You are on page 1of 17

KURIKULUM

Kurikulum yang digunakan oleh SMP Negeri 5 adalah kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan) dengan deimikian SMP Negeri 5 Malang menambahkan program-program sendiri untuk kurikulumnya antara lain dengan tambahan program adiwiyata, diharapkan agar siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang mampu berperilaku baik terhadap lingkungan serta mampu menjaga kelestarian lingkungan. Pada pengaplikasiannya, program adiwiyata yang diprogramkan oleh SMP Negeri 5 Malang berbentuk mata pelajaran PLH ( Pendidikan Lingkungan Hidup) serta melakukan pendidikan lingkungan pada tiap pelajaran. Untuk mata pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) sendiri lebih berisi pada pembekalan keterampilan siswa siswi untuk bisa melakukan aktifitas-aktifitas terapan yang berhubungan dengan lingkungan. Aktifitas-aktifitas terapan itu berupa pembekalan keterampilan pada siswa-siswi untuk melakukan aktifitas daur ulang limbah, yang nantinya dengan daur ulang limbah diharapkan, mampu mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan, sehingga kelestarian lingkungan lebih terjaga. Mata pelajaran PLH ( Pendidikan Lingkungan hidup) mengajarkan siswa-siswi untuk melakukan pelestarian lingkungan karena mata pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) mengajarkan penerapan dari adiwiyata itu sendiri. Selain pada mata pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) program adiwiyata juga bisa dilakukan pada saat guru-guru bidang studi menyampaikan materinya, jika materi tersebut bisa dihubungkan dengan program adiwiyata. Akan tetapi jika materi yang diajarkan oleh guru bidang studi tidak bisa dihubungkan dengan program adiwiyata, maka guru lebih fokus pada penerapan adiwiyata di kelas, misalnya dengan menjaga kebersihan kelas, membuang sampah pada tempatnya dan kegiatan lain yang mungkin sesuai dengan program adiwiyata yang dicanangkan oleh SMP Negeri 5 malang. Selain itu saya melihat bahwa di SMP Negeri 5 Malang memiliki jam pelajaran agama selama 4 jam dalam seminggu. Pemberian jam pelajaran agama dengan porsi yang lebih banyak diharapkan bisa meningkatkan moral siswa-siswi di SMP Negeri 5, sehingga siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang tidak hanya bagus dalam ilmu yang berhubungan dengan kemampuan akademik saja, akan tetapi

siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang juga memiliki moral yang baik pula. Karena kembali lagi jika saya bandingkan dengan SMP-SMP lain, saya ambil contoh SMP Negeri 3 Lawang di sana jam pelajaran agama hanya selama 2 jam dalam seminggu. Terlebih lagi dalam keadaan saat ini yang pendidikan agama yang baik memang diperlukan dengan adanya globalisasi dan juga karena Malang adalah kota yang besar yang memerlukan pendidikan agama yang cukup agar siswa-siswi SMP 5 Negeri Malang tidak terkena dampak buruk yang disebabkan oleh globalisasi dan pengaruh pergaulan anak kota. Selain melakukan program adiwiyata SMP negeri 5 Malang juga melakukan program moving class, sehingga setiap ganti pelajaran siswa yang akan berpindah kelas. Dengan adanya moving class diharapkan siswa tidak jenuh dengan suasana kelas tempat belajarnya. Dengan diadakannya moving class maka setiap pergantian pelajaran siswa akan mengalami perubahan suasana kelas sehingga diharapkan siswa tidak jenuh dengan suasana kelas. Saran kami untuk program adiwiyata yang dilakukan oleh SMP Negeri 5 Malang untuk tetap dilanjutkan secara konsisten. Mungkin hal yang perlu ditambahkan yaitu penerapan ilmu yang diperoleh saat mata pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup), siswa bisa diberi tugas untuk mengabdikan ilmu yang diperoleh di sekolahnya sendiri SMP Negeri 5 Malang, sehingga siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang tidak hanya mampu mempraktekkan ilmu tentang lingkungan pada saat pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup), tetapi juga bisa menggunakan ilmunya dan menerapkan dan mempraktekkan ilmunya tersebut pada limbah atau sampah yang ada di sekolah mereka sendiri, sehingga siswa benar-benar mengamalkan ilmunya, terlebih lagi jika ilmu yang diperolah tentang daur ulang limbah itu bisa dilakukan pada masyarakat sekitar SMP Negeri 5 Malang. Untuk daur ulang sampah yang ada di SMP Negeri 5 malang sendiri mungkin bisa dilakukan dengan sistem piket untuk melakukan daur ulang sampah yang dilaksanakan oleh siswa dan diawasi serta menjadi tanggung jawab dari guru bidang studi PLH ( Pendidikan Lingkungan Hidup). Untuk prgram lain seperti jam agama yang sebesar 4 jam pelajaran selama seminggu bisa diteruskan karena melihat tujuan dari program tersebut yang

memang baik mengingat dengan adanya globalisasi dan melihat pergaulan remaja di perkotaan memang pendidikan agama yang baik diperlukan pada saat ini.

