You are on page 1of 27

Pendidikan KEWARGANEGARAAN

Untuk SMA dan MA Kelas X

10

MODUL
Pendidikan

Kewarganegaraan
Untuk SMA dan MA

Kelas X

DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI

BAB

PETA KONSEP
KONSTITUSI

Berhubungan dengan:
Dasar Negara

Di Indonesia:

Secara umum memiliki:

UUD 1945

Ciri

Perubahan

Jenis

Unsur UUD 1945 amand emen UUD 1945 UUD 1950 UUD / kontitusi RIS UUD 1945

Nilai

Tujuan

A.PENGERTIAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI NEGARA


1. Pengertian Dasar Negara

Dalam Ensiklopedia Indonesia, kata dasar (filsafat) berarti asal yang pertama. Istilah ini juga sering dipakai dalam arti: pengertian yang menjadi pokok (induk) dari pikiran-pikiran lain (substrat). Kata dasar bila dihubungkan dengan negara (dasar negara), memiliki pengertian merupakan pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Dasar negara merupakan sistem nilai yang dijadikan dasar dari segala hukum dan dasar moral dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pengertian ini lebih menekankan kepada sistem nilai yang dijadikan dasar, namun keduanya terdapat keselarasan yaitu dasar negara sebagai penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat. Jadi, dapat disimpulkan dari beberapa pengertian di atas bahwa dasar negara adalah suatu landasan yang mengatur penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat yang didalamnya terdapat sistem nilai yang dijadikan dasar dari segala hukum. Indonesia menerapkan dasar negara berupa pancasila yang dianggap memiliki nilai-nilai luhur yang dijiwai oleh bangsa.

2. Pengertian Konstitusi Kata konstitusi secara etimologis berasal dari bahasa latin yaitu constutio, constitution (Inggris), constituer (Prancis), constitutie (Belanda), dan konstitution (Jerman). Dalam pengertian ketatanegaraan istilah konstitusi mengandung arti undang-undang dasar hukum dasar atau susunan badan. Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar hubungan kerja sama antara negara dan masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi menrut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik yang disebut Negara.konstitusi menggambarkan keseluruhan system ketatanegaran suatu Negara,yaitu berupa kumpulan peraturan untuk membentuk,mengatur atau memerintah Negara. Dalam perkembangannya,istilah konstitusi mempunyai dua pengertian,yaitu:

a. Dalam pengertian luas (dikemukakan oleh Bolingbroke),konstitusi berarti keseluruhan dri ketentuanketentuan dasar atau hukum dasar. b. Dalam arti sempit/terbatas (dikemukakan oleh lord Bryce),konstitusi berarti piagam dasar atau UUD,yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar Negara. Jadi konstitusi dalam arti sempit berarti sebagian dari hukum dasar,yang merupakan satu dokumen tertulis yang lengkap. 3. Tujuan dan Nilai Konstitusi Dalam suatu Negara,konstitusi memiliki tujuan sebagi berikut: a. b. c. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuatan politik. Melepaskan control kekuasaan dari penguasa. Memberikan kekuasaannya.
Sedangkan nilai yang terkandung dalam sebuah konstitusi adalah sebagai berikut. 1. Normatif Bila pelaksanaan konstitusi ini memperoleh dukungan rakyat dan Dilaksanakan secara sempurna 2. Nominal Bila pelaksanaan konstitusi ini dalam batas tertentu berlaku walau Tidak sempurna 3. Semantik Bila konstitusi ini berlaku hanya formalitas Dipergunakan untuk kepentingan Penguasa

batasan-batasan

ketetapan

bagi

para

penguasa

dalam

menjlankan

4. Hubungan dasar Negara dengan konstitusi Prinsip-prinsip dasar yang ada di negara agar menjadi operasional maka harus dijabarkan ke dalam berbagai aturan hukum di negara yang bersangkutan. Penjabaran dasar negara itu dilakukan melalui konstitusi. Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya

dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi) merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum dasar negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar Negara. B. SUBSTANSI/ISI KONSTITUSI Pernyataan tentang gagasan-gagasan politik, moral, dan keagamaan. Ketentuan tentang struktur organisasi negara Ketentuan tentang perlindungan hak-hak asasi manusia Ketentuan tentang prosedur mengubah undang-undang dasar Larangan mengubah sifat tertentu dari undang-undang dasar

