhubungan darah dengannya. Apabila orangtuanya berkewarganegaraan suatu Negara, maka otomatis kewarganegaraan anakanaknya dianggap sama dengan kewarganegaraan orangtuanya itu, akan tetapi, sekali lagi, dalam dinamika pergaulan antar bangsa yang makin tebuka dewasa ini, kita tidak dapat lagi membatasi pergaulan antar penduduk yang berbeda status kewarganegaraannya. Seriang terjadi perkawinan campuran yang melibatkan status kewarganegaraan yang berbeda-beda antara pasangan suami dan isteri. Terlepas dari perbedaan sistem kewarganegaraan yang dianut oleh masing-masing Negara asal pasangan suami-isteri itu, hubungan hukum antara suami-isteri yang melangsungkan perkawinan campuran seperti itu selalu menimbulkan persoalan bekenaan dengan status kewarganegaraan dari putera-puteri mereka. Oleh karena itulah diadakan pengaturan bahwa status kewarganegaraan itu ditentukan atas dasar kelahiran atau memaliu prosess naturalisai atau pewarganegaraan. Dengan cara pertama untuk memperoleh status kewarganegaraan itu ditentukan melalui proses pewarganegaraan (naturalisasi). Melalui proses pewarganegaran itu, seseorang dapat mengajukan permohonan kepada instansi berwenang, dan kemudian pejabat yang bersangkutan dapat mengabulkan permohonan tersebut dan selanjutnya menetapkan status yang bersangkutan menjadi warganegara yang sah. Cara kedua, status kewarganegaraan seseorang ditentukan karena kelahirannya. Siapa saja yang lahir dalam wilayah hukum suatu Negara, terutama yang menganut prinsip ius soli sebagimana dikemukkan di atas, maka yang bersangkutan secara langsung
39

mendapatkan status kewarganegaraaan, kecuali apabila yang bersangkutan ternyata menolak atau mengajukan permohonan sebaliknya. Selain ketiga cara tersebut, dalam berbagai literature mengenai kewarganegaraan, juga dikenal dengan cara ke empat yaiu melalui registrasi. Cara keempat, ini dapat disebut tersendiri, karena dalam pengalaman seperti yang rejadi di Prancis yang pernah menjadi bangsa penjajah di berbagai penjuru dunia, banyak warganya yang bermukim di daerah-daerah koloni dan melahirkan anak dengan status kewarganegaraan yang cukup ditentukan dengan cara registrasi saja. Dari segi tempat kelahiran, anak-anak mereka itu jelas lahir di luar wilayah hukum mereka secara resmi. B. KEHILNGAN KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Warga negara Indonesia kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan: a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri; b. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkuatan menadapat kesempatan untuk itu; c. Dinyatakn hilang kewarganegaraannya oelh presiden atas permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun, bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik Indonesia telah menajdi tanpa kewargenegaraan; d. Masuk dalam dinas Negara asing tanpa ixin terelbih dahulu dari presiden; e. Secara suka rela masuk dalam dinas Negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indenesia sesuai dengan ketentuan perautran perundangundnagan hanya dapat dijabat oleh warga Indonesia; f. Secara suke rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada Negara asing aau begain dari Negara asing tesebut. g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraaan untuk suatu Negara asing. h. Bertempat tinggal di luar wilayah negeri Republk Indonesia selama 5 (lima) tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas Negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun berkutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyatan ingin tetap emenajdi Warga Negara Indonesia pada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahu secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewargnaegaraan. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 huruf d tidak berlaku bagi mereka yang mengikuti program pendidikan di Negara lain yang mengharuskan mengikuti wajib militer.

Permasalahan kewarganegaraan: 1. APARTRIDE = tanpa kewarganegaraan

40

Terjadi karena seseorang yang ornagtuanya berasal dari Negara menganut ius soli dilahirkan di Negara yang menganut ius sanguinis. 2. BIPATRIDE = dwi kewarganegaraan/ganda Terjadi karena seseorang yang orangtuanya berasal dari Negara menganut ius sanguinis dilahirkan di Negara yang ius soli. Penyelesaiainya dengan cara: hak opsi (memilih kewarganegaraaan) hak reproduksi (menolak kewargaengaraan)

kehilangan kewarganegaraan: 1. ikut aktif dalam kegiatan militer asing 2. tidak menggunakan hak repudiasi apanila diberi kewarganegaraan asing 3. mengajukan permohonan menjadi WNA 4. dengan sengaja mengunakan sistem hukum asing dengan tujuan mengetahui sisetm hukum Indonesia 5. tinggal lebih dari 5 tahun berturut-turut tanpa melaporkan diri pada kedutaan