SILABUS Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/ bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus bermanfaat bagi guru dalam pemyusunan Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP) dan guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan silabus secara mandiri dan sesuai dengan karakter serta lingkungan belajar peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan Permendiknas no 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan bahwa setiap guru bertanggung jawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan SI, SKL, dan panduan penyusunan KTSP. Sesuai kurikulum tahun 2006 atau biasa disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, bidang studi IPS disebut dengan istilah IPS Terpadu dimana didalam IPS Terpadu ini telah mencakup mata pelajaran ekonomi, sejarah, geografi, dan sosiologi. Tujuan utama dari pembelajaran IPS ini adalah untuk melatih para siswa menjadi warganegara yang mampu mengambil keputusan secara demokratis dan rasional yang dapat diterima oleh semua golongan yang ada dalam masyarakat. Pada silabus kelas VII semester ganjil yang terdiri dari 3 Standar Kompetensi yaitu: 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia, dimana pada SK ini terdapat 2 KD yang terdiri dari mata pelajaran geografi pada KD 1.1 (mendiskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan) dan mata pelajaran sejarah pada KD 1.2 (mendiskripsikan kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia) 2. Memahami kehidupan social kehidupan manusia, dimana pada SK ini terdapat 4 KD yang kesemuanya terdiri dari mata pelajaran sosiologi pada KD 2.1 2.4 (mendeskripsikan interaksi sebagai proses social, mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian, mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi social, dan menguraikan proses interaksi sosial) 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan, dimana pada SK ini terdapat 2 KD yang hanya terdiri dari mata pelajaran ekonomi pada KD 3.1 (mendiskripsikan manusia sebagai makhluk social dan makhluk ekonomi yang bermoral dalam

memenuhi kebutuhan) dan KD 3.2 (mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari) Pada silabus yang kami dapatkan dari perangkat pembelajaran di SMP Negeri 5 Kota Malang belum menerapkan adanya silabus berkarakter yang merupakan bagian dari kurikulum terbaru yaitu Kurikulum 2013. Dimana silabus yang telah dibuat oleh guru bidang study tidak menunjukkan adanya nilai karakter yang seharusnya dicantumkan di dalam pembuatan silabus tersebut dimana nilai karakter tersebut dapat menjadi evaluasi bagi guru untuk melihat perubahan karakter siswa dari sebelum menerima dan setelah menerima materi pelajaran yang telah diajarkan. Nilai karakter yang seharusnya termuat dalam silabus/diterapkan pada siswa antara lain: 1. Mandiri 2. Berfikir logis 3. Kerja keras 4. Rasa percaya diri 5. Kerja sama 6. Cinta ilmu 7. Jujur 8. Tanggung jawab 9. Saling menghargai 10. Kreatif 11. Kritis 12. Memahami kelebihan dan kekurangan diri Dari keseluruhan nilai karakter tersebut diharapkan guru dapat mengajarkannya/menanamkannya kepada peserta didik. Akan tetapi dari hasil wawancara yang telah diperoleh dari guru bidang study mapel IPS bahwa pendidikan karakter tidak harus dicantumkan pada silabus karena sebagaimana yang telah diketahui bahwa melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan guru secara tidak langsung mengajarkan nilainilai positif kepada siswanya. Sehingga nilai karakter yang dicantumkan pada silabus hanya sebagai formalitas bahwa silabus yang telah dibuat adalah silabus berkarakter sesuai dengan Kurikulum 2013. Pada silabus berkarakter kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 3 yaitu TM (Pembelajaran Tatap Muka) dimana penilaian dilakukan guru saat mengajar atau bertatap muka dengan siswa, biasanya berupa tes kecil, pre test, post test, ulangan harian, praktek (performance), presentasi, diskusi, dll. Selanjutnya adalah TT (Tugas Terstruktur) dimana tes yang dilakukan di luar tatap muka sebagai pendalaman materi, sehingga tidak terjadi