Macam-macam konstitusi C.F Strong, K.C. Wheare juga membuat penggolongan terhadap konstitusi. Menurutnya konstitusi digolongkan ke dalam lima macam, yaitu sebagai berikut: 1. konstitusi tertulis dan tidak tertulis 2. konstitusi fleksibel (luwes) dan konstitusi rigid (tegas/kaku) 3. konstitusi derajat tinggi dan konstitusi bukan derajat tinggi 4. konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan 5. konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan konstitunsi sistem pemerintahan parlementer penggolongan konstitusi fleksibel dan kaku di dasarkan pada cara mengubah konstitusi tersebut a. konstitusi fleksibel (luwes) adalah konstitusi yang dapat diubah melalui proses yang sama dengan undang-undang. Artinya, perubahan itu dilakukan melalui cara yang tidak, seperti melalui pemungutan suara dengan sistem suara terbanyak mutlak. Konstitusi Inggris dan konstitusi selandia baru adalah contoh konstitusi jenis ini. b. konstitusi rigid ( tegas/kaku) adalah suatu konstitusi dimana perubahannya dilakukan melalui suatu cara-cara atau proses khusus (special/process). Konstitusi AS, Australia, Swiss, Prancis, dan Norwegia adala contoh jenis ini.

Ciri sebuah konstitusi bagi Negara tertentu: Yang bersifat adil agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi dengan memperhatikan kepentingan rakyat. Melindungi asas demokrasi. Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada ditangan rakyat Untuk melaksanakan dasar Negara Menentukan suatu hukum

Subtansi konstitusi Negara Apabila dikaitkan dengan jenjang norma sebagaimana dinyatakan oleh Hans Hawiasky maka konstitusi termasuk dalam kelompok kedua, yaitu staatsgrundgesetz atau aturan dasar/pokok Negara. Sebagai aturan pokok Negara, konstitusi Negara berisi aturan-aturan mendasar dan mengatur hal-hal penting dalam penyelenggaraan bernegara. Aturan dasar tersebut merupakan implementasi atau penuangan dari norma-norma yang tercantum dalam dasar Negara. Konstitusi Negara kita adalah Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 berada dalam kelompokstaatsgrundgesetz atau aturan dasar/pokok Negara bersama dengan ketetapan MPR dan konvensi ketatanegaraan Republik Indonesia, sedangkan norma dasarnya adalah Pancasila. Ketetapan MPR termasuk dalam kelompok staatsgrundgesetz atau aturan dasar/pokok Negara sebab ketetapan MPR juga masih berupa aturan-aturan pokok yang sifatnya umum dan garis besar. Ketetapan MPR perlu dijabarkan lebih lanjut ke dalam peraturan perundangan dibawahnya. Konvensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis yang diakui juga dalam prkatik ketatanegaraan Indonesia. Sebagai hukum dasar, konvensi masuk

kelompok staatsgrundgesetz atau aturan dasar/pokok Negara, meskipun tidak tertulis. Contoh dari konvensi adalah pidato ketatanegaraan Presiden setiap tanggal 16 Agustus. Hal-hal yang diatur dalam konstitusi Negara umumnya berisi tentang pembagian kekuasaan Negara, hubungan antarlembaga Negara, dan hubungan Negara dengan warga Negara. Aturanaturan itu masih bersifat umum dan secara garis besar. Aturan-aturan itu selanjutnya lebih lanjut pada aturan perundangan di bawahnya.

C. KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945 1. Pokok pikiran yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 1) Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan

berdsar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pembukaan ini, diterima aliran pengertian Negara persatuan, Negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi, Negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perseorangan. Negara menurut pengertian pembukaan itu menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya. Inilah suatu dasar yang tidak boleh dilupakan. 2) 3) Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Pokok yang ketiga yang terkandung dalam pembukaan ialah Negara yang berdaylat rakyat

berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan. Oleh karena itu, sistem Negara yang terbentuk dalam undang-undang dasar harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan perwakilan. Memang aliran ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia.
4) Pokok pikiran yang keempat yng terkandung dalam pembukaan ialah Negara berdasar atas

Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, undangundang dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

2. Kedudukan pembukaan UUD 1945 1) Pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci

Kemerdekaan bangsa indonesi yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dinyatakan dalam sebuah naskah proklamasi. Naskah proklamasi tersebut mengandung makna, yaitu: Suatu pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia. Tindakan-tindakan yang harus segera dijalankan berkaitan dengan proklamasi tersenut. Naskah proklamasi bangsa Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno Hatta terdiri atas dua aliena yang hanya berwujud garis-garis besar, sedangkan dalam pembukaan UUD 1945 terdapat

pernyataan kemerdekaan yang lebih terperinci, yaitu pada alinea III dan alinea IV. Alinea III pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya isinya sama dengan bagian pertama naskah proklamasi, yaitu tentang pernyataan kemerdekaan Indonesia. Alinea IV berisi tindakan-tindakan lebih lanjut dalam bernegara Indonesia yang pada hakikatnya sama dengan makna yang terkandung dalam bagian kedua naskah proklamasi. Dengan demikian jelas bahwa pembukaan UUD 1945 adalah sebagai pernyataan Indonesia yang terperinci, sedangkan naskah proklamasi hanyalah pernyataan kemerdekaan secara garis besar saja. Pembukaan UUD 1945 sebagai naskah proklamasi yang terperinci adalah penjelmaan dari teks proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. 2) Pembukaan UUD 1945 merupakan Tertib Hukum Tertinggi di Negara Indonesia

Pembukaan Undang-Indang Dasar 1945 mempunyai dua kedudukan terhadap tertib hukum Indonesia, yaitu : Menjadi dasarnya karena pembukaan UUD 1945 memberikan faktor-faktor yang mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia Memasukkan diri didalamnya sebagai ketentuan hukum yang tertinggi, sesuai dengan aslinya sebagai asas hukum dasar lainnya yang lebih rendah. Pancasila merupakan norma dasar (grundnorm) atau norma dasar Negara (staatsfundamentalnorm) yang menjadi sumber, dasar, dan asas bagi penyusunan tertib hukum di Indonesia. Karena pembukaan UUD 1945 memuat Pancasila sebagai norma fundamental Negara maka pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi Negara. Pasal-pasal dalam UUD 1945 dan norma-norma hukum di bawahnya berlaku, bersumber, dan berdasar pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945. Di bawah tertib hukum yang tertinggi terdapat tata urutan peraturan perundang-undangan yang membentuk satu kesatuan sistem hukum nasional. 3.) Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental Menurut Prof. Mr. Notonegoro, pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat sebagai pokok yang fundamental. Hal ini di karenakan Pembukaan UUD 1945 berisi norma dasar Negara yang selanjutnya menentukan adanya UUD. Pancasila sebagai inti dari pembukaan UUD 1945 disebut sebagai unsur pokok kaidah yang fundamental.