BAB11 NEGARA HUKUM dan HAK ASASI MANUSIA (HAM) A. konsep dan cirri Negara hukum cirri Negara hukum antara lain, adanya supermasi hukum, jamania hak asasi manusia (HAM), dan legalitas hukum. Perwujudan hukum tersebut terdapat dalam UUD 1945 serta peraturan perundang undangan di bawahnya. Negara Indonesia adalah Negara hukum, tertuang jelas pada pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yaitu, Negara Indonesia adalah Negara hukum artinya, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat), tidak

41

berdasarkan atas kekuasaan (machtsataat), dan pemerintah berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar), bukan absolutism (kekuasaan yang tidak terbatas). Negara hukum adalah Negara yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Pemerintah dan lembaga lembaga lain dalam melakukan tindakan harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum.

Negara hukum ada dua (2) : 1) Negara hukum formil Negara hukum dalam arti sempit yaitu, Negara yang membatasi ruang geraknya dan bersifat pasif terhadap kepentingan rakyat Negara. 2) Negara hukum materiil Negara hukum yang pemerintahannya memiliki keluasan untuk ikiut campur tnagn dalam urusan warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat.

Ciri- ciri Negara hukum : Perlindungan konstitusional. Yaitu, konstitusi menjamin hak hak individu secara procedural untuk memperoleh perlindungan atas hak hak yang dijamin. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak Kebebasan untuk menyatakan pendapat Pemilihan umum yang bebas Kebebasan berorganisasi dan beroposisi Pendidikan civics (kewarganegaraan) catata : hukum adalah himpunan peraturan peraturan, perintah perintah, larangan larangan, yang mengurus tata tertib dalam masyarakat yang harus ditaati oleh masyarakat dan jika dilanggar maka akan berakibat tindakan dengan hukuman.

B. Hak Asasi Manusia (HAM) Penertian HAM adalah hak dasar yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir sampai meninggal secara kodrati sebagai karunia Tuhan YME. Ham dilahirkan oleh sebuah komisi Pbb pada tanggal 10 Desember 1948 yang secara resmi diterima PBB sebagai Universal Declaration of Human Rights, menyatakan bahawa setiap orang mempunyai : Hak untuk hidup Kemerdekaan dan keamanaan badan Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama ; jaminan hukum, jaminan, sosial dan pendidikan
42

Di Indonesia secara operasional beberapa bentuk Ham terdapat dalam UU no. 39 tahun 1999, tentang perlindungan HAM ; UUno. 26 tahun 2000 tentang pengadilan. Sifat HAM di Indonesia menurut prof. Soepomo : HAM di Indonesia bersifat sosial / menghormati norma sosial. HAM bersifat superlegal maksudnya adalah tidak tergantung pada suatu Negara atau Undang Undang Dasar maupun kekuasaan pemerintah bahkan memiliki kewenangan lebih tinggi karena HAM dimiliki manusia bukan karenakemurahan atau pemberian Negara, melainkan karena berasal dari sumber yang lebih tinggi. Jadi secara umum hak tersebut sifatnya asasi dan Universal; dasar dari semua hka asasi ialah manusia baru memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan harkat dan martabatnya. Dalam perkembangan pemahaman ise HAM, konsep HAM berdimensi ganda yaitu: 1) Dimensi universalitas : dimana substansi HAM bersifat umum dan tidak terkait oleh waktu dan tempat, HAM akan dibutuhkan oleh siapa saja dan dalam aspek kebudayaan dimanapun berada. Dengan kata lain HAM itu ada karena yang memiliki hak hak itu adalah manusia sebagai manusia. 2) Dimensi kontekstualias : penerapan HAM bila ditinjau di tempat berlakunya HAM maksudnya adalah ide ide HAM dapat diterapkan secara efektif, sepanjang tempat ide ide HAM memberikan Suasana kondusif, dapat digunkan secara efektif dan menjadi landasan etik dalam pergaulan manusia di kehidupan bermasyarakat.

