You are on page 1of 8

MAKALAH DASAR BIOLOGI SEL 1

Nama NIM Fakultas

: :

Olivia Papilaya 10.2008.078

: Kedokteran

Kelompok : C-3

PEMBAHASAN
PENGERTIAN SEL Sel adalah segumpal protoplasma yang berbentuk. Sel adalah kesatuan (unit) struktur, fungsi dan pewarisan yang terkecil1. Sel berasal dari kata 'cella' yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit (kesatuan) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Ada empat teori tentang sel, yaitu: - unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann) - unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze) - unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow) - unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)2. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin yaitu cellula yang berarti rongga / ruangan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis3. Sel merupakan unit asas struktur dan fungsi bagi semua organisma4. Sel ialah satu unit kehidupan5. Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidupsel penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup6.

STRUKTUR dan FUNGSI SEL Prokaryota Mencakup : Bakteria dan mikroplasma Bentuk : Umumnya bola dan batang Matra (dimensi) : Berkisar antara 0,01 - 2 mikrometer Struktur Morfologi : Secara berurutan dari luar ke dalam : dinding sel, selaput sel yang berlipat-lipat dibeberapa daerah. Lipatan itu disebut mesosoma. Sitoplasma didalamnya terdapat nukleoid dan ribosoma. Peranan komponen-komponen penyusun sel prokaryota : Dinding sel untuk pelindung : Selaput sel untuk mengatur keluar masuknya senyawa. Mesosoma digunakan untuk mengatur pembelahan, tempat pertukaran gas, oleh karena itu disebut pula kondroid. Bagi bacteria fotosintetik, mesosoma merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Ribosoma untuk sintesis protein. Nukleoid merupakan kumpulan bahan informasi genetik. Eukaryota Berbeda dengan kelompok prokaryota, sel-sel eukaryota memiliki nucleus sejati. Mencakup : Sel tumbuhan dan sel hewan Bentuk : Bervariasi Matra : Berkisar antara 6 mikrometer - 1 meter

Sel tumbuhan, dari luar ke dalam secara berurutan : Dinding sel, selaput sel, sitoplasma dengan beberapa organela didalamnya. Dua diantara organela tersebut hanya terdapat di sel tumbuhan saja. Nucleus, vakuola besar, vakuola kecil-kecil. Sel Hewan, dari luar ke dalam secara berurutan selaput sel; sitoplasma dengan beberapa organela didalamnya : nucleus. Bahan Penyusun Sel Protoplasma yang berupa zalir pertama yang memiliki tanda-tanda kehidupan ditemukan oleh Purkinye pada tahun 1839. Pada dasarnya komponen penyusun protoplasma adalah karbon hydrogen, oksigen, dan nitrogen. Komponen-komponen tersebut membentuk air, protein, asam nuklead dan nucleoprotein, lipid, dan karbohidrat. Selain unsur-unsur tersebut, dalam protoplasma, walaupun dalam jumlah sedikit, dijumpai pula kalsium, kalium, natrium, dan sulfur. Dilihat dari sifat fisiknya, protoplasma berupa substitusi berwarna kehijauan yang dapat berada pada dua keadaan yaitu sol dan gel. Protoplasma melakukan gerakan-gerakan yang tergantung pada ukuran molekul dan tenaga yang ada yaitu gerakan brown dan amuboid. Komponen Penyusun dan Sifat Selaput Plasma Selaput plasma terdiri dari dwilapisan lipid. Padanya terbenam berbagai macam protein. Dwilapisan lipid ini berupa zalir dengan tiap molekul lipid mampu dengan cepat berdifusi pada bidang belahannya. Beberapa jenis molekul lipid dapat melakukan flip-flop dari bidang belahan yang satu ke yang lain. Molekul lipid selaput bersifat amfipatis, dapat terkait dengan sendirinya menjadi dwilapisan bila dicampur air. Pada selaput plasma terdapat tiga kelompok lipid yaitu: fosfolipid, glikolipid, dan kolesteroll. Pada suatu dwilapisan lipid komposisi lipid di belahan yang satu berbeda dengan belahan yang lain. Campuran lipid dalam selaput plasma sangat bervariasi sesuai dengan jenis sel atau keadaan fisiologis sesuatu sel. Model Selaput Plasma serta Pemulihan dan Perakitannya Apabila dwilapisan lipid merupakan struktur dasar selaput plasma, maka protein bertanggung jawab untuk hampir semua fungsi selaput misalnya: berperan sebagai reseptor, enzim, protein pengangkut, dan lain-lain. Sebagian besar protein-selaput merupakan protein transmembran, sebagian lain berkedudukan sebagai protein semi-transmembran atau perifer. Seperti halnya molekul-molekul lipid, banyak protein-selaput dapat bergerak di bidangnya. Namun, sel mampu membantu protein-selaput tidak bergerak. Molekul-molekul protein maupun lipid selaput sel-sel eukaryota, ada yang pada permukaan nonsitosoliknya memiliki rantai oligosakharida yang terikat padanya dengan ikatan kovalen. Peranan rantai sakharida ini belum diketahui dengan pasti. Diduga mereka berperan dalam proses perlekatan serta pengenalan. Peran Selaput Plasma Dwilapisan lipid sangat impermeable terhadap molekul-molekuk polar. Untuk memungkinkan molekulmolekul terlarut dalam air melewati selaput plasma, selaput memiliki berbagai macam protein pengangkut. Setiap molekul bertanggung jawab untuk mengangkut senyawa terlarut khusus melewati selalut. Terdapat dua kelompok protein pengangkut yaitu: protein pembawa dan pembentuk celah. Dwilapisan lipid sangat impermeable terhadap molekul-molekuk polar. Untuk memungkinkan molekulmolekul terlarut dalam air melewati selaput plasma, selaput memiliki berbagai macam protein pengangkut. Setiap molekul bertanggung jawab untuk mengangkut senyawa terlarut khusus melewati selaput. Terdapat dua kelompok protein pengangkut yaitu: protein pembawa dan pembentuk celah. Protein pembawa mengikat senyawa terlarut khas dan memindahkannya melewati dwilapisan lipid dengan jalan mengubah bentuk diri sehingga tempat pengikat senyawa berpindah dari sisi yang satu ke sisi yang lain. Beberapa protein pembawa hanya mengangkut senyawa menaiki derajat konsentrasi dengan jalan mengubah bentuk dengan menghidrolisis ATP. Protein bercelah atau pembentuk celah