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itu menurut sejarah terjadinya ditentukan oleh pembentuk Negara sebagai penjelmaan kehendak yang dalam hakikatnya dipisahkan (rencananya dibahas oleh suatu Panitia Hukum Dasar) dari undang-undang dasar (direncanakan oleh Udang-Undang Dasar), dan menurut isinya memuat asas kerohanian Negara (Pancasila), asas politik Negara (Republik yang berkedaulatan rakyat), tujuan negara (melidungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksankan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial), lagi pula menetapkan adanya suatu Undang Undang Dasar Negara Indonesia. Jadi, pembukaan dalam segala sesuatunya memang memenuhi syaratsyarat mutlak bagi suatu pokok kaidah Negara yang fundamental menurut pengertian ilmiah sebagaimana tersebut di atas. 3. Makna tiap alinea yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 Alinea I mengungkapkan adanya dalil onjektif dan subjektif bangsa Indonesia. Dalil objektifnya adalah bahwa adanya penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan. Oleh karena itu, penjajahan harus ditentang dan dihapuskan dari muka bumi. Dalil subjektifnya adalah adanya keinginan bangsa insonesia sendiri untuk membebaskan diri dari penjajahan. Alinea II mengandung makna perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia telahsampai pada saat yang menentukan, yaitu kemerdekaan. Kemerdekaan bukanlah akhir, tetapi sebagai jembatan menuju cita-cita masyarakat yang adil dan makmur. Alinea III mengandung makna kemerdekaan bangsa Indonesia bukan hanya kerena keinginan luhur dan hasil perjuangan semata, tetapi juga berkat rahmat Allah Ynag Maha Esa. Jadi ada motifasi materiil dan spiritual bangsa Indonesia dalam mengarungi kehidupannya. Alinea IV menggambarkan kelengkapan dalam hidup bernegara. Dalam alinea tersebut terdapat tujuan Negara, bentuk Negara, sistem pemerintahan Negara, UUD, dan dasar Negara. Tujuan Negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah dara Indonesia dan utuk memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Bentuk Negara adalah Republik, sedang sistem pemerintahannya adalah demokrasi (kedaulatan rakyat). Undang-undang dasar Negara adalah UUD 1945. Dasar Negara adalah Pancasila, yaitu Negara

berdasar kepada ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Apabila disimpulkan berdasarkan makna tiap alinea tersebut maka ada empat isi pokok dari pembukaan UUD 1945, yaitu: Pernyataan hak segala bangsa akan kemerdekaan Pernyataan tentang berhasilnya perjuangan kemerdekaan Indonesia Pernyataan kemerdekaan rakyat Indonesia Pernyataan pembentukan pemerintahan Negara dengan dasar kerohanian Negara Pancasila.

D. PERIODISASI KONSTITUUSI DI INDONESIA


Sebagai Negara yang berdasarkan hukum,tentu saja Indonesia memiliki konstitusi yang dikenal dengan Undang-Undang Dasar 1945.keberadaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi di Indonesia mengalami perjalanan yang sangat panjang dari mulai disahkan pada tahun 1945 hingga akhirnya diterima sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia saat ini.Untuk mengetahui lebih jauh mengenai periodisasi konstitusi di Indonesia,ikutilah uraian berikut. 1. Undang-undang Dasar 1945 (18 agustus 27 Desember 1949) UUD 1945 pertama kali disahkan berlaku sebagai konstitusi Negara Indonesia dalam siding Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tangggal 18 agustus 1945,yaitu sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.naskah UUD 1945 ini pertama kali dipersiapkan oleh pemerintah balatentara jepang yang di beri nama dokuritzu zyunbi tyoosakai yang dalam bahasa Indonesia disebu badan penyelidikan usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

1.

Menurut bentuknya Konstitusi pertama Indonesia (UUD 1945) adalah konstitusi tertulis, karena UUD 1945 merupakan hukum dasar Negara Indonesia pada waktu itu yang dituangkan dalam suatu dokumen yang formal. Di pertegas dalam Risalah Sidang Tahunan

MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini. Bukti bahwa UUD 1945 adalah konstitusi tertulis yaitu bahwa pada naskah Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Konstusi ini di tuangkan dalam satu dokumen saja tanpa ada dokumen lainnya yang juga merupakan konstitusi seperti yang ada di Negara Denmark( 2 dokumen) dan Swedia (4 dokumen).

2.

Menurut sifatnya UUD 1945 termasuk konstitusi yang Rigid (kaku) karena UUD 1945 hanya dapat diubah dengan cara tertentu secara khusus dan istimewa tidak seperti mengubah peraturan perundangan biasa. Hal ini dijelaskan dalam BAB XVI PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR pasal 37 ayat 1 Untuk mengubah UUD sekurangkurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota MPR harus hadir dan pasal 2 Putusan Diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota yang hadir.

3.