Dua dimensi inilah yang memberikan pengaruh terhadappelaksanaan ide ide HAM di dalam komunitas kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Oleh sebab itu perdebatan mengenai pelaksanaan ide ide HAM yang selalu diletakan dalam konteks budaya, suku, ras, agama sudah tidak mempunyai tempat lagi atau tidak relevan dalam waacana public masyarakat modern. C. Hak Asasi Manusia Di Indonesia 1. Pengakuan Bangsa Indonesia Akan Hak Asasi Manusia Pengakuan akan hak asasi manusia di Indonesia telah tercamtum dalam UUD 1945 yang sebenarnya lebih dahulu ada dibandingdengan deklarasi Universal PBB yang lahir pada 10 Desember 1945. Pengakuan akan hak asasi manusia dalam Undang Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang undangan lainnya adalah sebagai berikut. a) Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945 Alinea Pertama Hak asasi manusia sebenarnya sudah tercantum dalam pembukaan UUD1945. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa Negara Indonesia sendiri sejak masa berdirinya tidaklepas dari hak asasi manusia itu sendiri. Hal ini dapat dilihat pada alinea pertama yang berbunyi : bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa bedasarkan hal ini, bangsa Indonesia mengakui adanya hak untuk merdeka atau bebas.

b) Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 Alenia keempat Pembukaan Undang Udang Dasar 1945 Alenia empat berbunyi, kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
43

segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam susatu Undang Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemudian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kedua pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab merupakan landasan idiil akan pengakuan dan jaminan hak asasi manusia di Indonesia. c) Batang Tubuh Undang Undang Dasar 1945 Rumusan hak tersebut mencakup hak dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang tersebar dari pasal 27 sampai denan pasal 34 UUD 1945. Namun, rumusan rumusan dalam konstitusi itu amat terbatas jumlahnyadan dirumuskan secara singkat dan dalam garis besarnya saja. Sampai pada berakhirnya era Orde Baru tahun 1998, pengakuan akan hak asasi manusia di Indonesia tidak banyak mengalami perkembangan dan tetap berlandaskan pada rumusan yang ada dalam UuD 1945, yaitu tertuang pada hak dan kewajiban warga negra. Rumusan baru tentang hak asasi manusia tertuang pada hak dan kewajiban warga Negara. Rumusan baru tetang hak asasi manusia tertuang dalam pasal 28 A J UUD 1945 hasil amandemn pertama tahun 1999. d) Ketapan MPR Ketetapan MPR menguasai hak asasi manusia tertuang dalam ketetapan MPr No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Berdasarkan hal itu, kemudian keluarlah Undang undang nomor 39 ahun 1999 tentan Hak Asasi Manusia sebagai undang undang yang sangat penting kaitannya dalam proses jalannya Hak Asasi Manusia.

Macam macam hak asasi manusia yang tercantum dalam ketetapan tersebut adalah Hak untuk hidup Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan Hak keadilan Hak kemerdekaan Hak atas kebebasan informasi Hak keamanan Hak kesejahteraan Kewajiban Perlindungan Perlindungan dan pemajuan e) Peraturan perundang undangan Undang undang tentang HAM di Indonesia adalah undang undang nomor 39 tahun 1999. Adapun hak hak yang ada dalam undang undang nomor 39 tahun 1999 tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
44

Hak Hak Hak Hak Hak Hak Hak Hak Hak

untuk hidup (pasal 4) untuk berkeluarga (pasal 10) untuk mengembangkan diri (pasal 11, 12, 13, 14, 15, 16) untuk memperoleh keadilan (pasal 17, 18, 19) atas kebebasan pribadi (pasal 20-27) atas rasa aman (pasal 28-35) atas kesejahteraan (pasal 36-42) anita (45-51) anak (52-66)

Dalam UUD 1945 BAB 20A pasal 28A sampai J, tercantum rumusan hak asas manusia. Rumusan tersebut pada dasarnya sama dengan rumusan yang ada dalam ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998.perlu diketahui bahwa Tap MPR No.XVII/MPR/1998 sekarang ini telah dicabut berdasarkan ketetapan MPR No.I/MPRE/2003. Hal ini disebabkan isi dalam ketatapan tersebut sudah termuat dalam UUD 1945. Dengan masuknya rumusan hak asasi manusia di Indonesia. Tugas Negara selanjutnya adlah mengadakan penegakan hak asasi manusia dan member perlindungan warga dari tindakan pelanggaran hak asasimanusia.