interaksi langsung antara siswa dengan guru dan biasanya berupa PR, pembuatan laporan, observasi, dll. Dan yang terakhir adalah KMTT (Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur) dimana kegiatan belajar yang dilakukan di luar tatap muka untuk menambah wawasan pengetahuan serta untuk menunjang kegiatan tatap muka dan tugas terstruktur sehingga waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh peserta didik sendiri akan tetapi guru yang menentukan batas maksimumnya misalnya tugas dikumpulkan sebelum UAS. KMTT ini biasanya berupa pembuatan laporan atau tugas yang membutuhkan waktu yang tidak singkat, dll. Ketiga jenis kegiatan pembelajaran ini tidak ditemui dalam silabus yang telah dibuat oleh guru bidang study mapel IPS kelas VII semester ganjil sehingga silabus kegiatan pembelajaran yang dibuat tidak dibedakan menurut penugasannya. Sehingga kegiatan pembelajaran yang terdapat didalam silabuspun tak terpisahkan dengan baik sesuai dengan tipe tugasnya. Berdasarkan penilaian dari kelompok kami guru bidang studi pada umumnya belum sepenuhnya mengembangkan silabus secara mandiri yang dikembangkan berdasarkan hasil analisis/pemetaan SK-KD. Pada aplikasinya dalam proses pembelajaran guru jarang/tidak pernah menggunakan silabus sebagai acuan dalam proses pembelajaran dikarenakan guru terkadang menemui kesulitan dalam jam mengajar (terbatasnya jam mengajar) serta kesulitan guru terutama pada saat mengajar materi yang bukan menjadi keahliannya karena pada IPS Terpadu guru dituntut untuk dapat menguasai 4 mata pelajaran seperti yang telah disebutkan di atas. Selanjutnya menurut kami guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan PT dan KMTT sehingga di silabus yang telah dibuat sebagian besar hanyalah berupa TM. Berikut ini adalah contoh format silabus berkarakter:

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Komponen RPP antara lain identitas mata pelajaran, SK, KD, indicator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Dalam penyusunan RPP guru haruslah memperhatikan prinsipprinsip dalam penyusunan RPP antara lain: 1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik 2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik 3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis 4. Memberikan umpan balik dan tidak lanjut 5. Keterkaitan dan keterpaduan 6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa penyusunan RPP secara lengkap dan sistematis oleh guru merupakan hal penting yang harus dilakukan sebelum kegiatan proses belajar mengajar di mulai, hal tersebut di harapkan agar pada prosesnya guru tidak keluar jalur dari yang akan diajarkan dan tetap sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Pembelajaran haruslah sesuai/memenuhi standar proses yang telah diatur dalam Permendiknas no 41 tahun 2007. Pada perangkat pembelajaran khususnya RPP yang telah kami dapatkan dari guru bidang study SMP Negeri 5 Kota Malang terdapat beberapa hal yang sekiranya membutuhkan perbaikan dalam penyusunannya karena pada bagian-bagian tertentu tidak sesuai dengan apa yang telah menjadi ketentuan di dalam Permendiknas no 41 tahun 2007. Menyusun RPP alangkah baiknya jika mencantumkan karakter siswa yang diharapkan sehingga guru dapat menilai sejauh mana perubahan karakter siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, misalnya, pada SK memahami lingkungan kehidupan manusia dan KD mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan guru dapat memasukkan karakter siswa yang