Menurut kedudukannya UUD 1945 merupan konstitusi derajat tinggi karena UUD 1945 di jadikan dasar pembuatan suatu peraturan perundang-undangan yang lain. Karena menjadi dasar bagi peratutan yang lain maka syarat untuk mengubahnyapun lebih berat jika di bandingkan dengan yang lain. Mengakibatkan adanya hierarki peraturan perundangan. Tata urutan peraturan perundang-undangan pertama kali diatur dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966, yang kemudian diperbaharui dengan Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, dan terakhir diatur dengan Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dimana dalam Pasal 7 diatur mengenai jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan 1. Menurut bentuk Negara, konstitusi (UUD 1945) mejelaskan bahwa bentuk Negara Indonesia adalan Negara kesatuan. Buktinya terdapat pada BAB I BENTUK DAN

KEDAULATAN pasal 1 ayat 1 Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. 2. Menurut system pemerintahan yang dianut, Indonesia menganut sistem pemerintahan Presidensial. Salah satu ciri sistem pemerintahan Presidensial adalahDalam melakukan kewajibannya Presiden di bantu oleh satu orang wakil presiden (Pasal 4 Ayat 2 UUD45). 2. 1. Konstitusi Republik Indonesia Serikat.(27 Desember 1949-17 Agustus 1950) Menurut bentuknya Kosntitusi RIS merupakan kostitusi tertulis karena dituangkan dalam suatu dokumen. Konstitusi RIS ini terbentuk atas usulan dari PBB, dengan mempertemukan wakil-wakil dari Indonesia dengan Belanda , maka terbentuklah suatu persetujuan dan persetujuan tersebut dituangkan dalam sebuah dokumen pada tanggal 27 Desember 1949, maka terbentuklah konstitusi RIS.

2. Menurut sifatnya Konstitusi RIS merupakan konstitusi rigid karena mempersyaratkan prosedur khusus untuk perubahan atau amandemennya. Tertuang dalam BAB VI Perubahan, ketentuan-ketentuan peralihan dan ketentuan-ketentuan penutup bagian satu perubahan, pasal 190 ayat (1), (2), pasal 191 Ayat (1), (2), (3), bagian dua ketentuan-ketentuan peralihan pasal 192 Ayat (1), (2), pasal 193 Ayat (1),(2).

3. Menurut kedudukannya konstitusi RIS merupakan konstitusi derajat tinggi karena persyaratan untuk mengubah lebih berat jika dibandingkan merubah peraturan perundangan yang lain.

4. Menurut bentuk negara konstitusi RIS serikat/federal karena negara didalamnya terdiri dari negara-negara bagian yang masing masing negara bagian memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya.Terdapat BAB I negara Republik Indonesia Serikat bagian I bentuk negara dan kedaulatan pasal 1, Ayat (1).

5. Menurut bentuk pemerintahannya konstitusi RIS, berbentuk parlementer karena kepala negara dan kepala pemerintahan,di jabat oleh orang yang berbeda. Kepala negaranya adalah

presiden, dan kepala pemerintahannya perdana menteri. Terdapat pada pasal 69 ayat 1, pasal 72 ayat 1. Konferensi Meja Bundar,

menghasilkan keputusan berdirinya Negara Republik Indonesia Serikat.

3.

UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959).

1. Menurut bentuknya UUDS50 merupakan konstitusi tertulis karena dituangkan dalam suatu dokumen yang formal. Dimana dengan berlakunya UUDS 1950 maka konstitusi RIS tidak berlaku. 2. Menurut sifatnya UUDS50 merupakan konstitusi rigid karena dalam perubahannya mempersyaratkan prosedur khusus sehingga tidak semudah seperti merubah peraturan perundang-undangan biasa. Diatur dalam pasal 140 UUDS 1950 ayat 1-4. 3. Menurut kedudukannya UUDS50 merupakan konstitusi derajat tinggi karena persyaratan merubahnya tidak semudah peraturan perundangan biasa. Dan kedudukan UUDS 50 merupakan peraturan tertinggi dalam perundang-undangan diatas UU dan UU Darurat. 4. Menurut bentuk negara UUDS50, Indonesia berbentuk kesatuan karena pada asasnya seluruh kekuasaan dalam negara berada ditangan pemerintah pusat. 5. Menurut sistem pemerintahannya UUDS50, Indonesia menganut sistem pemerintahan parlementer dimana kepala negara dijabat oleh seorang presiden dan kepala pemerintah di jabat oleh perdana mentri.