D. Penegakan Hak Asasi Manusia Dalam rangka memberikan jaminan perlindungan terhadap hak asasi manusia, di smaping dibentuk aturna aturan hukum, juga dibentuk kelmbagaan yang menangani masalah yang berkaitan dengan hak asasi manusia, antara lain ; a. Komisi Nasional hak Asasi Manusia (komnasHAM) dibentuk berdasarkan keppres Nomor 5 tahun 1993 pada tanggal 7 juni 1993 yang kemudian dikukuhkan lagi melalui Undang Undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Komnas HAM adalah lembaga yangmandiri yangkedudukanna setingkat dengan lembaga Negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan medias hak asasi manusia. komnasHAM bertuujuan : Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guan perkembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan. b. Pengadilan Hak Asasi Manusia dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia c. Pengadilan Hak Asasi Manusia d. Komisi kebenaran dan rekonsiliasi. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 memberikan alternative bahwa penyelesaian pelanggaran Hak Asasi Manusia, yaitu melalui komisi kebenaran dan rekonsiliasi yang dibentuk berdasarkan undang-undang.

45

Penegakan dan perlindungan tidak dilakukan oleh lembaga-lembaga yangdibentuk Negara. Masyarakat dapat pula berpartisipasi dalam rangka penegakan dan perlindungan hak asasi manusia. Masyarakat dapat membentuk lembaga swadaya masyarakat (LSM). Lembaga swadaya yang dimaksud adalah oraganisasi atau lembaga yang secara khusus dibentuk oleh masyarakat denan tugas perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia. Lembaga-lembaga ini mengonsentrasikan kegiatannya pada upaya penegakan dan perlindungan HAM, misalnya dengan menuntut pihak-pihak yang telah melanggar HAM, melindungi korban HAM, menuntut keadilan, dan sebagainya.

Beberapa contoh lembaga swadaya masyarakat (LSM) : a. KONTRAS (komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan) b. YLBHI (yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia) c. Lembaga studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) d. Human rights watch (HRW)

E. Konvensi internasional tentang Hak Asasi Manusia Konvensi internasional mengenai hak asasi manusia adalah wujud nyata kepedulian masyarakat internasional akan pengakuan, perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia. Beberapa konvensi yang berhasil diciptakan adalah sebagai berikut. 1. Universal Declaratiion of Human Rights (pernyataan hak asasi manusia sedunia) dihasilkan dalam siding umum PBB 10 Desember 1945. 2. International Convenant of Civil and Political Rights (perjanjian internasional tentang hak sipil dan politik) dan international convenant of economic, social and cultural rights (perjanjian internasional tentang hak ekonomi, sosial, budaya) pada tahun 1966. 3. Declaration on the Rights of Peoples to peace (deklarasi hak Bangsa atas perdamaian) pada tahun 1984 dan Declaration on the rights to Development (deklarasi Hak atas pembangunan) pada tahun 1986. 4. African Charter on Human and Peoples Rights (Banjul Charter) oleh Negara Afrika yang tergabung dalam persatuan Afrika (OAU) pada tahun 1981. 5. Cairo Declaration on Human Rights in Islam oleh Negara yang tergabyng dalam OKI (Organisasi Konferensi Isla)tahun 1990. 6. Bangkok Declaration Deklarasi Bangkokditerima oleh Negara-negaraAsia pada bulan April tahun 1993. Deklarasi ini mencerminkan keinginan dan kepentingan Negara di kawasan itu. Ddalam Deklarasi ini di pertegas beberapa prinsip tentang hak asasi manusia, antara lain: Universality, indisibility, Interdependence, Nonselectivity, Objectivity, dan Rightto Development. 7. Vienna Declaration (Decklarasi Wina) 1993 Selain deklarasi, perjanjian dan piagam sebagai mana diatas, masih banyak lagi instrument hak asasi manusia yang dihasilkan oleh masyarakat Internasional, baik yang terhimpun dalam organisasi PBB, organisasi regional, atau kelompok Negara

Tanggung jawab dan menghormati atas berbagai konvensi internasional tentang hak asasi manusia tersebut diwujudkan dengan keikut sertaan Indonesia untuk
46

meratifikasi berbagai instrument internasional. Meratifikasi suatu perjanjian berarti bahwa suatu Negara mengikatkan diri untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ada dalam perjanjian dan bahwa ketentuan-ketentuan itu menjadi bagian dari hukm nasionalnya. Dengan meratifikasi berbagai instrument internasional mengenai hak asasi manusia berarti Indonesia secara langsung sudah mengikatkan sebagai bagian dari hukum nasional Indonesia. Selain itu sewaktu-waktu Indonesia harus siap mendapat pengawasan dari dunia internasional mengenai praktik-praktik pelaksanaan ataupun pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Indonesia.

47

You might also like