You are on page 1of 3

DEFINISI Labirinitis adalah infeksi pada telinga dalam ( labirin).

Keadaan ini dapat ditemukansebagai bagian dari suatu proses sistemik atau merupakan suatu proses tunggal pada labirin saja.Labirinitis bakteri sering disebabkan oleh komplikasi intra temporal dari radang telingatengah. Penderita otitis media kronik yang kemudian tiba-tiba vertigo, muntah dan hilangnya pendengaran harus waspada terhadap timbulnya labirinitis supuratif. Labirinitis secara klinis terdiri dari 2 subtipe, yaitu : 1.Labirinitis lokalisata ( serosa ) merupakan komplikasi otitis media dan muncul ketikamediator toksik dari otitis media mencapai labirin bagian membrane tanpa adanya bakteri pada telinga dalam. 2.Labirinitis difusa ( supuratif ) merupakan suatu keadaan infeksi pada labirin yang lebih berat dan melibatkan akses langsung mikroorganisme ke labirin tulang dan membrane. GEJALA DAN TANDA Gejala yang timbul pada labirinitis lokalisata merupakan hasil dari gangguan fungsivestibular dan gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang pendengaran derajat ringanhingga menengah secara tiba-tiba. Pada sebagian besar kasus, gejala ini dapat membaik sendirisejalan dengan waktu dan kerusakan yang terjadi juga bersifat reversible. Pada labirinitis difusa, gejala yang timbul sama seperti gejala pada labirinitis lokalisatatetapi perjalanan penyakit pada labirinitis difusa berlangsung lebih cepat dan hebat, didapati gangguan vestibular, vertigo yang hebat, mual dan muntah dengan disertai nistagmus. Gangguan pendengaran menetap, tipe sensorineural pada penderita ini tidak dijumpai demamdan tidak ada rasa sakit di telinga. Pada labirinitis viral, penderita didahului oleh infeksi virus seperti virus influenza, virusmumps, timbul vertigo, nistagmus kemudian setelah 3-5 hari keluhan ini berkurang dan penderita normal kembali. Pada labirinitis viral biasanya telinga yang dikenai unilateral. GEJALA DAN TANDA Gejala yang timbul pada labirinitis lokalisata merupakan hasil dari gangguan fungsi vestibular dan gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang pendengaran derajat ringan hingga menengah secara tiba-tiba. Pada sebagian besar kasus, gejala ini dapat membaik sendiri sejalan dengan waktu dan kerusakan yang terjadi juga bersifat reversible. Pada labirinitis difusa (supuratif), gejala

yang timbul sama seperti gejala pada labirinitis lokalisata tetapi perjalanan penyakit pada labirinitis difusa berlangsung lebih cepat dan hebat, didapati gangguan vestibular, vertigo yang hebat, mual dan muntah dengan disertai nistagmus. Gangguan pendengaran menetap, tipe sensorineural pada penderita ini tidak dijumpai demam dan tidak ada rasa sakit di telinga. Penderita berbaring dengan telinga yang sakit ke atas dan menjaga kepala tidak bergerak. Pada pemeriksaan telinga tampak perforasi membrana timpani. Pada labirinitis viral, penderita didahului oleh infeksi virus seperti virus influenza, virus mumps, timbul vertigo, nistagmus kemudian setelah 3-5 hari keluhan ini berkurang dan penderita normal kembali. Pada labirinitis viral biasanya telinga yang dikenai unilateral.

DIAGNOSIS Gambaran klinik dengan adanya gangguan vestibular dan kurangnya pendengaran didapati juga pada abses serebellum, miringitis bulosa dan miringitis hemoragika. Pemeriksaan telinga yang teliti diperlukan pada kasus ini seperti pemeriksaan audiogram, kultur dan CT Scan. Pada miringitis didapati rasa sakit akut di telinga

sedangkan abses serebelum dapat dipisahkan dengan CT scan. Gangguan fungsi pendengaran pada labirinitis adalah suatu sensorineural hearing loss. Diagnosis ditegakkan dari riwayat penyakit, tanda dan gejala labirinitis dengan hilangnya secara total dan permanen fungsi labirin. Pemeriksaan rontgen telinga tengah. Os mastoid dan os petrosus mungkin menggambarakan sejumlah kelianan yang tidak berhubungan dengan labirin. Bila dicurigai terdapat iritasi meningeal, maka harus dilakukan pemeriksaan cairan spinal.

You might also like