4.

UUD45 setelah amandemen I-IV

1. Menurut bentuknya UUD 45 amandemen termasuk konstitusi tertulis karena dituangkan dalam satu bentuk dokumen formal. 2. Menurut sifatnya UUD 45 merupakan konstitusi rigid karena dalam perbahannya memperhatikan syarat-syarat tertentu seperti tertera dalam pasal 37 ayat 1-5 UUD 45, bahwa pengajuan perubahan minimal dilakuakan oleh 1/3 dari anggota MPR, dan dalam sidangnya dihadiri oleh 2/3 dari anggota MPR, dan putusan disetujui oleh lima puluh persen ditambah satu dari seluruh jumlah anggota MPR, dan syarat lain adalah dalam ayat 5 bahwa Khusus mengenai bentuk negara kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan. 3. Menurut kedudukannya UUD 45 termasuk konstitusi derajat tinggi karena UUD 45 berkedudukan sebagai hukum dasar dan pedoman pembentukan peraturan perundangan yang lain. Sehingga terdapat hierarki perundangan sebagai konsekuensinya, di atur dalam UU No 10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundangan. 4. Menurut bentuk negara UUD 45, Indonesia menganut konstitusi dalam negara kesatuan. Merujuk pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik.

5. Menurut sistem pemerintahannya, konstitusi yang dianut adalah konstitusi dalam pemerintahan presidensial. Dimana kepala negara dan kepala pemerintahan berada ditangan presiden. E. PERUBAHAN KONSTITUSI 1. Kesepakatan Dasar Dalam Melakukan Perubahan Konstitusi Perubahan konstitusi merupakan suatu hal yang menjadi perdebatan panjang, terutama berkaitan dengan hasil_hasil yang diperoleh dari perubanhan itu sendiri. Dalam system ketatanegaraan modern, paling tidag ada 2 sistem yang berkembnag dalam perubahan konstitusi yaitu renewalal dan (pembaharuan ) seperti yang dianut ole Negara_negarah Eropa Kontinentral dan amandement (perubahan ) seperti yang dianut ole Negara_negara

Anglo_Saxon. Adapun carah yang dapat di gunakan untuk mengubah konstitusi melalui jalan penafsiran. Menurut K.C.Wheare, cara yaitu melalui a. Beberapa kekuatan yang bersifat primer (some primary sources ) b. Perubahan yang di atur dalam konstitusi (formal amandement ) c. Kebiasaan yang terdapat dalam bidang ketatanegaraan (usage and convebtion ) Sementra itu menurut Miriam Budiardjo, ada 4 macam prosedur dalam perubahan konstitusi yaitu sebagai berikut : a. Referendum atau plebisit b.Musyawarah khusus (special convention ) c.Negara_negara bagian dalam negrah federal d.Sidang badan legislative Pendapat yang hamper sama dikemukakan ole C.F Strong ia mengatakan bahwah ada 4 macam porosedur dalam perubahan konstitusi : a.Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh sjumlah negarah bagian (berlakau dalam negarah serikat ) b.Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh rakyat melalui suatu referendum c.Perubahan konsitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislative, namun menurut pembatasan_pembatasan tertentu d.Perubahan konstitusi yang dilakukan dalam konvensi Pasal 37 dalam undang_undang menyatakan : a.untuk mengubah UUD sekurang_kurang nya 2|3 dari jumlah anggota MPR harus hadir b.putusan diambil dengan persetujuan sekurang_kurang ya 2|3 dari jumlah anggota yang hadir Dalam pasal 37 tersebut terkandung 3 normah a.Bahwa wewenang untuk mengubah UUD ada pada MPR sebagai lembaga tertinggi negarah b.Bahwa untuk mengubah UUD, kuorum yang harus dipenuhi sekurang_kurang ya adalah 2|3 dari seluruh jumlah anggota MPR c.Bahwa putusan tentang perubahan UUD adalah sah apabila disetujui oleh sekurang_kurangya 2|3 dari anggota MPR yang hadir

