You are on page 1of 9

DINAMIKA PSIKOLOGIS DALAM DIRI MANUSIA

D I S U S U N O L E H CATHARINE FRISTY BLAISE / I31112062 FINANINDA / I31112067 IVO TOMY POMPANG .T / I31112064 RATMAWATI / I31112097 RIDHO FADILA ALFAJRI / I31112071 SILFANIA ROSEVIN GEA / I31112029

DINAMIKA PERILAKU

1. Pengertian Dinamika Prilaku Manusia


Dinamika perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan genetika. Menurut perspektif kognitif lebih menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Menurut perspektif behaviorisme manusia adalah mesin (homo mechanicus) yang perilakunya dikendalikan atau dikendalikan oleh lingkungan. Pada dasarnya individu mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan dalam memenuhi kebutuhannya individu memerlukan perilaku-perilaku yang dinamis. Untuk mendapatkan perilaku yang dinamis, individu perlu menyesuaikan dan menggunakan segala aspek yang ada dalam dirinya. Apabila semua aspek dalam diri individu dapat berjalan dinamis, individu tidak hanya dapat memenuhi kebutuhannya tetapi juga dapat mengembangkan diri ke arah pengembangan pribadi. Pengembangan pribadi yang dimaksud adalah individu dapat menguasai kemampuankemampuan social secara umum seperti keterampilan komunikasi yang efektif, sikap tenggang rasa, memberi dan menerima toleran, mementingkan musyawarah untuk mencapai mufakat seiring dengan sikap demokratis, memiliki rasa tanggung jawab social seiring dengan kemandirian yang kuat dan lain sebagainya. Dalam Pendidikan pun dinamika perilaku perlu diterapkan agar kegiatan bimbingan dan konseling kelompok bisa berjalan dengan lancar, dinamis dan tujuan yang diingkan tercapai. Misalnya dalam bimbingan dan konseling kelompok semua anggota dan konselor bersikap pasif maka kegiatan tersebut tidak akan hidup dan tidak berjalan dengan lancar. Begitu pula sebaliknya. Menurut pandangan humanistic, manusia adalah makhluk yang aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya. Perilaku manusia berpusat pada konsep dirinya berupa persepsi manusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah. Selain itu perilaku manusia juga didasarkan pada kebutuhannya dalam fungsi untuk mempertahankan, meningkatkan serta mengaktualisasikan dirinya. Psikologi memberikan sumbangan terhadap pendidikan, karena subjek dan objek pendidikan adalah manusia (individu). Psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami perilaku individu, proses pendidikan serta bagaimana membantu individu agar dapat berkembang optima l. Dalam literatur psikologi pada umumnya para ahli ilmu ini berpendapat bahwa penentu perilaku utama manusia dan corak kepribadian adalah keadaan jasmani, kualitas kejiwaan, dan situasi lingkungan. Determinan tri dimensional ini (organo biologi, psikoedukasi, dan sosiokultural) merupakan determinan yang banyak dianut oleh ahli psikologi dan psikiatri. Dalam hal ini unsur rohani sama sekali tidak masuk hitungan karena dianggap termasuk penghayatan subjektif semata-mata.

Selain itu psikologi apapun alirannya menunjukkan bahwa filsafat yang mendasarinya bercorak antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat segala pengalaman dan relasi-relasinya serta penentu utama segala peristiwa yang menyangkut masalah manusia. Pandangan ini mengangkat derajat manusia teramat tinggi ia seakan-akan memiliki kausa prima yang unik, pemilik akal budi yang sangat hebat, serta memiliki kebebasan penuh untuk berbuat apa yang dianggap baik dan sesuai baginya. Sampai dengan penghujung abad ini terdapat empat aliran besar psikologi, yakni : Psikoanalisis, psikologi Perilaku, Psikologi Humasnistik, Psikologi Transpersonal. Masingmasing aliran meninjau manusia dari sudut pandang yang berlainan, dan dengan metodologi tertentu berhasil menentukan berbagai dimensi dan asas tentang kehidupan manusia, kemudian membangun teori dan filsafat mengenai manusia. Dinamika perilaku individu, ( a ) p e n g a m a t a n a d a l a h p r o s e s belajar mengenal segala sesuatu yang berada di lingkungan sekitar dengan menggunakan alat indera penglihatan, pendengaran,pengecap dan pembau. (b) persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di otak atau pengertian individu tentang situasi atau pengalaman. Ciri umum dari persepsi adalah terkait dengan dimensi ruang dan waktu, terstruktur, menyeluruh dan penuh arti. Persepsi b e r s i f a t s u b j e k t i f d a n dipengaruhi oleh perhatian selektif, cir-ciri rangsangan, nilai dan kebutuhan individu, dan pengalaman. ( c ) berfikir adalah aktivitas yang bersifat ideasional untuk menemukan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan. Berpikir bertujuan untuk membentuk pengertian, membentuk pendapat, dan menarik kesimpulan. Proses berfikir kreatif terdiri dari persiapan , inkubasi,iluminasi, verifikasi. Jenis berpikir ada 2 yaitu berpikir tingkat rendah dan tingkat tinggi. Lanjutan dinamika perilaku individu (a) inteligensi dapat diartikan sebagai : 1) kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir rasional, 2) kemampuan individu untuk menyesuaikan diri d e n g a n s i t u a s i b a r u , 3) kemampuan memecahkan simbol-simbol tertentu. Inteligensi tidak s a m a d e n g a n I Q k a r e n a I Q h a n ya r a s i o yang diperoleh dengan menggunakan tes tertentu yang tidak atau belum tentu menggambarkan kemampuuan individu yang lebih kompleks