memiliki celah akuosa pada dwilapisan lipid sehingga memungkinkan ion anorganik dengan ukuran dan muatan tertentu melewati selaput menuruni derajat elektrokimianya dengan laju paling sedikit seratus kali lebih besar daripada kecepatan bila melewati protein pengangkut yang lain. Celah-celah ini berpintu dan umumnya pintu terbuka sementara, bila terjadi perubahan khas pada selaput. Sebagian besar sel mengeluarkan makromolekul dengan jalan eksositosis dan memasukkannya dengan jalan endositosis. Pada ekositasis isi vesikuli pengangkut atau vesikuli sekretoris dilepaskan ke ruang antarsel pada saat visikuli melebur dengan selaput sel. Pada endositosis urutan kejadian berlangsung terbalik. Sebagian besar endosoma berakhir pada peleburan dengan lisosoma1. Struktur Sel Eukariotik Sel Eukariotik memiliki membran nukleus dan sistem endomembran. Berikut struktur sel eukariotik: 1. Sel tumbuhan terdiri dari : nukleus, RE kasar, RE halus, ribosom, kompleks golgi, lisosom, membran plasma, mikrotubulus, mikrofilamen, mitokondria, badan mikro, kloroplas, vakuola, dinding sel. 2. Sel hewan terdiri dari: (membran nukleus, nukleoplasma+DNA, nukleolus) nukleus, vesikula, lisosom, RE kasar, RE halus, kompleks golgi, vesikula, sentriol, mitokondria, membran plasma, mikrofilamen, mikrotubulus. Struktur Sel Prokariotik Sel prokariotik mempunyai membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom, mesosom, kromator (pigmen) dan materi inti (DNA dan RNA). Sel prokariotik tidak mempunyai membrane inti dan sistem endomembran seperti retikulum endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu tidak memiliki mitokondria dan kloroplas. Yang termasuk sel prokariotik adalah bakteri dan alga biru. Berikut bagian struktur sel bakteri Escherichia coli: - pilus - ribosom - kapsul - dinding sel - membran plasma - daerah nukleoid (DNA) - mesosom - flagel2. Struktur sel, Secara umum setiap sel memiliki :

membran sel, sitoplasma, dan inti sel atau nukleus3.

Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Sel merupakan unit asas struktur dan fungsi bagi semua organisme. Sel dapat diibaratkan sebagai batubata yang yang digunakan untuk membina sebuah bangunan. Semua organissme terdiri daripada satu atau lebih sel4.

Struktur dan Fungsinya Bagian Sel Membran Plasma Dinding sel Sitoplasma Nukleus Ribosom Jalinan Endoplasma Jasad Golgi Mitokondrion Kloroplas Struktur Berselaput nipis Bersifat telap sepenuhnya Bahan Cecair Likat Berbentuk sfera atau bujur Terdiri daripada RNA Siri membran yang saling bersambungan Rongga leper Mempunyai dua membran berbentuk cakera Fungsi Mengawal pergerakan bahan Memberi sokongan dan ketegaran Medium tindak balas kimia mengawal atur aktiviti sel Mensintesis protein Mengangkut protein Mengubah suai protein Tapak penjanaan tenaga Menjalankan fotosintesis

Struktur sel Setiap sel yang tipikal terdiri daripada dua bagian, yaitu nukleus dan sitoplasma. Nukleus merupakan komponen pusat pada sel dan terpisah dari sitoplasma oleh sampul nukleus. Sitoplasma adalah bagian sel yang mengelilingi nukleus. Ia dibendungi oleh membran plasma. Sitoplasma dibentuk oleh 3 komponen utama, yaitu organel, rangkuman dan sitosol atau matriks sitoplasma. 1. Organel dua jenis, yaitu organel bermembran dan organel tak bermembran. Organel bermembran ialah struktur-struktur subsel yang mempunyai sistem membrannya tersendiri. Organel ini merupakan komponen tetap pada sel dan mengandungi enzim yang memainkan peranan dalam aktiviti metabolisme. Contoh: alat Golgi, retikulum endoplasma, mitokondria dan lisosom. Organel tak bermembran ialah komponen sitoplasma yang mempunyai struktur dan fungsi yang berlainan daripada organel bermembran dan rangkuman. Ia tidak mempunyai sistem membrannya yang tersendiri dan tidak ikut serta secara langsung dalam aktiviti metabolisma sel. Contoh: mikrotubul, filamen sitoplasma, mikrofilamen dan sentriol. 2. Rangkuman Rangkuman ialah struktur-struktur sitoplasma yang boleh didapati sama ada dalam bentuk bermembran atau tidak. Tidak seperti organel, penempatannya dalam sel adalah untuk sementara dan biasanya terdiri daripada himpunan pigmen, protein, karbohidrat atau lipid. Contoh: pigmen dalam melanosit, protein dalam sel plasma, lipid dalam sel lemak dan karbohidrat dalam sel hepar.

3. Matriks sitoplasma atau sitosol Matriks sitoplasma merupakan bahan amorfus (tiada bentuk) yang membenami organel dan rangkuman sel. Ia dibentuk oleh bahan-bahan seperti enzim, berbagai-bagai jenis protein, nutrien dan garam logam5. Fungsi sel secara umum, terbagi atas 3 bagian, yaitu : 1. Sel sebagai unit struktural 2. Sel sebagai unit fungsional - Sel sel penyusun tubuh makhluk hidup melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup. - Fungsi : respirasi, ekskresi, transportasi, sintesis, reproduksi, sekresi dan respon (tanggapan) terhadap rangsang. 3. Sel sebagai unit hereditas - Menurunkan sifat genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya6. Didalam struktur sel terdapat bagian bagian sebagai berikut : 1. Membran sel, tersusun atas komposisi yaitu : - Lipid Merupakan senyawa biomolekuler yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan manusia. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut pelarut organik. Tidak mempunyai rumus empiris atau rumus struktur yang khas, tetapi terdiri atas beberapa golongan yang berbeda. - Protein Terdiri dari protein hewani dan protein nabati. Disusun oleh rangkaian asam amino. Pembuatan oleh tumbuhan, diperlukan CO2; H2O dan N2. Pembuatan oleh hewan, denagn cara memakan tumbuhan. Sumber protein : daging, susu, ikan, telur, kacang kedelai, gandum, beras, jagung dan buah buahan7. - Karbohidrat Terletak pada bagian permukaan ekstraselular. Menempel pada lipid (disebut glikolipid) atau pada protein (disebut glikoprotein). Berasal dari golongan karbohidrat rantai pendek (15 atau kurang molekul monosakarida)Oligosakarida. Oligosakarida adalah identitas sel8. Inti selAsam Nukleat : - RNA (Ribonucleic Acid) terdapat di dalam sitoplasma. - DNA (Deoxyribonucleic Acid) terdapat dalam kromosom di dalam inti sel7. Organel, terbagi atas : - Lisosom Lisosom adalah struktur-struktur kecil, berbentuk sfera dan bermembran. Ia merupakan organel sitoplasma yang mengandungi berbagai-bagai jenis enzim hidrolisis. Boleh dikelaskan kepada lisosom primer dan lisosom sekunder.