2. Fungsi Perubahan Sebuah Konstitusi . Mengubah suatu konstitusi harus diubah, tentu ada beberapa hal yang mendasariya. Perubahan dalam konstitusi dimaksudkan untuk a.Mengubah pasal_pasal dalam konstitusi yang tidag jelas dan tegas dalam memberikan pengaturan b.Mengubah dan menambah pengaturan didalam konstitusi yang terlampau singkat dan tidak lengkap serta tllu bnyk mendelegasikan pengaturan selanjutya c.Merperbaiki berbagai mendasar baik dalm isi maupun proses pembuatanya, seperti tidak konssisten

F. SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA Sebagai warga Negara yang baik adalah memiliki kesetiaan terhadap bangsa dan Negara, kesetiaan terhadap konstitusi, kesetiaan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kesetiaan terhadap kebijakan pemerintah. Oleh sebab itu maka setiap warga Negara harus dan wajib untuk memiliki perilaku positif terhadap konstitusi, yang mempunyai makna berperilaku peduli atau memperhatikan konstitusi (UUD), mempelajari isinya, mengkaji maknanya, melaksanakan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, mengamalkan dalam kehidupan, dan berani menegakkan jika konstitusi itu di langgar. Adapun contoh sikap positif tersebut antara lain:

Berusaha mempelajari isi konstitusi hasil amandeman agar memahami makna konstitusi tersebut. Melaksanakan isi konstitusi sesuai dengan profesi masing-masing. Membantu pemerintah dalam mensosialisasikan isi konstitusi hasil amandeman kepada warga masyarakat.

Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pihak-pihak yang melanggar konstitusi. Mempelajari peraturan perundang-undangan yang berlaku apakah sudah sesuai atau belum dengan konstitusi, jika belum kita usulkan kepada yang berwenang agar ada perubahan. Mengamati berbagai kegiatan politik/ partai politik, apakah sesuai dengan amanat konstitusi. Menanamkan nilai-nilai konstitusi khusunya perjuangan bangsa kepada generasi muda. Menangkal masuknya ideology asing yang bertentangan dengan konstitusi.

Wujud partisipasi terhadap pelaksanaan konstitusi Negara: Dalam diri sendiri :

Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain Mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku Tidak main hakim sendiri Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

Dalam keluarga :

Taat dan patuh terhadap orang tua. Ada keterbukaan terhadap permasalahan anggota keluarga. Memiliki etika terhadap sesama anggota keluarga. Mengembangkan sikap positif.

Dalam sekolah:

Taat dan patuh terhadap tata tertib sekolah. Melaksanakan program kegiatan OSIS dengan baik. Mengembangkan sikap sadar dan rasional. Melaksanakan hasil keputusan bersama.

Dalam Masyarakat:

Menjunjung tinggi norma-noma pergaulan. Mengikuti kegiatan yang ada dalam karang taruna.

Menjalin persatuan dan kerukunan warga melalui berbagai kegiatan. Sadar pada ketentuan yang menjadi keputusan bersama. Dalam berbangsa dan bernegara: Sanggup melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan bangsa dan Negara. Sadar akan kedudukannya sebagai warga Negara. Setia membela Negara dengan perundang-undangan yang berlaku.