Penginderaan

Sejak individu dilahirkan, ia langsung berinteraksi dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya dan menggunakan alat indera dalam mengenali dunia luar. Dalam mengenali dirinya sendiri maupun keadaan sekitar sangat berkaitan dengan persepsi (perception). Karena itu proses penginderaan tidak dapat lepas dari proses persepsi, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari persepsi. Proses peginderaan akan selalu terjadi setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat inderanya, melalui reseptornya. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya (Branca, 1965; Woodworth dan Marquis,1957 dalam Bimo Walgito, 1997). Terkait dengan alat penginderaan dikenal pula konsep senses yang dalam bahasa Indonesia sering dipadankan dengan rasa ataupun indera, tapi konsep rasa di sini berbeda dengan perasaan (feeling). Definisi penginderaan (sensation) menurut Wundt adalah penangkapan terhadap rangsangrangsang dari luar dan dapat dianalisa sampai elemen-elemen yang terkecil.
Jenis-jenis sensori penginderaan dalam proses psikologi : Indera Penglihatan Pendengaran Pengecap Penciuman Peraba Struktur Mata Telinga Lidah Hidung Kulit Stimulus Gelombang cahaya Gelombang suara Senyawa kimia Senyawa kimia Tekanan dan temperatur Reseptor Sel batang dan sel kerucut Sel-sel rambut Ujung saraf perasa Saraf olfaktori Sel-sel saraf

1. Indera penglihatan Sebuah indera yang sejauh ini menyediakan informasi paling penting, adalah indera penglihatan. Alat indera penglihatan adalah mata. Mata menerima stimulus dan stimulus ini dilangsungkan oleh saraf sensoris ke otak, hingga akhirnya individu dapat menyadari apa yang dilihat. Reseptor pada mata terletak pada retina yang didalamnya terdapat sel batang dan sel kerucut. Sel batang berfungsi untuk membedakan gelap terangnya yang dilihat sedangkan sel kerucut berfungsi membedakan warna yang dilihat. Stimulus dari penglihatan kita adalah cahaya. Cahaya yang tampak datang dari matahari dan bintang-bintang lainnya, dari lampu, dan juga cahaya yang dipantulkan oleh berbagai benda. Cahaya berjalan dalam wujud gelombang, dan karakteristik fisik dari gelombang ini mempengaruhi tiga dimensi psikologis dari dunia visual kita. Yaitu hue, brightness, dan saturation. Fungsi indera penglihatan dalam proses psikologi adalah instrumen manusia untuk menerima informasi pada tahap awal dan mata adalah jendela yang menghubungkan manusia dengan dunia. Misalnya, melihat rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya.

2. Indera pendengaran Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengaran, yaitu telinga. Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat mengetahui sesuatu yang ada disekitarnya. Masing-masing bagian telinga akan menerima stimulus berwujud bunyi yang merupakan getaran udara atau gelombang suara. Disamping sebagai alat pendengaran, juga sebagai alat untuk keseimbangan. Seperti juga penglihatan, karakteristik dari stimulus ini mempengaruhi tiga dimensi psikologis dari pengalaman auditori kita yaitu Loudness, Pitch, dan Timbre. Organ pendengaran yang sesungguhnya adalah organ korti karna organ korti mengandung semua sel reseptor penting yang berbentuk seperti bulu sikat dan biasa disebut sebagai sel-sel rambut. Fungsi indera pendengaran dalam proses psikologi adalah kita bisa membedakan suara-suara yang keras, lemah dan lembut dari suatu dialog percakapan, atau mendengarkan nada-nada musik yang indah dan kita dapat menikmati sensasi pendengaran.