2.

3.

- Retikulum Endoplasma (RE) Retikulum endoplasma RE kasar atau bergranul RE licin atau tak bergranul RE kasar kerana terdapat unit-unit ribosom pada permukaan external membrannya. Ribosom adalah zarah yang berasal daripada nukleolus dan dibina oleh acid ribonukleik dan protein. Ia memberikan sifat basofilik kepada sitoplasma. RE licin tidak mempunyai ribosom pada permukaannya. RE licin banyak terdapat dalam sel-sel hepar dan kelenjar adrenal. Fungsi RE kasar berperanan dalam proses-proses: i. sintesis protein (sel pankreas, sel plasma) ii. sintesis lipid (sel usus, sel hepar) RE licin berperanan dalam proses: i. sintesis steroid (sel kelenjar adrenal) ii. kontraksi dan pengenduran sel otot (fungsi retikulum sarcoplasma) iii. pendetoksinan dadah (sel hepar) iv. sintesis glikogen (sel hepar) - Badan Golgi Badan Golgi adalah struktur yang dibina oleh beberapa sak panjang yang kelihatan tersusun secara berperingkat. Dihujung sak-sak ini terdapat vesikel. Alat Gogi mempunyai dua permukaan, iaitu permukaan cekung dan permukaan cembung. Fungsinya: i.- sintesis polisakarida ii- sebagai tapak bungkusan kepada pembentukan granul-granul yang menghasilkan glikoprotein atau lipoprotein - Mitokondria Berbentuk sfera atau lurus. Terdapat enzim didalamnya. Ia merupakan organ pernafasan kepada sel5. - Ribosom JENIS SEL Terdapat dua jenis sel asas yaitu Prokariot dan Eukariot. Sel Prokariot adalah kecil organisme satu sel (bakteria). Sel Eukariot terdapat terutamanya sebagai komponen dalam organisma multiselular, contohnya sel hewan dan tumbuhan. Sel-sel dalam badan berasal dari progenitor atau steam cells dan menjadi khusus untuk satu atau lebih fungsi seperti untuk pengecutan, pengaliran rangsangan, perembesan, penyerapan atau perlindungan. Proses penghasilan sel-sel khusus ini dipanggil perbedaan sel (cell 5 differentiation) .

DAFTAR PUSTAKA
1. Winatasasmita D. Biologi Sel. Edisi 31 Januari 2008. URL: HIPERLINK http://massofa.wordpress.com/2008/01/31/biologi-sel/ 2. Erwanto. Biology Site. Edisi 14 April 2008. URL: HIPERLINK http://biocyberway.blogspot.com/2008/04/14/search/label/Struktur%20dan%20Fungsi %20Sel 3. Sel (Biologi). Edisi November 2006. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/2006/11/wiki/Sel_(Biologi), 12 Desember 2008. 4. Asal Usul Sel. Edisi Juli 2005. Diunduh dari http://www.geocities.com/2005/07/it411x09/page2.html, 10 Desember 2008. 5. Sel Komponen. Edisi Agustus 2008. Diunduh dari http://indonesia.siuto.com/2007/08/sel/komponen.php, 9 Desember 2008. 6. Dra. Rina Priastini, MKes. Teori Sel. Modul Dasar Biologi Sel 1 Blok 3. Desember 2008: 1 7. Goenawan J. Pengantar Metabolisme. Modul Dasar Biologi Sel 1 Blok 3. Desember 2008: 2, 3, 7 8. Simamora A. Struktur dan Fungsi Membran Sel. Modul Dasar Biologi Sel 1 Blok 3. Desember 2008: 1

You might also like