EVALUASI

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Kumpulan peraturan untuk membentuk, mengatur atau memerintah Negara disebut a. undang-undang dasar b. undang-undang c. dasar Negara d. konstisi e. konvensi 2. Dalam UUD 1945, nilai-nilai pancasila terdapat dalam a. pembukaan b. pasal-pasal c. batang tubuh d. pembukaan dan pasal dalam batang tubuh e. aturan tambahan, aturan peralihan, dan penjelasan 3. Negara di dunia yang memiliki konstitusi tidak tertulis dan tidak terdokumentasi adalah.. a. Prancis b. Belanda c. Inggris d. Spayol e. Amerika Serikat 4. Dalam pasal-pasal pertama konstitusi pada umumnya tercantum a. identitas Negara b. hak asasi manusia c. kekuasaan pemerintah d. lembaga-lembaga Negara e. hubungan antarlembaga Negara

5. Kedudukan UUD 1945 dalam tata urutan peraturan perundang-undangan RI adalah sebagai a. kaidah Negara b. norma dasar dan pertama c. sumber hokum tertinggi d. cita-cita bangsa e. filsafat politik Negara 6. Perhatikan pernyataan berikut ! 1. Negara persatuan 2. Negara hendak mewujudkan keadilan social 3. Negara yang berkedaulatan rakyat 4. Negara memajukan kesejahteraan umum 5. Negara mencerdaskan kehidupan bangsa Dari pernyataan tersebut, yang merupakan pokok pikiran pertama pembukaan UUD 1945 adalah a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 7. Salah satu makna yang terkandung dalam alenia ketiga pembukaan UUD 1945 adalah a. kemerdekaan Indonesia dicantum dalam UUD b. keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan dan melawan penjajah dalam segala bentuk c. motivasi spiritual bahwa kemerdekaan adalah berkat rahmat Tuhan Yang Mahakuasa d. pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan setiap bangsa e. pernyataan objektif bangsa Indonesia bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. 8. Konstitusi yang perubahannya dilakukan melalui cara-caraatau proses khusus adalah konstitusi yang bersifat

a. special b. umum c. permanen d. tegas/kaku e. fleksibel/luwes 9. Pada masa demokrasi terpinpin, konstitusi RI menggunakan a. UUD 1945 b. UUDS 1950 c. UUD konstituante d. UUD/Konstitusi RIS e. UUD 1945 hasil amandemen 10. Jika dicermati, tata cara perubahan UUD 1945 tergolong sulit, karena a. hanya dapat dilakukan oleh MPR b. hanya dapat dilakukan oleh DPR dan DPD c. hanya dapat dilakukan melalui penentuan pendapat rakyat (referendum) d. memenuhi kuorum 2/3 anggota MPR harus hadir dan 2/3 yang hadir setuju e. memenuhi kuorum 2/3 anggota MPR harus hadir dan 50% + 1 yang tidak setuju

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Amandemen pertama UUD 1945 ditetapkan pada tanggal berapa ?

19 Oktober 1999 Menurut Konstitusi RIS bentuk Negara RI adalah ..

2.

Federasi

3.

Sesuai UUDS 1950, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan oleh .....

Presiden bersama DPR

4.

Perubahan UUD dalam Undang Undang Dasar 1945 diatur dalam pasal berapa ?

pasal 37

5.

Dalam Negara hanya ada satu pemerintahan yang berdaulat, yang dipegang oleh pemerintah pusat, tatanan Negara seperti itu disebut negara ..

Negara kesatuan

6.

Sistematika UUDS 1950 terdiri dari apa saja ?

Mukaddimah, batang tubuh 6 bab dan 146 pasal

7. Dilihat dari kedudukannya, makna konstitusi adalah ...... Hukum dasar

8.

Amandemen kedua UUD 1945 ditetapkan pada tanggal berapa ?

18 Agustus 2000.

9.

Berdasarkan pasal 4 ayat 1 UUD 1945, Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut .....

Undang Undang Dasar

10.

Kabinet pada masa UUDS 1950 sering berganti ganti sehingga disebut kabinet apa ?

Kabinet jatuh bangun

PESAN
jagalah konstitusi karena jka tak ada konstitusi negara kita akan kacau , konstitusi adalah pengatur negara kita dan kita harus menjaga konstitusi negara kita supaya tdk terlupakan oleh generasi penerusnya..

modul
D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 4 Astri Fajriati Sholihati Indah Agus Hidayat Muhammad Riyan Azzy Herlendri

You might also like