3. Indera pengecap Indera pengecap terdapat dilidah. Stimulusnya merupakan zat cair atau senyawa kimia lainnya. Stimulus mengenai ujung saraf perasa yang terdapat pada lidah, yang kemudian dilangsungkan oleh saraf sensoris ke otak, hingga akhirnya individu dapat menyadari tentang apa yang diucapnya. Fungis indera pengeca dalam proses psikologi adalah indra pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Contohnya yaitu kita dapat merasakan enaknya masakan ibu kita, pahitnya buah pare/kopi, manisnya gula, asamnya cuka, asinnya garam. Dan apabila itu semua dapat kita rasakan maka kita akan bisa membedakan mana makanan yang tidak enak dan makanan yang enak.

4. Indera penciuman Individu dapat mencium bau sesuatu melalui alat indera pencium yaitu hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah dalam yaitu saraf olfaktori. Akson-akson dari reseptor ini membentuk penciuman yang membawa signal-signal menuju otak.

Fungsi indera penciuman dalam proses psikologi adalah dengan alat penciuman kita dapat membedakan mana yang wangi dan mana yang bau (aroma). Banyak pendapat yang menyatakan dampak dari suatu aroma tanpa dasar ilmu pengetahuan yang cukup untuk mendukung pendapat tersebut. Tapi, setelah dilakukan beberapa penelitian yang membentuk suatu pengetahuan ilmiah membuktikan bahwa aroma yang khas sering kali menghasilkan ingatan yang jelas dan dipenuhi dengan warna emosi.

5. Indera peraba Indera ini dapat merasakan rasa sakit, rabaan, tekanan dan temperatur. Tetapi tidak semua bagian dari kulit dapat menerima stimulus tersebut hanya bagian-bagian tertentu saja. Dalam hal tekanan atau rabaan, stimulusnya langsung mengenai bagian kulit, bagian rabaan atau tekanan. Stimulus ini akan menimbulkan kesadaran akan lunak, keras, halus, kasar. Fungsi indera peraba dalam proses psikologi adalah reaksi kita terhadap rasa sakit dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan. Ketika kita memikirkan rasa sakit tersebut, memfokuskan perhatian terhadap rasa sakit tersebut, maka kita hanya memperkuat rasa sakit yang kita rasakan. Sebaliknya, ketika kita teralihkan dari rasa sakit kita, kita mungkin tidak merasakannya seperti kita biasanya merasakan sakit.

Referensi : 1. buku psikologi koognitif edisi 8 ( Robert L. Solso, Otto H. Maclin, M. Kimberly Maclin.) . penerbit erlangga 2. buku pengantar psikolog umum (Drs. Bimo Walgito) penerbit Andi Offset Yogyakarta 3. buku psikologi edisi 9 (Carole Wade, Carol Tavris) . penerbit erlangga 4. internet http://khildaamaliyah.wordpress.com/2011/05/21/makalahsensasi-psikologi/ 5. internet http://ratih-f-a-fpsi05.web.unair.ac.id/artikel_detail-46656Psikologi%20Umum%20II-SENSASI%20&%20PERSEPSI.html

Daftar Literatur William N. Dember, et al. 1984. General Psychology . Bandung:Publikasi Jurusan PPB FIP UPISyamsu Yusuf. 2002. Pengantar Psikologi . Bandung: Publikasi JurusanPPB FIP UPI.L u d y t . B e n j a m i n , e t a l . 1 9 8 7 . Psychology. New york: MacmillanPublishing CompanyR o b e r t A . B a r o n . 1 9 9 9 . Psychology . Boston: Macmillan PublishingCompany 6 Abin Syamsuddin. 1999 . Psikologi Kependidikan . Bandung: RemajaRosdakaryaDimyati. 1990. Psikologi Suatu Pengantar . Y o g y a k a r t a : F I P IKIP.Sumadi Suryabrata. 1982. Perkembangan Individu . Jakarta. CVRajawali.Sartain, et al. Psychology: Understanding Human Behaviour .Macmillan Publishing CompanyLinda L. Davidoff. 1981. Introduction to Psychology : MacmillanPublishing CompanyWalgito. 1982. Pengantar Psikologi Umum . Y o g y a k a r t a : F a k u l t a s Psikologi UGM.Sanapia Faisal dan Andi Mapiare. 1989. Dimensi-Dimensi PsikologiSosia l. Jakarta: CV. RajawaliPrayitno. 1989. Motivasi Dalam Belajar . Jakarta: P2LPTK Marat. 9182.

Sikap Manusia Perubahan dan Pengukurannya .Indonesia: Galia

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia Makmun, Abin Syamsuddin. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosda

Daftar Pustaka

Adi, Isbandi Rukminto. 1994. Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial: Dasar-dasar Pemikiran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum_1/Bab_3.pdf http://agathahanny.wordpress.com/2008/11/28/penginderaan-dan-persepsi

You might also like