diharapkan antara lain disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggung jawab, ketelitian. Akan tetapi hal tersebut tidak ditemukan dalam RPP kelas VII semester 1 tang telah kami daptkan sebelumnya. Pada kegiatan pembelajaran guru bidang studi tidak membedakan secara jelas kegiatan-kegiatan seperti apersepsi, motivasi, eksplorasi, elaborasi konfirmasi, refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Pada kegiatan pembelajaran pendahuluan guru masih mencantumkan kegiatan apersepsi dan motivasi, akan tetapi pada bagian kegiatan pembelajaran guru bidang study IPS hanya berupa poinpoin kegiatan pembelajaran tanpa bisa dibedakan dengan jelas apakah kegiatan tersebut tergolong eksplorasi, elaborasi, ataupun konfirmasi. Padahal setiap tahapan tersebut sangat berkaitan erat dan berhubungan satu dengan yang lain, pada kegiatan eksplorasi guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dll. Pada kegiatan elaborasi guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; dll. Sedangkan pada kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik; memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber; memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan; dll. Pada kegiatan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut guru bidang studi hanya penugasan sebagai penutup kegiatan pembelajara, hal tersebut tentunya kurang sesuai karena dengan daya tangkap siswa yang tentunya berbeda-beda satu dengan yang lain. Sehingga kegiatan penutup seperti refleksi, umpan balik, tindak lanjut sangat diperlukan siswa agar siswa paham keseluruhan/kesimpulanterhadap materi yang diajarkan guru. Pada kegiatan pembelajaran penutup misalnya guru dapat bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik; menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Sehingga dengan adanya proses pembelajaran yang runtut pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan gurupun akan mudah dipahami. Dari 8 RPP (8 KD) terdapat teknik penilaian tes dan non tes, pada penilaian tes menurut kami sudah cukup jelas karena guru bidang study telah memasukkan instrument tes misalnya untuk bentuk instrument soal dan lembar observasi telah dimasukkan dalam RPP secara jelas akan tetapi berbeda halnya dengan teknik penilaian non tes, guru tidak secara jelas memasukkan jenis teknik penilaian non tes secara jelas dan bagaimana dengan alokasi waktu pelaksanaan penilaian non tes tersebut (apakah dilakukan saat, sesudah, setelah jam mengajar). Teknik penilaian non tespun hanya dituliskan tanpa ada rubrik yang jelas mengenai penilaian tersebut, padahal penilaian non tes tersebut sangat banyak jenisnya misalnya wawancara, angket, pengamatan, sosiometri, dll. Pada intinya guru bidang study telah menyusun RPP akan tetapi belum memenuhi standar proses yang telah ditetapkan Permendiknas, guru bidang study belum dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat karena sebagian metode pembelajaran yang dipakai guru ceramah, diskusi, dan pemberian tugas, RPP yang dibuat guru bidang study belum kontekstual dimana kurikulum yang dipakai menjadi acuan mengharuskan guru untuk agar lebih kontekstual dalam proses belajar mengajarnya.

KALENDER SEKOLAH /PENDIDIKAN/AKADEMIK


LIBU R AWA L PUAS A

SEMES TER

BULAN

HARI EFEKT IF

EFEKTIF FAKULT ATIF

LIBUR UMUM

LIBUR HARI BESAR

LIBUR SEMES TER

LIBU R HARI RAY A

JUMLA H HARI EFEKT IF

JULI 2012 AGUSTUS 2012 SEPTEMB ER 2012 OKTOBER 2012 NOVEMB ER 2012 DESEMBE R 2012 JUMLAH

23 31 30 31 30 31 176

8 10

3 4 5 4 4 5 1 1 1 5 6 6 2

3 10

9 5 25 26 25 19

GASAL

18

25

10

109

BULAN Juli 2012

TANGGAL 9-12 JULI 2012 19-12 JULI 2012 23-31 JULI 2012 23-28 JULI 2012

Agustus 2012 1-11 Agustus 2012 12-26 Agustus 2012 17 Agustus 2012 September 2012 Oktober 2012 22-27 Oktober 2012 26 Oktober 2012 November 2012 3 November 2012 15 November 2012 Tanggal

KEGIATAN 9 Hari efektif Masa orientasi siswa baru Libur permulaan puasa Efektif fakultatif Kegiatan pondok Ramadhan 5 hari efektif Efektif fakultatif Libur Hari raya Idul Fitri 1434 H Proklamasi Kemerdekaan 25 hari efektif 26 hari efektif Pelaksanaan UTS Idul Adha 1434 H 26 hari efektif Pembagian Raport sisipan kepada orang tua Tahun Baru Hijriah 1434 H Kegiatan 19 hari efektif Pelaksanaan UAS Penyerahan nilai rapor terakhir Pembagian rapor semester gasal kepada orang tua Hari natal Libur semester gasal

Bulan Desember 2012

10-15 Desember 2012 17 Desember 2012 22 Desember 2012 25 Desember 2012 26-31 Desember 2012

Analisis: 1. JULI 2012 Pada bulan Juli 2012, hari efektif (sebelum dikurangi hari libur) hanya 23 hari karena 6 hari pertama dan satu hari libur umum (hari Minggu) di bulan ini termasuk pada libur semester genap. Pada tanggal 9-12 Juli 2012 SMP Negeri 5 Malang mengkategorikan hari ini sebagai hari efektif terganggu, karena pada hari itu siswa-siswi kelas 7 belum mengikuti kegiatan pembelajaran sebagaimana mestinya, melainkan masih diberika materi-materi yang berkaitan dengan orientasi sekolah. Pada 23-31 Juli 2012, merupakan hari efektif fakultatif. Artinya adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan selama bulan puasa. Seluruh jam pelajaran dimampatkan (dikurangi), namun tujuan pembelajaran harus tercapai sesuai dengan RPP.

2. AGUSTUS 2012 Pada 1-11 Agustus 2012 masih termasuk hari efektif fakultatif. Sehingga total hari efektif fakultatif adalah 20 hari (digabung dengan hari efektif fakultatif di bulan Juli) dikurangi dengan dua hari Minggu sehingga didapati 18 hari efektif fakultatif. Hari raya Idul Fitri jatuh pada 17 Agustus 2012, namun pada 13 Agustus 2012 rangkaian libur hari raya sudah dimulai. Kegiatan pembelajaran dimulai lagi pada 27 Agustus 2012

3. SEPTEMBER 2012 Pada bulan ini sama sekali tidak terdapat hari libur selain libur umum (Hari Minggu). Sehingga jumlah hari efektif di bulan ini terbilang maksimal.

4. OKTOBER 2012 Pada Bulan Oktober 2012 hanya terdapat 1 hari libur yakni hari raya Idul Adha, sedangkan pelaksanaan UTS pada 22-27 Oktober tidak dilaksanakan secara terpisah dengan kegiatan belajar mengajar normal di kelas. Kegiatan ini dilaksanakan pada jam mata pelajaran yang bersangkutan. Sehingga setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal ujian telah selesai, kegiatan belajar mengajar akan dilanjutkan dengan standar kompetensi berikutnya.

5. NOVEMBER 2012 Seperti bulan Oktober 2012, pada bulan ini juga hanya terdapat 1 hari libur yakni Tahun Baru Hijriah. Pada bulan ini juga terdapat kegiatan pembagian rapor sisipan kepada orang tua, namun agaknya kegiatan ini tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Sehinnga siswa-siswi dapat tetap belajar seperti biasa di kelas.

6. DESEMBER 2012 Pada bulan ini dicantumkan 19 hari efektif, namun sebenarnya pembelajaran di kelas hanya berlangsung pada kisaran minggu pertama Desember, jam pelajaran pada 10-15 Desember digunakan untuk UAS, yang artinya seluruh materi telah tuntas dipelajari. Setelah 15 Desember, masih dikategorikan sebagai hari efektif, namun mulai tanggal 17-22 Desember ini digunakan untuk kegiatan class meeting (karena seluruh materi telah tuntas), dan juga remidi untuk siswa-siswi yang mendapatkan nilai UAS di bawah standar. Dan pada 22 desember sekaligus menjadi hari pembagian rapor kepada orang tua siswa. Jika jumlah hari efektif setelah dikurangi hari libur adalah 109 hari, maka artinya 15 pekan efektif. Setiap kelas mendapatkan 6 jam pelajaran IPS terpadu yang dibagi ke dalam 3 pertemuan (masing-masing 2 jam pelajaran) tiap pekannya. Maka jika keseluruhan terdapat 15 pekan efektif, maka tiap kelas dalam satu semester akan mendapatkan 90 jam mata pelajaran IPS (6x15=90) atau 45 kali pertemuan (3x dalam 1 minggu x 15 minggu = 45). Kecuali pada pekan efektif terakhir yang hanya digunakan untuk kegiatan class meeting atau remidi (jika ada), namun normalnya tidak mencapi 3 kali tatap muka, bahkan tidak mencapai 2 jam mata pelajaran. Dan juga minggu pertama yang digunakan untuk kegiatan MOS, yang berarti tidak ada pula 3 kali pertemuan mata pelajaran IPS di minggu pertama semester gasal. Sehingga total pertemuan mata pelajaran IPS adalah:

Total pertemuan seharusnya MOS Pasca UAS Total

= 45 kali (15 minggu) = 3 pertemuan (1 minggu) = 3 pertemuan (1 minggu) = 39 pertemuan (13 minggu)

JADWAL

1. JADWAL PELAJARAN TH.PELAJARAN 2012/2013 SMPN 5 Malang (1) 06.30 7.10 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
I U

(2) 07.10 07.50

(3) 07.50 08.30

(4) 08.30 09.10

(5) 09.25 10.05

(6) 10.05 10.45

(7) 10.45 11.25

(8) 11.25 12.05

(9) 12.35 13.15

(10) 13.15 13.55

(11) 13.55 14.35

BIG TIK Bio Penjas Mat Bin Fis IPS BIG

SBK Fis IPS PKn BIG Mat Bio

PAg BD Bin IPS PAg

Mat BK P PLH
PMB

JMT

2. JADWAL MENGAJAR GURU

(1) 06.3 07.10 Senin Selas a Rabu Kami s Jum at Sabtu

(2) 07.1 007.5 0

(3) 07.5 008.3 0

(4) 08.3 009.1 0

(5) 09.2 510.0 5

(6) 10.0 510.4 5

(7) 10.4 511.2 5

(8) 11.2 512.0 5

(9) 12.3 513.1 5

(10) 13.1 513.5 5

(11) 13.5 514.3 5

IPS 7.4 IPS 7.4 IPS 7.6 IPS 8.5 IPS 8.8 IPS 7.4 IPS 8.8

IPS 8.8

IPS 7.6 IPS 8.5

IPS 7.6

IPS 8.5

Jadwal yang disusun oleh SMP Negeri 5 Malang sudah bagus, karena dengan jadwal yang disusun oleh SMP Negeri 5 Malang akan melatih siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang berperilaku disiplin yang tinggi. Hal ini karena pada jam pertama pelajaran di SMP Negeri 5 Malang masuknya sangat pagi yaitu pukul 06.30. Hal ini berbeda dengan SMP-SMP lain di Malang Raya, sebagai contoh di SMP Negeri 3 Lawang tersebut jam masuk yaitu pukul 07.00. Kedisiplinan adalah hal yang sangat perlu di kehidupan sehari-hari, apalagi di dunia kerja. Dengan jadwal masuk yang sangat pagi tersebut, maka siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang memiliki bekal kedisiplinan yang cukup baik untuk masa depan mereka kelak. Penyusunan jadwal isitirahat selama 30 menit mulai pukul 12.05 12.35 sangat baik agar siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang bisa melaksanakan sholat dhuhur dengan tepat waktu, dan sisanya bisa digunakan oleh siswa untuk makan siang agar siswa memiliki konsentrasi yang bagus saat akan memulai pelajaran lagi. Dengan istirahat tersebut maka siswa akan lebih fokus dalam melakukan kegiatan belajar mengajar meskipun sudah siang hari. Mungkin yang perlu diperbaiki dari jadwal yang disusun oleh SMP Negeri 5 yaitu penambahan jam istirahat pertama yang hanya 15 menit menjadi 30 menit atau 25 menit, karena waktu istirahat 15 menit terlalu singkat untuk siswa beristirahat setelah melakukan pelajaran yang melelahkan pikiran. Penambahan jumlah istirahat tersebut perlu dilakukan terlebih lagi jika proses belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dimulai dari pagi 06.30 sampai siang 12.05, sehingga waktu istirahat yang hanya 15 menit masih kurang. Jadi selama satu hari penuh siswa hanya istirahat selama 15 menit mulai pagi sampai siang. Berbeda jika siswa melakukan kegiatan belajar mengajar sampai 12.35 ke atas. Siswa akan mendapat jam istirahat yang pertama 15 menit, kemudian yang kedua 30 menit, untuk istirahat kedua bisa digunakan untuk sholat dhuhur dan makan siang. Penambahan waktu istirahat pertama ini diperlukan karena untuk istirahat kedua memungkinkan siswa untuk menggunakan waktu istirahatnya hanya untuk sholat dan makan siang saja.

Selain itu untuk hari Jumat sebaiknya jam kegiatan belajar mengajar disudahi pukul 10.45 agar tidak mengganggu siswa yang akan melakukan sholat Jumat. Karena jika kegiatan belajar mengajar diakhiri pukul 11.25 dirasa sangat sempit waktunya dengan kewajiban untuk melaksanakan sholat jumat. Selain masalah waktu pelajaran mungkin yang perlu diubah oleh SMP Negeri 5 Malang yaitu jika hari ini ada pelajaran IPS maka ada pelajaran IPS lagi besok lusa. Jadi diberi jeda sehari agar siswa tidak bosan, dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

HASIL ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN SMP KELAS VII SEMESTER GANJIL SMPN 5 MALANG
Untuk memenuhi tugas matakuliah perencanaan pembelajaran yang dibimbing Oleh Bpk. Sapir

Anggota Kelompok
uUUllya YulistianaU Ullya Yulistiana Diana Tri Rahayu Putri Rizky Ramadhani Ahmad Ikhsan

:
(100431401671) (100431401685) (100431401700) (100431401709)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI PRODI PENDIDIKAN EKONOMI Februari 2013

You might also like